Sunteți pe pagina 1din 18

STATUS PSIKIATRI

I. IDENTITAS PASIEN Nama Jenis kelamin Usia Suku bangsa Agama Pendidikan terakhir Pekerjaan Status pernikahan Status (baru/ulangan) Ruang Masuk RSK pertama kali Masuk RSK : Tn.LBC : Laki-laki : 39 tahun : Cina : Protestan : Tamat SD : Karyawan Toko : Sudah menikah : Ulangan : Picu : 17 Mei 2007 (rawat inap) : 20 Juli 2012 (rawat inap)

II. RIWAYAT PSIKIATRI Data diperoleh dari autoanamnesis pada tanggal 24 juli 2012. Alloanamnesis dilakukan terhadap istri dan ibu psien pada tanggal 24 juli 2012. Keluhan Utama Autoanamnesis Pasien mengatakan bahwa dirinya lapar Alloanamnesis Menurut istri pasien, pasien dibawa ke RSK Alianyang Pontianak karena sering bingung, marah-marah, bicara sendiri, dan melempar barang-barang yang ada di rumah sejak 6 hari sebelum masuk RSK.

A. Riwayat Gangguan Sekarang Autoanamnesis Pasien mengatakan sudah pernah masuk RSK Aliayang dua kali. Ia diantar ke RSK oleh abangnya karena ia lapar, kemudian cucunya hilang di kolam renang di GOR karena dibawa hantu. Setelah itu pasien membawa satu galon air dan memberikannya kepada hantu tersebut dengan syarat tidak menangkap orang lagi, cukup cucunya saja yang menjadi korban. Sedangkan dulu ia pernah dibawa ke RSK untuk yang pertama kali karena pada malam hari ketika tidur ada yang mengganggu dengan mengetuk pintu kamarnya. Pasien membuka pintu dan melihat ada 50 orang pencuri menggunakan baju merah-hitam. Setelah itu pasien menembaki pencurinya sampai mati dengan pistol. Pistol tersebut ia dapatkan jatuh dari langit saat ia sedang berada di jalan, kemudian ia bawa pulang. Saat ditanya mengenai pekerjaannya, pasien mengatakan bahwa semalam saat mau masuk RSK pada pukul 9-10, pasien berdoa kepada Tuhan, Tuhan, apakah saya salah bekerja sama mereka?, lalu Tuhan mengatakan kamu seperti Andy Lau, semua iri padamu. Pasien bekerja dan mendapatkan gaji 2 juta rupiah yang kemudian diberikan kepada anak, istri dan orang tua. Lalu pasien mengatakan bahwa ia bekerja pada seseorang bernama Ahok di sebuah toko di Pasar Mawar, dan pekerjaannya adalah mengantar barang dengan motor. Pasien mengatakan sekarang tidak bekerja lagi karena dipecat oleh Ahok karena pasien dituduh mencuri tabung gas. Pasien mengatakan bahwa sebenarnya bosnya yang bernama Ahok itu baik, namun karena dirasuki oleh iblis yang bermata merah dan bertanduk merah di rumah Ahok, ia menjadi jahat dan memecatnya. Pasien mengaku pernah melakukan usaha bunuh diri dengan cara gantung diri. Pasien mengaku sempat mati, 4 hari namun hidup kembali karena mengatakan Dalam nama Tuhan Yesus beberapa kali.

