Sunteți pe pagina 1din 32

BAB I PENDAHULUAN A.

LATAR BELAKANG Sejak 20 tahun yang lalu, human immunodeficiency virus (HIV) sudah diketahui sebagai dalam hal enyebab enyakit ac!uired immunodeficiency syndrome ("I#S)$ namun enatalaksanaan%nya belum memberikan hasil yang memuaskan enurunan angka kesakitan dan kematian HIV&"I#S, terutama di enelitian dilakukan bertujuan untuk encegahan enatalaksanaan yang baku dan menyeluruh) dari encegahan dan negara sedang berkembang' (anyak menda atkan

enularan hori*ontal mau un vertikal, emakaian kombinasi antiretrovirus ("+V) bagi orang dengan HIV&"I#S (,#H"), imunisasi yang masih dalam dalam engobatan infeksi o ortunistik (-0) dan encegahan ost e. osure (//0) HIV sam ai emberian enelitian' 1om leksnya masalah yang dihada i rofesional untuk menurunkan angka enatalaksanaan HIV&"I#S, memerlukan satu tim kerja terdiri dari

berbagai bidang ilmu yang solid dan insidensi dan revalensi HIV&"I#S'

HIV telah menjadi sindrom' HIV di erkiraan telah menginfeksi 23,4 juta orang di seluruh dunia' /ada 5anuari 2004, 67"I#S bekerjasama dengan 8H, mem erkirakan bah9a "I#S yang disebabkan oleh HIV telah menyebabkan kematian lebih dari 2: juta orang sejak ertama kali diakui ada tanggal : 5uni -;3-' #engan demikian, enyakit ini meru akan salah satu 9abah aling mematikan dalam sejarah' "I#S diklaim telah menyebabkan kematian sebanyak 2,< hingga 2,2 juta ji9a ada tahun 200: saja, dan lebih dari :=0'000 ji9a di antaranya adalah anak>anak' Se ertiga dari jumlah kematian ini terjadi di "frika Sub>Sahara, sehingga mem erlambat ertumbuhan ekonomi dan menghancurkan kekuatan sumber daya manusia mereka' Sementara menurut 67"I#S, badan /(( yang mengurusi HIV&"I#S, sam ai akhir 2004 di erkirakan terda at sekitar -=0'000 orang dengan HIV di Indonesia' #i lain hal, era9atan antiretrovirus sesungguhnya da at mengurangi

tingkat kematian dan arahnya infeksi HIV, namun akses terhada terus bertambah dan mengancam kelangsungan generasi enerus'

engobatan

tersebut tidak banyak tersedia' (ukan hal yang mustahil, korban HIV&"I#S akan

#i sisi lain, HIV&"I#S bukan hanya menjadi enyakit yang mematikan bagi enderitanya, namun sudah berdam ak terhada HIV&"I#S telah mengalami kehidu an sosial bagi erlakuan de>humanisasi enderitanya' /engida

dalam lingkungan keluarga mau un masyarakat karena mereka diangga sebagai manusia yang sangat menjijikan dan layak untuk diasingkan' Hal ini terjadi karena ketidaktahuan masyarakat tentang HIV&"I#S, sehingga mereka melakukan diskriminasi terhada enderitanya' /erlakuan de>humanisasi yang dirasakan bagi ada akhirnya mengganggu keji9aan enderita HIV&"I#S semakin mem er arah kondisi kesehatan enderita karena harus menanggung beban mental yang enderita HIV&"I#S' B. TUJUAN Setelah membaca makalah ini, dihara kan 2' ?ujuan khusus a' /embaca da at memahami anatomi fisiologi sistem hematology b' /embaca da at menjelaskan definisi enyakit HIV&"I#S c' /embaca da at menjelaskan etiologi HIV&"I#S d' /embaca da at menjelaskan manifestasi klinis HIV&"I#S e' /embaca da at menjelaskan atofisiologi HIV&"I#S f' /embaca da at menyebutkan emeriksaan enunjang enyakit HIV&"I#S g' /embaca da at menjelaskan encegahan enyakit HIV&"I#S h' /embaca da at menera kan enatalaksanaan enyakit HIV&"I#S i' /embaca da at menjelaskan ath9ay HIV&"I#S j' /embaca da at memberikan asuhan ke era9atan enyakit HIV&"I#S' ada klien dengan embaca ( era9at) da at

-' ?ujuan umum memberikan asuhan ke era9atan ada anak dengan enyakit HIV&"I#S

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ANATOMI DAN FISIOLOGI /ada "I#S terjadi enekanan terhada reaksi imun di eratarai oleh sel , Imunitas yang terganggu terutama tam ak dengan adanya infeksi dan kerusakan limfosit ?< enolong&inducer oleh H?@V> III& @"V' Hilangnya Sel ?< da at menyebabkan ratio limfosit ?< terhada enderita "I#S dan linfosit ?3 didalam darah erifer, terbalik' /erlu diingat bah9a erbandingan ?< adalah sekitar 2, sedangkan ada enyakit yang terkait "I#s ("+A) erbandingan 0,: meru akan hal yang umum' 8alau un erbandingan ?< & ?3 yang terbalik ini meru akan temuan yang ham er selalu dida atkan dalam "I#, erlu disadari bah9a ini bukanlah bukti diagnostic' Hilangnya sel ?< menyebabkan hancurnya fungsi sel lain yang termasuk dalam system imun karena sel ?< meru akan sumber embuat limfokin, se erti I@>2,y>IB7, factor kemotaktik makrofag dan factor ertumbuhan sel ( ada enderita "I#S teraktivitaskan secara oliklonal, sehingga menyebabkan hi ergamaglobulinemia, yang tidak mam u meningkatkan reaksi antibody normal bila berhada an denagn antigen yang baru, jadi imunitas humoral enderita "I#S juga ikut rusak' B. 1. DEFINISI HIV HIV atau Human Immunodeficiency Virus, adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan kemudian menimbulkan "I#S' HIV menyerang salah satu jenis dari sel C sel darah utih yang bertugas menangkal infeksi' Sel darah utih tersebut termasuk limfosit yang disebut sel disebut juga sel A#><' 1ebanyakan orang yang terinfeksi HIV tidak mengetahui bah9a dirinya telah terinfeksi' Segera setelah terinfeksi, bebera a orang mengalami gejala yang miri gejala flu selama bebera a minggu' Selain itu tidak ada tanda infeksi HIV' ?eta i, virus teta ada di tubuh dan da at menularkan orang lain' ?>< atau

