Sunteți pe pagina 1din 105

PREVENTIVE DENTISTRY Drg.

Rini Pratiwi, MKes

Preventive Dentistry pencegahan penyakit gigi & mulut ( jar.sekitarnya )


1. Dental Caries 2. Periodontal Diseases

3. Oral cancer
4. Orofacial defects 5. Malocclusion 6. Accidents

Pencegahan 2 ( dua ) periode : 1. Sebelum Kena Penyakit ( Pre Pathogene se ) 2. Sesudah Kena Penyakit ( Pathogenese )
PRE PATHOGENESE : PRIMARY Prevention PATHOGENESE : SECONDARY Prevention TERTIARY Prevention

THE FIVE LEVEL PREVENTION ( Leavell & Clarck )


Periode PREPATHOGENESE :

PRIMARY Prevention :
1. Health Promotion ( Peningkatan Kesh ) 2. Specific Protection ( Penc Khusus )

Periode PATHOGENESE
SECONDARY Prevention 3. Early Diagnosis & Prompt Treatment TERTIARY Prevention 4. Dissability Limitation 5. Rehabilitation

Dental Caries PRIMARY Prevention


1. HEALTH PROMOTION Diet planning Demand for preventive services Periodic visits to the dental office DHE Programs Plaque control program Diet counselling Dental caries activity tests

2. SPECIFIC PROTECTION Water fluoridation Fluoride dentifrice Oral hygiene practices School Fluoride mouthrinse/tablet programs Topical application of fluoride Adhesive sealants Fluoride prophylaxis paste

SECONDARY Prevention
3. EARLY DIAGNOSIS & PROMPT TREATMENT Self-examination and referal Utilization of dental services Periodic screening and referal Complete examination Prompt treatment of incipient lesions Simple restorative dentistry Pulp capping

TERTIARY Prevention
4. DISSABILITY LIMITATION
Utilization of dental services Provision of dental services Complete restorative dentistry Pulpotomy

Root canal therapy


extractions

5. REHABILITATION
Utilization of dental services
Provision of dental services Removable & Fixed Prosthodontic Minor tooth movement Implants

PERIODONTAL DISEASES
PRIMARY Prevention 1. HEALTH PROMOTION

Demand for preventive services

Periodic visits to the dental office


DHE Programs Provision of oral hygiene aids Plaque control program

2. SPECIFIC PROTECTION
Oral hygiene practices Supervised school brushing programs

Correction of tooth malalignment


Prophylaxis

SECONDARY Prevention
3. EARLY DIAGNOSIS & PROMPT TREATMENT
Self-examination and referal Utilization of dental services Periodic screening and referal Complete examination Scalling & curettage Corrective restorative and occlusal services

TERTIARY Prevention
4. DISSABILITY LIMITATION Utilization of dental services Provision of dental services Deep curettage Root planing Splinting Periodontal surgery Selective extraction

5. REHABILITATION
Utilization of dental services
Provision of dental services Removable & Fixed Prosthodontic

Minor tooth movement

ORAL CANCER
PRIMARY Prevention 1. HEALTH PROMOTION

Demand for preventive services


Periodic visits to the dental office DHE Programs

2. SPECIFIC PROTECTION * Avoidance of known irritans * Removal of known irritans in oral cavity

SECONDARY Prevention
3. EARLY DIAGNOSIS & PROMPT TREATMENT Self-examination and referal Utilization of dental services Periodic screening and referal Complete examination ( biopsy, oral cytology, complete excision )

TERTIARY Prevention
4. DISSABILITY LIMITATION Utilization of dental services Provision of dental services Chemotherapy Radiation therapy Surgery

5. REHABILITATION
Utilization of dental services
Provision of dental services Maxillofacial & Removable Prosthodontic

Plastic surgery
Speech therapy

Counselling

OROFACIAL DEFECTS MALOCCLUSION & ACCIDENTS PRIMARY Prevention 1. HEALTH PROMOTION * DHE Programs * Promotion of protective garb

2. SPECIFIC PROTECTION * Use of protective devices ; habit control * Mouthguard program; safety of childrens toys and school buildings & playground * Caries control; space maintain ers, genetic counseling, prenatal care, parenteral counseling

