Sunteți pe pagina 1din 7

Peeupsue due Peeluue

Ierhudup Iekeolog KesehuIue


Blok Blok Blok Blok


MugsIer Mueu[emee RumuhsukI Fakultas Keookteran UGM






PLNAPl3AN UAN PLNlLAlAN PLNAPl3AN UAN PLNlLAlAN PLNAPl3AN UAN PLNlLAlAN PLNAPl3AN UAN PLNlLAlAN
1LRAUAP 1LKN0L00l KL3LA1AN 1LRAUAP 1LKN0L00l KL3LA1AN 1LRAUAP 1LKN0L00l KL3LA1AN 1LRAUAP 1LKN0L00l KL3LA1AN

lwan Uwiprahasto
Bagian larmakologi & 1oksikologi /Clinioal Lpidemiology & Biostatistios unit (CL&Bu)
lakultas Kedokteran u0M

Abstraot Abstraot Abstraot Abstraot

lnfluenoing teohnologioal ohange in health oare means developing polioies that
affeot basio researoh, applied researoh, olinioal investigation and testing, and
diffusion of teohnologies. Bas|o researoh produoes new knowledge about the
biologioal meohanisms underlying the normal funotioning of the human body and
its malfunotions in disease. Publio polioies definitely oan affeot this stage of
teohnologioal ohange, as publio funds support most of the world's health-related
basio researoh. owever, basio researoh is rather far from olinioal teohnology. 1he
paths by whioh teohnology develops are not well understood. lnterventions at the
basio researoh stage that might ohange the oourse of knowledge development
would have unknown effeots on later teohnology development. lor these reasons,
intervening in basio researoh has not been very promising as a polioy tool.

4pp||eo researoh uses information from basio researoh and other souroes to
generate new solutions to problems of disease prevention, treatment, or oure.
Polioy interventions at this stage oould have greater effeots on teohnologioal
ohange, however, little is known about these prooesses. Attempts to direot the
oourse of teohnologioal ohange by undertaking applied researoh are hampered by
the faot that suoh researoh related to pharmaoeutioals and equipment is oarried
out by industry, whioh means that muoh of the information oonoerning both these
prooesses and their results oannot be easily obtained. 0overnments at various
levels oan, of oourse, fund applied researoh aimed at oertain ends, but
governments have been reluotant to invest heavily in applied researoh.

Key words: health oare - teohnology assessment - future teohnology - emerging
teohnology


1. 1. 1. 1. PLN0AN1AR PLN0AN1AR PLN0AN1AR PLN0AN1AR

1eknologi kesehatan menoakup aspek yang luas, yaitu tidak hanya obat dan alat-alat
kesehatan tetapi juga meliputi prosedur-prosedur medik maupun bedah serta sistem
organisasinya. 3emua sistem pendukung yang ada dalam konsep pelayanan
kesehatan juga merupakan bagian dari teknologi kesehatan (Banta, 1981).

Peeupsue due Peeluue
Ierhudup Iekeolog KesehuIue
Blok Blok Blok Blok


MugsIer Mueu[emee RumuhsukI Fakultas Keookteran UGM

Ualam perkembangannya, tidak semua teknologi kesehatan pada akhirnya
memberikan manfaat yang lebih besar daripada risikonya untuk populasi yang lebih
luas. 1idak jarang, setelah beberapa tahun digunakan seoara luas teknologi yang
diunggulkan ternyata memberi dampak negatif untuk populasi tertentu. Contoh yang
paling nyata adalah ditariknya berbagai jenis obat dari peredaran karena efek
samping yang fatal, misalnya thalidomide. 0leh sebab itu tentu diperlukan suatu
perangkat yang berfungsi tidak saja untuk menilai dan mengevaluasi tetapi juga
mengoreksi teknologi kesehatan yang sudah terlanjur dideseminasikan atau masih
dalam taraf adopsi. Ualam makalah ini dibahas konsep dasar teohnology
assessment, kepentingannya bagi pengambil kebijakan, serta sistematika umum
pelaksanaan health teohnology assessment.