HIV dan virus>virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara la isan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, se erti darah, air mani, cairan vagina, cairan reseminal, dan air susu ibu' /enularan da at terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, atau un oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan>cairan tubuh tersebut' HIV meru akan suatu virus yang material genetiknya adalah +7" (asam ribonukleat) yang dibungkus oleh suatu matriks yang sebagian besar terdiri atas rotein' 6ntuk tumbuh, materi genetik ini erlu diubah menjadi #7" (asam deoksiribonukleat), diintegrasikan ke dalam #7" inang, dan selanjutnya mengalami roses yang akhirnya akan menghasilkan rotein' /rotein> rotein yang dihasilkan kemudian akan membentuk virus>virus baru' Daur Hidup Hiv ,bat>obatan yang telah ditemukan ada saat ini menghambat engubahan +7" menjadi #7" dan menghambat embentukan rotein> rotein aktif' 0n*im yang membantu engubahan +7" menjadi #7" disebut reverse transcriptase, sedangkan yang membantu embentukan rotein> rotein aktif disebut protease' 6ntuk da at membentuk transcri tase membantu roses rotein yang aktif, informasi genetik yang engubahan +7" menjadi #7"' 5ika roses tersim an ada +7" virus harus diubah terlebih dahulu menjadi #7"' +everse embentukan #7" dihambat, maka roses embentukan rotein juga menjadi terhambat' ,leh karena itu, embentukan virus>virus yang baru menjadi berjalan dengan lambat' 5adi, enggunaan obat>obatan enghambat en*im reverse transcri tase tidak secara tuntas menghancurkan virus yang terda at di dalam tubuh' /enggunaan obat>obatan jenis ini hanya menghambat roses embentukan virus baru, dan roses enghambatan ini un tidak da at menghentikan roses embentukan virus baru secara total' ,bat>obatan lain yang sekarang ini juga banyak berkembang adalah enggunaan enghambat en*im rotease' #ari #7" yang berasal dari +7" virus, akan dibentuk rotein> rotein yang nantinya akan ber eran dalam roses

<

embentukan

artikel virus yang baru' /ada mulanya,

rotein> rotein yang

dibentuk berada dalam bentuk yang tidak aktif' 6ntuk mengaktifkannya, maka rotein> rotein yang dihasilkan harus di otong ada tem at>tem at tertentu' #i sinilah eranan rotease' /rotease akan memotong rotein ada tem at tertentu dari suatu rotein yang terbentuk dari #7", dan akhirnya akan menghasilkan rotein yang nantinya akan da at membentuk rotein enyusun matriks virus ( rotein struktural) atau un rotein fungsional yang ber eran sebagai en*im' 2. AIDS "I#S adalah singkatan dari "c!uired Immune #eficiency Syndrome yang meru akan dam ak atau efek dari erkembang biakan virus hiv dalam tubuh makhluk hidu ' Virus HIV membutuhkan 9aktu untuk menyebabkan sindrom "I#S yang mematikan dan sangat berbahaya' /enyakit "I#S disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel A#< ada sel darah utih yang banyak dirusak oleh Virus HIV' "I#S meru akan enyakit yang aling ditakuti ada saat ini' HIV, virus yang menyebabkan enyakit ini, merusak sistem ertahanan tubuh (sistem imun), sehingga orang>orang yang menderita enyakit ini kemam uan untuk mem ertahankan dirinya dari serangan enyakit menjadi berkurang' Seseorang yang ositif mengida HIV, belum tentu mengida "I#S' (anyak kasus di mana seseorang ositif mengida HIV, teta i tidak menjadi sakit dalam jangka 9aktu yang lama' 7amun, HIV yang ada ada tubuh seseorang akan terus merusak sistem imun' "kibatnya, virus, jamur dan bakteri yang biasanya tidak berbahaya menjadi sangat berbahaya karena rusaknya sistem imun tubuh' 1arena ganasnya enyakit ini, maka berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan obat>obatan yang da at mengatasinya' /engobatan yang berkembang saat ini, targetnya adalah en*im>en*im yang dihasilkan oleh HIV dan di erlukan oleh virus tersebut untuk berkembang' 0n*im>en*im ini dihambat dengan menggunakan inhibitor yang nantinya akan menghambat kerja en*im> en*im tersebut dan ada akhirnya akan menghambat ertumbuhan virus HIV'

ETIOLOGI Penyebab AIDS adalah sejenis virus yang tergolong Retrovirus yang

disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus ini pertama kali diisolasi oleh Dontagnier dan kawan-kawan di Prancis pada tahun 1983 dengan nama @ym hadeno athy Associated Virus (LAV), sedangkan Gallo di Amerika Serikat pada tahun 1984 mengisolasi (HIV) III. Kemudian atas kesepakatan internasional pada tahun 1986 nama firus dirubah menjadi HIV. Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis +etrovirus +7"' #alam bentuknya yang asli meru akan artikel yang inert, tidak da at berkembang atau melukai sam ai ia masuk ke sel target' Sel target virus ini terutama sel @ymfosit ?, karena ia mem unyai rese tor untuk virus HIV yang disebut A#><' #idalam sel @ymfosit ?, virus da at berkembang dan se erti retrovirus yang lain, da at teta hidu lama dalam sel dengan keadaan inaktif' 8alau un demikian virus dalam tubuh engida HIV selalu diangga infectious yang setia saat da at aktif dan da at ditularkan selama hidu enderita tersebut' Secara mortologis HIV terdiri atas 2 bagian besar yaitu bagian inti (core) dan bagian selubung (envelo )' (agian inti berbentuk silindris tersusun atas dua untaian +7" (+ibonucleic "cid)' 0n*im reverce transcri tase dan bebera a jenis rosein' (agian selubung terdiri atas li id dan gliko rotein (g <- dan g -20)' E -20 berhubungan dengan rese tor @ymfosit (?<) yang rentan' 1arena bagian luar virus (lemak) tidak tahan anas, bahan kimia, maka HIV termasuk virus sensitif terhada engaruh lingkungan se erti air mendidih, sinar matahari dan radiasi dan sinar mudah dimatikan dengan berbagai disinfektan se erti eter, aseton, alkohol, jodium hi oklorit dan sebagainya, teta i telatif resisten terhada ultraviolet' Virus HIV hidu dalam darah, savila, semen, air mata dan mudah mati diluar tubuh' HIV da at juga ditemukan dalam sel monosit, makrotag dan sel glia jaringan otak'

1. Masa Inkubasi Aids Dasa inkubasi adalah 9aktu yang di erlukan sejak seseorang ter a ar virus HIV sam ai dengan menunjukkan gejala>gejala "I#S' 8aktu yang

dibutuhkan rata>rata cuku lama dan da at menca ai kurang lebih -2 tahun dan semasa inkubasi enderita tidak menunjukkan gejala>gejala sakit' Selama masa inkubasi ini enderita disebut enderita HIV' /ada fase ini terda at masa dimana virus HIV tidak da at terdeteksi dengan Fmasa 9indo9 eriodeG' Selama masa inkubasi enderita HIV sudah ber otensi untuk menularkan virus HIV ke ada orang lain dengan berbagai cara sesuai ola transmisi virus HIV' Dengingat masa inkubasi yang relatif lama, dan terjadi ada fase inkubasi ini' enderita HIV tidak enularan menunjukkan gejala>gejala sakit, maka sangat besar kemungkinan emeriksaan laboratorium kurang lebih 2 bulan sejak tertular virus HIV yang dikenal dengan

