Sunteți pe pagina 1din 11

LAPORAN PENDAHULUAN ASTHMA ATTACK

A. PENGERTIAN Asma merupakan penyakit inflamasi kronik saluran napas yang disebabkan oleh reaksi hiperresponsif sel imun tubuh seperti sel mast, eosinofil, dan limfosit-T terhadap stimulus tertentu dan menimbulkan gejala dyspnea, wheezing, dan batuk akibat obstruksi jalan napas yang bersifat reversibel dan terjadi secara episodik berulang (Brunner & Suddarth, 2001). Pendapat serupa juga menyatakan bahwa asma merupakan reaksi

hiperresponsif saluran napas yang berbeda-beda derajatnya dan menimbulkan fluktuasi spontan terhadap obstruksi jalan napas (Lewis et al., 2000).

B. ETIOLOGI Menurut The Lung Association of Canada, ada dua faktor yang menjadi pencetus asma yaitu Pemicu Asma (Trigger) dan Penyebab Asma (Inducer). Sedangkan Lewis et al (2000) tidak membagi pencetus asma secara spesifik. Menurut mereka, secara umum pemicu asma adalah: 1. Alergen Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu: a. Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan seperti debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi. b. Ingestan, yang masuk melalui mulut yaitu makanan (seperti buahbuahan dan anggur yang mengandung sodium metabisulfide) dan obatobatan (seperti aspirin, epinefrin, ACE- inhibitor, kromolin). c. Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit. Pada beberapa orang yang menderita asma respon terhadap Ig E jelas merupakan alergen utama yang berasal dari debu, serbuk tanaman atau bulu binatang. Alergen ini menstimulasi reseptor Ig E pada sel mast sehingga pemaparan terhadap faktor pencetus alergen ini dapat

mengakibatkan degranulasi sel mast. Degranulasi sel mast seperti histamin dan protease sehingga berakibat respon alergen berupa asma. 2. Olahraga Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktivitas jasmani atau olahraga yang berat. Serangan asma karena aktifitas biasanya terjadi segera setelah selesai beraktifitas. Asma dapat diinduksi oleh adanya kegiatan fisik atau latihan yang disebut sebagai Exercise Induced Asthma (EIA) yang biasanya terjadi beberapa saat setelah latihan.misalnya: jogging, aerobik, berjalan cepat, ataupun naik tangga dan dikarakteristikkan oleh adanya bronkospasme, nafas pendek, batuk dan wheezing. Penderita asma seharusnya melakukan pemanasan selama 2-3 menit sebelum latihan. 3. Infeksi bakteri pada saluran napas Infeksi bakteri pada saluran napas kecuali sinusitis mengakibatkan eksaserbasi pada asma. Infeksi ini menyebabkan perubahan inflamasi pada sistem trakeo bronkial dan mengubah mekanisme mukosilia. Oleh karena itu terjadi peningkatan hiperresponsif pada sistem bronkial. 4. Stres Stres/gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. Penderita diberikan motivasi untuk mengatasi masalah pribadinya, karena jika stresnya belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati. 5. Gangguan pada sinus Hampir 30% kasus asma disebabkan oleh gangguan pada sinus, misalnya rhinitis alergik dan polip pada hidung. Kedua gangguan ini menyebabkan inflamasi membran mukus.

C. MANIFESTASI KLINIK Menurut Jones dan Barlett (2001) ada beberapa gejala serangan asma, yaitu:

Batuk. Batuk adalah respon tubuh terhadap iritasi pada saluran napas. Pada penderita asma akan membatukkan lender untuk melonggarkan jalan napas. Batuk akan meningkat jika berbaring.

Mengi. Bunyi ini disebabkan oleh menyempitnya jalan napas daan terdengar pada saat menghirup dan menghembuskan napas. Sesak dada dan napas pendek. Ini terutama terjadi pada latihan yang keras. Selama serangan yang parah, cuping hidung mengembang dan otot bantu pernapasan digunakan.

