Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
o 127 . 0 1
490
4 . 62
1 =
|
|
.
|
\
|
=
BEBAN POLISHED ROD (3)
AIR BALANCE PUMPING UNIT
Untuk Air Balance terjadi percepatan 30%
lebih lambat pada akhir down stroke, dan
30% lebih cepat pada awal up stroke.
Peak Polished Rod Load
Minimum Polished Rod Load
10/5/2013
42
( ) o 7 . 0 1+ + =
r f
W W PPRL
( )
f r
W MPRL o 127 . 0 3 . 1 1 =
BEBAN POLISHED ROD (4)
MARK II PUMPING UNIT
Untuk Air Balance terjadi percepatan 40%
lebih lambat pada akhir down stroke, dan
40% lebih cepat pada awal up stroke.
Peak Polished Rod Load
Minimum Polished Rod Load
10/5/2013
43
( ) o 6 . 0 1+ + =
r f
W W PPRL
( )
f r
W MPRL o 127 . 0 4 . 1 1 =
10/5/2013
44
DESIGN SUCKER ROD (1)
Untuk memperoleh beban rod minimum, namun
mampu menahan beban yang optimum, maka
sucker rod dipilih terdiri dari beberapa ukuran rod.
Ukuran kecil berada di bagian bawah rangkaian
rod, dan makin keatas makin besar. Misalkan :
Dengan demikian perlu ditentukan panjang dari
masing-masing ukuran rod, kemudian jumlah
masing-masing rod (panjang satu segmen rod 25
ft)
10/5/2013
45
1
8
7
4
3
DESIGN SUCKER ROD (2)
Rangkaian sucker rod yang berbeda ukuran
disebut dengan tapered rod
Perlu ditentukan perbandingan panjang masing-
masing ukuran rod
Dasar penentuan panjang rod setiap ukuran
adalah:
Stress di puncak setiap ukuran rod sama besarnya
Stress disebabkan oleh beban fluida dan beban rod
sendiri
Beban Fluida :
Beban Rod : L M dimana : L panjang rod
M berat/satuan panjang
10/5/2013
46
p
A 433 . 0
DESIGN SUCKER ROD (2)
Stress = beban/luas
penampang
Asumsi :
Rod tidak bergerak (statik)
SG fluida = 1.0
Beban bekerja pada seluruh luas
penampang plunger
Pompa dipasang pada fluid level
Stress di puncak Rod-1
Stress di puncak Rod-2
10/5/2013
47
Stress
Rod 2
A
2
; L
2
R
2
=L
2
/L
Stress
Rod 1
A
1
; L
1
R
1
= L
1
/L
L = L
1
+L
2
1
1
1
1 1
433 . 0 433 . 0
A
LM R A
A
M L A
p p
+
=
+
2
2 1
1
2 2 1 1
433 . 0 433 . 0
A
LM R LM R A
A
M L M L A
p p
+ +
=
+ +
DESIGN SUCKER ROD (3)
Jika stress di setiap puncak rod sama
besar, maka
Untuk 3 ukuran rod yang berbeda,
persamaan stress menjadi:
10/5/2013
48
2
2 2 1 1
1
1 1
433 . 0 433 . 0
A
LM R LM R A
A
LM R A
p p
+ +
=
+
1
2 1
= + R R
3
3 3 2 2 1 1
1
1 1
433 . 0 433 . 0
A
LM R LM R LM R A
A
LM R A
p p
+ + +
=
+
1
3 2 1
= + + R R R
DESIGN SUCKER ROD (4)
Rod Size Metal Area,