2. Cara Penularan Secara umum ada : faktor yang erlu di erhatikan ada enularan suatu enyakit yaitu sumber infeksi, vehikulum yang memba9a agent, host yang rentan, tem at keluar kuman dan tem at masuk kuman ( ortHd entrIe)' Virus HIV sam ai saat ini terbukti hanya menyerang sel @ymfosit ? dan sel otak sebagai organ sasarannya' Virus HIV sangat lemah dan mudah mati diluar tubuh' Sebagai vehikulum yang da at memba9a virus HIV keluar tubuh dan menularkan ke ada orang lain adalah berbagai cairan tubuh' Aairan tubuh yang terbukti menularkan diantaranya semen, cairan vagina atau servik dan darah enderita' (anyak cara yang diduga menjadi cara enularan virus HIV, namun hingga kini cara enularan HIV yang diketahui adalah melalui )

a. Transmisi Seksual Penularan melalui hubungan seksual baik Homoseksual maupun Heteroseksual merupakan penularan infeksi HIV yang paling sering terjadi. Penularan ini berhubungan dengan semen dan cairan vagina atau serik. Infeksi dapat ditularkan dari setiap pengidap infeksi HIV kepada pasangan seksnya. Resiko penularan HIV tergantung pada pemilihan pasangan seks, jumlah pasangan seks dan jenis hubungan seks. Pada penelitian Darrow (1985)

ditemukan resiko seropositive untuk zat anti terhadap HIV cenderung naik pada hubungan seksual yang dilakukan pada pasangan tidak tetap. Orang yang sering berhubungan seksual dengan berganti pasangan merupakan kelompok manusia yang berisiko tinggi terinfeksi virus HIV. 1) Homoseksual Didunia barat, Amerika Serikat dan Eropa tingkat promiskuitas homoseksual menderita AIDS, berumur antara 20-40 tahun dari semua golongan rusial. Cara hubungan seksual anogenetal merupakan perilaku seksual dengan resiko tinggi bagi penularan HIV, khususnya bagi mitra seksual yang pasif menerima ejakulasi semen dari seseorang pengidap HIV. Hal ini sehubungan dengan mukosa rektum yang sangat tipis dan mudah sekali mengalami pertukaran pada saat berhubungan secara anogenital. 2) Heteroseksual Di Afrika dan Asia Tenggara cara penularan utama melalui hubungan heteroseksual pada promiskuitas dan penderita terbanyak adalah kelompok umur seksual aktif baik pria maupun wanita yang mempunyai banyak pasangan dan berganti-ganti.

b. Transmisi Non Seksual 1) Transmisi parentral

Yaitu akibat penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya (alat tindik) yang telah terkontaminasi, misalnya pada penyalah gunaan narkotik suntik yang menggunakan jarum suntik yang tercemar secara bersama-sama. Disamping dapat juga terjadi melaui jarum suntik yang dipakai oleh petugas kesehatan tanpa disterilkan terlebih dahulu. Resiko tertular cara transmisi parental ini kurang dari 1%. Transmisi melalui transfusi atau produk darah terjadi di negara-negara barat sebelum tahun 1985. Sesudah tahun 1985 transmisi melalui jalur ini di negara barat sangat jarang, karena darah donor telah diperiksa sebelum ditransfusikan. Resiko tertular infeksi/HIV lewat trasfusi darah adalah lebih dari 90%.

2) Transmisi transplasental Penularan dari ibu yang mengandung HIV positif ke anak mempunyai resiko sebesar 50%. Penularan dapat terjadi sewaktu hamil, melahirkan dan sewaktu menyusui. Penularan melalui air susu ibu termasuk penularan dengan resiko rendah. Aairan ?ubuh yang tidak mengandung Virus HIV ada enderita HIVJ ) -' 2' 2' <' :' D. "ir liur & air ludah & saliva Beses & kotoran & tokai & bab & tinja "ir mata "ir keringat "ir seni & air kencing & air i is & urin & urine PATOFISIOLOGI HIV tergolong dalam retro virus ini menyebabkan memba9a genetic dalam +7" ( +ibonukleat acid) bukan #7" ( #eo.iribonukleat acid)' Virions HIV( artikel virus yang lengka dibungkus oleh selubung elindung ) mengandung +7" dalam inti bentuk eluru yang ter ancing dimana /2<

meru akan kom likasi structural utama ' ?ombd(knod) yang menonjol le9at dinding virus terdiri dari rotein g -20 yang terkait ada rocing <-' bagian yang secara selektif berkaitan dengan sel A#< HIV' Sel Ad< mencaku ositif (#< J ) adalah g -20 dari monosit, makrofag dan limfosit ?< hel er ( yang

dinamakan sel A#< kalau dikaitkan dengan infeksi HIV), limfosit ?< hel er meru akan sel terbanyak, sesudah terikat dengan membrane sel ?< hel er HIV akan menginjeksikan dua utas bengan +7" yang identik kedalam sel ?< hel er' #engan menggunakan en*im reverse transcri tase HIV melakukan emograman ulang materi genetic sel ?< yang terinfeksi untuk membuat double>strandet #7" ( #7" utas gonad' #7" akan disatukan ke nukleus ?< sebagai sebuah ro virus dan terjadi infeksi ermanent siklus re likasi HIV dibatasi dalam stadium ini sam ai sel yang terinfeksi diaktifkan' "ktivasi sel yang terinfeksi dilaksanakan antigen, mitogen sitokin A?7B alfa atau interleukin V atau roduk gen virus se erti ) cytomegalovirus (Am V ), e sten (am Virus, Her es sim lek atau

