Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Oleh :
RIA RIZKI ASTALINA
P27824105065
DEPARTEMEN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA
PROGRAM STUDI KEBIDANAN SUTOMO SURABAYA
2006-2007
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Pembimbing
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah atas limpahan rahmat dan hidayahNya, sehingga
penyusunan laporan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ny. “F” Multi Gravida
Fisiologi Trimester III (30/31 Minggu) dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan ini merupakan laporan individu selama melakukan praktik klinik di
Unit Rawat Jalan Hamil II RSU Dr. Soetomo Surabay pada tanggal 18 Juni 2007 –
29 Juni 2007
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Dr. Slamet Riyadi Yuwono, DTMH. MARS selaku Direktur RSU Dr. Soetomo
Surabaya
2. H. Moch. Muchson, Msc selaku Direktur Politeknik Kesehatan Surabaya
3. Hj. Sitti Arras, SST., S.Pd., M.Pd selaku Kepala Program Studi Kebidanan
Sutomo Surabaya
4. Endang Sulistijani, S.Psi., Amd.Keb., MM.Kes selaku Kepala Unit Rawat Jalan
Hamil II RSU Dr. Soetomo Surabaya
5. Nortje Aswandono, Amd.Keb., Sos selaku Pembimbing Pendidikan Program
Studi Kebidanan Sutomo Surabaya
6. Ny. Fitri yang telah bersedia menjadi responden dalam penyusunan laporan
praktik klinik ini.
7. Semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna oleh karena itu
mohon agar laporan ini menjadi sempurn. Semoga laporan ini bermanfaat bagi yang
terkait.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil
khususnya ibu hamil gravida fisiologis trimester III.
1.2.2 Tujuan khusus
1.2.2.1 Mahasiswa dapat melakukan pengkajian dan pengumpulan data secara
subyektif dan obyektif
1.2.2.2 Mahasiswa dapat merumuskan diagnosa kebidanan
1.2.2.3 Mahasiswa dapat menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa
1.2.2.4 Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan berdasarkan rencana
asuhan.
1.2.2.5 Mahasiwa dapat melaksanakan tindakan dan evaluasi
1.3 Pelaksanaan
Laporan asuhan kebidanan ini disusun berdasarkan pada praktik klinik
yang dilaksanakan di URJ Hamil II RSU Dr. Soetoemo Surabaya pada tanggal
18 – 29 Juni 2007
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Bagi Penulis
Penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama pendidikan.
1.4.2 Manfaat Bagi Klien
Klien mendapatkan asuhan kebidanan yang bermutu
No Primigravida Multigravida
1 Perut tegang Perut longgar, perut gantung banyak
striae
2 Pusat menonjol Pudat tidak begitu menonjol
3 Rahim tegang Rahim agak lunak
4 Labia mayora tampak bersatu Terbuka
5 Himen koyak pada beberapa Kurunkula himenalis
tempat
6 Payudara tegang Kurang tegang dan tergantung, ada
striae
7 Vagina sempit dengan rugae Lebih lebar, rugae kurang menonjol
utuh
8 Serviks licin, bulat dan tidak Bisa terbuka satu jari, kadang kala
dapat dilalui oleh satu ujung ada bekas robekan persalinan yang
jari lalu.
2.2.3 Patofisiologi
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan yang
dimulai dari ovulasi pelepasan ovum. Fertilisasi yaitu pertemuan antara ovum
dengan spermatozoa. Konsepsi sampai terjadi kehamilan disertai banyak
perubahan. Perubahan tersebut diantaranya perubahan fisik, uterus, system
sirkulasi darah, system pencernaan, sistem urinalis, metabolisme, respirasi,
dan psikososial.
2.2.3.1 Perubahan Fisik
1. Vagina
Selama proses kehamilan, peningkatan valkularisasi dan hyperemia timbul
di kulit dan otot-otot perineum serta vulva dan terdapat pelunakan
jaringan ikat yang normalnya banyak terdapat pada struktur – struktur ini
sekret yang banyak sekali dan warna ungu vagina disebabkan hyperemia
(F. Gary Luningham, 2005:186).
