Sunteți pe pagina 1din 12

Disusun oleh: Anak Agung Ayu Nina Gorby Alvin Lillo Wendri Dewi F Nurlita Trisnaning P Valentina Alfionata

Theodorus Kabosu Rita S. Lado HR Ivan Roy Christy Ivana M.F.S. das Neves (10700369) (10700039) (10700141) (10700134) (10700090) (10700142) (08700314) (10700276)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh

makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin.

Mineral

merupakan bagian tubuh yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Selain itu, mineral berperan dalam berbagai tahap metabolisme terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk pengaturan kegiatan enzim. Mineral dibagi menjadi 2 yaitu makro mineral dan mikro mineral. Mineral makro yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah yang banyak yaitu lebih dari 100mg per hari. Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit ( <100mg/hari ) dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan keracunan, sedangjan jika kekurangan maka akan memberikan efek patologis pada tubuh manusia. Hal ini membuat para pakar gizi dan tenaga kesehatan harus mengetahui fungsi, manfaat, angka normal yang diperlukan oleh tubuh dan apa yang terjadi jika mengalami kekurangan mineral tersebut. B. Tujuan a. Memberikan penjelasan mengenai kebutuhan mineral dalam tubuh b. Memberikan pengetahuan mengenai komponen-komponen mineral. c. Memberikan pengetahuan mengenai akibat dari kelebihan dan kekurangan mineral bagi tubuh

BAB II ISI

A. Definisi Mineral (Budiyanto, Agus Krisno. 2005.) Mineral adalah suatu zat organik yang terdapat dalam kehidupan alam maupun dalam makhluk hidup. Di alam, mineral merupakan unsur penting pada tanah, bebatuan, air, dan udara. Sedangkan pada tubuh makhluk hidup sendiri mineral merupakan salah satu komponen penyusun tubuh.

B. Fungsi Mineral Mineral memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Kalium, fosfor, dan magnesium adalah bagian dari tulang, besi dari hemoglobin dalam sel darah merah, dan iodium dari hormone tiroksin. Disamping itu mineral berperan dalam bebagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam aktifitas enzimenzim. Keseimbangan mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk pengaturan pekerjaan enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan asam basa, membantu transfer ikatan-ikatan penting melalui membrane sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap terhadap rangsangan.

Makro Mineral (Barasi, Mary E.2007) 1. Kalsium Komponen utama tulang Fungsi: Memberikan kekuatan dan kepadatan tulang Ion kalsium dalam cairan tubuh diperlukan untuk pembekuan darah dan fungsi saraf dan otot. Serta mengaktivasi enzim dalam sel dan diperlukan untuk pelepasan beberapa hormone.

Sumber Makanan: Susu (produk olahannya),sayuran berdaun hijau, ikan berduri kecil, kacang-kacangan dan biji-bijian. Distribusi dalam tubuh : 1,5 2 % BB (dewasa : 1100-1200 g) 99%pada tulang dan gigi 4 5 g pada jar. lunak/otot lurik.

Distribusi dalam cairan tubuh : 2. Fosfor Terutama ditemukan pada tulang, tetapi juga terdistribus di jaringan tubuh Fungsi: Memiliki peran esensial dalam metabolisme sebagai bagian dari ATP, komponen DNA, dan RNA, serta sebagai buffer dalam cairan tubuh. Sumber Makanan: Daging, unggas ikan, telur, susu dan produk olahannnya misalnnya roti dan kue. Distribusi dalam Tubuh : 0,8 1,1% berat badan 80 90% di tulang bersama Ca 20% lainnya pada tiap sel hidup Bentuk ion Ca++ (60%) Bentuk garam (Ca fosfat, Ca sitrat, Ca sulfat) Bentuk senyawa dengan protein (35%)

3. Natrium Kation ekstraselular utama, juga ditemukan dalam tulang Fungsi:

Peran kunci dalam keseimbangan air, konduksi saraf, dan transport aktif melintasi membrane sel

Diregulasi oleh beberapa hormone, termasuk angiotensin dan aldosteron, serta oleh ekskresi ginjal

Sumber Makanan: Makanan nabati Distribusi dalam tubuh : 1/3 pada jaringan rangka dalam bentuk Na anorganik. 2/3 pada cairan ekstra sel adalah Na+ Natrium serum 310-340 mg%

4. Kalium Ion intraselular utama, sebagian besar berikatan dengan protein dan fosfat Fungsi: Memiliki peran esensial bagi keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa, penjalaran impuls syaraf dan kontraksi otot. Diregulasi oleh aktivitas hormone dan ekskreai ginjal

Sumber Makanan: Pisang, kiwi, alpukat, kentang dan bayam 5. Magnesium Ditemukan dalam rangka dan jaringan luanak, dan hamper seluruhnya berada di dalam sel Fungsi: Terlibat dalam pemeliharaan dan perkembangan tulang, serta dalam aktivitas banyak reaksi enzimdalam metabolism Menstabilkan ikatan dengan substrat