SECONDARY Prevention 3. EARLY DIAGNOSIS & PROMPT TREATMENT Utilization of dental services Provision of dental services Minor orthodontics

TERTIARY Prevention 4. DISSABILITY LIMITATION Utilization of dental services Provision of dental services Major orthodontics Surgery

5. REHABILITATION
Utilization of dental services
Provision of dental services Maxillofacial fixed & Removable

Prosthodontic Plastic surgery Speech therapy Counselling

PLAK Massa lengket yg berisi bakteri beserta produk2nya, yg terbentuk pd semua permukaan gigi

PELIKEL EMAIL Bersih Lapisan organik Glikoprotein saliva Sangat lengket Setelah gosok gigi Bakteri Awal STREPTOKOKUS Tumbuh & berkembang biak keluarkan gel ekstrasel ( lengket,jerat bakteri lain ) konsistensi spt gelatin PLAK Dlm beberapa hari tambah tebal m.o bermacam macam ( kokus, batang & filamen )

HAMBAT fungsi Saliva menetralkan plak

KARIES dan SALIVA


Saliva : cairan mulut yg kompleks tda campur an sekresi kel.Ludah besar & kecil yg ada pd mukosa mulut 90% hasil kel. Submaksila & Parotis 5% hasil kel. Sublingualis 5% hasil kel2 ludah kecil lain

90% dihasilkan pd saat ada rangsang an pengecapan/pengunyahan makan an pd individu sehat, gigi terus terendam dlm saliva smpi 0,5 ml lindungi gigi lidah, membran mukosa mulut & oro faring pengeluaran saliva berhenti saat tidur ( tidak dirangsang )

Daya anti karies SALIVA : a. Membentuk lap.mukus pelindung membran mukosa barier thdp iritan & cegah kekeringan b. Bantu bersihkan mulut dr makanan, de bris & bakteri hambat pembentukan plak c. Kand. Bikarbonat, Fosfat & Protein atur pH rongga mulut ( netralkan turun nya pH saat bakt plak sdg memetabo lisme gula )

d. Kalsium & Fosfat bantu sediakan mineral yg dibutuhkan oleh email yg belum sempurna terbentuk/awal erupsi ( maturasi pasca erupsi ) e. Aliran saliva banyak hindari/hambat pelarutan gigi & rangsang mineralis f. Lap.glukoprotein yg tbtk oleh saliva pd permk gigi ( Acq pellicle ) hambat Abrasi & Erosi permukaan gigi

g. Kand secretory IgA, lysozym, laktoferin & laktoperoksidase saliva aktivitas anti bakteri & anti virus. Kadar IgA berbanding terbalik dg timbulnya karies
Kesimpulan Jumlah Saliva menurun drastis, KARIES akan terjadi

KARIES dan DIET


Hub makanan dg karies Percobaan STEPHAN & MILLER ( 1943 ) Kumur larutan glukosa 10%, pH plak turun cepat ( pH < 7 ) demineralisasi email pH kembali normal ( pH = 7 ), 30 60 menit kemudian Sering konsumsi gula demineralisa si email

Penurunan pH plak pd individu caries active > dp individu bebas karies Sintesa polisakarida ekstrasel Sukrosa lebih cepat dp Glukosa, Fruktosa & Laktosa Sukrosa, paling kariogenik paling ba nyak dikonsumsi penyebab utama karies Konsumsi gula diantara waktu makan & bentuk mudah lekat Risiko tinggi Karies

Kesimpulan

Peranan KH dalam pembentukan karies Tergantung pada : 1. Macam KH yg dimakan 2. Konsentrasi KH yg dimakan 3. Frekuensi makannya 4. Waktu memakannya

PENCEGAHAN KARIES
Tahu penyebab karies penting utk pen cegahan Karies penghancuran & perbaikan silih berganti Kekuatan penghancuran > kekuatan reparatif saliva karies berlanjut Kekuatan reparatif > kekauatan perusak karies berhenti / membaik tgantung stadiumnya

KARIES proses Destruksi & Reparasi silih berganti

PLAK ( KH yg dapat diragikan )