Getah dalam vagina besarnya bertambah dalam kehamilan reaksinya asam
pH 3,5-6,0 yang disebabkan oleh terbentuknya audum lakhtum sebagai
hasil penghancuran glikogen yang berada dalam sel-sel epitel vagina oleh
bacil-bacil doderlien. Sifat asam ini mempunyai sifat bakterisida (FK
Unpad, 1983:143).
2. Kulit
Selain striae gravidarum pada kulit terdapat pula hiperpigmentasi antara
lain pada areola Mammac, papilla mammae dan linea alba. Linea alba
yang tampak hitam disebut linea nigra.
Hiperpigmentasi yang terdapat pada kulit muka disebut Chloasma
gravidarum (FK Unpad, 1984:146).
3. Dinding perut
Pda primigravida sering timbul garis-garis memanjang atau serong perut
yang disebut striae gravidarum tetapi kadang pula terdapat pada payudara
dan paha, pada primigravida warnanya membiru disebut striae livide
sedangkan pada multigravida selain biru juga terdapat warna garis putih
agak mengkilat seperti jaringan perut yang disebut linea albican (FK
Unpad, 1983 : 143-144).
4. Ovarium
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus luteum gravidatatis, tapi
setelah bulan IV Corpus Luteum menyusut (FK Unpad, 1984 : 143).
5. Payudara
Selama kehamilan payudara membesar disebabkan hypertrofi dari alveoli
yang menyebabkan hypersensitifitas pada mammae, hyperpigmentasi
areola mammae, grandula montgomery makin tampak, puting susu
semakin menonjol dan pengeluaran ASI belum berlangsung karena
prolaktin berfungsi ditambah oleh PIH tidak ada (Bobak dkk, 2004:III)
2.2.3.2 Uterus
Untuk mengakomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar disebabkan oleh
otot polos rahim hipertrofik dan hiperplasma. Serabut-serabut kolagennya
menjadi higroskopik. Endometrium menjadi desidua. Ukuran uterus pada
kehamilan cukup bulan 30 x 25 x 25 cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc
dengan berat naik dari 30 gr menjadi 1000 gram
2.2.3.3 Sistem Sirkulasi Darah
Dalam kehamilan volume darah ibu bertambah secara fisiologi karena adanya
pencairan darah yang disebut hidraemia. Volume darah akan bertambah
banyak kira-kira 25% dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu diikuti
dengan cardiac output yang meninggi sebanyak 30%.
Volume eritrosit yang mengalami peningkatan secara keseluruhan tetapi
penambahan volume plasma juga jauh lebih besar hingga konsentrasi Hb
dalam darah menjadi lebih rendah (Winkjosastro H, 1999).
2.2.3.4 Sistem Pencernaan
Dengan pengaruh dari hormon estrogen asam lambung meningkat yang
menyebabkan hipersaliva, darah lambung terasa panas, morning sickness dan
terjadi emesis gravidarum. Sedangkan pengaruh hormon progesteron
menyebabkan gerakan usus menurun dan terjadi obstipasi.
3. Riwayat Menstruasi
Menarche : 10 -16 tahun (± 12,5 tahun)
Siklus : 25-32 hari (± 28 hari)
Banyaknya : 33,2 cc ± 16 cc
Lamanya : 3 – 7 cc
Sifat darah : Encer, merah, baunya khas
Teratur / tidak : Normalnya teratur
Dismenorhoe : Ya / tidak (sebelum, selama atau sesudah haid)
Fluoe albus : Sedikit / sedang / banyak / tidak gatal, bau / tidak,
warna putih / kuning atau kekentalannya
HPHT : Hari pertama keluarnya darah saat haid yang terakhir
4. Riwayat Obstetri Yang Lalu
Menguraikan tentang kehamilan yang lalu (dari suami ke berapa, berapa
usia kehamilannya, apa jenis kelaminnya)
Persalinan yang lalu (jenis persalinan, penolong dan penyulitnya). Nifas
yang lalu (apa penyulitnya), jumlah anak hidup, apa jenis kelaminnya,
berat badan saat lahir, berapa usianya, dan lama meneteki serta KB yang
digunakan
5. Riwayat Kehamilan Yang Sekarang
Yang dikaji adalah :
- Tafsiran persalinan
Waktu dan tanggal perkiraan bayi akan lahir
- Keluhan pada
Trimester I : Chloasma gravidarum, mual dan muntah (akan
hilang pada kehamilan 12-14 minggu) sering
kencing, pusing, ngidam, obstipasi.
