Sunteți pe pagina 1din 8

Pembahasan Tentang Wudhu Lengkap (Syarat, Rukun, Sunnah, Yang Membatalkan dll.

)
Di Publikasikan 25 Nov 2012 // Oleh Masuk-Islam.Com // Kategori Bersuci //

Masuk-islam.com Pembahasan lengkap mengenai wudhu, meliputi pengertian wudhu, dalil tentang wudhu, syarat wudhu,sunnah wudhu, Rukun/fardhu/wajib Wudhu, dan hal yang membatalkan wudhu dan cara berwudhu

A. Pengertian wudhu
Wudhu secara bahasa berarti husnu/keindahan dan nadhofah/kebersihan Wudhu Menurut pengertian menurut istilah dalam syariat, wudhu adalah menggunakan air pada anggota badan tertentu dengan cara tertentu yang dimulai dengan niat guna menghilangkan hadas kecil.

B. Dalil tentang keharusan berwudhu


Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki. (QS Al Maidah [5] : 6).

C. Syarat-syarat Wudhu
1. 2. 3. 4. Islam Sudah Baliqh Tidak berhadas besar Mengunakan air yang suci dan dapat dipakai mensucikan (Air mutlak)

5. Tidak ada sesuatu yang menghalangi sampainya air kekulit

D. Fardhu (Rukun)Wudhu
1. Niat (ketika membasuh muka) 2. Membasuh Muka (Mulai dari tempat tumbuhnya rambut kepala bagian atas sampai dagu, dan dari telinga kanan sampai telinga kiri 3. Membasuh Kedua tangan sampai siku 4. Mengusap sebagian kepala atau rambut kepala 5. Membasuh kedua telapak kaki sampai mata kaki 6. Tertib / Muwalah(sesuai dengan urutan diatas, tidak boleh diacak)

E. Sunnah Wudhu
1. 2. 3. 4. 5. Membaca bismilllah ketika hendak memulai wudhu Mendahulukan membasuh bagian anggota tubuh yang kanan daripada yang kiri Mencuci telapak tangan sampai pergelangan Berkumur-kumur Membasuh lubang hidung dengan cara memasukkan / menghirup air ke hidung kemudian dibuang lagi 6. Mengusap seluruh rambut kepala dengan air 7. Mengusap kedua telinga baik bagian luar maupun bagian dalam 8. Menyilang nyilangi jari tangan dan kaki 9. Menggosok anggota wudhu agar lebih bersih 10. Membasuh setiap anggota sebanyak 3 kali 11. Tidak mengeringkan bekas basuhan 12. Membaca doa sesudah berwudu.

Asyhadu an laa ilaaha illalaahu wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuuluh, Allahummajalnii minat tawwaa biinaa wajalnii minal mutathahhiriin., artinya: Aku bersaksi bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad itu adalah hamba-Nya dan rasul-Nya. Ya allah, masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang bertaubat, dan masukkanlah ke dalam golongan orang-orang yang suci. 13. Kemudian dilanjutkan dengan salat sunnat wudhu sebanyak 2 (dua) rakaat. Bahwa Ia (Usman ra.) berkata: Aku pernah melihat Rasulullah saw. berwudu seperti wuduku ini, lalu beliau bersabda: Barang siapa yang berwudu seperti cara wuduku ini, lalu salat dua rakaat, di mana dalam dua rakaat itu ia tidak berbicara dengan hatinya sendiri, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni. (H.R. Usman bin Affan ra).

F. Hal-Hal Yang Membatalkan Wudhu

1. Keluar sesuatu dari kubul (Penis dan Vagina) dan dubur(Anus) atau salah satu dari keduanya baik berupa kotoran, air kencing , angin, air mani atau yang lainnya. 2. Tidur, kecuali apabila tidurnya dengan duduk dan masih dalam keadaan semula (tidak berubah kedudukannya). 3. Hilang akal, seperti gila, pingsan ataupun mabuk. 4. Menyentuh kemaluan (kubul dan dubur)dengan telapak tangan secara langsung (tanpa adanya penghalang, seperti kain,dll) , baik milik sendiri maupun milik orang lain. Baik dewasa maupun anak-anak. 5. Bersentuhan kulit laki-laki dengan kulit perempuan dengan syarat: o Laki-laki dan perempuan tersebut sudah aqil baliq atau dewasa o Diantara kulit keduanya tidak ada kain atau baju yang membatasi o Laki-laki dan perempuan tersebut bukan muhrimnya (muhrim = orang yang tidak boleh dinikahi), baik karena hubungan nasab/keturunan maupun ikatan perkawinan (mertua terhadap menantunya) o Dengan menggunakan kulit, jika dengan rambut, gigi dan kuku tidak membatalkan. Orang yang disentuh maupun yang menyentuh kedua-duanya membatalkan wudhu