Pasien mengatakan pernah bertemu Tuhan. Menurut pasien Tuhan itu berjanggut, posturnya tinggi, berbaju biru dan rambutnya seperti rambut pasien. Pasien sering berdoa pada Tuhan dan Tuhan selalu mengabulkan doanya. Misalnya apabila pasien meminta pekerjaan, Tuhan selalu memberikan pekerjaan, namun ia sering berhenti dari pekerjaannya. Selain itu juga pasien pernah minta uang pada Tuhan dan diberi uang 1,5 juta rupiah pukul 4 sore. Pasien mengatakan ada 4 hantu perempuan yang tertarik padanya. Hantu-hantu tersebut tertarik pada pasien karena dirinya mirip Andy Lau, namun pasien menyangkal bahwa dirinya adalah Andy Lau. Pasien juga mengatakan bahwa ketika jika ia bepergian ke mana pun, orang-orang sering memanggil-manggil namanya karena ia mirip Andy Lau. Pasien mengatakan bahwa kakak perempuan yang ketiga sedikit jahat terhadap pasien. Menurut pasien, kakaknya tersebut mudah marah ketika pasien mengajaknya berkomunikasi, sementara dengan saudara yang lain kakaknya bersikap baik-baik saja. Pasien bersekolah di SDN 36 Pontianak hingga lulus. Awalnya pasien mengaku tidak melanjutkan sekolah ke SMP akibat masalah biaya, karena dirinya miskin. Kemudian setelah ditanyakan kembali, pasien mengaku pernah bersekolah di SMP di Sugiyo, Pontianak. Di sekolah tersebut pasien memiliki teman bernama Acing dan ketika Acing melihat fotonya, Acing mengatakan bahwa pasien mirip Andy Lau. Setelah tamat SMP, pasien menjutkan sekolah ke SMK 3K Panca Bakti, Jeruju. Selama sekolah, pasien mengatakan selalu mendapatkan peringkat 1 dan 2 hingga tamat. Kemudian pasien melanjutkan kuliah di Amerika. Pasien mengatakan, di Amerika ia menggunakan Bahasa Inggris. Pasien mengaku bisa berbicara dalam semua bahasa yang ada ada di dunia. Misalanya selamat tinggal dalam bahasa arab=brekblem, pulpen=brekkem. Pasien mengatakan dulu pernah berobat ke dr.Hendro Wongso karena sakit kurang otak. Kurang otak yang dimaksud pasien adalah susah

berpikir. Setelah minum obat dari dokter hendro wongso pasien merasa sudah sembuh. Saat ini pasien merasa dirinya tidak sakit lagi. Pasien mengatakan bahwa Rumah Sakit Antonius dibangun oleh dirinya sendiri tanpa ada yang membantu. Menurut pasien, ia mendirikan Rumah Sakit Antonius dengan gerakan mengaduk semen sebanyak 4 kali dan dalam hitungan ke 4 rumah sakit Antonius langsung jadi. Pasien juga mengaku pernah ke Amerika dengan anaknya, Erik. Ketika ditanyakan dengan apa mereka pergi ke Amerika, pasien menjawab ia dan anaknya terbang dengan menggunakan tatto burung yang ada di lengan kanannya.

Alloanamnesis Saat ini pasien dirawat di RSK Alianyang akibat sering marah-marah, bingung, berbicara sendiri, dan sering melempar barang-barang yang ada di rumah sejak 6 hari sebelum masuk RSK. Ibu pasien mengatakan, pasien akhir-akhir ini sering bingung dan khawatir serta cemas terutama saat istrinya pulang kampung. Pendidikan terakhir pasien adalah lulus SD di SDN 36 Pontianak. Menurut ibunya, pasien tidak melanjutkan pendidikan ke SMP karena ia tidak mau melanjutkan dan ingin bekerja saja. Pasien bekerja di Pasar Mawar sebagai seorang karyawan toko yang sehari-harinya bertugas mengantarkan barang-barang seperti air galon dan tabung gas. Pasien bekerja dengan bosnya yang bernama Ahok sejak tahun 2008 hingga sekarang. Ahok masih bersedia menerima pasien untuk kembali bekerja di tokonya apabila pasien keluar dari RSK. Istri pasien mengatakan, pasien jarang sekali menceritakan masalah yang sedang ia alami dan cenderung memendam masalah sendiri. Menurut ibunya, pasien memiliki hubungan yang baik dengan semua saudaranya. Pasien adalah anak ke enam dari tujuh bersaudara dimana pasien merupakan anak dari suami kedua ibunya. Ibunya menikah sebanyak dua kali, dimana pada pernikahan pertama beliau dikarunia 5 orang anak dan di pernikahan kedua dikaruniai 7 orang anak.

