Sunteți pe pagina 1din 35

MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HIV/AIDS

Di Susun Oleh : S1 Kepe !"!#!n Se$es#e V 1% Ayu Wulandari Puspita Ningrum &% Kamsa '% Septie Yantie Kusnia (% )% Siti Umayah

sumarni Samiasih

Se*+l!h Tin,,i Il$u Keseh!#!n Muh!$$!-i.!h /STIKes 0 M1 2l% Pe in#is Ke$e -e*!!n I n+% '' 3i*+*+l 0 T!n,e !n, 1)114 &554/&556

KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim Segala puji syukur kami panjatkan kehadiarat Allah SWT, serta iringan sholawat ter urah pada junjungan kita Na!i "uhammad SAW, atas terselesaikannya makalah ini# Adapun penyusunan makalah ini adalah untuk melaksanakan tugas mata kuliah KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH yang !erjudul $Asuh!n Kepe !"!#!n P!-! Klien Den,!n HIV/AIDS%# Penulis mengu apkan terima kasih kepada i!u &mas Yoyoh, S#Kp selaku dosen mata kuliah K'P'(AWATAN "')&KA* B')A+ dan rekan,rekan sekalian yang telah !anyak mem!antu demi tersusunnya makalah ini# Akhir kata, tiada gading yang tak retak, kami sadar !ahwa !anyak kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini# -leh karena itu saran dan kritik yang mem!angun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini# Semoga makalah ini !erman.aat !agi kita semua# Billahi .ii Sa!ililha/ 0asta!i/ul Khairat

Tangerang 12 Septem!er 2334 penyusun

DA7TAR ISI
KATA PENGANTAR ########################################################################################### i DA7TAR ISI ######################################################################################################### ii BAB I PENDAHULUAN ######################################################################################## %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% 1#1 *atar !elakang ###################################################################################### 1 1#1#1 Peran "akanan ################################################################################1 1#2 Tujuan ################################################################################################## 2 1#5 Sistematika penulisan ########################################################################### 2 1#6 "an.aat ################################################################################################ 5 BAB II PEMBAHASAN ####################################################################################### 2#1 "akanan Sehat ##################################################################################### 6 2#2 "etode Pengawetan "akanan ############################################################# 7 2#5 Perangkat Penunjang Program Sanitasi "akanan ################################ 4 2#6 Analisis Toksikologi Keamanan Bahan Tam!ahan "akanan ########### 13 2#8 Syarat "inimal "akanan Sehat########################################################## 15 2#9 +igiene Sanitasi :asa!oga####################################################################1; 2#; &jin dan Pemeriksaan *a!oratorium :asa!oga######################################21 KASUS#######################################################################################################22 BAB III PENUTUP ################################################################################################ 5#1 Kesimpulan ######################################################################################## 28 5#2 Saran ###################################################################################################28 DA7TAR PUSTAKA ######################################################################################### 29

BAB I PENDAHULUAN A% LATAR BELAKANG Sejak 23 tahun yang lalu, human immunode.i ien y <irus =+&>? sudah diketahui se!agai penye!a! penyakit a /uired immunode.i ien y syndrome =A&)S?@ namun penatalaksanaanAnya !elum mem!erikan hasil yang memuaskan dalam hal penurunan angka kesakitan dan kematian +&>BA&)S, terutama di negara sedang !erkem!ang# Banyak penelitian dilakukan !ertujuan untuk mendapatkan penatalaksanaan yang !aku dan menyeluruhC dari pen egahan penularan horiDontal maupun <ertikal, pemakaian kom!inasi antiretro<irus =A(>? !agi orang dengan +&>BA&)S =-)+A?, pen egahan dan pengo!atan in.eksi oportunistik =13? dan pen egahan post eEposure =PP'? +&> sampai pem!erian imunisasi yang masih dalam penelitian# Kompleksnya masalah yang dihadapi dalam penatalaksanaan +&>BA&)S, memerlukan satu tim kerja terdiri dari !er!agai !idang ilmu yang solid dan pro.esional untuk menurunkan angka insidensi dan pre<alensi +&>BA&)S# +&> telah menjadi sindrom# +&> diperkiraan telah mengin.eksi 57,9 juta orang di seluruh dunia# Pada :anuari 2339, UNA&)S !ekerjasama dengan W+memperkirakan !ahwa A&)S yang dise!a!kan oleh +&> telah menye!a!kan kematian le!ih dari 28 juta orang sejak pertama kali diakui pada tanggal 8 :uni 1471# )engan demikian, penyakit ini merupakan salah satu wa!ah paling mematikan dalam sejarah# A&)S diklaim telah menye!a!kan kematian se!anyak 2,6 hingga 5,5 juta jiwa pada tahun 2338 saja, dan le!ih dari 8;3#333 jiwa di antaranya adalah anak,anak# Sepertiga dari jumlah kematian ini terjadi di A.rika Su!,Sahara, sehingga memperlam!at pertum!uhan ekonomi dan menghan urkan kekuatan sum!er daya manusia mereka# Sementara menurut UNA&)S, !adan PBB yang mengurusi +&>BA&)S, sampai akhir 2339 diperkirakan terdapat sekitar 1;3#333 orang dengan +&> di

&ndonesia# )i lain hal, perawatan antiretro<irus sesungguhnya dapat mengurangi tingkat kematian dan parahnya in.eksi +&>, namun akses terhadap pengo!atan terse!ut tidak !anyak tersedia# Bukan hal yang mustahil, kor!an +&>BA&)S akan terus !ertam!ah dan mengan am kelangsungan generasi penerus# )i sisi lain, +&>BA&)S !ukan hanya menjadi penyakit yang mematikan !agi penderitanya, namun sudah !erdampak terhadap kehidupan sosial !agi penderitanya# Pengidap +&>BA&)S telah mengalami perlakuan de,humanisasi dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat karena mereka dianggap se!agai manusia yang sangat menjijikan dan layak untuk diasingkan# +al ini terjadi karena ketidaktahuan masyarakat tentang +&>BA&)S, sehingga mereka melakukan diskriminasi terhadap penderitanya# Perlakuan de,humanisasi yang dirasakan !agi penderita +&>BA&)S semakin memperparah kondisi kesehatan penderita karena harus menanggung !e!an mental yang pada akhirnya mengganggu kejiwaan penderita +&>BA&)S# B% TU2UAN Setelah mem!a a makalah ini, diharapkan pem!a a =perawat? dapat mem!erikan asuhan keperawatan pada anak dengan penyakit +&>BA&)S 2# Tujuan khusus a# Pem!a a dapat memahami anatomi .isiologi sistem hematology !# Pem!a a dapat menjelaskan de.inisi penyakit +&>BA&)S # Pem!a a dapat menjelaskan etiologi +&>BA&)S d# Pem!a a dapat menjelaskan mani.estasi klinis +&>BA&)S e# Pem!a a dapat menjelaskan pato.isiologi +&>BA&)S .# Pem!a a dapat menye!utkan pemeriksaan penunjang penyakit +&>BA&)S g# Pem!a a dapat menjelaskan pen egahan penyakit +&>BA&)S h# Pem!a a dapat menerapkan penatalaksanaan penyakit +&>BA&)S i# Pem!a a dapat menjelaskan pathway +&>BA&)S j# Pem!a a dapat mem!erikan asuhan keperawatan pada klien dengan penyakit +&>BA&)S#