G. Cara Berwudhu (Tata Cara Berwudhu)


Sekarang kita akan membahas bagaimana tata cara berwudhu, tata cara wudhu secara ringkas berdasarkan hadits Nabi SAW. dari Humroon budak sahabat Utsman bin Affan adalah sebagai berikut :


Dari Humroon -bekas budak Utsman bin Affan-, suatu ketika Utsman memintanya untuk membawakan air wudhu (dengan wadah), kemudian ia tuangkan air dari wadah tersebut ke kedua tangannya. Maka ia membasuh kedua tangannya sebanyak tiga kali, lalu ia memasukkan tangan kanannya ke dalam air wudhu kemudian berkumur-kumur, lalu beristinsyaq dan beristintsar. Lalu beliau membasuh wajahnya sebanyak tiga kali, (kemudian) membasuh kedua tangannya sampai siku sebanyak tiga kali kemudian menyapu

kepalanya (sekali saja) kemudian membasuh kedua kakinya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengatakan, Aku melihat Nabi shallallahu alaihi was sallam berwudhu dengan wudhu yang semisal ini dan beliau shallallahu alaihi was sallam mengatakan, Barangsiapa yang berwudhu dengan wudhu semisal ini kemudian sholat 2 rokaat (dengan khusyuk)dan ia tidak berbicara di antara wudhu dan sholatnya maka Allah akan ampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dari hadits yang mulia ini dan beberapa hadits yang lain dapat kita simpulkan Tata Cara Wudhu Nabi SAW. secara ringkas sebagai berikut, 1. 2. 3. 4. Berniat wudhu (dalam hati) untuk menghilangkan hadats. Mengucapkan basmalah (bacaan bismillah). Membasuh dua telapak tangan sebanyak 3 kali. Mengambil air dengan tangan kanan kemudian memasukkannya ke dalam mulut dan hidung untuk berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air dalam hidung). Kemudian beristintsar (mengeluarkan air dari hidung) dengan tangan kiri sebanyak 3 kali. Membasuh seluruh wajah dan menyela-nyelai jenggot sebanyak 3 kali. Membasuh tangan kanan hingga siku bersamaan dengan menyela-nyelai jemari sebanyak 3 kali kemudian dilanjutkan dengan yang kiri. Menyapu seluruh kepala dengan cara mengusap dari depan ditarik ke belakang, lalu ditarik lagi ke depan, dilakukan sebanyak 1 kali, dilanjutkan menyapu bagian luar dan dalam telinga sebanyak 1 kali. Membasuh kaki kanan hingga mata kaki bersamaan dengan menyela-nyelai jemari sebanyak 3 kali kemudian dilanjutkan dengan kaki kiri.

5. 6. 7.

8.

Pembahasan Tayamum Lengkap dengan Video (Pengertian Tayamum, Tata Cara Tayamum dan Dalil Tentang Tayamum)
Di Publikasikan 09 Mei 2013 // Oleh Masuk-Islam.Com // Kategori Bersuci //

A. Pengertian Tayamum
Pengertian Tayamum menurut bahasa adalah diartikan sebagai Al Qosdu ( ) yang berarti maksud. Sedangkan Pengertian Tayamum menurut istilah syariat adalah sebuah peribadatan kepada Allah berupa mengusap wajah dan kedua tangan dengan menggunakan shoid yang bersih. Shoid adalah seluruh permukaan bumi yang dapat digunakan untuk bertayammum baik yang

terdapat tanah di atasnya ataupun tidak.

B. Dalil Disyariatkannya Tayammum


Tayammum disyariatkan dalam islam berdasarkan dalil al-Quran, sunnah dan Ijma (kesepakatan) kaum muslimin.


Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau berhubungan badan dengan perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan permukaan bumi yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. (QS. Al Maidah : 6). Adapun dalil dari As Sunnah adalah sabda Rasulullah shollallahu alaihi was sallam dari sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman rodhiyallahu anhu,


Dijadikan bagi kami (ummat Nabi Muhammad shollallahu alaihi was sallam ) permukaan bumi sebagai thohur/sesuatu yang digunakan untuk besuci (tayammum) jika kami tidak menjumpai air

C. Media yang dapat Digunakan untuk Tayamum


Media yang dapat digunakan untuk bertayammum adalah seluruh permukaan bumi yang bersih baik itu berupa pasir, bebatuan, tanah yang berair, lembab ataupun kering. Hal ini berdasarkan hadits Nabi shollallahu alaihi wa sallam dari sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman rodhiyallahu anhu di atas dan secara khusus,

Dijadikan permukaan bumi seluruhnya bagiku dan ummatku sebagai tempat untuk sujud dan sesuatu yang digunakan untuk bersuci. (Muttafaq alaihi)