Saat pasien mulai kambuh gangguan kejiwaannya, menurut keluarga, pasien di rumah masih dapat melakukan aktivitas pemeliharaan diri, seperti mandi, makan, menggosok gigi, bahkan pasien masih dapat dimintai tolong mengantarkan barang ke tempat keluarganya dan diminta untuk melipat pakaian serta menyikat lantai rumah.

B. Riwayat Gangguan Terdahulu 1. Riwayat gangguan psikiatri Istri pasien mengatakan pasien sudah 5 kali masuk RSK yaitu pada tahun 2008 sebanyak 3 kali, 2010 dan pada tahun 2012. Ibu pasien mengatakan pasien mengalami gejala sering bingung, tidak bisa tidur, dan sering melamun untuk pertama kalinya pada tahun 2002 (sebelum menikah). Kemudian pasien dibawa berobat ke dr.Hendro Wongso dan kondisi pasien membaik, namun gejala ini muncul kembali dan semakin lama dirasakan semakin berat oleh keluarga pasien. Pasien menjadi sering marah-marah pada anggota keluarga yang tinggal serumah dengannya seperti ibu, istri dan abangnya. Hal ini menyebabkan keluarga pasien membawanya ke RSK Alianyang mulai tahun 2008. Setelah 3 minggu dirawat di RSK, pasien diizinkan pulang oleh dokter. Namun seminggu kemudian, penyakit pasien kambuh. Semua lampu yang ada di rumah harus tetap hidup karena pasien takut akan kegelapan. Pasien juga sering keluyuran dan sering bicara sendiri.

Pasien dirawat kembali di RSK selama satu bulan. Dua minggu pasca pulang dari RSK, penyakit pasien kambuh lagi. Pasien menjadi sering diam, melamun, dan kadang-kadang berbicara sendiri. Satu minggu sebelum masuk ke RSK untuk yang ketiga kalinya pada tahun 2008, abang pertama pasien meninggal dunia akibat hipertensi. Pasien cukup akrab dengan abangnya yang meninggal itu karena sering melakukan hobi mereka bersama-sama seperti pergi

memancing bersama. Pasien merasa sedih, menangis, dan terus

memikirkan perihal kematian abangnya. Pada tahun 2010 dan tahun 2012, pasien kembali dirawat di RSK Alianyang.

2. Kondisi medis umum Istri dan ibu pasien mengatakan selama ini pasien jarang sakit, sekalipun sakit hanya demam saja. Pasien memiliki riwayat penyakit asma sejak kecil. Pasien belim pernah diopname di rumah sakit. 3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif Pasien tidak pernah mengkonsumsi NAPZA, namun saat remaja pasien gemar minum minuman beralkohol dan merokok. Namun setelah menikah pasien sudah jarang minum minuman beralkohol karena dilarang ibunya, namun kebiasaan merokok masih ada sampai sekarang. Pasien biasa meroko sekitar 2 bungkus per hari.

C. Riwayat kehidupan pribadi 1. Prenatal dan perinatal Menurut ibu pasien , pasien lahir cukup bulan ( 9 bulan lebih beberapa hari ), persalinan dibantu oleh shien shang. Pada saat lahir berat badan tidak ditimbang, langsung menangis, kulit tidak biru ataupun pucat. Riwayat penyakit infeksi dan kejang pada ibu selama kehamilan disangkal. Riwayat penggunaan alkohol dan obat-obatan selama kehamilan juga disangkal. Riwayat kecemasan pada ibu saat mengandung disangkal. Pasien diberi ASI hingga usia 1 tahun, namun diselingi dengan susu formula. 2. Masa kanak-kanak awal (1-3 tahun) Pasien diasuh oleh ibunya sendiri.. Ibunya juga mengatakan pasien sudah bisa duduk dan berjalan, kemudian untuk toilet training ibu pasien mengajarkan pasien untuk buang air besar dan air kecil harus di WC. Pasien tidak memiliki mainan yang khusus disukainya, tetapi pasien suka bermain-main di halaman rumah. Pasien tidak betah dengan satu mainan saja, jadi pasien berpindah-pindah.