Trimester II : Body image dan nafsu makan bertambah
Trimester III : Sering kencing, obstipasi, sesak nafas (bila tidur
telentang) sakit punggung, oedema, varices.
8. Riwayat Sosial
Menguraikan tentang status perkawinan, reaksi keluarga dan orang tua
terhadap kehamilannya, apakah kehamilan ini direncanakan atau tidak
serta berapa lama perkawinan itu berlangsung
9. Status Emosional
Pola status emosional ditanyakan perasaan ibu pada kehamilan ini.
10. Pola kehidupan sehari-hari
a. Pola nutrisi
Jumlah tambahan kalori yang dibutuhkan pada ibu hamil adalah 300
kalori per hari, dengan komposisi menu seimbang (cukup mengandung
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air)
b. Pola eliminasi
Menguraikan tentang frekuensi miksi dan defekasi setiap hari dan
keluhan atau masalah yang terjadi.
c. Pola istirahat
Menguraikan tentang berapa lama ibu beristirahat dalam sehari yang
dibagi menjadi istirahat di siang hari dan di malam hari. Kira-kira 6-8
jam pada malam hari dan ± 2 jam di siang hari
d. Pola aktivitas
Menguraikan tentang aktivitas yang dilakukan sehari-hari (berat-
ringannya aktivitas) dan macam-macam aktivitasnya.
e. Pola aktivitas seksual
Hubungan seksual masih tetap diperbolehkan kecuali pada ibu yang
pernah mengalami keguguran. Namun beberapa wanita kehilangan
gairah seksualnya ketika hamil. Sebaiknya hubungan seksual
diperbolehkan setelah kehamilan 16 minggu, karena pada saat itu
plasenta sudah terbentuk. Pada akhir kehamilan hubungan seksual
sebaiknya dihindarkan jika ketuban pecah. Pada trimester 1 hasrat
untuk melakukan hubungan seksual berbeda-beda, pada trimester II
terjadi peningkatan libido.
f. Pola kebiasaan
Menguraikan tentang kebiasaan – kebiasaan ibu selama dan sebelum
hamil antara lain : merokoK, minum-minuman keras beralkohol, obat-
obatan dan sejenisnya, jamu-jamuan serta binatang peliharaannya.
g. Pola Persepsi atau penanganan kesehatan
Menggambarkan persepsi klien dan penanganan kesejanteraan.
Misalnya menguraikan tentang dimana ibu ingin melahirkan dan siapa
penolongnya.
h. Pola Kognitif atau konseptual
Menguraikan tentang persepsi nyeri atau memori terhadap
kehamilannya.
i. Pola Persepsi diri atau konsep diri
Menguraikan tentang gambaran sikap diri ibu dan persepsinya
terhadap kehamilannya.
j. Pola Peran atau hubungannya
Menguraikan tentang hubungan ibu dengan keluarga dan
lingkungannya.
k. Pola koping atau toleransi stress
Menguraikan tentang pola interaksi ibu terhadap orang terdekat dan
kemampuan ibu untuk menangani stress dalam masa kehamilan.
l. Pola nilai dan kepercayaan
Menguraikan tentang spiritual, nilai dan agama kepercayaan yang
dianut.
2.3.1.2 Data Obyektf
Data ini diperoleh melalui pemeriksaan fisik secara inspeksi, palpasi, perkusi,
auskultasi, pemeriksaan darah dalam dan pemeriksaan laboratorium.
1. Pemeriksaan Umum
a. Pengukuran tinggi badan
Pengukuran tinggi badan dilakukan sekali pada kunjungan pertama
Ibu hamil dengan tinggi badan < 145 tergolong resiko tinggi.
b. Berat badan
Ditimbang tiap kali kunjungan untuk mengetahui pertambahan berat
badan ibu. Normalnya penambahan berat badan tiap minggu adalah
0,5 kg dan penambahan berat badan ibu dari awal sampai akhir
kehamilan 12 kg.
c. Tekanan darah
Dilakukan untuk mengetahui kondisi ibu, normalnya 120/80 mmHg.