he atic, akibatnya sel ?< yang terinfeksi diaktifkan, re likasi serta embentukan tunas HIV terjadi sel ?< da t dihancurkan HIV baru dibentuk dan dile askan dari darah dan menginfeksi sel Ad<J lainnya' Infeksi monosit dan makrofag tam aknya berlangsung ersisiten dan tidak mengakibatkan kematian sel yang bermakna, teta i sel ini menjadi reservoir HIV sehingga virus da at bersembunyi dan sisitem imun yang terangkut ke seluruh tubuh le9at system ini dan menginfeksi jaringan tubuh' Sebagian besar jaringan ini mengandung molekul A#< J yang lain' Siitem imun ada infeksi HIV lebih aktif dari yang di erkirakan sebelumnya dan ter roduksikan sebesar 2 milyar limfosit A#<J yang lain' 1eseluruhan o ulasi sel Ad<J erifer akan mengalami ergantian ( turn over) tia -: hari sekali' 1ece atan roduksi HIV terkait dengan status kesehatan orang yang terjangkit infeksi tersebut jika orang tersebut tidak sedang ter erangi mela9an infeksi HIV lain, re roduksi HIV akan alambat' +e roduksi HIV akan di erce at kalau enderita sedang menghada i infeksi lain& system imun terstimulasi' +eaksi ini da at menjelaskan eriode laten yang di erlihatkan sebagian enderita yang terinfeksi HIV simtomatik -0 tahun sesudah terinfeksi' #alam res on imun, limfosit ?< ber eran enting mengenali antigen asing mengaktifkan limfosit ( yang mem roduksi antibody, menstimulasi limfosit sitotoksik, mem roduksi limfokin ertahanan tubuh terhada infeksi, ?< terganggu mikroorganisme yang menimbulkan enyakit akan berkesem atan menginvasi dan menyebabakan sakit seirus' Injeksi dan melignasi timbul akibat gangguan system imun ( infeksi o ortunistik )' E. PATH!A" T#r$a%pir F. MANIFESTASI KLINIS /asien "I#S secara khas unya ri9ayat gejala dan tanda enyakit' /ada infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) rimer akut yang lamanya - C 2 minggu asien akan merasakan sakit se erti flu' #an disaat fase su resi imun sim tomatik (2 tahun) asien akan mengalami demam, keringat dimalam hari,

-0

enurunan berat badan, diare, neuro ati, keletihan ruam kulit, lim anodeno athy, ertambahan kognitif, dan lesi oral' #an disaat fase infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) menjadi "I#S (bevariasi ->: tahun dari ertama enentuan kondisi "I#S) akan terda at gejala infeksi o urtunistik, yang aling umum adalah /neumocystic Aarinii roto*oa, infeksi lain (/AA), /neumonia interstisial yang disebabkan suatu

termasuk menibgitis, kandidiasis, cytomegalovirus, mikrobakterial, ati ikal' -' Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) "cut gejala tidak khas dan miri tanda dan gejala enyakit biasa se erti demam berkeringat, lesu mengantuk, nyeri sendi, sakit ke ala, diare, sakit leher, radang kelenjar getah bening, dan bercak merah ditubuh' 2' Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) tan a gejala #iketahui oleh emeriksa kadar Human Immunodeficiency Virus (HIV) dalam darah akan di eroleh hasil ositif' 2' dengan gejala +adang kelenjar getah bening menyeluruh dan meneta , embengkakan kelenjar getah bening diseluruh tubuh selama lebih dari 2 bulan' Sejak - januari -;;2, orang>orang dengan keadaan yang meru akan indicator "I#S (kategori A) dan orang yang termasuk didalam kategori "2 atau (2 diangga menderita "I#S' "da bebera a klasifikasi tanda&keadaan klinis seseorang dikatakan menderita "I#S yaitu ) 1. Ka&#'(ri K$i)i* A Dencaku satu atau lebih keadaan ini ada de9asa&remaja dengan infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang sudah da at di astikan tan a keadaan dalam kategori klinis ( dan A yaitu ) a' b' Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang sim tomatik' @im anodeno ati generalisata yang Eenerali*ed @im anodeno haty ) ersisten ( /EI ) /ersistent

--

c'

Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV ) rimer akut dengan sakit yang menyertai atau ri9ayat infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang akut'

2. Ka&#'(ri K$i)i* B Aontoh>contoh keadaan dalam kategori klinis ( mencaku ) a' "ngiomatosis (aksilaris b' 1andidiasis ,rofaring& Vulvavaginal ( eristen,frekuen & res onnya jelek terhada tera i c' #is lasia Serviks ( sedang & berat karsinoma serviks in situ ) d' Eejala konstitusional se erti anas ( 23,:o A ) atau diare lebih dari - bulan' e' @euko lakial yang berambut f' Her es Koster yang meli uti 2 kejadian yang bebeda & terjadi ada lebih dari satu dermaton saraf' g' Idio atik ?rombosito enik /ur ura h' /enyakit inflamasi elvis, khusus dengan abses ?ubo Varii' +. Ka&#'(ri K$i)i* Aontoh keadaan dalam kategori ada de9asa dan remaja mencaku ) a' b' c' d' e' f' g' h' i' 1andidiasis bronkus,trakea & aru> aru, eso hagus 1anker serviks in asif 1oksidiomikosis ekstra ulmoner & diseminata 1ri tokokosis ekstra ulmoner 1ri tos oridosis internal kronis Aytomegalovirus ( bukan hati,lien, atau kelenjar limfe ) +efinitis Aytomegalovirus ( gangguan englihatan ) 0nselo athy berhubungan dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV) Her es sim leks (ulkus kronis,bronchitis, neumonitis & esofagitis )

-2

j' k' l' m' n' o' ' !' r' s' t' u' v' ( HIV) G. -' eridonitis

Histo lamosis diseminata & ekstra ulmoner ) Iso roasis intestinal yang kronis Sarkoma 1a osi @im oma (urkit , Imunoblastik, dan limfoma rimer otak 1om leks mycobacterium ada tia avium ( D'kansasi ( ulmoner yang & diseminata & ekstra ulmoner D'?ubercolusis ekstra ulmoner ) Dycobacterium, s esies lain,diseminata & ekstra ulmoner /neumonia /neumocystic Aranii /neumonia +ekuren @eukoenselo haty multifokal rogresiva Se tikemia salmonella yang rekuren ?okso lamosis otak Sindrom elisutan akibat Human Immunodeficiency Virus lokasi

KOMPLIKASI Ora$ L#*i 1arena kandidia, her es sim lek, sarcoma 1a osi, H/V oral, gingivitis, Human Immunodeficiency Virus (HIV), leuko lakia

oral,nutrisi,dehidrasi, enurunan berat badan, keletihan dan cacat' 2' a' N#ur($('i, 1om leks dimensia "I#S karena serangan langsung Human Immunodeficiency Virus (HIV) isolasi social' b' 0nselo haty akut, karena reaksi tera eutik, hi oksia, hi oglikemia, ketidakseimbangan elektrolit, meningitis & ensefalitis' #engan efek ) sakit ke ala, malaise, demam, aralise, total & arsial' c' Infark serebral kornea sifilis meningovaskuler,hi otensi sistemik, dan maranik endokarditis' ada sel saraf, berefek erubahan ke ribadian, kerusakan kemam uan motorik, kelemahan, disfasia, dan

-2

d' e' 2' a'

7euro ati karena imflamasi demielinasi oleh serangan Human Immunodeficienci Virus (HIV) Ga*&r(i)&#*&i)a$ #iare karena bakteri dan virus, ertumbuhan ce at flora normal, lim oma, dan sarcoma 1a osi' #engan efek, badan,anoreksia,demam,malabsorbsi, dan dehidrasi' enurunan berat

b'

He atitis karena bakteri dan virus, lim oma,sarcoma 1a osi, obat illegal, alkoholik' #engan anoreksia, mual muntah, nyeri abdomen, ikterik,demam atritis'

c'

