Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohiim Dengan penuh rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, saya menyambut baik terbitnya buku yang berjudul: Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012 yang disusun bersama-sama oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Buku ini saya nilai penting untuk melihat secara jernih kinerja pembangunan nasional kita melalui data, angka, grafik, serta informasi yang sahih dan dapat dipertanggungjawabkan. Di balik angka dan grafik yang tersaji tergambarkan perjalanan pembangunan Indonesia selama hampir 10 tahun. Tekad pemerintah untuk mencapai target-target pembangunan yang dicanangkan secara nyata tergambarkan. Jika dicermati data tahun 2004 dan dibandingkan dengan data tahun 2012, maka secara umum dapat dikatakan bahwa terdapat kemajuan yang sangat berarti di berbagai bidang. Indikator-indikator pembangunan menunjukkan perbaikan. Perlu disadari, kinerja tersebut tidak senantiasa meningkat secara terus menerus setiap tahun. Ada masa-masa dimana indikator pembangunan menunjukkan penurunan. Faktor dinamika perekonomian global memegang peran penting dalam menekan kinerja pembangunan. Namun demikian, kerja keras pemerintah dan seluruh komponen bangsa telah memastikan bahwa trend peningkatan kesejahteraan tetap terjaga untuk tetap semakin tegak. Tentu saja apa yang telah kita raih selama ini, tidak boleh membuat kita lengah dan berpuas diri. Kita harus tetap fokus dan terus bekerja keras agar momentum pembangunan nasional yang kita jalankan selama ini tetap berada dalam jalur yang benar. Ke depan, kita ingin pembangunan di negeri ini terus melaju dan menempatkan bangsa dan negara kita sebagai bangsa dan negara yang unggul dan maju. Untuk meraih cita-cita kesejahteraan bagi seluruh rakyat, maka seluruh komponen bangsa harus bersatu padu, bergandengan tangan, dan bersama-sama membangun negeri ini. Dalam pembangunan nasional di era yang lebih demokratis saat ini, keberhasilan pembangunan nasional tidak hanya ditentukan oleh kerjasama lembaga-lembaga negara tetapi juga ditentukan oleh peran aktif masyarakat luas baik dunia usaha, organisasi sosial kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, maupun
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
iii
setiap individu anak bangsa. Masing-masing mempunyai peran dan kontribusi yang penting dalam proses pembangunan nasional untuk mewujudkan mayarakat yang mandiri, adil, dan sejahtera. Dengan melihat data dan informasi yang tersaji dalam buku ini, kita dapat lebih tajam dalam merumuskan perencanaan pembangunan nasional ke depan, serta dapat menjadi pembelajaran dalam tahap pembangunan berikutnya. Akhirnya kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) beserta jajarannya, saya ucapkan terima kasih atas kerja keras dalam menghimpun data dan informasi yang tersaji dalam buku ini. Saya berharap buku ini dapat menjembatani antara para pemangku kepentingan dan masyarakat luas untuk lebih mensyukuri apa yang telah kita raih, sekaligus memahami tentang isu-isu pembangunan serta indikator-indikator pembangunan yang penting dan strategis. Terima kasih Jakarta, 30 April 2013 Presiden Republik Indonesia
iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar _______________________________________________________ iii Daftar Isi _____________________________________________________________ vii Daftar Tabel __________________________________________________________ viii Daftar Gambar ________________________________________________________ ix
1 15
1.1 Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi ______________________________ 3 1.2 Penurunan Pengangguran dan Kemiskinan __________________________ 13
2.1 Bidang Pembangunan Sosial Budaya _______________________________ 17 2.2 Bidang Ekonomi ________________________________________________ 27 2.3 Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ___________________________ 37 2.4 Bidang Sarana dan Prasarana _____________________________________ 43 2.5 Bidang Politik, Pertahanan, dan Keamanan __________________________ 57 2.6 Bidang Hukum dan Aparatur _____________________________________ 61 2.7 Bidang Wilayah dan Tata Ruang ___________________________________ 67 2.8 Bidang Sumber daya Alam dan Lingkungan Hidup ____________________ 73
83
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Sumber terhadap Pertumbuhan Ekonomi dari Sisi Pengeluaran 2004-2012 (persen) ______________________________________________ 4 Tabel 2.1 Angka Partispasi Kasar (APK) pada Jenjang Pendidikan SD dan SMP Sederajat (Persen), 2004-2011 _____________________________________ 20 Tabel 2.2 Angka Partispasi Sekolah (APS) Menurut Kelompok Umur (Persen), 2004-2011______________________________________________________ 21 Tabel 2.3 Panjang Jalan Menurut Tingkat Kewenangan Pemerintahan di Indonesia, 2004-2011 (Km) _________________________________________________ 45 Tabel 2.4 Tabel Produksi Listrik Menurut Sumber Pembangkit (GWh) _____________ 49 Tabel 2.5 Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada Fasilitas Telepon Umum _____________ 53 Tabel 2.6 Rumah Tangga yang Pernah Mengakses Internet dalam 3 Bulan Terakhir menurut Klasifikasi Daerah Tahun 2005, 2008, 2011 ___________________ 54 Tabel 2.7 Perkembangan Desa/Kelurahan yang Ada Fasilitas Warung Internet Menurut Klasifikasi Daerah Tahun 2005, 2008, dan 2011 _______________ 55 Tabel 2.8 Perkembangan Desa/Kelurahan yang Ada Fasilitas Wartel Menurut Klasifikasi Daerah Tahun 2005, 2008, dan 2011 _______________________ 56 Tabel 2.9 Partisipasi Parpol dan Pemilih Dalam Pemilu _________________________ 59 Tabel 2.10 Indikator Kunci Bidang Sumberdaya Energi __________________________ 75 Tabel 2.11 Indikator kunci Sumber Daya Hutan ________________________________ 80
viii
DAFTAR GAMBAR
1.1 Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi
Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar 1.1 Pertumbuhan Ekonomi dan PMTB 2004-2012 (persen) _______________ 3 1.2 Pertumbuhan PDB, Industri Pengolahan dan Industri Non-Migas 2004-2012 (persen) ____________________________________________ 3 1.3 Sumber Pertumbuhan Ekonomi dari Sisi Produksi 2004-2012 (persen) __ 4 1.4 Pendapatan Per Kapita 2004-2012 ________________________________ 5 1.5 Inflasi Berdasarkan Komponen 2004-2012 (persen) __________________ 5 1.6 Inflasi Berdasarkan Kelompok Pengeluaran 2004-2012 (persen)________ 6 1.7 Nilai Tukar 2004-2012 (Rp/USD) __________________________________ 7 1.8 Cadangan Devisa dan Investasi Langsung 2004-2012 (USD Miliar)______ 7 1.9 Penyaluran Kredit Perbankan 2004-2012___________________________ 8 1.10 Penghimpunan Dana Perbankan 2004-2012________________________ 8 1.11 Penyaluran Kredit Perbankan Menurut Sektor Ekonomi 2004-2012 (Triliun Rupiah)________________________________________________ 9 1.12 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Pasar Modal (BEI) 2004-2012__ 9 1.13 Perkembangan Stok Utang 2004-2012 (Triliun Rupiah) _______________ 10 1.14 Keseimbangan Primer dan Defisit 2004-2012 (persen) _______________ 10 1.15 Perkembangan Pendapatan Negara 2004-2012______________________ 11 1.16 Perkembangan Belanja Negara 2004-2012__________________________ 11 1.17 Perkembangan Belanja Pemerintah Pusat 2004-2012 (Triliun Rupiah)___ 12 1.18 Perkembangan Transfer Ke Daerah 2004-2012 (Triliun Rupiah)_________ 12
ix
Gambar 2.9 Wanita Usia 15-49 Tahun dan Berstatus Kawin yang Menggunakan Alat/Cara Kontrasepsi/KB, 2004-2011 _____________________________ 24 Gambar 2.10 Jumlah Kuota dan Jamaah Haji yang diberangkatkan Kementerian Agama, 2004-2011______________________________________________ 25
Pemerintah Pusat (Hektar)_______________________________________ 51 Gambar 2.35 Perkembangan pembangunan Rusunawa 2004-2012_________________ 52 Gambar 2.36 Persentase Rumah Tangga Menurut Kriteria Rumah Tangga Kumuh, 2004-2011____________________________________________________ 52 Gambar 2.37 Jumlah Pelanggan Telepon ______________________________________ 53 Gambar 2.38 Persentase Rumah Tangga yang Memiliki/Menguasai Komputer _______ 54 Gambar 2.39 Perkembangan Desa/Kelurahan yang Ada Fasilitas Wartel Menurut Klasifikasi Daerah Tahun 2005, 2008, dan 2011______________________ 55
xi
Gambar 2.66 Grafik Produksi Kakao, 2004-2012_________________________________ 79 Gambar 2.67 Perkembangan Rehabilitasi Lahan (juta hektar), 2004-2010 ___________ 80 Gambar 2.68 Keikusertaan Perusahaan dalam Program PROPER, 2003-2011_________ 81
xii
Gambar 3.2.4.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Riau terhadap Nasional __________________________________________________ 99 Gambar 3.2.4.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Riau terhadap Nasional __________________________________________________ 99 Gambar 3.2.5.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi terhadap Nasional_________ 101 Gambar 3.2.5.2 Kemiskinan Provinsi Jambi terhadap Nasional__________________ 101 Gambar 3.2.5.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Jambi terhadap Nasional __________________________________________________ 101 Gambar 3.2.5.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jambi terhadap Nasional __________________________________________________ 101 Gambar 3.2.6.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatera Selatan terhadap Nasional __________________________________________________ 103 Gambar 3.2.6.2 Kemiskinan Provinsi Sumatera Selatan terhadap Nasional ________ 103 Gambar 3.2.6.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sumatera Selatan terhadap Nasional ___________________________________ 103 Gambar 3.2.6.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sumatera Selatan terhadap Nasional__________________________________________ 103 Gambar 3.2.7.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bengkulu terhadap Nasional ______ 105 Gambar 3.2.7.2 Kemiskinan Provinsi Bengkulu terhadap Nasional _______________ 105 Gambar 3.2.7.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)_ Provinsi Bengkulu terhadap Nasional __________________________________________________ 105 Gambar 3.2.7.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Bengkulu terhadap Nasional __________________________________________________ 105 Gambar 3.2.8.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung terhadap Nasional______ 107 Gambar 3.2.8.2 Kemiskinan Provinsi Lampung terhadap Nasional_______________ 107 Gambar 3.2.8.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Lampung terhadap Nasional__________________________________________ 107 Gambar 3.2.8.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Lampung terhadap Nasional__________________________________________ 107 Gambar 3.2.9.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bangka Belitung terhadap Nasional __________________________________________________ 109 Gambar 3.2.9.2 Kemiskinan Provinsi Bangka Belitung terhadap Nasional ________ 109 Gambar 3.2.9.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Bangka Belitung terhadap Nasional__________________________________________ 109 Gambar 3.2.9.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Bangka Belitung terhadap Nasional__________________________________________ 109 Gambar 3.2.10.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kep. Riau terhadap Nasional ______ 111 Gambar 3.2.10.2 Kemiskinan Provinsi Kep. Riau terhadap Nasional_______________ 111 Gambar 3.2.10.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Kep. Riau terhadap Nasional__________________________________________ 111
xiii
Gambar 3.2.10.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kep. Riau terhadap Nasional__________________________________________ 111 Gambar 3.2.11.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi DKI Jakarta terhadap Nasional ____ 113 Gambar 3.2.11.2 Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta terhadap Nasional______________ 113 Gambar 3.2.11.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi DKI Jakarta terhadap Nasional__________________________________________ 113 Gambar 3.2.11.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi DKI Jakarta terhadap Nasional__________________________________________ 113 Gambar 3.2.12.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Barat terhadap Nasional_____ 115 Gambar 3.2.12.2 Kemiskinan Provinsi Jawa Barat terhadap Nasional_______________ 115 Gambar 3.2.12.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Jawa Barat terhadap Nasional__________________________________________ 115 Gambar 3.2.12.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Barat terhadap Nasional__________________________________________ 115 Gambar 3.2.13.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Tengah terhadap Nasional ___ 117 Gambar 3.2.13.2 Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah terhadap Nasional ____________ 117 Gambar 3.2.13.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Jawa Tengah terhadap Nasional__________________________________________ 117 Gambar 3.2.13.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Tengah terhadap Nasional__________________________________________ 117 Gambar 3.2.14.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi DI Yogyakarta terhadap Nasional __________________________________________________ 119 Gambar 3.2.14.2 Kemiskinan Provinsi DI Yogyakarta terhadap Nasional ____________ 119 Gambar 3.2.14.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi DI Yogyakarta terhadap Nasional__________________________________________ 119 Gambar 3.2.14.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi DI Yogyakarta terhadap Nasional__________________________________________ 119 Gambar 3.2.15.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Timur terhadap Nasional ____ 121 Gambar 3.2.15.2 Kemiskinan Provinsi Jawa Timur terhadap Nasional ______________ 121 Gambar 3.2.15.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Jawa Timur terhadap Nasional__________________________________________ 121 Gambar 3.2.15.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Timur terhadap Nasional__________________________________________ 121 Gambar 3.2.16.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Banten terhadap Nasional ________ 123 Gambar 3.2.16.2 Kemiskinan Provinsi Banten terhadap Nasional__________________ 123 Gambar 3.2.16.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Banten terhadap Nasional __________________________________________________ 123 Gambar 3.2.16.4 Indeks Pembangunan manusia (IPM) Provinsi Banten terhadap Nasional __________________________________________________ 123 Gambar 3.2.17.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bali terhadap Nasional___________ 125 Gambar 3.2.17.2 Kemiskinan Provinsi Bali terhadap Nasional_____________________ 125
xiv
Gambar 3.2.17.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Bali terhadap Nasional __________________________________________________ 125 Gambar 3.2.17.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bali terhadap Nasional_______ 125 Gambar 3.2.18.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi NTB terhadap Nasional___________ 127 Gambar 3.2.18.2 Kemiskinan Provinsi NTB terhadap Nasional___________________ 127 Gambar 3.2.18.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi NTB terhadap Nasional __________________________________________________ 127 Gambar 3.2.18.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi NTB terhadap Nasional __________________________________________________ 127 Gambar 3.2.19.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi NTT terhadap Nasional___________ 129 Gambar 3.2.19.2 Kemiskinan Provinsi NTT terhadap Nasional____________________ 129 Gambar 3.2.19.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi NTT terhadap Nasional __________________________________________________ 129 Gambar 3.2.19.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi NTT terhadap Nasional __________________________________________________ 129 Gambar 3.2.20.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Barat terhadap Nasional __________________________________________________ 131 Gambar 3.2.20.2 Kemiskinan Provinsi Kalimantan Barat terhadap Nasional ________ 131 Gambar 3.2.20.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Kalimantan Barat terhadap Nasional__________________________________________ 131 Gambar 3.2.20.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Barat terhadap Nasional__________________________________________ 131 Gambar 3.2.21.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Tengah terhadap Nasional __________________________________________________ 133 Gambar 3.2.21.2 Kemiskinan Provinsi Kalimantan Tengah terhadap Nasional ______ 133 Gambar 3.2.21.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Kalimantan Tengah terhadap Nasional ___________________________________ 133 Gambar 3.2.21.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Tengah terhadap Nasional ___________________________________ 133 Gambar 3.2.22.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan terhadap Nasional __________________________________________________ 135 Gambar 3.2.22.2 Kemiskinan Provinsi Kalimantan Selatan terhadap Nasional______ 135 Gambar 3.2.22.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Kalimantan Selatan terhadap Nasional __________________________________ 135 Gambar 3.2.22.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Selatan terhadap Nasional __________________________________ 135 Gambar 3.2.23.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur terhadap Nasional __________________________________________________ 137 Gambar 3.2.23.2 Kemiskinan Provinsi Kalimantan Timur terhadap Nasional ________ 137 Gambar 3.2.23.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Kalimantan Timur terhadap Nasional____________________________________ 137
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
xv
Gambar 3.2.23.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Timur terhadap Nasional__________________________________________ 137 Gambar 3.2.24.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Utara terhadap Nasional __________________________________________________ 139 Gambar 3.2.24.2 Kemiskinan Provinsi Sulawesi Utara terhadap Nasional _________ 139 Gambar 3.2.24.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sulawesi Utara terhadap Nasional__________________________________________ 139 Gambar 3.2.24.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sulawesi Utara terhadap Nasional__________________________________________ 139 Gambar 3.2.25.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah terhadap Nasional __________________________________________________ 141 Gambar 3.2.25.2 Kemiskinan Provinsi Sulawesi Tengah terhadap Nasional ________ 141 Gambar 3.2.25.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sulawesi Tengah terhadap Nasional__________________________________________ 141 Gambar 3.2.25.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sulawesi Tengah terhadap Nasional__________________________________________ 141 Gambar 3.2.26.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan terhadap Nasional __________________________________________________ 143 Gambar 3.2.26.2 Kemiskinan Provinsi Sulawesi Selatan terhadap Nasional _________ 143 Gambar 3.2.26.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sulawesi Selatan terhadap Nasional__________________________________________ 143 Gambar 3.2.26.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sulawesi Selatan terhadap Nasional__________________________________________ 143 Gambar 3.2.27.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Tenggara terhadap Nasional __________________________________________________ 145 Gambar 3.2.27.2 Kemiskinan Provinsi Sulawesi Tenggara terhadap Nasional _______ 145 Gambar 3.2.27.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sulawesi Tenggara terhadap Nasional _________________________________ 145 Gambar 3.2.27.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sulawesi Tenggara terhadap Nasional__________________________________________ 145 Gambar 3.2.28.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Gorontalo terhadap Nasional _____ 147 Gambar 3.2.28.2 Kemiskinan Provinsi Gorontalo terhadap Nasional ______________ 147 Gambar 3.2.28.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Gorontalo terhadap Nasional__________________________________________ 147 Gambar 3.2.28.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Gorontalo terhadap Nasional__________________________________________ 147 Gambar 3.2.29.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Barat terhadap Nasional __________________________________________________ 149 Gambar 3.2.29.2 Kemiskinan Provinsi Sulawesi Barat terhadap Nasional __________ 149 Gambar 3.2.29.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sulawesi Barat terhadap Nasional__________________________________________ 149
xvi
3.2.29.4 Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) Provinsi Sulawesi Barat terhadap Nasional _____________________________________ 149 3.2.30.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Maluku terhadap Nasional________ 151 3.2.30.2 Kemiskinan Provinsi Maluku terhadap Nasional ________________ 151 3.2.30.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Maluku terhadap Nasional __________________________________________________ 151 Gambar 3.2.30.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Maluku terhadap Nasional __________________________________________________ 151 Gambar 3.2.31.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Maluku Utara terhadap Nasional __________________________________________________ 153 Gambar 3.2.31.2 Kemiskinan Provinsi Maluku Utara terhadap Nasional ___________ 153 Gambar 3.2.31.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Maluku Utara terhadap Nasional__________________________________________ 153 Gambar 3.2.31.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Maluku Utara terhadap Nasional__________________________________________ 153 Gambar 3.2.32.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Papua Barat terhadap Nasional____ 155 Gambar 3.2.32.2 Kemiskinan Provinsi Papua Barat terhadap Nasional ____________ 155 Gambar 3.2.32.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Papua Barat terhadap Nasional__________________________________________ 155 Gambar 3.2.32.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Papua Barat terhadap Nasional__________________________________________ 155 Gambar 3.2.33.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Papua terhadap Nasional_________ 157 Gambar 3.2.33.2 Kemiskinan Provinsi Papua terhadap Nasional__________________ 157 Gambar 3.2.33.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Papua terhadap Nasional __________________________________________________ 157 Gambar 3.2.33.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Papua terhadap Nasional __________________________________________________ 157
xvii
Bab 1
Kinerja Pembangunan dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat
Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi n Penurunan Pengangguran dan Kemiskinan n
ECARA umum pertumbuhan ekonomi pada periode 2004-2012 tetap terjaga dengan stabil. Pertumbuhan ini ditopang oleh pertumbuhan industri nonmigas dan industri pengolahan. Industri nonmigas tumbuh cukup menyakinkan bahkan dalam dua tahun terakhir pertumbuhannya di atas PDB. Sumber pertumbuhan ekonomi utama dari sisi pengeluaraan adalah konsumsi rumah tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). Stabilitas moneter tetap terjaga dengan tingkat inflasi yang cenderung menurun. Selain itu juga terlihat dari nilai tukar yang relatif stabil dan dengan cadangan devisa yang terus meningkat. Peningkatan cadangan devisa ini seiring dengan peningkatan investasi langsung. Peningkatan investasi juga diiringi dengan meningkatnya penyaluran kredit perbankan yang pada tahun 2012 mencapai 2.738,1 triliun rupiah. Penyaluran kredit perbankan terbesar diperuntukkan sektor perdagangan, hotel dan restoran yang mencapai 554,8 triliun rupiah di tahun 2012. Pemerintah juga mampu menurunkan rasio hutang terhadap PDB hingga 24,0 persen pada 2012. Rasio ini masih tergolong aman karena batas aman menurut Bank Dunia adalah 30 persen dari PDB. Secara nominal pendapatan pada APBN 2012 meningkat tiga kali lipat dibandingkan dengan realisasi APBN 2004. Peningkatan belanja Negara ini diutamakan pada peningkatan transfer ke daerah seiring dengan komitmen pemerintah untuk melaksanakan desentralisasi fiskal. Kinerja pembangunan juga dilihat dari turunnya jumlah pengangguran terbuka dari 10,25 juta orang tahun 2004 menjadi 7,24 juta orang di tahun 2012. Selain itu jumlah penduduk miskin juga menurun dari 36,2 juta orang di tahun 2004 menjadi 29,31 juta orang di tahun 2012. Penurunan tingkat kemiskinan di desa lebih cepat dibandingkan yang terjadi di kota.
n n
Pertumbuhan ekonomi stabil, industri non-migas tumbuh cukup meyakinkan bahkan dalam 2 tahun terakhir pertumbuhannya diatas PDB
1.1
Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi Gambar 1.1 Pertumbuhan Ekonomi dan PMTB 2004-2012 (persen)
Gambar 1.2 Pertumbuhan PDB, Industri Pengolahan dan Industri NonMigas 2004-2012 (persen)
Pertumbuhan ekonomi Indonesia periode 2004-2012 terjaga stabil. Perlambatan pertumbuhan ekonomi dan PMTB yang terjadi pada tahun 2009 terutama disebabkan krisis ekonomi di Amerika Serikat yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi hampir di semua negara. Dari tahun 2005 pertumbuhan industri menurun, namun sejak triwulan ke-3 tahun 2009 industri pengolahan meningkat mendekati pertumbuhan PDB dan industri nonmigas tumbuh lebih tinggi dari PDB tahun 2011 dan 2012, dengan penggerak utama industri makanan, minuman dan tembakau, industri alat angkut, industri logam dasar, serta industri tekstil dan produk tekstil. Subsektor industri ini, menyerap banyak tenaga kerja, sehingga menyumbang penumbuhan lapangan kerja formal. Tantangan ke depan adalah mendorong akselerasi pertumbuhan industri sehingga menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
Sumber pertumbuhan ekonomi utama dari sisi pengeluaran adalah konsumsi rumah tangga dan PMTB
Gambar 1.3 Sumber Pertumbuhan Ekonomi dari Sisi Produksi 2004-2012 (persen)
Pertumbuhan ekonomi cenderung membaik dalam periode 20042012, ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan PMTB sebagai sumber utama pertumbuhan ekonomi yang tetap tumbuh positif di tengah gejolak krisis ekonomi dunia mulai tahun 2008. Dengan stabilitas ekonomi yang terjaga telah meningkatkan daya beli masyarakat serta menarik investor asing dan domestik untuk berinvestasi di Indonesia. Sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran berperan besar pada pertumbuhan ekonomi periode 20042012. Dalam krisis ekonomi yang melanda dunia, sektor ini masih mampu menjadi sumber pertumbuhan utama.
