Sunteți pe pagina 1din 11

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.

L DI RT 03 RW 06 SUKAWENING KECAMATAN JATINANGOR

DISUSUN OLEH :

DEWI SEFTIANI NUGRAHINI

220110080074

COMMUNITY NURSING PROGRAM IV

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2011

Pengkajian Fisik Klien Gerontik 1. Identitas Klien Nama : Ny. J Umur : 73 tahun Alamat : Sukawening, RT 03, RW 06 Pendidikan : SD Jenis Kelamin : Perempuan Suku : Sunda Agama : Islam Status Perkawinan : Kawin Tanggal Pengkajian : 26/04/2012 Status Kesehatan Saat ini Klien mengatakan pegal pada kaki, pegal dirasakan bertambah dan bahkan sampai lemas terutana saat klien melakukan perjalanan jauh, melewati tanjakan/turunan. Riwayat Kesehatan Dahulu Klien pernah mengalami stroke ringan pada bagian tubuh sebelah kanan, tetapi sembuh setelah melakukan pengobatan tusuk jarum Riwayat Kesehatan Keluarga Anak klien menderita hipertensi dan diabetes melitus Tinjauan sistem Keadaan umum Klien tampak segar, bersemangat, kondisi tubuh baik, penampilan bersih. Integumen Kulit klien kering dan sudah mulai keriput, tidak ada luka, turgor kulit menurun, terdapat bercak hitam pada wajah dan tangan, kuku bersih, rambut (dikatakan sudah mulai beruban) Kepala Raut wajah tampak simetris, rambut beruban, dan menipis Mata Klien mengatakan pandangan kabur, pupil peka terhadap cahaya, tidak menderita katarak Telinga Tidak ada gangguan pendengaran Mulut dan tenggorokan Bibir tampak kering, gigi masih utuh, tidak ada kesulitan menelan. Leher Tidak ada pembesaran tiroid Payudara Tidak ada massa (benjolan) pada payudara, kekencangan payudara menurun, kulit payudara mulus (tidak seperti kulit jeruk) Sistem Pernapasan RR : 20x/menit, reguler, tidak ada kesulitan bernapas, whezing (-), sesak jika berjalan jauh Sistem Kardiovaskuler Status perifer : warna merah muda, akral teraba agak dingin, pembengkakan vena jugularis : TAK, klien menyatakan tidak pusing, TD : 150/80 mmHg Sistem Gastrointestinal BB : 65 kg, status gizi : gizi klien terpenuhi, makan 3x/hari porsi kecil (nafsu makan meningkat jika makan bersama keluarga/teman), tidak mengalami mual muntah, perut tidak kembung, BAB : tidak teratur setiap hari, tetapi dirasakan tidak mengganggu klien. BU : 11x/menit Sistem Perkemihan : Klien masih bisa mengontrol Bak meskipun frekuensi meningkat terutama pada malam hari. Warna urine : kuning jernih Sistem Genitoreproduksi

2.

3.

4. 5.

Klien tinggal berdua dengan suaminya, menopouse sejak usia 41 tahun setelah melakukan kuretase pada kehamilan kesepuluh. Sistem Muskulostkeletal Gerakan sendi tidak adekuat, adanya keterbatasan gerak, klien tidak mampu berjalan jauh namun tidak menggunakan alat bantu, klien mengatakan pegal ketika berjalan jauh, melewati turunan ataupun tanjakan, kifosis (-) Sistem Saraf Pusat Klien pernah mengalami stroke ringan pada bagian tubuh sebelah kanan. Sistem Endokrin DM (-) 6. Pengkajian Psikososial Spiritual Psikososial Kemampuan sosialisasi klien cukup baik, klien senang jika dikunjungi tetangga, dan berkunjung ke rumah tetangga, klien merasa nafsu makannya bertambah jika makan bersama orang-orang terdekat (teman dan keluarga), klien berharap anak dan cucunya lebih sering mengunjungi. Identifikasi masalah Emosional PERTANYAAN TAHAP 1 Apakah klien mengalami sukar tidur ? tidak Apakah klien sering merasa gelisah ? tidak Apakah klien sering murung atau menangis sendiri ? tidak Apakah klien sering was-was atau kuatir ? tidak Lanjutkan ke pertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau sama dengan 1 jawaban Ya Masalah emosional NEGATIF (-) Spiritual Klien beragama Islam, klien menyatakan mengikuti pengajian rutin setiap 3x/minggu, shalat 5 waktu. Pengkajian Fungsional Klien 7.1 KATZ Indeks : Termasuk/katagori yang manakah klien ? A. Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK, BAB), menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi. B. Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi di atas. C. Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain. D. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain. E. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu fungsi yang lain. F. Mandiri, kecuali mandi berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang lain. G. Ketergantungan untuk semua fungsi di atas O. Lain-lain Keterangan : Mandiri : berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain. Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan fungsi, meskipun ia anggap mampu. Klien masuk ke dalam kategori A.