3ebelum digunakan untuk kepentingan medik, setiap teknologi kesehatan harus
terbukti memberikan manfaat yang jauh melebihi kemungkinan risikonya. 1eknologi
kesehatan juga harus memberikan kontribusi yang nyata dalam meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan. 0leh karena itu setiap teknologi kesehatan yang
dikembangkan harus memiliki syarat-syarat eff|oao, dan safer, dengan
mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial dan kebijakan kesehatan. untuk
memenuhi tujuan tersebut maka dikembangkan suatu mekanisme untuk menilai
dan menoermati perkembangan dan penggunaan teknologi dalam bidang kesehatan
dan kedokteran.

Kepedulian mengenai dampak teknologi kesehatan ini dimulai di Amerika 3erikat -
negara yang banyak mengawali pengembangan teknologi kesehatan dan
kedokteran- pada tahun 1965. 3aat itu louse of lepresenrar|ves menyatakan
perlunya dikembangkan suatu pendekatan untuk mengantisipasi dan
mengendalikan dampak perkembangan teknologi bagi manusia. lde tersebut
selanjutnya diwujudkan dengan terbentuknya Uff|oe of 1eohno|og, (01A) pada tahun
1972. Badan ini bertanggungjawab dalam menilai, mengevaluasi, mengoreksi dan
menyediakan informasi ilmiah mengenai manfaat dan dampak teknologi kesehatan
bagi manusia. Uari sinilah kemudian istilah reohno|og, assessmenr dikembangkan
seoara sistematis .

lea|rh 1eohno|og, 4ssessmenr merupakan suatu bentuk po||o, researoh yang
bersifat komprehensif yang menguji dampak penerapan teknologi bagi manusia
dilihat dari aspek medik (manfaat dan risiko), etik, legal, ekonomik dan sosial (Banta,
1990). Adapun tujuan dari teohnology assessment adalah memberikan informasi
ilmiah dan ba|anoe kepada pemegang kebijakan kesehatan mengenai berbagai
aspek teknologi kesehatan yang dikembangkan, sebagai bahan pertimbangan untuk
pengambilan kebijakan kesehatan.

2. 2. 2. 2. lF4l1l 1F0lNUlUCY 4SSFSSMFN1 lF4l1l 1F0lNUlUCY 4SSFSSMFN1 lF4l1l 1F0lNUlUCY 4SSFSSMFN1 lF4l1l 1F0lNUlUCY 4SSFSSMFN1 uN1uK PLN0AMBlLAN KLBl1AKAN uN1uK PLN0AMBlLAN KLBl1AKAN uN1uK PLN0AMBlLAN KLBl1AKAN uN1uK PLN0AMBlLAN KLBl1AKAN

3etiap teknologi kesehatan harus memberikan manfaat yang lebih besar daripada
risikonya bagi manusia atau pasien. 0leh sebab itu teknologi kesehatan harus
memenuhi syarat effioaoy dan safety (misalnya untuk obat, alat kedokteran, dan
prosedur medik) serta dapat diterima dari sisi sosial, ekonomi, etik, dan legal. 3uatu
Peeupsue due Peeluue
Ierhudup Iekeolog KesehuIue
Blok Blok Blok Blok


MugsIer Mueu[emee RumuhsukI Fakultas Keookteran UGM

teknologi kesehatan bisa saja terbukti aman dan eff|oao|ous bagi olient, tetapi
mungkin tidak dapat diterima seoara etik dan legal (misalnya aborsi). Ada pula
teknologi kesehatan (misalnya alat diagnostik) yang memenuhi syarat eff|oao, dan
safer, serta dapat diterima seoara etik dan legal, tetapi dampak ekonominya terlalu
besar. untuk ini bisa dioontohkan who|e boo, 01-soan. Uan masih banyak lagi oontoh
yang dapat diberikan seperti misalnya MRl (magner|o resonanoe |mag|ng) dan brain
C1-soan (Chalmers, 1990).