1# Tujuan umum

BAB II TIN2AUAN PUSTAKA A% ANATOMI DAN 7ISIOLOGI Pada A&)S terjadi penekanan terhadap reaksi imun diperatarai oleh sel , &munitas yang terganggu terutama tampak dengan adanya in.eksi dan kerusakan lim.osit T6 penolongBindu er oleh +T*>, &&&B *A># +ilangnya Sel T6 dapat menye!a!kan ratio lim.osit T6 terhadap lin.osit T7 didalam darah peri.er, ter!alik# Perlu diingat !ahwa per!andingan T6 adalah sekitar 2, sedangkan pada penderita A&)S dan penyakit yang terkait A&)s =A(F? per!andingan 3,8 merupakan hal yang umum# Walaupun per!andingan T6 B T7 yang ter!alik ini merupakan temuan yang hamper selalu didapatkan dalam A&), perlu disadari !ahwa ini !ukanlah !ukti diagnosti # +ilangnya sel T6 menye!a!kan han urnya .ungsi sel lain yang termasuk dalam system imun karena sel T6 merupakan sum!er pem!uat lim.okin, seperti &*,2,y,&0N, .a tor kemotaktik makro.ag dan .a tor pertum!uhan sel B pada penderita A&)S terakti<itaskan se ara poliklonal, sehingga menye!a!kan hipergamaglo!ulinemia, yang tidak mampu meningkatkan reaksi anti!ody normal !ila !erhadapan denagn antigen yang !aru, jadi imunitas humoral penderita A&)S juga ikut rusak# B% 1% DE7INISI HIV +&> atau +uman &mmunode.i ien y >irus, adalah <irus yang menyerang sistem keke!alan tu!uh manusia dan kemudian menim!ulkan A&)S# +&> menyerang salah satu jenis dari sel G sel darah putih yang !ertugas menangkal in.eksi# Sel darah putih terse!ut termasuk lim.osit yang dise!ut sel dise!ut juga sel F),6# Ke!anyakan orang yang terin.eksi +&> tidak mengetahui !ahwa dirinya telah terin.eksi# Segera setelah terin.eksi, !e!erapa orang mengalami gejala yang T,6 atau

mirip gejala .lu selama !e!erapa minggu# Selain itu tidak ada tanda in.eksi +&># Tetapi, <irus tetap ada di tu!uh dan dapat menularkan orang lain# +&> dan <irus,<irus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam =mem!ran mukosa? atau aliran darah, dengan airan tu!uh yang mengandung +&>, seperti darah, air mani, airan <agina, airan preseminal, dan air susu i!u# Penularan dapat terjadi melalui hu!ungan intim =<aginal, anal, ataupun oral?, trans.usi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara i!u dan !ayi selama kehamilan, !ersalin, atau menyusui, serta !entuk kontak lainnya dengan airan, airan tu!uh terse!ut# +&> merupakan suatu <irus yang material genetiknya adalah (NA =asam ri!onukleat? yang di!ungkus oleh suatu matriks yang se!agian !esar terdiri atas protein# Untuk tum!uh, materi genetik ini perlu diu!ah menjadi )NA =asam deoksiri!onukleat?, diintegrasikan ke dalam )NA inang, dan selanjutnya mengalami proses yang akhirnya akan menghasilkan protein# Protein,protein yang dihasilkan kemudian akan mem!entuk <irus,<irus !aru# D!u Hi-up Hi8 -!at,o!atan yang telah ditemukan pada saat ini mengham!at pengu!ahan (NA menjadi )NA dan mengham!at pem!entukan protein,protein akti.# 'nDim yang mem!antu pengu!ahan (NA menjadi )NA dise!ut reverse transcriptase, sedangkan yang mem!antu pem!entukan protein,protein akti. dise!ut protease# Untuk dapat mem!entuk protein yang akti., in.ormasi genetik yang tersimpan pada (NA <irus harus diu!ah terle!ih dahulu menjadi )NA# (e<erse trans riptase mem!antu proses pengu!ahan (NA menjadi )NA# :ika proses pem!entukan )NA diham!at, maka proses pem!entukan protein juga menjadi terham!at# -leh karena itu, pem!entukan <irus,<irus yang !aru menjadi !erjalan dengan lam!at# :adi, penggunaan o!at,o!atan pengham!at enDim re<erse trans riptase tidak se ara tuntas menghan urkan <irus yang terdapat di dalam tu!uh# Penggunaan o!at,o!atan jenis ini hanya mengham!at proses pem!entukan <irus !aru, dan proses pengham!atan ini pun tidak dapat menghentikan proses pem!entukan <irus !aru se ara total#

-!at,o!atan lain yang sekarang ini juga !anyak !erkem!ang adalah penggunaan pengham!at enDim protease# )ari )NA yang !erasal dari (NA <irus, akan di!entuk protein,protein yang nantinya akan !erperan dalam proses pem!entukan partikel <irus yang !aru# Pada mulanya, protein,protein yang di!entuk !erada dalam !entuk yang tidak akti.# Untuk mengakti.kannya, maka protein,protein yang dihasilkan harus dipotong pada tempat,tempat tertentu# )i sinilah peranan protease# Protease akan memotong protein pada tempat tertentu dari suatu protein yang ter!entuk dari )NA, dan akhirnya akan menghasilkan protein yang nantinya akan dapat mem!entuk protein penyusun matriks <irus =protein struktural? ataupun protein .ungsional yang !erperan se!agai enDim# &% AIDS A&)S adalah singkatan dari A /uired &mmune )e.i ien y Syndrome yang merupakan dampak atau e.ek dari perkem!ang !iakan <irus hi< dalam tu!uh makhluk hidup# >irus +&> mem!utuhkan waktu untuk menye!a!kan sindrom A&)S yang mematikan dan sangat !er!ahaya# Penyakit A&)S dise!a!kan oleh melemah atau menghilangnya sistem keke!alan tu!uh yang tadinya dimiliki karena sel F)6 pada sel darah putih yang !anyak dirusak oleh >irus +&># A&)S merupakan penyakit yang paling ditakuti pada saat ini# +&>, <irus yang menye!a!kan penyakit ini, merusak sistem pertahanan tu!uh =sistem imun?, sehingga orang,orang yang menderita penyakit ini kemampuan untuk mempertahankan dirinya dari serangan penyakit menjadi !erkurang# Seseorang yang positi. mengidap +&>, !elum tentu mengidap A&)S# Banyak kasus di mana seseorang positi. mengidap +&>, tetapi tidak menjadi sakit dalam jangka waktu yang lama# Namun, +&> yang ada pada tu!uh seseorang akan terus merusak sistem imun# Aki!atnya, <irus, jamur dan !akteri yang !iasanya tidak !er!ahaya menjadi sangat !er!ahaya karena rusaknya sistem imun tu!uh# Karena ganasnya penyakit ini, maka !er!agai usaha dilakukan untuk mengem!angkan o!at,o!atan yang dapat mengatasinya# Pengo!atan yang !erkem!ang saat ini, targetnya adalah enDim,enDim yang dihasilkan oleh +&> dan diperlukan oleh <irus terse!ut untuk !erkem!ang# 'nDim,enDim ini diham!at

dengan menggunakan inhi!itor yang nantinya akan mengham!at kerja enDim, enDim terse!ut dan pada akhirnya akan mengham!at pertum!uhan <irus +&>#