Peningkatan denyut nadi dan kecepatan pernapasan Kulit pucat Keletihan Gelisah

D. KLASIFIKASI Asma dapat diklasifikasikan berdasarkan etiologi, berat penyakit dan pola keterbatasan aliran udara. Klasifikasi asma berdasarkan berat penyakit penting bagi pengobatan dan perencanaan penatalaksanaan jangka panjang. Semakin berat asma semakin tinggi tingkat pengobatan (Depkes RI, 2007). Pengklasifikasian asma dapat dilakukan dengan pengkajian terhadap gejala dan kemampuan fungsi paru. Semakin sering gejala yang dialami, maka semakin parah asma tersebut. Begitu juga dengan kemampuan fungsi paru yang diukur dengan Peak Flow Meters untuk mengetahui Peak Expiratory Flow (PEF) dan Spyrometers untuk mengukur Force Expiratory Volume dalam satu detik (FEV1) disertai dengan Force Vital Capacity (FVC). Semakin rendah kemampuan fungsi paru, maka semakin parah asma tersebut (GINA, 2004). Menurut Somantri (2008), berdasarkan etiologinya, asma bronkial dapat diklasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu: 1. Ekstrinsik (alergik) Tipe asma ini merupakan jenis asma yang ditandai dengan reaksi alergi oleh karena faktor-faktor pencetus yang spesifik, seperti debu, serbuk

bunga, bulu binatang, obat-obatan (antibiotik dan aspirin) dan spora jamur. Asma ekstrinsik sering dihubungkan dengan adanya suatu predisposisi genetik terhadap alergi. Paparan terhadap alergi akan mencetuskan serangan asma. Gejala asma umumnya dimulai saat kanak-kanak. 2. Intrinsik (idiopatik atau non alergik) Tipe asma ini merupakan jenis asma yang ditandai dengan adanya reaksi non alergi yang bereaksi terhadap pencetus yang tidak spesifik atau tidak diketahui, seperti udara dingin atau bisa juga disebabkan oleh adanya infeksi saluran pernapasan, emosi dan aktivitas. Serangan asma ini menjadi lebih berat dan sering sejalan dengan berlalunya waktu dan dapat berkembang menjadi bronkitis kronik dan emfisema. Pada beberapa pasien, asma jenis ini dapat berkembang menjadi asma gabungan. 3. Asma gabungan Jenis asma ini merupakan bentuk asma yang paling umum dan sering ditemukan. Asma ini mempunyai karakteristik dari bentuk alergi maupun bentuk idiopatik atau nonalergik.

E. PATOFISIOLOGI Kejadian ini obstruksi yang patofisiologis mengakibatkan jalan napas saat

memburuk

ekspirasi. Obstruksi jalan napas menyebabkan

ketidakcocokan V/Q dan hipoksemia sejak dini. udara otot-otot

Terperangkapnya menyebabkan

pernapasan berada pada posisi mekanis yang tidak menguntungkan dengan peningkatan beban kerja pernapasan yang kemudian mengakibatkan penurunan ventilasi dan

hiperkapnia. Dengan demikian, sebagian besar pasien dengan gejala akut mulai dengan respirasi cepat, hipoksemia, dan alkalosis respirasi, tetapi obstruksi jalan napas persisten mengakibatkan ventilasi dangkal yang tidak efisien dan asidosis respirasi.

Pathway

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1. Spirometri Untuk menunjukkan adanya obstruksi jalan nafas. 2. Tes provokasi : 1) Untuk menunjang adanya hiperaktifitas bronkus.

2) Tes provokasi dilakukan bila tidak dilakukan lewat tes spirometri. 3) Tes provokasi bronkial seperti : a. Tes provokasi histamine b. Metakolin c. Alergen d. Kegiatan jasmani e. Hiperventilasi dengan udara dingin f. Inhalasi dengan aqua destilata. 4) Tes kulit : Untuk menunjukkan adanya anti bodi Ig E yang spesifik dalam tubuh. 3. Pemeriksaan kadar Ig E total dengan Ig E spesifik dalam serum. 4. Pemeriksaan radiologi umumnya rontgen foto dada normal. 5. Analisa gas darah dilakukan pada asma berat. 6. Pemeriksaan eosinofil total dalam darah. 7. Pemeriksaan sputum.