/enyakit "norektal karena abses dan fistula, ulkus dan inflamasi erianal yang sebagai akibat infeksi, dengan efek inflamasi sulit dan sakit, nyeri rectal, gatal>gatal dan siare'

<'

R#*pira*i Infeksi karena /neumocystic Aarinii, cytomegalovirus, virus influen*a, dan strongyloides dengan efek nafas

neumococcus,

endek,batuk,nyeri,hi oksia,keletihan,gagal nafas' :' D#r%a&($('i, @esi kulit stafilokokus ) virus her es sim leks dan *oster, dermatitis karena .erosis, reaksi otot, lesi scabies&tuma, dan dekobitus dengan efek nyeri,gatal,rasa terbakar,infeksi skunder dan se sis' 4' a' b' S#)*(ri, /andangan ) Sarkoma 1a osi ada konjungtiva berefek kebutaan /endengaran ) otitis eksternal akut dan otitis media, kehilangan endengaran dengan efek nyeri' H. -' PEMERIKSAAN PENUNJANG T#* La-(ra&(riu%

-<

?elah dikembangkan sejumlah tes diagnostic yang sebagian masih bersifat enelitian' ?es dan emeriksaan laboratorium digunakan untuk mendiagnosis Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan memantau erkembangan enyakit serta res onnya terhada tera i Human Immunodeficiency Virus (HIV) a' -) Serologis ?es antibody serum Skrining Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan 0@IS"' Hasil tes ositif, ta i bukan meru akan diagnosa 2) 2) <) :) ?es blot 9estern Dengkonfirmasi diagnosa Human Immunodeficiency Virus (HIV) Sel ? limfosit /enurunan jumlah total Sel ?< hel er Indikator system imun (jumlah L200M ?3 ( sel su resor sito atik ) +asio terbalik ( 2 ) - ) atau lebih besar dari sel su hel er ( ?3 ke ?< ) mengindikasikan su resi imun' 4) /2< ( /rotein embungkus Human rogresi ImmunodeficiencyVirus (HIV ) /eningkatan nilai kuantitatif infeksi =) normal 3) erifer monoseluler' ;) ositif 2' N#ur($('i* 00E, D+I, A? Scan otak, 0DE ( emeriksaan saraf) ?es /HS /embungkus he atitis ( dan antibody, sifilis, ADV mungkin +eaksi rantai olimerase Dendeteksi #7" virus dalam jumlah sedikit ada infeksi sel 1adar Ig Deningkat, terutama Ig ", Ig E, Ig D yang normal atau mendekati rotein mengidentifikasi ressor ada sel

-:

2'

T#* Lai)).a a' Sinar N dada Denyatakan erkembangan filtrasi interstisial dari /A/ taha lanjut atau adanya kom likasi lain b' ?es Bungsi /ulmonal #eteksi a9al neumonia interstisial c' Skan Eallium "mbilan difusi lainnya' d' (io sis #iagnosa lain dari sarcoma 1a osi e' (rankosko i & encucian trakeobronkial #ilakukan dengan bio sy ada 9aktu /A/ atau un dugaan kerusakan aru> aru ulmonal terjadi ada /A/ dan bentuk neumonia

<'

T#* HIV (anyak orang tidak menyadari bah9a mereka terinfeksi virus HIV'O:-P

1urang dari -Q enduduk erkotaan di "frika yang aktif secara seksual telah menjalani tes HIV, dan ersentasenya bahkan lebih sedikit lagi di edesaan' Selain itu, hanya 0,:Q 9anita mengandung di erkotaan yang mendatangi fasilitas kesehatan umum mem eroleh bimbingan tentang "I#S, menjalani emeriksaan, atau menerima hasil tes mereka' "ngka ini bahkan lebih kecil lagi di fasilitas kesehatan umum edesaan'O:-P #engan demikian, darah dari ara endonor dan roduk darah yang digunakan untuk selalu di eriksa kontaminasi HIV>nya' ?es HIV umum, termasuk imunoasai en*im HIV dan engujian 8estern blot, dilakukan untuk mendeteksi antibodi HIV ada serum, lasma, cairan mulut, darah kering, atau urin asien' 7amun demikian, eriode antara infeksi dan berkembangnya antibodi ela9an infeksi yang da at dideteksi (9indo9 eriod) bagi setia orang da at bervariasi' Inilah sebabnya menga a dibutuhkan 9aktu 2> 4 bulan untuk mengetahui serokonversi dan hasil ositif tes' ?erda at ula tes>tes engobatan dan enelitian medis, harus

-4

komersial untuk mendeteksi antigen HIV lainnya, HIV>+7", dan HIV>#7", yang da at digunakan untuk mendeteksi infeksi HIV meski un erkembangan antibodinya belum da at terdeteksi' Deski un metode>metode tersebut tidak disetujui secara khusus untuk diagnosis infeksi HIV, teta i telah digunakan secara rutin di negara>negara maju' I. PENATALAKSANAAN (elum ada enyembuhan untuk "I#S, jadi erlu dilakukan encegahan Human Immunodeficiency Virus (HIV) untuk mencegah ter ajannya Human Immunodeficiency Virus (HIV), bisa dilakukan dengan ) -' 2' 2' <' :' Delakukan abstinensi seks & melakukan hubungan kelamin dengan asangan yang tidak terinfeksi' Demeriksa adanya virus aling lambat 4 bulan setelah hubungan seks terakhir yang tidak terlindungi' Denggunakan elindung jika berhubungan dengan orang yang tidak jelas status Human Immunodeficiency Virus (HIV) nya' ?idak bertukar jarum suntik,jarum tato, dan sebagainya' Dencegah infeksi kejanin & bayi baru lahir' " abila terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV), maka ter inya yaitu ) -' (ertujuan P#)'#)da$ia) I)/#,*i Opur&u)i*&i, menghilangkan,mengendalikan, dan emulihan infeksi

o urtunistik,nasokomial, atau se sis' ?idakan engendalian infeksi yang aman untuk mencegah kontaminasi bakteri dan kom likasi di ertahankan bagi asien dilingkungan era9atan kritis' 2' terhada "I#S, T#rapi A0T 1A2id(&i%idi)3 #isetujui B#" (-;3=) untuk enggunaan obat antiviral "K? yang efektif obat ini menghambat re likasi antiviral Human Immunodeficiency Virus (HIV) dengan menghambat en*im embalik traskri tase' "K? tersedia untuk asien "I#S yang jumlah sel ?< nya LM2 ' Sekarang, "K? enyebab se sis harus

-=

tersedia untuk

asien dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV)

ositif

asim tomatik dan sel ?< M :00 mm2

2'

