Sunteți pe pagina 1din 69

NADIAH (030.07.307) NURUL WAHIDA (030.08.301) SYARIFAH ZAWANI (030.08.

307)

PENDAHULUAN
Proyeksi Data Statistik Indonesia (2009), jumlah

penduduk Indonesia pada tahun 2009 sekitar 463 juta jiwa dengan jumlah usia produktif sekitar 157 juta jiwa atau sekitar 33% dari total penduduk indonesia (Data Statistik Indonesia, 2009c) Menurut data dari WHO (World Health Organization) pada tahun 1993, kurang lebih 18% penduduk dunia pernah mengalami gangguan sulit tidur, dengan keluhan yang sedemikian hebatnya sehingga menyebabkan tekanan jiwa bagi penderitanya (Lanywati dalam Wibowo, 2009).

RUMUSAN MASALAH

Apakah faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan tidur pada usia produktif di wilayah kerja Puskesmas Mampang?

TUJUAN
kualitas & produktifitas hidup kelompok usia produktif.

Tujuan Umum

Tujuan Khusus
Mengidentifikasi kualitas tidur pada kelompok usia produktif di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Mampang. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab gangguan tidur pada kelompok usia produktif di wilayah kerja Puskesmas Kacamatan Mampang. Menganalisis hubungan antara usia dengan gangguan tidur pada kelompok usia produktif di wilayah kerja Puskesmas Kacamatan Mampang

Menganalisis hubungan antara jenis kelamin dengan gangguan tidur pada kelompok usia produktif di wilayah kerja Puskesmas Kacamatan Mampang
Menganalisis hubungan antara status pernikahan dengan gangguan tidur pada kelompok usia produktif di wilayah kerja Puskesmas Kacamatan Mampang. Menganalisis hubungan antara tingkat pendidikan dengan gangguan tidur pada kelompok usia produktif di wilayah kerja Puskesmas Kacamatan Mampang.

Menganalisis hubungan gaya hidup dengan gangguan tidur pada kelompok usia produktif di wilayah kerja Puskesmas Kacamatan Mampang.

Menganalisis hubungan antara penyakit kronis dengan gangguan tidur pada kelompok usia produktif di wilayah kerja puskesmas Kacamatan Mampang.
Menganalisis hubungan antara stress dengan gangguan tidur pada kelompok usia prosuktif di wilayah kerja puskesmas Kacamatan Mampang Mengnalisis faktor yang paling berhubungan dengan gangguan tidur pada kelompok usia produktif di wilayah kerja Puskesmas Kacamatan Mampang.

MANFAAT
Akademik/ilmiah Memberi informasi tentang kualitas tidur dan faktorfaktor yang berhubungan dengan gangguan tidur. Dapat menambah bahan pustaka bagi lembaga pendidikan tentang kualitas tidur dan faktorfaktor yang berhubungan gangguan tidur.
Pelayanan Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kualitas tidur dan faktor-faktor yang menyebabkan gangguan tidur. Institusi yang terkait dapat melakukan usaha promotif dan preventif berkenaan kualitas tidur dan faktorfaktor yang meyebabkan gangguan tidur serta pemberian pendidikan kesehatan pada penderita insomnia. Pengembangan Penelitian

Meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang kualitas tidur dan faktorfaktor yang berhubungan dengan gangguan tidur

KERANGKA TEORI
FAKTOR RESIKO Internal Usia Jenis kelamin Status pernikahan Tingkat pendidikan Pekerjaan Gaya hidup -minuman berkafein -bergadang -merokok -konsumsi alcohol Stress JENIS Sementara Jangka pendek kronis

FAKTOR RESIKO eksternal

Lingkungan
GANGGUAN TIDUR -Cahaya -Suhu -Suara gaduh

Penyakit kronis -Diabetes Melitus -Hipertensi -Penyakit Paru Menahun -Hipertrofi Prostat -Hipertiroid -Kanker