G. PENGKAJIAN 1. Identitas Klien a. Riwayat kesehatan masa lalu : Riwayat keturunan, alergi debu, udara dingin b. Riwayat kesehatan sekarang : Keluhan sesak napas, keringat dingin. c. Status mental : Lemas, takut, gelisah d. Pernapasan : Perubahan frekuensi, kedalaman pernafasan. e. Gastro intestinal : adanya mual, muntah. f. Pola aktivitas : Kelemahan tubuh, cepat lelah 2. Pemeriksaan Fisik

a. Dada 1) Contour, Confek, tidak ada defresi sternum 2) Diameter antero posterior lebih besar dari diameter transversal 3) Keabnormalan struktur Thorax 4) Contour dada simetris 5) Kulit Thorax ; Hangat, kering, pucat atau tidak, distribusi warna merata 6) RR dan ritme selama satu menit. b. Palpasi 1) Temperatur kulit 2) Premitus : fibrasi dada 3) Pengembangan dada 4) Krepitasi 5) Massa 6) Edema c. Auskultasi 1) Vesikuler 2) Broncho vesikuler 3) Hyper ventilasi 4) Rochi 5) Wheezing 6) Lokasi dan perubahan suara napas serta kapan saat terjadinya. 3. Pemeriksaan Penunjang 1) Spirometri 2) Tes provokasi 3) Pemeriksaan kadar Ig E total dengan Ig E spesifik dalam serum. 4) Pemeriksaan radiologi umumnya rontgen foto dada normal. 5) Analisa gas darah dilakukan pada asma berat. 6) Pemeriksaan eosinofil total dalam darah. 7) Pemeriksaan sputum.

H. Asuhan Keperawatan 1. Diagnosa 1 Diagnosa: Bersihan jalan nafas tak efektif berhubungan dengan akumulasi mukus. Tujuan : Dalam asuhan keperawatan 1 x 24 jam, Jalan nafas kembali efektif Kriteria Hasil : a. Sesak berkurang b. Batuk berkurang c. Klien dapat mengeluarkan sputum d. Wheezing berkurang/hilang e. Vital dalam batas normal f. Keadaan umum baik. Intervensi : a. Observasi system pernafasan klien Rasional : Beberapa derajat spasme bronkus terjadi dengan obstruksi jalan nafas. Bunyi nafas redup dengan ekspirasi mengi (empysema), tak ada fungsi nafas (asma berat). b. Berikan Air Hangat Rasional : penggunaan cairan hangat dapat menurunkan spasme bronkus. c. Beritahu tentang batuk efektif Rasional : Batuk efektif akan sangat membantu dalam mengurangi akumulasi mukus d. Kolaborasi obat sesuai indikasi Membebaskan spasme jalan nafas akan sangat membantu keefektifan bersihan jalan nafas klien. 2. Diagnosa 2 Diagnosa: Tidak efektifnya pola nafas berhubungan dengan penurunan ekspansi paru. Tujuan :

Dalam asuhan keperawatan 1 x 24 jam, pola nafas klien kembali efektif Kriteria Hasil : a. Pola nafas efektif dengan perbandingan inspirasi dan ekspirasi 1 : 2 b. Bunyi nafas normal atau bersih c. TTV dalam batas normal d. Batuk berkurang e. Ekspansi paru mengembang. Intervensi : a. Observasi frekuensi kedalaman pernafasan dan ekspansi dada. Catat upaya pernafasan termasuk penggunaan otot bantu pernafasan / pelebaran nasal. Rasional : kecepatan biasanya mencapai kedalaman pernafasan bervariasi tergantung derajat gagal nafas. Expansi dada terbatas yang berhubungan dengan atelektasis dan atau nyeri dada. b. Tinggikan kepala dan bantu mengubah posisi. Rasional : duduk tinggi memungkinkan ekspansi paru optimal dan memudahkan dalam pernafasan. c. Beritahu tentang batuk efektif Rasional : Batuk efektif akan sangat membantu dalam mengurangi akumulasi mukus d. Kolaborasikan pemberian humidifikasi Rasional : memaksimalkan bernafas dan menurunkan kerja nafas, memberikan kelembaban pada membran mukosa dan membantu pengenceran sekret. 3. Diagnosa 3 Diagnosa: Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik akibat kekurangan energi oksigen Tujuan : Dalam asuhan keperawatan 1 x 24 jam, klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.