T#rapi A)&ivira$ Baru (ebera a antiviral baru yang meningkatkan aktivitas system imun dengan

menghambat re likasi virus & memutuskan rantai re roduksi virus ada rosesnya' ,bat>obat ini adalah ) a' #idanosine b' +ibavirin c' #iedo.ycytidine d' +ecombinant A# < da at larut e' Vaksin dan +ekonstruksi Virus 6 aya rekonstruksi imun dan vaksin dengan agen tersebut se erti interferon, maka keahlian dibidang a' era9at unit khusus era9atan kritis da at menggunakan enelitian untuk menunjang roses ke era9atan dan

emahaman dan keberhasilan tera i "I#S' /endidikan untuk menghindari alcohol dan obat terlarang, makan>makanan sehat,hindari stress,gi*i yang kurang,alcohol dan obat>obatan yang mengganggu fungsi imun' b' Denghindari infeksi lain, karena infeksi itu da at mengaktifkan sel ? dan mem erce at reflikasi Human Immunodeficiency Virus (HIV)' J. PEN EGAHAN ?iga jalur utama (rute) masuknya virus HIV ke dalam tubuh ialah melalui hubungan seksual, ersentuhan ( a aran) dengan cairan atau jaringan tubuh yang terinfeksi, serta dari ibu ke janin atau bayi selama eriode sekitar kelahiran ( eriode erinatal)' 8alau un HIV da at ditemukan ada air liur, air mata dan urin orang yang terinfeksi, namun tidak terda at catatan kasus infeksi dikarenakan cairan>cairan tersebut, dengan demikian resiko infeksinya secara umum da at diabaikan'

-3

-'

Hu-u)'a) *#,*ua$ Dayoritas infeksi HIV berasal dari hubungan seksual tan a elindung

antarindividu yang salah satunya terkena HIV' Hubungan heteroseksual adalah modus utama infeksi HIV di dunia' Selama hubungan seksual, hanya kondom ria atau kondom 9anita yang da at mengurangi kemungkinan terinfeksi HIV dan enyakit seksual lainnya serta kemungkinan hamil' (ukti terbaik saat ini menunjukan bah9a enggunaan kondom yang la*im mengurangi resiko enularan HIV sam ai kira>kira 30Q dalam jangka anjang, 9alau un manfaat ini lebih besar jika kondom digunakan dengan benar dalam setia kesem atan' 1ondom laki>laki berbahan lateks, jika digunakan dengan benar tan a elumas berbahan dasar minyak, adalah satu>satunya teknologi yang aling efektif saat ini untuk mengurangi transmisi HIV secara seksual dan enyakit menular seksual lainnya' /ihak rodusen kondom menganjurkan bah9a elumas berbahan minyak se erti vaselin, mentega, dan lemak babi tidak digunakan dengan kondom lateks karena bahan>bahan tersebut da at melarutkan lateks dan membuat kondom berlubang' 5ika di erlukan, ihak rodusen menyarankan menggunakan elumas berbahan dasar air' /elumas berbahan dasar minyak digunakan dengan kondom oliuretan' 1ondom 9anita adalah alternatif selain kondom laki>laki dan terbuat dari oliuretan, yang memungkinkannya untuk digunakan dengan elumas berbahan dasar minyak' 1ondom 9anita lebih besar dari ada kondom laki>laki dan memiliki sebuah ujung terbuka keras berbentuk cincin, dan didesain untuk dimasukkan ke dalam vagina' 1ondom 9anita memiliki cincin bagian dalam yang membuat kondom teta di dalam vagina R untuk memasukkan kondom 9anita, cincin ini harus ditekan' 1endalanya ialah bah9a kini kondom 9anita masih jarang tersedia dan harganya tidak terjangkau untuk sejumlah besar 9anita' /enelitian a9al menunjukkan bah9a dengan tersedianya kondom 9anita, hubungan seksual dengan elindung secara keseluruhan meningkat relatif terhada hubungan seksual tan a elindung sehingga kondom 9anita meru akan strategi encegahan HIV yang enting' /enelitian terhada asangan yang salah satunya terinfeksi menunjukkan er tahun' Strategi bah9a dengan enggunaan kondom yang konsisten, laju infeksi HIV terhada asangan yang belum terinfeksi adalah di ba9ah -Q

-;

encegahan telah dikenal dengan baik di negara>negara maju' 7amun, enelitian atas erilaku dan e idemiologis di 0ro a dan "merika 6tara menunjukkan melakukan kegiatan keberadaan kelom ok minoritas anak muda yang teta

beresiko tinggi meski un telah mengetahui tentang HIV&"I#S, sehingga mengabaikan resiko yang mereka hada i atas infeksi HIV' 7amun demikian, transmisi HIV antar engguna narkoba telah menurun, dan transmisi HIV oleh transfusi darah menjadi cuku langka di negara>negara maju' /ada bulan #esember tahun 2004, enelitian yang menggunakan uji acak terkendali mengkonfirmasi bah9a sunat laki>laki menurunkan resiko infeksi HIV ada ria heteroseksual "frika sam ai sekitar :0Q' #ihara kan endekatan ini akan digalakkan di banyak negara yang terinfeksi HIV aling arah, 9alau un enera annya akan berhada an dengan sejumlah isu sehubungan masalah ke raktisan, budaya, dan erilaku masyarakat' (ebera a ahli mengkha9atirkan bah9a erse si kurangnya kerentanan HIV ada laki>laki bersunat, da at meningkatkan erilaku seksual beresiko sehingga mengurangi dam ak dari usaha encegahan ini' /emerintah "merika Serikat dan berbagai organisasi kesehatan menganjurkan /endekatan "(A untuk menurunkan resiko terkena HIV melalui hubungan seksual' "da un rumusannya dalam bahasa Indonesia)

4
2'

Anda jauhi seks, Bersika saling setia dengan asangan, egah dengan kondom' K()&a%i)a*i 6aira) &u-u7 &#ri)/#,*i

8abah "I#S di "frika Sub>Sahara tahun -;3:>2002' /ekerja kedokteran yang mengikuti ke9as adaan universal, se erti mengenakan sarung tangan lateks ketika menyuntik dan selalu mencuci tangan, da at membantu mencegah infeksi HIV' Semua organisasi encegahan "I#S menyarankan engguna narkoba untuk tidak berbagi jarum dan bahan lainnya yang di erlukan untuk mem ersia kan dan mengambil narkoba (termasuk alat suntik, ka as bola, sendok, air engencer obat, sedotan, dan lain>lain)' ,rang erlu menggunakan