EMAIL Sehat

EMAIL Karies

SALIVA FLUOR MODIFIKASI DIET PEMBERSIHAN PLAK

Email sehat karies ( saat bakteri plak dapat substrat yg diperlukan utk membentuk asam ) Tanda panah dapat berbalik : Saliva adakan remineralisasi Fluor dr modifikasi diet Usaha penghilangan plak Karies butuh waktu bulanan tahunan utk hancurkan gigi pasien dpt kendali kan faktor waktu

Tiga cara cegah Karies : 1. Hilangkan substrat KH kurangi frekuensi konsumsi KH & batasi hanya pd saat makan 2. Tingkatkan ketahanan gigi pema paran dg Fluor secara tepat, penutupan resin pd pit & fisur, imuni sasi (?) 3. Hilangkan plak gigi non plak karies (-)

PENGENDALIAN PLAK
Penyebab karies : interaksi Plak + Diet + Gigi plak dibatasi ( cegah pembentukannya / bersihkan plak ) Pengendalian plak utk cegah karies : 1. Perawatan berdasarkan Hipotesa Plak Non-Spesifik 2. Perawatan berdasarkan Hipotesa Plak Spesifik

1. Perawatan berdasarkan Hipotesa Plak Non-Spesifik : semua plak punya potensi kariogenik beda karies antar individu pd kuantitas plak OH dijaga tetap baik
2. Perawatan berdasarkan Hipotesa Plak Spesifik : plak tidak selalu sebabkan karies ( ha nya plak dg kandungan bakteri spesifik, Streptokokus mutans & Lactobasillus )

Komposisi kuman plak bervariasi dr satu sisi ke sisi lainnya baik dlm mulut yg sama atau individu yg berbeda Loesche (1982) secara Bakteriologik plak tidak sebabkan penyakit, plak sebabkan Karies, plak sebabkan Peny.Periodontal

Pembersihan Plak Secara Mekanis


1. Bahan penyingkap plak cairan, tablet

& kapsul yg mengandung Eritrosin ( Dis closing material ) 2. Sikat gigi efektivitasnya tergantung ke mampuan individu, ukuran menengah, bagian kepala kecil, diganti scr teratur tiap 3 bln ( serabut sudah tidak lurus )

3. Cara menyikat : a. Horizontal utk anak2 b. Sirkuler sikat diputar dr tepi gingi va ke oklusal c. Fones gigi oklusi, sikat diputar d. Leonard gerakan vertikal, gigi atas & bawah disikat scr terpisah e. Charters & Bass gerakan berge tar

4. Pembersihan interdental : a. Benang gigi ( Dental Floss ) b. Tusuk gigi c. Sikat Interdental d. Sikat berkas tunggal ( utk mesial & distal )
5. Pasta Gigi kosmetik & terapi

BAHAN KIMIA PENGENDALI PLAK

Aman digunakan dlm mulut Tidak merangsang tumbuhnya jenis m.o yg resisten Tidak timbulkan efek samping yg tidak diharapkan

Yg sudah umum digunakan, al : 1. Fluor : Loeche dkk, aplikasi topikal 1,23% Acidulated phosphat fluoride selama 10 hari kurangi 75% S.mutans dlm plak 2. Chlorhexidine : bsifat bakteriostatik, meresap ke jar.gigi. Efek samping : noda kuning/coklat, pahit.

PERANAN FLUOR pada PENCEGAHAN KARIES GIGI 1901 : Dr.F.McKay di Colorado Springs temukan email bbintik Colorado Brown Stain pd seluruh permk gigi (putih porselen) = Mottled Enamel

Tahun 30-an : penyebabnya kadar Fluor air minum blebihan > 2mgr / lt pre valensi karies rendah FLUORO SIS 1940 HT Dean, teliti hub karies dg kadar F air minum Jk kadarnya 1 ppm, karies rendah tanpa fluorosis

Turunkan karies tambah F dg kadar opti mum sesuatu yg mgkn dilakukan

FLUOR

Mikromineral nutrien jumlah yg dibutuh kan oleh tubuh sedikit Kekurangan Karies & Gangguan Kalsi fikasi
Kelebihan Mottled Enamel / Fluorosis