in
2
Rod Weight
lb/ft
Elastic Constant, E
r
inch/lb.ft
0.196 0.72 1.990 x 10
-6
5/8
0.307 1.13 1.270 x 10
-6
0.442 1.63 0.883 x 10
-6
7/8
0.601 2.22 0.649 x 10
-6
1
0.785 2.90 0.497 x 10
-6
1 1/8
0.994 3.67 0.393 x 10
-6
10/5/2013
49
Tabel Sucker Rod Data
DESIGN SUCKER ROD (4)
Tubing Size
in
OD Tubing
in
ID Tubing
in
Metal Area
in
2
E
t
in/lb.ft
1.90 1.900 1.610 0.800
0.500 x 10
-6
2 3/8 2.375 1.995 1.304
0.307 x 10
-6
2 7/8 2.875 2.441 1.812
0.221 x 10
-6
3 3.500 2.992 2.590
0.154 x 10
-6
4 4.000 3.476 3.077
0.130 x 10
-6
4 1/2 4.500 3.958 3.601
0.111 x 10
-6
10/5/2013
50
Tabel Tubing Data
DESIGN SUCKER ROD (5)
10/5/2013
51
Rod Sizes in
String, inch
Values of R
R
1
= 0.759 0.0896 A
p
R
2
= 0.241 + 0.0896 A
p
R
1
= 0.786 0.0566 A
p
R
2
= 0.214 + 0.0566 A
p
R
1
= 0.814 0.0375 A
p
R
2
= 0.186 + 0.0375 A
p
R
1
= 0.627 0.1393 A
p
R
2
= 0.199 + 0.0737 A
p
R
3
= 0.175 + 0.0655 A
p
R
1
= 0.664 0.894 A
p
R
2
= 0.181 + 0.0478 A
p
R
3
= 0.155 + 0.0416 A
p
R
1
= 0.582 0.01110 A
p
R
2
= 0.158 + 0.4210 A
p
R
3
= 0.137 + 0.0364 A
p
R
4
= 0.123 + 0.0325 A
p
4
3
8
5
8
7
4
3
1
8
7
8
7
4
3
8
5
1
8
7
4
3
8
1
8
7
4
3
1 1
DESIGN SUCKER ROD (5)
Rod
#
D
p
,
inch
M
lb/ft
Er,
in/lb.ft
F
c
Rod String, % of each size
1 1/8 1 7/8 3/4 5/8 1/2
44 All 0.726
1.990x10
-
6
1.000 - - - - - 100.0
54 1.06 0.908
1.990x10
-
6
1.138 - - - - 44.6 55.4
54 1.25 0.929
1.990x10
-
6
1.140 - - - - 49.5 50.5
54 1.50 0.957
1.990x10
-
6
1.137 - - - - 56.4 43.6
54 1.75 0.990
1.990x10
-
6
1.122 - - - - 64.6 35.4
54 2.00 1.027
1.990x10
-
6
1.095 - - - - 73.7 26.3
54 2.25 1.067
1.990x10
-
6
1.061 - - - - 83.4 16.6
54 2.50 1.108
1.990x10
-
6
1.023 - - - - 93.5 6.5
10/5/2013
52 D
p
= plunger diameter F
c
= frequency factor
DESIGN SUCKER ROD (6)
Rod
#
D
p
,
inch
M
lb/ft
Er,
in/lb.ft
F
c
Rod String, % of each size
1 1/8 1 7/8 3/4 5/8 1/2
55 All 1.135
1.270x10
-
6
1.000 - - - - 100 -
64 1.06 1.164
1.382x10
-
6
1.229
-
- - 33.3 33.1 33.5
64 1.25 1.211
1.319x10
-
6
1.215
-
- - 37.2 35.9 26.9
64 1.50 1.275
1.232x10
-
6
1.184
-
- - 42.3 40.4 17.3
64 1.75 1.341
1.141x10
-
6
1.145
-
- - 47.4 45.2 7.4
10/5/2013
53
D
p
= plunger diameter
F
c
= frequency factor
DESIGN SUCKER ROD (7)
Dengan menggunakan data pada Tabel Rod,
Tubing, dan Pump #, maka dapat dihitung
beban-beban rod.
Selanjutnya dapat dihitung Peak Polished
Rod Load, dan Minimum Polished Rod Load.