KERANGKA KONSEP
Faktor Internal Usia Jenis kelamin Status pernikahan Tingkat pendidikan Gaya hidup -minuman berkafein

-merokok
- konsumsi alcohol Stress Penyakit kronis -Diabetes Melitus -Hipertensi

Gangguan tidur pada usia produktif

DEFINISI OPERASIONAL
Variabel Dependen Gg. tidur pd kel. usia produktif Variabel Bebas Usia Jenis kelamin Status pernikahan Tingkat pendidikan Gaya hidup (kafein,rokok,alkohol) Penyakit Kronis (DM,HT) Stress

Gangguan Tidur (variabel dependen)


DEFINISI OPERASIONAL CARA UKUR
Kesulitan untuk tidur /tetap tertidur,/ gangguan tidur yg membuat penderita merasa belum cukup tidur pada saat terbangun Menyebarkan kuesioner mengenai gejalagejala insomnia KSPBJ insomnia rating scale 1=Ya (>10) 2=Tidak (<10)

ALAT UKUR
SKOR

SKALA UKUR
REFERENSI

Nominal
Lumbantobing 2004; Mai dan Buysse, 2009

Jenis Kelamin
DEFINISI OPERASIONAL CARA UKUR
Karakteristik usia produktif yang terdiri dari Pria dan wanita Menyebarkan kuesioner data identitas & wawancara

ALAT UKUR
SKOR SKALA UKUR REFERENSI

Kuesioner
1= laki-laki 2= perempuan Nominal Data statistik Indonesia 2009a

Status Pernikahan
Ikatan batin ant. Pria dgn wanita sbg suami isteri DEFINISI OPERASIONAL dgn tujuan membentuk suatu rumah tangga

CARA UKUR ALAT UKUR

Menyebarkan kuesioner data identitas & wawancara Kusioner

SKOR
SKALA UKUR REFERENSI

1=Ya(menikah ) 2=Tidak(tidak menikah)


Nominal Data statistik Indonesia 2009a

Umur
DEFINISI OPERASIONAL CARA UKUR ALAT UKUR SKOR
Perhitungan usia berdasarkan kematangan biologis. Usia responden saat penelitian Menyebarkan kuesioner data identitas & wawancara Kusioner 1=ms remaja awal tahun 12-16 2=ms remaja akhir tahun 17-25 3=ms dewasa awal tahun 26-35 4=ms dewasa akhir tahun 36-45 5=ms lansia awal tahun 46-55 6=ms lansia akhir tahun 56-66

SKALA UKUR
REFERENSI

Nominal
Depkes RI (2009)

Tingkat Pendidikan
DEFINISI OPERASIONAL CARA UKUR
Penduduk yg masih sekolah / tidak sekolah menurut pendidikan tertinggi yang telah ditamatkan Menyebarkan kuesioner data identitas & wawancara Kusioner 1=sarjana 2=non-sarjana nominal Data statistik Indonesia,2009b

ALAT UKUR
SKOR SKALA UKUR REFERENSI

Merokok
DEFINISI OPERASIONAL
CARA UKUR ALAT UKUR SKOR
Suatu aktivitas menghisap atau menghirup asap rokok dgn membakar tembakau rokok,pipa/cerutu Menyebarkan kuesioner data identitas & wawancara Kusioner 1=merokok 2=tidak merokok Nominal Risk factor modification of coronary artery disease

SKALA UKUR
REFERENSI

Konsumsi Alkohol
DEFINISI OPERASIONAL CARA UKUR ALAT UKUR SKOR SKALA UKUR REFERENSI
Kebiasaan minum alkohol responden dalam 12 bulan terakhir Menyebarkan kuesioner data identitas & wawancara Kuesioner 1=konsumsi alkohol 2=tidak konsumsi alkohol nominal The International Journal of Alcohol and Drug Research