Sumber Makanan:

Serealia berbiji utuh, legume(polong-polongan), kacang-kacangan, makanan laut, dan sayuran berdaun hijau Distribusi dalam tubuh Pada dewasa 25 g (20-28 g). 70% sebagai senyawa dengan Ca & P dalam bentuk garam kompleks. 6. Besi Fungsi: Transport oksigen dalam molekul hemoglobin Pada mioglobin berfungsi menyediakan oksigen bagi otot Berfungsi sebagai bagian dari system enzim, bersifat kritikal untuk produksi energy, maupun dalam system imun Dapat merubah dari bentuk teroksidasi menjadi bentuk tereduksi dan sebaliknya Sumber Makanan: Terdapat pada daging, telur, ikan dan hati 7. Zink Terdistribusi luas dalam tubuh Fungsi: Memiliki peran katalik, structural dan regulator Berkerja pada enzim yang berperan dalam metabolism makronutrein, produksi energy, transkripsi gas, transport gen dan system antioksidan Sebagai system imun 30% dalam jaringan lunak dan cairan tubuh : 1,4 2,5 mg% dalam plasma. Sebagian besar pada sel darah merah.

Sumber Makanan: Daging, makanan laut dan produk susu

Distribusi dalam tubuh: Zink didistribusi keseluruh tubuh dan kadar tertinggi didapatkan pada kororid mata, spermatozoa, rambut, kuku, tulang dan prostat. Dalam plasma Zink terikat pada protein terutama pada albumin. 8. Tembaga Fungsi: Berperan dalam pemanfaatan besi Diperlukan untuk sintesis neurotransminter, produksi ATP, pembentukan kolagen, respon akut terhadap infeksi, dan peran antioksiadan Sumber Makanan; Hati, kerang-kerangan, kacang-kacangan, biji-bijian,legume (polongpolongan) dan serealia berbiji utuh 9. Selenium Komponen glutation peroksidase, suatu antioksidan yang penting didalam tubuh Fungsi: Berperan dalam fungsi system imun Berinteraksi dengan vitamin E

Sumber Makanan: Kacang brazil, daging, telur, serealia, ikan dan produk olahan susu 10. Iodium Fungsi: Sebagai iodida, diperlukan dalam sintesis hormone tiroid, yang meregulasi perkembangan dan metabolism Sumber Makanan: Rumput laut,susu, roti dan kue yang mengandung zat pengembang kue 11. Fluoride Fungsi:

Tergabung

dalam

apatit,

membentuk

fluoroapatit,

yang

meningkatkan kekerasan gigi dan ketahanan terhadap karies Sumber Makanan: Air, the, dan makanan laut 12. Kromium Fungsi: Sebagai komponen factor toleransi-glukosa Memperkuat kerja insulin Dapat terlibat dalam metabolism lipid

Sumber Makanan: Rempah-rempah, daging sapi, serealia berbiji utuh, legun (polongpolongan), buah kering dan kacang-kacangan

C. Klasifikasi mineral : (Sediaotama, Achmad Djaeni) Secara umum klasifikasi mineral dikelompokkan atas dua, yaitu : 1. Macromineral, adalah mineral yang ditemukan dalam jumlah banyak dalam tubuh, misalnya Calcium (Ca), Phosphor (P), Kalium (K), Cl(Cinlor), Mg (Magnesium), Sulfur (S). 2. Micromineral adalah mineral yang ditemukan dalam jumlah sedikitdidalam tubuh, tapi sangat penting dalam proses metabolisme tubuh,misalnya : Fe (Ferum), Cu (Cuprum), Co (Cobalt), Mn (Mangan), Zn(Zimcum), dan I, Se, F. 3. Trace Element adalah mineral yang dibutuhkan oleh tubuh akan tetapi jumlahnya lebih sedikit dari micromineral. Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan: (Sediaotama, Achmad Djaeni) 1. Mineral Organik Adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita, yang dapat kita peroleh melalui makanan yang kita konsumsi setiap hari

seperti nasi, ayam, ikan, telur, sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin tambahan. 2. Mineral Anorganik Adalah mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna bagi tubuh kita.Contohnya:Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Magnesium, Aluminium atau bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain.

Mineral dalam bahan makanan tidak semuanya dapat dimanfaatkan. Keadaan tersebut tergantung ketersediaan biologisnya (tingkatan zat gizi yang dimakan yang dapat diabsorpsi oleh tubuh). Faktor yang mempengaruhi ketersediaan biologis mineral antara lain interaksi dengan senyawa lain.