Pendapatan perkapita Indonesia pada periode 2004-2012 meningkat lebih dari tiga kali lipat. Pada tahun 2012 pendapatan perkapita telah mencapai Rp 33.340.000 per tahun. Pada periode 2004-2012 stabilitas moneter terjaga, dengan laju inflasi menunjukkan tren menurun, yang tercermin dari inflasi inti (core inflation) yang stabil pada satu digit. Laju inflasi berdasarkan komponen harga diatur pemerintah (administered price inflation) meningkat mencapai 17,1 persen pada tahun 2005 akibat kenaikan harga BBM bersubsidi.
Jumlah Penduduk
Sepanjang 2004-2012 sumbangan kelompok pengeluaran bahan makanan serta makanan jadi, rokok dan tembakau cenderung mendominasi dalam membentuk inflasi dibanding kelompok pengeluaran lainnya karena adanya tekanan inflasi dari beberapa komoditas pangan yang harganya mudah bergejolak seperti beras, daging sapi, minyak goreng, kedelai, cabai merah, bawang merah, dan bawang putih.
Nilai tukar relatif stabil, cadangan devisa dan investasi langsung tumbuh dengan tren yang terus meningkat
Cadangan devisa
Gambar 1.8 Cadangan Devisa dan Investasi Langsung 20042012 (USD Miliar)
Dalam periode tahun 2004 -2012, nilai tukar Rupiah terhadap USD relatif stabil pada kisaran Rp 9.400-10.950 per USD. Nilai tukar Rupiah terhadap USD terdepresiasi guna mendorong kinerja ekspor yang melemah sebagai dampak krisis ekonomi dunia. Cadangan devisa periode 2004-2012 menunjukkan peningkatan, dari USD 36,3 miliar pada tahun 2004 meningkat hingga mencapai USD 112,8 miliar pada tahun 2012. Peningkatan cadangan devisa seiring dengan meningkatnya investasi langsung yang masuk ke dalam negeri.
Investasi Langsung
Pertumbuhan penyaluran kredit perbankan terlihat lebih cepat dari pertumbuhan penghimpunan dana perbankan dari masyarakat
Peyaluran kredit perbankan terus meningkat dari Rp 544,0 triliun pada tahun 2004 menjadi Rp 2.378,1 triliun pada tahun 2012, meskipun pertumbuhannya sempat menurun terkait dengan krisis energi dan keuangan tahun 2005/6 dan 2008/9. Penghimpunan dana perbankan dari masyarakat mengalami peningkatan berarti dari Rp 921,7 triliun pada tahun 2004 menjadi Rp 3.163 triliun pada tahun 2012. Penurunan terendah terjadi pada tahun 2006 dan 2009, terkait dengan krisis ekonomi keuangan internasional.
Penyaluran kredit perbankan terbesar diperuntukkan sektor perdagangan, hotel dan restoran
Gambar 1.11 Penyaluran Kredit Perbankan Menurut Sektor Ekonomi 2004-2012 (Triliun Rupiah)
Gambar 1.12 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Pasar Modal (BEI) 20042012
1.000
1.163
1.806
2.746
1.355
1.333
3.704
3.822
4.317
Penyaluran dana kredit perbankan menurut sektor ekonomi mengalami peningkatan yang berarti pada hampir semua sektor. Dalam tiga tahun terakhir (20102012) penyaluran kredit mengalami lonjakan yang cukup besar. Penyaluran kredit perbankan yang terbanyak untuk sektor perdagangan, hotel dan restoran diikuti oleh sektor industri pengolahan.
Perkembangan pasar modal yang tercermin dari perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia, mengalami fluktuasi seiring perkembangan ekonomi dan pasar keuangan dunia. Setelah merosot cukup tajam menjadi 1.333 pada tahun 2009, kemudian mengalami peningkatan terus menjadi 4.317 pada tahun 2012.
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
Rasio utang terhadap PDB pada batas aman namun perlu waspada terhadap rasio defisit anggaran
Dengan disiplin dan pengelolaan utang yang ketat, pemerintah mampu menurunkan rasio utang terhadap PDB hingga 24,0 persen di tahun 2012. Rasio tersebut jauh lebih rendah daripada batas aman dalam UU, yaitu 60 persen PDB atau batas aman menurut Bank Dunia sebesar 30 persen PDB. Selama periode 2004-2012, pemerintah mampu menjaga disiplin fiskal yang ditandai dengan rasio defisit anggaran yang tidak pernah melebihi tiga persen dari PDB. Namun demikian, pemerintah harus waspada karena keseimbangan primer cenderung menurun dan bahkan dalam dua tahun terakhir negatif yang berpotensi mengganggu keberlanjutan fiskal.
10
Peranan pajak dalam penerimaan negara semakin besar, transfer ke daerah terus meningkat, belanja pemerintah pusat masih cukup dominan
Triliun Rupiah
400 200 0 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012*
Penerimaan Perpajakan 280,60 347,00 409,20 491,00 658,70 619,90 723,30 873,90 980,10 PNBP Hibah %PDB 122,50 146,90 227,00 215,10 320,60 227,20 268,90 331,50 351,60 0,26 17,60 1,30 17,90 1,83 19,10 1,69 17,90 2,30 19,80 1,66 15,10 3,02 15,50 5,25 16,30 3,96 16,20
* angka sementara
Triliun Rupiah
% PDB
600
15,00
% PDB
* angka sementara
Secara nominal pendapatan negara pada APBN 2012 meningkat lebih tiga kali lipat bila dibandingkan dengan realisasi APBN 2004 atau tumbuh rata-rata sebesar 16 persen per tahun, namun jika dilihat dari persentasenya terhadap PDB cenderung sedikit menurun. Secara nominal semua komponen (pajak, PNBP dan hibah) cenderung meningkat. Seiring dengan komitmen Pemerintah untuk melaksanakan desentralisasi fiskal, peningkatan belanja negara selama periode 2004-2012 diutamakan pada peningkatan transfer ke daerah yang meningkat lebih dari tiga kali lipat. Namun jika dilihat dari persentase terhadap PDB, belanja negara cenderung mengalami sedikit penurunan dari 18,61 persen pada tahun 2004 menjadi 18,12 persen pada tahun 2012.
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
11
Struktur belanja pemerintah pusat semakin baik, belanja modal semakin meningkat
* angka sementara
Dari ketiga komponen dana perimbangan, sepanjang 2004-2012 terjadi peningkatan terbesar pada Dana Alokasi Khusus (DAK), yaitu lebih dari 9 kali lipat sehingga pada tahun 2012 mencapai Rp 25,9 triliun. Dana otonomi khusus (otsus) dan penyesuaian juga meningkat sangat besar, yaitu lebih dari 10 kali lipat yang pada tahun 2012 mencapai Rp 69,4 triliun. Sedangkan dana Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) meningkat sekitar tiga kali lipat sehingga masing-masing mencapai Rp 273,8 triliun dan Rp 111,3 triliun.
12
1.2
Penurunan Pengangguran dan Kemiskinan Gambar 1.19 Jumlah dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2004-2012
TPT
10,25
11,89
10,93
10,01
9,39
8,96
8,32
7,70
7,24
Sumber: BPS
45 40
19
11.66 (Sep-2012)
17 15 13 11 9 7
Gambar 1.20 Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin Indonesia 2004-2012
Jumlah Penduduk Miskin (Juta 36,20 35,10 39,30 37,17 34,96 32,53 31,02 30,02 29,13 Orang) Persentase Penduduk Miskin 16,66 15,97 17,75 16,58 15,42 14,15 13,33 12,49 11,66*
Banyaknya kesempatan kerja yang telah terciptakan pada lima tahun terakhir menyebabkan jumlah penganggur menurun sekitar 3 juta penganggur dari tahun 2004 sampai 2012. Mengingat jumlah pekerja yang terus meningkat, akselerasi penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) dinilai cepat dan mencapai sekitar 6,14 persen pada bulan Agustus 2012. Kinerja penanggulangan kemiskinan ditandai dengan penurunan baik jumlah penduduk miskin maupun tingkat kemiskinan dalam tujuh tahun terakhir. Pada September 2012, tingkat kemiskinan tercatat 11,66 persen atau kurang dari 30 juta penduduk miskin secara nasional.
13
Jumlah dan persentase kemiskinan di desa turun lebih cepat dibanding di kota
Gambar 1.21 Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan Per Kota/Desa 2004-2012
juta orang
persen
Jumlah Penduduk Miskin Kota (Juta Orang) Jumlah Penduduk Miskin Desa (Juta Orang) Persentase terhadap Total Penduduk Desa (%) Persentase terhadap Total Penduduk Kota (%)
Jumlah penduduk miskin di desa menurun lebih signifikan dibandingkan dengan penurunan jumlah kemiskinan di kota. Hal ini sejalan dengan penurunan tingkat kemiskinan di desa yang lebih cepat bila dibandingkan tingkat kemiskinan di kota. Dengan penanggulangan kemiskinan yang banyak difokuskan di pedesaan, diharapkan penurunan tingkat dan jumlah penduduk miskin di pedesaan akan memberikan kontribusi lebih banyak kepada penurunan tingkat kemiskinan secara nasional.
14
Bab 2
Kinerja Pembangunan Menurut Bidang
Bidang Pembangunan Sosial Budaya n Bidang Ekonomi n Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi n Bidang Sarana dan Prasarana n Bidang Politik, Pertahanan, dan Keamanan n Bidang Hukum dan Aparatur n Bidang Wilayah dan Tata Ruang n Bidang Sumber daya Alam dan Lingkungan Hidup n
n n
UALITAS pendidikan dan kesehatan penduduk meningkat. Bidang pendidikan, Angka Partisipasi Sekolah (APS) meningkat. Bidang kesehatan, Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kekurangan Gizi menurun dan Angka Harapan Hidup (AHH) naik. Neraca perdagangan non-migas mengalami surplus, tahun 2012 sebesar 3,9 juta US$. Indeks produksi dan nilai investasi (PMDN dan PMA) juga meningkat signifikan. Di bidang pariwisata, kunjungan wisatawan mancanegara naik dari 5,3 juta (2004) menjadi 8,0 juta (2012), meningkatkan penerimaan devisa dari 4,8 juta US$ menjadi 9,1 juta US$. Indonesia berhasil melakukan rancang bangun hingga pengoperasian Tsunami Early Warning System (TEWS), serta pengembangan beberapa perangkat lunak. Selain itu, penemuan bibit unggul khususnya tanaman padi, kedelai dan sorgum terus berlangsung. Sejak 2004, panjang jalan di Indonesia bertambah 123 ribu km, dimana 90,82% berkategori mantap, sehingga jumlah sarana transportasi naik signifikan, terutama sepeda motor dan mobil penumpang. Ketersediaan listrik semakin bertambah, sehingga dapat dinikmati oleh 76,6% rumah tangga. Keterwakilan wanita di bidang politik dan jumlah parpol peserta pemilu semakin meningkat, namun pada sisi lain, pemerintah masih perlu meningkatkan perhatian dalam bidang keamanan. Indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia meningkat tiap tahun, didukung oleh peningkatan peran masyarakat dalam pelaporan tindak pidana korupsi, kesadaran pejabat pemerintah dalam melaporkan harta kekayaan, dan peningkatan kualitas pendidikan PNS. Peran perempuan dalam penyelenggaraan pemerintahan semakin meningkat, dimana kesenjangan gender semakin kecil. Hingga 2012, lebih 50% target penetapan RTRW Kabupaten/Kota serta RTR Pulau/Kepulauan telah terpenuhi. Penataan wilayah ini mendorong peningkatan kontribusi kota besar dan metropolitan terhadap perekonomian nasional. Produksi energi terutama batubara mengalami peningkatan, di tengah penurunan cadangan minyak dan gas bumi. Di bidang pangan, produktivitas padi, jagung dan kedelai mengalami peningkatan, sehingga tingkat penerimaan petani selama tiga tahun terakhir cenderung membaik.
Angka Buta Aksara turun, Rata-rata Lama Sekolah dan Angka Partisipasi Sekolah naik
Gambar 2.1.1 Angka Buta Aksara an rata-Rata Lama Sekolah, 2004-2011
2.1.1 Pendidikan
Gambar 2.1.1 Angka Buta Aksara an rata-Rata Lama Sekolah, 2004-2011 Gambar 2.1 Angka Buta Aksara dan Rata-Rata Lama Sekolah, 2004-2011
Tahun
Persen
Tahun
Sumber : Kementerian dan Kebudayaan signifikan dari Pendidikan 10,21 persen pada 2004 menjadi 4,43 persen pada 2011.
Proporsi buta aksara penduduk usia 15 tahun ke atas mengalami penurunan sangat Rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas mengalami peningkatan dari 7,24 tahun pada 2004 menjadi 7,92 tahun pada 2011. APM SD/MI/Paket A terus mengalami peningkatan, yaitu dari sebesar 94,12 persen pada 2004 menjadi 95,55 persen pada 2011. Demikian pula dengan APM SMP/MTs/ Paket B mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu dari 60,49 persen pada 2004 menjadi 77,71 persen pada 2011. Sumber : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan APM SD pada tahun 2011 hampir mencapai target yang ditetapkan untuk tahun 2014, sedangkan APM SMP sudah melampaui target pencapaian tahun 2014 yaitu sebesar 76 persen.
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
19
Tabel 2.1 Angka Partispasi Kasar (APK) pada Jenjang Pendidikan SD dan SMP Sederajat (Persen), 2004-2011.
Angka Partisipasi
APK SD/MI/Paket A APK SMP/MTs/Paket B
2004
112,50 81,22
2005
111,20 85,22
2006
112,57 88,68
2007
115,71 92,52
2008
116,56 96,18
2009
116,77 98,11
2010
115,33 98,20
2011
115,43 99,47
Gambar 2.1.2 Angka Partisipasi Kasar (APK) pada Jenjang Pendidikan SD dan SMP Sederajat, 2011 Angka Partisipasi Kasar SMA dan Angka Partisipasi Kasar PT, 2004-2011
Gambar 2.3
Sumber : Kementerian Pendidikan dandan Kebudayaan Pada jenjang pendidikan dasar (SD SMP), APK mengalami peningkatan yang
cukup signifikan.
APK SD/MI/Paket A selama periode 2004-2011 lebih tinggi dari pada APK SMP/MTs/ Perkembangan APK SMA/SMK/MA/Paket C selama tahun 2004 hingga 2012 mengalami peningkatan yang sangat signifikan, dari 49,01 persen pada 2004 menjadi 76,50 persen pada 2011. APK PT/PTA (penduduk umur 19-23 tahun) juga meningkat dari 17,48 persen pada 2004 menjadi 27,09 persen pada 2011.
20
Persen
Tabel 2.2 Angka Partispasi Sekolah (APS) Menurut Kelompok Umur (Persen), 2004-2011
Kelompok Umur 7-12 tahun 13-15 tahun 16-18 tahun 19-24 tahun 2004 96,77 83,49 53,48 12,07 2005 97,14 84,02 53,86 12,23 2006 97,39 84,08 53,92 11,38 2007 97,64 84,65 55,49 13,08 2008 97,88 84,89 55,50 13,29 2009 97,95 85,47 55,16 12,72 2010 98,02 86,24 56,01 13,77 2011 97,58 87,78 57,85 14,26
Secara umum APS pada semua kelompok umur mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. APS kelompok umur 7-12 tahun meningkat dari 96,77 persen pada 2004 menjadi 97,58 persen pada 2011. APS kelompok umur 13-15 tahun juga mengalami peningkatan menjadi 87,78 persen pada 2011 dari sebelumnya 83,49 persen pada 2004. Peningkatan APS juga terjadi pada kelompok umur 16-18 tahun dan 19-24 tahun. Pada kelompok umur 16-18 tahun, APS meningkat dari 53,48 persen pada 2004 menjadi 57,85 persen pada 2011, sedangkan pada kelompok umur 19-24 tahun mengalami peningkatan dari 12,07 persen (2004) menjadi 14,26 persen (2011).
21
Derajat masyarakat meningkat, prevalensi Sumberkesehatan : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kekurangan gizi pada balita menurun
2.1.2 Kesehatan
Gambar 2.4 Angka Kematian Ibu (AKI), 19912007
Sumber: Badan Pusat Statistik, Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
Gambar 2.1.5 Angka Kematian Bayi (AKB), 1991-2012 Sumber : Badan Pusat Statistik, Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (
Gambar 2.5 Angka Kematian Bayi (AKB), 1991-2012
Sumber: Badan Pusat Statistik, Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
Sumber : Badan Pusat Statistik, Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SD Selama periode 1991-2012, kinerja kesehatan masyarakat terus membaik yang antara lain ditandai dengan penurunan AKI dan AKB. Gambar 2.1.6 Angka Harapan Hidup (AHH), 2004-2010 AKI tahun 2007, menurun dibandingkan AKI tahun 2003, yaitu dari 307 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup.
AKB pada tahun 2012 sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup sedikit menurun dibandingkan AKB tahun 2003 yang mencapai 35 per 1.000 kelahiran hidup.
22
Sumber : Badan Pusat Statistik, Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Sumber : Badan Pusat Statistik, Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Gambar 2.1.6 Angka Harapan Hidup (AHH), 2004-2010 Gambar 2.1.6 Angka Harapan Hidup (AHH), 2004-2010
Gambar 2.6 Angka Harapan Hidup (AHH), 2004-2010
Persen Tahun
Sumber : Badan Pusat Statistik, Proyeksi SP 2000 dan SUPAS 2005 Sumber : Badan Pusat Statistik, Proyeksi SP 2000 dan SUPAS 2005 Gambar 2.7 Prevalensi Kekurangan Gizi pada Balita, Gizi 1989-2010 Gambar 2.1.7 Prevalensi Kekurangan pada Balita, 1989-2010 Gambar 2.1.7 Prevalensi Kekurangan Gizi pada Balita, 1989-2010
Persen
15,0 31,0
Sumber: Kementerian Kesehatan
13,0 13,0
Angka Harapan Hidup terus mengalami peningkatan, yaitu dari 69,4 tahun pada 2004 menjadi 70,9 tahun pada 2010. Angka kekurangan gizi pada balita terus membaik pada periode 1989-2000. Namun sebaliknya pada periode 2000-2005 sedikit memburuk, meningkat dari 21,6% menjadi 24,5%. Pada tahun 2010, angka kekurangan gizi pada balita mengalami perbaikan signifikan yaitu mencapai 17,9 persen. Angka Gizi Kurang lebih tinggi dibandingkan Angka Gizi Buruk. Selama kurun waktu 1989-2010 baik Angka Gizi Kurang maupun Angka Gizi Buruk cenderung menurun.
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
23
Akses penduduk terhadap sanitasi dan air minum serta wanita Gambar 2.1.8 Akses Penduduk terhadap Air Minum dan Sanitasi, yang menggunakan alat/cara KB cenderung meningkat
Sumber : Bappenas
Sumber: Bappenas
Gambar 2.1.9 Wanita Usia 15-49 Tahun dan Berstatus Kawin yang Menggunakan Alat/Cara Gambar 2.9 Kontrasepsi/KB, 2004-2011 Sumber : Bappenas Wanita Usia 15-49 Tahun dan Berstatus Kawin yang Menggunakan Alat/Cara Kontrasepsi/KB, 2004-2011
Gambar 2.1.9 Kontrasepsi/KB, 2004-2011
Persen
Gambar 2.8 Akses Penduduk terhadap Air Minum dan Sanitasi, 2007-2011
Catatan : Tahun 2005 tanpa Nanggroe Aceh Darussalam dan Tahun 2006 tanpa Kabupaten Bantul, Yogyakarta Sumber: Badan Pusat Statistik, Susenas
: Tahun 2005 tanpa Nanggroe Aceh Darussalam dan Tahun 2006 tanpa Kabupaten Bantul, Yogyakarta Catatan Persentase akses penduduk terhadap air minum dan sanitasi mengalami Sumber: Badan Pusat Statistik, Susenas peningkatan. Catatan : Tahun 2005 tanpa Nanggroe Darussalam dan Tahun Pada tahun 2007 akses penduduk terhadap air minum Aceh sebesar 48,3 persen naik2006 tanpa Kabup Sumber: Badan Pusat Statistik, Susenas menjadi 55,0 persen pada tahun 2011. Akses penduduk terhadap sanitasi juga mengalami peningkatan dari 44,2 persen pada 2007 menjadi 55,6 persen pada 2011. Persentase wanita usia 15-49 tahun berstatus kawin yang menggunakan alat kontrasepsi/KB mengalami peningkatan dari tahun 2004-2011. Pada tahun 2004, wanita usia 15-49 tahun berstatus kawin yang menggunakan alat kontrasepsi/KB sebesar 56,71 persen meningkat menjadi 61,34 persen pada tahun 2011.
24
Selama periode 2004-2012 jumlah kuota mengalami peningkatan. Sementara itu, jumlah haji yang diberangkatkan oleh Kementerian Agama (Haji reguler) selama p 2.1.3 2004-2011 Jemaah Haji juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 jumlah jemaah haji yang diberangkatkan sekitar 200 ribu orang.
Gambar 2.10 Jumlah Kuota dan Jamaah Haji yang diberangkatkan Kementerian Agama, 2004-2011
Selama periode jumlah kuota haji mengalami peningkatan. Selama periode 2004-2011 2004-2012 jumlah kuota mengalami peningkatan.
Sementara itu, jumlahjemaah haji yang diberangkatkan oleh Kementerian Agama (Haji reguler) selama p Sementara itu, jumlah haji yang diberangkatkan oleh Kementerian Agama 2004-2011 juga mengalami peningkatan. (haji reguler) selama periode 2004-2011 juga mengalami peningkatan.
Pada tahun 2011 jumlah jemaah haji yang diberangkatkan sekitar 202 ribu orang. Perbedaan antara kuota dengan yang diberangkatkan oleh Kementerian Agama disebabkan sebagian dari kuota dialokasikan untuk jemaah haji non-reguler (khusus) yang diberangkatkan oleh badan penyelenggara haji swasta.
Pada tahun 2012 jumlah jemaah haji yang diberangkatkan sekitar 202 ribu orang.
25
Ekspor non-migas dan peningkatan, impor bahan baku Selama tahun 2004-2012, impor Indonesia mengalami terutama impor meningkat barang modal dan bahan baku. Pada tahun 2012, sekitar 73,1 persen impor Indonesia merupakan impor bahan baku untuk keperluan sektor manufaktur.