Perhitungan beban tersebut akan digunakan
untuk menentukan effective plu
10/5/2013
54
Polished Rod Stroke Length
vs
Actual Length of Plunger Travel
10/5/2013
55
EFFECTIVE PLUNGER STROKE
EFFECTIVE PLUNGER STROKE S
P
(1)
Effective Plunger Stroke :
gerakan plunger relatif terhadap
working barrel
Pada saat up stroke, traveling
valve tertutup dan standing valve
terbuka, rod akan mengalami
beban tambahan, yaitu beban
fluida (disamping beban rod
sendiri) yang menyebabkan terjadi
stretch pada rod (pemanjangan)
Pada saat upstroke, gaya tarik dari
plunger juga akan memberikan
stretch (pemendekan) pada tubing
10/5/2013
56
Liquid
IN
Liquid
OUT
EFFECTIVE PLUNGER STROKE S
P
(2)
Effective Plunger Stroke :
gerakan plunger relatif terhadap
working barrel
Pada saat down stroke, akibat
beban percepatan maka rod juga
mengalami stretch (pemendekan)
Pada saat down stroke, traveling
valve terbuka, dan standing valve
tertutup, akan menyebabkan tubing
mengalami stretch (pemanjangan)
10/5/2013
57
Liquid
OUT
EFFECTIVE PLUNGER STROKE S
P
(3)
Rod dan tubing memanjang dan mengkerut
sebagai akibat pengaruh beban yang bekerja
dan beban yang terbebaskan selama siklus
pompa
Plunger over travel sebagai akibat dari beban
dinais dan sifat elastis dari rod
Rod bervibrasi selama siklus pompa
Pengaruh gesekan pada peralatan
subsurface
Adanya gas dalam working barrel
10/5/2013
58
EFFECTIVE PLUNGER STROKE S
P
(4)
Effective Plunger Stroke:
dimana:
S
p
= effective plunger stroke, inch
S = polished rod stroke, inch
e
p
= plunger overtravel, inch
e
t
= tubing strecth, inch
e
r
= rod stretch, inch
Berlaku untuk Conventional, Mark II, dan Air Balance
Pumping Unit
Jika ujung tubing di-anchor, maka tidak terjadi stretch
terhadap tubing
10/5/2013
59
( )
r t p p
e e e S S + + =
EFFECTIVE PLUNGER STROKE S
P
(5)
Akibat terjadi stretch pada rod dan pada
tubing, maka akan terjadi (Marsh &
Coberly):
Plunger overtravel (Coberlys Formula)
Tubing Stretch
Rod Stretch
10/5/2013
60
E
L
e
p
o
2
8 . 40
=
t
p f
t
EA
LDA
e
20 . 5
=
r
p f
r
EA
DA
e
20 . 5
=
E = Modulus Young besi
= 30 x 10
6
psi
D = kedalaman working
fluid level, ft
|
|
.
|
\
|
+ + + =
n
n
p f
r
A
L
A
L
A
L
E
DA
e .....
20 . 5
2
2
1
1
Single Rod
Tapered Rod
EFFECTIVE PLUNGER STROKE S
P
(6)
Berdasarkan Marshs Formula:
Rod Stretch :
Tubing Stretch
10/5/2013
61
( )
E A
A A L
e
r
r p g
r
=
2
20 . 5
( )
E A
L A A
e
t
r p L
t
2
20 . 5
=
PUMP DISPLACEMENT, PD
10/5/2013
62
Diperlukan untuk menentukan laju produksi sumur pompa
Luas penampang plunger
Effective Stroke Length
Pumping Speed
bbl/day
in
2
in
spm
o.1484
( )( )( )( ) Conversion N S A PD
p p
=
Perkiraan Laju Produksi Sumur Pompa
Diameter Plunger yang dibutuhkan
Rod Number (dari Tabel)
Ukuran-Ukuran Rod
Perhitungan Beban
Beban rod, fluida, percepatan, bouyancy, dll
Effective Plunger Stroke
Perhitungan Laju Produksi berdasarkan peralatan
Perhitungan Pump Displacement
Efisiensi Volumetrik
10/5/2013
63
PERANCANGAN PERALATAN
BAWAH PERMUKAAN
PERANCANGAN PUMPING UNIT
SUMUR SUCKER ROD PUMP
Counterbalance
Torque pada Gear Reducer
Horsepower of Prime Mover
Speed Reduction and Engine
Sheave Size
ENERGY FLOW PADA SUCKER ROD PUMP
10/5/2013
65
PERANCANGAN COUNTER BALANCE (1)
Counter Balance bertujuan untuk mengurangi beban
maximum yang dialami prime mover pada saat up-
stroke
Tanpa counter balance, maka prime mover harus
mampu mengangkat seluruh beban polished rod, yaitu
beban rod, beban fluida, beban percepatan, beban
gesekan, dll
Pada saat awal down stroke, counter balance mulai
bergerak keatas, sampai akhir dari down stroke.