Konsumsi Kafein
DEFINISI OPERASIONAL CARA UKUR ALAT UKUR SKOR SKALA UKUR REFERENSI
Kebiasaan minum kafein dalam 12 bulan terakhir Menyebarkan kuesioner data identitas & wawancara Kuesioner 1=konsumsi kafein 2=tidak konsumsi kafein Nominal Balitbengkes Depkes RI

Diabetes Melitus
DEFINISI OPERASIONAL
CARA UKUR ALAT UKUR SKOR
Merupakan kel. Penyakit metabolik dgn karekteristik hiperglikemia yg terjadi krn kel. sekresi insulin,kerja insulin atau kedua-keduanya. Menyebarkan kuesioner data identitas & wawancara Kuesioner 1= ya 2=tidak Nominal American Diabetes Association (ADA) tahun 2010

SKALA UKUR REFERENSI

Hipertensi
DEFINISI OPERASIONAL CARA UKUR
Peningkatan tekanan darah 140/90 mmHg Tekanan darah diukur dalam posisi duduk/berbaring dgn manset tensimeter dipasang pd lengan ats 2 jari di ats fossa cubiti lalu steteskop diletakkkn tepat pd fossa cubiti sambil mendengarkan denyut nadi. Tekanan darah diukur sebanyak 2 kali pemriksaan. Steteskop.tensimeter 1=Hipertensi ( 140/90 mmHg) 2=tidak hipertensi (<140/90mmHg) Nominal Ann Intermed

ALAT UKUR SKOR SKALA UKUR REFERENSI

Stress
Suatu kondisi yg menekan keadaan psikis seseorang dlm DEFINISI OPERASIONAL mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai

kesempatan tersebut terdapat batasan/penghalang. Kondisi yang mempengaruhi fisik/psikis seseorang sehingga mengganggu pelaksanaan kerja mereka
Menyebarkan kuesioner data identitas & wawancara Holmes Scale

CARA UKUR ALAT UKUR

SKOR
SKALA UKUR REFERENSI

1=ya (>300) 2=tidak(<300)


Nominal Robbins,2001

METODE PENELITIAN
DESAIN PENELITIAN
Rancangan penelitian analitik

pendekatan cross- sectional yaitu data yang

dikumpulkan sesaat atau data yang diperoleh pada saat melakukan penelitian

Lokasi Waktu

Puskesmas Kecamatan Mampang Juli Agustus 2013

POPULASI
Seluruh kelompok usia produktif 20-60 tahun yang berkunjung mulai Juli-Agustus 2013 di Puskesmas Kecamatan Mampang

KRITERIA INKLUSI EKSKLUSI


Kriteria Inklusi
Usia produktif (15-64 tahun)

Kriteria Eksklusi
Bukan usia produktif

Bersedia menjadi responden pada saat pengambilan sampel

Usia produktif yang menolak ikut penelitian

Mempunyai keluhan gangguan tidur.

Penderita selain hipertensi dan diabetes melitus.

INSTRUMEN PENELITIAN
KPBSJ insomnia rating scale Kuesioner Data Peribadi

Skala Holmes

Steteskop & Tensimeter

SAMPEL
Besar Sampel Perkiraan besar sampel yang akan digunakan adalah: Rumus populasi infinit: Keterangan: n = Besar sampel Z = Koefisien kurva normal pada tingkat kemaknaan 95% (Z table = 1,96) P = Proporsi sampel yang akan diteliti adalah 0, 098 ( Q = 1- P d2 = Presisi penduga (0, 05) / kesalahan menaksir 10% perhitungan sampelnya adalah sebagai berikut N0 = (1,96) . 0,098 (1 0,902) 0,05 = 3,8416 . 0,098 (0,902) . 0,0025 = 135.83 136

Rumus Populasi finit: n = Besar sample yang di butuhkan untuk populasi finit No = Besar sample dari populasi infinit = 136 N = Besar sample populasi finit n = 136 = 135.787 (1+136/86,694) n = 136 Sample akhir, N1 = n + n (10%) N1 = 136 + 136 (0.1) N1 = 149.6 150 ( 150-155 sampel)

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini consecutive sampling Tempat Balai Pengobatan Umum,Unit GD dan Depo Obat.