Kriteria Hasil : a. KU klien baik b. Badan tidak lemas c. Klien dapat beraktivitas secara mandiri d. Kekuatan otot terasa pada skala sedang Intervensi : a. Kaji respons pasien terhadap aktivitas. Catat laporan dyspnea peningkatan kelemahan/kelelahan dan perubahan tanda vital selama dan setelah aktivitas. Rasional : menetapkan kebutuhan/kemampuan pasien dan memudahkan pilihan intervensi. b. Bantu pasien memilih posisi nyaman untuk istirahat dan atau tidur. Rasional : posisi yang nyaman dalam beristrirahat mampu meningkatkan kualitas istirahat yang dijalani pasien c. Jelaskan pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan dan perlunya keseimbangan aktivitas dan istirahat. Rasional : Tirah baring dipertahankan selama fase akut untuk menurunkan kebutuhan metabolik, menghemat energi untuk penyembuhan. d. Kolaborasikan tentang pemberian kruk Rasional : pemberian kruk akan membantu keseimbangan pasien yang mengalami kelemahan fisik dalam beraktifitas

DAFTAR PUSTAKA

Brunner dan Suddarth. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8, Jakarta : EGC. Lewis , Heitkemper, Dirksen. (2000). Medical Surgical Nursing fifth edition, St Louis Missouri : Mosby. Jones and Barlett. (2001). Pertolongan Pertama Dan RJP Pada Anak Ed. 4. Jakarta: Arcan Brashers, Valentina L. (2008). Aplikasi Klinis Patofisiologi Pemeriksaan & Manajemen Edisi 2. Jakarta: EGC Muttaqin, Arif. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika Doegoes, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC

S-ar putea să vă placă și

  • ASMA-LAPORAN
    ASMA-LAPORAN
    Document13 pagini
    ASMA-LAPORAN
    Shinta Rosi
    Încă nu există evaluări
  • ASMA BRONKIAL
    ASMA BRONKIAL
    Document36 pagini
    ASMA BRONKIAL
    Komang Noviantari
    100% (1)
  • LP Asma
    LP Asma
    Document15 pagini
    LP Asma
    Fa'iza Mei Lie
    Încă nu există evaluări
  • LP Asma Bronkial
    LP Asma Bronkial
    Document9 pagini
    LP Asma Bronkial
    Uiidy Ssi Mignon
    100% (3)
  • TB Paru Laporan Pendahuluan
    TB Paru Laporan Pendahuluan
    Document18 pagini
    TB Paru Laporan Pendahuluan
    kadek sulastri
    Încă nu există evaluări
  • Asma Laporan
    Asma Laporan
    Document13 pagini
    Asma Laporan
    Ikrima Mutiara
    Încă nu există evaluări
  • LP Asma
    LP Asma
    Document16 pagini
    LP Asma
    silvia
    Încă nu există evaluări
  • Asma Anak
    Asma Anak
    Document25 pagini
    Asma Anak
    Anna Marlina
    Încă nu există evaluări
  • LP Asma
    LP Asma
    Document26 pagini
    LP Asma
    Kconk Jejes
    Încă nu există evaluări
  • Laporan Pendahuluan Asma
    Laporan Pendahuluan Asma
    Document13 pagini
    Laporan Pendahuluan Asma
    aimah
    100% (1)
  • LP Asma
    LP Asma
    Document22 pagini
    LP Asma
    ShofiKhaqulIlmy
    Încă nu există evaluări
  • LP Bronkopnemunia
    LP Bronkopnemunia
    Document28 pagini
    LP Bronkopnemunia
    Fhyter DrifacHy DrimeTana
    0% (1)
  • LP Asma
    LP Asma
    Document17 pagini
    LP Asma
    Sukmawati Said II
    Încă nu există evaluări
  • PDF LP TB Paru DD
    PDF LP TB Paru DD
    Document41 pagini
    PDF LP TB Paru DD
    Reni Melinda
    Încă nu există evaluări
  • LAPORAN PENDAHULUAN Asma
    LAPORAN PENDAHULUAN Asma
    Document16 pagini
    LAPORAN PENDAHULUAN Asma
    Windy Oktaviani
    Încă nu există evaluări
  • LP Bronkitis
    LP Bronkitis
    Document9 pagini
    LP Bronkitis
    dwi nurcahyo
    Încă nu există evaluări
  • Laporan Pendahuluan CHF
    Laporan Pendahuluan CHF
    Document14 pagini
    Laporan Pendahuluan CHF
    Moehammad Firman
    Încă nu există evaluări
  • Askep Gadar Asma
    Askep Gadar Asma
    Document15 pagini
    Askep Gadar Asma
    Dwiputri Yulianti
    Încă nu există evaluări
  • LP Ppok
    LP Ppok
    Document18 pagini
    LP Ppok
    Mutiara
    Încă nu există evaluări
  • LP Keluarga Ppok
    LP Keluarga Ppok
    Document12 pagini
    LP Keluarga Ppok
    ivan
    Încă nu există evaluări
  • LP Asma 2020
    LP Asma 2020
    Document23 pagini
    LP Asma 2020
    2020032027 FURQAN JULFIARTO SULULING
    Încă nu există evaluări
  • ASUHAN KEPERAWATAN MORBILI
    ASUHAN KEPERAWATAN MORBILI
    Document22 pagini
    ASUHAN KEPERAWATAN MORBILI
    Dewa Dyska
    100% (1)
  • LP TB Paru
    LP TB Paru
    Document31 pagini
    LP TB Paru
    Siti Ariatus Ayina
    100% (1)
  • LP Gadar Status Asmatikus
    LP Gadar Status Asmatikus
    Document14 pagini
    LP Gadar Status Asmatikus
    PrimaMedisia
    100% (1)
  • LP Asma Gadar
    LP Asma Gadar
    Document21 pagini
    LP Asma Gadar
    Komang Noviantari
    Încă nu există evaluări
  • LP - Dispepsia
    LP - Dispepsia
    Document18 pagini
    LP - Dispepsia
    Natasya Amelia Donuisang
    Încă nu există evaluări
  • Contoh SAP Batuk Efektif
    Contoh SAP Batuk Efektif
    Document4 pagini
    Contoh SAP Batuk Efektif
    Abdul Rahman
    Încă nu există evaluări
  • LP Stroke Hemoragik
    LP Stroke Hemoragik
    Document25 pagini
    LP Stroke Hemoragik
    ika fransiska natalia
    Încă nu există evaluări
  • Askep LP Bronkhitis
    Askep LP Bronkhitis
    Document13 pagini
    Askep LP Bronkhitis
    Nisa
    Încă nu există evaluări
  • Asuhan Keperawatan Gawat Darurat pada Klien dengan Asma
    Asuhan Keperawatan Gawat Darurat pada Klien dengan Asma
    Document23 pagini
    Asuhan Keperawatan Gawat Darurat pada Klien dengan Asma
    Herry Wahyudhi
    100% (2)
  • LP LK Cedera Kepala
    LP LK Cedera Kepala
    Document40 pagini
    LP LK Cedera Kepala
    Endo
    Încă nu există evaluări
  • LP Pneumonia
    LP Pneumonia
    Document35 pagini
    LP Pneumonia
    Devintania K N H
    Încă nu există evaluări
  • LP Typoid
    LP Typoid
    Document11 pagini
    LP Typoid
    Lutvi Oktavia
    Încă nu există evaluări
  • NICU
    NICU
    Document6 pagini
    NICU
    kevin
    100% (1)
  • Pneumonia
    Pneumonia
    Document13 pagini
    Pneumonia
    penay_natay4466
    Încă nu există evaluări
  • Konsep Askep DHF
    Konsep Askep DHF