Gambar 2.x Neraca Perdagangan Tahun 2004-2012 2.2.1 Perdagangan
2.2
Bidang Ekonomi
Sumber: Badan Pusat Statistik
2.2.1 Perdagangan
Gambar 2.x Nilai dan Pertumbuhan Ekspor Tahun 2004-2012 Selama tahun 2004-2012, neraca perdagangan Indonesia selalu mengalami surplus kecuali pada tahun 2012 yang mengalami defisit sebesar -1,7 miliar USD. Kontribusi terbesar dalam surplus neraca perdagangan Indonesia Gambar 2.12 disumbangkan oleh surplus pada neraca perdagangan non migas.
USD Miliar
Selama tahun 2004-2012 ekspor dalam2004-2012, trend meningkat, neraca dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 14,5 persen. Selama tahun perdagangan Indonesia selalu mengalami Pertumbuhan ekspor negatif hanya terjadi di tahun 2009 dan 2012 karena dampak dari krisis ekonomi global yang surplus kecuali pada tahun 2012 yang mengalami defisit sebesar -1,7 miliar USD. terjadi di tahun Kontribusi 2008 dan 2011. terbesar dalam surplus neraca perdagangan Indonesia disumbangkan
oleh surplus pada neraca perdagangan non migas. Gambar 2.x Nilai Ekspor Nonmigas Menurut Sektor Tahun 2004-2012 Selama tahun 2004-2012 ekspor dalam tren meningkat, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 14,5 persen. Pertumbuhan ekspor negatif hanya terjadi di tahun 2009 dan 2012 karena dampak dari krisis ekonomi global yang terjadi di tahun 2008 dan 2011.
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
29
Selama tahun 2004-2012 ekspor dalam trend meningkat, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 14,5 persen. Pertumbuhan ekspor negatif hanya terjadi di tahun 2009 dan 2012 karena dampak dari krisis ekonomi global yang terjadi di tahun 2008 dan 2011. Gambar 2.x Nilai Ekspor Nonmigas Menurut Sektor Tahun 2004-2012
Ekspor Nonmigas
Gambar 2.x Nilai Impor Menurut Jenis Penggunaan Tahun 2004-2012 Selama periode 2004-2012, ekspor nonmigas dalam trend meningkat, dimana pada tahun 2012, nilai ekspor Indonesia Gambarmeningkat 2.14 hingga hampir 3 kali lipat dari tahun 2004. Proprosi ekspor sebagian besar merupakan produk industri manufaktur dengan persentase sebesar 75,8 persen. Nilai Impor Menurut
USD Miliar
Selama periode 2004-2012, ekspor nonmigas dalam tren meningkat. Pada tahun Selama tahun 2004-2012, impor Indonesia mengalami peningkatan, terutama impor barang modal dan bahan baku. 2012, nilai ekspor Indonesia meningkat hingga hampir 3 kali lipat dari tahun 2004. Pada tahun 2012, sekitar 73,1 persen impor Indonesia merupakan impor bahan baku untuk keperluan sektor Proporsi ekspor sebagian besar merupakan produk industri manufaktur dengan persentase manufaktur. sebesar 75,8 persen. Selama tahun 2004-2012, imporGambar Indonesia mengalami peningkatan, terutama 2.x Neraca Perdagangan Tahun 2004-2012 impor barang modal dan bahan baku. Pada tahun 2012, sekitar 73,1 persen impor Indonesia merupakan impor bahan baku untuk keperluan sektor manufaktur.
30
USD Miliar
2.2.2 Investasi
Gambar 2.x Nilai Penanaman Modal Dalam (PMDN) Menurut Sektor Tahun 2007-2012 Nilai investasi PMDN danNegeri PMA meningkat, terutama di sektor sekunder
2.2.2 Investasi
2.2.2 Investasi Gambar 2.x Nilai Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Menurut Sektor Tahun 2007-2012
Gambar 2.15 Nilai Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Menurut Sektor Tahun 20072012
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) terus meningkat sejak tahun 2008. Penanaman modal ini terutama ditujukan untuk sektor sekunder. Pada tahun 2012, sektor sekunder mendominasi struktur PMDN dengan persentase sebesar 54,1 persen, sedangkan sektor tersier sebesar 23,8 persen dan sektor primer sebesar 22,1 persen. Gambar 2.x Nilai Penanaman Modal Asing (PMA) Menurut Sektor Tahun 2007-2012
Rp Miliar
Sumber: BKPM
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) terus meningkat sejak tahun 2008. Penanaman modal ini terutama ditujukan Gambar 2.16 untuk sektor sekunder. Pada tahun 2012, sektor sekunder mendominasi struktur PMDN dengan persentase sebesar Nilai 54,1 persen, sedangkan sektor tersier sebesar 23,8 persen dan sektor primer sebesar 22,1 persen.
USD Miliar
Gambar 2.x Nilai Penanaman Modal Asing (PMA) Menurut Sektor Tahun 2007-2012
Sumber: BKPM
Selama tahun Penanaman Modal Asing (PMA)Negeri mengalami(PMDN) trend meningkat dengan proporsi palingsejak besar tahun 2008. 2007-2012, Penanaman Modal Dalam terus meningkat ditujukan untukPenanaman sektor tersier. Namun sejak tahun 2011, proporsi ditujukan PMA yang ditujukan untuk sektor sekunder terus Pada tahun modal ini terutama untuk sektor sekunder. mengalami kenaikan yang signifikan hingga pada tahun 2012 menempati urutan pertama. 2012, sektor sekunder mendominasi struktur PMDN dengan persentase sebesar
54,1 persen, sedangkan sektor tersier sebesar 23,8 persen dan sektor primer sebesar 22,1 persen.
Selama tahun Asing (PMA)Penanaman mengalami trend meningkat proporsi paling besar 2007-2012, SelamaPenanaman tahun Modal 2007-2012, Modal dengan Asing (PMA) mengalami trend ditujukan untukmeningkat sektor tersier. Namun sejak tahun 2011, proporsi PMA yang ditujukan untuk sektor sekunder terus dengan proporsi paling besar ditujukan untuk sektor tersier. Namun mengalami kenaikan yang signifikan2011, hingga pada tahun 2012PMA menempati urutan pertama. sejak tahun proporsi yang ditujukan untuk sektor sekunder terus
mengalami kenaikan yang signifikan hingga pada tahun 2012 menempati urutan pertama.
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
31
Kunjungan wisman ke Indonesia dan penerimaan devisa dari tamu asing terus meningkat
2.2.3 Pariwisata
2.2.3 Pariwisata Gambar 2.17
2.2.3
Gambar 2.x Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Perkiraan Penerimaan Dari Wisatawan Mancanegara Tahun 2004Mancanegara Tahun 2004-2012dan Perkiraan 2012 Penerimaan Dari Wisatawan Mancanegara Tahun 2004Gambar 2.x Jumlah Wisatawan Mancanegara
2012
ribu orang
USD juta
pada tahun 2012 Lama devisa dari kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 9,1 miliar USD. Rata-Rata Kunjungan dan Rata-Rata Pengeluaran Wisatawan Mancanegara per
Kunjungan Tahun 2004-2012 Gambar 2.x Rata-Rata Lama Kunjungan dan Rata-Rata Pengeluaran Wisatawan Mancanegara per Kunjungan Tahun 2004-2012
Gambar 2.x Rata-Rata Lama Kunjungan dan Rata-Rata Pengeluaran Wisatawan Mancanegara per Kunjungan Tahun 2004-2012
USD
hari
Rata-rata lama kunjungan wisatawan mancanegara sepanjang tahun 2004-2012 memiliki trend menurun. Meskipun begitu, rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara terus mengalami trend kenaikan dengan puncaknya pada tahun 2008, yaitu sebesar 1.179 USD per kunjungan.
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sejak tahun 2006 menunjukkan tren peningkatan. Dari jumlah kunjungan tersebut, perkiraan Rata-rata lama kunjungan wisatawan mancanegara sepanjang tahun 2004-2012 memiliki trend menurun. Meskipun jumlah devisa yang dihasilkan juga terus mengalami trend peningkatan, dimana begitu, rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara terus mengalami trend kenaikan dengan puncaknya pada tahun pada tahun 2012 devisa dari kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 9,1 2008, yaitu sebesar 1.179 USD per kunjungan. miliar USD
Rata-rata lama kunjungan wisatawan mancanegara sepanjang tahun 2004-2012 memiliki tren menurun. Meskipun begitu, rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara terus mengalami trend kenaikan dengan puncaknya pada tahun 2008, yaitu sebesar 1.179 USD per kunjungan.
32
2.2.4 Industri
2.2.4 Industri 2.2.4 Industri Gambar 2.x Indeks Produksi Tahunan Industri Besar dan Sedang Tahun 2004-2012
Gambar 2.x Indeks Produksi Tahunan Industri Besar dan Sedang Tahun 2004-2012
Gambar 2.19 Indeks Produksi Tahunan Industri Besar dan Sedang Tahun 2004-2012
Produksi sektor industri pengolahan terus menunjukkan peningkatan. Hal ini terlihat dari kenaikan indeks produksi tahunan industri besar dan sedang Indonesia yang cukup signifikan selama tahun 2004-2012. Pada tahun 2011, indeks Sumber: Badan Pusat Statistik produksi Indonesia telah mengalami peningkatan sebesar 21,1 persen dibandingkan tahun 2004.
Produksi sektor industri pengolahan terus menunjukkan peningkatan. Hal ini terlihat dari kenaikan indeks produksi tahunan industri besar dan sedang Indonesia yang cukup signifikan selama tahun 2004-2012. Pada tahun 2011, indeks Gambar 2.20 produksi Indonesia telah mengalami peningkatan sebesar 21,1 persen dibandingkan tahun 2004. Laju
persen
Gambar 2.x Laju Pertumbuhan Industri Pengolahan Nonmigas dan PDB Tahun 2004-2012
Gambar 2.x Laju Pertumbuhan Industri Pengolahan Nonmigas dan PDB Tahun 2004-2012
Pertumbuhan industri pengolahan non migas sempat turun selama tahun 2004-2009. Namun kemudian lajunya menunjukkan trend peningkatan sejak tahun 2009 hingga pada tahun 2011 laju pertumbuhan industri pengolahan non Produksi sektor industri pengolahan terus menunjukkan peningkatan. migas telah melebihi nilai Produk Domestik Bruto (PDB).
Hal ini terlihat dari kenaikan indeks produksi tahunan industri besar dan sedang Indonesia yang cukup signifikan selama tahun 2004-2012. Pada tahun 2011, indeks produksi Indonesia telah mengalami peningkatan sebesar 21,1 persen dibandingkan tahun 2004.
Pertumbuhan industri pengolahan non migas sempat turun selama tahun 20042009. Namun kemudian lajunya menunjukkan tren peningkatan. Sejak tahun 2011 laju pertumbuhan industri pengolahan nonmigas telah melebihi laju Pertumbuhan industri pengolahan non migas sempat turun selama tahun 2004-2009. Namun kemudian lajunya pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB).
menunjukkan trend peningkatan sejak tahun 2009 hingga pada tahun 2011 laju pertumbuhan industri pengolahan non migas telah melebihi nilai Produk Domestik Bruto (PDB).
33
Rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio, LDR) perbankan, yang mencerminkan tingkat intermediasi perbankan terus meningkat dari 49,95 persen pada tahun 2004 menjadi 83,58 persen pada tahun 2012. Penurunan Gambar 2.22 terjadi pada tahun 2008-2009, seiring dengan penurunan pertumbuhan/kegiatan ekonomi domestik, terkait dengan Tingkat Kredit penurunan pertumbuhan ekonomi dunia.
persen
Rasio pinjaman terhadap simpanan (loan deposit ratio, LDR) perbankan, yang mencerminkan tingkat intermediasi perbankan terus meningkat dari 49,95 persen pada tahun 2004 menjadi 83,58 persen pada tahun 2012. Penurunan terjadi pada tahun 2008-2009, seiring dengan penurunan pertumbuhan/kegiatan Kredit bermasalah perbankan (non performing loan, NPL) yang mencerminkan ekonomi tingkat kesehatan perbankan (pinjaman) ekonomi domestik, terkait dengan penurunan pertumbuhan dunia. Kredit bermasalah perbankan performing NPL) yang mencerminkan terjadi pada tahun 2004-2005,(non seiring dengan krisis energi loan, dan keuangan internasional. tingkat kesehatan perbankan (pinjaman) terus menurun/membaik dari 7,56 persen pada tahun 2005 menjadi 1,87 persen pada tahun 2012. Peningkatan NPL terjadi pada tahun 2004-2005, seiring dengan krisis energi dan keuangan internasional.
terus menurun/membaik dari 7,56 persen pada tahun 2005 menjadi 1,87 persen pada tahun 2012. Peningkatan NPL
34
persen
triliun rupiah
Penyaluran kredit perbankan menurut jenis penggunaan meningkat secara berarti pada tahun 2004-2012. Kredit investasi meningkat lebih dari lima kali lipat, kredit modal kerja meningkat lebih dari empat kali lipat dan menempati urutan pertama, sedangkan kredit konsumsi meningkat lebih dari lima kali lipat dan menempati urutan ke dua.
35
IPTEK mendukung ketahanan pangan dan energi, serta kesehatan dan obat
Di samping RPS, juga telah berhasil dikembangkan: Roket Derivat TNI (Konversi); Roket kendali (Rodal); dan Roket berbahan bakar cair. Satelit Rancang Bangun LAPABAN-TUSAT LAPANdan Manufaktur di TU Berlin TUBSAT diluncurkan Jerman LAPAN-TUBSAT Misi Muatan Satelit Dimensi Resolusi spektral Resolusi spasial Orbit/Ink Video Surveillance Sony Color VideoCam, Kappa Color VideoCam 45 x 45 x 27 cm RGB 5 m ( 3,5 km x 3,5 km), 200m (80 km x 80 km) Polar SSO / 635 km, 97,6 deg Penerimaan data satelit di LAPAN Rancang Bangun dan LAPAN - A2 diluncurkan Manufaktur satelt LAPAN-A2 seluruhnya dilakukan di Dalam Negeri LAPAN A-2 Camera Surveillance, AIS, APRS 4M pixel Digital Camera, AIS Analog VideoCam, APRS 50 x 47 x 38 cm RGB 6 m (12 km x 12 km), 6 m (3,5 km x 3,5 km) Near EQ/ 650 km, 8 deg
2006 Instalasi
2007 Instalasi
2010 Operasi
2011 Operasi
2012 Operasi
Tsunami Early Warning System (TEWS): merupakan jaring data acquisition, data transmission, dan data processing untuk bencana alam tsunami yang dipasang di pantai Barat Sumatera Teknologi Informasi Pengembangan perangkat lunak Open Sources denga membangun aplikasi IGOS Pembangunan E-Government dan diterapkan di Pemdakab. Gianyar, Sumbawa, Kuningan, Garut, Kota Malang dan Jambi Perluasan penerapan E-Gov Dukungan pengembangan Grand Design Sistem Administrasi Kependudukan (GDSAK) Uji coba Perisalah Penerapan GDSAK
Pengembangan Perisalah, yaitu perangkat lunak pengolah suara menjadi teks yang digunakan untuk menyusun risalah rapat.
Keberhasilan di bidang IPTEK ditunjukkan dengan rancang bangun hingga pengoperasian Tsunami Early Warning System (TEWS) serta pengembangan beberapa perangkat lunak. IPTEK telah menguasai bidang Keantariksaan melalui roket dan peluncuran satelit
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
39
2005
2006 Mira 1
2007
2008 Bestari
2009
2011 Sidenuk
2012
Mira 1: Potensi hasil mencapai 9,2 ton GKG / Ha, tahan wereng coklat biotip 1 dan 2, tahan hawar daun strain III, tekstur nasi pulen dengan kadar amilosa 19% Bestari: Potensi hasil 9,42 ton GKG / Ha, tahan wereng cokleat biotip 2, tahan hawar daun strain III, tekstur nasi pulen dengan amilosa 21%, rendemen giling 73%. Pandan Putri: Umur 127 hari di dataran tinggi, dan 115 hari di dataran rendah, potensi hasil mencapai 8 ton GKG/ Ha, sifat lain sama dengan Pandan Wangi Sidenuk: Umur 110 hari, potensi hasil mencapai 9,1 ton GKG/Ha, tekstur nasi pulen dengan kadar amilosa 20%. Lain-lain Kedelai Mitani Kedelai Mutiara 1 Sorgum Pahat
Kedelai Mitani: Adaptasi lahan kering dataran rendah, Kandungan protein tinggi (42,6%), potensi hasil mencapai 3,2 ton/Ha Kedelai Mutiara: potensi hasil mencapai 4,1 ton/Ha, ukuran biji besar: 23,8 g per 100 biji, tahan terhadapa karat daun, bercak daun dan penggerek pucuk Sorgum Pahat: produktivitas biji tertinggi 5,78 ton/Ha, kandungan kabrohidrat 72,86 %, protein 12,80 %, lemak 2,42 %, serat 2,21% dan tanin yang rendah (0,012%), tahan lahan kering
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Rancang Bangun Pure Plant Oil (PPO) dan Konverter Otomatis (KO)
Ujicoba biodisel hasil PPO dari minyak sawit dan Konverter Pengkajian teknologi PLTP skala 100 kW, 3 MW dan 5 MW Pemasyrakatan dan perluasan pemanfaatan Tenaga Surya Rancang Bangun PLTP Pembangunan PLTP 3 MW sebagai ujicoba di Kamojang Jawa Barat Uji coba operasi PLTP
Rekomendasi teknologi kristal silikon untuk industri untuk investasi Penyiapan pembangunan PLTN di daerah strategis
Tenaga Nuklir
Pemeliharaan kompetensi di bidang teknologi nuklir yang mencakup: pembuatan bahan bakar nuklir, pembangunan dan pengoperasian rekator, serta; pengolahan dan penyimpanan limbah nuklir
Penemuan bibit unggul padi, kedelai dan sorgum terus berlangsung sejak tahun 2004 sampai dengan 2012. Pengembangan sumber energi yang berasal dari bahan bakar nabati, panas bumi skala kecil, energi surya, dan tenaga nuklir terus dilakukan.
40
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Eksplorasi dan isolasi senyawa bioaktif dari tanaman/ hewan Indonesia; Koleksi tanaman / hewan sumber bioaktif
Kandidat Antibiotika (+)-2,2-Episitoskirin A Kandidat Obat Antidiabetes Type 2 (+)-1,1-bislunatin Kandidat Obat Antidiabetes Type 2 (+)-1,1-bislunatin
Radiofarmaka yang sudah mendapatkan registered number dari Badan POM : Kit radiofarmaka DTPA untuk diagnosa fungsi ginjal dan otak Kit radiofarmaka MDP untuk diagnosa tulang (bone scanning) Kit radiofarmaka MIBI untuk diagnosa fungsi jantung Radifarmaka terapi [131I]MIBG untuk terapi kanker neuroblastoma dan malignant pheochromocytoma Radiofarmaka terapi 153Sm-EDTMP untuk paliatif kanker tulang
Penerapan biomolekuler, biologi dan bioteknologi serta penerapan teknologi radiasi nuklir dan isotop sebagai dukungan iptek pada kesehatan dan obat.
41
Selama periode 2004-2011 total panjang jalan di Indonesia telah bertambah sekitar 123.000 km
2.4.1
Transportasi
Tabel 2.3 Panjang Jalan Menurut Tingkat Kewenangan Pemerintahan di Indonesia, 20042011 (Km)
Persen
Secara total perkembangan panjang jalan di Indonesia menunjukkan angka yang 70,0 meningkat dari kurun waktu 2004-2011 yaitu dari 372.929 km pada tahun 2004 60,0 menjadi 496.607 km pada tahun 2011 atau telah bertambah sekitar 123.000 Km. 50,0 Menurut tingkat kewenangan pemerintahan, panjang jalan yang menjadi 40,0 kewenangan pemerintah kabupaten memiliki panjang jalan paling besar, yaitu 30,0 mencapai 404.395 km pada tahun 2011. Persentase panjang jalan nasional dengan kondisi mantap dari tahun 2004 sampai 20,0 dengan 10,0 tahun 2012 terus mengalami peningkatan, hingga mencapai 90,82 persen pada 0,0 tahun 2012. Dengan capaian ini maka target RPJMN 2010-2014 berupa 2000 2005 2008 2011 kondisi mantap jalan nasional sebesar 90 persen telah tercapai.
Aspal 51,7 27,0 55,8 24,7 58,1 23,4 63,3 21,6 Diperkeras
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
87
45
100 90 Persentase desa dengan jenis permukaan jalan yang terluas 80 menggunakan aspal meningkat 70 60 50 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 40 19,40 Tidak Mantap 19,10 19,20 17,78 16,77 13,98 12,96 12,28 9,18 30 2.4.1.2 Jalan Mantap Prasarana 80,90 80,60 80,80 82,22 83,23 86,02 87,04 87,72 90,82 20 10 Gambar 2.25 0 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
70 60 50 40 30 20 10 0
19,10 80,90
19,40 80,60
19,20 80,80
17,78 82,22
16,77 83,23
13,98 86,02
12,96 87,04
12,28 87,72
9,18 90,82
40,0 30,0 20,0 10,0 0,0 Aspal Diperkeras 70,0 60,0 50,0 40,0 30,0 10,0 2000 51,7 2005 55,8 24,7 2008 58,1 23,4 2011 63,3 21,6
2005 2008 2011 87 2000 51,7 55,8 58,1 63,3 86 Diperkeras 27,0 24,7 Bermotor Roda 23,4 4 Atau Lebih 21,6 Sepanjang Persentase Desa Yang Dapat Dilalui Kendaraan
Gambar 2.26Aspal
Tahun, 2003-2011
86 85 85
Persen
87 86 86 2003 85 84,80 85 84 2003 84,80 2005 85,40 2008 86,12 2011 86,07
84 Desa yang dapat dilalui kendaraan bermotor roda 4 atau lebih sepanjang tahun
2005 85,40
2008 86,12
2011 86,07
Desa yang dapat dilalui kendaraan bermotor roda 4 atau lebih sepanjang tahun
Sumber: Statistik Potensi Desa, BPS
Persentase desa dengan jenis permukaan jalan yang terluas menggunakan aspal meningkat, dari 51,7 persen pada tahun 2000 menjadi 63,3 persen pada tahun 2011. Pada tahun 2011 persentase desa yang dapat dilalui kendaraan bermotor roda 4 atau lebih sebanyak 86,07 persen, meningkat dibanding tahun 2003 yang tercatat sebesar 84,80 persen.
