Sunteți pe pagina 1din 1

ANALISIS PASAL 37 AYAT (2) TENTANG PEMBATASAN PRAKTIK KEDOKTERAN DALAM UNDANG-UNDANG No.

29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN


Oleh: Eko Budi Prasetyo (01400010) Law
Dibuat: 2007-01-16 , dengan 3 file(s).

Keywords: Pembatasan Praktik Kedokteran, Perlindungan Hukum Obyek dari penelitian pustaka ini adalah pembatasan praktik kedokteran, untuk memberikan kepastian hukum kepada masyarakat sebagai penerima pelayanan kedokteran, dokter dan dokter gigi sebagai pemberi pelayanan dalam melakukan praktik kedokteran. Diadakannya pembatasan praktik kedokteran ini karena semakin berkurangnya kepercayaan kepada dokter dan dokter gigi, maraknya tuntutan yang diajukan masyarakat dewasa ini dan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di bidang kedokteran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pembatasan pelaksanaan praktik kedokteran dan untuk mengetahui akibat yang timbul dari pemberlakuan praktik kedokteran Metode penelitian yang digunakan yaitu yuridis normatif. Metode penelitian yuridis normatif yaitu metode penelitian pustaka untuk mengkaji norma-norma hukum baik undang undang, doktrin, yurisprudensi, maupun kebiasaan-kebiasaan hukum untuk mendapatkan kebenaran normatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan adanya pembatasan praktik kedokteran, maka dokter dalam melakukan praktik wajib menerapkan standar pelayanan dan strata sarana pelayanan dan juga harus mengikuti prosedur-prosedur yang telah ditentukan oleh undangundang, seperti prosedur tata cara mendirikan tempat praktik, tata cara pemberian pelayanan kedokteran. Akibat dari pemberlakuan undang-undang tentang praktik kedokteran, dokter akan cenderung memilih tempat praktik yang mempunyai fasilitas lengkap. Pembatasan praktik kedokteran pada dasarnya untuk memberikan perlindungan kepada pasien, mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis yang diberikan oleh dokter dan memberikan kepastian hukum kepada masyarakat dan dokter

S-ar putea să vă placă și