Metabolisme : Absorpsi : di lambung & usus halus ditimbun pd jaringan kaya kalsium ( tu lang & gigi : 50 % )
terjadi beberapa menit setelah pemberian scr oral kadar puncak dlm plasma 30 menit setelah pemberian

mekanisme & kecepatan absorbsi dihub dg keadaan lambung. Lambung kosong abs cepat, lambung bisi makanan abs lambat ( ikatan F dg unsur ma kananan, Ca, Mg, Al)
dg susu abs lambat ( Ca tinggi, turun hingga 70 % ) dg Ca makanan turun 80 %

Distribusi : ke seluruh tubuh lewat aliran darah


ke gigi ( sementum, dentin & email )

Konsentr di tulang & gigi > jar lain kons naik sesuai ptambahan umur Konstr di gigi < di tulang kenaikan nya dipengaruhi kadar F air

kons lap luar email, 10x > dp lapisan bawahnya kons di dentin 4x > dp email
di dentin, tertinggi di daerah dekat lapisan odontoblas, terendah di DEJ di dalam mulut : plak 5-10 ppm, saliva 0,002 ppm & cairan gingiva 0,008 ppm

Ekskresi : Urine : 50-60 % setelah 24 jam dipengaruhi pH urine pH 5,6 ekskr. < 5 % pH > 5,6 ekskr. Meningkat
Feses : 5 10 % Keringat : beragam, banyak melalui keringat, melalui urine berkurang

Ekskresi tergantung aktivitas pertumbuh an tulang.


anak sedang aktif tumbuh lebih sedikit dp orang dewasa orang dewasa pertumbuhan tulang sudah matang & mineralisasi gigi sudah ber henti

Struktur Kristal email : mineral email tda kristal2 & mempu nyai struktur spt kisi2 Hidroksi apatit uns tkecilnya Ca10(PO4)6(OH)2

bukan H.Apatit murni,juga Ca fosfat & Ca karbonat strukturnya porus, memgknkan ion berdifusi

Peletakan F pd email : F masuk email mlli 3 tahap pd periode ptumbuhannya : 1. Selama periode pbentukan gigi F dg kadar rendah (sesuai dg rendahnya kadar F dlm cairan jar ) akan menyatu dg kristal apatit
2. Setelah kalsifikasi selesai, sebelum gigi erupsi, lebih banyak F yg diserap oleh email yg bkontak dg cairan jaringan

3. Setelah erupsi & selama hidup email serap F dr lingkungan sekitar nya. Penyerapan F saat ini dipengaruhi oleh keadaan email ( sehat / tidak ) Gigi baru erupsi email serap F lbh banyak dp email matang Email karies / lesi bercak putih/coklat tingkat F meningkat Email aus krn atrisi tkt F rendah

Reaksi F dg Email :
H apatit email mengikat F dr senyawa F apatit ( cairan jar selama pembtk kan gigi, saliva & air minum pd perio de pasca erupsi ) Kadar F media tsb rendah, butuh waktu lama utk mperoleh kadar yg cukup

Mekanisme Kariostatik Fluor F bfungsi sebelum & sedudah gigi erup si Sebelum erupsi / selama periode pem btkan gigi : ada F dg kadar optimum kristal email lbh besar, lbh sempurna, karbonatnya lbh rendah kelarutan thdp asam, kurang. Btk gigi <, tonjol lbh bulat, fisur lbh dangkal

Bila saat ini F berlebihan Fluoro sis, krn F mempengaruhi ameloblas Sesudah erupsi :

1. Adanya F dlm asam yg dihasilkan oleh kuman plak,hmbat demineralisa si & tingkatkan remineralisasi me rangsang perbaikan / penghentian karies awal

2. Efek pd Kuman plak & metabolismenya

tgantung kons & pH timbulkan efek antibakteri ( S.mutans ) & antienzim ( hambat enzim yg tlibat pbtkan asam ) mbatasi penyediaan bahan cadangan utk pbuatan asam F dlm plak turunkan efek kariogenik hambat pbtkan asam & penurunan pH

3. Efek pd endapan plak

hambat penyerapan protein saliva pd permukaan email lambatan pem bentukan pelikel & plak

