Sunteți pe pagina 1din 7

Makalah Individu Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Biokimia Keperawatan Jurusan Keperawatan Akper KESDAM VI/Mulawarman

HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI NAFSU MAKAN

Oleh: Ageng Luhur Caesar NIM. 712004T11062

Jurusan Keperawatan Akademi Keperawatan KESDAM VI/Mulawarman Banjarmasin

Juni, 2012

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Makan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar. Kegiatan makan melibatkan persepsi sensori yang memiliki proses komplek di mana menggunakan organ-organ penciuman, perasa, rasa di mulut, penglihatan, sistem trigeminal, serta sinyal auditori yang berkontribusi mengenai pengetahuan akan produksi makanan. Kelaparan merupakan indikator suatu bangsa dan negara dalam mencapai tingkat ekonomi, apakah negara tersebut produktif atau tidak. Seorang manusia berada dalam tingkat sehat optimal ketika orang tersebut sehat dan cukup memenuhi asupan gizi yang diperlukan oleh tubuh sehingga orang tersebut memiliki energi, kreativitas, dan ketahanan, serta keberanian untuk belajar dan memecahkan masalah. Kelaparan merupakan suatu kondisi di mana seseorang mengalami intake makanan yang kurang dari kebutuhan tubuh dan telah berlangsung lama. Kelaparan menyebabkan banyak perubahan yang dpat mempengaruhi kinerja seseorang. Menurut Stafford dan Welbeck, kelaparan dapat meningkatkan sensitivitas penciuman. Untuk itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai efek yang terjadi ketika seseorang berada dalam kondisi kelaparan.

B. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah: 1. Mengetahui mekanisme terjadinya kelaparan, yang melibatkan indra penciuman. 2. Mengetahui hal-hal yang mempengaruhi nafsu makan.

C. Manfaat Penulisan Manfaat dari penulisan makalah ini adalah: 1. Menambah informasi mengenai kasus kelaparan.

2.

Menambah pengetahuan mengenai penanganan terbaru yang dapat diberikan pada seseorang dengan kelaparan.

3.

Menambah pengetahuan mengenai respons yang mungkin terjadi ketika seseorang mengalami kelaparan.

BAB II PEMBAHASAN

Kelaparan dengan sebuah negara erat kaitannya. Hal ini dikarenakan nutrisi merupakan tolok ukur yang kuat dalam kesejahteraan suatu negara. Seseorang dengan obesitas memiliki sensitivitas penciuman yang berkurang dibandingkan dengan seseorang dengan berat badan normal. Sensitivitas penciuman akan mempengaruhi nafsu makan seseorang dengan mengganggu mekanisme pengiriman sinyal makanan melalui sistem saraf ke otak. Pusat perasa seseorang di hipotalamus (1). Persepsi sensorik selama mengkonsumsi makanan merupakan mekanisme yang kompleks, di mana mekanisme tersebut melibatkan penciuman, rasa, perasa, sistem trigeminal, serta organ pendengaran yang nantinya akan berkontribusi pada keinginan makan pada seseorang. Pengalaman seseorang pun akan mempengaruhi seseorang dalam menilai rasa dari suatu makanan (2,3). Beberapa penelitian menyebutkan, penciuman seseorang akan lebih sensitif ketika orang tersebut belum makan dibandingkan setelah makan. Namun, penelitian ini pun masih dipengaruhi oleh suasana hati sampel sehingga penciumannya pun akan terganggu. Sebelum dilakukan penelitian, dilakukan 3 tes mengenai penciuman, yaitu Sniffin Sticks yang menilai ambang, diskriminasi, dan identifikasi (1). Aroma strawberry dipercaya mampu merangsang respons kenyang. Dengan asumsi paparan sensorik dapat menurunkan keinginan untuk makan. Aroma akan semakin mengurangi keinginan untuk makan dan meningkatkan kekenyangan (2). Memori dan pengetahuan juga sangat berkaitan dengan penilaian rasa. Ketika bau itu baru pernah dipaparkan kepada seseorang maka akan menimbulkan perasaan penasaran pada orang tersebut. Lain halnya ketika bau tersebut sudah pernah dirasakannya. Namun, terdapat penelitian yang menemukan bahwa perubahan persepsi tidak tergantung pada kesadaran subjek terhadap bau yang spesifik, melainkan pada pembelajarannya (3).

Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap memori struktur dan rasa makanan dilakukan. Setelah subjek penelitian dipuasakan semalam, diberikan sarapan berupa biskuit dan yoghurt, serta minuman yang biasa disediakan ketika sarapan. Pada malam harinya, subjek diminta untuk mengenali menu sarapan yang diberikan. Subjek penelitian ingat sebagian besar makanan yang dimakan ketika sarapan tadi pagi. Meskipun rasa dan tekstur makanan subjek penelitian ingat, tetapi memori mengingat juga tergantung dari jenis stimulus yang didapat (3). Makan berlebihan sebagai ciri patogenetik obesitas mungkin dipromosikan oleh peningkatan kelaparan hedonis, yaitu dorongan untuk makan enak makanan dengan tidak adanya kebutuhan energi. Operasi bypass lambung, yang efektif mengurangi obesitas berat, juga dapat mempengaruhi kelaparan hedonis. Pasien dengan obesitas memperlihatkan kelaparan hedonis yang diamati pada pasien yang menjalani operasi bypass lambung. Operasi baypass lambung yang dilakukan, menunjukkan bahwa operasi menormalkan nafsu makan yang berlebihan terhadap makanan enak (4,5).

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Simpulan yang didapatkan dari penjelasan di atas adalah: 1. Seseorang dengan obesitas memiliki sensitivitas penciuman yang berkurang dibandingkan dengan seseorang dengan berat badan normal. 2. Sensitivitas penciuman akan mempengaruhi nafsu makan seseorang dengan mengganggu mekanisme pengiriman sinyal makanan melalui sistem saraf ke otak. 3. Persepsi sensorik selama mengkonsumsi makanan merupakan mekanisme yang kompleks, di mana mekanisme tersebut melibatkan penciuman, rasa, perasa, sistem trigeminal, serta organ pendengaran yang nantinya akan berkontribusi pada keinginan makan pada seseorang. 4. Penciuman seseorang akan lebih sensitif ketika orang tersebut belum makan dibandingkan setelah makan.

B. Saran Saran yang dapat diberikan adalah lebih menambah ilmu mengenai hal-hal yang berhubungan dengan proses kelaparan dengan membaca sumber-sumber lain yang relevan.

DAFTAR PUSTAKA

1.

Stafford LD and K Welbeck. High hunger state increases olfactory sensitivity to neutral but not food odor. Chem. Senses. 2011: 36; 189-98. Ruijschop RMAJ, AEM Boelrijk, MJM Burgering, Cd Graaf, and MS Westerterp-Plantenga. Acute effects of complexity in aroma composition on satiaton and food intake. Chem. Senses. 2010: 35; 91-100. Koster MA, J Prescott, and EP Koster. Insidental learning and memory for three basic tastes in food. Chem. Senses. 2004: 29; 441-53. Schultes B, B Ernst, B, Wilms, M Thurnheer, and M Hallschmid. Hedonis hunger is increased in severely obese patients and is reduced Rafter gastric bypass surgery. Am J Clin Nutr. 2010: 92; 277-83. Weinreb L, C Wehler, J Perloff, R Scott, D Hosmer, L Sagor, and C Gundersen. Hunger: its impact on Childrens Health and mental Health. Pediatrics. 2002: 110 (4); e41.

2.

3.

4.

5.

S-ar putea să vă placă și