CARA PENGUMPULAN DATA


Data Primer Data Sekunder Data Tersier
Diperoleh dari wawancara dan observasi lapangan terhadap para responden dengan menggunakan kuesioner.

Data penduduk berusia 20-60 tahun yang ada di Puskesmas Kecamatan Mampang Jakarta, baik yang mengalami gangguan tidur maupun yang tidak.

Data ini kami peroleh dari berbagai jurnal, artikel kesehatan di internet, buku ajar dll

ANALISIS DATA
Analisa data yang digunakan adalah analisis univariat

dan bivariat Analisa dalam penelitian ini menggunakan Chi Square. Analisa data dilakukan menggunakan program SPSS versi 17.0

PENYAJIAN DATA

Tekstular
kalimat

Tabular
table

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Tidur


(Tabel Univariat & Tabel Bivariat)

Umur
Tabel Distrubusi Frekuensi Pembagian Umur Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Mampang Umur Responden N %

16-40 41-64 Total

85 65 150

56.7 43.3 100.0

Frekuensi terbanyak usia 16-40 tahun (56,7%)

Jenis Kelamin
Tabel Distrubusi Frekuensi Jenis Kelamin pada Usia Produktif di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Mampang 2013
Jenis Kelamin N %

Laki-laki

69

46.0

Perempuan
Total

81
150

54.0
100.0

Frekuensi terbanyak Perempuan (54%)

Tingkat Pendidikan
Tabel Distrubusi Frekuensi Pendidikan pada Usia Prosuktif di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Mampang 2013

Pendidikan

Sarjana
Non Sarjana Total

68
82 150

45.3
54.7 100.0

Frekuensi terbanyak non sarjana (54,7%)

Status Pernikahan
Tabel Distrubusi Frekuensi Status Pernikahan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Mampang 2013
Status Pernikahan N %

Menikah
Tidak Menikah Total

96
54 150

64.0
36.0 100.0

Frekuensi terbanyak menikah (64%)

Hipertensi
Tabel Distrubusi Frekuensi Hipertensi pada usia produktif di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Mampang 2013

Hipertensi Ya

N 75

% 50.0

Tidak
Total

75
150

50.0
100.0

Penderita HT 75 orang (50.0%)

Diabetes Melitus
Tabel Distrubusi Frekuensi Pembagian Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Mampang 2013

Diabetes Melitus

Ya

66

44.0

Tidak
Total

84
150

56.0
100.0

Penderita DM 66 orang (44.0%)

Konsumsi Alkohol
Tabel Distrubusi Frekuensi Konsumsi alkohol Usia Produktif di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Mampang 2013

Konsumsi Alkohol

Konsumsi Alkohol
Tidak Konsumsi Total

31
119 150

20.7
79.3 100.0

Konsumsi alkohol 31 orang (20,7%)

Konsumsi Kafein
Tabel Distrubusi Frekuensi Konsumsi Kafein pada Usia Produktif di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Mampang 2013 Konsumsi Kafein
Konsumsi Kafein Tidak Konsumsi Total

N
98 52 150

%
65.3 34.7 100.0

Konsumsi Kafein 98 orang (65,3%)

Merokok
Tabel Distrubusi Frekuensi Perokok Pada Usia Produktif di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Mampang 2013
Merokok N %

Merokok Tidak Merokok Total

76 74 150 Perokok 76 orang (50.7%)

50.7 49.3 100.0

Stress
Tabel Distrubusi Frekuensi Stress Pada Usia Produktif di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Mampang 2013
Stress Ya Tidak Total N 110 40 150 % 73.3 26.7 100.0

