Sunteți pe pagina 1din 7

‫‪Zikrullah‬‬

‫‪ZIKRULLAH‬‬
‫‪OLEH : H. MAS’OED ABIDIN‬‬

‫سْتَ ْغفِرُ ُه َو‬ ‫سْتَعِيْ ُنهُ وَ نَسس‬ ‫سُ وَ نَسس‬ ‫الحَمْ ُد ِلِس‪َ ،‬نحْمَدُهس‬
‫ُسسنَا وَ‬ ‫سسُروْرِ أَ ْنف ِ‬
‫ِنس ُ‬ ‫َسسَتهْدِ ْيهِ‪ ،‬وَ نَ ُعوْذُ بِالِ تَعَالىَ م ْ‬ ‫ن ْ‬
‫ضلّ لَ هُ‪ ،‬وَ‬ ‫مَ نْ سَيّئَاتِ َأعْمَالِنَا‪ ،‬مَ نْ َيهْدِ هِ الُ َفلَ ُم ِ‬
‫ل هَادِىَ َلهُ‪،‬‬ ‫ض ِللْ َف َ‬‫َمنْ يُ ْ‬
‫شهَدُ أَن ْس لَ ِإلَهَس ِإلّ الُ َوحْدَهُس لَ شَرِيْكَس لَهسُ‪ ،‬وَ‬ ‫وَ َأ ْ‬
‫س ْولُهُ‪ ،‬أَدّى الَمَانَةَ‪ ،‬وَ َبلّغَ‬ ‫شهَدُ َأنّ ُمحَمّدًا عَبْ ُدهُ وَ َر ُ‬ ‫أَ ْ‬
‫جهَادِ هِ‪،‬‬ ‫حقّ ِ‬ ‫ح ِللُمّةِ‪ ،‬وَ جَاهَدَ ف يِ الِ َ‬ ‫الرّ سَالَ َة وَ نَ صَ َ‬
‫ى هَذَا النّبِيّ الْكَرِيْ مِ‪ ،‬وَ‬ ‫سلّ ْم وَ بَارِ كْ عَل َ‬‫ص ّل وَ َ‬ ‫الّلهُمّ َ‬
‫سسنّ ِتهِ‪ ،‬وَ‬ ‫َصسحَابَتِهِ‪ .‬وَ َأحْيِن َا الّلهُم ّ عَلىَ ُ‬ ‫عَلىَ آله و َ‬
‫حشُرْنَا ف يِ زُمْرَتـهِ‪ ،‬مَ َع الّذِيْ نَ‬ ‫علَى ِملّتِ هِ‪ ،‬وَ ا ْ‬ ‫أَمِتْنَا َ‬
‫شهَدَاءِ‬ ‫علَ ْيهِ مْ مِ نَ النّبِيّيْ نَ َو ال صّدّ ْيقِ ْينَ وَ ال ّ‬
‫ت َ‬ ‫أَن ـعَمْ َ‬
‫سنَ أُولَئِ كَ َرفِيْقًا‪ .‬أَمّ ا بَعْدُ‪ .‬يَاأَيّهَا‬ ‫ح ُ‬‫ن وَ َ‬ ‫وَ ال صّا ِلحِيْ َ‬
‫الّذِينَ ءَا َمنُوا ا ْذكُرُوا اللّ َه ذِكْرًا كَثِيرًا‬
‫‪"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan‬‬
‫‪menyebut) Nama Allah, zikir dengan sebanyak-‬‬
‫)‪banyakya." (Q.S. Al Ahzab: 41‬‬

‫‪Salah satu wasilah‬‬ ‫‪atau cara agar selalu‬‬


Washilah Berkomunikasi dengan
Allah
berkomunikasi dengan Allah adalah berzikir
(Zikrullah). Zikir berasal dari akar kata dalam bahasa
Arab; zakara, yazkuru, zikran. Zikir secara harfiah
berarti ingat dan sebut. Ingat adalah gerak hati,
sednagkan sebut adalah gerak lisan. Zikrullah berarti
mengingat Allah. Dari sini dapat disimpulkan bahwa
zikir mengandung dua pengertian yakni zikrul lafzhy
dan zikrul ma’nawy.

Zikrul lafzhy adalah zikir yang mengandung


puji-pujian kepada Allah, baik berupa tasbih,
tahmid, tahlil yang dilafazkan dengan lisan.
Sedangkan zikrul ma’nawy adalah zikir dengan
mengingat Allah dalam hati, baik ketika diberikan
Allah nikmat atau sebaliknya.

Kedua bentuk zikir ini tidak dapat dipisahkan, ia


saling berkaitan satu dengan lainnya. Misalnya, ketika
seorang mukmin mendapatkan suatu nikmat dalam
hidupnya, maka ia akan langsung ingat kepada Allah,
bahwa nikmat itu adalah pemberian-Nya, setelah itu
ia akan mengucapkan puji-pujian kepada Allah sebagai
tanda syukurnya.

Zikir terdiri dari empat bagian yang saling


terikat, tidak terpisahkan, yaitu zikir lisan (ucapan),
Zikrullah

zikir qalbu (merasakan kehadiran Allah), zikir ‘aql


(menangkap bahasa Allah di balik setiap gerak alam),
dan zikir amal (taqwa).