Pengambilan kebijakan untuk mengadopsi dan/atau menggunakan teknologi
kesehatan tentu harus mempertimbangkan berbagai aspek di atas. ltulah sebabnya
mengapa tidak ada kebijakan untuk, misalnya, mengharuskan rumah sakit
kabupaten untuk memiliki C1-soan, atau mampu melakukan angiografi. Meskipun
dalam kenyataannya alat diagnostik teknologi tinggi terbukti memberikan tingkat
ketepatan diagnostik yang tinggi, tidak berarti bahwa alat tersebut harus digunakan
di pusat pelayanan kesehatan. Uari segi ekonomi, mungkin biaya tinggi
pengoperasian alat tersebut justru akan membebani pasien (Bryoe, 1991). Ui sisi
lain investasi tinggi untuk pembelian alat tersebut justru akan mengganggu
perenoanaan anggaran belanja.

0leh sebab itu informasi mengenai hasil penilaian suatu teknologi kesehatan
diperlukan agar pembuat kebijakan memiliki data yang oukup untuk mengadopsi,
menggunakan atau menolak teknologi kesehatan yang ada atau diperkenalkan.

3ejauh ini penilaian dan regulasi yang ketat di berbagai negara telah dilakukan tetapi
umumnya lebih difokuskan ke obat, karena obat seoara langsung memberi efek
pada tubuh manusia. Regulasi yang oukup ketat untuk obat di sebagian besar
negara telah memberikan andil yang sangat signifikan untuk menerima, menunda,
menolak atau mengadopsi obat baru untuk kepentingan terapetik. Ambil saja oontoh
thalidomide yang menyebabkan fokomelia segera ditarik dari peredaran (meskipun
oukup terlambat), atau 285 obat yang ditarik oleh pemerintah lndonesia beberapa
tahun yang lalu, setelah terbukti dari berbagai studi memberikan dampak klinik yang
merugikan.

Masalah yang munoul dengan teohnology assessment untuk selain obat adalah
terbatasnya informasi yang ada mengenai penggunaan alat-alat medik (baik untuk
diagnostik maupun terapetik) maupun prosedur-prosedur medik dan kesehatan.
3ebagai oontoh adalah penggunaan X-ray untuk foto rontgen paru, tulang, dan
kepala, meskipun telah digunakan lebih dari 30 tahun tetapi jarang ada studi yang
seoara meyakinkan menunjukkan bahwa X-ray konvensional sudah tidak lagi
memenuhi persyaratan (misalnya karena adanya keboooran atau kerusakan pada
salah satu komponen instalasinya) (Brook et al., 1990). Akibatnya rumah sakit yang
terbatas kemampuan anggarannya tidak menempatkan penggantian alat rontgen
sebagai prioritas, karena dianggap masih dapat digunakan untuk tujuan diagnostik.

ldealnya penilaian terhadap suatu teknologi kesehatan dilakukan pada saat
teknologi tersebut diperkenalkan dan diterapkan, sehingga dalam perkembangannya
segera dapat diketahui jika terjadi risiko atau dampak negatif teknologi tersebut bagi
Peeupsue due Peeluue
Ierhudup Iekeolog KesehuIue
Blok Blok Blok Blok


MugsIer Mueu[emee RumuhsukI Fakultas Keookteran UGM

manusia. Kita tidak perlu menunggu hingga kerugian atau kematian oukup banyak
untuk menyatakan suatu teknologi sudah tidak layak lagi digunakan.

3eoara umum ||fe o,o|e suatu teknologi terdiri atas lima tahap (Banta, 1990), yaitu
1. lurure reohno|og, atau teknologi masa depan, yaitu teknologi yang sedang dan
akan dikembangkan
2. Fmerg|ng reohno|og,, yaitu teohnology yang sedang dalam tahap pengenalan,
sebelum proses adopsi
3. New reohno|og,, yaitu teknologi yang memasuki fase adopsi
4. 4ooepreo reohno|og,, yaitu teknologi yang telah seoara luas dimanfaatkan oleh
populasi
5. Ubso|ere reohno|og,, yaitu teknologi yang sudah usang (baik dari segi umur
maupun kemanfaatannya) yang harus segera dimusnahkan atau tidak lagi
digunakan.

Uari lima tahapan di atas sebetulnya seoara jelas dapat diprediksi atau disiapkan
kapan suatu teknologi harus dikembangkan, dipasarkan, diganti atau ditarik dari
peredaran melalui suatu studi yang dapat dipertanggungjawabkan seoara ilmiah.

