Sunteți pe pagina 1din 21

PENGERTIAN

0 Penyakit lupus termasuk penyakit autoimun, artinya tubuh

menghasilkan antibodi yang sebenarnya untuk melenyapkan kuman atau sel kanker yang ada di tubuh, tetapi dalam keadaan autoimun, antibodi tersebut ternyata merusak organ tubuh sendiri. Organ tubuh yang sering dirusak adalah ginjal, sendi, kulit, jantung, paru, otak, dan sistem pembuluh darah. Semakin lama proses perusakan terjadi, semakin berat kerusakan tubuh. Jika penyakit lupus melibatkan ginjal, dalam waktu lama fungsi ginjal akan menurun dan pada keadaan tertentu memang diperlukan cuci darah. (Dr. Samsuridjal Djauzi, 2009)

ETIOLOGI
0 faktor genetik

0 Kuman
0 virus 0 sinaran ultraviolet 0 obat-obatan

KLASIFIKASI
0 Ada 3 jenis penyakit Lupus yang dikenal yaitu: 0 Discoid Lupus, yang juga dikenal sebagai Cutaneus Lupus,

yaitu penyakit Lupus yang menyerang kulit. 0 Systemics Lupus, penyakit Lupus yang menyerang kebanyakan system di dalam tubuh, seperti kulit, sendi, darah, paru-paru, ginjal, hati, otak, dan system saraf. Selanjutnya kita singkat dengan SLE (Systemics Lupus Erythematosus). 0 Drug-Induced, penyakit Lupus yang timbul setelah penggunaan obat tertentu. Gejala-gejalanya biasanya menghilang setelah pemakaian obat dihentikan.

PATOFISIOLOGI

MANIFESTASI KLINIK
0 Sistem Muskuloskeletal 0

0 0 0

0 0

Artralgia, artritis (sinovitis), pembengkakan sendi, nyeri tekan dan rasa nyeri ketika bergerak, rasa kaku pada pagi hari. Sistem integumen Lesi akut pada kulit yang terdiri atas ruam berbentuk kupu-kupu yang melintang pangkal hidung serta pipi. Ulkus oral dapat mengenai mukosa pipi atau palatum durum. Sistem kardiak Perikarditis merupakan manifestasi kardiak. Sistem pernafasan Pleuritis atau efusi pleura. Sistem vaskuler Inflamasi pada arteriole terminalis yang menimbulkan lesi papuler, eritematous dan purpura di ujung jari kaki, tangan, siku serta permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tangan dan berlanjut nekrosis. Sistem perkemihan Glomerulus renal yang biasanya terkena. Sistem saraf Spektrum gangguan sistem saraf pusat sangat luas dan mencakup seluruh bentuk penyakit neurologik, sering terjadi depresi dan psikosis.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
0 Tes Anti ds-DNA 0 Batas normal : 70 200 IU/mL 0 Negatif : < 70 IU/mL 0 Positif : > 200 IU/mL 0 Tes Antinuclear antibodies (ANA) 0 Harga normal : nol 0 Tes Laboratorium lain 0 antiribosomal P, antikardiolipin, lupus antikoagulan, Coombs test, anti-histon, marker reaksi inflamasi (Erythrocyte Sedimentation Rate/ESR atau C-Reactive Protein/CRP), kadar komplemen (C3 dan C4), Complete Blood Count (CBC), urinalisis, serum kreatinin, tes fungsi hepar, kreatinin kinase

PEMERIKSAAN PENUNJANG
0 Ruam kulit atau lesi yang khas. 0 Rontgen dada menunjukkan pleuritis atau perikarditis. 0 Pemeriksaan 0 0 0

dada dengan bantuan stetoskop menunjukkan adanya gesekan pleura atau jantung. Analisa air kemih menunjukkan adanya darah atau protein lebih dari 0,5 mg/hari atau +++. Hitung jenis darah menunjukkan adanya penurunan beberapa jenis sel darah. Biopsi ginjal. Pemeriksaan saraf.

