Sunteți pe pagina 1din 7

A.

Sediment Delivery Ratio (SDR)


Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa hanya sebagian atau bahkan hanya sebagian kecil material sedimen yang tererosi di lahan (DAS) mencapai outlet DAS tersebut atau sungai/saluran terdekat. Hasil erosi yang mencapai saluran/sungai/outlet biasa disebut hasil sedimen. Dalam perjalanannya dari tempat terjadinya erosi lahan sampai outlet terjadi pengendapan/deposisi, baik pengendapan permanen ataupun sementara, terutama di daerah-daerah cekungan, daerah yang landai, dataran banjir (flood plain) dan di saluran itu sendiri. Nisbah Pengangkutan Sedimen atau Sediment Delivery Ratio (SDR) diperoleh dengan membandingkan laju sedimentasi yang terjadi dengan laju erosivitas yang diperoleh dari hasil hasil metode USLE (Universal Soil Loss Equation). Secara umum besarnya SDR cenderung berbanding terbalik terhadap luas DAS, makin luas DAS makin kecil nilai SDR. Kalau ditinjau lebih teliti, besarnya SDR merupakan proses yang sangat kompleks, tidak sekedar fungsi luas DAS tapi hampir semua karakteristik DAS berpengaruh terhadap nilai SDR. Williams dan Berndt (1972) menunjukkan bahwa besarnya SDR sangat bervariasi antara satu DAS dengan DAS lainnya dan bervariasi dari tahun ke tahun. SDR tidak hanya dipengaruhi oleh faktor luas DAS tapi juga faktor-faktor lain, diantaranya geomorfologi, faktor lingkungan, lokasi sumber sedimen, karakteristik relief dan kemiringan, pola drainase dan kondisi saluran, penutupan lahan, tata guna lahan dan tekstur tanah. Sumber : www.brawijaya.ac.id

B. Universal Soil loss Equation (Metode USLE)


EROSI Hardjowigeno (1995) menjelaskan bahwa erosi adalah suatu proses dimana tanah dihancurkan (detached) dan kemudian dipindahkan (transported) ke tempat lain oleh kekuatan air, angin, sungai atau gravitasi. Empat faktor utama yang dianggap terlibat dalam proses erosi adalah iklim, sifat tanah, topografi dan vegetasi penutup lahan. Oleh Wischmeier dan Smith (1975) keempat faktor tersebut dimanfaatkan sebagai dasar untuk menentukan besarnya erosi tanah melalui persamaan umum yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan persamaan universal (Universal Soil Loss Equation.-USLE). Laju erosi yang dinyatakan dalam mm/thn atau ton/ha/thn yang terbesar yang masih dapat dibiarkan atau ditoleransikan agar terpelihara suatu kedalaman tanah yang cukup bagi pertumbuhan tanaman yang memungkinkan tercapainya produktivitas yang tinggi secara lestari disebut erosi yang masih dapat dibiarkan atau ditoleransikan disebut nilai T. Hasil penelitian Hardjowigeno (1987, dalam Arsyad, 2000) dapat ditetapkan besarnya T maksimum untuk tanah-tanah di Indonesia adalah 2.5 mm/thn, yaitu untuk tanah dalam dengan lapisan bawah (subsoil) yang permeabel dengan substratum yang tidak terkonsolidasi (telah mengalami pelapukan). Tanah-tanah yang kedalamannya kurang atau sifat-sifat lapisan bawah yang lebih kedap air atau terletak di atas subsstratum yang belum melapuk, nilai T harus lebih kecil dari 2.5 mm/thn.

MODEL PENDUGAAN EROSI Pendugaan erosi dari sebidang tanah adalah metode untuk memperkirakan laju erosi yang akan terjadi dari tanah yang dipergunakan dalam penggunaan lahan dan pengelolaan tertentu. Jika laju erosi yang akan terjadi telah dapat diperkirakan dan laju erosi yang masih dapat dibiarkan atau ditoleransikan sudah dapat ditetapkan, maka dapat ditentukan kebijakan penggunaan lahan dan tindakan konservasi tanah yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakkan tanah dan tanah dapat dipergunakan secara produktif dan lestari WEPP merupakan model buatan Amerika pertama yang dikembangkan untuk memprediksi erosi pada skala luas yang tidak didasari oleh teknologi USLE. WEPP merupakan model physical based, didasari oleh proses dan simulasi harian yang dikembangkan untuk menggantikan Universal Soil Loss Equation (USLE) untuk prediksi erosi (Laflen et al., 1991; Lane dan Nearing, 1989 dalam Troeh et al., 2004). WEPP merupakan suatu model yang menghasilkan perhitungan harian dari keadaan tanah dan biomassa pada suatu lahan. Apabila hujan turun, runoff dihitung. Apabila terjadi runoff, maka sebaran, angkutan dan deposit sedimen dapat dihitung pada lereng. Perhitungan itu termasuk generator iklim, komponen hidrologi, model pertumbuhan tanaman, dan iklim tanah penutup lahandan database tanaman untuk kondisi yang umum yang terjadi di Amerika. Versi teknologi sebelumnya dirilis pada tahun 1989. Versi tersebut sudah diuji secara ekstensif pada lahan pertanian di Amerika dan menghasilkan hasil yang baik. Verisi ini juga sudah diuji di Eropa, Asia, dan Afrika. Program ini dirilis ke publik pada tahun 1993.