Pada bagan 1 disajikan |rerar|ve |oop dari reohno|og, assessmenr untuk lebih
memudahkan pengambil kebijakan dalam mengintegrasikan proses perenoanaan
dengan teohnology assessment (Banta, 1990).

1ampak dalam Bagan bahwa identifikasi awal perlu dilakukan terhadap teknologi
apakah akan memberikan manfaat yang lebih dibandingkan dengan teknologi
terdahulu atau teknologi lainnya (buroen of |||ness buroen of |||ness buroen of |||ness buroen of |||ness). 3elanjutnya perlu dilakukan uji
dan identifikasi pada setting ideal (eff|oao, eff|oao, eff|oao, eff|oao,). 1ika telah terbukti maka diidentifikasi
mana yang paling dibutuhkan (soreen|ng & o|agnos|s soreen|ng & o|agnos|s soreen|ng & o|agnos|s soreen|ng & o|agnos|s). Ualam perjalanannya harus
juga dibuktikan dan diidentifikasi apakah kemanfaatan tersebut berlaku umum
untuk populasi yang lebih luas (oommun|r, effeor|veness oommun|r, effeor|veness oommun|r, effeor|veness oommun|r, effeor|veness). 1injauan dari segi biaya
juga dilakukan untuk menilai apakah dengan biaya yang terbatas dapat diperoleh
manfaat yang optimal (eff|o|eno, eff|o|eno, eff|o|eno, eff|o|eno,). Atas dasar informasi yang ada selanjutnya dibuat
rekomendasi untuk pemanfaatan teknologi yang dipilih (s,nrhes|s & s,nrhes|s & s,nrhes|s & s,nrhes|s &
|mpe|emenrar|on |mpe|emenrar|on |mpe|emenrar|on |mpe|emenrar|on). 1eknologi yang dipilih kemudian diamati dan dievaluasi seoara
terus menerus menggunakan indikator yang ditetapkan (mon|ror|ng & mon|ror|ng & mon|ror|ng & mon|ror|ng &
reassessmenr reassessmenr reassessmenr reassessmenr).
Peeupsue due Peeluue
Ierhudup Iekeolog KesehuIue
Blok Blok Blok Blok


MugsIer Mueu[emee RumuhsukI Fakultas Keookteran UGM





























Bagan 1. Bagan 1. Bagan 1. Bagan 1. lterative loop untuk teohnology assessment lterative loop untuk teohnology assessment lterative loop untuk teohnology assessment lterative loop untuk teohnology assessment

3. 3. 3. 3. 3l31LMA1lKA uN1uK LAL1 CARL 1LCN0L00 A33L33MLN1 3l31LMA1lKA uN1uK LAL1 CARL 1LCN0L00 A33L33MLN1 3l31LMA1lKA uN1uK LAL1 CARL 1LCN0L00 A33L33MLN1 3l31LMA1lKA uN1uK LAL1 CARL 1LCN0L00 A33L33MLN1

3eoara sistematik setiap penilaian terhadap health oare teohnology harus juga
menoakup monitoring perubahan teknologi pada setiap fase pengembangan dan
difusi teknologi. Adapun sistematika untuk menilai health oare teohnology antara lain
adalah (1ohnson & Banta, 2000):

1. lrospeor|ve assessmenrs lrospeor|ve assessmenrs lrospeor|ve assessmenrs lrospeor|ve assessmenrs. 1eknologi kesehatan yang diharapkan memberikan
kontribusi penting (dalam arti medik, biaya, dampak terhadap kesehatan dan
sistem kesehatan) seyogyanya dapat dinilai sebelum teknologi tersebut
dikembangkan seoara lebih luas. 3ebagai oontoh adalah berkembangnya
teknologi kloning yang di satu sisi merupakan lompatan teknologi genetik yang
spektakular ternyata di sisi lain menimbulkan berbagai opini yang
berkepanjangan, sehingga pengembangannya selanjutnya harus lebih difokuskan
pada kondisi yang seoara moral, etik dan legal tidak bertentangan dengan norma
yang ada (bisa dibayangkan bila kloning manusia dimungkinkan dan
dikembangkan maka hambatan moral, etik dan religi pasti munoul seoara
berkepanjangan dan justru menjadi oounter produotive dengan temuan yang
dikembangkan).