Stress 110 orang (73.3%)

Gangguan Tidur
Tabel Distrubusi Frekuensi Gangguan Tidur Pada Usia Produktif di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Mampang 2013

Gangguan Tidur

Insomnia
Tidak Insomnia Total

105
45 150

70.0
30.0 100.0

Gangguan Tidur 105 orang (70%)

Gangguan Tidur dengan Umur


Tabulasi Silang Gangguan Tidur dengan Umur
Gangguan Tidur Insomnia Tidak Insomnia 57 48 105 28 17 45 Total

Umur (Tahun) 16-40 41-64 Total

85 65 150

Gangguan tidur pada usia 16-40 tahun adalah sebanyak 57 orang. p value = 0.472 (p> 0.05) hubungan (-) yang bermakna antara gangguan tidur dengan umur responden pada usia produktif di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Mampang

Gangguan Tidur dengan Jenis Kelamin


Tabulasi Silang Gangguan Tidur dengan Jenis Kelamin Gangguan Tidur Insomnia Tidak Insomnia 42 27 63 Perempuan Total 105 18 45 Total

Jenis Kelamin

Laki-laki

69 81 150

gangguan tidur pada perempuan 63 orang. nilai p value = 0.032 (p< 0.05) hubungan yang bermakna antara gangguan tidur dengan jenis kelamin pada usia produktif di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Mampang.

Gangguan Tidur dengan Pendidikan


Tabulasi Silang Gangguan Tidur dengan Pendidikan Gangguan Tidur Insomnia Tidak Insomnia 52 16 53 105 29 45 Total

Pendidikan

Sarjana Non

68 82 150

Sarjana Total

Gangguan tidur pada pendidikan non sarjana adalah 53 orang. P value = 0.152 (p> 0.05) tidak terdapat hubungan yang bermakna antara gangguan tidur dengan tingkat pendidikan pada usia produktif di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Mampan

Gangguan Tidur dengan Status Pernikahan


Tabulasi Silang Gangguan Tidur dengan Status Pernikahan Gangguan Tidur Insomnia Tidak Insomnia 69 27 36 105 18 45 Total

Status Pernikahan Tidak Menikah Total

Menikah

96 54 150

gangguan tidur pada usia produktif yang sudah menikah 69 orang. p value = 0.579 (p> 0.05), berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna antara gangguan tidur dengan status pernikahan pada usia produktif di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Mampang.

Gangguan Tidur dengan Diabetes Mellitus


Tabulasi Silang Gangguan Tidur dengan Diabetes Mellitus Gangguan Tidur Insomnia Tidak Insomnia 55 11 50 105 34 45 Total 66 84 150

Diabetes Melitus Tidak Total

Ya

gangguan tidur pada usia produktif yang menderita DM 55 orang. p value = 0.002 (p< 0.05) terdapat hubungan yang bermakna antara gangguan tidur dengan penyakit kronis (DM) pada usia produktif di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Mampang

Gangguan Tidur dengan HT


Tabulasi Silang Gangguan Tidur dengan Hipertensi Gangguan Tidur Insomnia Tidak Insomnia 59 16 46 105 29 45 Total 75 75 150

Hipertensi Total

Ya Tidak

gangguan tidur pada usia produktif yang menderita hipertensi 59 orang. p value = 0.032 (p< 0.05) terdapat hubungan yang bermakna antara gangguan tidur dengan penyakit kronis (hipertensi) pada usia produktif di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Mampang.

Gangguan Tidur dengan Konsumsi Alkohol


Tabulasi Silang Gangguan Tidur dengan Konsumsi Alkohol

Alkohol

Konsumsi Tidak Konsumsi

Gangguan Tidur Insomnia Tidak Insomnia 21 10


84 105 35 45

Total 31 119 150

Total

gangguan tidur pada usia produktif yang tidak mengkonsumsi 84 orang. p value = 0.827 (p> 0.05) tidak terdapat hubungan yang bermakna antara gangguan tidur dengan konsumsi alkohol pada usia produktif di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Mampang.