7.

7.2 Modifikasi dari Barthel Indeks Termasuk yang manakah klien? NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Makan Minum Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur, sebaliknya Personal toilet (cuci muka, menyisir rambut, gosok gigi) Keluar masuk toilet (menyeka tubuh, menyiram) Mandi Jalan di permukaan datar Naik turun tangga Mengenakan pakaian Kontrol bowel (BAB) KRITERIA DGN BANTUAN 5 5 5-10 0 5 5 0 5 5 5 5 MANDIRI 10 10 15 5 10 15 5 10 10 10 10 Frekuensi : Konsistensi : 11. Kontrol bladder (BAK) Keterangan : 130 : Mandiri 65 125 : Ketergantungan sebagian 60 : Ketergantungan total Frekuensi & Warna : Frekuensi : Frekuensi : KETERANGAN Frekuensi , Jumlah & Jenis: Frekuensi, Jumlah, Jenis :

Nilai Klien 120 , jadi klien ketergantungan sebagian 8. Pengkajian Status Mental Gerontik 8.1 Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short Portable Mental Status Questioner (SPSMQ) Instruksi : Ajukan pertanyaan 1 10 pada daftar ini dan catat semua jawaban . Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan. BENAR SALAH No 1 2 3 4 5 6 7 8 Pertanyaan Tanggal berapa hari ini ? Hari apa sekarang ini ? Apa nama tempat ini ? Dimana alamat Anda ? Berapa umur Anda ? Kapan Anda lahir ? (minimal tahun lahir) Siapa Presiden Indonesia sekarang ? Siapa Presiden Indonesia sebelumnya ?

9 Score total : 10 Interpretasi hasil :

Siapa nama ibu Anda ? Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap angka baru, semua secara menurun.

Salah 0 3 : Fungsi intelektual utuh. Salah 4 5 : Kerusakan intelektual ringan Salah 6 8 : Kerusakan intelektual sedang Salah 9 10 : Kerusakan intelektual berat

Fungsi intelektual klien utuh 8.2 Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam) Meliputi : Orientasi, Registrasi, Perhatian, Kalkulasi, Mengingat kembali, & Bahasa No 1A Aspek Kognitif Orientasi 5 Nilai Maks 5 Nilai Klien Kriteria Menyebutkan dengan benar : Tahun Musim Tanggal Hari Bulan Dimana kita sekarang berada ? Negara Indonesia Propinsi Jawa Barat Kota PSTW Wisma . Sebutkan nama 3 obyek (oleh pemeriksa) 1 detik untuk mengatakan masing-masing obyek. Kemudian tanyakan kepada klien ketiga obyek tadi. (Untuk disebutkan ) Obyek.. Obyek . Obyek . Minta klien untuk memulai dari angka 100 kemudian dikurangi 7 sampai 5 kali/tingkat. 93 86 79 72 31 65 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek pada No 2 (registrasi) tadi. Bila benar, 1 point untuk masing-masing obyek. Tunjukkan pada klien suatu benda dan

1B

Orientasi

Registrasi

Perhatian dan Kalkulasi

Mengingat

Bahasa

tanyakan namanya pada klien. (misal jam tangan) (misal pensil) Minta klien untuk mengulang kata berikut : tak ada jika, dan, atau, tetapi. Bila benar, nilai satu point. Pernyataan benar 2 buah : tak ada, tetapi. Minta klien untuk mengikuti perintah berikut yang terdiri dari 3 langkah : Ambil kertas di tangan Anda, lipat dua dan taruh di lantai. Ambil kertas di tangan Anda Lipat dua Taruh di lantai Perintahkan pada klien untuk hal berikut (bila aktivitas sesuai perintah nilai 1 point) Tutup mata Anda Perintahkan pada klien untuk menulis satu kalimat dan menyalin gambar. Tulis satu kalimat Menyalin gambar Interpretasi hasil : >23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik

18 22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan 17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat

Nilai klien 29 : aspek kognitif dari fungsi mental baik 9. Pengkajian Keseimbangan Dinilai dari 2 komponen yaitu : perubahan posisi dan gaya berjalan 1. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukan kondisi di bawah ini: Bangun dari tempat duduk ( dimasukan dalam analisis) 1 Tidak bangun dari tempat duduk dengan sekali gerakan, akan tetapi mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke bagian depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali. Duduk ke kursi (dimasukan dalam analisis) 0 Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi Ket : kursi harus yang keras tanpa lengan Menahan dorongan pada sternum ( Pemeriksa mendorong sternum sebanyak 3 kali dengan hati-hati) 1

Klien menggerakan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki menjejak bumi Mata tertutup 1 Lakukan pemeriksaan sama seperti di atas tapi klien disuruh menutup mata Perputaran leher 1 Menggerakan kaki, menggenggam objek untuk dukungan kaki: Keluhan vertigo, pusing atau keadaan tidak stabil Gerakan menggapai sesuatu 0 Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya sementara berdiri pada ujung jari-jari kaki, tidak stabil memegang sesuatu untuk dukungan. Membungkuk 1 Tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek kecil (misalnya pulpen) dari lantai, memegang sesuatu objek untuk bisa berdiri lagi, dan memerlukan usaha-usaha yang keras untuk bangun. 2. Komponen gaya berjalan atau pergerakan Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukan kondisi dibawah ini, atau beri nilai 1 jika klien menunjukan salah satu dari kondisi di bawah ini : Minta klien untuk berjalan ke tempat yang ditentukan 0 Ragu-ragu, tersandung, memegang objek untuk dukungan Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki saat melangkah) 0 Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten ( Menggeser atau menyeret kaki), mengangakt kaki terlalu tinggi (> 5 cm) Kontinuitas langkah kaki ( lebih baik dibservasi dari samping klien) 0 Setelah langkah-langkah awal menjadi tidak konsisten, memulai mengangkat satu kaki sementara kaki yang lain menyentuh lantai Kesimetrisan langkah ( lebih baik diobservasi dari samping klien) 1 Langkah kaki tidak simetris, terutama pada bagian yang sakit. Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi dari samping kiri klien) 1 Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi. Berbalik 0 Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang, memegang objek untuk dukungan. Interpretasi Hasil: Jumlahkan semua nilai yang diperoleh klien, kemudian interpretasikan sebagai berikut : 0-5 resiko jatuh rendah

6-10 Resiko jatuh sedang 11-15 Resiko jatuh tinggi

Nilai klien 6 : resiko jatuh sedang ANALISA DATA No. Data 1. Ds: klien mengutarakan ketidaktahuannya tentang latihan yang bisa meningkatkan kekuatan otot dan sendi Klien mengatakan cepat merasa pegal ketika berjalan jauh - Do: - Klien tidak berolahraga secara rutin - Klien kurang bisa memberikan jawaban ketika ditanya tentang olahraga apa saja yang bisa klien lakukan

Penyebab Klien tidak tahu tentang olahraga apa saja yang bisa dilakukan Lansia karena media informasi dan komunikasi tentang konsep olahraga pada lansia kurang

Masalah Kurang pengetahuan Ny. L

2.

Ds: - Klien merasa kakinya pegal ketika berjalan di daerah tanjakan atau turunan dan mengatakan tidak kuat Do: - Hasil pengkajian keseimbangan menunjukkan klien memiliki risiko jatuh sedang

Kekurangmampuan klien dalam menjaga keseimbangan tubuh karena proses penuaan

Risiko cidera

Perumusan Diagnosa Kurang pengetahuan Ny. L berhubungan dengan ketidaktahuan Ny L tentang konsep olahraga pada lansia. b. Risiko cidera A. Penilaian(skoring) No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran(Ket) 1 a. Sifat masalah aktual: 3 resiko: 2 potensial: 1 b. Kemungkinan masalah dapat diubah mudah: 2 sebagian: 1 tidak dapat: 0 c. potensial masalah untuk dicegah 3 1 3/3 x 1= 1 Bila keadaan ini tidak segera diatasi kondisi fisik klien akan semakin memburuk, klien butuh olahraga untuk kebugaran tubuhnya. Penyelesaian Masalah dapat diubah dengan pemberian pengetahuan mengenai pentingnya olahraga bagi lansia (karena klien telah menunjukkan antusianya dalam menerima informasi) Masalah ini dapat dicegah pengetahuan klien a.