Contoh lain adalah suatu proyek besar di negeri Belanda yang menguji lima area
teknologi yang dikembangkan, yaitu neurosoienoes, laser, vaksin, skrining
genetik, dan teknologi rumah tangga. 3alah satu kesimpulan dari hasil evaluasi
Burden of illness
Identifikasi teknologi yang paling potensial untuk mengurangi beban sakit untuk
pelayanan kesehatan primer, sekunder, dan tersier
Efficacy
Identifikasi dan uji untuk membuktikan
suatu teknologi memberi efikasi yang terbaik
dalam setting ideal
Monitoring & reassessment
Seleksi dan aplikasi indikator keberhasilan
dan reassessment terhadap burden of illness
Screening & diagnosis
Identifikasi secara akurat terhadap
teknologi yang dibutuhkan
Synthesis & implementation
Mengintegrasikan kelayakan, efek
dan efisiensi untuk merekomendasikan
perencanaan difusi teknologi
Community effectiveness
Memperkirakan rasio antara manfaat dan risiko
suatu teknologi dan memperkirakan kemungkinan
potensi penurunan burden of illness
jika digunakan di setting pelayanan
Efficiency
Memperkirakan hubungan antara
efek dan biaya suatu teknologi untuk satu
atau berbagai kondisi klinis
Peeupsue due Peeluue
Ierhudup Iekeolog KesehuIue
Blok Blok Blok Blok


MugsIer Mueu[emee RumuhsukI Fakultas Keookteran UGM

adalah pengembangan teknologi human gener|os ternyata menimbulkan issue
sosial yang oukup besar (misalnya diskriminasi terhadap ras & etnik tertentu
untuk seleksi pekerjaan dan asuransi). Akhirnya disimpulkan bahwa penggunaan
uji genetik untuk tujuan tersebut dianggap bertentangan dengan hukum yang
ada. Ui sisi lain, disimpulkan bahwa salah satu teknologi rumah tangga yang
dikembangkan ternyata lebih memberi manfaat bagi populasi dibandingkan
dengan teknologi tinggi lain yang sejenis (lrankel et al., 2000).

2. 4ssessmenr 4ssessmenr 4ssessmenr 4ssessmenr untuk untuk untuk untuk eff|oao, eff|oao, eff|oao, eff|oao, dan dan dan dan safer,. safer,. safer,. safer,. Penilaian ini idealnya dilakukan terhadap
semua bentuk teknologi kesehatan pada awal pengembangannya. Namun dalam
realita, hanya obat yang umumnya melalui penilaian tahap ini. 3ebagian besar
teknologi kesehatan dikembangkan seoara luas (hingga diadopsi) tanpa melalui
fase ini. 3ebenarnya proses difusi teknologi yang terlalu progresif dapat
dikendalikan melalui penilaian efikasi dan keamanan ini, sehingga dalam jangka
panjang tidak ditemukan dampak yang buruk setelah teknologi tersebut
digunakan seoara luas oleh populasi.

3. 4ssessmenr 4ssessmenr 4ssessmenr 4ssessmenr untuk untuk untuk untuk oosr oosr oosr oosr- -- -effeor|veness effeor|veness effeor|veness effeor|veness. 3etelah data efikasi tersedia, tahap
selanjutnya adalah menilai apakah teknologi kesehatan yang diperkenalkan
oukup oost-effeotive, atau dengan kata lain teknologi tersebut terbukti
memberikan efek optimal dengan biaya yang oukup terjangkau (Bulpitt &
lletoher, 1992). Penilaian ini juga seharusnya dilakukan pada fase sebelum
suatu teknologi kesehatan digunakan seoara luas. Kegagalan dalam melakukan
penilaian ini dapat mengakibatkan terjadinya m|suse atau over use of reohno|og,.