D. Metabolisme (Sediaotama, Achmad Djaeni.) Dalam proses metabolisme energi tubuh, mineral-mineral yang diperoleh melalui konsumsi bahan pangan dalam keseharian ini akan terlibat dalam proses pengambilan energi dari simpanan glukosa (glycolysis), pengambilan energi dari simpanan lemak (lipolysis), pengambilan energi dari simpanan protein (proteolysis) serta juga terlibat dalam pengambilan energi dari phosphocreatine (PCr). Mineral mikro (Trace Mineral) sangat penting untuk tubuh manusia.

Mineral mikro (trace Mineral) memegang peranan penting dalam metabolisme tubuh, bertindak sebagai katalisator dalam berbagai substansi dan juga membantu enzim untuk melaksanakan kerjanya. Metabolisme berkaitan erat dengan pembakaran kalori. Meningkatkan metabolisme merupakan cara efektif untuk membantu menurunkan berat badan. Orang yang memiliki metabolisme tinggi, cenderung dapat terhindar dari kegemukan, karena proses pembakaran kalori yang terjadi dalam tubuhnya juga berlangsung cepat. Selain rajin berolahraga, salah satu cara untuk meningkatkan metabolisme adalah dengan mencukupi kebutuhan mineral tubuh Anda. .

E. Dampak kekurangan dan kelebihan mineral dalam tubuh (Winarno, F, G. 2003.) 1. ZAT BESI (Fe) * Manfaat: membantu pembentukan sel darah merah, menambah energi, memperkuat sistem kekebalan tubuh, mencegah anemia. * Bila kekurangan: menyebabkan anemia dengan gejala pucat, mudah lelah, dan bila terjadi pada anak ia menjadi rewel yang mungkin disertai gangguan perkembangan motorik, gangguan tingkah laku, gangguan fungsi berpikir kognitif, dan menurunkan daya konsentrasi serta sistem kekebalan tubuh. * Bila kelebihan: menyebabkan kelainan metabolisme, misalnya pembentukan zat besi pada darah jadi berlebihan. Akan tetapi, hal ini jarang terjadi karena tubuh sudah bisa mengontrol sendiri. 2. KALSIUM (Ca) * Sumber: susu, brokoli, ikan salmon, sarden dan aneka makanan laut lainnya. * Manfaat: menguatkan dan mengatur pembentukan tulang, mengatur tekanan darah, berperan dalam kelenturan otot dan fungsi saraf normal, mencegah penyakit jantung, menurunkan risiko kanker usus, membantu mineralisasi gigi, mencegah pendarahan akar gigi, mengatasi keluhan kulit kering dan pecah-pecah pada kaki dan tangan. * Bila kekurangan: menyebabkan pengeroposan tulang. * Bila kelebihan: jarang terjadi. 3. YODIUM (I) * Sumber: garam beryodium, makanan laut * Manfaat: berperan dalam pembentukan hormon tioriksin, memicu pertumbuhan otak, menyehatkan kelenjar tiroid, menyehatkan proses tumbuh-kembang janin hingga usia produktif. * Bila kekurangan: menyebabkan penyakit gondok, bila terjadi pada ibu hamil, anaknya berpeluang jadi manusia cebol dan mengalami keterbelakangan mental.

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian pengendalian komposisi cairan tubuh 65%.Untuk pemeliharaan fungsi tubuh, manusia memerlukan mineral dalam jumlah tertentu. Mineral yang dibutuhkan tubuh hingga saat ini dikenal dengan nama mineral makro dan mineral mikro.Intake (asupan) makanan sehari-hari, membantu manusia mendapatkan zat yang diperlukan tubuh. Dinamakan mineral mikro, karena tubuh hanya memerlukan dalam jumlah kurang dari 100 mg saja. Jumlah yang memang sangat kecil, tapi sudah mencukupi bagi tubuh. Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro. SARAN 1. Bagi seluruh Civitas Akademik untuk terus menambah wawasan pengetahuan mengenai mineral. 2. Sebagai manusia, kita perlu menjaga keseimbangan asupan nutrisi dan selalu menjaga kesehatan. 3. Mineral Mikro walaupun sedikit asupannya bagi tubuh,tetapi perlu terus di jaga agar tubuh tidak mengalami defisiensi mineral. 4. Semoga dengan adanya Makalah ini baik penyusun maupun pembaca dapat memahami akan pentingnya mineral dalam kehiduan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Barasi, Mary E.2007. Nutrition at a gGlance. Jakarta: Erlangga Budiyanto, Agus Krisno. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Malang: Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang. Moehji, S. 2006. Ilmu Gizi. Jilid I. Jakarta: Bhatara Karya Pustaka. Supariasa, I. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC. Sediaotama, Achmad Djaeni. 2007. ILMU GIZI. Jakarta: PT Dian Rakyat. Winarno, F, G. 2003. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

S-ar putea să vă placă și