3%

ETIOLOGI Penyebab AIDS adalah sejenis virus yang tergolong Retrovirus yang

disebut Human &mmunode.i ien y Virus (HIV). Virus ini pertama kali diisolasi oleh "ontagnier dan kawan-kawan di Prancis pada tahun 1983 dengan nama *ymphadenopathy Associated Virus (LAV), sedangkan Gallo di Amerika Serikat pada tahun 1984 mengisolasi (HIV) III. Kemudian atas kesepakatan internasional pada tahun 1986 nama .irus dirubah menjadi HIV. +uman &mmunode.i ien y >irus adalah sejenis (etro<irus (NA# )alam !entuknya yang asli merupakan partikel yang inert, tidak dapat !erkem!ang atau melukai sampai ia masuk ke sel target# Sel target <irus ini terutama sel *ym.osit T, karena ia mempunyai reseptor untuk <irus +&> yang dise!ut F),6# )idalam sel *ym.osit T, <irus dapat !erkem!ang dan seperti retro<irus yang lain, dapat tetap hidup lama dalam sel dengan keadaan inakti.# Walaupun demikian <irus dalam tu!uh pengidap +&> selalu dianggap in.e tious yang setiap saat dapat akti. dan dapat ditularkan selama hidup penderita terse!ut# Se ara mortologis +&> terdiri atas 2 !agian !esar yaitu !agian inti = ore? dan !agian selu!ung =en<elop?# Bagian inti !er!entuk silindris tersusun atas dua untaian (NA =(i!onu lei A id?# 'nDim re<er e trans riptase dan !e!erapa jenis prosein# Bagian selu!ung terdiri atas lipid dan glikoprotein =gp 61 dan gp 123?# Hp 123 !erhu!ungan dengan reseptor *ym.osit =T6? yang rentan# Karena !agian luar <irus =lemak? tidak tahan panas, !ahan kimia, maka +&> termasuk <irus sensiti. terhadap pengaruh lingkungan seperti air mendidih, sinar matahari dan mudah dimatikan dengan !er!agai disin.ektan seperti eter, aseton, alkohol, jodium hipoklorit dan se!againya, tetapi telati. resisten terhadap radiasi dan sinar ultra<iolet# >irus +&> hidup dalam darah, sa<ila, semen, air mata dan mudah mati diluar tu!uh# +&> dapat juga ditemukan dalam sel monosit, makrotag dan sel glia jaringan otak#

1. Masa Inkubasi Aids "asa inku!asi adalah waktu yang diperlukan sejak seseorang terpapar <irus +&> sampai dengan menunjukkan gejala,gejala A&)S# Waktu yang di!utuhkan rata,rata ukup lama dan dapat men apai kurang le!ih 12 tahun dan semasa inku!asi penderita tidak menunjukkan gejala,gejala sakit# Selama masa inku!asi ini penderita dise!ut penderita +&># Pada .ase ini terdapat masa dimana <irus +&> tidak dapat terdeteksi dengan pemeriksaan la!oratorium kurang le!ih 5 !ulan sejak tertular <irus +&> yang dikenal dengan $masa window periode%# Selama masa inku!asi penderita +&> sudah !erpotensi untuk menularkan <irus +&> kepada orang lain dengan !er!agai ara sesuai pola transmisi <irus +&># "engingat masa inku!asi yang relati. lama, dan penderita +&> tidak menunjukkan gejala,gejala sakit, maka sangat !esar kemungkinan penularan terjadi pada .ase inku!asi ini#

2. Cara Penularan Se ara umum ada 8 .aktor yang perlu diperhatikan pada penularan suatu penyakit yaitu sum!er in.eksi, <ehikulum yang mem!awa agent, host yang rentan, tempat keluar kuman dan tempat masuk kuman =portId entrJe?# >irus +&> sampai saat ini ter!ukti hanya menyerang sel *ym.osit T dan sel otak se!agai organ sasarannya# >irus +&> sangat lemah dan mudah mati diluar tu!uh# Se!agai <ehikulum yang dapat mem!awa <irus +&> keluar tu!uh dan menularkan kepada orang lain adalah !er!agai airan tu!uh# Fairan tu!uh yang ter!ukti menularkan diantaranya semen, airan <agina atau ser<ik dan darah penderita# Banyak ara yang diduga menjadi ara penularan <irus +&>, namun hingga kini ara penularan +&> yang diketahui adalah melalui C

a. Transmisi Seksual Penularan melalui hubungan seksual baik Homoseksual maupun Heteroseksual merupakan penularan infeksi HIV yang paling sering terjadi.

Penularan ini berhubungan dengan semen dan cairan vagina atau serik. Infeksi dapat ditularkan dari setiap pengidap infeksi HIV kepada pasangan seksnya. Resiko penularan HIV tergantung pada pemilihan pasangan seks, jumlah pasangan seks dan jenis hubungan seks. Pada penelitian Darrow (1985) ditemukan resiko seropositive untuk zat anti terhadap HIV cenderung naik pada hubungan seksual yang dilakukan pada pasangan tidak tetap. Orang yang sering berhubungan seksual dengan berganti pasangan merupakan kelompok manusia yang berisiko tinggi terinfeksi virus HIV. 1) Homoseksual Didunia barat, Amerika Serikat dan Eropa tingkat promiskuitas homoseksual menderita AIDS, berumur antara 20-40 tahun dari semua golongan rusial. Cara hubungan seksual anogenetal merupakan perilaku seksual dengan resiko tinggi bagi penularan HIV, khususnya bagi mitra seksual yang pasif menerima ejakulasi semen dari seseorang pengidap HIV. Hal ini sehubungan dengan mukosa rektum yang sangat tipis dan mudah sekali mengalami pertukaran pada saat berhubungan secara anogenital. 2) Heteroseksual Di Afrika dan Asia Tenggara cara penularan utama melalui hubungan heteroseksual pada promiskuitas dan penderita terbanyak adalah kelompok umur seksual aktif baik pria maupun wanita yang mempunyai banyak pasangan dan berganti-ganti.

b. Transmisi Non Seksual 1) Transmisi parentral

Yaitu akibat penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya (alat tindik) yang telah terkontaminasi, misalnya pada penyalah gunaan narkotik suntik yang menggunakan jarum suntik yang tercemar secara bersama-sama. Disamping dapat juga terjadi melaui jarum suntik yang dipakai oleh petugas kesehatan tanpa disterilkan terlebih dahulu. Resiko tertular cara transmisi parental ini kurang dari 1%.

Transmisi melalui transfusi atau produk darah terjadi di negara-negara barat sebelum tahun 1985. Sesudah tahun 1985 transmisi melalui jalur ini di negara barat sangat jarang, karena darah donor telah diperiksa sebelum ditransfusikan. Resiko tertular infeksi/HIV lewat trasfusi darah adalah lebih dari 90%.

2) Transmisi transplasental Penularan dari ibu yang mengandung HIV positif ke anak mempunyai resiko sebesar 50%. Penularan dapat terjadi sewaktu hamil, melahirkan dan sewaktu menyusui. Penularan melalui air susu ibu termasuk penularan dengan resiko rendah. Fairan Tu!uh yang tidak mengandung >irus +&> pada penderita +&>K C 1# 2# 5# 6# 8# D% Air liur B air ludah B sali<a 0eses B kotoran B tokai B !a! B tinja Air mata Air keringat Air seni B air ken ing B air pipis B urin B urine PATO7ISIOLOGI +&> tergolong dalam retro <irus ini menye!a!kan mem!awa geneti dalam (NA = (i!onukleat a id? !ukan )NA = )eoEiri!onukleat a id?# >irions +&>= partikel <irus yang lengkap di!ungkus oleh selu!ung pelindung ? mengandung (NA dalam inti !entuk peluru yang terpan ing dimana P26 merupakan komplikasi stru tural utama # Tom!d=knod? yang menonjol lewat dinding <irus terdiri dari protein gp123 yang terkait pada pro ing p61# !agian yang se ara selekti. !erkaitan dengan sel F)6 positi. =)6 K ? adalah gp 123 dari +&># Sel Fd6 men akup monosit, makro.ag dan lim.osit T6 helper = yang dinamakan sel F)6 kalau dikaitkan dengan in.eksi +&>?, lim.osit T6 helper merupakan sel ter!anyak, sesudah terikat dengan mem!rane sel T6 helper +&> akan menginjeksikan dua utas !engan (NA yang identik kedalam sel T6 helper# )engan menggunakan enDim re<erse trans riptase +&> melakukan pemograman ulang materi geneti sel T6 yang terin.eksi untuk mem!uat dou!le,strandet )NA