3. .Masa kanak pertengahan (3-11 tahun) Pasien masuk SD saat berusia 7 tahun, pasien merupakan anak biasa saja ketika di sekolah dimana pasien walaupun tidak pernah juara kelas namun pasien selalu naik kelas, memiliki banyak teman (terutama teman laki-laki) di sekolah maupun di lingkungan rumah, pasien nakal dan kadang membandel, suka bermain di luar rumah (main kelereng dan layang-layang), tidak pernah mengompol lagi, pasien menurut keluarganya secara fisik tumbuh dengan baik, hal ini dilihat dari aktivitas pasien yang cukup aktif. 4. Riwayat masa kanak akhir dan remaja Pasien merupakan pribadi yang mudah bergaul teruma di lingkungan kerja dan lingkungan rumahnya. Tetapi pasien suka memendam masalah sendiri, berusaha menyelesaikan masalahnya sendirian seakan tidak butuh bantuan orang lain. Pasien memiliki hobi memancing dan menyanyi, terutama lagu-lagu mandarin. Pasien sangat mengidolakan Andy Lau sejak kecil.

D. Riwayat masa dewasa 1. Pendidikan Pendidikan terakhir pasien adalah lulusan SD. Menurut ibunya, pasien tidak melanjutkan sekolahnya dikarenakan pasien tidak suka bersekolah dan ingin berkerja mencari uang saja. 2. Pekerjaan Pasien mulai bekerja sebagai seorang penambang emas, kemudian karena tidak mampu secara fisik pasien berhenti. Setelah itu pasien membuka usaha penjualan telur sendiri, namun usahanya tidak berhasil, terakhir pasien berkerja sebagai pekerja disebuah toko di pasar mawar. 3. Perkawinan Pasien sudah menikah dan memilki satu orang istri serta seorang anak laki-laki. Pasien menikah saaat berusia 29 tahun. Sejak menikah

hingga sekarang pasien tinggal bersama dengan ibu dan keluarga adiknya. 4. Agama Pasien beragama Kristen Protestan dan cukup sering beribadat ke gereja. 5. Aktivitas sosial Pasien memiliki hubungan yang baik dan tidak pernah berseteru dengan tetangga-tetangganya. Pasien juga sering berkumpul dan bergaul dengan teman-temannya. 6. Riwayat militer Pasien tidak pernah mengikuti kegiatan kemiliteran. 7. Riwayat pelanggaran hukum Pasien tidak pernah bermasalah dengan hukum. 8. Riwayat psikoseksual Menurut keluarga, pasien selama ini hanya pernah menjalin hubungan dengan seorang wanita yang sekarang telah menjadi istrinya. Pasien setia terhadap pasangannya.

E. Riwayat keluarga Pasien adalah anak ke enam dari tujuh bersaudara dimana pasien merupakan anak dari suami kedua ibunya. Ibunya menikah sebanyak dua kali. Pada pernikahan pertama beliau dikarunia 5 orang anak dan di pernikahan kedua di karunia 7 orang anak. Pasien merupakan anak ke 6. Pasien memiliki hubungan yang baik dengan ibu dan juga saudarasaudaranya. Pasien tidak pernah berkonflik dengan orang tua, saudara kandung maupun saudara tiri, iparnya, dan keponakan-keponakannya. Pasien paling dekat dengan abang tirinya yang pertama. Ayah kandungnya telah meninggal pada tahun 2000 di usia 64 tahun dikarenakan stroke. Ayah tiri pasien juga telah meninggal dunia lebih dahulu tetapi ibu pasien tidak dapat mengingat kembali tahun berapa dan pada usia berapa ayah tirinya tersebut meninggal dunia. Pada tahun 2008 abang pertama dari

ayah tirinya meninggal dunia secara mendadak karena menderita hipertensi. Jarak umur pasien dan abang serta adiknya terpaut sekitar 1-2 tahun.