D. Keadaan yang Membolehkan Tayamum


Syaikh Dr. Sholeh bin Fauzan Al Fauzan hafidzahullah menyebutkan beberapa keadaan yang dapat menyebabkan seseorang bersuci dengan tayammum,

Jika tidak ada air baik dalam keadaan safar/dalam perjalanan ataupun tidak. Terdapat air dalam jumlah terbatas, sementara ada kebutuhan lain yang juga memerlukan air tersebut, seperti untuk minum dan memasak Adanya kekhawatiran jika bersuci dengan air akan membahayakan badan atau semakin lama sembuh dari sakit Ketidakmapuan menggunakan air untuk berwudhu dikarenakan sakit dan tidak mampu bergerak untuk mengambil air wudhu dan tidak adanya orang yang mampu membantu untuk berwudhu bersamaan dengan kekhawatiran habisnya waktu sholat Khawatir kedinginan jika bersuci dengan air dan tidak adanya yang dapat menghangatkan air tersebut.

E. Tata Cara Tayamum


Tata cara tayammum Nabi shallallahu alaihi wa sallam dijelaskan hadits Ammar bin Yasir radhiyallahu anhu,

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengutusku untuk suatu keperluan, kemudian aku

mengalami junub dan aku tidak menemukan air. Maka aku berguling-guling di tanah sebagaimana layaknya hewan yang berguling-guling di tanah. Kemudian aku ceritakan hal tersebut kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Lantas beliau mengatakan, Sesungguhnya cukuplah engkau melakukannya seperti ini. Kemudian beliau memukulkan telapak tangannya ke permukaan tanah sekali, lalu meniupnya. Kemudian beliau mengusap punggung telapak tangan (kanan)nya dengan tangan kirinya dan mengusap punggung telapak tangan (kiri)nya dengan tangan kanannya, lalu beliau mengusap wajahnya dengan kedua tangannya. Dalam salah satu lafadz riwayat Bukhori,

Dan beliau mengusap wajahnya dan kedua telapak tangannya dengan sekali usapan. (Muttafaq alaihi) Berdasarkan hadits di atas, kita dapat simpulkan bahwa tata cara tayammum beliau shallallahu alaihi wa sallam adalah sebagai berikut.

Memukulkan kedua telapak tangan ke permukaan tanah sekali kemudian meniupnya. Mengusap punggung telapak tangan kanan dengan tangan kiri dan sebaliknya. Kemudian menyapu wajah dengan dua telapak tangan. Semua usapan dilakukan sekali. Bagian tangan yang diusap hanya sampai pergelangan tangan saja Tayammum dapat menghilangkan hadats besar semisal janabah, demikian juga untuk hadats kecil Tidak wajibnya tertib atau berurutan ketika tayammum

F. Hal-Hal Yang Membatalkan Tayamum


a. Semua pembatal wudhu juga merupakan pembatal tayammum b. Menemukan air, jika sebab tayammumnya karena tidak ada air c. Mampu menggunakan air, jika sebab tayammumnya karena tidak bisa menggunakan air Catatan: Orang yang melaksanakan shalat dengan tayammum, kemudian dia menemukan air setelah shalat maka dia tidak diwajibkan untuk berwudhu dan mengulangi shalatnya. Hal ini berdasarkan hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam dari sahabat Abu Said Al Khudri radhiyallahu anhu,

: :
Ada dua orang lelaki yang bersafar. Kemudian tibalah waktu shalat, sementara tidak ada air di sekitar mereka. Kemudian keduanya bertayammum dengan permukaan tanah yang suci, lalu keduanya shalat. Setelah itu keduanya menemukan air, sementara waktu shalat masih ada. Lalu salah satu dari keduanya berwudhu dan mengulangi shalatnya, sedangkan satunya tidak mengulangi shalatnya. Keduanya lalu menemui Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan menceritakan yang mereka alami. Maka beliau shallallahu alaihi wa sallam mengatakan kepada orang yang tidak mengulangi shalatnya, Apa yang kamu lakukan telah sesuai dengan sunnah dan shalatmu sah. Kemudian Beliau mengatakan kepada yang mengulangi shalatnya, Untukmu dua pahala. (HR. Abu Daud dan dishahihkan al-Albani)

G. Hikmah Tayammum
Diantara hikmah tayyamum adalah untuk menyucikan diri kita dan agar kita bersyukur dengan syariat ini. Sehingga semakin nampak kepada kita bahwa Allah sama sekali tidak ingin memberatkan hamba-Nya. Setelah menyebutkan syariat bersuci, Allah mengakhiri ayat tersebut dengan firman-Nya:


Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak menyucikan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (Qs. Al Maidah: 6).

S-ar putea să vă placă și