Idealnya zikir itu berangkat dari kekuatan hati


ditangkap oleh akal,dan diucapkan dengan lisan, lalu
dibuktikan dengan ketaqwaan; amal nyata di dunia ini.

Zikir adalah perintah Allah kepada orang-orang


yang beriman. Maka orang yang beriman adalah orang
yang banyak berzikir. Kurang iman, kurang zikir.
Tidak beriman tidak akan berzikir. Berzikir berarti
taat kepada perintah Allah.

Prakteknya, zikir bisa dilakukan dalam keadaan


berdiri, duduk atau berbaring. Allah SWT berfirman:

‫علَى‬
َ َ‫َفإِذَا َقضَيْتُ مُ ال صّلَ َة فَاذْكُرُوا اللّ َه قِيَامًا َوقُعُودًا و‬

ْ‫جُنُوبِكُم‬

“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu),


ingatlah Allah (fazkurullaha) di waktu berdiri, di waktu
duduk, dan diwaktu berbaring …” (Q.S. An Nisa’ :
103)

Zikir dapat pula dilakukan di mesjid, mushalla,


rumah, kantor, di pasar, atau dijalan sekalipun, dan
Washilah Berkomunikasi dengan
Allah
bisa dilakukan sendiri-sendiri atau brjama’ah (dalam
majelis).

Tempat zikir berada di dalam hati, bukan


hanaya diujung lidah belaka. Zikir dilakukan dengan
qalbu menjadi khusyu’, khudhu’, tadharru’,
tawadhu’, dan yang melahirkan rasa khauf dan raja’,
dilakukan di setiap kesempatan, pagi dan petang,
siang dan malam. Allah SWT berfirman :

ِ‫ن ا ْلجَهْر‬
َ ‫سكَ َتضَرّعًا َوخِيفَةً َودُو‬
ِ ‫ك فِي َن ْف‬
َ ّ‫وَاذْكُرْ رَب‬

‫ن‬
َ ‫ن الْغَا ِفلِي‬
َ ِ‫ن ا ْلقَ ْولِ بِالْغُدُوّ َواْلصَالِ وَلَ تَ ُكنْ م‬
َ ِ‫م‬

“Dan sebutlah (Nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan


merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak
mengerasakan suara, di waktu pagi dan petang, dan
janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.”
(Q.S. Al-A’raf: 205)

Zikir adalah pangkal ketentraman, ketenangan


dan kedamaian. Allah adalah sumber ketenangan dan
kedamaian. Maka untuk mencapai kedamaian dan
ketenangan jalannya adalah mendatangi sumbernya
dan membersamakan diri dengan-Nya. Zikir itulah
jalan pembersamaan (ma’rifatullah). Firman Allah :
Zikrullah

ِ‫ أَذْكُرْ ُكمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَ تَ ْكفُرُون‬...

“… Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku


ingat (pula) kepadamu…” (Q.S. Al Baqarah: 152).

ِ‫ن ءَامَنُوا وَتَطْ َمئِنّ ُقلُوبُهُ مْ بِذِكْ ِر اللّ ِه أَلَ بِذِكْ ِر اللّ ه‬
َ ‫الّذِي‬

ُ‫تَطْمَ ِئنّ ا ْل ُقلُوب‬

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka


menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi
tentram.” (Q.S. Ar Ra’d: 28)

Adapun orang yang meninggalkan zikrullah berarti


ia telah membuka keleluasaan syetan untuk
menguasainya. Allah SWT berfirman:

‫ِكك‬
َ ‫ّهك أُولَئ‬
ِ ‫َانك َفأَنْسكَاهُمْ ذِكْرَ الل‬
ُ ‫ِمك الشّ ْيط‬
ُ ‫علَيْه‬
َ َ‫اسكَتحْوَذ‬
ْ

َ‫ن هُ ُم ا ْلخَاسِرُون‬
ِ ‫ن حِزْبَ الشّيْطَا‬
ّ ِ‫ل إ‬
َ َ‫ن أ‬
ِ ‫حِزْبُ الشّيْطَا‬

“Syetan telah menguasai mereka dan menjadikan


mereka lupa mengingat Allah (zikrullah); mereka itulah
golongan syetan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya
golongan syetan itulah golongan yang merugi.” (Q.S.
Washilah Berkomunikasi dengan
Allah
Mujadilah: 19)

Hujjatul Islam Imam Al Ghazali dalam Ihya


‘Ulum Ad Din berkata: “Ketahuilah bahwa orang-orang
yang memandang dengan cahaya bashirah mengetahui
bahwa tidak ada keselamatan kecuali dalam pertemuan
dengan Allah SWT. Dan tidak ada jalan untuk bertemu
Allah kecuali dengan kematian hamba dalam keadaan
menyintai Allah dan mengenal Allah (hubbullah dan
ma’rifatullah). Sesungguhnya cinta dan keakraban tidak
akan tercapai kecuali dengan selalu mengingat yang
dicintai. Sesungguhnya pengenalan kepada-Nya tidak
akan tercapai kecuali dengan senantiasa berfikir
tentang berbagai penciptaan, sifat-sifat dan
perbuatan-perbuatan-Nya. Hubbullah dan ma’rifatullah
hanya dapat dicapai dengan mengoptimalkan waktu-
waktu malam dan siang untuk bertafakkur dan
berzikir. "