= )NA utas gonad# )NA akan disatukan ke nukleus T6 se!agai se!uah pro <irus dan terjadi in.eksi permanent siklus replikasi +&> di!atasi dalam stadium ini sampai sel yang terin.eksi diakti.kan# Akti<asi sel yang terin.eksi dilaksanakan antigen, mitogen sitokin FTN0 al.a atau interleukin > atau produk gen <irus seperti C ytomegalo<irus =Fm > ?, epsten Bam >irus, +erpes simplek atau hepati , aki!atnya sel T6 yang terin.eksi diakti.kan, replikasi serta pem!entukan tunas +&> terjadi sel T6 dapt dihan urkan +&> !aru di!entuk dan dilepaskan dari darah dan mengin.eksi sel Fd6K lainnya# &n.eksi monosit dan makro.ag tampaknya !erlangsung persisiten dan tidak mengaki!atkan kematian sel yang !ermakna, tetapi sel ini menjadi reser<oir +&> sehingga <irus dapat !ersem!unyi dan sisitem imun yang terangkut ke seluruh tu!uh lewat system ini dan mengin.eksi jaringan tu!uh# Se!agian !esar jaringan ini mengandung molekul F)6 K yang lain# Siitem imun pada in.eksi +&> le!ih akti. dari yang diperkirakan se!elumnya dan terproduksikan se!esar 2 milyar lim.osit F)6K yang lain# Keseluruhan populasi sel Fd6K peri.er akan mengalami pergantian = turn o<er? tiap 18 hari sekali# Ke epatan produksi +&> terkait dengan status kesehatan orang yang terjangkit in.eksi terse!ut jika orang terse!ut tidak sedang terperangi melawan in.eksi +&> lain, reproduksi +&> akan alam!at# (eproduksi +&> akan diper epat kalau penderita sedang menghadapi in.eksi lainB system imun terstimulasi# (eaksi ini dapat menjelaskan periode laten yang diperlihatkan se!agian penderita yang terin.eksi +&> simtomatik 13 tahun sesudah terin.eksi# )alam respon imun, lim.osit T6 !erperan penting mengenali antigen asing mengakti.kan lim.osit B yang memproduksi anti!ody, menstimulasi lim.osit sitotoksik, memproduksi lim.okin pertahanan tu!uh terhadap in.eksi, T6 terganggu mikroorganisme yang menim!ulkan penyakit akan !erkesempatan mengin<asi dan menye!a!akan sakit seirus# &njeksi dan melignasi tim!ul aki!at gangguan system imun = in.eksi oportunistik ?# E% PATHWA9 Te l!$pi

7%

MANI7ESTASI KLINIS Pasien A&)S se ara khas punya riwayat gejala dan tanda penyakit# Pada

in.eksi +uman &mmunode.i ien y >irus =+&>? primer akut yang lamanya 1 G 2 minggu pasien akan merasakan sakit seperti .lu# )an disaat .ase supresi imun simptomatik =5 tahun? pasien akan mengalami demam, keringat dimalam hari, penurunan !erat !adan, diare, neuropati, keletihan ruam kulit, limpanodenopathy, pertam!ahan kogniti., dan lesi oral# )an disaat .ase in.eksi +uman &mmunode.i ien y >irus =+&>? menjadi A&)S =!e<ariasi 1,8 tahun dari pertama penentuan kondisi A&)S? akan terdapat gejala in.eksi opurtunistik, yang paling umum adalah Pneumo ysti Farinii =PFF?, Pneumonia interstisial yang dise!a!kan suatu protoDoa, in.eksi lain termasuk meni!gitis, kandidiasis, ytomegalo<irus, mikro!akterial, atipikal# 1# &n.eksi +uman &mmunode.i ien y >irus =+&>? A ut gejala tidak khas dan mirip tanda dan gejala penyakit !iasa seperti demam !erkeringat, lesu mengantuk, nyeri sendi, sakit kepala, diare, sakit leher, radang kelenjar getah !ening, dan !er ak merah ditu!uh# 2# &n.eksi +uman &mmunode.i ien y >irus =+&>? tanpa gejala )iketahui oleh pemeriksa kadar +uman &mmunode.i ien y >irus =+&>? dalam darah akan diperoleh hasil positi.# 5# (adang kelenjar getah !ening menyeluruh dan menetap, dengan gejala pem!engkakan kelenjar getah !ening diseluruh tu!uh selama le!ih dari 5 !ulan# Sejak 1 januari 1445, orang,orang dengan keadaan yang merupakan indi ator A&)S =kategori F? dan orang yang termasuk didalam kategori A5 atau B5 dianggap menderita A&)S# Ada !e!erapa klasi.ikasi tandaBkeadaan klinis seseorang dikatakan menderita A&)S yaitu C 1% K!#e,+ i Klinis A

"en akup satu atau le!ih keadaan ini pada dewasaBremaja dengan in.eksi +uman &mmunode.i ien y >irus =+&>? yang sudah dapat dipastikan tanpa keadaan dalam kategori klinis B dan F yaitu C a# !# # &n.eksi +uman &mmunode.i ien y >irus =+&>? yang simptomatik# *impanodenopati generalisata yang persisten = PH& C Persistent HeneraliDed *impanodenophaty ? &n.eksi +uman &mmunode.i ien y >irus =+&> ? primer akut dengan sakit yang menyertai atau riwayat in.eksi +uman &mmunode.i ien y >irus =+&>? yang akut# &% K!#e,+ i Klinis B Fontoh, ontoh keadaan dalam kategori klinis B men akup C a# Angiomatosis Baksilaris !# Kandidiasis -ro.aringB >ul<a<aginal =peristen,.rekuen B responnya jelek terhadap terapi # )isplasia Ser<iks = sedang B !erat karsinoma ser<iks in situ ? d# Hejala konstitusional seperti panas = 57,8o F ? atau diare le!ih dari 1 !ulan# e# *eukoplakial yang !eram!ut .# +erpes Loster yang meliputi 2 kejadian yang !e!eda B terjadi pada le!ih dari satu dermaton sara.# g# &diopatik Trom!ositopenik Purpura h# Penyakit in.lamasi pel<is, khusus dengan a!ses Tu!o >arii# '% K!#e,+ i Klinis 3 Fontoh keadaan dalam kategori pada dewasa dan remaja men akup C a# !# # d# e# Kandidiasis !ronkus,trakea B paru,paru, esophagus Kanker ser<iks inpasi. Koksidiomikosis ekstrapulmoner B diseminata Kriptokokosis ekstrapulmoner Kriptosporidosis internal kronis

.# g# h# i# j# k# l# m# n# o# p# /# r# s# t# u# <# = +&>? G% 1# peridonitis

Fytomegalo<irus = !ukan hati,lien, atau kelenjar lim.e ? (e.initis Fytomegalo<irus = gangguan penglihatan ? 'nselopathy !erhu!ungan dengan +uman &mmunode.i ien y >irus =+&>? +erpes simpleks =ulkus kronis,!ron hitis,pneumonitis B eso.agitis ? +istoplamosis diseminata B ekstrapulmoner ? &soproasis intestinal yang kronis Sarkoma Kaposi *impoma Burkit , &muno!lastik, dan lim.oma primer otak Kompleks my o!a terium pada a<ium tiap = "#kansasi =pulmoner yang B diseminata B ekstrapulmoner "#Tu!er olusis ekstrapulmoner ? "y o!a terium, spesies lain,diseminata B ekstrapulmoner Pneumonia Pneumo ysti Franii Pneumonia (ekuren *eukoenselophaty multi.okal progresi<a Septikemia salmonella yang rekuren Toksoplamosis otak Sindrom pelisutan aki!at +uman &mmunode.i ien y >irus lokasi