Apabila darahnya lebih dari 140/90 mmHg kemungkinan preeklamsia.
d. Nadi
Untuk mengetahui kerja jantung ibu normalnya 30 – 90 x/menit
e. Suhu
Suhu tubuh yang normal adalah 36,5 – 37,50C. Suhu tubuh lebih dari
37,50C perlu diwaspadai adanya infeksi.
f. Pernapasan
Untuk mengetahui fungsi sistem pernafasan. Normalnya 16-24 x/menit
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Batasan : Inspeksi adalah memeriksa klien dengan melihat atau memandang
Tujuan umum : 1. Untuk melihat gejala-gejala kehamilan
2. Untuk melihat adanya kelainan-kelainan
2 Muka Melihat ke arah muka Tidur telentang dan Tidak cyanosis, tidak Untuk mengetahui
rileks oedema adanya kelainan
3 Konjungtiva Membuka mata bagian Klien tetap tidur Warna merah muda, Untuk mengetahui
bawah telentang dan rileks tidak pucat apakah klien
dengan mata melihat menderita anemia
keatas
4 Sklera Melihat ke arah mata Tidur telentang dan Warna putih, tidak Mengetahui keadaan
rileks kuning atau ikhterus klien ikhterus atau
tidak
5 Hidung Melihat hidung dan Klien tidur telentang Bersih, tidak ada Untuk menilai
lubang hidung dan rileks sekret, dan tidak kebersihan dan fungsi
polip sistem pernapasan
6 Mulut Membuka mulur klien Membuka bulut Bersih, tidak ada Untuk menilai
stomatitis kebersihan mulut
klien
No Yang diperiksa Sikap Pemeriksa Sikap Klien Keadaan Normal Tujuan
7 Gigi Membuka mulut klien Membuka mulut Bersih, tidak caries Untuk mengetahui
adanya defisiensi
kalsium
8 Leher Melihat ke arah leher Klien Sedikit Tidak terlihat Untuk mengetahui
klien tengadah pembesaran kelenjar kemungkinan adanya
tyroid defisiensi yodium
9 Dada Membuka pakaian klien Klien tidur telentang Bentuknya simetris, Untuk mengetahui
dan melihat ke dada dan rileks hiperpigmentasi adanya kelainan pada
klien areola mammae, payudara
puting bersih dan
menonjol
10 Abdomen Membuka pakaian dan Klien tidur telentang Terdapat ling nigra, Untuk mengetahui
melihat ke abdomen dan rileks striae uvidae/albican, tanda mungkin hamil
kline dan terdapat
pembesaran abdomen
11 Vagina Mengatur posisi klien Posisi klien dorsol Tidak terdapat Untuk mengetahui
pada posisi dorsal recumbent varices paa vulva dan adanya kelainan alat
recumbent vagina, tidak oedema, reproduksi
tidak ada condiloma
talata, tidak ada
condyloma
acuminata, tidak ada
pembesaran kelenjar
skene dan kartholini,
tidak keputihan.
No Yang diperiksa Sikap Pemeriksa Sikap Klien Keadaan Normal Tujuan
12 Anus Mengatur posisi klien Klien posisi Sims Tidak ada benjolan Untuk mengetahui ada
pada posisi dan tidak ada atau tidaknya
pengeluaran darah haemorois interna dan
dari anus eksterna
13 Ekstremitas
- Ektremitas Mengatur posisi klien Kaki dan tangan Simetris, tidak ada Untuk mengetahui
atas dan menggerak- lurus oedema kesimetrisan
gerakkan tangan klien ekstremitas atas
- Ekstremitas Mengatur posisi klien Klien miring kiri / Simetris, tidak Untuk mengetahui
bawah dengan kaki lurus dan kanan dengan kaki oedema tidak ada preeklamsia
memiringkan klien ke tetap lurus pembesaran vena Untuk mengetahui ada
kiri / kanan tidaknya varices.
b. Palpasi
Batasan : Palpasi adalah pemeriksaan dengan cara meraba
Tujuan Umum : Untuk menentukan adanya janin dalam rahim.
