Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
H berusia 38 tahun datang ke RSJ Provinsi Jawa Barat diantar oleh kaka iparnya, klien mengeluh mendengar suara-suara yang mengancam, bicara sendiri, marah tanpa sebab, menutup telinga, mulut komat-kamit. Klien mencoba melawan sensori abnormal yang datang, klien merasa terancam dengan datangnya suara terutama bila tidak dapat menuruti perintah dari halusinasinya. Sebelumnya klien sering merasakan kehampaan hidup, rutinitas tidak bermakna, dan hilangannya aktifitas ibadah. Menurut pengkajian masa lalu klien, ia merupakan anak yang tidak dikehendaki kelahirannya akibat gagal KB. 2. Pengkajian a. Identitas klien : Nama : Tn.H Usia : 38 Thn Jenis kelamin : laki-laki Penanggung jawab : Kakak ipar b. Keluhan utama : klien mengeluh mendengarkan suara-suara yang mengancam, bicara sendiri, marah tanpa sebab, menutup telinga, mulut komat-kamit. Klien mencoba melawan sensori abnormal yang datang, klien merasa terancam dengan datangnya suara terutama bila tidak dapat menuruti perintah dari halusinasinya. c. Riwayat penyakit dahulu : klien sering merasakan kehampaan hidup, rutinitas tidak bermakna, dan hilangannya aktifitas ibadah. d. Penyebab Predisposisi Presipitasi Klien merupakan anak yang tidak Klien sering merasakan kehampaan dikehendaki kelahirannya akibat gagal KB hidup, rutinitas tidak bermakna, dan hilangannya aktifitas ibadah
e. Analisa Data
No
Data DO : Bicara sendiri Marah tanpa sebab Menutup telinga Mulut komat-kamit Mencoba melawan sensori abnormal DS : Klien mengeluh mendengar suara yang menyeramkan Klien merasa terancam dengan datangnya suara terutama bila tidak menuruti perintah dan halusinasi Merasa kehampaan hidup Hilangnya aktifitas Ibadah
3.
Diagnosa keperawatan No Diagnosa keperawatan Gangguan sensori persepsi halusinasi Data DO : Bicara sendiri Marah tanpa sebab Menutup telinga Mulut komat-kamit Mencoba melawan sensori abnormal DS : Klien mengeluh mendengar suara yang menyeramkan Klien merasa terancam dengan datangnya suara terutama bila tidak menuruti perintah dan halusinasi Merasa kehampaan hidup Hilangnya aktifitas Ibadah
4.
Intervensi
Tgl
Diagnosa
Perencanaan Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi Gangguan sensori Pasien mampu : Setelah.pertemuan pasien SP. 1 ( Tgl.) persepsi Halusinasinya Mengenali dapat menyebutkan : Bantu pasien halusinasi Isi, waktu, frekuensi, mengenal yang di situasi pencetus, halusinasi : alaminya perasaan Isi waktu Mengontrol Mampu memperagakan terjadinya halusinasiny cara dalam mengontrol Frekuensi a halusinasi Situasi Mengikuti pencetus prosram Perasaan pengobatan saat terjadi secara halusinasi abnormal Latih mengontrol halusinasi dengan cara menghardi. Tahapan tindakannya meliputi : Jelaskan cara menghardik halusinasi Peragakan cara menghardik Minta pasien memperagak an ulang Pantau penerapan cara ini, beri penguatan perilaku pasien Masukan dalam jadwal kegiatan pasien Setelah pertemuan pasien SP.2 ( Tgl) mampu : evaluasi
Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan Memperagakan cara bercakap-cakap dengan orang lain
kegiatan yang lalu (SP.1) Latih berbicara / bercakap dengan orang lain saat halusinasi muncul Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
Setelah.Pertemuan pasien SP.3 ( Tgl.) mampuan : Evaluasi Menyebutkan kegiatan kegiatan yang yang sudah dilakukan lalu (SP.1 & dan SP.2) Membuat jadwal Latih kegiatan kegiatan sehari-hari dan agar halusinasi mampu tidak muncul memperagakannya Tahapannya: Jelaskan pentingnya aktivitas yang terapi mengatasi halusinasi Diskusikan aktivitas yang biasa dilakukan oleh pasien Latih pasien melakukan aktivitas Susun jadwal aktivitas yang telah dilatih ( dari bangun pagi sampai tidur malam ) Pantau pelaksanaan jadwal kegiataan terhadap perilaku
pasien yang(-) Setelahpertemuan SP.4 ( Tgl..) pasien mampu : Evaluasi Menyebutkan kegiatan kegiatan yang yang sudah dilakukan lalu ( SP.1, 2dan 3) Menyebutkan manfaat dari program Tanya program pengobatan pengobatan Jelaskan pentingnya obat gangguan jiwa Jelaskan akibat bila tidak digunakan program Jelaskan akibat bila putus obat Jelaskan cara mendapatkan obat / berobat Jelaskan pengobatan ( 5B ) Latih pasien minum obat Masukan dalam jadwal harian pasien Keluarga mampu Setelahpertemuan SP.1 ( Tgl) : Menjelaskan tentang Identitas Merawat pasien halusinasi masalah di rumah dan keluarga dalam menjadi sistem merawat pendukung yang pasien. efektif untuk Jelaskan tentang pasien halusinasi : Pengertian halusinasi Jenis halusinasi yang dialami pasien Tanda dan gejala halusinasi
Setelahpertemuan keluarga mampu: Menyelesaikan kegiatan yang sudah dilakukan Memperagakan cara merawat pasien
SetelahPertemuan keluarga mampu: Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan Memperagakan cara merawat pasien mampu
Cara merawat pasien halusinasi ( cara berkomunika si pemberian obat dan pemberian aktivitas kepada pasien ) Sumbersumber pelayanan kesehatan yang biasa dijangkau Bermain peran cara merawat Rencana tindak lanjut keluarga, jadwal keluarga untuk merawat pasien SP.2 ( Tgl) Evaluasi kemampuan kelg.(SP.1) Latih keluarga merawat pasien RTL Kelg. / jadwal keluarga untuk merawat pasien SP.3 ( Tgl.) Evaluasi untuk kemampuan klg (SP.2) Latih Klg
membuat RTL
Setelahpertemuan SP.4 ( Tgl) keluarga mampu: Evaluasi Menyebutkan yang kemampuan sudah dilakukan Klg Melaksanakan Follow up Evaluasi rujukan kemampuan pasien RTL Keluarga: Follow up Rujukan
Daftar pustaka