KOMPLIKASI O !l Lesi Karena kandidia, herpes simplek, sar oma Kaposi, +P> oral, gingi<itis, +uman &mmunode.i ien y >irus =+&>?, leukoplakia

oral,nutrisi,dehidrasi,penurunan !erat !adan, keletihan dan a at# 2# a# Neu +l+,i* Kompleks dimensia A&)S karena serangan langsung +uman &mmunode.i ien y >irus =+&>? pada sel sara., !ere.ek peru!ahan

kepri!adian, kerusakan kemampuan motorik, kelemahan, dis.asia, dan isolasi so ial# !# 'nselophaty akut, karena reaksi terapeutik, hipoksia, hipoglikemia, ketidakseim!angan elektrolit, meningitis B ense.alitis# )engan e.ek C sakit kepala, malaise, demam, paralise, total B parsial# # d# e# 5# a# G!s# +in#es#in!l )iare karena !akteri dan <irus, pertum!uhan epat .lora normal, limpoma, dan sar oma Kaposi# )engan e.ek, penurunan !erat !adan,anoreksia,demam,mala!sor!si, dan dehidrasi# !# +epatitis karena !akteri dan <irus, limpoma,sar oma Kaposi, o!at illegal, alkoholik# )engan anoreksia, mual muntah, nyeri a!domen, ikterik,demam atritis# # Penyakit Anorektal karena a!ses dan .istula, ulkus dan in.lamasi perianal yang se!agai aki!at in.eksi, dengan e.ek in.lamasi sulit dan sakit, nyeri re tal, gatal,gatal dan siare# &n.ark sere!ral kornea si.ilis meningo<askuler,hipotensi sistemik, dan maranik endokarditis# Neuropati karena im.lamasi demielinasi oleh serangan +uman &mmunode.i ien i >irus =+&>?

6#

Respi !si &n.eksi karena Pneumo ysti Farinii, ytomegalo<irus, <irus in.luenDa, dan strongyloides dengan e.ek na.as

pneumo o us,

pendek,!atuk,nyeri,hipoksia,keletihan,gagal na.as# 8# De $!#+l+,i* *esi kulit sta.ilokokus C <irus herpes simpleks dan Doster, dermatitis karena Eerosis, reaksi otot, lesi s a!iesBtuma, dan deko!itus dengan e.ek nyeri,gatal,rasa ter!akar,in.eksi skunder dan sepsis#

9# a# !#

Sens+ i* Pandangan C Sarkoma Kaposi pada konjungti<a !ere.ek ke!utaan Pendengaran C otitis eksternal akut dan otitis media, kehilangan pendengaran dengan e.ek nyeri#

H% 1#

PEMERIKSAAN PENUN2ANG Tes L!:+ !#+ iu$ Telah dikem!angkan sejumlah tes diagnosti yang se!agian masih !ersi.at

penelitian# Tes dan pemeriksaan la!oratorium digunakan untuk mendiagnosis +uman &mmunode.i ien y >irus =+&>? dan memantau perkem!angan penyakit serta responnya terhadap terapi +uman &mmunode.i ien y >irus =+&>? a# 1? Serologis Tes anti!ody serum Skrining +uman &mmunode.i ien y >irus =+&>? dan '*&SA# +asil tes positi., tapi !ukan merupakan diagnosa 2? 5? 6? 8? Tes !lot western "engkon.irmasi diagnosa +uman &mmunode.i ien y >irus =+&>? Sel T lim.osit Penurunan jumlah total Sel T6 helper &ndikator system imun =jumlah M233N T7 = sel supresor sitopatik ? (asio ter!alik = 2 C 1 ? atau le!ih !esar dari sel suppressor pada sel helper = T7 ke T6 ? mengindikasikan supresi imun# 9? P26 = Protein pem!ungkus +uman &mmunode.i ien y>irus =+&> ? Peningkatan nilai kuantitati. protein mengidenti.ikasi progresi in.eksi ;? normal 7? (eaksi rantai polimerase Kadar &g "eningkat, terutama &g A, &g H, &g " yang normal atau mendekati

"endeteksi )NA <irus dalam jumlah sedikit pada in.eksi sel peri.er monoseluler# 4? positi. 2# Neu +l+,is ''H, "(&, FT S an otak, '"H =pemeriksaan sara.? 5# Tes L!inn.! a# Sinar O dada "enyatakan perkem!angan .iltrasi interstisial dari PFP tahap lanjut atau adanya komplikasi lain !# Tes 0ungsi Pulmonal )eteksi awal pneumonia interstisial # Skan Hallium Am!ilan di.usi pulmonal terjadi pada PFP dan !entuk pneumonia lainnya# d# Biopsis )iagnosa lain dari sar oma Kaposi e# Brankoskopi B pen u ian trakeo!ronkial )ilakukan dengan !iopsy pada waktu PFP ataupun dugaan kerusakan paru,paru 6# Tes HIV Banyak orang tidak menyadari !ahwa mereka terin.eksi <irus +&>#P81Q Kurang dari 1R penduduk perkotaan di A.rika yang akti. se ara seksual telah menjalani tes +&>, dan persentasenya !ahkan le!ih sedikit lagi di pedesaan# Selain itu, hanya 3,8R wanita mengandung di perkotaan yang mendatangi .asilitas kesehatan umum memperoleh !im!ingan tentang A&)S, menjalani pemeriksaan, atau menerima hasil tes mereka# Angka ini !ahkan le!ih ke il lagi di .asilitas kesehatan umum pedesaan#P81Q )engan demikian, darah dari para pendonor dan Tes P+S Pem!ungkus hepatitis B dan anti!ody, si.ilis, F"> mungkin

produk darah yang digunakan untuk pengo!atan dan penelitian medis, harus selalu diperiksa kontaminasi +&>,nya# Tes +&> umum, termasuk imunoasai enDim +&> dan pengujian Western !lot, dilakukan untuk mendeteksi anti!odi +&> pada serum, plasma, airan mulut, darah kering, atau urin pasien# Namun demikian, periode antara in.eksi dan !erkem!angnya anti!odi pelawan in.eksi yang dapat dideteksi =window period? !agi setiap orang dapat !er<ariasi# &nilah se!a!nya mengapa di!utuhkan waktu 5, 9 !ulan untuk mengetahui serokon<ersi dan hasil positi. tes# Terdapat pula tes,tes komersial untuk mendeteksi antigen +&> lainnya, +&>,(NA, dan +&>,)NA, yang dapat digunakan untuk mendeteksi in.eksi +&> meskipun perkem!angan anti!odinya !elum dapat terdeteksi# "eskipun metode,metode terse!ut tidak disetujui se ara khusus untuk diagnosis in.eksi +&>, tetapi telah digunakan se ara rutin di negara,negara maju# I% PENATALAKSANAAN Belum ada penyem!uhan untuk A&)S, jadi perlu dilakukan pen egahan +uman &mmunode.i ien y >irus =+&>? untuk men egah terpajannya +uman &mmunode.i ien y >irus =+&>?, !isa dilakukan dengan C 1# 2# 5# 6# 8# "elakukan a!stinensi seks B melakukan hu!ungan kelamin dengan pasangan yang tidak terin.eksi# "emeriksa adanya <irus paling lam!at 9 !ulan setelah hu!ungan seks terakhir yang tidak terlindungi# "enggunakan pelindung jika !erhu!ungan dengan orang yang tidak jelas status +uman &mmunode.i ien y >irus =+&>? nya# Tidak !ertukar jarum suntik,jarum tato, dan se!againya# "en egah in.eksi kejanin B !ayi !aru lahir# Apa!ila terin.eksi +uman &mmunode.i ien y >irus =+&>?, maka terpinya yaitu C 1# Bertujuan Pen,en-!li!n In;e*si Opu #unis#i* menghilangkan,mengendalikan, dan pemulihan in.eksi