46
Jumlah sepeda motor mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan jenis kendaraan lain
23.055.832 28.556.497 32.522.508 41.955.128 47.683.681 52.767.093 61.078.188 69.216.688 Sumber: BPS
Gambar 2.28 Jumlah Penumpang Penerbangan Domestik, Kereta Api, dan Kapal, 2006-2011
Sumber: BPS
Keseluruhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia selama periode 2004-2011 cenderung mengalami kenaikan, meskipun pada beberapa jenis kendaraan ada yang mengalami fluktuasi seperti mobil penumpang dan truk. Jenis kendaraan yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan adalah sepeda motor, yaitu pada tahun 2004 hanya sekitar 23.055.832 unit motor tetapi pada tahun 2011 telah mencapai 69.216.688 unit atau meningkat sekitar tiga kali lipat.. Jumlah penumpang penerbangan domestik meningkat 81,34 persen selama periode 2006-2011. Dalam kurun waktu 2006-2011 jumlah penumpang kereta api telah mengalami peningkatan 25,04 persen. Jumlah penumpang kapal mengalami peningkatan sebesar 46,35 persen pada periode 2006-2011
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
47
Pangsa pasar pelayaran nasional untuk angkutan dalam negeri maupun ekspor impor pada tahun 2012 hampir mencapai target pada akhir tahun 2014
Gambar 2.29 Jumlah Muat Barang Melalui Darat dan Laut 2006-2011
ribu ton
Sumber: BPS
Gambar 2.30 Pangsa Pasar Armada Pelayaran Nasional untuk Angkutan Dalam Negeri dan Ekspor Impor (Persen), 2004-2012
Jumlah barang yang diangkut pada penerbangan domestik tahun 2011 sebanyak 463,507 ribu ton, atau meningkat sebesar 74,29 persen dibanding tahun 2006. Jumlah barang yang dimuat melalui kereta api cukup berfluktuasi tiap tahun, dimana selama periode 2006-2011 telah mengalami peningkatan sebesar 18,32 persen. Pangsa pasar armada pelayaran nasional untuk angkutan dalam negeri telah mencapai 98,85 persen pada akhir tahun 2012 dan sudah selaras dengan azas cabotage yang ditargetkan sebesar 100 persen pada akhir tahun 2014. Pangsa pasar armada pelayaran nasional untuk angkutan ekspor impor pada akhir tahun 2012 telah mencapai 9,87 persen yang juga sejalan dengan target pangsa pasar sebesar 10 persen pada akhir tahun 2014.
48
juta ton
Selama periode 2005-2011, produksi listrik meningkat sebesar periode 2006-2011 43,96 persen
MW
20.000 10.000 0 2009 31.959 2010 33.983 2011 39.885 2012 44.064
Produksi listrik pada tahun 2011 sebesar 183.366 GWh atau meningkat sebesar 80 43,96 persen dibanding tahun 2005. Peningkatan tertinggi 60 terjadi pada produksi listrik yang bersumber dari PLTD, yang pada tahun 2011 mampu menghasilkan 16.584 GWh, atau meningkat 85,11 40 persen dibanding tahun 2005. Pada tahun 2011, kontributor terbesar untuk produksi listrik adalah Pembangkit 20 Listrik Tenaga Batubara, dengan jumlah produksi sebesar 81.000 GWh atau 44,17 0 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 persen dari total produksi. Rumah tangga yang menggunakan kapasitas pembangkit secara nasional selalu meningkat. Selama tahun 2009-2012 54,8 60,3 63,0 64,3 65,1 65,8 67,2 73,0 76,6 listrik (Rasio Elektrifikasi) Pembangunan pembangkit listrik tahun 2011-2012 ditopang oleh pembangunan program percepatan 10.000 MW tahap 1 yang sudah beroperasi.
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
100
49
Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik selama periode 2004-2012 terus meningkat dan pada tahun 2011-2012 mendekati target RPJMN
Gambar 2.33 Kapasitas pembangkit listrik nasional 31.959 33.983 39.885 44.064 Persentae Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik (Rasio Elektrifikasi), 2004-2012
100 80
Persen
Persen
60 40 20 0 2004 54,8 2005 60,3 2006 63,0 2007 64,3 2008 65,1 2009 65,8 2010 67,2 2011 73,0 2012 76,6
Persentase banyaknya desa yang memiliki keluarga pelanggan listrik, baik yang bersumber dari PLN maupun non-PLN dari tahun 2005 sampai 2011 relatif meningkat. Pada tahun 2011 terjadi peningkatan yang cukup tajam dibanding tahun 2008 pada kategori non PLN, yakni sebesar 58 persen. Persentase rumah tangga pengguna listrik (rasio elektrifikasi) selama periode 2004-2012 terus mengalami peningkatan, dari 54,8 persen pada tahun 2004 menjadi 76,6 persen pada tahun 2012.
50
t w
Rehabilitasi dan pembangunan/peningkatan jaringan irigasi meningkat signifikan dalam dua tahun terakhir
2.4.3. Irigasi
Gambar 2.34 Capaian Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Kewenangan Pemerintah Pusat (Hektar), 2005-2012
Sumber: Bappenas, diolah dari data Kementerian Pekerjaan Umum (berbagai tahun)
Rehabilitasi dan pembangunan/peningkatan jaringan irigasi diperlukan sebagai antisipasi terhadap penurunan kinerja layanan irigasi akibat terlampauinya umur ekonomis infrastruktur irigasi/tingginya laju deteriorisasi jaringan irigasi serta untuk meningkatkan luas areal pertanian beririgasi seiring meningkatnya permintaan akan pangan. Pada tahun 2012 capaian pembangunan/peningkatan jaringan irigasi kewenangan pemerintah pusat sebesar 82.643 hektar. Capaian rehabilitasi jaringan irigasi kewenangan pemerintah pusat sebesar 353.903 hektar pada tahun 2012. Selama periode 2005-2012, capaian operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi kewenangan pemerintah pusat telah mencapai 2.005.843 hektar pada tahun 2012 atau telah meningkat dari 427.996 hektar pada tahun 2005.
ha
51
Rumah tangga yang terkategori kumuh mengalami penurunan selama periode 2006-2011
2.4.4.
Twin Blok
200 150 100 50 0 2004 64 2005 50 2006 67 2007 86 2008 98 2009 106 2010 89 2011 70 2012 266
Pembangunan Rusunawa
Sumber: Laporan Realisasi Renja Ditjen Cipta Karya Kementerian PU 2005-2009, Laporan Realisasi dan Capaian Ditjen Cipta Karya Kementerian PU 2010, 2011 & 2012, Laporan Realisasi dan Capaian Kementerian Perumahan Rakyat 2010, 2011 & 2012, Laporan Pencapaian Target RPJMN 2005-2009
Gambar 2.36 Persentase Rumah Tangga Menurut Kriteria Rumah Tangga Kumuh, 2004-2011
Pembangunan rusunawa pada periode waktu 2004-2012 meningkat tajam hingga 266 twin blok, di antaranya merupakan realisasi dari rencana tahun-tahun sebelumnya yang belum dapat terlaksana. Rumah tangga perkotaan yang terkategori kumuh berdasarkan kriteria air minum layak, sanitasi layak, luas hunian perkapita diatas 7 m2, dan durability of housing cenderung mengalami penurunan sejak tahun 2006 hingga 2011. Untuk wilayah perdesaan, rumah tangga yang terkategori kumuh cenderung mengalami penurunan sejak tahun 2006 hingga 2010, meski pada tahun 2011 terjadi sedikit peningkatan.
52
Persen
C.2.4.5. Telekomunikasi Telekomunikasi 1. Perkembangan Jumlah Pelanggan Telepon Menurut Jenis Penyelenggaraan 2.4.5.1 Perkembangan Jumlah Pelanggan Telepon dan Desa Dengan Jaringan
Sumber: Diolah dari Data Statistik Bidang Pos dan Telekomunikasi, Ditjen Postel Kemenkominfo
2008 2009 2010 (1) (4) (5) Tabel 2.5(6) Jumlah Desa/ Telekomunikasi dengan Tahun Perkotaan + Perdesaan Kabel 8.767.760 8.674.228 8.423.973 8.349.998 Perkotaan 8.738.343 Perdesaan Kelurahan yang Ada Telekomunikasi tanpa Fasilitas Telepon 2005 3.281 1.269 4.550 Kabel 69.885.135 104.198.516 162.288.065 190.083.815 243.779.422 Telepon Tetap Nirkabel 2.461 2008 Telepon Seluler 2011
1.825
26.406.854
Umum, 2005-2011
32.579.125
Jumlah Pelanggan
Jumlah pelanggan telepon di Indonesia terus naik dari tahun ke tahun hampir Jumlah pelanggan telepon di Indonesia terus melonjak naikkabel. dari tahun ke tahun hampir disemua jenis telepon, kecuali pelanggan telepon jenis telepon telepon, kecuali telepon kabel. Kenaikan kenaikan jumlah pelanggan disemua Pelanggan tanpa pelanggan kabel dan seluler mengalami yang sangat telepon tertinggi terjadi kenaikan di tahun jumlah 2008, pelanggan dengan kenaikan sebesar 51%. Jenis signifikan dibanding telepon tetap nirkabel. telepontelepon tanpa kabel dan seluler kenaikan yang sangat penyelenggaraan Jumlah pelanggan seluler pada mempunyai tahun 2010 mencapai 211,2 juta signifikant dibanding kenaikan jumlah pelanggan telepon tetap nirkabel. pelanggan, yang berarti dapat dikatakan bahwa hampir seluruh penduduk Indonesia telahtelepon menjadi pelanggan telepon seluler. 211,2 juta pelanggan, yang Jumlah pelanggan seluler pada tahun 2012 mencapai berarti Secaradapat umum, jumlah desa/kelurahan yang mempunyai fasilitas dikatakan bahwa hampir seluruh penduduk Indonesia telahtelepon menjadi umum pada tahun 2005-2008 pelanggan telepon seluler. cenderung turun dan naik kembali pada tahun 2011. Jumlah desa/kelurahan yang mempunyai fasilitas telepon umum di daerah perdesaan lebih sedikit jika dibandingkan dengan di daerah perkotaan, namun di perdesaan pada tahun 2011 meningkat signifikan hingga melebihi jumlah desa/ kelurahan yang mempunyai fasilitas telepon umum di daerah perkotaan.
163.676.961 Sumber: 211.200.297 BPS, Pendataan Potensi Desa 78.623.478 112.966.276 170.962.293 198.507.788 252.129.420 Sumber: Diolah dari Data Statistik Bidang Pos dan Telekomunikasi, Ditjen Postel Kemenkominfo
53
Rumah tangga yang memiliki/menguasai komputer terus mengalami peningkatan baik di perkotaan maupun perdesaan
Tabel 2.6 Rumah Tangga yang Pernah Mengakses Tahun Internet dalam 3 Bulan (1) Terakhir menurut Klasifikasi 2005 Daerah Tahun 2005 2006 -2011
2007 2008 Sumber:
BPS, Survei Sosial Ekonomi Nasional
Klasifikasi Daerah Perkotaan + Tahun Pedesaan Perkotaan Perdesaan Klasifikasi Daerah 2005 6,68 0,81 Perkotaan + Pedesaan 3,34 Perkotaan Perdesaan 2006 8,46 1,03 4,22 (2) (3) (4) 2007 11,27 1,26 5,58 7,65 0,62 3,65 2008 14,15 3,10 8,47 9,09 0,8 4,36 2009 20,23 3,47 11,59 11,51 2010 14,35 2011 17,37 1,6 22,16 2,48 37,94 3,38 22,63 14,09 5,88 22,40 25,90 8,25 10,16
2009
2010 2005 - 2011, 18,54 3,19 memiliki/menguasai 10,82 Pada tahun rumah tangga yang komputer terus mengalami baik di daerah perkotaan maupun daerah 2011 peningkatan, 20,54 4,22 12,3 perdesaan. Persentase rumah tangga yang memiliki/menguasai komputer di daerah Sumber: BPS, Survei Sosial Ekonomi Nasional perkotaan jauh lebih besar daripada di daerah perdesaan. Persentase rumah yang rumah pernahtangga mengakses internet dalam 3 bulan terus Pada tahun tangga 2005 - 2011, yang memiliki/menguasai komputer terakhir dari tahun peningkatan, 2005 sampai 2011 di perkotaan dan perdesaan umum mengalami baik di daerah perkotaan maupun daerahsecara perdesaan. Kenaikan menunjukkan tren yang meningkat. yang sangat tajam terjadi pada tahun 2005-2009 baik di perkotaan maupun pedesaan, Persentase rumah tangga pernah rumahtangga mengakses yang internet di perkotaan akan tetapi pada tahunyang 2010 kenaikan memilik/menguasai komputer cenderung lebih besar dari pada daerah perdesaan. tidak sebesar tahun sebelumnya, bahkan di pedesaan terjadi penurunan dan kemudian naik kembali pada tahun 2011. Informasi Kinerja Pembangunan 54 Data dan Persentase rumah tangga 2004-2012 yang memiliki/menguasai komputer di daerah perkotaan jauh lebih besar daripada di daerah perdesaan
Pada tahun 2005-2007, persentase rumah tangga yang pernah mengakses internet di daerah pedesaan cenderung stangnan, kenaikan mulai terjadi pada tahun 2007 dan Mulai tahun 20082010. trend akses internet lebih banyak dilakukan naik tajam pada tahun Tetapi pada tahun berubah 2011 terjadi penurunan yang cukup di warung internet daripada di kantor/sekolah signifikant menjadi 14,09%, yang semula jumlahnya 22,63% pada tahun 2010. 5. Lokasi Akses Internet Media/Lokasi Rumah Tangga yang Pernah Mengakses Internet dalam 3 Bulan Terakhir Tahun 2005-2011 2.4.5.3 Lokasi Akses Internet dan Fasilitas Warung Internet
Gambar 2.39 Persentase rumah tangga yang pernah mengakses internet dalam 3 bulan terakhir menurut lokasi akses internet, 2005-2011
Tabel 2.7 Media/Lokasi Mengakses Internet Perkembangan Desa/Kelurahan yang Ada Fasilitas Warung Internet Menurut Klasifikasi Tahun Telepon Rumah Warnet Kantor/ Sekolah Lainnya Daerah Tahun 2005, 2008, dan 2011 Genggam
(1) 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 (2) (3) (4) * * * (5) (6) 8,48 9,48 5,28 2,54 8,13 6,33
Sumber: 8,57 BPS, Pendataan Potensi Desa
28,12 Perkotaan49,9
Pedesaan * 359 466 (0,62 %)33,43 (0,74 %)53,51 5.609 55,35 (26,73 %)
Perkotaan + Pedesaan
57,54
53,52
Pada tahun 2005-2007 sebagian besar rumah tangga mengakses internet dari kantor/sekolah, tetapi mulai tahun 2008 trend tersebut berubah, akses internet lebih banyak dilakukan di warung internet. Jumlah desa/kelurahan yang ada fasilitas warung internet selama periode 20052011 mengalami peningkatan. Peningkatan terbesar jumlah desa/kelurahan yang memiliki fasilitas warnet terjadi pada tahun 2011. Peningkatan tertinggi terjadi di daerah pedesaan yang mencapai lebih dari dua belas kali lipat dibandingkan pada tahun 2008. Untuk daerah perkotaan, peningkatannya mencapai hampir tiga kali lipat.
Keterangan: *) Data Tidak Tersedia Sumber: BPS, Survei Sosial Ekonomi Nasional
(21,31 %)
55
Pada tahun 2005 persentase desa/kelurahan yang memiliki fasilitas wartel mengalami puncaknya yaitu mencapai 42,10 persen
Pada tahun 2005, jumlah desa/kelurahan yang memiliki fasilitas wartel mengalami puncaknya, yaitu sebanyak 29.454 desa/kelurahan atau 42,10 persen dari seluruh desa/kelurahan di Indonesia. Namun setelah itu, keberadaan wartel di desa/ kelurahan terus mengalami penurunan hingga tahun 2011. Penurunan jumlah wartel tersebut terjadi karena munculnya beberapa penyedia jaringan telpon seluler yang berbiaya lebih rendah dibandingkan dengan biaya wartel. Pada tahun 2011 hanya sekitar sepuluh persen desa/kelurahan saja yang ada fasilitas wartel. Penurunan di daerah perdesaan lebih tajam daripada daerah perkotaan. Selama periode 2005-2011, persentase desa/kelurahan yang memiliki fasilitas wartel di daerah perkotaan lebih tinggi dibandingkan di daerah perdesaan.
56
Sumber: KPU
orang
Rincian 1. Jumlah Parpol 2. Jumlah Pemilih Tetap 2.a. Jumlah Pemilih Suara sah Tidak Sah 2.b. Jumlah Tidak Menggunakan Hak Pilih
124.449.038 (84,09%) 121.588.366 (70,99%) 113.498.755 (91,20%) 104.099.785 (85,62%) 10.957.925 (8,81%) 17.488.581 (14,38%) 49.677.076 (29,01%) 23.551.321 (15,91%)
Tabel 2.9 Partisipasi Parpol dan Pemilih Dalam Pemilu, 2004 dan 2009
Sumber: KPU
Keterwakilan perempuan dalam bidang politik meningkat, ditandai dengan kenaikan jumlah perempuan sebagai anggota DPR dari 65 orang menjadi 98 orang. Jumlah parpol peserta pemilu meningkat signifikan dari 24 parpol pada tahun 2004 menjadi 38 parpol pada tahun 2009, namun partisipasi pemilih menurun diikuti kenaikan suara tidak sah dan golput.
59
2.5.2 Keamanan
Gambar 2.41 Jumlah Tindak Pidana dan Resiko Pidana, 2006 - 2011
jumlah kasus
299.133
330.384
326.752
344.942
332.490
347.605
Gambar 2.42 Selang Kejadian Pidana dan Persentase Penyelesaian Pidana, 2006 - 2011
persen
Kinerja bidang keamanan belum menunjukkan hasil sesuai yang diharapkan. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan jumlah tindak pidana, peningkatan resiko masyarakat mengalami tindak pidana, selang waktu kejadian yang semakin sempit, dan penurunan tingkat penyelesaian pidana.
60
menit
d. Hukum
2.x Jumlah Pelaporan LHKPN KinerjaTabel penanganan korupsi semakin membaik, terlihat dari peningkatan indeks IPK, peningkatan peran masyarakat dalam pelaporan tindak pidana korupsi, dan peningkatan kesadaran pejabat pemerintah melaporkan harta kekayaan (LHKPN). Kinerja penanganan korupsi semakin memuaskan, terlihat dari peningkatan indeks IPK peningkatan peran masyarakat dalam dalam pelaporan tindak pidana korupsi, dan peningkata kesadaran pejabat pemerintah melaporkan harta kekayaan (LHKPN).
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
Sub-Bid. Hukum
Gambar 2.44 Pelaporan Tindak Pidana Sumber: Transparancy International (TI) Korupsi dan Tindak Gambar 2.x Pelaporan Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Lanjutnya Lanjutnya 2004-2012
63
perkara
Beban perkara yang dihadapi Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi masih tinggi, sementara persentase penyelesaian masih rendah. Beban perkara yang dihadapai perkara Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi Masih Tingg Perkara yang ditangani MK juga menurun dalam tiga tahun terakhir, dengan Persentase penyelesaian perkara di Mahkamah Agung masih rendah. persentase tingkat penanganan yang tidak banyak berubah Sumber : Mahkamah Konstitusi Perkara yang ditangani MK menurun tiga tahun terakhir, dengan persentase tingkat penan yang tidak banyak berubah Beban perkara yang dihadapai Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi Masih Tingg Persentase penyelesaian perkara di Mahkamah Agung masih rendah. Perkara yang ditangani MK menurun tiga tahun terakhir, dengan persentase tingkat penang yang tidak banyak berubah
64
perkara
Gambar 2.47 Penanganan dan Gambar 2.x Penanganan dan Penyelesaian Perkara Konstitusi Tahun 2003-2 Penyelesaian Perkara Konstitusi Tahun 2003-2012
Produk hukum yang dikeluarkan Presiden cenderung meningkat, kesadaran pelaporan kekerasan terhadap perempuan meningkat
Sumber:
Penyelesaian peraturan dalam bentuk PP, Perpres, dan Kepres mengalami peningkatan dalam empat tahun terakhir Kesadaran Pelaporan Kekerasan Terhadap Perempuan Meningkat
Sumber:
Sumber : Kementerian Sekretariat Negara
jumlah kasus
Penyelesaian peraturan dalam bentuk PP, Perpres, dan Kepres mengalamiGambar peningkatan 2.49dalam Penanganan empat tahun terakhir Kasus Kekerasan terhadap Kesadaran pelaporan kekerasan terhadap perempuan meningkat Perempuan (KtP) 2004-2012
Kinerja Bidang Hukum dalam penyelesaian peraturan dalam bentuk PP, Perpres, dan Kepres mengalami peningkatan dalam empat tahun terakhir Meningkatnya jumlah penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan adanya kesadaran masyarakat untuk melaporkan kasus yang Sumber mengindikasikan : Komnas HAM Perempuan terjadi kepada aparatur hukum.
65
Aparatur Pemerintah Meningkatnya jumlah penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan mengindikasikan bahwa adanya kesadaran masyarakat untuk melaporkan kasus yang terjadi kepada aparatur hukum. Diskrepansi Gender Mengecil, Pendidikan Meningkat Gambar 2.x Jumlah PNS Menurut Jenis Kelamin
Diskrepansi gender mengecil, pendidikan meningkat
paratur Pemerintah
2.6.2 Aparatur Pemerintah Gambar 2.x Jumlah PNS Menurut Jenis Kelamin
Gambar 2.50 Jumlah PNS Menurut Jenis Kelamin, 20052012
2.191.471 2.144.320 2.292.555 2.257.408 2.455.269 2.406.283 2.403.178 2.332.549 1.550.024 1.558.911 1.774.646 1.825.952 2.068.936 2.137.817 2.167.640 2.135.433 Sumber: Badan Kepegawaian Negara
Gambar 2.51 Gambar 2.x Jumlah PNS Menurut Pendidikan Jumlah PNS Menurut Pendidikan, 2005-2012
Partisipasi perempuan dalam penyelenggaraan pemerintahan meningkat setiap Sumber: Badan Kepegawaian Negara tahun, dimana kesenjangan jumlah PNS laki-laki dan perempuan semakin mengecil. Partisipasi perempuan dalam pelaksanaan pembangunan meningkat setiap tahun, dimana Kualitas pendidikan PNS semakin meningkat, ditunjukkan oleh peningkatan kesenjangan jumlah PNS laki-laki dan perempuan semakin mengecil. jumlah PNS berpendidikan Diploma IV/Sarjana (S1, S2 dan S3). Sumber: Badan Kepegawaian Negara
Partisipasi perempuan dalam pelaksanaan pembangunan meningkat setiap tahun, dimana 66 Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012 kesenjangan jumlah PNS laki-laki dan perempuan semakin mengecil.
Hingga tahun 2012 tercatat lebih dari separuh target penetapan RTRW Kabupaten/Kota serta RTR Pulau/Kepulauan telah terpenuhi
Sumber: BKPRN
Sumber: BKPRN
69
Capaian legalisasi aset tanah (sertifikasi) yang dibiayai oleh Pemerintah cenderung meningkat pada periode 2004-2008 dikarenakan tambahan target sertifikasi dari kegiatan adjudikasi yang dibiayai melalui PHLN. Pelaksanaan kegiatan redistribusi tanah secara umum menurun sejak tahun 2008 dikarenakan semakin terbatasnya tanah yang dapat digunakan untuk obyek redistribusi tanah.