Gerakan ini tidak menggunakan energi yang minimum
dari prime mover tetapi bergerak terutama akibat dari
berat rod;
Pada saat upstroke, energi yang disimpan oleh
counter balance, dilepaskan untuk mengangkat
beban polished rod, fluida, dll.
Counter balance merupakan jantung dari pumping
unit
10/5/2013
66
PERANCANGAN COUNTER BALANCE (2)
Dengan demikian pada saat down stroke beban rod
harus mampu mengangkat counter balance, atau pada
waktu down stroke berat counter balance harus sepadan
dengan berat rod.
Demikian pula, pada waktu up stroke berat counter
balance harus dapat membantu prime mover dan gear
reducer untuk mengangkat rod dan fluida yang dipompa
Secara ideal, counter balance effect:
10/5/2013
67
2
MPRL PPRL
C
i
+
=
PERANCANGAN COUNTERBALANCE (3)
Beban Maximum :
Beban Minimum :
Beban rata-rata :
10/5/2013
68
( ) ( ) ( ) friction bouyancy W W
r f
+ + + = o 1
( ) ( ) ( ) friction bouyancy W
r
= o 1
( )
( ) ( ) bouyancy W W
BebanMin BebanMax
r f
2 2 5 . 0
5 . 0
+ =
+ =
PERANCANGAN COUNTERBALANCE (4)
Maka Counter balance Effect yang ideal
adalah:
Pada waktu up stroke beban pada prime
mover adalah beban rod + beban fkuida,
dibantu dengan counterbalance, keadaan
ini menimbulkan unbalanced force
Besarnya unbalanced force :
10/5/2013
69
( )
f r f i
W W C 127 . 0 1 5 . 0 + =
( ) ( ) ( ) ance counterbal load upstroke force unbalance = _ _
f
W 5 . 0 =
PERANCANGAN COUNTERBALANCE (5)
Sedangkan pada waktu down stroke
beban meliputi beban rod dan beban
bouyancy, yang berlawanan dengan
counterbalance, yang juga menimbulkan
unbalance force, yaitu
10/5/2013
70
( ) ( ) ( ) load downstroke ance counterbal force unbalanced _ _ =
f
W 5 . 0 =
PERANCANGAN COUNTERBALANCE (6)
Dengan demikian diupayakan bahwa
unbalanced force selalu sama pada waktu
down stroke dan upstroke, untuk
menghasilkan counterbalanced yang tepat
Pada kondisi ini, torque yang bekerja pada
gear reducer sama besarnya, baik pada
waktu up stroke dan down stroke.
Pada kondisi bagaimana bisa terjadi torque
pada gear reducer yang tidak sama besarnya
pada saat upstroke dan downstroke?
10/5/2013
71
PERANCANGAN COUNTERBALANCE (7)
Persamaan C
i
, merupakan persamaan teoritis dari
sisi mechanical, namun pada keadaan
sebenarnya harga C menunjukkan harga yang
berbeda, yaitu C
a
.
Yang menyebabkan perbedaan tersebut adalah:
Geometri dari pumping unit
Stroke length
Posisi dari counterweight pada`waking beam atau crank,
Dll
Oleh karena itu perhitungan harus berdasarkan
keadaan nyata di lapangan, dan tidak boleh
melampaui dari batasan yang telah ditetapkan
untuk setiap pumping unit.
10/5/2013
72
PERANCANGAN COUNTERBALANCE (8)
10/5/2013
73
O
W
c
F
p
F
p
C
W
l
1
l
2
d
r
|
|
u
d Jarak crankshaft sampai center of
gravity dari counterweight
r Jarak crankshaft ke pitman bearing
l
1
Jarak saddle bearing ke tail bearing
l
2
Jarak saddle bearning ke bridle
C
s
Structural unbalance, lb (dari
spesifikasi)
W
c
Berat counterweight, lb
Diagram Counterweight
dan Walking Beam
PERANCANGAN COUNTERBALANCE (9)
10/5/2013
74
O
W
c
F
p
F
p
C
W
l
1
l
2
d
r
|
|
u
Perhitungan counterbalance
effect nyata :
w s t
C C C + =
Actual counter balance effect
ditentukan dari berat counterweight,
dan geometri dari counventional
pumping unit.