GENOGRAM PASIEN

: LAKI-LAKI

: MENINGGAL DUNIA

: PASIEN

: PEREMPUAN

: MENGALAMI GANGGUAN JIWA

: TINGGAL SATU RUMAH

10

F. Situasi kehidupan sekarang Pasien sekarang dirawat di RSK Alianyang. Sebelum masuk rumah sakit, pasien beserta istri dan anaknya tinggal di rumah ibunya yang berdinding semen, berlantai kayu, bersama ibu, istri, anak, abang, kakak ipar, dan dua keponakannya.

G. Persepsi pasien tentang diri, kehidupan, harapan, dan nilai-nilai hidup Pasien menganggap dirinya sehat dan tidak sakit. Pasien mengatakan apabila sudah sehat dan keluar dari RSK pasien ingin bekerja kembali untuk bisa menyekolahkan anaknya sampai sukses dan ingin

membahagiakan istri dan orang tuannya.

H. Persepsi keluarga tentang pasien Keluarga berpendapat bahwa sakit yang dialami pasien karena terlalu banyak yang pasien pikirkan. Selain itu juga pasien bersifat tertutup dan jarang mau untuk menceritakan masalah-masalah yang sedang ia hadapi sehingga semua masalah dipendam sendiri oleh pasien.

III. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL Hasil pemeriksaan didasarkan pada pemeriksaan yang dilakukan pada tanggal 24 juli 2012. 1. Keadaan umum a. Penampilan sesuai umur. b. Perilaku dan aktivitas psikomotor : pasien tidak tenang, : kurang rapi, kurang bersih,

psikomotor meningkat, kontak mata (+), perhatian mudah teralih. c. Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif dan sopan.

11

2. Pembicaraan

: kontak verbal (+), artikulasi

kadang tidak jelas, kecepatan bicara normal, intonasi normal, volume suara cukup, kadang tidak relevan. 3. Mood, afek, dan keserasian a. b. c. Mood Afek Serasi : Eutimik : Tumpul : tidak serasi

4. Proses pikir a. Bentuk pikir b. Arus pikir : Realistik : Blocking, logorhea, neologisme, tangensial,

circumstansiality. c. Isi pikir : illogical thought, waham curiga, waham

kebesaran, waham keagamaan, preokupasi. 5. Persepsi : Halusinasi visual dan auditorik

6. Sensorium dan kognisi a. b. Taraf kesadaran : Kuantitatif =kompos mentis, Kualitatif = berubah Orientasi Waktu : Baik, pasien dapat mengetahui pemeriksaan di siang hari. Tempat : Baik, pasien dapat mengetahui tempat pasien berada sekarang. Orang : Baik, pasien dapat mengenali keluarganya yang datang berkunjung. c. Daya ingat Segera : Terganggu , pasien tidak dapat mengingat dan mengulang nama-nama pemeriksa dan mengucapkan angka 4578237 yang diucapkan pemeriksa. Jangka pendek : baik, pasien dapat mengingat menu makan siang dan warna obat yang diminum. Jangka sedang : baik, pasien dapat mengingat siapa yang mengantarkannya ke RSK Alianyang.