ِ ‫الحَمْ ُد ِلِ غَافِ ِر الذّنـبِ َو قَا ِبلِ التّوْ بِ شَدِ ْي ِد العِقَا‬


‫ب‬
َ‫ َو أَشْ َهدُ أَ نْ ل‬.ُ‫ل هُ َو ِإلَيْ ِه اْلمَ صِيْر‬ ّ ِ‫ل ِإلَ هَ إ‬
َ ِ‫ذِي الطّ ْول‬
‫فيك‬ِ ‫َهك مَا‬ ُ ‫حل‬ ُ ّ‫ُسكب‬َ ‫ ي‬،ُ‫ْكك لَهك‬َ ‫َهك لَ شَرِي‬ ُ ‫ل الُ َوحْد‬ ّ ِ‫َهك إ‬
َ ‫ِإل‬
َ‫ و‬،ُ‫ لَ ُه ال ُملْ كُ وَ َل هُ الحَمْد‬،ِ‫ي الَرْ ض‬ ِ ‫ال سّموَاتِ وَ مَا ف‬
َ‫ُهك و‬
ُ ‫ وَ َأشْهَ ُد أَن ّ ُمحَمّدًا عَبْد‬،ٌ‫ي ٍء قَدِيْر‬ ْ َ‫هُوَ عَلىَ ُكلّ ش‬
ِ‫صلَوَاتُ ال‬ َ ،ُ‫ج المُنِيْر‬ ُ ‫ َو السّرَا‬،ُ‫ البَشِيْ ُر النّذِيْر‬،ُ‫رَسُ ْولُه‬
َ‫ن آمَنُوْا بِهِ و‬ َ ‫صحْبِهِ الّذِ ْي‬َ ‫ى آلِهِ َو‬َ ‫ وَ عَل‬،ِ‫علَ ْيه‬ َ ُ‫َو سَلَمُه‬
‫‪Zikrullah‬‬

‫ـبَعُوْا النّوْ َر الّذِي أُنْ ِزلَ َمعَ ُه‬ ‫عَزّرُوْ ُه وَ نَ صَرُ ْوهُ وَ ات َ‬
‫ي الُ عَمّ نْ دَعَا بِ َدعْوَتِ هِ‬ ‫أُولَئِ كَ هُ ُم اْل ُم ْفلِحُ ْو نَ‪ .‬وَ َرضِ َ‬
‫سنّتِهِ‪ِ ،‬و جَاهَ َد جِهَادَ ُه إِلىَ يَ ْو مِ الدّ ْي نِ‪ ،‬أَمّ ا‬
‫َو اهْتَدَى بِ ُ‬
‫بَعْدُ‪.‬‬
‫ك وَ تَعَالىَ‪ :‬إِنّك الَك َو‬ ‫عِبَا َد الِك‪َ ،‬يقُ ْولُ الُك تَبَارَك َ‬
‫ْنك آمَنُوْا‬
‫علَى النّبـكيّ ي َا أَيّه َا الّذِي َ‬ ‫ن َ‬‫ُصكلّوْ َ‬
‫ِهك ي َ‬ ‫مَلَئِكَت ِ‬
‫سلِيْمًا‪.‬‬
‫سلّمُوا تَ ْ‬
‫علَ ْيهِ وَ َ‬
‫صلّوا َ‬ ‫َ‬
‫ُسكلِمِ ْينَ َو‬
‫َاتك َو الم ْ‬
‫ْنك َو المُؤْمِن ِ‬‫غفِ ْر ِللْمُؤْمِنِي َ‬
‫اللّهُم ّ ا ْ‬
‫غفِ ْرلَنَا‬
‫ُمك وَ اْلَ ْموَاتكِ‪ .‬رَبّنَا ا ْ‬
‫لحْيَاءِ مِنْه ْ‬ ‫ُسكلِمَاتِ‪ ،‬اَ َ‬
‫اْلم ْ‬
‫فيك‬
‫ْنك س َكَبقُوْنَا ِباْلِيـككمَانِ وَلَ َتجْ َعلْ ِ‬ ‫لخْوَانِنَا الّذِي َ‬ ‫وَِ ِ‬
‫ن آمَنُوْا رَبّنَا إِنّ كَ َرءُوْ فٌ َرحِيْ مٌ‪ .‬وَ‬ ‫ل ِللّذِيْ َ‬‫ُقلُوْبِنَا غِ ّ‬
‫ن ا ْلفَحْشَاءِ َو اْلمُنْكَرِ وَ‬
‫عِ‬‫َأقِ ِم ال صّلَةَ إِنّ ال صّلَةَ َتنْهَى َ‬
‫لَذِكْ ُر الِ َأ ْككبَ ُر‬

S-ar putea să vă placă și