GAMBAR LUPUS

PENATALAKSANAAN MEDIS
0 Kortikosteroid (prednison 1-2 mg/kg/hr s/d 6 bulan

postpartum) (metilprednisolon 1000 mg/24jam dengan pulse steroid th/ selama 3 hr, jika membaik dilakukan tapering off). 0 AINS (Aspirin 80 mg/hr sampai 2 minggu sebelum TP). 0 Imunosupresan (Azethiprine 2-3 mg/kg per oral). 0 Siklofospamid, diberikan pada kasus yang mengancam jiwa 700-1000 mg/m luas permukaan tubuh, bersama dengan steroid selama 3 bulan setiap 3 minggu.

PENGKAJIAN
0 Anamnesis riwayat kesehatan sekarang dan pemeriksaan fisik

difokuskan pada gejala sekarang dan gejala yang pernah dialami seperti keluhan mudah lelah, lemah, nyeri, kaku, demam/panas, anoreksia dan efek gejala tersebut terhadap gaya hidup serta citra diri pasien. 0 Kulit
0 Kardiovaskuler
0 Ruam eritematous, plak eritematous pada kulit kepala, muka atau leher. 0 Friction rub perikardium yang menyertai miokarditis dan efusi pleura. 0 Lesi eritematous papuler dan purpura yang menjadi nekrosis

menunjukkan gangguan vaskuler terjadi di ujung jari tangan, siku, jari kaki dan permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tanga. kaku pada pagi hari.

0 Sistem Muskuloskeletal

0 Pembengkakan sendi, nyeri tekan dan rasa nyeri ketika bergerak, rasa

PENGKAJIAN
0 Sistem integumen
0 Sistem pernafasan
0 Lesi akut pada kulit yang terdiri atas ruam berbentuk kupu-kupu yang melintang pangkal hidung serta pipi. 0 Ulkus oral dapat mengenai mukosa pipi atau palatum durum. 0 Pleuritis atau efusi pleura. 0 Inflamasi pada arteriole terminalis yang menimbulkan lesi papuler, eritematous dan purpura di ujung jari kaki, tangan, siku serta permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tangan dan berlanjut nekrosis. 0 Edema dan hematuria. 0 Sering terjadi depresi dan psikosis, juga serangan kejang-kejang, korea ataupun manifestasi SSP lainnya.

0 Sistem vaskuler

0 Sistem Renal 0 Sistem saraf

DIAGNOSA KEPERAWATAN
0 Nyeri berhubungan dengan inflamasi dan kerusakan

jaringan. 0 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan proses penyakit. 0 Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya sumber informasi.

INTERVENSI KEPERAWATAN
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0
0

Nyeri b/d inflamasi dan kerusakan jaringan. a) Tujuan : Gangguan nyeri dapat teratasi Perbaikan dalam tingkat kenyamanan b) Kriteria Hasil : Nyeri hilang/hilang c) Rencana Tindakan (Intervensi; simbol I) dan Rasional (simbol R) Mandiri : Kaji Keluhan Nyeri : Pencetus, catat lokasi, karakteristik, dan intensitas (skala nyeri 110). R : Nyeri hampir selalu ada pada beberapa derajat beratnya keterlibatan jaringan/kerusakan tetapi, biasanya paling berat selama penggantian balutan dan debridemen. Tutup luka sesegera mungkin kecuali perawatan luka bakar metode pemajanan pada udara terbuka. R : suhu berubah dan gerakan udara dapat menyebabkan nyeri hebat pada pemajanan ujung saraf. Pertahankan suhu lingkungan nyaman, berikan lampu penghangat, penutup tubuh hangat. R : pengaturan suhu dapat hilang karena luka bakar mayor. Sumber panas eksternal perlu untuk mencegah menggigil.