20

jarum yang baru dan disterilisasi untuk tia

suntikan' Informasi tentang

membersihkan jarum menggunakan emutih disediakan oleh fasilitas kesehatan dan rogram enukaran jarum' #i sejumlah negara maju, jarum bersih terda at gratis di sejumlah kota, di enukaran jarum atau tem at enyuntikan yang aman' (anyak negara telah melegalkan ke emilikan jarum dan mengijinkan embelian erlengka an enyuntikan dari a otek tan a erlu rese dokter' 2' P#)u$ara) dari i-u ,# a)a, /enelitian menunjukkan bah9a obat antiretrovirus, bedah caesar, dan emberian makanan formula mengurangi eluang enularan HIV dari ibu ke anak (mother>to>child transmission, D?A?)' 5ika emberian makanan engganti da at diterima, da at dikerjakan dengan mudah, terjangkau, berkelanjutan, dan aman, ibu yang terinfeksi HIV disarankan tidak menyusui anak mereka' 7amun demikian, jika hal>hal tersebut tidak da at ter enuhi, emberian "SI eksklusif disarankan dilakukan selama bulan>bulan ertama dan selanjutnya dihentikan sesegera mungkin' /ada tahun 200:, sekitar =00'000 anak di ba9ah umur -: tahun terkena HIV, terutama melalui enularan ibu ke anak$ 420'000 infeksi di antaranya terjadi di "frika' #ari semua anak yang diduga kini hidu dengan HIV, 2 juta anak (ham ir ;0Q) tinggal di "frika Sub Sahara'

2-

BAB III ASUHAN KEPERA!ATAN A. F(,u* p#)',a8ia) /engkajian umum asien "I#S a. A,&ivi&a*9i*&ira7a& Eejala ) mudah lelah, berkurangnya toleransi terhada aktivitas biasanya, rogresi kelelaha&malaise' /erubahan ola tidur' ?anda ) kelelahan otot, menurunya masa otot' +es on fisiologis terhada aktivitas se erti erubahan dalam ?#, frekuensi jantung, ernafasan' -. Sir,u$a*i Eejala ) roses enyembuhan luka yang lambat$ erdarahan lama ada cedera' ka iler' 6. I)&#'ri&a* #'( Eejala ) faktor stress yang berhubungan dengan kehilangan (keluarga, ekerjan, gaya hidu ,dll), mengkuatirkan enam ilan (menurunyya berat badan,dd), mengingkari diagnosa, merasa tidak berdaya, utus asa, tidak berguna, rasa bersalah, dan de resi' ?anda ) mengingkari, cemas, de resi, takut, menarik diri' erilaku marah, menangis, kontak mata yang kurang' ?anda ) takikardia, erubahan ?# ostural, menurunnya volume nadi erifer, ucat atau sianosis$ ar anjangan engisian

22

d.

E$i%i)a*i Eejala ) diare yang intermiten, terus menerus, sering atau tan a disertai kram abdominal' 7yeri anggul, rasa terbakar saat miksi' ?anda ) feses enter atau tan a disertai mucus atau darah' #iare ekat yang sering, nyeri tekan abdominal, lesi atau abses rectal, erianal' /erubahan dalam jumlah, 9arna, sdan karakteristik urine'

#.

Ma,a)a)96aira) Eejala ) tidak nafsu makan, badan yang rogresif' ?anda ) /enurunan berat badan, da at menunjukkan adanya bising usus hi eraktif, turgor kulit buruk, lesi ada rongga mulut, adanya sela ut uih dan erubahan 9arna, edema' erubahan dalam mengenali makanan, mual&muntah' #isfagia, nyeri retrosternal saat menelan' enurunan berat

/.

H.'i#)# Eejala )tidak da at menyelesaikan "1S ?anda )mem erlihatkan era9atan diri' enam ilan yang tidak ra ih' era9atan diri, aktivitas 1ekurangan dalam banyak atau semua

'.

N#ur(*#)*(ri Eejala ) using& ening, sakit ke ala' /erubahan status mental, kehilangan ketajaman& kemam uan diri untukmenga9asi masalah, tidak mam u mrngingat& konsentrasi menurun'kelemahan otot, tremor, dan erubahan ketajaman englihatan' 1ebas, kasemutan ada ekstremiats(kaki menunjukkan erubahan aling a9al)' ?anda ) erubahan status mental, dngan rentang antara kacau mental sam ai demensia, lu a, konsentrasi buruk, tingkat kasadaran menurun, a atis, retardasi sikomotor&res on lambat' Ide aranoid, ansietas yang berkembang bebas, hara an yang tidak

22

realistis' ?imbul reflek tidak normal, menurunnya kekuatan otot, dan gaya berjalan ataksia'tremor ada motorik kasar&halus, menurunnya motorik fokalis' Hemoragi retina dan eksudat'

7.

N.#ri9,#).a%a)a) Eejala ) nyeri umu &local, sakit, rasa terbakar ada kaki' Sakit ke ala, nyeri dada leuritis' nyeri ?anda ) embengkakan ada sendi, nyeri ada kelenjar, tekan' /enurunan rentang gerak, erubahan gaya berjalan& incang, gerak otot melindungi yang sakit'

i.

P#r)apa*a) Eejala ) IS1 sering, meneta ' 7a as rogresif' (atuk (mulai dari sedang sam ai ?anda ) taki neu, disters arah), roduktif s utum' (endungan atau sesak ada dada' erna asan' /erubahan bunyi n as&bunyi na as adventius' S utum )kuning endek yang roduktif&non>

8.

K#a%a)a) Eejala ) ri9ayat jath, terbakar, ingsan, luka yang lambat enyembuhannya' +i9ayat menjalani tranfusi darah yang sering atau berulang' +i9ayat enyakit defisiensi imun, yakni kanker taha lanjut' #emam berulang) suhu rendah, eningkatan suhu intermitetn&memuncak$ berkeringat malam' ?anda ) erubahan integritas kulit ) ter otong, ram, mis' 0c*ema, eksantem, soriasis, erubahan 9arna, erubahan ukuran& mola 9arna mla,$ mudah terjadi memar yang tidak da at dijelaskan sebabnya' +ectum, luka>luka elebaran kelenjar linfe berjalan' erianal&abses,'timbulnya nodul>nodul, ada dua area tubuh&lebih (leher, ketiak,

aha)'menurunnya kekebalan imim, tekanan otot, erubahan ada gaya

2<

,.