opurtunistik,nasokomial, atau sepsis# Tidakan pengendalian in.eksi yang aman

untuk men egah kontaminasi !akteri dan komplikasi penye!a! sepsis harus dipertahankan !agi pasien dilingkungan perawatan kritis# 2# terhadap A&)S, Te !pi A<T /A=i-+#i$i-in1 )isetujui 0)A =147;? untuk penggunaan o!at anti<iral ALT yang e.ekti. o!at ini mengham!at replikasi anti<iral +uman &mmunode.i ien y >irus =+&>? dengan mengham!at enDim pem!alik traskriptase# ALT tersedia untuk pasien A&)S yang jumlah sel T6 nya MN5 # Sekarang, ALT tersedia untuk pasien dengan +uman &mmunode.i ien y >irus =+&>? positi. asimptomatik dan sel T6 N 833 mm5 5# Te !pi An#i8i !l B! u Be!erapa anti<iral !aru yang meningkatkan akti<itas system imun dengan mengham!at replikasi <irus B memutuskan rantai reproduksi <irus pada prosesnya# -!at,o!at ini adalah C a# )idanosine !# (i!a<irin # )iedoEy ytidine d# (e om!inant F) 6 dapat larut e# >aksin dan (ekonstruksi >irus Upaya rekonstruksi imun dan <aksin dengan agen terse!ut seperti inter.eron, maka perawat unit khusus perawatan kritis dapat menggunakan keahlian di!idang proses keperawatan dan penelitian untuk menunjang pemahaman dan ke!erhasilan terapi A&)S# a# Pendidikan untuk menghindari al ohol dan o!at terlarang, makan,makanan sehat,hindari stress,giDi yang kurang,al ohol dan o!at,o!atan yang mengganggu .ungsi imun# !# "enghindari in.eksi lain, karena in.eksi itu dapat mengakti.kan sel T dan memper epat re.likasi +uman &mmunode.i ien y >irus =+&>?# 2% PEN3EGAHAN

Tiga jalur utama =rute? masuknya <irus +&> ke dalam tu!uh ialah melalui hu!ungan seksual, persentuhan =paparan? dengan airan atau jaringan tu!uh yang terin.eksi, serta dari i!u ke janin atau !ayi selama periode sekitar kelahiran =periode perinatal?# Walaupun +&> dapat ditemukan pada air liur, air mata dan urin orang yang terin.eksi, namun tidak terdapat atatan kasus in.eksi dikarenakan airan, airan terse!ut, dengan demikian resiko in.eksinya se ara umum dapat dia!aikan# 1# Hu:un,!n se*su!l "ayoritas in.eksi +&> !erasal dari hu!ungan seksual tanpa pelindung antarindi<idu yang salah satunya terkena +&># +u!ungan heteroseksual adalah modus utama in.eksi +&> di dunia# Selama hu!ungan seksual, hanya kondom pria atau kondom wanita yang dapat mengurangi kemungkinan terin.eksi +&> dan penyakit seksual lainnya serta kemungkinan hamil# Bukti ter!aik saat ini menunjukan !ahwa penggunaan kondom yang laDim mengurangi resiko penularan +&> sampai kira,kira 73R dalam jangka panjang, walaupun man.aat ini le!ih !esar jika kondom digunakan dengan !enar dalam setiap kesempatan# Kondom laki,laki !er!ahan lateks, jika digunakan dengan !enar tanpa pelumas !er!ahan dasar minyak, adalah satu,satunya teknologi yang paling e.ekti. saat ini untuk mengurangi transmisi +&> se ara seksual dan penyakit menular seksual lainnya# Pihak produsen kondom menganjurkan !ahwa pelumas !er!ahan minyak seperti <aselin, mentega, dan lemak !a!i tidak digunakan dengan kondom lateks karena !ahan,!ahan terse!ut dapat melarutkan lateks dan mem!uat kondom !erlu!ang# :ika diperlukan, pihak produsen menyarankan menggunakan pelumas !er!ahan dasar air# Pelumas !er!ahan dasar minyak digunakan dengan kondom poliuretan# Kondom wanita adalah alternati. selain kondom laki,laki dan ter!uat dari poliuretan, yang memungkinkannya untuk digunakan dengan pelumas !er!ahan dasar minyak# Kondom wanita le!ih !esar daripada kondom laki,laki dan memiliki se!uah ujung ter!uka keras !er!entuk in in, dan didesain untuk dimasukkan ke dalam <agina# Kondom wanita memiliki in in !agian dalam yang mem!uat kondom tetap di dalam <agina S untuk memasukkan kondom wanita, in in ini harus ditekan# Kendalanya ialah !ahwa kini kondom wanita masih

jarang tersedia dan harganya tidak terjangkau untuk sejumlah !esar wanita# Penelitian awal menunjukkan !ahwa dengan tersedianya kondom wanita, hu!ungan seksual dengan pelindung se ara keseluruhan meningkat relati. terhadap hu!ungan seksual tanpa pelindung sehingga kondom wanita merupakan strategi pen egahan +&> yang penting# Penelitian terhadap pasangan yang salah satunya terin.eksi menunjukkan !ahwa dengan penggunaan kondom yang konsisten, laju in.eksi +&> terhadap pasangan yang !elum terin.eksi adalah di !awah 1R per tahun# Strategi pen egahan telah dikenal dengan !aik di negara,negara maju# Namun, penelitian atas perilaku dan epidemiologis di 'ropa dan Amerika Utara menunjukkan ke!eradaan kelompok minoritas anak muda yang tetap melakukan kegiatan !eresiko tinggi meskipun telah mengetahui tentang +&>BA&)S, sehingga menga!aikan resiko yang mereka hadapi atas in.eksi +&># Namun demikian, transmisi +&> antarpengguna narko!a telah menurun, dan transmisi +&> oleh trans.usi darah menjadi ukup langka di negara,negara maju# Pada !ulan )esem!er tahun 2339, penelitian yang menggunakan uji a ak terkendali mengkon.irmasi !ahwa sunat laki,laki menurunkan resiko in.eksi +&> pada pria heteroseksual A.rika sampai sekitar 83R# )iharapkan pendekatan ini akan digalakkan di !anyak negara yang terin.eksi +&> paling parah, walaupun penerapannya akan !erhadapan dengan sejumlah isu sehu!ungan masalah kepraktisan, !udaya, dan perilaku masyarakat# Be!erapa ahli mengkhawatirkan !ahwa persepsi kurangnya kerentanan +&> pada laki,laki !ersunat, dapat meningkatkan perilaku seksual !eresiko sehingga mengurangi dampak dari usaha pen egahan ini# Pemerintah Amerika Serikat dan !er!agai organisasi kesehatan menganjurkan Pendekatan ABF untuk menurunkan resiko terkena +&> melalui hu!ungan seksual# Adapun rumusannya dalam !ahasa &ndonesiaC

>
2#

Anda jauhi seks, Bersikap saling setia dengan pasangan, 3egah dengan kondom# K+n#!$in!si @!i !n #u:uh #e in;e*si