0 Lakukan penggantian balutan dan debridemen setelah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

pasien di beri obat dan/atau pada hidroterapi. R : menurunkan terjadinya distress fisik dan emosi sehubungan dengan penggantian balutan dan debridemen. Dorong ekspresi perasaan tentang nyeri. R : Pernyataan memungkinkan pengungkapan emosi dan dapat meningkatkan mekanisme koping. Dorong penggunaan teknik manajemen stress, contoh relaksasi progresif, napas dalam, bimbingan imajinasi dan visualisasi. R : memfokuskan kembali perhatian, meningkatkan relaksasi dan meningkatkan rasa control, yang dapat menurunkan ketergantungan farmakologis. Berikan aktivitas terapeutik tepat untuk usia/kondisi. R : membantu mengurangi konsentrasi nyeri yang di alami dan memfokuskan kembali perhatian. Kolaborasi Berikan analgesic sesuai indikasi. R : membantu mengurangi nyeri.

0 Diagnosa Keperawatan : Kerusakan integritas kulit

b/d proses penyakit. 0 Tujuan dan Kriteria Hasil : 0 Tujuan :Pemeliharaan dan perawatan integritas kulit 0 Kriteria Hasil :Kulit dapat terpelihara dan terawat dengan baik. 0 Rencana Tindakan dan Rasional 0 Mandiri 0 Kaji kulit setiap hari. Catat warna, turgor,sirkulasi dan sensasi. Gambarkan lesi dan amati perubahan. 0 R : Menentukan garis dasar di man perubahan pada status dapat di bandingkan dan melakukan intervensi yang tepat.

0 Pertahankan/instruksikan dalam hygiene kulit, misalnya

0 0 0 0 0 0 0 0

membasuh kemudian mengeringkannya dengan berhatihati dan melakukan masase dengan menggunakan lotion atau krim. R : mempertahankan kebersihan karena kulit yang kering dapat menjadi barier infeksi. Gunting kuku secara teratur. R : kuku yang panjang dan kasar meningkatkan risiko kerusakan dermal. Tutupi luka tekan yang terbuka dengan pembalut yang steril atau barrier protektif, mis, duoderm, sesuai petunjuk. R : Dapat mengurangi kontaminasi bakteri, meningkatkan proses penyembuhan. Kombinasi : gunakan/berikan obat-obatan (NSAID dan kortikosteroid) sesuai indikasi R: Digunakan pada perawatan lesi kulit.

0 Diagnosa
0 0 0 0 0 0 0 0

Keperawatan : Kurang pengetahuan b/d kurangnya sumber informasi. Tujuan dan Kriteria Hasil : Tujuan :Memberikan informasi tentang penyakit dan prosesnya kepada klien dan keluarga klien/orang terdekat (bila tidak ada keluarga). Kriteria Hasil :Klien dan keluarga klien/orang terdekat mendapatkan pengetahuan dari informasi yang diberikan Rencana Tindakan dan Rasional Tinjau ulang proses penyakit dan apa yang menjadi harapan di masa depan. R : Memberikan pengetahuan dasar di mana pasien dapat membuat pilihan berdasarkan informasi. Tinjau ulang cara penularan penyakit. R: mengoreksi mitos dan kesalahan konsepsi, meningkatkan , mendukung keamanan bagi pasien/orang lain.

0 Dorong aktivitas/latihan pada tingkat yang dapat di

toleransi pasien. 0 R : merangsang pelepasan endorphin pada otak, meningkatkan rasa sejahtera. 0 Tekankan perlunya melanjutkan perawatan kesehatan dan evaluasi 0 R : memberi kesempatan untuk mengubah aturan untuk memenuhi kebutuhan perubahan/individu. 0 Identifikasi sumber-sumber komunitas, misalnya rumah sakit sebelumnya/pusat perawatan tempat tinggal. 0 R : Memudahkan pemindahkan dari lingkungan perawatan akut; mendukung pemulihan dan kemandirian.

S-ar putea să vă placă și