12

Jangka panjang: baik, pasien dapat mengingat tempat ia bekerja dulu dan tempat dimana ia pernah bersekolah sewaktu SD. d. Konsentrasi dan perhatian : buruk, pasien tidak dapat

menjawab 7+7 dan seterusnya dengan benar (7+7= 14+7= 21+7= 28+7=35+7=42) e. Kemampuan baca dan menulis : Kemampuan menulis buruk,

pasien tidak dapat menulis dengan baik, tidak mudah terbaca, dan tidak rapi. Kemampuan baca cukup baik. Pasien dapat membaca kata MOBIL dan PEREMPUAN.

f.

Kemampuan visuospasial menggambar segilima bertautan.

:buruk, pasien tidak dapat

13

g.

Pikiran abstrak

: baik, pasien mengetahui

perbedaan antara shampoo dan sabun. h. i. Bakat : Pasien mempunyai bakat menyanyi. Kemampuan menolong diri sendiri: Baik, pasien bisa mandi, makan, dan berganti pakaian dengan baik secara mandiri. j. Kemampuan pengendalian impuls: baik, pasien tenang dan tidak melakukan sesuatu yang dapat membahayakan dirinya ataupun orang lain. Pasien juga dapat menjaga kontak mata dengan pemeriksa. 7. Daya nilai dan tilikan a. Daya nilai sosial : baik, ketika ditanyakan punya uang banyak

dan ketika ada pengemis yang minta uang pasien akan dikasih, karena menurut pasien menolong orang yang susah itu merupakan contoh orang yang hatinya baik, bersih. b. c. Penilaian realitas Tilikan : terganggu : negatif : tidak dapat dipercaya

8. Taraf dapat dipercaya

IV. PENEMUAN DIAGNOSIS LEBIH LANJUT a. Tanda Vital Hasil pemeriksaan berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan pada tanggal 24 Juli 2012 Keadaan umum Kesadaran Tekanan darah Frekuensi pernapasan Frekuensi nadi b. Status Generalis Kulit Kepala Rambut : coklat terang, turgor normal : deformitas (-) : hitam, tidak mudah dicabut, rambut pendek : Tenang, kooperatif : kompos mentis : 150/100 mmHg : 20x/menit : 104x/menit

14

Mata

: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks pupil (+/+)

THT

: hidung: deviasi septum (-), epistaksis (-), mukosa = normal, telinga, luar: tidak ada kelainan, dalam: tidak dilakukan pemeriksaan. tenggorokan:

pembesaran tonsil (-), hiperemis (-) Gigi dan mulut Jantung Paru : oral higiene kurang baik : bunyi jantung I-II normal, murmur (-), gallop (-) : Palpasi : NT ( - ) Perkusi : sonor Auskultasi : vesikuler, ronkhi, wheezing (-/-) Abdomen Ekstrimitas atas Ekstrimitas bawah Alat kelamin Anus c. Status Neurologis GCS Refleks fisiologis : E4V5M6 : Patella (+/+), Achilles (+/+), biseps (+/+),Triseps (+/+) Refleks patologis Kaku kuduk Kekuatan motorik : Babinski (-/-), Chaddok (-/-), Hofman-Trumer (-/-) : negatif : baik : dalam batas normal : dalam batas normal : dalam batas normal : tidak diperiksa : tidak diperiksa

55555

55555

55555

55555

V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA Telah diperiksa seorang laki laki berusia 39 tahun, beragama Kristen protestan, sudah menikah memiliki satu orang istri dan satu orang anak

15

laki-laki, pendidikan terakhir SD dan bekerja sebagai seorang karyawan toko. Datang ke RSK Alianyang Pontianak pada tanggal 20 Juli 2012. Dari anamnesis didapatkan bahwa ia dibawa ke RSK oleh abangnya karena sering marah-marah, bingung, berbicara sendiri, dan sering melempar barang-barang yang ada di rumah. Pada pemeriksaan, pasien berpenampilan kurang rapi, kurang bersih, tetapi secara kesluruhan sesuai dengan umurnya. Psikomotor meningkat, kontak verbal +, bicara lancar, artikulasi kadang kurang jelas, intonasi normal, volume suara cukup, pembicaan kadang tidak relevan. Kesadaran kuantitatif kompos mentis, kualitatif berubah. Mood eutimik, afek/emosi tumpul terdapat giggling. Bentuk pikir realistik, arus pikir tedapat blocking, logorrhea, neologisme, tangensial, circumstantiality. Isi pikir terdapat illoggical thought, preokupasi, waham curiga, waham kebesaran, waham