70
2.8.3. Perkotaan 2.8.3. Perkotaan Jumlah PDRB menurut tipologi kota dari tahun 2005-2010 mengalami peningkatan. Jumlah PDRB menurut tipologiGambar kota dari tahun 2005-2010 mengalami peningkatan. 2.8.3.1 Gambar 2.8.3.1 PDRB ADHB Menurut Tipologi Kota Tahun 2005-2010 (miliar rupiah) 2.7.2 Perkotaan PDRB ADHB Menurut Tipologi Kota Tahun 2005-2010 (miliar rupiah)
Gambar 2.55 PDRB ADHB Menurut Tipologi Kota (miliar Rupiah), 2005-2010
Gambar 2.56 Pertumbuhan ekonomi kota-kota metropolitan dan kota-kota besar lebih baik Laju Pertumbuhan Pertumbuhan ekonomi kota-kota metropolitan dan kota-kota besar lebih Ekonomibaik Kota dibandingkan kota kecil dan kota sedang. Menurut Tipologi dibandingkan kota kecil dan kota sedang. Gambar 2.8.3.2 GambarKota 2.8.3.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Menurut Tipologi Kota Kota, Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Menurut Tipologi Kota 2005-2010 Tahun 2005-2010 Tahun 2005-2010
Sumber: BPS, PDRB Kabupaten/Kota 2006-2011 Sumber: BPS, PDRB Kabupaten/Kota 2006-2011
Perekonomian daerah perkotaan memberikan kontribusi sekitar 40% dari total perekonomian nasional. Laju pertumbuhan ekonomi daerah perkotaan cenderung meningkat, bahkan untuk kota besar dan metropolitan pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan Sumber: BPS, PDRB Kabupaten/Kota 2006-2011 dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.
Sumber: BPS, PDRB Kabupaten/Kota 2006-2011 perekonomian nasional Sejak tahun 2005-2010 kontribusi kota terhadap mengalami fluktuasi. Sejak tahun 2005-2010 kontribusi kota terhadap perekonomian nasional Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012 71 mengalami fluktuasi.
Sejak tahun 2006 jumlah kabupaten/kota cenderung terus meningkat mencapai 495 pada tahun 2012.
72
cadangan potensial/terbukti
Tabel 2.10 Jenis Energi Satuan 2004 2005 2006 Indikator Kunci Bidang Energi367,1 Minyak Bumi Juta BarelSumberdaya 400,5 387,7
Batubara Briket Jenis Energi Uap Minyak Bumi Gas Bumi BBM Batubara Premium Briket Pertamax Uap Plus Pertamax ADO Gas Bumi IDO BBM Kerosin (minyak tanah) Premium LPG LNG Pertamax Energi Terbarukan Pertamax Plus LISTRIK BBN ADO Kapasitas Terpasang PLTMH IDO Kapasitas Terpasang PLT Biomassa Kerosin (minyak tanah) Kapasitas Terpasang PLTS/SH LPG Minyak Bumi Cadangan Cadangan LNG Gas Bumi Juta Ton Ribu Ton Satuan Ribu ton Juta Barel Juta MMSCF Juta barel Juta Ton
Energi Terbarukan LISTRIK BBN Kapasitas Terpasang PLTMH Kapasitas Terpasang PLT Biomassa Kapasitas Terpasang PLTS/SH Cadangan Minyak Bumi Cadangan Gas Bumi
2007 2008 2009 2010 2011 348,3 357,5 346,3 344,8 329,2 132,4 152,7 193,8 216,9 240,2 256,2 275,2 353,4 na 30,2 38,0 31,6 44,0 61,5 80,0 na 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 na 49594 50830 51917 61016 68058 66736 33613 329,2 3,00 400,5 2,99 387,7 2,95367,1 2,81348,3 2,89357,5 3,06346,3 3,41344,8 3,26 238,4 132,4 230,1 152,7 221,1 193,8 211,4 216,9 222,2 240,2 216,1 256,2 198,5 275,2 203,0 353,4 70,3 71,0 71,8 71,3 72,4 72,8 66,8 64,5 na 30,2 38,0 31,6 44,0 61,5 80,0 na 3,0 1,7 1,6 2,8 1,5 2,1 3,3 2,4 49594 50830 51917 61016 68058 66736 33613 0,3 na 0,4 0,4 1,0 0,4 0,6 0,7 0,7 98,0 3,00 94,6 2,99 88,9 2,95 82,1 2,81 92,8 2,89 107,43,06 107,43,41 119,63,26 9,9 8,6 3,9 2,3 2,0 1,1 1,4 1,4 238,4 230,1 221,1 211,4 222,2 216,1 198,5 203,0 56,9 53,7 54,4 51,9 53,0 32,2 19,0 14,4 70,3 71,0 71,8 71,3 72,4 72,8 66,8 2,03 1,83 1,43 1,41 1,69 2,19 2,48 2,2964,5 1.294 3,0 1.223 1,7 1.181 1,6 1.101 2,8 1.090 1,5 1.045 2,1 1.255 3,3 na 2,4 5,23 122,5 94,6 214,6 8,6 935,5 53,7 1,22 8,63 1,83 15,8 1.223
0,4
5,54 5,65 6,42 8,76 107,4 471,5 88,9 1.722,2 82,1 2.558,7 92,8 2.774,0 214,8 3,9 216,4 2,3 217,7 2,0 217,9 1,1 935,5 54,4 935,5 51,9 935,5 53,0 1618,432,2 2,91 5,63 8,67 13,49 8,93 1,43 8,4 1,41 8,22 1,69 82,19 187,1 165 1.181 1.101 170,1 1.090 159,63 1.045
0,4
1,0
0,4
0,6
8,77 107,4 2.912,7 228,7 1,4 1698,9 19,0 na 7,762,48 157,14 1.255
0,7
na na na na na 8,61 188,34
na na na na na 7,73 152,89
P roduksi energi dalam periode 2004 -2011 mengalami peningkatan terutama produksi batubara, namun cadangan minyak dan gas bumi cenderung mengalami penurunan Sementara itu sumber daya energi terbarukan berpotensi untuk dapat dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal di masa yang akan datang.
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
75
2.8.2. Pertanian
Gambar. 2.59 Grafik Luas Panen Tanaman Pangan, 20042012
padi/jagung
kedelai
Sumber: BPS
Sumber: BPS
dan jagung cenderung meningkat, namun untuk kedelai Luas panen padi berfluktuasi selama periode 2004-2012. jagung dan kedelai mengalami peningkatan, terutama jagung. Produktivitas padi,
76
Sumber: BPS
Kondisi petani pada tiga tahun terakhir cenderung makin membaik yang ditunjukkan dengan nilai NTP yang makin meningkat Produksi padi pada periode 2004-2012 cenderung meningkat dengan pertumbuhan yang berfluktuasi.
77
P roduksi kelapa sawit dan jagung pada periode 2004-2012 cenderung meningkat, sementara pertumbuhannya cenderung menurun.
78
Produksi karet dan kakao pada periode 2004-2012 cenderung meningkat dengan pertumbuhan yang berfluktuasi.
79
L uas penetapan kawasan hutan dan perairan relatif tetap namun kegiatan reboisasi cenderung terus meningkat Perkembangan rehabilitasi lahan di luar kawasan pada tahun 2010 mengalami peningkatan yang cukup besar
80
Jumlah keikusertaan perusahaan dalam program PROPER terus meningkat. Begitu pula dengan jumlah peserta yang taat terhadap Peraturan Lingkungan Hidup.
Jumlah keikusertaan perusahaan dalam program PROPER terus meningkat. Begitu pula dengan jumlah peserta yang taat terhadap Peraturan Lingkungan Hidup.
81
Bab 3
Kinerja Pembangunan Daerah
Perbandingan antar Provinsi n Kinerja Provinsi n
BERHASILAN pembangunan nasional sangat ditentukan oleh keberhasilan pembangunan di tingkat daerah. Selama periode 2004-2012, kondisi sosial dan ekonomi provinsiprovinsi di Indonesia makin membaik dilihat dari peningkatan beberapa indikator pembangunan. Keberhasilan pembangunan ekonomi dapat dilihat dari peningkatan capaian indikator ekonomi seperti laju pertumbuhan ekonomi, investasi, serta PDRB per kapita. Di sisi lain, keberhasilan pemerintah daerah di bidang ekonomi juga terlihat dari penurunan angka kemiskinan dan pengangguran. Keberhasilan pembangunan di bidang sosial terlihat dari peningkatan kualitas pembangunan manusia terutama di bidang pendidikan dan kesehatan. Keberhasilan pemberantasan buta aksara dan pelaksanaan program Wajib Belajar 9 tahun terlihat dari peningkatan angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah di semua provinsi. Capaian dibidang kesehatan terlihat dari peningkatan angka harapan hidup dan jumlah pelayanan kesehatan kepada balita. Selain itu, persentase rumahtangga dengan air minum layak dan sanitasi layak juga terus meningkat di sebagian besar provinsi. Keberhasilan pemerintah daerah dalam pengarusutamaan gender terlihat dari menurunnya jarak antara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Pembangunan Gender (IPG). Di balik keberhasilan pembangunan, masih terdapat permasalahan kesenjangan capaian antarprovinsi. Beberapa provinsi menunjukkan kinerja yang cukup baik sehingga capaiannya meningkat dengan cepat sementara beberapa daerah masih berjalan lamban. Hal ini menjadi penyebab adanya disparitas capaian antarprovinsi di semua indikator pembangunan.
n n
PDRB Provinsi tumbuh antara 5 sampai 9 persen pertahun, kecuali Provinsi Papua Barat yang selalu tumbuh di atas 10 persen
Gambar 3.1.2 PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Provinsi (Ribu Rupiah), 2004 dan 2012 Ribu Rp
120.000 Ribu Rp 120.000 100.000
100.000 80.000 80.000 60.000 60.000 40.000 40.000 20.000 20.000 -
S ecara umum pertumbuhan ekonomi provinsi-provinsi di Indonesia pada tahun 2012 lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2004. Namun, jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, hanya sepertiga provinsi yang capaiannya di atas pertumbuhan nasional. Pertumbuhan ekonomi provinsi-provinsi di Indonesia bagian timur secara umum lebih tinggi dibandingkan Indonesia bagian barat. Selama 2004-2012 PDRB perkapita atas dasar harga berlaku terus meningkat. Lima provinsi memiliki PDRB per kapita di atas rata-rata per kapita nasional yaitu DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Riau, Papua Barat, dan Kepulauan Riau.
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
DKI DKI Kaltim Kaltim Riau Riau Pabar Pabar Kepri Kepri Sumsel Sumsel Sumut Sumut Jatim Jatim Babel Babel Papua Papua Kalteng Kalteng Jabar Jabar Sumbar Sumbar Jambi Jambi BaliBali Aceh Aceh Sulut Sulut Kalsel Kalsel Sulsel Sulsel Banten Banten Sulteng Sulteng Lampung Lampung Jateng Jateng Kalbar Kalbar DIY DIY Sultra Sultra Bengkulu Bengkulu Sulbar Sulbar NTBNTB Gorontalo Gorontalo NTTNTT Maluku Maluku Malut Malut
Pabar Pabar Sultra Sultra Sulteng Sulteng Sulbar Sulbar Sulsel Sulsel Kepri Kepri Sulut Sulut Maluku Maluku Gorontalo Gorontalo Jabar Jabar Jatim Jatim Kalteng Kalteng Malut Malut Bali Bali Bengkulu Bengkulu DKI DKI Lampung Lampung Sumbar Sumbar Jateng Jateng Sumut Sumut Jambi Jambi Banten Banten Sumsel Sumsel Kalbar Kalbar Kalsel Kalsel Babel Babel NTTNTT DIY DIY Aceh Aceh Kaltim Kaltim RiauRiau Papua Papua NTBNTB
2004
2004 Indonesia 2004 Indonesia 2004
2012
2012 Indonesia 2012 Indonesia 2012
87
2004 2004
2012 2012
P enduduk miskin masih mengelompok di Pulau Jawa yaitu di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Disparitas persentase kemiskinan cukup tinggi selama tahun 2004 dan 2012. Persentase penduduk miskin di wilayah Indonesia bagian timur masih di atas nasional. Persentase kemiskinan di wilayah timur Indonesia seperti Papua, Papua Barat, Maluku, dan NTT masih tinggi dibanding provinsi lain.
88
Papua Pabar Papua Maluku Pabar Maluku NTT Aceh NTT NTB Aceh Bengkulu NTB Bengkulu Gorontalo Gorontalo DIY Lampung DIY Lampung Jateng Sulteng Jateng Sulteng Sumsel JatimSumsel Sultra Jatim Sulbar Sultra Sumut Sulbar Jabar Sumut Sulsel Jabar Jambi Sulsel Malut Jambi Riau Malut Sumbar Riau Sumbar Kalbar Sulut Kalbar Kepri Sulut Kaltim Kepri Kalteng Kaltim Kalteng Banten BabelBanten Kalsel Babel Bali Kalsel DKI Bali DKI
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
Jatim Jatim Jateng Jateng Jabar Jabar Sumut Sumut Lampung Lampung Sumsel Sumsel NTT Papua NTT Papua Aceh NTBAceh Sulsel NTB Sulsel Banten Banten DIY Riau DIY Sulteng Riau Sulteng Sumbar Sumbar DKI Kalbar DKI Kalbar Maluku Maluku Bengkulu Bengkulu Sultra Sultra Jambi Jambi Kaltim Kaltim Pabar Pabar Kalsel Kalsel Gorontalo Gorontalo Sulut BaliSulut Sulbar Bali Sulbar Kalteng Kalteng Kepri MalutKepri Malut Babel Babel
2004 Indonesia 2004 Indonesia 2004 2012 Indonesia 2012 Indonesia 2012
Meskipun tingkat pengangguran terbuka (TPT) turun, disparitas pengangguran antar provinsi cukup tinggi
Gambar 3.1.5 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Provinsi, 2004 dan 2012
18 16
18 14 16 12 14 12 10 8 6 4 2 0
2004 2012
2004 Indonesia 2004 2012 Indonesia 2012 Indonesia 2004 Indonesia 2012
10 8 6 4 2 0
Banten DKI Banten Aceh DKI Jabar Aceh Kaltim Jabar Sulut Kaltim Maluku Sulut Sumbar Maluku SumutSumbar Sulsel Sumut Sumsel Sulsel Jateng Sumsel Pabar Jateng Kepri Pabar NTB Kepri Kalsel NTB Lampung Kalsel Malut Lampung Gorontalo Malut Riau Gorontalo Jatim Riau Sultra Jatim DIY Sultra Sulteng DIY Papua Sulteng Bengkulu Papua Babel Bengkulu Kalbar Babel Jambi Kalbar Kalteng Jambi NTT Kalteng Sulbar NTT Bali Sulbar
2004 Indonesia 2004 2004 20 15 10 5 0
Indonesia 2004
NTB Aceh NTB SulbarAceh Malut Sulbar Papua Malut Pabar Papua NTT Pabar Kalbar NTT Sultra Kalbar Maluku Sultra Jabar Maluku SumbarJabar Sumsel Sumbar Sulteng Sumsel Sulsel Sulteng Riau Sulsel Bengkulu Riau Kalsel Bengkulu Kalteng Kalsel Lampung Kalteng Jatim Lampung SumutJatim Gorontalo Sumut Babel Gorontalo Jateng Babel Sulut Jateng JambiSulut Banten Jambi DIY Banten Kaltim DIY Bali Kaltim Kepri Bali DKIKepri
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
Bali DKI
T ingkat pengangguran terbuka turun di semua provinsi. Penurunan tingkat pengangguran terbesar selama 2004-2012 terjadi di Provinsi Sulsel, Riau, dan Gorontalo. P engangguran masih menjadi masalah bagi provinsi-provinsi di Jawa seperti Banten, DKI Jakarta, dan Jabar selain juga Aceh. P roduktivitas tenaga kerja masih belum optimal terlihat dari persentase tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam (angka setengah penganggur) yang rata-ratanya masih sekitar 10 persen. P ada tahun 2012, persentase setengah penganggur terbesar terjadi di Provinsi NTB, Aceh, dan Sulbar.
89
Gambar 3.1.7 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Provinsi, 2004 dan 2011
80 80 75 75 70 70 65 65 60 60 55 55 50 50 2004 2004 2011 2011 Indonesia 2004 Indonesia 2004 Indonesia 2011 Indonesia 2011
Gambar 3.1.8 Indeks Pembangunan Gender (IPG) Menurut Provinsi, 2004 dan 2011 80
80 75 75 70 70 65 65 60 60 55 55 50 50 45 45 40 40 2004 2004 2011 2011 Indonesia 2004 Indonesia 2004 Indonesia 2011 Indonesia 2011
P embangunan manusia di semua provinsi meningkat. Disparitas pembangunan manusia antar provinsi di wilayah Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian timur masih tinggi. Lebih dari setengah provinsi Indonesia, pembangunan manusianya masih di bawah nasional. Upaya pengarusutamaan gender di semua provinsi terus dilaksanakan terlihat dari jarak antar IPG dan IPM yang menurun.
90
DKI DKI DIY DIY Sumut Sumut Kalteng Kalteng Sumbar Sumbar Sulut Sulut Bengkulu Bengkulu Bali Bali Maluku Maluku Sumsel Sumsel Jateng Jateng RiauRiau Sulbar Sulbar Aceh Aceh Jatim Jatim Kalsel Kalsel Malut Malut NTTNTT Sultra Sultra Kalbar Kalbar Kepri Kepri Jabar Jabar Lampung Lampung Banten Banten Jambi Jambi Sulteng Sulteng Sulsel Sulsel Papua Papua Kaltim Kaltim Babel Babel Pabar Pabar Gorontalo Gorontalo NTBNTB
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
DKI DKI Sulut Sulut RiauRiau DIY DIY Kaltim Kaltim Kepri Kepri Kalteng Kalteng Sumut Sumut Sumbar Sumbar Sumsel Sumsel Bengkulu Bengkulu Babel Babel Jabar Jabar Jateng Jateng Bali Bali Jambi Jambi Jatim Jatim Aceh Aceh Sulsel Sulsel Lampung Lampung Maluku Maluku Sulteng Sulteng Banten Banten Gorontalo Gorontalo Sultra Sultra Kalsel Kalsel Sulbar Sulbar Kalbar Kalbar Pabar Pabar Malut Malut NTTNTT NTBNTB Papua Papua
Sumber : BPS Gambar 3.2.1.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Aceh terhadap Nasional
Sumber : BPS Gambar 3.2.1.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Aceh terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Pertumbuhan ekonomi Aceh dalam tiga tahun terakhir tumbuh cukup signifikan. Hal ini menunjukkan proses pemulihan pasca bencana tsunami tahun 2004 berjalan cukup baik. Kinerja perekonomian yang membaik berdampak pada membaiknya tingkat kesejahteraan masyarakat. Perbaikan kondisi ekonomi masyarakat tampak dari menurunnya persentase penduduk miskin dan tingkat pengangguran. Pembangunan manusia di Provinsi Aceh terus mengalami perbaikan dalam periode 2004-2011, meskipun capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Aceh masih di bawah IPM nasional.
93
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
2005 (4)
2006 (5)
2007 (6)
2008 (7)
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
12.315 14.101 17.146 16.849 17.053 16.335 17.526 19.141 20.486 6,04 -3,89 1,52 3,62 -24,06 -22,62 -2,58 -21,10 -17,80 -22,30 -13,18 -10,10 19,53 -1,95 12,06 23,70 0,92 -16,14 48,41 13,93 -2,68 6,64 7,41 1,70 3,67 14,39 10,99 10,95 19,45 -9,53 11,77 6,02 20,14 9,65 4,41 14,30 2,19 89,71 -6,27 9,45 67,90 95,69 8,42 1.157 6,32 1,98 42,63 35,66 82,25 74,02 59,31 65,90 69,90 96,65 94,74 8,92 7,96 62,26 16,36 17,99 1.783 1.702 67,95 96,00 8,40 1.166 5,83 1,85 31,28 n.a n.a n.a 59,65 66,20 70,20 96,96 95,05 8,92 8,32 62,40 19,70 15,53 1.783 1.702 68,30 96,20 8,50 1.150 5,28 1,84 31,34 24,08 76,40 70,93 62,81 66,40 70,30 97,30 95,40 9,03 8,42 66,01 17,29 13,73 1.783 1.702 68,40 96,20 8,50 1.084 5,41 1,64 32,85 30,65 80,40 66,98 63,91 66,48 70,41 97,51 96,07 9,31 8,42 62,12 17,39 14,37 1.783 1.702 0,81 -27,24 -8,32 11,48 0,69 4,50 1,78 4,20 1,28 2,55 68,50 96,20 8,50 960 4,92 1,50 28,02 40,17 83,07 71,86 64,12 66,57 70,54 97,63 96,07 9,31 8,42 60,32 15,59 16,73 1.783 1.702 2,56 -47,28 -7,85 13,79 3,13 4,94 4,88 7,83 3,99 -1,76 68,60 96,39 8,63 893 4,46 1,34 30,60 42,03 85,86 74,08 64,36 66,67 70,64 97,95 96,14 9,32 8,45 62,50 18,79 19,30 1.803 1.702 5,02 -6,72 -8,00 16,97 5,11 6,36 6,57 5,54 4,46 3,69 68,70 96,88 8,81 862 4,11 1,26 29,02 45,17 87,17 74,24 65,30 66,77 70,74 98,17 96,18 9,33 8,47 63,17 19,74 18,08 1.803 1.702 5,55 0,12 1,90 8,57 6,22 6,82 7,97 6,49 4,30 3,99 68,80 96,95 8,90 895 3,50 0,94 28,65 50,10 89,66 74,06 65,79 66,77 70,74 98,19 96,21 9,35 8,65 63,78 17,50 28,18 n.a n.a 5,48 -0,84 1,03 6,68 7,22 7,21 8,52 7,05 5,17 4,04 n.a n.a n.a 909 3,50 0,94 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 61,77 21,11 24,91 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
94
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Gambar 3.2.2.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sumatera Utara terhadap Nasional
Gambar 3.2.2.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sumatera Utara terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara cukup baik dalam tiga tahun terakhir dengan pola yang hampir sama dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 2012 laju pertumbuhan ekonomi mengalami sedikit perlambatan sebagai dampak dari berkurangnya permintaan ekspor komoditas ekspor utama seperti sawit dan karet di pasar dunia. Membaiknya pertumbuhan ekonomi daerah berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat ditunjukkan dengan menurunnya tingkat kemiskinan dan pengangguran. Perbaikan kesejahteraan juga tampak dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang hingga tahun 2011 capaiannya selalu di atas capaian IPM nasional.