Gangguan Tidur dengan Konsumsi Kafein


Tabulasi Silang Gangguan Tidur dengan Konsumsi Kafein

Gangguan Tidur Insomnia Tidak Insomnia


Kafein Konsumsi 76 22

Total 86

Tidak Konsumsi Total

29 105

23 45

64 150

gangguan tidur pada usia produktif yang mengkonsumsi kafein adalah 76 orang. p value = 0.008 (p< 0.05) terdapat hubungan yang bermakna antara gangguan tidur dengan konsumsi kafein pada usia produktif di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Mampang.

Gangguan Tidur dengan Merokok


Tabulasi Silang Gangguan Tidur dengan Merokok Gangguan Tidur Insomnia Tidak Insomnia 48 28 57 17 105 45 Total 76 74 150

Merokok Total

Ya Tidak

gangguan tidur pada usia produktif yang tidak merokok adalah sebanyak 57 orang. p value = 0.076 (p> 0.05) tidak terdapat hubungan yang bermakna antara gangguan tidur dengan merokok pada usia produktif di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Mampang.

Gangguan Tidur dengan Stress


Tabulasi Silang Gangguan Tidur dengan Konsumsi Stress Gangguan Tidur Insomnia Tidak Insomnia Total

Stress

Ya Tidak

83 22 105

27 18 45

110 40 150

Total

Gangguan tidur pada usia produktif yang mengalami stress 83 orang. p value = 0.026 (p< 0.05) terdapat hubungan yang bermakna antara gangguan tidur dengan stress pada usia produktif di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Mampang.

PEMBAHASAN

Topik
subjek Periode

Faktor-faktor berhub. dgn gg.tidur 10 faktor

Kelompok usia produktif (15-64 tahun) Jumlah =150 org Tempat=Puskesmas Mampang

4 minggu Juli-agustus 2013

Tempat

Puskesmas Kecamatan Mampang

Usia
Hasil Gg tidur paling sering umur 16-40 tahun = 57 org Responden terbanyak berusia 16-40 tahun (56,7%) P = 0.472 Kesan Hub (-)=hipotesis (-) National Sleep Foundation mendapatkan bahwa lebih dari sepertiga (36%) dewasa muda usia 18-29 tahun dilaporkan mengalami kesulitan bangun dipagi hari dan mengeluh mengantuk tak tertahankan pada siang hari (Edison, 2004).

Jenis Kelamin
Hasil Perempuan yg mengalami gg tidur =63 Laki-laki dgn gg.tidur = 42 Jum. Responden laki-laki =69 org Jum.Responden perempuan=81 org (54%) P=0.032 Kesan Hub(+)hipotesis (+) National Sleep Foundation menunjukkan bahwa 57% wanita mengalami satu atau lebih gejala susah tidur setidaknya beberapa malam dalam seminggu (National SleepFoundation, 2005). Wanita melaporkan sejumlah besar gejala insomnia, dengan siang hari konsekuensi, ketidakpuasan dengan tidur dan memiliki diagnosis insomnia ketika dibandingkan dengan laki-laki. Para wanita / pria rasio untuk gejala insomnia sekitar 4:1,sesuai dengan peningkatan usia (Ohayon, 2002).