Total counterbalance effect, C
t
adalah jumlah counter balance effect
C
w
(yang diperoleh dari berat
counter weight, W
c
, ditambah
counter balance effect yang
dihasilkan dari structural
unbalanced, C
s
PERANCANGAN COUNTERBALANCE (10)
10/5/2013
75
O
W
c
F
p
F
p
C
W
l
1
l
2
d
r
|
|
u
Perhitungan counterbalance
effect nyata :
w s t
C C C + =
|
|
.
|
\
|
|
.
|
\
|
=
2
1
l
l
r
d
W C
c w
|
|
.
|
\
|
|
.
|
\
|
+ =
2
1
l
l
r
d
W C C
c s t
|
|
.
|
\
|
|
.
|
\
|
=
2
1
l
l
r
d
W C C
c t s
PERANCANGAN COUNTERBALANCE (11)
Perhitungan Torque
Torque adalah gaya tegak lurus yang bekerja pada
ujung batang dikalikan dengan panjang batang, yang
cenderung untuk menghasilkan rotasi.
Pada pumping unit torque merupakan gaya (inch-
pound) yang bekerja pada crank dan yang terhubung
dengan poros dari gear reducer.
Gaya tersebut dihasilkan dari beban tarikan pada
pitman sebagai akibat beban dari sumur, gerak yang
berlawanan dari counter balance dan putaran dari
prime mover.
10/5/2013
76
F
d
PERANCANGAN COUNTERBALANCE (12)
Peak Torque pada saat upstroke ditentukan
dengan persamaan:
PT
u
= peak torque upstroke, lbs
PPRL = peak polished rod load, lbs
C
t
= total counterbalance effect, lbs
S = polished rod stroke, in
Peak Torque pada saat downstroke :
MPRL = minimum polished rod load, lbs
10/5/2013
77
( )
|
.
|
\
|
=
2
S
C PPRL PT
t u
( )
|
.
|
\
|
=
2
S
MPRL C PT
t d
PERANCANGAN COUNTERBALANCE (13)
Prime Mover
Dua jenis Prime Mover, yaitu:
Internal Combustion Engine
Single-, dual-, atau multi-cylinder
Electric Motor, lebih banyak digunakan
karena sangat reliable,dan trouble-free.
Pembahasan selanjutnya tentang Prime Mover
akan ditekankan pada Electric Motor. Namun
demikian parameter yang digunakan tidak
jauh berbeda dengan parameter pada
internal combustion engine
10/5/2013
78
PERANCANGAN COUNTERBALANCE (14)
Horsepower
Total Nameplate Motor Horse Power:
dimana:
PRHP = polished rod horsepower
CLF = cyclic load factor
E
s
= surface efficiency dari pumping
system
10/5/2013
79
( )( )
s
np
E
CLF PRHP
HP =
PERANCANGAN COUNTERBALANCE (15)
Horsepower
Polished rod horsepower:
dimana:
PRHP = polished rod horsepower
HP
h
= hydraulic horsepower
HP
f
= friction horsepower
Hydraulic horsepower:
10/5/2013
80
( )
f h
HP HP PRHP + =
n f h
L Q x HP
6
10 36 . 7
=
PERANCANGAN COUNTERBALANCE (16)
Net Lift
Menyatakan perbedaan tekanan ke arah
pergerakan fluida yang dipompa.
Jika pompa di pasang pada working fluid level,
maka Net Lift sama dengan kedalaman pompa
dipasang (dengan anggapan, bahwa tidak ada
tekanan gas dalam annulus)
Jika pompa dipasang dibawah working fluid level,
maka net lift akan dipengaruhi oleh tekanan
casing dalam annulus
Net Lift juga dipengaruhi oleh tubing back
pressure yang cenderung untuk melawan
pengangkatan fluida
10/5/2013
81
PERANCANGAN COUNTERBALANCE (17)
Net Lift
Jika pompa dipasang pada working fluid
level:
Jika tekanan tubing tidak berpengaruh, maka P
t
=
0
Maka L
N
= L = D
Jika pompa dipasang dibawah working
fluid level:
10/5/2013
82
|
|
.
|
\
|
+ =
f
t
N
P
L L
31 . 2
( )
|
|
.
|
\
|
+ =
|
|
.
|
\
|
+ =
f
t
f
t
N
P
D
P
D L L L
31 . 2 31 . 2
PERANCANGAN COUNTERBALANCE (18)
Frictional Horsepower
Untuk Air balanced dan Mark II
Catatan : persamaan diatas hanya merupakan
pendekatan, dan tidak disarankan untuk
digunakan jika ada persamaan lain yang lebih
baik.