SEDIAAN FLUOR Yang Dipakai


Fluor di dalam mulut punya pengaruh menguntungkan, bila permukaan gigi secara teratur kontak dg Fluor dengan konsentrasi rendah

Sumber : Alamiah : air laut, 0,8-1,4 ppm air tanah, bvariasi ikan laut, 4-6 ppm daging hewan, 2-4 ppm padi2an, 0,42 ppm nasi, < 0,1 ppm Buatan : makanan / minuman dagang larutan, tablet, gel

Cara Pemberian FLUOR :


1. Efek Pre Erupsi ( Sistemik ) : a. Air minum b. Tetes F c. Tablet F d. Garam e. Susu

2. Efek Pasca Erupsi ( Lokal ) : a. Air minum b. Larutan kumur c. Pasta gigi d. Larutan / Gel utk aplikasi topikal e. Pernis f. Pasta profilaksis

Fluor Dalam Air Minum


Utk daerah dg prevalensi karies Kand optimum F di daerah biklim sedang =1ppm, di daerah biklim tropis 0,7 ppm konsumsi airnya lbh banyak Dapat reduksi karies : 50 % Praktis, ekonomis, jangkauan luas

Efek pra erupsi & pasca erupsi

Keuntungannya dipengaruhi oleh : 1. Jumlah air yg diminum 2. Konsentrasi F dlm air minum 3. F yg masuk tubuh bsama ma kanan / minuman

Tablet dan Tetes Fluor pemberian per oral tablet NaF at tetes F dlm bentuk lar. NaF Kontra indikasi : kadar F air minum > 0,7 ppm Penelitian di Inggris 1mg tablet F setiap hari pd anak sekolah selama 3 thn turunkan DMFS gigi sedang erupsi, 81% Tab. F smpi anak umur 12 16 thn

Tetes, ditambahkan dlm makanan cair / buah / susu Tablet F bdasar Konsentrasi Air Minum :
Umur anak < 6 bln 6 bl 3 th 3 th 6 th > 6 -16 th < 0,3 ppm 0 0,25mg/hr 0,5 mg/hr 1 mg/hr 0,3-0,6 ppm 0 0 0,25mg/hr 0,5 mg/hr < 0,6 ppm 0 0 0 0

Sumber : ADA Council On Scientific Affairs David G Pedrys, JADA, December 1995

GARAM :
Alternatif F air minum Hongaria, Swiss, Columbia & Spanyol sukses Perbedaan konsumsi garam tiap indivi du, berbeda tanpa phitungkan BB ja di masalah

SUSU : alami : 0,1 0,28 ppm efek anti karies kurang dg kadar 2 5 ppm Austria, Jerman Barat, Jepang & Swiss Perc.klinik pd murid SD di Inggris, minum 200ml susu ( kand F 7 ppm ) tiap hari sekolah selama 4 th penurunan karies 35 % Kekurangan : CaF dlm susu lebih lam bat diserap

Sediaan F utk Aplikasi Topikal


Berkadar F rendah utk Pemakaian Berulang 1. PASTA GIGI : kand : Na monofluorofosfat (NaMFP) MFP, punya sifat anti karies turunkan karies, 17% 34% tdk utk umur < 6 th 12mm pasta kand F 1-1,45 mg

2. LARUTAN KUMUR kadar Fnya tergantung seringnya berkumur 10 ml 0,05% NaF, dikumur 1 menit sekali / hari,lebih efektif & aman 10 ml 0,2% NaF, dikumur 1 menit tiap minggu at 2 mggu sekali penurunan karies 16 -50% tgantung lama kumur seb kumur, gosok gigi utk :> 6 th & pmakai alat ortho , tidak < 6 th

Berkadar tinggi utk pemkaian teratur


Lar.2% NaF; Lar. 8% SnF2; Lar/Gel 1,29% APF; Pernis 2,26% NaF, Pasta profilaktik 0,64-1,2% F diulas pd permk gigi penurunan karies smpi 40% kec pasta APF kumur endapkan F pd email > dp NaF daya lindung >>