Tingkat Pendidikan
Hasil Gg tidur pd responden yg sarjana =52 org gg.Tidur pd nonsarjana =53 org P=0,152 Kesan Hub (-) hipotesis (-)

Status Pernikahan
Hasil Gg.Tidur dengan menikah = 69 org P=0.579 Kesan Hub (-) hipotesis (-) Di Brazil oleh Rocha et al yg mana didapatkan hasil bahwa terdapat asosiasi status pernikahan dengan gangguan tidur yang mana janda/duda (OR = 2.3; 95% CI 1.53.5) dan berpisah/bercerai (OR = 2.2; 95% CI 1.24.2) lebih sering mengalami masalah gangguan tidur dibandingkan yang sudah menikah

Hipertensi
Hasil Gg.Tidur dgn HT 59 org P= 0.032 Kesan Hub (+) hipotesis (+) Data dari Israel National Health Survey (INHS) pada tahun 20032004 pada sampel (N = 4,859) kelompok usia produktif dari populasi Israil, Goral et al., (2010) ditemukan yang mana penyakit kronis berhubungan dengan meningkatnya masalah gangguan tidur

Diabetes Melitus
Hasil gg.Tidur dgn DM 55 org P=0.002 Kesan Hub (+) hipotesis (+) Penyebab gangguan tidur pada penderita DM adalah sering terbangun malam hari untuk kencing yang merupakan antara gejala dari penyakit Diabetes Melitus.

Alkohol
Hasil Gg.Tidur dgn alkohol 21 org P=0.827 Kesan Hub (-) hipotesis (-) Chinese population-based study, didapatkan org yg menkonsumsi alkohol 4-7x/minggu dilaporkan cenderung mengalami gangguan tidur berbanding orang yg belum pernah. CCHS, 16% dari peminum berat sering melaporkan insomnia,dibandingkan dengan 13% dari mereka yang tidak peminum berat sering

Kafein
Hasil Gg.Tidur dgn konsumsi kafein =(76/150) P= 0.008 Kesan Hub (+) hipotesis(+) Sebuah studi menunjukkan bahwa enam cangkir kopi mempunyai pengaruh serupa dengan 5 mg dekstroamphitamine.

Merokok
Hasil Gg.Tidur dgn merokok = 48 orang Gg.Tidur dgn tidak merokok = 57 orang P=0.076 Kesan Hub (-) hipotesis (-) Philips & Danner (2000) yang mana mereka mendapatkan hasil yaitu perokok dilaporkan cenderung utuk mengalami masalah gagguan tidur dibandingkan dengan bukan perokok

Stress

Hasil Kesan

Responden gg.tidur dgn stress = (83/150) P value= 0.026

Hub (+)Hipotesis (+) National Sleep Foundation bersama Gallup Organization (Ancoti-Israel & Roth,2000) : usia produktif masyarakat Amerika dengan faktor stress sebagai berikut: stress kerja (28% ), stress family (20%) dan kematian keluraga (12%).