C. Jenis-jenis Erosi
Erosi adalah peristiwa pengikisan tanah oleh angin, air atau es. Erosi dapat terjadi karena sebab alami atau disebabkan oleh aktivitas manusia. Penyebab alami erosi antara lain adalah karakteristik hujan, kemiringan lereng, tanaman penutup dan kemampuan tanah untuk menyerap dan melepas air ke dalam lapisan tanah dangkal. Erosi yang disebabkan oleh aktivitas manusia umumnya disebabkan oleh adanya penggundulan hutan, kegiatan pertambangan, perkebunan dan perladangan. Berdasarkan dimensi, erosi terbagi dalam beberapa jenis yakni; 1. Erosi lembar (sheet erosion) : pemindahan tanah terjadi lembar demi lembar (lapis demi lapis) mulai dari lapisan yang paling atas. Erosi ini sepintas lalu tidak terlihat, karena kehilangan lapisan-lapisan tanah seragam, tetapi dapat berbahaya karena pada suatu saat seluruh top soil akan habis. 2. Erosi alur (rill erosion) : Dimulai dengan genangangenangan kecil setempat-setempat di suatu lereng, maka bila air dalam genangan itu mengalir, terbentuklah alur-alur bekas aliran air tersebut. Alur-alur itu mudah dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa. 3. Erosi gully (gully erosion) : Erosi ini merupakan lanjutan dari erosi alur tersebut di atas. Karena alur yang terus menerus digerus oleh aliran air terutama di daerah-daerah yang banyak hujan, maka alur-alur tersebut menjadi dalam. 4. Erosi percikan (splash erosion) : Curah hujan yang jatuh langsung ke tanah dapat melemparkan butir-butir tanah sampai setinggi 1 meter ke udara. Di daerah yang berlereng, tanah yang terlempar tersebut umumnya jatuh ke lereng di bawahnya.

Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi). Penurunan kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan banjir di sungai. Selain itu butiran tanah yang terangkut oleh aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap di sungai (sedimentasi) yang selanjutnya akibat tingginya sedimentasi akan mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga akan mempengaruhi kelancaran jalur pelayaran. Sumber :www.google.com / www.elisa.ugm.ac.id

D. Bentang Alam Akibat Erosi.


Geologi Indonesia Mangrove coast merupakan hutan berkarakteristik biotope yang ditumbuhi oleh tumbuhan bakau dan berada di muara sungai tropis dan di zona pasang surut yang masih dipengaruhi oleh air laut.

Bentang Alam Laut dan Pantai Pantai merupakan jalur atau bidang yang memanjang , tinggi dan lebarnya dipengaruhi oleh pasang surut dari air laut, yang terletak di antara daratan dan lautan ( Thornbury,1969).

Bentang Alam Vulkanik Bentang alam vulkanik adalah bentang alam yang pembentukannya dikontrol oleh proses keluarnya magma dari dalam bumi (vulkanisme). Vulkanisme ada tiga macam yaitu : Vulkanisme letusan : dikontrol oleh magma yang bersifat asam, banyak gas, sifat magma kental, ledakan kuat, dan biasanya menghasilkan material piroklastik dan membentuk gunung api yang terjal o Bentang alam adalah bentang alam hasil dari proses kimia maupun fisika yang menyebabkan perubahan bentuk muka bumi karena pengaruh air permukaan. Proses aluvial dibedakan menjadi : Proses Erosi : Proses terkikisnya batuan karena air. Pengkikisan ini dapat berupa abrasi, skouring, pendongkelan, dan korosi. Jenis - Jenis Fosil Jenis fosil yaitu : o Fosil merupakan fragmen, dimana fragmen ini bisa mengalami perubahan dan ada yang tidak bisa mengalami perubahan. Kegunaan fosil Kegunaan fosil dalam kaitannya dengan ilmu geologi yaitu : o Menentukan umur relatif batuan Fosil dapat digunakan untuk menentukan umur relatif suatu batuan yang terdapat/terkandung dalam fosil.

Fosil Definisi : o Fosil adalah sisa-sisa atau jejak organisme yang pernah hidup pada masa geologis lalu, yang tersimpan dan terawetkan secara alami di dalam batuan endapan, umumnya berwujud padat dan keras, serta telah berumur 11.000 tahun atau lebih. Sehingga manusia yang terawetkan tidak dapat disebut sebagai fosil.