SnF2 jarang digunakan krn mubah warna gigi ( Sn breaksi dg sulfida makanan), miritasi gingiviva Segera terhidrolisa, jadi harus pakai sediaan yg baru Pernis F (Duraphat ) pernis alam dg kand NaF dlm alkohol mengurangi hilangnya F setelah Ap.Topikal Pasta profilaktik yg dianjurkan daya abrasifnya rendah

Indikasi : 1. Anak ( > 6 th ) & org dewasa yg mudah karies, pasien dg alat ortho 2. Org dg gguan kel.Saliva krn obat2an, penyakit atau terapi radiasi,shg produk si salivanya bkurang 3. Lesi awal karies Kontra indikasi : 1.Pemakaian di rumah 2. Anak < 6 th, APF tidak utk < 16 th

Efektifitas pengurangan kariesnya tgantung 1. Bahan yg dipakai 2. Konsentrasi kandungan F 3. Jumlah larutan yg dipakai 4. Prosedur aplikasi
Pemberian F sebelum kelahiran / ibu hamil belum jelas, kand F dlm plasenta tidak sebanding dg F yg dikonsumsi

EFEK SAMPING PEMBERIAN FLUOR


Penggunaan F dlm waktu lama selama pembentukan email timbul grs kecil putih pd email smpi yg parah email pu tih seperti kapur, patah segera sesudah erupsi ( FLUOROSIS ) Keparahannya tgantung banyaknya pema kaian F selama pembentukan gigi

Pengaruh toksisnya pd saat email diben tuk oleh AMELOBLAS Semakin dekat waktu erupsi, keparahan Dental Fluorosis semakin berkurang Penyebaran DF scr simetris, tidak semua gigi terima pengaruh sama Gigi yg erupsi lebih awal ( Inc & M1 ) jarang kena Yg erupsi belakangan ( P & M2 ) paling sering kena & paling parah

Indeks utk ukur DF :


1. Indeks DEAN (1942) Normal, Ques tionable, Very mild, Mild, Moderate & Severe 2. Indeks TF (Thylstrup & Fejerskov,1978) TF 0 -9

Perawatan DF :
1. DF ringan sd TF 3 : ulas as.Fosfor pd permukaan email, poles dg pumice, di ulang beberapa kali tiap kunjungan, diakhiri dg pengulasan mineral & F scr topikal 2. DF parah sd TF 9 : restorasi permuka an labial dg komposit resin atau buat kan mahkota

Faktor yg mempengaruhi prevalensi dan keparahan DF : a. Fluorida dalam air minum b. Temperatur c. Makanan & Minuman d. Keadaan lambung e. Pemberian susu buatan f. Ketinggian tempat tinggal

DEFLUORIDASI AIR MINUM

Mereduksi kadar F dlm air minum Metodenya bedasarkan prinsip absorpsi atau pertukaran ion Biaya awal penyelenggaraan, perawatan & operasional tinggi Kapasitas pengambilan F rendah Bisa timbulkan endapan & prosedur rumit

CARANYA :
1. Lime softening dg Mg tinggi > 50 ppm utk air yg mengandung F 3-4 ppm 2. ALUM (Aluminium sulfat) mereduksi F dr 7,5 ppm mjadi 0,8 ppm sesudah 2 jam pd pH 7,2-8,4

3. Teknik NALGONDA Sodium Aluminate + Alum + serbuk Bleaching. Atau camp Alum + CaCO3 selama 10 mnt tbentuk endapan putih. Supernatan yg tinggal siap utk digunakan 4. Activated Alumina dpt mereduksi F, 10 ppm mjadi 1 ppm

5. Activated Karbon : Karbon dijenuhkan dg Alum, kemam puannya tergantung pH. Pd pH 3 reduksi F dr 8 ppm mjadi 1 ppm. Kemam puannya tgantung sumber karbon
6. Tulang Alami : Tulang dihancurkan & dikeringkan

7. Bone char dr tulang binatang yg dikeringkan dikarbonasi pd temperatur 600oC selama 20 menit
8. Bone char & Charcoal ( Defluoridator ICOH ) gunakan filter kombinasi dg 1000gr tulang sintetis & 300 gr Charcoal. Mereduksi F dr 5 ppm mjadi 1 ppm 9. Tulang Sintetis campuran Trikalsium fosfat + Hidroksi apatit ( dr phosphoric acid & lime ). Cara = Bone char