- Leopold III Pemeriksaan di kamar Tidur telentang Pada bagian bawah Mengetahui presentasi
klien dan menghadap ke dengan posisi kaki janin teraba bagian / bagian terbawah
arah klien dengan kedua lurus yang bulat, keras, dan janin yang ada di
tangan meraba abdomen tidak melenting symphisis ibu dan
(kepala janin) sudah masuk PAP
atau belum.
- Leopold IV Pemeriksaan di kanan Tidur telentang Posisi tangan masih Untuk mengetahui
klien dan menghadap dengan posisi kaki bertemu dan belum seberapa jauh
kaki klien. Pemeriksaan lurus masuk PAP berari masuknya bagian
meraba abdomen dengan konvergen. terendah janin ke
kedua tangan Posisi tangan tidak dalam PAP
bertemu dan sudah
masuk PAP berarti
divergen
c. Auskultasi
Batasan : Auskultasi adalah pemeriksaan klien dengan mendengar
Tujuan : Untuk mengetahui tanda pasti kehamilan dan keadaan janin sehat dan hidup
Yang
No Sikap Pemeriksa Sikap Klien Keadaan Normal Tujuan
diperiksa
1 Abdomen Brediri disebelah klien Tidur telentang Terdengar denyut jantung Mendenar denyut
dan menentukan dimana dengan kaki lurus dibawah pusat ibu (baik di jantung janin teratur
punctum maximum bagian kiri atau di bagian atau tidak dan
dengan menggunakan kanan). mengetahui
stetoskop Normalnya : 120 – 160 frekuensinya dalam
x/menit apabila terdengar satu menit.
detikan sesuai nadi ibu berarti
bukan denyut jantung janin.
Cara menghitung denyut
jantung janin = dihitung 5
detik 1, interval 5 detik
dilanjutkan menghitung 5
detin II, begitu juga dengan 5
detik III, dijumlah di kali 4
d. Perkusi
Batasan : Perkusi adalah pemeriksaan klien dengan mengetuk tendon patella
Tujuan umum : Untuk mengetahui refleks patella pada kedua ekstrimitas bawah
Yang
No Sikap Pemeriksa Sikap Klien Keadaan Normal Tujuan
diperiksa
1 Lutut Berdiri disamping klien, Duduk dengan kaki Terdapat gerakan refleks pada Untuk mengetahui
melakukan pengetahuan rileks dan kaki yaitu kaki sedikit kondisi syaraf klien
dengan patella hammer menggantung mengangkat. Layaknya orang dan adanya difisiensi
pada lutut bagian depan terkejut, baik pada kaki kiri vitamin B1
(tendon asiles) kanan maupun kanan
dan kiri
3. Pemeriksaan Panggul
Distantia spinarum : 26 – 28 cm
Diatantia Cristarum : 23 – 26 cm
Conjungtiva eksterna : 18 – 20 cm
Lingkar panggul : 80 – 100 cm
4. Pemeriksaan Laboratorium dan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium terdiri dari :
a. Darah
Yang diperiksa adalah golongan darah ibu, kadar hemoglobin da Hb5
Ag. Pemeriksaan hemoglobin digunakan untuk mengetahui apakah ibu
normal atau tidak, sedangkan pemeriksaan Hb5Ag digunakan untuk
mengetahui apakah ibu menderita hepatitis atau tidak.
b. Urine
Pemeriksaan yang dilakukan reduksi urine dan kadar albumin dalam
urine sehingga diketahui apakah ibu menderita pre-eklamsia atau tidak
Pemeriksaan penunjang terdiri dari :
a. USG
b. Foto lain-lain
2.3.3 Perencanaan
2.3.3.1 Perencanaan pada Trimester I, yaitu :
1. Membangun hubungan baik dengan klien
Rasional : Dapat terjalin hubungan yang baik antara ibu dan petugas
kesehatan
2. Melakukan pemeriksaan kehamilan yang meliputi inspeksi, palpasi dan
perkusi
Rasional : Untuk mengetahui keadaan ibu serta pertumbuhan dan
perkembangan kehamilannya.