S#,*ua$i&a* Eejala ) ri9ayat erilaku beresiko tinggi yakni mengadakan hubungan seksual deang asangan yang ositif HIV,

asangan seksual mlti el, aktivitas seksual yang tidak terlindung, dan seks anal' Denurunnya libido, terlalu sakit untuk melakukan hubungan seks' enggunaan kondom yang tidak konsisten' Denggunakan encegah kehamilan' ?anda ) kehamilan atau resiko terhada hamil' Eenetalia ) manifestasi kulit(mis' 1util, her es) $. I)&#ra,*i *(6ia$ Eejala ) masalah yang ditimbulkan oleh diagnosis,mis' 1ehilangan karabat&orang terdekat, teman, endukung'rasa takut untuk mengungka kannya ada orang lain, takut akan enolakan&kehilangan enda atan' Isolasi, keseian, teman dekat atau un mandiri, tidak mam u membuat rencana' ?anda ) erubahan oada interaksi keluarga& orang terdekat'aktivitas yang tak terorganisasi' %. P#).u$u7a)9p#%-#$a8ara) Eejala )kegagalan untuk mengikuti er9atan, melanjutkan erilaku beresiko tinggi(seksual& enggunaan obat>obatan IV)' /enggunaan& enyalahgunaan obat>obatan IV, sast ini merokok, enyalahgunaan alcohol' /ertinbangan rencana emulangan) memerlukan bantuan keuangan, obat>obatan&tindakan, era9atan kulit&luka, eralatan&bahan, trans otasi, belanja makanan dan ersia an $ era9atan diri, rosedur era9atan teknis,dll' B. Dia')(* K#p#ra:a&a) asangan yang meninggal karena "I#S' Dem ertanyakan kemam uan untuk teta il

2:

a' +0S?I infeksi berhubungan dengan res on imunitas yang berkurang ( Immuno su resi)' b' 1urang engetahuan berhubungan dengan cara encegahan enularan HIV' c' Isolasi social berhubungan dengan mudahnya transmisi atau roses enularan enyakit'

24

REN ANA ASUHAN KEPERA!ATAN 7o #iagnosa ?ujuan 1riteria > Intervensi / > antau adanya infeksi ( demam, menggigil, ada dia oresis, batuk, nafas endek, nyeri oral atau nyeri menelan , bercak ber9arna crem ada dan dari dirongga oral, sering berkemih, disuria, kemerahan, bengkak, drainase dari lkua, lesi dan dari > antau keluhan nyeri ulu hati, disfagia, sakit retrosternal menca ai enyembuhan luka & lesi' > eriksa adanya luka atau lokasi alat invasif, erhatikan tanda>tanda inflamasi&infeksi lokal' > Identifikasi atau 2= ada 9aktu menelan, eningkatan kejang abdominal, diare hebat' / masa vesicular di9ajah, bibir, area erianal )' > N > terjadi sekunder akibat kandidiasis oral ata un her es' 1ri tos oridios is adalah infeksi arasit yang menyebabkan diare encer (seringkali lebih besar dari -: lt&hari' / 0sofagitis mungkin demam bebas sekresi urulen lain kondisi infeksi' > (isa tanda>tanda #eteksi dini terhada infeksi enting untuk melakukan tindakan segera ' infeksi lama dan berulang mem erberat kelemahan asien ' +asional 1e era9atan Hasil +esiko tinggi Setelah dilakukan infeksi berhubungan dengan res on imunitas yang berkurang ( Immuno su resi)' tindakan ke era9atan, infeksi bisa dengan hasil ) > ?idak klien bisa diatasi kriteria

engeluaran &

era9atan a9al > jarkan asien atau emberi era9atan tentang erlunya mela orkan kemungkinan infeksi ' > > berikan deteksi dini terhsada infeksi' 2 1urang engetahuan berhubungan encegahan enularan HIV, dan kebutuhan engobatan' Setelah dilakukan tindakan ke era9atan' bisa mengetahui > HIV, asien gaya serta aturan erikan informasi enatalaksanaan gejala yang melengka i aturan medis, misal ada diare intermiten gunakan lomotil sebelum ergi kekegiatan sosial' > orong aktivitas atau latihan ada tingkat yang da at ditoleransi asien' > Derangsang 23 # > Demberikan asien eningkatan kontrol, atau mengurangi risiko rasa malu dan meningkatkan kenyamanan' > nstruksikan asien, keluarga, teman, tentang rute enularan HIV' ( I > /ngetahuan tentang enularan enyakit membantu mencegah enyabaran enyakit, dan mencegah rasa takut' " dari infeksi sekunder da at mencegah terjadinya se sis'

dengan cara 1lien dihara kan bagaimana encegahan enularan dan juga bisa erubahan dan dalam era9atan' ikut

memulai

hidu yang erlu,

> ekankan erlunya melanjutkan

ele asan endorfin ada otak, meningkatkan rasa sejahtera >

era9atan kesehatan dan evaluasi' > ekankan entingnya istirahat yang adekuat

? Demberi kesem atan untuk mengubah aturan untuk memenuhi kebutuhan erubahan individual' > Dencegah atau mengurangi ke enatan, meningkatkan kemam uan

Isolasi social Setelah dilakukan berhubungan dengan mudahnya transmisi atau roses enularan enyakit' tindakan ke era9atan 1lien menunjukkan eningkatan erasaan diri ber artisifasi dalam atau ada aktivitas rogram tingkat harga dan bisa

> aji ola interaksi social yang la*im' > orong adanya

1 > meneta kan dasar untuk intervensi # > Dembantu memamnta ka n artisifasi ada hubungan 8 as adai gejala>gejala verbal&nonverbal, sosial' #a at mengurangi kemungkinan 2; hubungan yang aktif dengan orang terdekat individual'

>

kemam uan&hasra

t'

misalnya menarik diri, utus asa, erasaan kese ian' ?anyakan ke ada klien a akah ernah berfikir untuk bunuh diri' >

u aya bunuh diri' Indikasi bah9a utus asa dan ide untuk bunuh diri sering muncul $ ketika tanda> tanda ini diketahui oleh emberi era9atan, asien umumnya ingin bicara mengenai erasaan ingin bunuh diri, terisolasi dan utus asa'

20

PATH!A" HIV ( Human Immuno deficiency Virus )

Ikatan rotein g -20 dengan sel (A#<J)

Ikatan dengan membrane sel ?< hel er

Injeksi 2 utas benang +7" yang identik ke ?< hel er oleh en*im referse transci tase

/emograman ulang materi genetic sel ?< terinfeksi

/embuahan double stranded (#7" ( #7" utas ganda)

/enyatuan #7" nucleus ?<

"ktivasi sel ?< terinfeksi, Interleukin I dan roduk gen virus

+e likasi /embentukan HIV baru

1urang /engetahuan

/engle asan HIV yg baru ke lasma

Isolasi Sosial

+e likasi /embentukan tunas HIV baru 1urang Informasi /engle asan HIV baru ke lasma Dudahnya transmisi dan roses enularan enyakit 2/rosedur Isolasi

?ak tahu cara /encegahan dan enularan HIV

Infeksi A# < J lainnya

AIDS +esiko ?inggi Infeksi 1erusakan limfosit ?< DAFTAR PUSTAKA Immunosu resi Infeksi , ortunistik

#oenges, D,0, 2000,Rrencana Asuhan Keperwatan, Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, 0EA, 5akarta (augman, /$ Hackley,5,A, 2000, Keperawatan Medikal Bedah Buku Saku Brunnert and Sudart, 0EA, 5akarta htt )&&id'9iki edia'org&9iki&"I#S' htt )&&asuhan>ke era9atan'blogs ot'com&2004&0:&aids'html' htt )&&ojs'lib'unair'ac'id&inde.' h &A#1&article&vie9&2==: htt )&&cuku gue'com&about'htm'

22

S-ar putea să vă placă și