Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
ptic. Lebih baik bila dilakukan setelah dilakukan lokal anasthesi. Inspeksi luka, perhatikan kelebarannya, kerusakannya, kedalamannya, kemungkinan mengenai saraf, tendon, persendian dan tulang Buang semua kotoran yang mungkin ada dalam luka- serpihan kaca, butiran pasir,dll Bila perlu lakukan foto X-Ray untuk melihat serpihan kaca atau metal yang tidak terlihat oleh mata normal. Ingat indikasi pemberian dari Tetanus Toxoid.
Jenis Luka Hand Laceration Face Laceration Scalp Laceration Tendon Repair Muscle/joint/fat
Ukuran Benang 4/0 nylon (Dermalon) 5/0 atau 6/0 nylon atau polybutester(Novafil) 3/0 silk atau polyglycolic acid(Dexon II) 4/0 nylon atau braided polyester(Ti-cron) 4/0 atau 5/0 polyglycolic acid (Dexon II)
Placing Suture 1. Pegang needle dengan menggunakan needle holder kira kira 1/3 panjangnya dari pangkal needle. Hal ini baik dalam mengontrol letak, kedalaman dan maneuver tusukan needle pada luka. 2. Jepit ujung tepi luka dengan pinset cirugis dan masukkan needle kedalam kulit. Lokasi tusukan kira-kira 5 milimeter jaraknya dari tepi luka. Kedalaman tusukan hendaknya sama dengan kedalaman luka, dimana jahitan itu ditempatkan. 3. Tusukkan needle ke sisi luka yang sebelahnya hingga kembali menembus permukaan kulit pada sisi yang berseberangan, kira-kira 5 milimeter jaraknya dari tepi luka pada sisi yang berlawanan. 4. Tarik needle beserta benangnya sampai menyisakan kira-kira 2 atau 3 cm benang di ujung yang lainnya. 5. Buat simpul pada ujungnya, tarik secara horizontal agar dimpul terika sempurna. 6. Potong sisi benang sisa yang terpanjang. Gunakan untuk membuat jahitan selanjutnya. 7. Pastikan kedua sisi luka telah dirapatkan kembali dengan simpul yang dibuat. Pastikan simpul juga telah terikat dengan sempurna sehingga tidak akan lepas.