95
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
2005 (4)
2006 (5)
2007 (6)
2008 (7)
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
9.742 11.331 12.876 14.442 16.759 18.352 21.109 23.991 26.569 3,75 -10,68 5,38 3,09 7,65 6,11 13,49 6,90 6,16 6,99 68,16 96,64 8,43 1.800 2,32 0,59 50,24 40,39 83,71 62,09 61,70 66,30 70,20 97,51 94,60 8,88 8,00 68,56 9,56 14,64 2.098 2.752 3,38 6,42 4,76 5,15 12,96 4,95 10,11 7,15 4,36 11,60 68,70 97,00 8,53 1.840 2,21 0,60 48,00 n.a 85,89 59,66 62,96 66,80 70,80 97,87 94,95 8,89 8,12 68,00 13,94 13,20 2.098 2.752 2,40 4,17 5,47 3,08 10,33 6,95 11,91 9,87 7,09 13,36 68,90 97,03 8,60 1.897 2,52 0,69 50,67 41,82 84,54 67,03 66,66 67,00 70,90 98,00 95,20 8,96 8,19 66,90 9,91 13,60 2.098 2.752 4,98 9,78 5,09 0,22 7,78 7,55 9,90 12,43 8,25 13,28 69,10 97,03 8,60 1.769 2,17 0,55 49,85 49,11 84,00 64,99 68,16 67,18 71,12 98,30 95,21 8,99 8,43 67,49 13,06 12,33 2.098 2.752 6,05 6,13 2,92 4,46 8,10 6,14 8,89 11,30 9,48 11,13 69,20 97,08 8,60 1.614 2,17 0,58 49,52 52,87 86,46 66,07 68,87 67,28 71,24 98,65 95,45 8,99 8,43 68,33 12,37 14,23 2.098 2.752 4,85 1,43 2,76 5,57 6,54 5,43 7,56 6,14 6,62 6,73 69,35 97,15 8,65 1.500 1,92 0,50 51,04 51,92 88,68 69,27 68,91 67,43 71,39 98,76 95,79 9,08 8,51 69,14 13,95 15,17 2.250 2.752 5,08 5,87 4,52 7,06 6,77 6,51 9,44 10,78 6,77 4,95 69,50 97,32 8,85 1.491 2,04 0,57 46,06 57,10 89,03 72,59 69,63 67,58 71,54 98,99 96,26 9,18 8,53 69,51 12,27 16,93 2.250 2.752 5,39 6,73 1,70 8,02 8,54 8,12 8,96 13,61 8,30 7,80 69,65 97,46 8,91 1.481 1,84 0,51 41,73 56,47 89,74 71,32 70,34 67,58 71,54 99,00 96,27 9,19 8,57 72,09 11,45 19,05 n.a n.a 4,77 2,04 3,63 3,43 6,78 7,23 9,31 11,20 7,54 7,48 n.a n.a n.a 1.407 1,84 0,51 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 69,41 10,32 18,30 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
96
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Gambar 3.2.3.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sumatera Barat terhadap Nasional
Gambar 3.2.3.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sumatera Barat terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat cenderung meningkat, bahkan pada tahun 2012 laju pertumbuhannya di atas laju pertumbuhan ekonomi nasional. Meningkatnya kinerja perekonomian daerah berdampak pada menurunnya persentase penduduk miskin dan tingkat pengangguran. Selama periode 2004-2012 pesentase penduduk miskin Provinsi Sumatera Barat selalu lebih rendah dari nasional. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumatera Barat terus mengalami peningkatan dengan capaiannya di atas IPM nasional.
97
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
Satuan 2004 (2) Ribu Rp % % % % % % % % % % Tahun % Tahun Ribu Org (3) 8.237 5,79 3,26 4,53 5,90 7,62 5,29 8,03 6,35 3,67 3,18 67,60 95,73 7,94 472 1,52 0,37 49,11 28,44 96,86 72,50 62,34 65,70 69,60 97,19 94,36 8,21 7,70 64,78 13,88 14,31 1.200 1.131
2005 (4)
2006 (5)
2007 (6)
2008 (7)
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
9.822 11.507 12.808 14.955 15.997 17.926 20.177 22.209 5,13 3,09 4,93 12,51 4,69 5,97 9,81 6,33 4,21 5,83 68,23 96,00 8,04 483 1,92 0,52 45,11 n.a 97,86 70,70 63,04 66,30 70,30 97,46 94,63 8,31 7,79 63,61 15,03 15,48 1.200 1.131 5,01 3,04 4,47 8,93 7,26 6,73 10,27 7,87 4,85 4,02 68,50 96,00 8,00 579 2,04 0,56 46,45 29,86 97,65 73,58 66,29 66,50 70,50 97,60 94,60 8,27 7,75 64,90 16,11 15,40 1.200 1.131 4,97 4,89 5,79 6,90 5,33 6,95 9,33 7,17 6,02 3,92 68,80 96,10 8,18 529 1,84 0,44 47,56 36,16 97,73 70,08 66,99 66,88 70,82 97,60 94,92 8,32 8,05 65,31 13,57 16,22 1.200 1.131 5,47 5,66 7,14 3,33 7,64 6,74 9,55 7,97 6,59 5,28 69,00 96,66 8,26 477 1,60 0,39 46,23 37,59 97,98 69,59 67,46 67,08 71,04 97,99 95,45 8,41 8,13 63,98 14,02 15,45 1.200 1.131 3,47 4,66 3,57 5,80 4,04 3,76 5,99 4,08 5,12 4,96 69,25 96,81 8,45 429 1,41 0,32 46,62 39,21 97,58 71,92 67,74 67,33 71,29 98,24 95,50 8,60 8,31 64,19 16,90 15,64 1.213 1.154 3,66 5,80 2,51 2,35 13,73 3,48 9,91 5,75 9,17 11,27 69,50 97,09 8,48 430 1,49 0,35 41,92 44,26 97,34 72,43 68,50 67,58 71,54 98,43 96,40 8,67 8,42 66,36 14,59 18,72 1.213 1.154 3,52 4,03 4,65 3,87 9,13 6,89 8,94 4,91 8,04 10,82 69,76 97,16 8,57 442 1,36 0,35 37,05 44,67 97,29 70,98 69,55 67,58 71,54 98,45 96,43 8,68 8,43 66,19 11,99 22,12 n.a n.a 4,78 4,13 4,04 4,91 6,85 7,50 8,76 5,98 7,37 7,17 n.a n.a n.a 405 1,36 0,35 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 64,47 14,06 22,91 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
98
Sumber : BPS Gambar 3.2.4.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Riau terhadap Nasional
Sumber : BPS Gambar 3.2.4.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Riau terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau cukup baik meskipun berfluktuatif. Melambatnya pertumbuhan ekonomi pada tahun 2009 dan 2012 disebabkan oleh kinerja sektor pertambangan dan ekspor komoditas utama yang turun akibat krisi ekonomi dunia. Meskipun pola pertumbuhan ekonomi cukup fluktuatif, kondisi kesejahteraan masyarakat cenderung membaik. Hal ini menunjukkan relatif stabilnya pertumbuhan sektor-sektor perekonomain berorientasi domestik. Membaiknya kondisi kesejahteraan masyarakat tampak dari menurunnya tingkat kemiskinan dan pengangguran. Indeks Pembangunan Manusia di Riau menunjukkan peningkatan dan capaiannya selalu di atas capaian nasional.
99
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
2005 (4)
2006 (5)
2007 (6)
2008 (7)
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
25.278 29.785 34.564 41.958 53.280 55.358 62.075 72.093 79.113 7,00 -1,19 9,53 10,44 9,10 9,37 11,85 18,92 9,06 9,88 69,80 96,41 8,24 744 2,28 0,70 49,84 37,95 80,21 78,28 61,16 67,90 71,80 97,34 95,46 8,56 7,92 62,20 16,05 9,13 1.126 1.796 6,77 3,71 5,60 9,20 7,15 10,15 10,46 18,18 7,92 5,97 70,73 97,80 8,39 600 1,53 0,37 49,58 n.a 74,56 67,81 61,96 68,80 72,80 98,58 96,91 8,72 8,06 59,53 14,88 13,70 1.126 1.796 5,97 2,91 6,78 5,86 8,27 11,29 9,62 15,67 9,94 4,40 70,80 97,80 8,40 565 1,43 0,40 46,54 32,74 76,26 76,74 64,03 68,90 72,80 99,10 97,20 8,73 8,07 59,64 18,52 16,83 1.126 1.796 4,84 -0,13 8,63 5,62 11,65 8,94 7,28 13,33 9,71 6,47 71,00 97,80 8,40 575 2,18 0,68 50,28 43,12 76,25 73,17 64,91 69,07 73,03 99,10 97,20 8,83 8,07 62,56 16,01 17,02 1.126 1.796 4,79 3,93 7,18 6,86 11,14 9,72 10,45 13,65 9,25 9,72 71,10 97,81 8,51 567 1,63 0,40 45,17 54,64 79,76 72,89 65,41 69,20 73,11 99,10 97,20 8,83 8,23 62,83 13,53 18,19 1.126 1.796 3,72 -0,02 5,02 3,17 8,77 8,87 8,26 10,14 8,54 9,02 71,25 98,11 8,56 527 1,25 0,25 40,96 52,75 82,71 75,29 65,56 69,36 73,26 99,14 97,25 8,89 8,31 62,08 13,01 17,95 1.134 1.872 3,95 1,44 6,69 5,59 8,84 10,17 9,43 9,61 8,44 8,44 71,40 98,35 8,58 500 1,38 0,37 40,01 54,27 82,21 77,53 65,71 69,51 73,40 99,15 97,87 8,93 8,37 63,66 14,32 20,25 1.134 1.872 3,88 2,61 6,93 6,85 12,77 10,09 9,73 9,67 8,48 8,36 71,55 98,42 8,63 482 1,21 0,29 37,44 53,29 82,98 73,26 66,17 69,51 73,40 99,16 97,88 8,95 8,40 66,38 14,13 21,55 n.a n.a 2,81 -0,92 3,14 3,64 14,13 16,02 11,89 14,36 9,29 5,83 n.a n.a n.a 483 1,21 0,29 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 62,90 12,76 22,50 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
100
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Gambar 3.2.5.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Jambi terhadap Nasional
Gambar 3.2.5.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jambi terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Pertumbuhan ekonomi Jambi cenderung meningkat dengan laju lebih pesat dari pertumbuhan ekonomi nasional. Perlambatan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012berkaitan dengan melemahnya permintaan pasar dunia atas komoditas ekspor unggulan daerah yaitu hasil perkebunan sawit dan karet serta hasil tambang batubara. Membaiknya kinerja perekonomian daerah juga diiringi dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran yang cenderung menurun. Secara umum pembangunan manusia menunjukkan capaian yang cukup baik dan terus meningkat. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jambi lebih tinggi dari IPM nasional.
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
101
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
Satuan 2004 (2) Ribu Rp % % % % % % % % % % Tahun % Tahun Ribu Org (3) 7.042 5,08 0,65 3,55 13,03 25,75 6,03 6,47 14,38 3,48 10,37 67,60 95,76 7,40 325 2,04 0,54 53,79 30,51 72,02 78,28 58,61 65,70 69,60 96,80 91,79 7,91 6,87 67,25 13,82 19,17 820 1.525
2005 (4) 8.219 4,61 1,04 3,90 5,10 20,48 9,04 7,10 8,42 3,21 -3,73 68,10 96,00 7,54 318 1,81 0,44 50,01 n.a 63,19 71,46 59,62 66,20 70,20 97,05 92,03 7,93 6,96 68,69 13,47 13,79 820 1.525
2006 (5)
2007 (6)
2008 (7)
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
9.289 11.151 13.891 14.581 17.332 19.987 22.405 11,34 -7,29 4,44 7,38 6,67 7,90 5,94 5,77 4,07 15,03 68,50 96,00 7,60 305 1,95 0,53 46,62 29,08 65,73 77,72 61,08 66,50 70,50 97,20 92,30 8,00 7,02 64,26 13,21 17,63 820 1.525 4,57 9,60 5,45 4,47 14,58 6,25 7,14 19,06 5,62 7,53 68,60 96,00 7,63 282 1,88 0,54 52,04 35,26 66,77 75,88 62,00 66,68 70,61 97,27 92,37 8,16 7,08 65,18 14,62 20,25 820 1.525 5,72 14,70 5,63 7,28 10,28 3,99 3,37 23,88 4,99 8,68 68,80 96,05 7,63 260 1,56 0,41 53,52 38,91 69,22 73,66 62,49 66,87 70,84 97,27 92,69 8,16 7,20 65,95 13,32 20,88 820 1.525 6,66 1,29 3,84 9,27 8,45 7,88 5,81 17,85 6,24 3,23 68,95 96,06 7,68 250 1,38 0,36 51,19 40,93 70,51 75,50 62,64 67,03 70,99 97,92 93,41 8,18 7,23 66,65 17,64 20,48 936 1.025 5,18 14,46 4,49 13,12 6,76 10,20 4,11 12,12 4,05 6,87 69,10 96,07 7,84 242 1,05 0,23 48,28 51,98 73,93 76,77 63,32 67,18 71,14 98,13 94,31 8,29 7,38 65,78 16,57 22,92 936 1.025 6,03 23,10 5,12 11,27 6,31 9,65 4,11 9,08 3,80 12,40 69,25 96,16 8,05 273 0,96 0,18 44,32 50,65 74,10 75,66 63,95 67,18 71,14 98,15 94,35 8,42 7,66 67,67 10,54 32,41 n.a n.a 7,60 2,69 7,90 6,60 16,16 9,98 7,19 7,81 3,85 15,30 n.a n.a n.a 272 0,96 0,18 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 65,07 14,44 30,99 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
102
Sumber : BPS Gambar 3.2.6.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sumatera Selatan terhadap Nasional
Sumber : BPS Gambar 3.2.6.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sumatera Selatan terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Meskipun pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan pada tahun 2012 karena melemahnya permintaan pasar dunia atas komoditas ekspor utama yaitu kelapa sawit, karet, batubara, dan kopi, namun kinerja pertumbuhan ekonomi provinsi Sumatera Selatan masih di atas 6 persen. Tingkat kemiskinan di Sumatera Selatan menunjukkan tren yang menurun selama periode 2004-2012, dengan kecepatan penurunan yang relatif sama dengan angka Nasional. Sejak 2006 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Sumatera Selatan mengalami penurunan yang cukup signifikan dan mulai tahun 2008 telah berada di bawah angka nasional. Perbaikan kesejahteraan masyarakat tampak dari terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mempunyai tren meningkat dan dengan capaian di atas IPM nasional.
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
103
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
2005 (4)
2006 (5)
2007 (6)
2008 (7)
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
9.704 11.955 13.813 15.541 18.513 18.710 21.080 24.061 26.791 6,14 0,41 5,87 5,48 8,56 6,21 11,49 7,12 3,64 10,35 67,70 95,69 7,39 1.379 3,98 1,09 42,41 26,74 70,89 78,84 57,05 65,80 69,70 97,14 93,71 7,81 6,96 72,22 13,62 20,47 1.290 1.621 5,88 0,42 4,75 6,66 7,61 7,73 11,56 7,37 6,72 6,61 68,30 95,90 7,54 1.429 3,83 1,11 45,06 n.a 72,21 72,87 58,50 66,40 70,40 97,36 93,92 7,82 7,02 70,96 11,93 20,13 1.290 1.621 6,44 0,36 5,30 7,48 7,25 7,93 10,56 8,26 7,90 6,21 68,80 96,59 7,60 1.447 3,44 0,92 45,26 24,72 76,63 83,38 62,36 66,80 70,80 98,00 94,60 7,88 7,18 69,64 12,94 21,96 1.290 1.621 6,48 0,25 5,70 7,40 8,11 9,04 14,32 9,14 9,06 9,85 69,00 96,66 7,60 1.332 3,84 1,14 49,59 37,57 73,49 76,49 64,30 67,08 71,02 98,16 95,13 7,92 7,13 69,03 14,06 20,88 1.290 1.621 4,09 1,53 3,42 5,24 6,14 6,87 13,92 8,63 11,35 6,77 69,20 97,05 7,60 1.250 3,15 0,85 45,89 38,39 76,43 75,28 64,80 67,28 71,24 98,36 95,73 7,92 7,24 69,79 17,38 19,15 1.290 1.621 3,11 1,62 2,14 5,09 7,34 3,13 13,76 6,85 9,36 5,47 69,40 97,21 7,66 1.168 3,06 0,86 48,53 41,48 78,72 77,18 64,97 67,48 71,44 98,41 96,04 7,98 7,35 68,31 16,59 19,90 1.444 1.748 4,65 2,79 4,57 6,31 8,75 6,91 12,77 7,39 7,29 8,75 69,60 97,36 7,82 1.126 2,63 0,71 45,99 44,36 81,26 77,72 66,00 67,68 71,64 98,55 96,52 8,12 7,51 70,23 13,84 19,58 1.444 1.748 5,21 2,85 5,69 7,62 12,77 8,03 12,32 8,21 7,35 12,05 69,80 97,44 7,84 1.075 2,54 0,69 45,17 47,36 82,39 77,70 66,84 67,68 71,64 98,57 96,55 8,14 7,53 71,15 13,46 25,15 n.a n.a 5,42 0,18 6,07 8,93 9,03 9,40 11,34 9,10 7,60 11,94 n.a n.a n.a 1.057 2,54 0,69 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 69,56 13,23 26,77 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
104
Sumber : BPS Gambar 3.2.7.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Bengkulu terhadap Nasional
Sumber : BPS Gambar 3.2.7.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Bengkulu terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Selama 4 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Bengkulu cenderung mengalami percepatan dan pada tahun 2012 tumbuh di atas laju pertumbuhan nasional. Tingkat kemiskinan di provinsi Bengkulu pada tahun 2004 sampai dengan 2012 mengalami penurunan, namun demikian secara umum masih berada di atas angka nasional. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Bengkulu lebih rendah dari TPT Nasional, meskipun pada tahun 2012 meningkat menjadi 3,61 persen dari 2,37 persen pada tahun 2011. Perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat tergambar dari terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana capaian Bengkulu sudah di atas capaian rata-rata nasional.
105
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
Satuan 2004 (2) Ribu Rp % % % % % % % % % % Tahun % Tahun Ribu Org (3) 5.232 5,52 6,88 5,76 4,12 4,10 5,35 5,60 6,84 4,44 6,47 67,40 94,21 7,80 345 3,82 0,98 31,88 28,26 77,01 83,52 62,27 65,50 69,40 95,77 90,15 8,26 7,32 73,46 12,72 17,62 736 1.357
2005 (4) 6.397 5,82 7,17 1,72 6,92 5,35 4,48 6,47 7,85 7,48 11,61 68,80 94,69 7,98 361 4,04 1,14 33,86 n.a 74,48 74,04 63,90 66,90 70,90 96,26 90,61 8,45 7,49 71,30 8,90 14,25 736 1.357
2006 (5) 7.078 5,73 6,56 5,38 6,21 5,92 6,83 4,62 5,38 6,31 6,16 68,90 94,69 8,00 360 4,06 1,12 36,73 24,20 76,46 82,35 65,29 67,00 70,90 96,60 90,80 8,47 7,51 71,30 10,88 14,11 736 1.357
2007 (6) 7.866 5,65 17,14 5,81 8,04 7,85 7,10 5,62 4,79 6,30 34,40 69,20 94,69 8,00 371 4,03 1,00 26,93 31,08 78,26 79,32 66,93 67,28 71,22 96,75 91,03 8,58 7,51 69,37 14,63 16,01 736 1.357
2008 (7) 8.940 5,54 4,52 7,36 6,79 8,22 5,44 2,09 5,32 8,07 9,21 69,40 94,87 8,00 352 3,74 1,07 26,82 31,50 81,13 80,43 67,05 67,48 71,44 96,98 92,18 8,69 7,51 69,88 13,36 17,87 736 1.357
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
9.679 10.797 12.209 13.682 5,51 11,16 5,95 13,98 6,79 4,55 4,35 6,68 5,83 5,13 69,65 94,90 8,23 324 2,98 0,77 33,02 34,66 85,20 79,57 67,34 67,73 71,69 97,46 92,35 8,76 7,85 70,18 14,38 18,31 784 1.563 1,87 11,30 8,58 16,07 8,68 4,71 10,56 13,13 10,89 5,89 69,90 95,30 8,25 325 2,75 0,69 28,23 41,64 84,06 79,62 67,79 67,99 71,94 97,58 92,99 8,78 7,86 71,86 14,39 16,21 784 1.563 4,41 -1,73 10,61 1,06 4,82 6,30 10,76 14,61 7,58 10,04 70,16 95,40 8,33 304 2,60 0,62 26,85 39,22 86,25 78,01 68,45 67,99 71,94 97,61 93,01 8,79 8,04 73,83 9,87 21,87 n.a n.a 7,00 7,79 7,16 6,21 10,93 6,52 1,15 1,03 9,77 10,14 na na na 312 2,60 0,62 na na na na n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 70,07 12,25 24,12 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
106
Sumber : BPS Gambar 3.2.8.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Lampung terhadap Nasional
Sumber : BPS Gambar 3.2.8.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Lampung terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Perekonomian Provinsi Lampung menunjukkan perbaikan kinerja dalam beberapa tahun terakhir dan pada tahun 2012 tumbuh di atas laju pertumbuhan nasional. Tingkat kemiskinan Lampung menunjukkan tren yang negatif selama periode 2004 sampai dengan 2012, namun angkanya masih di atas angka nasional Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurun cukup signifikan mulai tahun 2007 dan angkanya lebih rendah dari tingkat pengangguran nasional. Perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat terlihat dari meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia yang terus menunjukkan peningkatan, meskipun masih di bawah rata-rata nasional.
107
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
Satuan 2004 (2) Ribu Rp % % % % % % % % % % Tahun % Tahun Ribu Org (3) 5.099
2006 (5) 6.765 5,39 -5,08 4,50 3,40 3,58 5,09 5,94 11,61 2,20 2,48 68,50 93,47 7,30 1.638 4,62 1,30 42,92 24,44 68,22 81,21 60,40 66,50 70,50 95,90 89,90 7,71 6,85 67,47 13,31 17,53 1.004 2.355
2007 (6) 8.290 5,52 -3,02 6,33 10,18 5,32 4,46 7,94 15,06 4,60 5,32 68,80 93,47 7,30 1.662 3,94 1,07 38,68 31,85 70,93 77,57 62,08 66,88 70,82 96,16 89,90 7,83 6,90 69,60 12,58 17,38 1.004 2.355
2008 (7)
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
9.880 11.798 14.193 16.631 18.612 2,91 -1,48 6,48 5,97 4,68 7,00 8,81 13,85 5,40 4,82 69,00 93,63 7,30 1.592 3,83 1,03 39,77 37,72 74,18 79,53 62,18 67,08 71,04 96,63 90,43 7,96 6,90 68,00 13,81 17,89 1.004 2.355 2,63 -9,21 5,88 2,84 4,87 7,60 11,47 12,91 5,59 3,82 69,25 94,37 7,49 1.558 3,94 1,12 40,29 38,43 76,37 79,12 62,34 67,33 71,29 97,27 91,41 8,02 7,00 67,77 15,21 18,94 1.160 2.368 1,14 -3,41 6,11 10,41 3,71 4,78 15,42 26,18 5,59 7,08 69,50 94,64 7,75 1.480 2,98 0,72 38,07 43,85 80,06 80,04 63,00 67,58 71,54 97,68 92,73 8,13 7,48 67,95 14,08 19,95 1.160 2.368 5,16 4,10 4,88 9,86 7,77 5,75 13,13 7,49 8,24 9,30 69,75 95,02 7,82 1.299 2,77 0,72 37,82 44,33 80,94 79,69 63,50 67,58 71,54 97,74 92,75 8,14 7,49 68,00 12,33 24,18 n.a n.a 3,93 11,53 4,39 10,51 5,82 5,34 13,48 13,06 9,42 9,04 n.a n.a n.a 1.254 2,77 0,72 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 66,27 11,38 22,92 n.a n.a
5,59 4,67 -10,03 -12,40 4,68 4,15 7,00 5,02 2,92 2,90 3,34 5,38 6,29 5,70 26,12 6,91 1,56 2,35 -2,98 10,24 67,60 93,08 6,98 1.562 4,12 1,12 39,05 26,44 70,85 81,88 58,04 65,70 69,60 95,24 89,55 7,38 6,55 70,17 12,05 19,44 1.004 2.355 68,00 93,47 7,16 1.573 4,10 1,19 43,74 n.a 72,55 74,72 59,54 66,30 70,30 95,63 89,92 7,56 6,72 68,59 11,72 16,72 1.004 2.355
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
108
Sumber : BPS Gambar 3.2.9.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Bangka Belitung terhadap Nasional
Sumber : BPS Gambar 3.2.9.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Bangka Belitung terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Perbaikan kinerja perekonomian Kepulauan Bangka Belitung mengalami percepatan yang signifikan sejak tahun 2010, namun pada tahun 2012 mengalami perlambatan yang disebabkan oleh melemahnya kinerja ekspor komoditas unggulan daerah seperti timah, sawit, karet, dan lada. Membaiknya kondisi ekonomi masyarakat ditunjukkan oleh penurunan tingkat kemiskinan, khususnya sejak tahun 2007. Nilai Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kepulauan Bangka Belitung di bawah TPT Nasional, dan menunjukkan tren penurunan sejak tahun 2007. Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di atas angka IPM Nasional, dan menunjukkan tren peningkatan selama periode 2004-2011.
