5.

DESA SIAGA

ANALISA DATA 1. upaya bila ada keluarga yang sakit di bawa ke puskesmas sebanyak 6 orang (38%) 2. ketersediaan fasilitas kesehatan di desa ada sebanyak 16 orang ( 100%) . 3. cara anggota keluarga membawa anggota keluarga yang sakit ke tempat pelayanan kesehatan dengan kendaraan pribadi sebanyak 9 orang (56%) 4. pendapat masyarakat terhadap perlunya transportasi bagi orang sakit di desa sebanyak 15 orang (94%) 5. tempat yang di siapkan untuk kendaraan dib alai desa ada 9 orang (56,25%) 6. warga yang setuju tentang perlunya pengadaa tenaga terlatih bila ada bencana di masyarakat sebanyak 15 orang (94%) 7. anggota keluarga yang bersedia menjadi anggota penanggulangan gawat darurat ada 12 orang (75%) 8. tempat keluarga mencari donor darah bila membutuhkan PMI sebanyak 13 orang (81%) 9. warga yang setuju mengenai perlunya pengadaan bank di desa sebanyak 6 orang (38%) dan yang tidak setuju sebanyak 10 orang (63%) 10. warga yang bersedia menjadi pendonor darah bila anggota masyarakat sedang membutuhkan sebanyak 16 orang (100%).

MASALAH Potensial pengadaan pelatihan tenaga kesehatan di desa ngampon kelurahan mojosongo untuk penanggulangan terhadap bencana ./

11. Fasilitas pelayanan sosial tidak ada 12. Jumlah kader kesehatan 10 kader, yang aktif ada3 kader 13. motivasi menjadi kader kesehatan yaitu enyehatkan keluarga dan masyarakat, agar pengetahuan masyarakat tentang

masyarakat meningkat. 14. Petugas tidak pernah mengikuti mengikiti kegiatan

latihan,dalam

posyandu hanya melakukan penimbangan dan tidak pernah memberi pendidikan kesehatan.

INTERVENSI INTERVENSI 1. Bentuk kader-kader kesehatan di desa RASIONAL 1. Memaksimalkan SDM yang di miliki

2. Berikan promkes mengenai penanggulangan bencana .

2. Meningkatakan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya penanggulangan bencan.

3. Adakan pelatihan pada tenaga kesehatan secara berkala 3. Melatih ketrampilan masyarakat dalam penanggulangan bencana . 4. Adakan simulasi bencana .

5. Sediakan fasilitas penanganan bencana yang memadai .

4. Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap masyarakat . 5. Mempermudah dalam penanggulangan bencana