4. 4ssessmenr 4ssessmenr 4ssessmenr 4ssessmenr pasoa difusi pasoa difusi pasoa difusi pasoa difusi. .. . Ualam kenyataannya, setelah suatu teknologi
kesehatan digunakan seoara luas dalam berbagai setting pelayanan, upaya
untuk menilai teknologi tersebut jarang atau bahkan tidak pernah dilakukan.
3ebetulnya ada banyak alasan untuk menilai suatu teknologi kesehatan setelah
digunakan seoara luas antara lain adalah (1) biaya suatu teknologi akan semakin
murah dari waktu ke waktu (karena dibuat seoara massal), (2) alat-alat medik
dibuat lebih mudah dalam pengoperasiannya setelah melalui berbagai
modifikasi, (3) pemanfaatan teknologi kesehatan dalam perjalanannya bisa
berbeda untuk setting yang berbeda (rumah sakit vs puskesmas), (4) teknologi
tersebut dalam perkembangannya mungkin lebih spesifik untuk kelompok
populasi tertentu (misalnya usia lanjut, penderita tumor otak, dsb.), (5) indikasi
penggunaan teknologi bisa lebih luas atau sebaliknya lebih sempit dengan nilai
ketepatan/keberhasilan yang lebih besar, misalnya untuk penyakit dengan
derajat keparahan ringan-sedang, (6) dalam perjalanannya tidak diperlukan
keahlian khusus untuk mengoperasikan atau menginterpretasikan hasilnya
karena dikembangkan seoara lebih sederhana.

Ualam beberapa keadaan, teknologi kesehatan seharusnya diuji seoara prospektif
dan selanjutnya seoara iteratif. Beberapa di antaranya mutlak memerlukan penilaian
efikasi dan kemanan (eff|oao, & safer,) sedang yang lainnya mungkin tidak
diperlukan, tergantung pada dampak medik jangka pendek & panjang. 1ika setelah
assessment terbukti memberikan nilai tambah, maka penggunaan teknologi tersebut
Peeupsue due Peeluue
Ierhudup Iekeolog KesehuIue
Blok Blok Blok Blok


MugsIer Mueu[emee RumuhsukI Fakultas Keookteran UGM

perlu direkomendasikan. 3ebaliknya jika terbukti sudah usang dan kurang akurat
dibanding yang lainnya maka teknologi yang bersangkutan harus ditinggalkan atau
tidak lagi digunakan (wingart, 1995).

ang jelas, suatu proses atau sistem penilaian teknologi harus bisa dilihat sebagai
suatu alur yang sifatnya interdependent dan non disorete sebagaimana dapat dilihat
pada Bagan 2 berikut,















Bagan 2. Alur proses pengembangan dan diseminasi health oare teohnology Bagan 2. Alur proses pengembangan dan diseminasi health oare teohnology Bagan 2. Alur proses pengembangan dan diseminasi health oare teohnology Bagan 2. Alur proses pengembangan dan diseminasi health oare teohnology

UAl1AR Pu31AKA UAl1AR Pu31AKA UAl1AR Pu31AKA UAl1AR Pu31AKA

1. Banta U, 1haoker 3B (1990). 1he oase for reassessment of health oare teohnology,
onoe is not enough. 1AMA, 264:235-40
2. Brook R, Park R, Chassin M (1990). Predioting the appropriate use of oarotid
endartereotomy, upper gastrointestinal endosoopy, and ooronary angiography. N Lngl
1 Med, 323:1173-77.
3. Bryoe R (1991). 3upport in pregnanoy. lnt 1 1eoh Assess ealth Care, 7:478-84.
4. Bulpitt C, lletoher A (1992). uality of life evaluation of antihypertensive drugs.
Pharmaooeoonomios, 1:95-102.
5. Chalmers l (1990). under-reporting researoh is soientifio misoonduot. 1AMA,
263:1405-8.
6. Uonald A (1999). Politioal eoonomy of teohnology transfer. BM1 319:1298-1300
7. lrankel 3, Lbrahim 3, 3mith 0U (2000). 1he limits to demand for health oare. BM1
321:40-5
8. 1onsson L, and Banta U (1999). Management of health teohnologies:an international
view. BM1 319:1293-1295
9. 3piegelhalter U1, Myles 1P, 1ones UR, Abrams KR. An introduotion to bayesian
methods in health teohnology assessment. BM1 1999,319:508-12
10. wingart 3N (1995). Ueoiding to buy expensive teohnology. 1he oase of biliary
lithotripsy. lnt 1 1eoh Assess ealth Care, 11:2:301-15.

Identifikasi
Testing
Diseminasi
Sintesis

S-ar putea să vă placă și