Sunteți pe pagina 1din 7

VATICAN CITY, KOMPAS.

com Paus Fransiskus dijadwalkan menggelar misa besar pekan depan di sebuah lembaga pemasyarakatan remaja di Roma dan bukan di Vatikan atau di sebuah gereja besar di Roma. Demikian pernyataan resmi Vatikan, Kamis (21/3/2013). Paus Fransiskus akan memimpin misa Kamis Putih pekan depan di lembaga pemasyarakatan remaja Casal del Marmo di pinggiran kota Roma. Seperti halnya misa Kamis Putih, Pausyang memimpin misaakan membasuh kaki 12 orang untuk mengenang Yesus Kristus yang membasuh kaki ke-12 muridnya di malam sebelum Dia disalibkan. Sumber : www.kompas.com Kamis, 21 Maret 2013 | 19:42 WIB

Kerukunan beragama, caleg buka puasa di rumah umat Katolik

Sindonews.com - Buka puasa bersama merupakan sarana untuk saling bertemu dan mengenal, juga dapat dimanfaatkan sebagai momen menjaga kerukunan antar umat beragama. Acara buka puasa bersama digelar bersama umat Katolik, di Kampung Sawah, Kota Bekasi, Minggu, 21 Juli 2013 malam. Ini menggambarkan kebersamaaan serta kerukunan antara umat Muslim dan Katolik. Keakraban antara umat dua agama ini membaur meski berbeda keyakinan. Acara ini dihadiri oleh sekitar 50 orang perwakilan keluarga muslim dan diikuti sekitar 100 orangumat katolik. Yakob warga katolik yang menyelenggarakan kegiatan buka bersama tersebut, menyatakan kegiatan ini merupakan bentuk toleransi antar umat beragama di kota Bekasi. "Kami selaku warga katolik, menghormati toleransi umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa. Sehingga dengan menggelar acara buka bersama kita bisa membaur tanpa harus melihat perbedaan yang ada diantara kita," ujar Yakob, dalam siaran persnya, Senin (22/7/2013). Sumber : www.sindonews.com Senin, 22 Juli 2013

Comments : Manfaat dengan adanya toleransi: a.Hidup berdampingan secara damai. b.Adanya kesejahteraan. c.Persatuan dan kesatuan terwujud. d.Pembangunan berjalan dengan lancar. Manfaat toleransi dalam kehidupan masyarakat. a.Adanya ketenteraman dan ketertiban. b.Masyarakat menikmati hasil-hasil pembangunan. c.Kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan

SBY Bakal Hadiri Puncak Peringatan Natal TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono malam ini, Kamis, 27 Desember 2012, bakal menghadiri puncak

peringatan Natal. Acara akan digelar di Jakarta Convention Center mulai pukul 19.00 WIB. Juru bicara presiden, Julian Aldrian Pasha, mengatakan untuk peringatan nanti SBY bakal hadir bersama ibu negara, Kristiani Herrawati Yudhoyono. "Sebagaimana lazimnya Bapak Presiden sebagai kepala negara akan hadir merayakan hari besar keagamaan Natal," kata Julian di Istana Negara, Rabu, 26 Desember 2012. Mengenai pelaksanaan Natal 2012 ini, SBY menilai sangat kondusif dan aman. Kemarin malam, saat membuka sidang kabinet paripurna membahas serapan APBN, SBY mengapresiasi kinerja Kepala Polri, Timur Pradopo, dan Panglima TNI, Laksmana Agus Suhartono, yang dinilai mampu menjaga keamanan dan ketertiban selama libur Natal. SBY berharap situasi aman dan kondusif berlanjut hingga pengamanan tahun baru. "Saya memantau dan mengikuti perayaan Natal di seluruh indonesia berjalan aman, lancar, dan tertib. Alhamdulillah, teruslah bekerja untuk negara ini dan memberikan pengamanan hingga Tahun Baru 2013 mendatang." Puncak perayaan Natal di JCC nanti malam digelar atas komando Ketua Umum Panitia Natal Nasional yang diketuai Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi. Perayaan Natal tahun ini mengangkat tema "Allah telah mengasihi kita" dengan subtema "Mari kita berbagi sukacita dan damai Natal, agar semua orang hidup penuh harapan." Selain SBY, Wakil Presiden Boediono dan istrinya, Herawati Boediono, hadir. Sebelum puncak peringatan nanti malam, panitia telah menggelar bakti sosial di lima daerah, yaitu di Lampung Selatan; Pulau Yapen, Papua; Kabupaten Asmad Papua; Singkawang, Kalimantan Barat; dan di Tanah Toraja, Sulawesi Selatan.