S-ar putea să vă placă și

  • Tgs BAJA
    Tgs BAJA
    Document3 pagini
    Tgs BAJA
    Muhammad Asrul
    92% (12)
  • POWER POINT ANATOMI SISTEM PERNAFASAN Kelompok 6
    POWER POINT ANATOMI SISTEM PERNAFASAN Kelompok 6
    Document14 pagini
    POWER POINT ANATOMI SISTEM PERNAFASAN Kelompok 6
    Muhammad Asrul
    50% (4)
  • TUGAS PTM XXX
    TUGAS PTM XXX
    Document10 pagini
    TUGAS PTM XXX
    Muhammad Asrul
    Încă nu există evaluări
  • Rekayasa Pondasi
    Rekayasa Pondasi
    Document8 pagini
    Rekayasa Pondasi
    Muhammad Asrul
    Încă nu există evaluări
  • Tugas PTM
    Tugas PTM
    Document16 pagini
    Tugas PTM
    Muhammad Asrul
    Încă nu există evaluări
  • Materi PTM
    Materi PTM
    Document42 pagini
    Materi PTM
    Muhammad Asrul
    Încă nu există evaluări
  • PTM
    PTM
    Document5 pagini
    PTM
    Muhammad Asrul
    Încă nu există evaluări
  • Tugas PTM
    Tugas PTM
    Document18 pagini
    Tugas PTM
    Muhammad Asrul
    Încă nu există evaluări
  • Psda Tugas III (Kasianus)
    Psda Tugas III (Kasianus)
    Document33 pagini
    Psda Tugas III (Kasianus)
    Muhammad Asrul
    Încă nu există evaluări
  • Numerik 1 - Deret Aritmatika
    Numerik 1 - Deret Aritmatika
    Document4 pagini
    Numerik 1 - Deret Aritmatika
    Muhammad Asrul
    Încă nu există evaluări
  • Pondasi
    Pondasi
    Document1 pagină
    Pondasi
    Muhammad Asrul
    Încă nu există evaluări
  • Drainase Perkotaan Tugas-1 (Kasianus)
    Drainase Perkotaan Tugas-1 (Kasianus)
    Document3 pagini
    Drainase Perkotaan Tugas-1 (Kasianus)
    Muhammad Asrul
    Încă nu există evaluări
  • Contour
    Contour
    Document18 pagini
    Contour
    Muhammad Asrul
    Încă nu există evaluări
  • Uraian Sifat Pancasila Dalam Batang Tubuh UUD 1945
    Uraian Sifat Pancasila Dalam Batang Tubuh UUD 1945
    Document2 pagini
    Uraian Sifat Pancasila Dalam Batang Tubuh UUD 1945
    Muhammad Asrul
    Încă nu există evaluări
  • Lapis Keras
    Lapis Keras
    Document20 pagini
    Lapis Keras
    Muhammad Asrul
    Încă nu există evaluări
  • Cover
    Cover
    Document1 pagină
    Cover
    Muhammad Asrul
    Încă nu există evaluări
  • Tugas PTM
    Tugas PTM
    Document18 pagini
    Tugas PTM
    Muhammad Asrul
    Încă nu există evaluări
  • Psda Tugas Mid
    Psda Tugas Mid
    Document6 pagini
    Psda Tugas Mid
    Muhammad Asrul
    Încă nu există evaluări
  • Kertas Kerja A4
    Kertas Kerja A4
    Document1 pagină
    Kertas Kerja A4
    Muhammad Asrul
    Încă nu există evaluări
  • Final Jhus No. 1
    Final Jhus No. 1
    Document4 pagini
    Final Jhus No. 1
    Muhammad Asrul
    Încă nu există evaluări
  • Final No. 2
    Final No. 2
    Document4 pagini
    Final No. 2
    Muhammad Asrul
    Încă nu există evaluări
  • Uraian Sifat Pancasila Dalam Batang Tubuh UUD 1945
    Uraian Sifat Pancasila Dalam Batang Tubuh UUD 1945
    Document2 pagini
    Uraian Sifat Pancasila Dalam Batang Tubuh UUD 1945
    Muhammad Asrul
    Încă nu există evaluări
  • Lalu Lintas Tugas
    Lalu Lintas Tugas
    Document8 pagini
    Lalu Lintas Tugas
    Muhammad Asrul
    Încă nu există evaluări
  • Final No. 3
    Final No. 3
    Document8 pagini
    Final No. 3
    Muhammad Asrul
    Încă nu există evaluări
  • 10 Heme
    10 Heme
    Document15 pagini
    10 Heme
    Muhammad Asrul
    Încă nu există evaluări
  • 10 Heme
    10 Heme
    Document15 pagini
    10 Heme
    Muhammad Asrul
    Încă nu există evaluări
  • Pormat Data Ukur Tanah
    Pormat Data Ukur Tanah
    Document4 pagini
    Pormat Data Ukur Tanah
    Muhammad Asrul
    Încă nu există evaluări
  • Amdal
    Amdal
    Document1 pagină
    Amdal
    Muhammad Asrul
    Încă nu există evaluări
  • Perhitungan Dimensi Canal
    Perhitungan Dimensi Canal
    Document55 pagini
    Perhitungan Dimensi Canal
    Muhammad Asrul
    Încă nu există evaluări