10/5/2013
83
( )( )
( )
SN W x
N S
W
HP
r
r
f
7
10 31 . 6
12 33000
2
8
=
|
.
|
\
|
=
SN W x HP
r f
7
10 25 . 6
=
PERANCANGAN COUNTERBALANCE (16)
Cyclic Load Factor (CLF)
Prime Mover diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan power, untuk:
Hydraulic horsepower
Surface equipment losses
Subsurface losses
Cyclic load, yang disebabkan perubahan beban
selama upstroke dan downstroke.
Perubahan beban tersebut menyebabkan
kebutuhan arus listrik yang selalu berubah.
Harga CLF tergantung pada jenis Motor Listrik
yang digunakan
10/5/2013
84
PERANCANGAN COUNTERBALANCE (17)
Cyclic Load Factor (CLF)
10/5/2013
85
Conventional & Air Balanced Mark II
NEMA D
Electric Motor
Slow speed engine
1.375
NEMA D
Electric Motor
Slow speed engine
1.10
NEMA D
Electric Motor
Multi-Cylinders
engine
1.897
NEMA D
Electric Motor
Multi-Cylinders
engine
1.517
SPEED REDUCTION & ENGINE SHEAVE SIZE
Menghitung hubungan antara sheave pada
motor dengan sheave pada pumping unit.
Kedua sheave tersebut dihubungkan dengan
BELT
Dimana :
d
e
= diameter engine sheave, inches
d
u
= diameter pumping unit sheave, inches
N
e
= kecepatan putaran engine sheave, rpm
N
u
= kecepatan putaran pumping unit sheave, rpm
10/5/2013
86
e
u u
e
N
d N
d =
SPEED REDUCTION & ENGINE SHEAVE SIZE
Jika Z = speed ratio dari speed reducer,
yaitu:
dimana N = pumping speed, spm
Maka:
10/5/2013
87
e
u
e
N
NZd
d =
N
N
Z
u
=
SPESIFIKASI PUMPING UNIT
10/5/2013
88
API Standard 11 E
Contoh:
C 114 143 - 64
C = Conventional
M = Mark II
A = Air Balance
Peak Torque Rating : 114 000 in-lb
Structure Capacity : 14 300 lb
Max. Stroke
Length : 64 inch
Catatan:
Peak Torque Rating = Reducer Rating
Structure Capacity = Polished Rod Load
TERIMA KASIH
Dilanjutkan dengan Slides
tentang
Prosedur Perancangan
Pompa Sucker Rod
berdasarkan :
API RP 11 L
10/5/2013
89
OLD BRAGA - 1933
ROD AND PUMP DATA
10/5/2013
90
APPENDIX A
ROD AND PUMP DATA (1)
Rod
#
D
p
,
inch
M
lb/ft
Er,
in/lb.ft
F
c
Rod String, % of each size
1 1/8 1 7/8 3/4 5/8 1/2
44 All 0.726
1.990x10
-
6
1.000 - - - - - 100.0
54 1.06 0.908
1.990x10
-
6
1.138 - - - - 44.6 55.4
54 1.25 0.929
1.990x10
-
6
1.140 - - - - 49.5 50.5
54 1.50 0.957
1.990x10
-
6
1.137 - - - - 56.4 43.6
54 1.75 0.990
1.990x10
-
6
1.122 - - - - 64.6 35.4
54 2.00 1.027
1.990x10
-
6
1.095 - - - - 73.7 26.3
54 2.25 1.067
1.990x10
-
6
1.061 - - - - 83.4 16.6
54 2.50 1.108
1.990x10
-
6
1.023 - - - - 93.5 6.5
10/5/2013