Wa!ah A&)S di A.rika Su!,Sahara tahun 1478,2335# Pekerja kedokteran yang mengikuti kewaspadaan uni<ersal, seperti mengenakan sarung tangan lateks ketika menyuntik dan selalu men u i tangan, dapat mem!antu men egah in.eksi +&># Semua organisasi pen egahan A&)S menyarankan pengguna narko!a untuk tidak !er!agi jarum dan !ahan lainnya yang diperlukan untuk mempersiapkan dan mengam!il narko!a =termasuk alat suntik, kapas !ola, sendok, air pengen er o!at, sedotan, dan lain,lain?# -rang perlu menggunakan jarum yang !aru dan disterilisasi untuk tiap suntikan# &n.ormasi tentang mem!ersihkan jarum menggunakan pemutih disediakan oleh .asilitas kesehatan dan program penukaran jarum# )i sejumlah negara maju, jarum !ersih terdapat gratis di sejumlah kota, di penukaran jarum atau tempat penyuntikan yang aman# Banyak negara telah melegalkan kepemilikan jarum dan mengijinkan pem!elian perlengkapan penyuntikan dari apotek tanpa perlu resep dokter# 5# Penul! !n -! i i:u *e !n!* Penelitian menunjukkan !ahwa o!at antiretro<irus, !edah aesar, dan

pem!erian makanan .ormula mengurangi peluang penularan +&> dari i!u ke anak =mother,to, hild transmission, "TFT?# :ika pem!erian makanan pengganti dapat diterima, dapat dikerjakan dengan mudah, terjangkau, !erkelanjutan, dan aman, i!u yang terin.eksi +&> disarankan tidak menyusui anak mereka# Namun demikian, jika hal,hal terse!ut tidak dapat terpenuhi, pem!erian AS& eksklusi. disarankan dilakukan selama !ulan,!ulan pertama dan selanjutnya dihentikan sesegera mungkin# Pada tahun 2338, sekitar ;33#333 anak di !awah umur 18 tahun terkena +&>, terutama melalui penularan i!u ke anak@ 953#333 in.eksi di antaranya terjadi di A.rika# )ari semua anak yang diduga kini hidup dengan +&>, 2 juta anak =hampir 43R? tinggal di A.rika Su! Sahara#

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN A% 7+*us pen,*!Ai!n Pengkajian umum pasien A&)S !% A*#i8i#!s/is#i !h!# Hejala C mudah lelah, !erkurangnya toleransi terhadap akti<itas !iasanya, progresi kelelahaBmalaise# Peru!ahan pola tidur# Tanda C kelelahan otot, menurunya masa otot# (espon .isiologis terhadap akti<itas seperti peru!ahan dalam T), .rekuensi jantung, perna.asan# :% Si *ul!si Hejala C proses penyem!uhan luka yang lam!at@ perdarahan lama pada edera# kapiler# Tanda C takikardia, peru!ahan T) postural, menurunnya <olume nadi peri.er, pu at atau sianosis@ parpanjangan pengisian

@%

In#e, i#!s e,+ Hejala C .aktor stress yang !erhu!ungan dengan kehilangan =keluarga, pekerjan, gaya hidup,dll?, mengkuatirkan penampilan =menurunyya !erat !adan,dd?, mengingkari diagnosa, merasa tidak !erdaya,putus asa, tidak !erguna, rasa !ersalah, dan depresi# Tanda C mengingkari, emas, depresi, takut, menarik diri#perilaku marah, menangis, kontak mata yang kurang#

-%

Eli$in!si Hejala C diare yang intermiten, terus menerus, sering atau tanpa disertai kram a!dominal# Nyeri panggul, rasa ter!akar saat miksi# Tanda C .eses enter atau tanpa disertai mu us atau darah# )iare pekat yang sering, nyeri tekan a!dominal, lesi atau a!ses re tal, perianal# Peru!ahan dalam jumlah, warna, sdan karakteristik urine#

e%

M!*!n!n/@!i !n Hejala C tidak na.su makan, peru!ahan dalam mengenali makanan, mualBmuntah# )is.agia, nyeri retrosternal saat menelan# penurunan !erat !adan yang progresi.# Tanda C Penurunan !erat !adan, dapat menunjukkan adanya !ising usus hiperakti., turgor kulit !uruk, lesi pada rongga mulut, adanya selaput puih dan peru!ahan warna, edema#

;%

H.,iene Hejala Ctidak dapat menyelesaikan AKS Tanda Cmemperlihatkan penampilan yang tidak rapih# Kekurangan dalam !anyak atau semua perawatan diri, akti<itas perawatan diri#

,%

Neu +sens+ i

Hejala CpusingBpening, sakit kepala# Peru!ahan status mental, kehilangan ketajamanB kemampuan diri untukmengawasi masalah, tidak mampu mrngingatB konsentrasi menurun#kelemahan otot, tremor, dan peru!ahan ketajaman penglihatan# Ke!as, kasemutan pada ekstremiats=kaki menunjukkan peru!ahan paling awal?# Tanda C peru!ahan status mental, dngan rentang antara ka au mental sampai demensia, lupa, konsentrasi !uruk, tingkat kasadaran menurun, apatis, retardasi psikomotorBrespon lam!at# &de paranoid, ansietas yang !erkem!ang !e!as, harapan yang tidak realistis# Tim!ul re.lek tidak normal, menurunnya kekuatan otot, dan gaya !erjalan ataksia#tremor pada motorik kasarBhalus, menurunnya motorik .okalis# +emoragi retina dan eksudat#

h%

N.e i/*en.!$!n!n Hejala C nyeri umu Blo al, sakit, rasa ter!akar pada kaki# Sakit kepala, nyeri dada pleuritis# nyeri Tanda C pem!engkakan pada sendi, nyeri pada kelenjar, tekan# Penurunan rentang gerak, peru!ahan gaya !erjalanBpin ang, gerak otot melindungi yang sakit#

i%

Pe n!p!s!n Hejala C &SK sering, menetap# Napas pendek yang progresi.# Batuk =mulai dari sedang sampai parah?, produkti.Bnon, produkti. sputum# Bendungan atau sesak pada dada# Tanda C takipneu, disters pernapasan# Peru!ahan !unyi npasB!unyi napas ad<entius# Sputum Ckuning

A%

Ke!$!n!n Hejala C riwayat jath, ter!akar, pingsan, luka yang lam!at penyem!uhannya# (iwayat menjalani tran.usi darah yang sering atau !erulang# (iwayat penyakit de.isiensi imun, yakni kanker tahap lanjut#

)emam

!erulangC

suhu

rendah,

peningkatan

suhu

intermitetnBmemun ak@ !erkeringat malam# Tanda C peru!ahan integritas kulit C terpotong, ram, mis# ' Dema, eksantem, psoriasis, peru!ahan warna, peru!ahan ukuranB mola warna mla,@ mudah terjadi memar yang tidak dapat dijelaskan se!a!nya# (e tum, luka,luka perianalBa!ses,#tim!ulnya nodul,nodul, pele!aran kelenjar lin.e pada dua area tu!uhBle!ih =leher, ketiak, paha?#menurunnya keke!alan imim, tekanan otot, peru!ahan pada gaya !erjalan# *% Se*su!li#!s Hejala C riwayat perilaku !eresiko tinggi yakni mengadakan hu!ungan seksual deang pasangan yang positi. +&>, pasangan seksual mltipel, akti<itas seksual yang tidak terlindung, dan seks anal# "enurunnya li!ido, terlalu sakit untuk melakukan hu!ungan seks#penggunaan kondom yang tidak konsisten# "enggunakan pil pen egah kehamilan# Tanda C kehamilan atau resiko terhadap hamil# Henetalia C mani.estasi kulit=mis# Kutil, herpes? l% In#e !*si s+@i!l Hejala C masalah yang ditim!ulkan oleh diagnosis,mis# Kehilangan kara!atBorang terdekat, teman, pendukung#rasa takut untuk mengungkapkannya pada orang lain, takut akan penolakanBkehilangan pendapatan# &solasi, keseian, teman dekat ataupun pasangan yang meninggal karena A&)S# "empertanyakan kemampuan untuk tetap mandiri, tidak mampu mem!uat ren ana# Tanda C peru!ahan oada interaksi keluargaB orang terdekat#akti<itas yang tak terorganisasi# $% Pen.uluh!n/pe$:el!A! !n