Comments : Sebagai makhluk sosial manusia tentunya harus hidup sebuah masyarakat yang kompleks akan nilai karena terdiri dari berbagai macam suku dan agama. Untuk menjaga persatuan antar umat beragama maka diperlukan sikap toleransi. Isi ajaran ditolak, tetapi penganutnya diterima serta dihargai. Contoh Anda beragama Islam wajib hukumnya menolak ajaran agama lain didasari oleh keyakinan pada ajaran agama Anda, tetapi penganutnya atau manusianya Anda hargai.

Indahnya toleransi beragama di kompleks Puja Mandala Bali


Reporter : Wayan Anantara http://www.merdeka.com/peristiwa/indahnya-toleransi-beragama-di-kompleks-puja-mandala-bali.html Sabtu, 8 September 2012 15:34:48

Konflik antar umat beragama atau pun umat se-agama di sejumlah daerah memunculkan tanda tanya besar tentang seberapa kuatkah toleransi di Tanah Air saat ini. Di Bali, kokohnya toleransi itu salah satunya tercermin dari berdirinya lima rumah ibadah yang saling berdampingan di komplek Puja Mandala, Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung. Di komplek seluas 2 hektar ini, sejak 15 tahun silam telah berdiri Masjid Ibnu Batutah, Gereja Katolik Bunda Maria Segala Bangsa, Gereja Kristen Protestan Bukit Doa, Pura Jagat Natha dan Vihara Budhina Guna. Terletak di Jalan Siligita Nusa Dua, lima rumah ibadah itu lokasinya saling bersebelahan penuh dengan nuansa keharmonisan. "Ini menjadi miniatur kerukunan antar umat beragama," kata Camat Kuta Selatan Wayan Puja kepada merdeka.com, Sabtu (8/9). Dia menuturkan, komplek Puja Mandala bantuan PT BTDC (Bali Tourism Development Centre) itu awalnya dibangun sebagai sarana beribadah wisatawan yang berlibur di kawasan Nusa Dua. Seiring perjalanan waktu, Puja Mandala kini menjadi simbol toleransi antar umat beragama di Bali. "Meskipun di Bali mayoritas pemeluk Hindu, Bali menjunjung tinggi toleransi," tegas Puja. Bahkan setiap musim liburan tiba, komplek Puja Mandala menjadi tujuan wisata religi. Utamanya dari wisatawan domestik, namun tak sedikit juga wisatawan asing. Selain bisa menikmati pesona toleransi dalam satu lokasi, dari dataran tinggi ini juga wisatawan juga bisa menyaksikan keindahan kawasan Nusa Dua. Sebelum beranjak meninggalkan kompleks ini, wisatawan pun tak lupa berfoto dengan latar belakang lima rumah ibadah. "Sungguh luar bisa ketika bisa menyempatkan diri beribadah di komplek ini," ujar Yulia Astuti, wisatawan asal Bandung.

50 Tahun masjid & gereja di Solo hidup mesra satu atap


Sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/50-tahun-masjid-amp-gereja-di-solo-hidup-mesra-satuatap.html

Reporter : Parwito Sabtu, 8 September 2012 18:02:54

Maraknya aksi kekerasan dan teror di Solo seolah-olah menenggelamkan berdirinya dua bangunan keagamaan yang berada di kota ini. Dua bangunan itu mencerminkan dan membuktikan bahwa ada toleransi yang besar serta sangat kuat di Solo. Berdirinya dua bangunan keagamaan yaitu, Masjid Al Hikmah dan Gereja Kristen Jawa (GKJ) Joyodiningratan dalam nomor alamat yang sama membuktikan masih ada sejarah dan guratan jelas di Kota Solo tentang toleransi dan kerukunan beragama. Itulah yang terlihat dari bangunan yang terletak di Jalan Gatot Soebroto No 222 Solo, Jateng. Dua bangunan ibadah terlihat menonjolkan lambang masing-masing jenis dan aliran agama. Kubah hijau dan bulan sabit bintang, juga salib besar yang berdiri di atap gereja. Namun, tak ada keangkuhan dan kesombongan antar golongan di sana. Kedekatan terpancar dari bagian bangunan tembok masjid dan gereja yang saling berhimpitan. Tempat imam masjid untuk salat berjamaah pun secara langsung berbatasan dengan ruang pertemuan gereja yang biasa digunakan untuk aktivitas kegiatan misa jamaahnya. Bahkan, di bagian atas ruang imam tersebut dibiarkan terbuka sehingga tembok salah satu ruangan gereja terlihat menonjol. Dari pengakuan Pendeta Widi Atmo Herdjanto, gereja itu dibangun lebih dulu pada tahun 1939. Saat itu, gereja didirikan di atas tanah milik seorang ulama sekitar bernama H.Zaini yang telah dibeli oleh