91
D
p
= plunger diameter
F
c
= frequency factor
ROD AND PUMP DATA (2)
Rod
#
D
p
,
inch
M
lb/ft
Er,
in/lb.ft
F
c
Rod String, % of each size
1 1/8 1 7/8 3/4 5/8 1/2
55 All 1.135
1.270x10
-
6
1.000 - - - - 100 -
64 1.06 1.164
1.382x10
-
6
1.229
-
- - 33.3 33.1 33.5
64 1.25 1.211
1.319x10
-
6
1.215
-
- - 37.2 35.9 26.9
64 1.50 1.275
1.232x10
-
6
1.184
-
- - 42.3 40.4 17.3
64 1.75 1.341
1.141x10
-
6
1.145
-
- - 47.4 45.2 7.4
10/5/2013
92
D
p
= plunger diameter
F
c
= frequency factor
ROD AND PUMP DATA (3)
Rod
#
D
p
,
inch
M
lb/ft
Er,
in/lb.ft
F
c
Rod String, % of each size
1 1/8 1 7/8 3/4 5/8 1/2
10/5/2013
93
D
p
= plunger diameter
F
c
= frequency factor
ROD AND PUMP DATA (4)
Rod
#
D
p
,
inch
M
lb/ft
Er,
in/lb.ft
F
c
Rod String, % of each size
1 1/8 1 7/8 3/4 5/8 1/2
10/5/2013
94
D
p
= plunger diameter
F
c
= frequency factor
ROD AND PUMP DATA (5)
Rod
#
D
p
,
inch
Rod
Weight
lb/ft
Er,
in/lb.ft
F
c
Rod String, % of each size
1 1/8 1 7/8 3/4 5/8 1/2
76 1.06 1.802
0.816x10
-
6
1.072 - - 28.5 71.5 - -
76 1.25 1.814
0.812x10
-
6
1.077 - - 30.6 69.4 - -
76 1.50 1.833
0.804x10
-
6
1.082
-
- 33.8 66.2 - -
76 1.75 1.855
0.795x10
-
6
1.088
-
- 37.5 62.5 - -
76 2.00 1.880
0.785x10
-
6
1.093
-
- 41.7 58.3 - -
76 2.25 1.908
0.774x10
-
6
1.096
-
- 46.5 53.5 - -
76 2.50 1.934
0.764x10
-
6
1.097 - - 50.8 49.2 - -
76 2.75 1.967
0.751x10
-
6
1.094 - - 56.5 43.5 - -
76 3.75 2.039
0.722x10
-
6
1.078 - - 68.7 31.3 - -
76 3.75 2.119
0.690x10
-
6
1.047 - - 82.3 17.7 - -
10/5/2013
95
D
p
= plunger diameter
F
c
= frequency factor
ROD AND PUMP DATA (6)
Rod
#
D
p
,
inch
M
lb/ft
Er,
in/lb.ft
F
c
Rod String, % of each size
1 1/8 1 7/8 3/4 5/8 1/2
10/5/2013
96
D
p
= plunger diameter
F
c
= frequency factor
ROD AND PUMP DATA (7)
Rod
#
D
p
,
inch
M
lb/ft
Er,
in/lb.ft
F
c
Rod String, % of each size
1 1/8 1 7/8 3/4 5/8 1/2
10/5/2013
97
D
p
= plunger diameter
F
c
= frequency factor
ROD AND PUMP DATA (8)
Rod
#
D
p
,
inch
M
lb/ft
Er,
in/lb.ft
F
c
Rod String, % of each size
1 1/8 1 7/8 3/4 5/8 1/2
10/5/2013
98
D
p
= plunger diameter
F
c
= frequency factor
ROD AND PUMP DATA (9)
Rod
#
D
p
,
inch
M
lb/ft
Er,
in/lb.ft
F
c
Rod String, % of each size
1 1/8 1 7/8 3/4 5/8 1/2
10/5/2013
99
D
p
= plunger diameter
F
c
= frequency factor
ROD AND PUMP DATA (10)
Rod
#
D
p
,
inch
M
lb/ft
Er,
in/lb.ft
F
c
Rod String, % of each size
1 1/8 1 7/8 3/4 5/8 1/2
10/5/2013
100
D
p
= plunger diameter
F
c
= frequency factor