109
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
2005 (4)
2006 (5)
2007 (6)
2008 (7)
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
11.522 13.465 14.668 15.989 18.534 19.316 21.720 24.106 26.441 4,45 -3,02 5,49 2,97 7,53 4,45 6,69 2,97 3,20 13,90 67,20 93,51 6,47 92 1,35 0,31 32,05 40,49 81,31 70,76 54,34 65,30 69,20 96,15 90,74 6,95 5,98 63,75 14,91 13,37 531 511 4,72 -3,95 6,06 3,43 6,33 3,50 6,86 2,81 8,85 6,25 68,10 95,40 6,60 95 1,57 0,40 33,66 n.a 74,34 70,22 55,44 66,20 70,20 97,12 93,66 7,50 6,77 62,73 13,18 13,48 531 511 5,52 -0,30 4,40 1,99 6,79 2,86 7,20 4,04 8,37 -8,10 68,30 95,40 6,90 117 1,56 0,39 31,39 39,23 79,73 78,13 57,79 66,40 70,30 97,50 94,60 7,85 6,77 62,49 13,36 13,49 531 511 3,03 -0,15 5,61 3,67 8,09 6,55 6,49 3,94 8,90 16,08 68,50 95,40 7,18 95 1,68 0,47 37,73 47,54 80,34 77,86 59,04 66,58 70,51 98,29 94,60 7,85 6,78 66,28 15,71 16,44 531 511 4,07 -0,81 2,87 6,00 13,37 6,69 10,27 4,15 8,95 11,48 68,60 95,57 7,37 87 1,28 0,31 37,36 55,74 79,91 74,96 59,69 66,67 70,64 98,36 94,60 7,85 7,04 64,28 13,63 15,25 531 511 3,67 1,46 2,81 8,21 9,03 2,06 4,71 8,89 8,72 3,51 68,75 95,63 7,41 77 1,20 0,31 36,84 60,66 85,37 76,85 60,05 66,82 70,79 98,41 94,77 7,89 7,09 65,06 14,73 12,36 510 551 7,53 0,74 3,65 7,80 9,52 6,87 7,65 9,34 10,20 5,24 68,90 95,69 7,45 68 0,93 0,23 38,17 65,06 86,01 75,95 60,36 66,98 70,94 98,71 94,83 7,92 7,12 66,53 12,34 15,65 510 551 4,36 3,82 2,98 13,52 13,37 9,31 9,41 8,96 10,27 7,91 69,05 95,83 7,58 72 0,66 0,13 29,30 67,64 85,04 73,51 60,79 66,98 70,94 98,75 94,89 7,93 7,21 68,43 6,52 20,44 n.a n.a 8,34 1,06 2,36 7,69 10,96 5,55 9,59 11,05 7,98 7,10 n.a n.a n.a 71 0,66 0,13 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 65,67 9,86 18,79 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
110
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Gambar 3.2.10.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Kep. Riau terhadap Nasional
Gambar 3.2.10.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kep. Riau terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Kinerja perekonomian Provinsi Kepulauan Riau cukup baik dengan laju pertumbuhan ekonomi relatif tinggi dan cenderung meningkat dalam dua tahun terakhir. Perbaikan kondisi ekonomi masyarakat ditandai dengan menurunnya tingkat pengangguran terbuka dan kemiskinan pada tahun 2012. Tingkat kemiskinan provinsi Kepulauan Riau terus menunjukkan tren yang menurun dan berada di bawah rata-rata tingkat kemiskinan nasional Tingkat pengangguran di Kepulauan Riau menurun signifikan pada tahun 2007 namun pada tahun-tahun berikutnya masih cukup berfluktuasi dan pada tahun 2012 menjadi 5,37 persen. Perbaikan kesejahteraan masyarakat juga tampak dari terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang capaiannya telah di atas capaian nasional.
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
111
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
2005 (4)
2006 (5)
2007 (6)
2008 (7)
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
30.818 30.893 33.200 35.485 38.276 39.774 42.359 45.467 49.644 5,70 5,40 5,41 -4,45 -0,28 1,73 7,85 7,47 6,83 6,46 6,62 145,61 6,27 5,61 11,14 6,52 6,69 5,50 11,72 8,51 12,13 7,39 6,89 8,12 6,17 6,76 5,89 2,76 -55,83 17,86 68,83 94,66 8,01 69,50 96,00 8,10 148 1,97 0,61 57,03 n.a 93,57 76,04 56,72 67,60 71,60 97,63 94,26 9,29 8,72 64,97 0,90 0,96 69,60 96,00 8,40 163 1,39 0,39 57,03 34,97 89,11 81,54 60,52 67,70 71,60 97,90 94,70 9,60 8,29 64,20 5,94 5,62 6,29 -0,92 5,84 5,76 29,15 7,77 11,24 9,48 14,24 64,31 69,60 96,00 8,94 148 1,90 0,50 43,10 48,89 89,87 81,11 61,71 67,67 71,62 97,93 95,08 9,60 8,89 63,07 8,33 7,68 3,80 -2,71 4,53 8,10 34,26 7,77 14,44 9,71 15,59 15,14 69,70 96,00 8,94 136 2,07 0,72 34,72 46,39 91,51 78,04 62,50 67,78 71,73 98,09 95,45 9,60 8,89 66,09 5,97 7,57 1,50 1,10 2,40 1,98 13,36 3,84 6,67 5,50 8,44 0,00 69,75 96,08 8,96 128 2,02 0,77 37,74 45,78 87,45 78,19 62,80 67,83 71,78 98,68 93,38 9,61 8,90 64,58 5,76 6,59 334 512 4,20 1,13 7,02 8,24 11,56 9,56 6,40 4,99 5,44 21,58 69,80 97,19 9,16 130 1,05 0,25 23,82 72,37 94,44 80,66 63,49 67,88 71,83 98,82 96,21 9,63 8,91 68,85 4,76 8,00 334 512 3,95 1,52 6,53 13,96 9,90 7,01 9,93 7,21 7,50 14,51 69,85 97,67 9,73 130 1,01 0,35 20,86 73,01 95,46 81,42 64,69 67,88 71,83 98,83 97,06 9,85 9,12 67,48 3,67 9,01 n.a n.a 2,88 6,77 7,06 7,05 11,67 11,22 8,41 8,17 8,10 11,06 n.a n.a n.a 131 1,01 0,35 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 66,25 3,96 8,57 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
112
Sumber : BPS Gambar 3.2.11.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi DKI Jakarta terhadap Nasional
Sumber : BPS Gambar 3.2.11.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi DKI Jakarta terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Secara umum, kinerja pembangunan Provinsi DKI Jakarta mengalami peningkatan. Pertumbuhan ekonomi meningkat dari 5,70 persen (2004) menjadi 6,50 persen (2012) dan di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Tingkat kemiskinan penduduk Provinsi DKI Jakarta relatif tetap, tetapi sudah berada di bawah tingkat kemiskinan nasional. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi DKI Jakarta mengalami penurunan dari 14,70 persen (2004) menjadi 9,87 persen (2012) tetapi masih berada di atas TPT nasional sehingga kedepan masih perlu ditekan lagi. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi DKI Jakarta mengalami peningkatan dari 75,80 (2004) menjadi 77,97 (2011) dan sudah di atas IPM nasional.
113
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
2005 (4)
2006 (5)
2007 (6)
2008 (7)
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
42.922 48.291 55.083 61.336 72.093 79.720 89.362 100.983 112.142 -1,27 -6,81 5,74 5,66 4,42 6,96 12,63 4,17 4,65 13,91 72,40 98,31 10,40 277 0,42 0,09 60,91 71,46 97,59 84,43 67,70 70,50 74,40 99,18 97,45 10,59 9,52 61,93 2,68 3,91 122 1.125 1,05 -7,24 5,07 6,95 5,89 7,89 13,28 4,10 5,06 9,53 72,50 98,30 10,60 316 0,78 0,20 57,50 n.a 95,59 77,53 68,09 70,60 74,60 99,31 97,35 10,79 9,71 63,28 3,12 3,92 122 1.125 1,13 1,87 4,97 4,99 7,12 6,47 14,36 3,82 5,56 4,26 72,60 98,40 10,80 407 0,75 0,19 56,85 65,21 97,57 82,62 71,30 70,70 74,60 99,30 97,40 11,00 9,89 64,92 3,43 5,18 122 1.125 1,55 0,46 4,60 5,20 7,81 6,88 15,25 4,47 6,08 6,72 72,80 98,76 10,80 406 0,59 0,12 49,27 74,49 97,63 82,98 72,10 70,87 74,83 99,82 97,74 11,00 9,89 64,95 3,47 5,13 122 1.125 0,77 0,07 3,87 7,32 7,67 6,66 14,86 4,21 6,05 8,49 72,90 98,76 10,80 380 0,72 0,19 39,20 75,61 97,12 76,86 72,70 71,05 74,86 99,82 97,96 11,01 9,89 68,68 4,19 5,23 122 1.125 0,34 -0,21 0,14 4,58 6,20 4,01 15,63 3,97 6,49 2,76 73,05 98,94 10,90 323 0,57 0,14 34,81 80,37 98,14 79,03 73,00 71,21 75,01 99,59 98,34 11,17 10,12 66,60 4,09 4,81 143 1.329 0,84 1,49 3,63 5,64 7,08 7,27 14,73 4,21 6,58 8,81 73,20 99,13 10,93 312 0,45 0,11 28,41 84,57 98,03 80,47 73,35 71,36 75,14 99,61 98,85 11,21 10,13 67,83 3,37 4,31 143 1.329 0,78 8,64 2,44 3,95 7,86 7,38 13,89 5,04 6,91 9,91 73,35 99,15 10,95 363 0,60 0,15 24,29 87,83 98,11 78,74 74,01 71,36 75,14 99,64 98,86 11,22 10,14 69,36 4,86 4,91 n.a n.a 0,83 -4,83 2,51 3,94 6,20 7,24 11,71 5,62 7,72 9,34 n.a n.a n.a 363 0,60 0,15 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 71,56 3,10 5,29 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
114
Sumber : BPS Gambar 3.2.12.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Jawa Barat terhadap Nasional
Sumber : BPS Gambar 3.2.12.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Barat terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Secara umum, kinerja pembangunan Provinsi Jawa Barat mengalami peningkatan. Pertumbuhan ekonomi meningkat dari 4,80 persen (2004) menjadi 6,21 persen (2012) dan relatif sama dengan Nasional. Penurunan tingkat kemiskinan penduduk Provinsi Jawa Barat dari tahun 2004 - 2012 sudah berjalan baik dan di bawah tingkat kemiskinan nasional. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Jawa Barat mengalami penurunan dari 13,69 persen (2004) menjadi 9,08 persen (2012) tetapi masih di atas TPT Nasional sehingga masih perlu ditekan lagi. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Jawa Barat mengalami peningkatan dari 69,10 (2004) menjadi 72,73 (2011) dan relatif sama dengan IPM nasional.
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
115
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
Satuan 2004 (2) Ribu Rp % % % % % % % % % % Tahun % Tahun Ribu Org (3) 7.918 6,34 -6,40 3,24 8,53 10,31 6,48 9,91 4,01 5,98 10,33 66,70 93,96 7,23 4.654 1,91 0,48 40,04 38,97 60,51 80,32 58,21 64,80 69,70 96,50 91,39 7,75 6,70 62,45 10,48 9,60 1.141 2.141
2005 (4)
2006 (5)
2007 (6)
2008 (7)
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
9.899 11.812 12.895 15.192 16.271 17.843 19.645 21.255 1,41 -7,29 8,62 5,84 17,85 3,80 0,20 5,20 6,22 11,97 67,23 94,61 7,35 5.138 1,97 0,51 39,23 n.a 58,91 72,53 59,78 65,40 69,30 96,93 92,33 7,79 6,83 61,49 9,96 9,44 1.141 2.141 -0,34 -2,25 8,51 -3,93 5,81 7,32 7,88 0,64 8,20 3,24 67,40 94,91 7,50 5.713 2,28 0,62 38,82 35,89 62,60 77,69 60,85 65,50 69,40 97,00 92,80 7,94 7,10 61,41 11,41 9,07 1.141 2.141 2,49 -4,38 7,35 5,95 8,44 8,03 10,12 12,68 2,90 9,33 67,60 95,32 7,50 5.458 2,26 0,57 39,52 45,05 61,79 77,37 61,39 65,69 66,67 97,52 93,10 7,93 7,37 62,50 12,17 9,81 1.141 2.141 4,07 2,60 9,01 4,09 8,99 3,92 -0,30 4,97 4,09 4,77 67,80 95,53 7,50 5.322 2,17 0,58 38,06 49,04 65,73 76,23 61,81 65,87 69,84 97,70 93,37 7,93 7,37 63,09 12,29 9,58 1.141 2.141 12,34 8,38 -1,74 14,26 5,84 10,12 7,97 5,98 3,40 4,94 68,00 95,98 7,72 4.984 1,95 0,50 40,51 52,17 70,17 79,31 61,84 66,07 70,05 97,76 94,25 8,04 7,41 62,89 10,98 8,89 1.351 2.199 1,00 0,54 3,17 6,97 14,67 11,77 16,23 9,84 8,64 5,74 68,20 96,18 8,02 4.774 1,93 0,52 35,32 55,57 72,63 78,82 62,38 66,27 70,25 98,01 94,60 8,41 7,63 62,38 11,18 10,20 1.351 2.199 -0,09 -5,09 6,21 1,51 14,16 8,11 14,93 13,45 7,79 9,77 68,40 96,29 8,06 4.649 1,72 0,43 33,72 52,50 75,02 77,28 63,25 66,27 70,25 98,03 94,61 8,42 7,64 62,27 10,81 10,75 n.a n.a -0,71 -7,18 3,94 7,85 13,61 11,55 12,00 10,22 8,14 8,72 n.a n.a n.a 4.478 1,72 0,43 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 63,78 9,19 12,15 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
116
Sumber : BPS Gambar 3.2.13.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Jawa Tengah terhadap Nasional
Sumber : BPS Gambar 3.2.13.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Tengah terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Secara umum, kinerja pembangunan Provinsi Jawa Tengah mengalami peningkatan. Pertumbuhan ekonomi meningkat dari 5,10 persen pada tahun 2004 menjadi 6,30 persen pada tahun 2012 (diatas pertumbuhan ekonomi nasional). Penurunan tingkat kemiskinan penduduk Provinsi Jawa Tengah dari tahun 2004 - 2012 baik meskipun masih berada di atas tingkat kemiskinan nasional sehingga kedepan masih perlu ditekan lagi. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan dari 7,72 persen (2004) menjadi 5,63 persen (2012) dan di bawah TPT nasional. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Jawa Tengah mengalami peningkatan dari 68,90 (2004) menjadi 72,94 (2011) dan di atas IPM nasional.
117
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
Satuan 2004 (2) Ribu Rp % % % % % % % % % % Tahun % Tahun Ribu Org (3) 5.944 5,33 2,73 6,41 8,65 7,84 2,45 4,67 3,78 5,58 13,47 69,70 86,72 6,54 6.844 3,58 0,97 55,20 38,89 78,70 82,21 59,77 67,80 71,70 92,10 81,49 7,13 5,97 71,04 11,95 14,99 1.298 2.550
2005 (4) 7.358 4,61 9,28 4,80 10,78 6,88 6,05 7,34 5,00 4,75 9,07 70,57 87,35 6,64 6.534 3,51 0,93 52,84 n.a 75,20 78,43 60,80 68,70 72,70 92,34 82,64 7,20 6,12 70,87 12,97 15,60 1.298 2.550
2006 (5) 8.820 3,60 15,41 8,17 6,49 6,10 2,63 6,63 6,55 2,88 12,90 70,80 88,24 6,80 7.101 3,69 0,94 54,58 39,68 79,31 83,10 63,70 68,90 72,80 92,70 83,90 7,37 6,27 68,60 12,13 16,50 1.298 2.550
2007 (6)
2008 (7)
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
9.739 11.367 12.302 13.730 15.381 17.140 2,78 6,23 5,63 6,72 7,21 6,49 8,07 6,81 6,74 5,67 70,90 88,62 6,80 6.557 3,84 1,08 55,25 46,34 79,89 80,74 64,28 68,97 72,93 93,42 84,01 7,33 6,25 70,16 14,46 14,22 1.298 2.550 3,19 3,83 5,06 5,06 6,54 7,23 6,57 7,81 7,35 6,69 71,10 89,24 6,86 6.190 3,39 0,90 54,45 50,41 84,88 80,30 64,66 69,20 73,11 93,82 84,89 7,35 6,40 68,37 13,23 14,63 1.298 2.550 3,71 5,49 3,79 5,74 6,77 7,21 7,12 7,78 5,05 5,62 71,25 89,46 7,07 5.726 2,96 0,74 58,30 54,06 84,30 81,36 65,03 69,36 73,26 94,02 85,26 7,62 6,58 69,27 13,78 14,36 1.391 2.540 2,51 7,09 6,87 8,41 6,93 6,06 6,66 5,02 7,37 7,99 71,40 89,95 7,24 5.369 2,49 0,60 57,44 57,76 88,39 80,84 65,79 69,51 73,40 94,40 86,48 7,72 6,78 70,60 12,55 15,53 1.391 2.540 1,33 4,91 6,74 4,30 6,34 7,53 8,56 6,62 7,54 7,60 71,55 90,34 7,29 5.107 2,56 0,66 57,32 59,42 89,76 80,18 66,45 69,51 73,40 94,42 86,50 7,73 6,78 70,77 11,46 17,54 n.a n.a 3,64 7,38 5,32 8,09 7,36 8,47 7,90 9,36 7,32 8,36 n.a n.a n.a 4.977 2,56 0,66 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 71,43 9,67 18,07 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
118
Sumber : BPS Gambar 3.2.14.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi DI Yogyakarta terhadap Nasional
Sumber : BPS Gambar 3.2.14.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi DI Yogyakarta terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Secara umum, kinerja pembangunan Provinsi D I Yogyakarta mengalami peningkatan. Pertumbuhan ekonomi meningkat dari 5,10 persen (2004) menjadi 5,32 persen (2012) walupun masih berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional. Penurunan tingkat kemiskinan penduduk Provinsi DI Yogyakarta dari tahun 2004 2012 cukup baik meskipun masih berada di atas tingkat kemiskinan nasional, sehingga kedepan masih perlu ditekan lagi. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi DI Yogyakarta mengalami penurunan dari 6,26 persen (2004) menjadi 3,97 persen (2012) dan sudah berada di bawah TPT nasional. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi DI Yogyakarta mengalami peningkatan dari 72,90 (2004) menjadi 76,32 (2011) dan di atas IPM nasional.
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
119
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
Satuan 2004 (2) Ribu Rp % % % % % % % % % % Tahun % Tahun Ribu Org (3) 6.832 3,55 0,84 3,25 6,99 9,04 5,86 10,10 6,51 2,61 11,29 72,60 85,78 8,22 616 3,52 0,96 52,42 61,91 89,59 86,89 69,56 70,70 74,60 91,92 79,90 8,97 7,50 71,73 10,02 16,66 169 690
2005 (4) 7.696 4,35 1,57 2,60 5,71 8,61 5,04 5,76 8,17 2,49 6,71 72,90 86,69 8,38 626 4,03 1,17 55,40 n.a 91,33 84,04 70,18 71,00 75,00 92,53 81,20 9,04 7,65 69,83 9,27 17,44 169 690
2006 (5) 8.845 3,80 3,11 0,73 -0,17 13,28 3,62 5,28 -1,93 4,04 8,71 73,00 86,69 8,50 649 4,12 1,11 54,93 54,94 94,78 87,09 70,25 71,10 75,00 92,70 81,60 9,17 7,71 69,20 8,44 14,56 169 690
2007 (6)
2008 (7)
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
9.798 11.193 12.064 13.148 14.850 16.227 0,80 9,69 1,89 8,45 9,66 5,06 6,45 6,49 3,61 2,74 73,10 87,78 8,59 634 3,80 1,12 59,22 68,49 95,49 81,87 71,16 71,17 75,13 94,32 82,21 9,39 7,82 68,56 12,50 14,04 169 690 5,72 -0,02 1,37 5,53 6,09 5,26 7,12 5,82 4,94 4,27 73,11 89,46 8,71 616 3,35 0,92 58,20 73,44 96,99 84,35 71,50 71,27 75,06 94,46 84,64 9,39 8,10 70,51 10,82 12,82 169 690 3,37 0,30 1,88 6,10 4,64 5,43 5,96 6,11 4,49 3,21 73,16 90,18 8,78 586 3,52 1,04 60,38 75,35 96,94 83,61 72,24 71,32 75,11 95,26 85,53 9,47 8,15 70,23 8,94 12,70 223 690 -0,27 0,88 7,00 4,00 6,06 5,33 5,73 6,35 6,44 3,41 73,22 90,84 9,07 577 2,85 0,73 60,41 81,85 98,04 82,36 72,51 71,37 75,16 95,83 86,11 9,73 8,45 69,76 10,26 16,03 223 690 -2,12 11,96 6,79 4,26 7,23 5,19 8,00 7,95 6,47 4,62 73,27 91,49 9,20 561 2,51 0,65 62,66 82,15 99,32 86,17 73,07 71,37 75,16 96,28 87,09 9,78 8,67 68,77 6,82 19,48 n.a n.a 4,25 1,98 -2,26 7,13 5,97 6,69 6,21 9,95 7,09 4,96 n.a n.a n.a 565 2,51 0,65 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 70,85 7,45 19,67 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
120
Sumber : BPS Gambar 3.2.15.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Jawa Timur terhadap Nasional
Sumber : BPS Gambar 3.2.15.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Timur terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Secara umum, kinerja pembangunan Provinsi Jawa Timur mengalami peningkatan. Pertumbuhan ekonomi meningkat dari 5,80 persen (2004) menjadi 7,27 persen (2012) dan berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Penurunan tingkat kemiskinan penduduk Provinsi Jawa Timur dari tahun 2004 - 2012 baik meskipun masih berada di atas tingkat kemiskinan nasional, sehingga kedepan masih perlu ditekan lagi. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Jawa Timur mengalami penurunan dari 7,69 persen (2004) menjadi 4,12 persen (2012) dan sudah berada di bawah TPT nasional. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Jawa Timur mengalami peningkatan dari 66,80 (2004) menjadi 72,18 (2011) dan masih berada di bawah IPM nasional, sehingga kedepan masih perlu ditingkatkan lagi.