10. BAUKSIT pd suatu studi > 90% F terambil dlm waktu 4 jam pd pH 5,57,0 dosis absorbent bauxite 25 gr per liter 11. Elektrodialisis pemisahan dg membran elektrodialisis 12. Osmosis terbalik pakai membran semi permeable yg menahan bahan padat yg tidak larut dlm air

PENGELOLAAN LIMBAH KLINIK GIGI


Limbah Organisasi Kesehatan & Laboratorium nya : Limbah Bahan Beracun & Berbahaya ( B3 ) PP RI No 19 / 1994 tentang Pengelolaan Limbah

Pasal 1 : Limbah : bahan sisa suatu kegiatan dan /atau proses produksi
Limbah B3 : setiap limbah yg mengan dung bahan berbahaya dan/atau beracun yg sifat dan/atau konsentra sinya dan/atau jumlahnya, baik lang sung maupun tidak langsung dapat merusak dan/atau mencemari ling kungan hidup dan/atau dapat mem bahayakan kesehatan manusia

Pasal 2 Pengelolaan Limbah B3 : hilangkan / kurangi sifat bahaya / beracun tidak bahayakan kesehatan manusia & cegah kerusakan lingkungan
Pasal 3 Limbah B3 : satu atau lebih karakteristik berikut : mudah tbakar, mudah meledak, beracun, sebabkan infeksi, korosif & dengan uji toksikologi masuk Limbah B3

Pasal 4 Sumber Limbah B3 : tidak spesifik, spe sifik, bahan kimia kadaluwarsa, tumpah an & sisa kemasan Pasal 5 Setiap Organisasai/Badan Usaha DILARANG mbuang limbah B3 langsung ke dlm air, tanah atau udara

Pasal 6 Penghasil limbah, wajib lakukan pengelolaan limbah


Limbah KLINIK GIGI Bentuk, ukuran, sifat & konsistensi berbeda Infeksius Non Infeksius

Limbah INFEKSIUS :
1. limbah anatomi manusia hewan yg sakit 2. darah & limbah cair dr tubuh manusia 3. limbah benda2 yg bkontak dg manusia yg sakit 4. limbah Lab. Mikrobiologi

Sumber Limbah Klinik Gigi

1. Ruang perawatan 2. Labaoratorium teknik 3. Ruang tunggu pasien

Limbah Ruang Perawatan tingkat kontami nasi tinggi :


a. Jaringan mulut b. Bahan pembalut / kain kasa c. Alat suntik, ampul obat/anestatikum d. Logam paduan Amalgam + Air Raksa e. Bahan cetak

AIR RAKSA sifatnya :

1. Korosif thadap benda2 logam 2. Dapat diserap oleh kulit 3. Dapat tertimbun dlm kuku tangan & rambut operator dlm bentuk uap & butiran 4. Mudah menguap terhisap paru2 5. Toksik & dapat berakumulasi pd otak manusia

Hal2 yg harus diperhatikan dlm pengguna annya : 1. Ventilasi harus baik 2. Tempatkan dlm wadah tertutup/tidak mudah pecah 3. Hindari kontak langsung 4. Tidak boleh tercecer 5. Hindari ruang berkarpet

Limbah Lab. Teknik : kontak / tidak gips, malam ( wax ), resin & logam Limbah Ruang Tunggu Pasien : saliva, tisu, kadang2 tampon, dsb

Sistem Penanggulangan Limbah Klinik Gigi :


1. Penanganan : dikumpul, diangkut, dibongkar dr alat angkut scr reguler, tdk lalui rute umum, dg bahan/alat anti karat 2. Penyimpanan sementara : pisah jenis limbah, dekat sumber limbah, bahan ramah lingkungan, tertutup, bukan jalur lalu lalang pasien/tenaga medis/ alat steril

3. Pengolahan : persiapan utk proses pem buangan akhir dg cara, pengantongan, pengapsulan, pengepakan & pengen ceran
4. Pembuangan ; perlakuan akhir ke dlm kontainer,pembakaran dlm insenerator ` & penimbunan

S-ar putea să vă placă și