keagamaan. Gangguan Persepsi berupa halusinasi visual dan auditorik. Orientasi waktu baik, orientasi tempat baik, orientasi orang baik. Daya ingat segera buruk, jangka pendek, sedang dan panjang baik. Daya nilai sosial baik. Penilaian realitas terganggu. Konsentrasi dan perhatian buruk. Kemampuan membaca masih baik tetapi kemampuan menulis buruk, kemampuan visuospasial buruk, dan tilikan negatif. Pasien sebelum mengalami ganggguan jiwa, adalah orang yang baik, ramah, mudah bergaul, dan memiliki banyak teman. Namun pasein merupakan seseorang suka menyimpan masalah sendirian dan tidak mau menceritakan kepada orang lain termasuk istrinya sendiri. Dari pemeriksaan fisik ditemukan adanya hipertensi (150/100 mmHg). Pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit, tidak pernah mengkonsumsi NAPZA, tetapi pasien dulunya gemar minum minuman beralkohol serta merokok 2 bungkus 1 hari. Pasien dulu pernah bekerja sebagai penambang emas dan berhenti karena ketidakmampuan secara fisik, kemudian membuka usaha menjual telur bersama temannya, tetapi tidak berkembang baik. Setelah itu pasien

16

berkerja sebagai kuli angkut di sebuah toko di pasar mawar hingga saat ini. Pasien sejauh ini tidak pernah bermasalah dengan hukum, interaksi dengan orang-orang di lingkungan sekitar rumahnya cukup baik. Sejak sakit. pasien masih dapat melakukan aktivitas pemeliharaan diri di rumah seperti mandi, makan, menggosok gigi, bahkan pasien masih dapat dimintai tolong mengantarkan barang ke tempat keluarganya dan diminta untuk melipat pakaian serta menyikat lantai rumah.

VI. EVALUASI MULTIAKSIAL Aksis I Aksis II : F20.3. Skizofrenia tak terinci : Z03.2 Tidak ditemukan gangguan kepribadian. ciri kepribadian premorbid ramah, mudah bergaul, namun suka menyimpan masalah sendiri. Aksis III Aksis IV Aksis V : Hipertensi. :: GAF 60 - 51, gejala sedang (modertae), disabilitas

sedang.

VII.

DAFTAR MASALAH : Hipertensi.

A. Organobiologis

a. Psikologi / perilaku : Pasien mengalami gangguan dalam proses pikir berupa bentuk pikir realistik, arus pikir terdapat blocking, logorrhea, neologisme, tangensial, circumstantiality. Isi pikir terdapat illoggical thought, preokupasi, waham curiga, waham kebesaran, waham keagamaan. Gangguan Persepsi berupa halusinasi visual dan auditorik. B. Lingkungan dan sosial ekonomi : kehidupan keluarganya ditanggung oleh istrinya selama pasien masih di RSK. Istri pasien bekerja sebagai juru masak.

17

VIII. PENATALAKSANAAN Farmakoterapi Anti psikosis : Risperidone tab 2 mg (3 x sehari) Psikoterapi 1) Psikoterapi suportif Katarsis/ventilasi Sugesti Konseling individual

2) Terapi keluarga Katarsis/ventilasi Konseling kelompok

Konsultasi ke dokter penyakit untuk mengatasi hipertensi pasien.

IX.

PROGNOSIS Quo ad vitam Quo ad functionam Quo ad sanactionam : dubia ad malam : dubia ad bonam : dubia ad malam

18

S-ar putea să vă placă și