sejumlah umat Kristen asal Danukusuman, Solo, Jateng. Saat bangunan gereja tersebut dibangun, para pendiri juga sudah mengetahui ihwal rencana pembangunan musala, yang direalisasikan tahun 1947, tepat di sisi utara gereja. Sejak saat itu kerukunan kedua umat beragama ini terjalin, layaknya kedua bangunan tempat ibadah yang mempunyai satu alamat bersama. "Berhimpitan dan bersebelahan tanpa ada jarak sedikitpun baik secara lahiriah bangunan maupun sikap dan perasaan masing-masing umatnya. Bahkan untuk mengabadikan bentuk toleransi itu, masingmasing perwakilan umat Islam maupun Kristen membangun sebuah prasasti Tugu Lilin bercat putih sebagai simbol kebersamaan dan toleransi," ungkapnya. Prasasti lilin yang memiliki tinggi 100 centimeter itu sampai saat ini masih kokoh tegak berdiri di sekitar tempat wudlu perempuan yang terletak di sebelah selatan masjid. Tugu bercat putih tersebut menjadi sumpah janji di antara kedua pemeluk keyakinan yang berbeda itu. Untuk hidup rukun dan damai menghindari terjadinya permusuhan dan peliharalah kedamaian selamanya. Sikap toleransi yang terjalin bahkan menyebar ke seluruh pelosok dunia sehingga banyak orang asing yang berkunjung. Selain ingin melihat dari dekat, mereka juga ingin mengetahui kunci kerukunan yang terjadi antara umat beragama tersebut. Bahkan, dua bulan yang lalu sebelum terjadinya aksi teror beberapa kali di Solo, mendapatkan kunjungan special dari kalangan tokoh agama Eropa. "Biasanya mereka yang studi banding ke sini menanyakan mengenai berdirinya gereja dan masjid. Saya selalu bilang, gereja lebih dulu berdiri. Kenapa masjid bisa berdiri karena ada kesepakatan dari para pendahulu kita. Silakan membangun masjid bersinggungan, bersampingan dan bergandengan dengan gereja. Dan momentum ini disertai dengan pendirian tugu yang artinya tidak akan ada perbedaan dan permusuhan sampai nanti," jelasnya. Nasir, salah satu pengurus Masjid Al Hikmah Joyodiningratan menegaskan baik dari pihak gereja maupun masjid sangat menjaga betul arti pentingnya kedamaian, persaudaraan dan persatuan. Sikap toleransi ini secara turun-temurun dari generasi ke generasi dijaga betul selama perjalanan 50 tahun sampai saat ini. "Kita menjaga betul apa yang namanya prinsip dan sikap toleransi. Seperti dalam ajaran agama Islam, 'Lakum Diinukum Waliyadin" yakni agama kita adalah agama masing-masing, namun dengan saling menghormati ritual ibadah kita adalah urusan pribadi masing-masing," pungkasnya. Sikap itu membuktikan, upaya teror yang mencoba untuk memecah belah, kalah dengan kokoh berdirinya kedua bangunan yang bersandingan bahkan satu alamat tanpa terjadinya perpecahan. Begitu indahnya, kedua bangunan yang berbeda aliran dan agama ini secara otomatis mencerminkan penolakan terhadap adanya upaya perpecahan yang dipicu dengan cara teror dan memecah belah dengan menghembuskan permasalahan isu Suku Agama Ras dan Antar Golongan (SARA)

Comments : Manfaat Toleransi Beragama 1.Menghindari Perpecahan Dengan belajar dan melakukan Toleransi Beragama maka kita juga belajar bagaimana agar bangsa besar kita ini indonesia dapat bertahan lama. Negara kita terbukti sangat peka terhadap isu keagamaan oleh karena itu jika tidak bisa menjaga hubungan baik antara agama. Bahaya besar telah menanti bangsa ini. 2.Mempererat Hubungan Dengan toleransi beragama tidak hanya dapat menghindarkan kita dari sebuah perpecahan tapi juga dapat membuat kita lebih solid dalam hubungan kemasyarakatan. Dapat juga bertukar pikiran (bukan berdebat tentang agama yang lebih baik) agar dari hari kehari kehidupan ala multiagama di negara ini menjadi sesuatu yang biasa dan tidak menjadi alasan terjadi pertikaian anatara umat beragama. 3.Mengokohkan Iman Semua agama mangajarkan hal yang baik bagaimana mngatur hubungan dengan masyarakat yang beragama lain. Wujud nyata tingkah laku toleransi akan menunjukkan perwujudan iman keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. .

S-ar putea să vă placă și