KETERBATASAN/KELEMAHAN PENELITIAN

Bias

informasi

waktu

KESIMPULAN
Pendidikan Pernikahan Alkohol Merokok Kafein

Jenis Kelamin

HT,DM

Gg.
usia Stress

Tidur

SARAN
Peneliti
Faktor lain Lanjut /mendalami faktor JK

promotif preventif

Menjadi upaya preventif Kualitas hidup

Puskesmas

Masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

Alberti, A. (2006). Headache and Sleep. Sleep Laboratory, Neurologic Clinic of Perugia, Via E. Dal Pozzo, Perugia, Italy. http://www.clusterheadaches.com/cb/yabbfiles/Attachments/Headache_and_Sleep.pdf . diakses 4 Juli 2013. Baker, K. (2005). Hypertension & its Pharmacological Management. Harvard MIT Division of Health Sciences and Technology. http://ocw.mit..edu/courses/health-sciences-and-technology/hst-151-principles-of-pharmacology-spring-2005/lecture-notes/0216_1_baker.pdf. diakses 2 Juli 2013. Federal Bureau of Prisons-Clinical Pratice Guidelines. (2004). Hypertension. http://www.bop.gov/news/PDFs/hypertension.pdf. diakses 1 Juli 2013. Hanning, C. (2009). Sleep Disturbance and Wind Turbine Noise on Behalf of Stop Swinford Wind Farm Action Group (SSWFAG). http://docs.windwatch.org/Hanning-sleep-disturbance-wind-turbine-noise.pdf. diakses 14 Juni 2011. Karota-Bukit. (2003). Sleep Quality and Factors Interfering with Sleep Among Hospitalized Elderly in Medical Units, Medan Indonesia . Master of Nursing Science Thesis in Adult Nursing. Prince of Songkla University, Thailand. Lee, C. Y. et al. (2008). Older Patients Experiences of Sleep in the Hospital: Disruptions and Remedies. Haven of Hope Hospi tal and The Nethersole School of Nursing, The Chinese University of Hong Kong, Shatin, N.T., Hong Kong. The Open Sleep Journal. http://www.benthamscience.com/open/toslpj/articles/V001/29TOSLPJ.pdf. diakses 14 Juni 2011 Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hubungan Perilaku Merokok dan Stres dengan Insomnia pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. UMS. 2010 Dwiputra Bambang. Defenisi dan Klasifikasi Hipertensi. Jakarta. Universitas Indonesia. 2009 Mansoor, G. A. et al. (2000). Poor Sleep Quality among Hypertensive Patients May cause a Nondipper Circadian Blood Pressure Profile. American Journal of Hypertension. http://www.nature.com/ajh/journal/v13/n2s/abs/ajh2000784a.html. diakses 1 Juli 2013. Mansoor, G. A. (2002). Sleep Actigraphy in Hypertensive Patients with The 'Non-dipper' Blood Pressure Profile. Journal of Human Hypertension. http://www.nature.com/jhh/journal/v16/n4/full/1001383a.html. diakses 4 Juli 2013. Martin, J. (2000). Assessment and Treatment of Sleep Disturbance in Older Adults . University of California San Diego and San Diego Veterans Affairs Healthcare System. Rains, J. C. (2006). Sleep Disorders and Headache. Center for Sleep Evaluation at Elliot Hospital, Manchester. Sack, R. L. et al. (2007). Circadian Rhythm Sleep Disorders: Part I, Basic Principles, Shift Work and Jet Lag Disorders An American Academy of Sleep Medicine Review. http://www.aasmnet.org/resources/practiceparameters/review_circadianrhythm.pdf. diakses 14 Juni 2011. Smith, M & Robert, S. (2010). How Much Sleep Do You Need? Sleepp Cycles & Stages, Lack of Sleep, and Getting The Hours You Need. http://helpguide.org/life/sleeping.htm. diakses 3 Juli 2013. Kaplan, H.I, Sadock BJ. 2010. Kaplan dan Sadock Sinopsis Psikiatri. Ed: Wiguna, I Made. Tangerang: Bina Rupa Aksara Publisher American Academy of Sleep Medicine. ICSD2 - International Classification of Sleep Disorders. American Academy of Sleep Medicine Diagnostic and Coding Manual . Diagnostik dan Coding Manual. 2nd. 2. Westchester, Ill: American Academy of Sleep Medicine; 2005:1-32. Zeidler, M.R. 2011. Insomnia. Editor: Selim R Benbadis. (http://www.emedicina.medscape.com/article/1187829.com Diakses tanggal 8 Juli 2011 Akerstedt, T.; Fredlund, P.; Gillberg, M. & Jansson, B. (2002b). Work load and work hours in relation to disturbed sleep and fatigue in a large representative sample, Journal of Psychosomatic Research Vol. 53 (N 1): 585-588. Akerstedt, T.; Knutsson, A.; Westerholm, P.; Theorell, T.; Alfredsson, L. & Kecklund, G.(2002a). Sleep disturbances, work stress and work hours: a crosssectional study,Journal of Psychosomatic Research Vol. 53 (N 3): 741-748. Akerstedt, T. (2006). Psychosocial stress and impaired sleep, Scandinavian Journal of Work,Environment & Health Vol. 32 (N 6, special issue): 493-501.

S-ar putea să vă placă și