Hejala

Ckegagalan

untuk

mengikuti

perwatan,

melanjutkan perilaku !eresiko tinggi=seksualBpenggunaan o!at,o!atan &>?# PenggunaanB penyalahgunaan o!at,o!atan &>, sast ini merokok, penyalahgunaan al ohol# Pertin!angan ren ana pemulanganC memerlukan !antuan keuangan, o!at,o!atanBtindakan, perawatan kulitBluka, peralatanB!ahan, transpotasi, !elanja makanan dan persiapan @ perawatan diri, prosedur perawatan teknis,dll# B% Di!,n+s Kepe !"!#!n a# ('ST& in.eksi !erhu!ungan dengan respon imunitas yang !erkurang = &mmuno supresi?# !# Kurang pengetahuan !erhu!ungan dengan ara pen egahan penularan +&># # &solasi so ial !erhu!ungan dengan mudahnya transmisi atau proses penularan penyakit#

REN3ANA ASUHAN KEPERAWATAN No 1 )iagnosa Tujuan Kriteria , &nter<ensi P , antau adanya in.eksi = demam, menggigil, diaporesis, !atuk, na.as pendek, nyeri oral atau nyeri menelan , !er ak !erwarna rem ada dan dari dirongga oral, sering !erkemih, disuria, kemerahan, !engkak, drainase dari lkua, lesi dan dari , antau keluhan nyeri ulu hati, dis.agia, sakit retrosternal men apai pada waktu menelan, peningkatan kejang a!dominal, diare he!at# , eriksa adanya luka atau lokasi alat in<asi., perhatikan tanda,tanda in.lamasiBin.eksi lokal# , &denti.ikasi atau P masa penyem!uhan luka B lesi# <esi ular diwajah, !i!ir, area perianal ?# , O , terjadi sekunder aki!at kandidiasis oral atapun herpes# Kriptosporidios is adalah in.eksi parasit yang menye!a!kan diare en er =seringkali le!ih !esar dari 18 ltBhari# P 'so.agitis mungkin demam !e!as sekresi purulen lain kondisi in.eksi# , Bisa tanda,tanda )eteksi dini terhadap in.eksi penting untuk melakukan tindakan segera # in.eksi lama dan !erulang memper!erat kelemahan pasien # (asional Keperawatan +asil (esiko tinggi Setelah dilakukan in.eksi !erhu!ungan dengan respon imunitas yang !erkurang = &mmuno supresi?# tindakan keperawatan, in.eksi !isa pada klien !isa diatasi dengan hasil C , Tidak kriteria

pengeluaran B

perawatan awal , jarkan pasien atau pem!eri perawatan tentang perlunya melaporkan kemungkinan in.eksi # , , !erikan deteksi dini terhsadap in.eksi# 2 Kurang pengetahuan !erhu!ungan dengan penularan +&>, ke!utuhan pengo!atan# pen egahan Setelah dilakukan tindakan keperawatan# !isa mengetahui , +&>, erikan in.ormasi penatalaksanaan gejala yang melengkapi aturan medis, misal pada diare intermiten gunakan lomotil se!elum pergi kekegiatan sosial# , orong akti<itas atau latihan pada tingkat yang dapat ditoleransi pasien# , "erangsang ) , "em!erikan pasien peningkatan kontrol, atau mengurangi risiko rasa malu dan meningkatkan kenyamanan# , nstruksikan pasien, keluarga, teman, tentang rute penularan +&># B & , Pngetahuan tentang penularan penyakit mem!antu men egah penya!aran penyakit, dan men egah rasa takut# A dari in.eksi sekunder dapat men egah terjadinya sepsis#

ara Klien diharapkan !agaimana dan pen egahan penularan !isa dan juga pasien memulai gaya serta aturan peru!ahan dan dalam perawatan# ikut

hidup yang perlu,

, ekankan perlunya melanjutkan

pelepasan endor.in pada otak, meningkatkan rasa sejahtera ,

perawatan kesehatan dan e<aluasi# , ekankan pentingnya istirahat yang adekuat

T "em!eri kesempatan untuk mengu!ah aturan untuk memenuhi ke!utuhan peru!ahan indi<idual# , "en egah atau mengurangi kepenatan, meningkatkan kemampuan

&solasi so ial Setelah dilakukan !erhu!ungan dengan mudahnya transmisi atau penularan penyakit# tindakan keperawatan Klien menunjukkan perasaan diri !erpartisi.asi dalam atau pada akti<itas program tingkat harga dan !isa

, aji pola interaksi so ial yang laDim# , orong adanya

K , menetapkan dasar untuk inter<ensi ) , "em!antu memamntapka n partisi.asi pada hu!ungan W aspadai gejala,gejala <er!alBnon<er!al, sosial# )apat mengurangi kemungkinan hu!ungan yang akti. dengan orang terdekat indi<idual#

proses peningkatan

kemampuanBhasra

t#

misalnya menarik diri, putus asa, perasaan kesepian# Tanyakan kepada klien apakah pernah !er.ikir untuk !unuh diri# ,

upaya !unuh diri# &ndikasi !ahwa putus asa dan ide untuk !unuh diri sering mun ul @ ketika tanda, tanda ini diketahui oleh pem!eri perawatan, pasien umumnya ingin !i ara mengenai perasaan ingin !unuh diri, terisolasi dan putus asa#

PATHWA9 +&> = +uman &mmuno de.i ien y >irus ?

&katan protein gp 123 dengan sel =F)6K?

&katan dengan mem!rane sel T6 helper

&njeksi 2 utas !enang (NA yang identik ke T6 helper oleh enDim re.erse trans iptase

Pemograman ulang materi geneti sel T6 terin.eksi

Pem!uahan dou!le stranded =)NA = )NA utas ganda?

Penyatuan )NA nu leus T6

Akti<asi sel T6 terin.eksi, &nterleukin & dan produk gen <irus

(eplikasi Pem!entukan +&> !aru

Kurang Pengetahuan

Penglepasan +&> yg !aru keplasma

&solasi Sosial

(eplikasi Pem!entukan tunas +&> !aru Kurang &n.ormasi Penglepasan +&> !aru ke plasma "udahnya transmisi dan proses penularan penyakit Prosedur &solasi

Tak tahu ara Pen egahan dan penularan +&>

&n.eksi F) 6 K lainnya

AIDS (esiko Tinggi &n.eksi Kerusakan lim.osit T6 DA7TAR PUSTAKA &mmunosupresi &n.eksi -pportunistik

)oenges, ",', 2333,Rrencana Asuhan Keperwatan, Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, 'HF, :akarta Baugman, P@ +a kley,:,F, 2333, Keperawatan Medikal Bedah Buku Saku Brunnert and Sudart, 'HF, :akarta httpCBBid#wikipedia#orgBwikiBA&)S# httpCBBasuhan,keperawatan#!logspot# omB2339B38Baids#html# httpCBBojs#li!#unair#a #idBindeE#phpBF)KBarti leB<iewB2;;8 httpCBB ukupgue# omBa!out#htm#

S-ar putea să vă placă și