3. Menjelaskan hasil pemeriksaan kondisi dirinya
Rasional : Klien mengetahui kondisi dirinya
4. Mendeteksi masalah, keluhan dan cara menanganinya
a. Mual dan muntah
Anjurkan pada ibu untuk menghindari makanan yang dapat
merangsang asam lambung untuk mengurangi terjadinya mual dan
muntah.
b. Pusing
Anjurkan pada ibu agar istirahat yang cukup.
c. Poliuri
Menjelaskan pada ibu banwa poliuri pada trimester I adalah hal
normal disebabkan karena pembesaran uterus yang menekan kandung
kemih
d. Chloasma Gravidarum
Menjelaskan pada ibu chloasma gravidarum akan hilang setelah proses
melahirkan.
Rasional : Mengetahui masalah yang dialami oleh klien dan
memberikan nasehat untuk mengatasi masalah yang
dialami klien.
5. Menanyakan apakah klien sudah mendapatkan imunisasi TT selama
hidupnya.
Rasional :
6. Memberitahu tentang 6 tanda bahaya kehamilan dan segera datang ke
Petugas apabila menemukan salah satu dari 6 tanda diantaranya :
a. Perdarahan pervaginam
b. Sakit kepala yang hebat
c. Penglihatan kabur
d. Oedema pada wajah dan tangan
e. Nyeri perut yang hebat
f. Gerak bayi kurang dari biasanya
Rasional : agar ibu memiliki pengetahuan dan waspada terhadap tanda
bahaya agar tidak terjadi keterlambatan dalam penanganan
tanda-tandan bahaya kehamilan
7. Dorongan perilaku yang sehat, meliputi :
Gizi : ibu hamil memerlukan tambahan ± 300 kalori
Latihan : latihan pernapasan, senam hamil, personal hygiene
Rasional : agar fisik ibu kuat saat persalinan
8. Menentukan jadwal kunjungan berikutnya yaitu 4 minggu atau 1 bulan
setelah periksa yang pertama
Rasional : Untuk memantai keadaan janin dan klien.
2.3.3.2 Perencanaan pada Trimester II, yaitu
1. Membangun hubungan yang baik dengan klien
Rasional : Ibu merasa nyaman, dan lebih terbuka dengan petugas,
sehingga dapat terjalin kerjasama yang baik dengan petugas
2. Melakukan pemeriksaan umum
Rasional : Untuk mengetahui kondisi ibu
3. Melakukan pemeriksaan fisik
Rasional : Untuk mengetahui kondisi ibu, adalah kelainan yang bisa
beresiko tinggi saat persalinan. Untuk mengetahui kondisi
janin sehat atau tidak
4. Melakukan pemeriksaan laboratorium
Rasional : Untuk mendeteksi secara dini adanya kemungkinan per-
eklamsia, DM dan anemia
5. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada klien
Rasional : Klien mengetahui kondisi janin dan dirinya
6. Mendeteksi masalah, keluhan dan cara menanganinya :
a. Nafsu makan bertambah
Menganjurkan pada ibu untuk tetap memperhatikan komposisi
menunya..
b. Diabetes millitus
Menganjurkan pada ibu untuk memeriksa gula darahnya karena pada
trimester II rentan terjadi gula darah tinggi yang menyebabkan
sugar baby
c. Hipertensi
Menganjurkan pada ibu untuk mengurangi konsumsi garam jika
tekanan darah > 140 mmHg
d. Oedema pada kaki
Menganjurkan pada ibu untuk tidak banyak berdiri dan duduk terlalu
dini.
Rasional : mengetahui masalah klien dan memberikan konseling untuk
mengatasi masalahnya.
7. Menginformasikan kembali 6 tanda bahaya kehamilan dan menganjurkan
untuk datang ke petugas bila menemukan salah satu dari 6 tanda bahaya
tersebut
Rasional : agar ibu waspada terhadap tanda bahaya agar tidak terlambat
dalam penanganan tanda-tanda bahaya kehamilan
8. Menginformasikan kembali tentang dorongan perilaku hidup sehat
Rasional : agar ibu dan janinnya tetap sehat
9. Merencanakan dan mempersiapkan persalinan
Rasional : agar ibu dan keluarga dapat mempersiapkan persalinan
secara matang sehingga persalinan dapat berjalan lancar .