    Document19 pagini
    Konsep Askep DHF
    Cahyo Adhi
    Încă nu există evaluări
  • LP Pneumonia
    LP Pneumonia
    Document33 pagini
    LP Pneumonia
    Kadek Suryana
    Încă nu există evaluări
  • LP CHF
    LP CHF
    Document11 pagini
    LP CHF
    Elma apriliana
    Încă nu există evaluări
  • LP Typoid
    LP Typoid
    Document10 pagini
    LP Typoid
    Agnes Yovita Prisca Rahayu
    Încă nu există evaluări
  • LP TB Paru
    LP TB Paru
    Document15 pagini
    LP TB Paru
    Vidya
    Încă nu există evaluări
  • LP Antenatal Care
    LP Antenatal Care
    Document45 pagini
    LP Antenatal Care
    Nanang Asmono
    100% (1)
  • LAPORAN TIFOID
    LAPORAN TIFOID
    Document39 pagini
    LAPORAN TIFOID
    Kim Yoon Jae
    Încă nu există evaluări
  • ISPA
    ISPA
    Document13 pagini
    ISPA
    Wildan R
    Încă nu există evaluări
  • LP Asma
    LP Asma
    Document27 pagini
    LP Asma
    suratmini
    75% (4)
  • Laporan Pendahuluan Copd
    Laporan Pendahuluan Copd
    Document23 pagini
    Laporan Pendahuluan Copd
    irwan
    Încă nu există evaluări
  • LP CHF
    LP CHF
    Document18 pagini
    LP CHF
    M Dimas Irwan S
    Încă nu există evaluări
  • Laporan Pendahuluan Demam
    Laporan Pendahuluan Demam
    Document33 pagini
    Laporan Pendahuluan Demam
    Maulana Rian Krisandi
    Încă nu există evaluări
  • LP Isk
    LP Isk
    Document14 pagini
    LP Isk
    Anonymous cXj2oseWw0
    100% (3)
  • LP Ppok
    LP Ppok
    Document12 pagini
    LP Ppok
    Istia Ningsih
    100% (1)
  • ASKEP Kejang Demam
    ASKEP Kejang Demam
    Document28 pagini
    ASKEP Kejang Demam
    Berlian Helm
    60% (5)
  • AsKep Asma
    AsKep Asma
    Document17 pagini
    AsKep Asma
    andyz
    100% (1)
  • LP Pneumonia
    LP Pneumonia
    Document20 pagini
    LP Pneumonia
    Puruhita Haniti
    Încă nu există evaluări
  • ASMA DAN OKSIGENASI
    ASMA DAN OKSIGENASI
    Document19 pagini
    ASMA DAN OKSIGENASI
    cosmo_xt
    100% (2)
  • LP Ppok
    LP Ppok
    Document14 pagini
    LP Ppok
    Diyah Rahmawati
    100% (5)
  • AsmaLaporan
    AsmaLaporan
    Document10 pagini
    AsmaLaporan
    Sri Kuspartianingsih
    50% (2)
  • Asma Attack ER
    Asma Attack ER
    Document10 pagini
    Asma Attack ER
    fafasya
    Încă nu există evaluări
  • LP Asma Attack
    LP Asma Attack
    Document10 pagini
    LP Asma Attack
    iman
    Încă nu există evaluări
  • LP Gadar Asma
    LP Gadar Asma
    Document18 pagini
    LP Gadar Asma
    Sinta Aprilianti
    Încă nu există evaluări
  • Askep Gadar Status Asmatikus
    Askep Gadar Status Asmatikus
    Document12 pagini
    Askep Gadar Status Asmatikus
    Herni Puoh
    Încă nu există evaluări
  • LP Gadar Asma Attack
    LP Gadar Asma Attack
    Document12 pagini
    LP Gadar Asma Attack
    ranti kusuma
    Încă nu există evaluări
  • KECEMASAN
    KECEMASAN
    Document30 pagini
    KECEMASAN
    Hakim Luqman
    0% (1)
  • LP Thalasemia
    LP Thalasemia
    Document12 pagini
    LP Thalasemia
    Hakim Luqman
    Încă nu există evaluări
  • Laporan Pendahuluan Asma
    Laporan Pendahuluan Asma
    Document17 pagini
    Laporan Pendahuluan Asma
    Hakim Luqman
    67% (21)
  • LP CHF
    LP CHF
    Document23 pagini
    LP CHF
    Hakim Luqman
    Încă nu există evaluări
  • ASMA
    ASMA
    Document15 pagini
    ASMA
    Hakim Luqman
    Încă nu există evaluări
  • LAPORAN CA MAMMAE
    LAPORAN CA MAMMAE
    Document15 pagini
    LAPORAN CA MAMMAE
    Hakim Luqman
    100% (4)
  • LP Pneumothoraks
    LP Pneumothoraks
    Document9 pagini
    LP Pneumothoraks
    Hakim Luqman
    Încă nu există evaluări
  • SEPSISNEONA
    SEPSISNEONA
    Document14 pagini
    SEPSISNEONA
    Hakim Luqman
    Încă nu există evaluări
  • LP Ca Paru2
    LP Ca Paru2
    Document22 pagini
    LP Ca Paru2
    Hakim Luqman
    Încă nu există evaluări
  • LAPORAN CA MAMMAE
    LAPORAN CA MAMMAE
    Document15 pagini
    LAPORAN CA MAMMAE
    Hakim Luqman
    100% (4)
  • LP Bronchopneumoniaa
    LP Bronchopneumoniaa
    Document14 pagini
    LP Bronchopneumoniaa
    Benjamin Bradley
    Încă nu există evaluări
  • Tanda Signifikan Penurunan Suhu Tubuh
    Tanda Signifikan Penurunan Suhu Tubuh
    Document3 pagini
    Tanda Signifikan Penurunan Suhu Tubuh
    Hakim Luqman
    Încă nu există evaluări
  • Laporan Pendahuluan Typhoid
    Laporan Pendahuluan Typhoid
    Document10 pagini
    Laporan Pendahuluan Typhoid
    Hakim Luqman
    Încă nu există evaluări