2/2 x 2= 2

3/3 x 1=1

tinggi: 3 cukup: 2 mudah: 1 d. menonjolnya masalah segera: 2 tidak segera: 1 tidak dirasakan: 0

baik

2/2 x 1= 1

Jika masalah ini teratasi masalah dapat mengurangi dampak masalah lain

Total = 5 2 a. Sifat masalah aktual: 3 resiko: 2 potensial: 1 b. Kemungkinan masalah dapat diubah mudah: 2 sebagian: 1 tidak dapat: 0 c. potensial masalah untuk dicegah tinggi: 3 cukup: 2 mudah: 1 d. menonjolnya masalah segera: 2 tidak segera: 1 tidak dirasakan: 0 2 1 2/3 x 1= 2/3 Masalah ini mengkhawatirkan klien dalam melindungi dirinya

x 2= 1

Masalah dapat diubah dengan pemberian pengetahuan

3/3 x 1= 1

Dapat dicegah klien mau dan mampu menjalankan latihan rutin, dan meletakkan alaalat yang membahayakan pada empat yang tepat

2/2 x 1= 1

Masalah ini merupakan masalah yang sangat rawan terhadap keselamtan klien

Total = 3 2/3

4.

Prioritas Masalah 1. Kurang pengetahuan Ny. L berhubungan dengan ketidaktahuan Ny L tentang konsep olahraga pada lansia. 2. Risiko cidera

3. N o 1 Diagnosa Kurang pengetahuan Ny. L berhubungan dengan ketidaktahuan Ny L tentang konsep olahraga pada lansia.

Intervensi Tujuan Umum Meningkatnya pengetahuan Ny.L mengenai konsep olahrga Lansia Khusus Ny.L menunjukkan semangat dalam menerima materi NY.L menyatakan bahwa beliau mengerti terhadap materi yang disampaikan Ny. L mampu menyebutkan olahraga apa saja yang dapat dilakukan lansia Kriteria Verbal Evaluasi Intervensi Standar 1. Klien dapat menjelaskan mengenai: 1. Memberikan penyuluhan a. Olah raga yang bisa dilakukan lansia mengenai: Jalan kaki untuk sirkulasi darah dan kekuatan jantung, - Jenis olaharga yang bisa dapat dikombinasikan dengan jalan cepat. dilakukan lansia, fungsi, dan Senam dapat dilakukan di dalam atupun di luar prinsipnya ruangan, sangat baik untuk kelenturan otot juga 2. Mendemonstrasikan gerakan pernafasan. olehraga ringan untuk melatih Lari (jika mampu), untuk menguatkan otot, kekuatan otot dan sendi (ROM) menguatkan otot jantung, mengecilkan perut, memperlancar peredran darah. Latihan ROM baik pada sendi yang terindikasi terkena gout ataupun tidak, jika diimobilisasi akan menurunkan fungsi sendi. Memposisikan kaki lebih tinggi dalam waktu 15 menit sebelum tidur, untuk melancarkan peredaran darah balik b. fungsi olahraga untuk lansia menghindari kekakuan sendi, menguatkan otot, menguatkan jantung, melatih pernapasan. c. prinsip olahraga pada lansia gerakannya bersifat dinamis, bersifat progresif (berubah secara bertahap), adanya pemanasan dan pendinginan pada latihan, tidak diperkenankan melakukan gerakan melompat, gerakan tidak menimbulkan risiko, gerakan harus bersifat ritmis tidak terhentak-hentak, tidak boleh ada gerakan mundur, mencegah gerakan secara tiba-tiba, lama latihan berlangsung 15-60 menit, frekuensi latihan minimal 3x/minggu optimal 5x/minggu (Kusmaedi 2004, dalam Wicaksono, 2011) 2. Klien mempu meperagakan gerakan yang dicontohkan 1. Klien dapat menjelaskan mengenai: - Pentingnya menjaga keselamtan diri dari cidera (berhubungan dengan proses penuaan) - Penyimpanan barang-barang yang berpotensi

Kinesteti k

Risiko cidera

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, klien

Klien mengenal tentang hal-hal yang menyebabkan cidera Klien mampu

verbal

1. Memberikan penyuluhan mengenai: Pencegahan cidera pada lansia

mampu mengetahui dan menghindari hal-hal yang menyebabkan cidera

menghindari cidera

penyebab -

menyebabkan cidera pada lansia Gerakan yang berbahaya bagi lansia (mengulang kembali materi pada intervensi 1) Penggunaan alat bantu / meminta bantuan orang lain untuk mencegah cidera jika dibutuhkan

S-ar putea să vă placă și