10. Memberikan tablet Fe dan menjelaskan cara mengkonsumsinya serta efek
sampingnya
Rasional : Pencegahan terjadinya anemia pada ibu
11. Menentukan jadwal kunjungan berikutnya, yaitu 1 bulan setelah
kunjungan terakhir dan jika ada keluhan sewaktu-waktu.
Rasional : Untuk memantau keadaan janin dan klien
2.3.5 Evaluasi
Merupakan bagian dari proses asuhan kebidanan untuk menilai apakah
pelayanan kesehatan telah tercapai seluruhnya, sebagian atau sama sekali
tidak. Dari hasil evaluasi ini ditentukan apakah rencana tindakan kebidanan
itu relevan diterapkan atau sudah harus dihentikan atau direvisi ulang.
Berdasarkan evaluasi selanjutnya asuhan kebidanan ditulis dalam bentuk
catatan perkembangan yang mencakup soap.
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1.1.2 Anamnesa
Tanggal : 19 Juni 2007 Oleh : Ria R. A
1. Keluhan Utama : Ibu ingin memeriksakan kehamilannya
Ibu mengatakan nyeri pada pinggangnya
2. Riwayat Obstetri
HPHT : 17 November 2006
Menarche : 12 tahun
Siklus : 1 bulan
Banyaknya : Sedang
Lamanya haid : 6 hari
Sifat darah : Merah segar
Dismenorhea : Tidak
Fluor albus : Tidak
Persalinan yang lalu
3.5.9 Berikan tablet Fe dan jelaskan cara mengkonsumsi serta efek sampingnya
Rasional : Tablet Fe mampu mencegah terjadinya anemia
3.6 Implementasi
3.6.1 Embina hubungan baik dengan klien
3.6.2 Menjelaskan hasil pemeriksaan
3.6.3 Menjelaskan tanda-tanda bahaya dalam persalinan
3.6.4 Membantu ibu dan keluarga untuk mempersiapkan kelahiran serta
kemungkinan keadaan darurat.
3.6.5 Memberikan HE, tentang personal hygiene, kebutuhan gizi dan istirahat yang
cukup
3.6.6 Menganjurkan dan mengajarkan pada ibu cara melakukan perawatan payudara
3.6.7 Menjelaskan pada ibu bahwa nyeri pinggang pada wanita hamil tua adalah
fisiologis
3.6.8 Mengajarkan pada ibu upaya untuk mengurangi nyeri pinggang.
3.6.9 Memberikan tablet Fe dan menjelaskan cara mengkonsumsi serta efek
sampingnya.
3.7 Evaluasi
S : Ibu mengatakan sudah mengerti tentang informasi dan penjelasan dari
petugas kesehtan, ditandai dengan ibu dapat menjelaskan kembali
sebagian dari informasi tersebut
O : Tekanan darah : 120/80mmHg TFU : 4 jari bawah pusat (24cm)
Nadi : 80x/menit TBJ : 1500 gram
Suhu : 36,5 0C DJJ : 12 – 11- 11 = 136x/menit
Pernapasan : 20 x/menit HIS : (-)
Letak : Kepala V
A : GIIP10001 tunggal, hidup, usia kehamilan 31/32 minggu, letak kepala
intrauterie, keadaan jalan lahir normal. Keadaan ibu dan bayi baik
P : 1. Anjurkan pada ibu untuk minum obat secara teratur
2. Anjurkan ibu untuk segera ke RS bila menemui tanda bahaya
3. Jadwalkan kunjungan ulang 2 minggu lagi (3 Juli 2007)
BAB 4
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, F. Gary, dkk. 2005. Obstetri William Vol.1 Jakarta:EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Mary Hamilton, Persis. 1995. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Ochtar Rustam. 1998 : Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta Bina Pustaka.
______________, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Bina
pustaka
Sastawinata, Sulaiman. 1983. Obstetri Fisiologi. Bambang : Elemen