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
121
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
2005 (4)
2006 (5)
2007 (6)
2008 (7)
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
9.394 11.197 12.960 14.629 16.750 18.415 20.703 23.460 26.445 2,82 1,84 5,28 14,86 1,85 9,25 6,77 5,94 3,44 3,50 67,20 84,54 6,55 7.313 3,42 0,92 54,84 35,37 77,87 78,20 58,12 65,30 69,20 90,50 78,89 7,22 5,92 68,59 16,09 15,09 1.899 1.439 3,16 1,62 9,32 9,65 4,61 4,93 6,18 -18,15 3,48 6,82 9,15 4,11 5,00 18,16 7,49 11,35 4,23 18,09 8,36 7,22 68,47 85,80 6,76 7.140 3,53 0,99 53,57 n.a 77,52 74,05 59,72 66,60 70,60 91,47 80,51 7,31 6,07 68,77 14,43 16,98 1.899 1.439 68,60 87,10 6,90 7.678 3,94 1,09 52,87 32,68 81,13 81,02 60,51 66,60 70,60 92,10 82,40 7,46 6,20 67,36 15,23 16,62 1.899 1.439 3,14 10,35 4,77 13,70 1,21 8,39 7,83 8,40 5,77 2,71 68,90 87,42 6,90 7.155 3,91 1,15 56,88 42,44 81,87 78,47 62,42 66,98 70,92 92,76 82,47 7,51 6,25 68,99 15,34 15,09 1.899 1.439 3,12 9,31 4,36 3,00 2,71 8,07 8,98 8,05 6,32 5,86 69,10 87,43 6,95 6.651 3,38 0,93 56,04 47,49 84,03 78,03 62,97 67,18 71,14 92,76 82,64 7,52 6,43 69,31 14,93 16,04 1.899 1.439 3,92 6,92 2,80 2,72 4,25 5,58 12,98 5,30 5,76 5,22 69,35 87,80 7,20 6.023 2,88 0,76 55,70 51,07 86,33 78,03 63,48 67,43 71,39 92,96 83,09 7,81 6,64 69,25 15,84 16,50 2.027 2.001 2,23 9,18 4,32 6,43 6,64 10,67 10,07 7,27 4,34 7,13 69,60 88,34 7,24 5.529 2,38 0,59 52,94 52,96 88,78 78,70 65,11 67,68 71,64 93,24 84,16 7,82 6,68 69,08 14,95 17,57 2.027 2.001 2,53 6,08 6,06 6,25 9,12 9,81 11,44 8,18 5,08 11,48 69,86 88,52 7,34 5.356 2,27 0,54 53,19 54,21 90,69 78,79 65,61 67,68 71,64 93,25 84,18 7,87 6,85 69,49 13,07 19,21 n.a n.a 3,49 2,10 6,35 6,21 7,05 10,06 9,64 8,01 5,07 3,68 n.a n.a n.a 5.071 2,27 0,54 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 69,62 11,32 19,93 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
122
Sumber : BPS Gambar 3.2.16.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Banten terhadap Nasional
Sumber : BPS Gambar 3.2.16.4 Indeks Pembangunan manusia (IPM) Provinsi Banten terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Secara umum, kinerja pembangunan Provinsi Banten mengalami peningkatan. Pertumbuhan ekonomi meningkat dari 5,60 persen (2004) menjadi 6,15 persen (2012), sedikit lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional. Penurunan tingkat kemiskinan penduduk Provinsi Banten dari tahun 2004 2012 baik dan sudah berada di bawah tingkat kemiskinan nasional. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Banten mengalami penurunan dari 14,31 persen (2004) menjadi 10,13 persen (2012) dan masih berada di atas TPT nasional, sehingga kedepan masih perlu ditekan lagi. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Banten telah mengalami peningkatan dari 67,90 (2004) menjadi 70,95 (2011) meskipun masih berada di bawah IPM nasional, sehingga kedepan masih perlu ditingkatkan lagi.
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
123
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
2005 (4)
2006 (5)
2007 (6)
2008 (7)
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
9.292 10.441 11.695 12.500 13.825 14.692 16.072 17.596 19.003 2,07 4,75 4,39 5,99 9,71 6,25 9,65 21,39 6,10 10,60 63,30 93,98 7,90 779 1,26 0,30 38,55 50,79 59,69 65,90 56,75 61,50 65,20 96,55 91,39 8,30 7,11 62,55 10,66 9,22 490 372 2,66 -0,63 4,82 3,75 4,42 5,43 6,22 -2,19 9,52 5,18 8,84 7,28 8,16 10,31 11,98 8,23 6,46 9,44 8,72 -20,31 64,00 95,60 8,00 831 1,74 0,54 35,80 n.a 62,29 64,86 58,13 62,80 66,60 97,54 93,70 8,49 7,46 61,86 11,29 8,16 490 372 64,30 95,60 8,10 904 2,04 0,55 34,49 40,91 64,89 69,19 58,96 62,80 66,60 97,80 94,40 8,60 7,55 62,43 8,19 7,99 490 372 4,22 12,65 3,10 4,73 13,10 11,52 6,71 13,24 9,62 9,81 64,50 95,60 8,10 886 1,40 0,34 29,59 50,57 64,06 70,64 61,40 62,44 66,45 97,98 94,40 8,87 7,81 61,57 10,50 8,90 490 372 11,52 14,23 34,92 6,70 6,92 10,95 7,27 25,45 12,30 12,02 64,60 95,60 8,10 817 1,12 0,28 26,27 57,75 63,53 66,10 61,49 62,74 66,57 98,50 94,40 8,87 7,81 64,80 10,42 7,30 490 372 5,39 13,52 2,21 4,16 9,63 6,62 10,10 13,37 7,51 4,73 64,75 95,95 8,15 788 1,32 0,33 27,47 58,82 68,86 73,49 61,89 62,89 66,72 98,62 94,58 8,89 7,83 63,74 8,69 6,18 476 889 9,01 6,24 3,41 12,74 8,08 8,88 11,37 6,38 4,61 7,55 64,90 96,20 8,32 758 1,00 0,24 22,32 63,78 71,73 73,90 62,88 63,04 66,88 98,89 94,81 8,90 7,85 65,34 9,47 7,61 476 889 3,06 6,33 4,73 4,47 8,75 9,51 11,94 7,14 7,89 8,39 65,05 96,25 8,41 690 0,90 0,20 22,12 64,15 72,31 74,44 63,35 63,04 66,88 98,91 94,82 8,92 7,90 67,79 8,64 8,32 n.a n.a 4,54 6,55 3,15 6,36 8,90 11,25 9,64 8,56 9,14 15,37 n.a n.a n.a 653 0,90 0,20 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 65,03 7,99 9,02 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
124
Sumber : BPS Gambar 3.2.17.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Bali terhadap Nasional
Sumber : BPS Gambar 3.2.17.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bali terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Kinerja pembangunan Provinsi Bali telah mengalami peningkatan yang ditandai oleh meningkatnya pertumbuhan ekonomi selama 3 tahun terakhir dan pertumbuhan pada tahun 2012 berada di atas pertumbuhan nasional. Tingkat kemiskinan Provinsi Bali jauh lebih kecil dibandingkan rata-rata tingkat kemiskinan selama periode 2004-2012 dan menunjukkan tren menurun. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Bali telah mengalami penurunan dari 4,46 persen dari tahun 2004 menjadi 2,04 persen pada tahun 2012, dan pencapaiannya sudah berada di bawah angka TPT nasional. Pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Bali menunjukkan tren yang meningkat dan pencapaiannya relatif sama dengan IPM Nasional.
125
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
Satuan 2004 (2) Ribu Rp % % % % % % % % % % Tahun % Tahun Ribu Org (3) 8.532 3,66 4,38 3,71 4,49 5,09 4,65 5,17 7,97 4,55 7,12 70,20 85,52 7,27 232 0,92 0,21 65,09 63,08 92,70 83,77 64,34 68,30 72,20 91,58 79,94 8,11 6,42 76,54 15,41 15,34 502 840
2005 (4)
2006 (5)
2007 (6)
2008 (7)
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
9.670 10.837 12.018 13.850 15.774 17.191 18.641 20.743 4,20 3,97 5,11 5,44 5,46 6,27 6,77 7,26 4,79 5,21 70,40 86,21 7,44 228 1,07 0,25 64,84 n.a 94,02 80,38 66,02 68,80 72,80 92,50 79,91 8,24 6,54 77,92 11,80 13,74 502 840 4,10 2,49 2,54 2,97 4,36 9,15 6,57 7,89 4,51 6,09 5,11 7,58 6,06 10,86 6,72 3,61 6,95 2,80 45,03 -59,69 70,50 86,21 7,55 243 0,74 0,17 60,33 61,16 95,64 85,08 66,02 68,80 72,80 92,70 80,10 8,36 6,67 76,33 13,10 12,78 502 840 70,60 86,21 7,60 229 0,94 0,23 58,12 74,10 93,73 80,26 66,71 68,67 72,63 93,24 80,77 8,50 6,72 77,38 8,07 14,49 502 840 9,07 5,94 14,66 10,07 16,32 10,88 11,45 6,71 7,09 153,11 70,61 86,94 7,81 216 0,84 0,18 57,17 77,13 96,22 83,05 67,08 68,70 72,64 93,96 81,44 8,62 7,03 77,86 11,51 18,09 502 840 5,68 5,27 5,43 4,71 0,91 6,24 5,09 2,63 5,64 -20,43 70,67 87,22 7,83 182 0,74 0,17 59,99 75,95 96,22 82,96 67,18 68,76 72,69 94,17 81,80 8,63 7,06 77,82 9,97 14,68 535 883 1,76 19,43 6,08 6,88 7,37 6,39 5,77 7,47 8,60 52,51 70,72 88,40 8,21 175 0,71 0,14 48,44 79,13 96,97 82,50 67,81 68,81 72,74 94,26 83,79 8,95 7,47 77,38 8,57 13,36 535 883 2,23 10,51 3,12 7,35 7,88 8,65 5,97 6,22 9,97 15,90 70,78 89,17 8,35 166 0,66 0,16 50,44 83,26 96,46 82,45 68,24 68,81 72,74 94,60 83,84 9,10 7,61 76,45 8,16 14,87 n.a n.a 3,37 15,25 6,04 9,08 18,67 5,69 7,57 9,18 7,78 -21,89 n.a n.a n.a 169 0,66 0,16 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 76,97 4,76 17,02 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
126
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Gambar 3.2.18.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi NTB terhadap Nasional
Gambar 3.2.18.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi NTB terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat dalam tiga tahun terakhir cukup fluktuatif, bahkan mulai tahun 2010 menurun tajam. Hal ini disebabkan oleh pengaruh penurunan komoditas sektor pertambangan. Namun pada tahun 2012, mengalami peningkatan walau hanya sedikit. Tingkat kemiskinan Nusa Tenggara Barat terus mengalami penurunan, namun capaiannya masih berada di atas rata-rata nasional . Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTB sudah berada di bawah angka nasional selama periode 2004-2012, namun angkanya masih cukup berfluktuasi. Pencapaian Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Nusa Tenggara Barat terus mengalami peningkatan, dan berada di atas capaian nasional.
127
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
Satuan 2004 (2) Ribu Rp % % % % % % % % % % Tahun % Tahun Ribu Org (3) 5.423 2,63 8,87 6,35 8,11 5,61 5,75 6,72 16,07 3,40 7,71 59,40 78,33 6,44 1.032 4,35 1,16 37,78 26,69 58,73 76,62 52,11 57,60 61,20 83,73 70,99 6,52 5,17 72,16 20,95 9,36 602 1416
2005 (4) 6.033 0,96 -3,81 7,29 5,31 5,31 6,22 7,30 5,70 3,63 4,39 60,50 78,80 6,61 1.137 4,45 1,21 39,18 n.a 59,26 75,44 53,94 58,60 62,60 85,62 72,74 6,68 5,36 67,81 21,22 12,76 602 1416
2006 (5) 6.641 2,88 -2,88 2,82 11,46 6,45 7,78 7,49 7,90 2,84 5,70 60,90 80,10 6,70 1.156 4,30 1,17 39,67 16,37 62,48 82,87 54,62 59,10 62,80 86,20 73,20 6,95 5,65 70,33 18,56 11,01 602 1416
2007 (6) 7.697 2,90 2,76 9,96 10,94 7,59 7,99 7,15 9,01 3,32 8,81 61,20 80,10 6,70 1.119 5,13 1,54 45,4 33,79 69,87 81,11 55,47 59,27 63,22 86,79 73,66 7,30 5,80 68,96 24,32 11,93 602 1416
2008 (7) 7.991 5,53 -9,09 8,73 9,73 8,76 6,59 4,42 10,22 9,02 12,63 61,50 80,13 6,70 1.081 4,49 1,28 42,81 42,32 67,04 80,23 55,60 59,70 63,40 87,29 74,12 7,30 5,97 67,69 24,26 14,31 602 1416
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
9.865 10.987 10.741 10.796 3,54 28,71 8,72 9,24 16,74 8,14 5,80 8,60 8,27 14,25 61,80 80,18 6,73 1.051 5,15 1,68 44,96 39,83 71,32 80,94 55,72 60,00 63,71 87,58 74,56 7,45 6,13 68,66 22,16 11,27 632 1843 1,33 11,93 3,77 7,41 3,54 6,88 6,97 5,48 6,20 6,47 62,11 81,05 6,77 1.009 3,77 1,01 46,2 47,43 75,17 80,54 56,02 60,30 64,02 88,35 76,74 7,47 6,14 66,63 26,94 12,97 632 1843 3,99 -26,57 3,13 8,25 5,14 7,23 7,61 10,23 4,67 4,97 62,41 83,24 6,97 895 3,54 0,94 43,15 47,34 79,75 80,50 56,70 60,30 64,02 88,57 78,64 7,60 6,43 66,12 20,97 20,56 n.a n.a 4,66 -26,64 3,94 7,41 7,08 9,29 6,66 7,60 -0,02 12,87 n.a n.a n.a 853 3,54 0,94 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 66,02 24,64 17,52 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
128
Sumber : BPS Gambar 3.2.19.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi NTT terhadap Nasional
Sumber : BPS Gambar 3.2.19.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi NTT terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Timur mengalami peningkatan yang signifikan sejak tahun 2009, meskipun pada tahun 2012 sedikit mengalami penurunan. Tingkat kemiskinan Nusa Tenggara Timur menunjukkan tren menurun selama periode 2004-2012, namun posisinya masih berada di atas rata-rata nasional. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Nusa Tenggara Timur cukup rendah dibandingkan TPT Nasional, namun angkanya cenderung fluktuatif. Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2004-2011 terus mengalami peningkatan namun angkanya masih berada di bawah capaian Nasional.
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
129
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
Satuan 2004 (2) Ribu Rp % % % % % % % % % % Tahun % Tahun Ribu Org (3) 3.129 3,50 0,92 4,62 4,62 1,42 4,85 8,49 8,21 9,72 4,15 64,40 85,16 6,19 1.152 5,12 1,48 42,74 10,68 46,11 77,96 58,62 62,50 66,40 86,87 82,18 6,59 5,81 77,39 23,36 23,55 1273 2627
2005 (4) 3.491 0,97 2,79 3,09 6,70 2,61 4,76 6,72 9,14 5,78 3,42 64,93 85,60 6,33 1.171 5,91 1,72 43,6 n.a 45,26 76,32 59,56 63,10 66,90 87,31 82,60 6,74 5,94 75,79 24,20 31,71 1273 2627
2006 (5) 3.904 4,95 2,14 4,42 2,04 1,10 6,16 7,33 2,74 5,67 5,04 66,50 86,50 6,40 1.274 5,74 1,63 45 9,06 43,38 82,68 61,29 63,50 67,40 87,76 83,02 6,82 6,01 74,36 19,14 29,58 1273 2627
2007 (6) 4.331 2,74 3,65 3,54 3,63 2,89 5,02 8,11 24,35 6,96 2,89 66,70 87,25 6,42 1.164 4,87 1,34 43,82 15,43 42,46 79,53 63,07 64,81 68,69 89,71 84,96 6,89 6,15 74,28 15,97 28,95 1273 2627
2008 (7) 4.791 3,84 4,11 0,04 3,51 2,97 5,35 6,14 5,87 6,53 2,90 67,00 87,66 6,55 1.098 4,87 1,35 46,53 17,41 46,05 79,14 63,44 65,09 69,02 89,78 85,68 6,97 6,29 71,16 16,93 26,62 1273 2627
2009 (8) 5.251 2,28 3,73 3,93 8,60 3,63 5,23 6,27 5,31 6,41 15,80 67,25 87,96 6,60 1.013 4,14 1,14 45,45 14,98 49,85 78,76 63,74 65,34 69,28 90,24 85,85 7,02 6,37 72,09 20,80 27,77 1407 1737
2010 (9) 5.897 2,02 9,98 2,25 10,67 3,59 8,13 6,44 7,85 7,89 9,77 67,50 88,59 6,99 1.014 4,74 1,43 49,29 26,23 54,06 79,21 64,61 65,58 69,54 90,76 86,56 7,26 6,74 72,77 17,36 28,49 1407 1737
2011 (10) 6.537 1,06 4,04 3,40 11,79 6,29 8,53 6,56 8,75 9,75 10,71 67,76 88,74 7,05 1.013 4,20 1,27 50,11 23,82 53,36 80,59 65,33 65,58 69,54 90,78 86,58 7,27 6,75 71,72 12,53 33,93 n.a n.a
2012 (11) 7.249 3,16 6,61 4,98 5,34 7,55 7,17 5,59 8,45 6,45 10,55 n.a n.a n.a 1.013 4,20 1,27 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 70,58 15,64 30,50 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
130
Sumber: BPS Gambar 3.2.20.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Kalimantan Barat terhadap Nasional
Sumber: BPS Gambar 3.2.20.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Barat terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Kinerja pembangunan Provinsi Kalimantan Barat terus meningkat. Pertumbuhan ekonomi di tahun 2004 tercatat sebesar 4,80 persen meningkat menjadi 5,80 persen di tahun 2012. Pertumbuhan ekonomi provinsi ini masih di bawah nasional. Tingkat kemiskinan di Provinsi Kalimantan Barat menurun dari 13,91 persen di tahun 2004 menjadi 7,96 persen di tahun 2012, dan telah berada di bawah tingkat kemiskinan nasional. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Kalimantan Barat menurun dari 7,90 persen di tahun 2004 menjadi 3,48 persen di tahun 2012, dan capaiannya sudah di bawah TPT nasional. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Kalimantan Barat meningkat dari 65,4 (2004) menjadi 69,66 (2011), namun capaiannya masih di bawah IPM nasional.
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
131
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
Satuan 2004 (2) Ribu Rp % % % % % % % % % % Tahun % Tahun Ribu Org (3) 7.376 2,37 2,39 2,04 5,87 6,93 8,51 2,85 3,91 8,84 5,89 64,80 88,18 6,35 558 2,28 0,60 55,06 24,63 56,22 69,01 57,94 62,90 66,80 91,58 81,88 6,90 5,77 72,63 11,21 15,26 1575 628
2005 (4) 8.043 4,65 4,12 1,19 5,49 6,85 5,24 6,15 4,77 7,96 3,12 65,15 89,00 6,61 630 2,44 0,64 53,24 n.a 55,67 65,86 58,75 63,80 67,60 92,43 82,63 7,18 6,00 70,75 16,93 13,68 1575 628
2006 (5)
2007 (6)
2008 (7)
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
9.096 10.158 11.325 12.425 13.723 15.111 16.832 5,33 30,53 2,92 1,97 5,90 -6,32 13,61 20,66 10,45 4,04 66,00 88,99 6,70 627 2,47 0,64 55,38 25,45 61,19 72,18 60,96 64,10 68,00 93,28 83,39 7,28 6,09 73,71 12,56 14,89 1575 628 4,88 10,28 2,91 4,04 5,45 5,41 10,24 5,60 12,69 0,65 66,10 89,40 6,70 584 1,79 0,41 56,43 32,21 59,20 66,32 62,03 64,22 68,08 93,69 84,95 7,28 6,04 72,47 16,94 15,27 1575 628 5,76 10,25 2,11 4,98 6,44 5,58 12,27 4,57 4,51 1,07 66,30 89,40 6,70 509 1,66 0,42 54,64 36,56 61,13 69,43 62,78 64,41 68,31 93,69 84,95 7,28 6,10 73,66 15,01 18,25 1575 628 3,99 9,03 0,80 4,36 7,58 3,90 13,29 4,99 5,90 4,64 66,45 89,70 6,75 435 1,55 0,40 54,02 40,12 59,06 71,47 63,29 64,55 68,46 94,13 85,35 7,34 6,26 73,45 13,26 14,90 1665 1656 4,18 8,96 2,23 7,17 8,23 5,57 10,12 5,20 6,08 6,07 66,60 90,26 6,82 429 1,18 0,24 54,47 45,32 62,34 74,41 64,21 64,70 68,62 94,42 87,58 7,37 6,37 73,17 16,29 23,10 1665 1656 4,49 7,07 2,56 2,75 9,44 6,49 10,69 6,12 6,53 7,52 66,75 90,51 6,89 380 1,24 0,28 51,22 43,81 63,92 74,29 64,78 64,70 68,62 94,44 87,60 7,38 6,44 73,93 13,38 24,83 n.a n.a 4,44 5,15 3,10 5,80 9,78 6,60 6,64 8,07 7,71 9,35 n.a n.a n.a 363 1,24 0,28 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 71,77 15,39 26,91 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
132
Sumber: BPS Gambar 3.2.21.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Kalimantan Tengah terhadap Nasional
Sumber: BPS Gambar 3.2.21.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Tengah terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Kinerja pembangunan Provinsi Kalimantan Tengah terus membaik. Peningkatan pertumbuhan ekonomi dari 5,60 persen di tahun 2004 menjadi 6,69 persen di tahun 2012. Secara umum pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Tengah sedikit lebih tinggi dari nasional, kecuali pada tahun 2007. Tingkat kemiskinan penduduk Provinsi Kalimantan Tengah terus menurun dari 10,44 persen di tahun 2004 menjadi 6,19 persen di tahun 2012. Tingkat kemiskinan ini berada di bawah nasional. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Kalimantan Tengah menurun dari 5,59 persen di tahun 2004 menjadi 3,17 persen di tahun 2012. Capaiannya sudah berada di bawah TPT nasional. Pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Kalimantan Tengah meningkat dari 71,7 (2004) menjadi 75,06 (2011) dan capaiannya di atas IPM nasional.
133
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
2004 (3)
2005 (4)
2006 (5)
2007 (6)
2008 (7)
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
9.783 10.331 11.843 13.279 15.263 17.042 19.163 21.807 24.468 0,20 33,59 7,66 3,88 5,15 7,73 6,52 8,33 10,88 4,66 69,80 96,23 7,77 194 1,98 0,68 38,97 22,11 68,09 77,16 60,78 67,90 71,80 97,49 94,88 8,21 7,29 69,88 7,61 12,28 1.715 772 1,07 74,79 1,47 5,31 7,40 3,33 4,61 11,55 5,00 9,41 70,67 97,50 7,93 231 1,77 0,47 37,04 n.a 66,28 78,58 62,30 68,30 72,30 98,60 96,35 8,22 7,45 69,13 13,39 11,56 1.715 772 2,66 34,45 -1,62 1,80 8,21 5,29 8,47 9,50 3,09 13,13 70,80 97,50 8,00 213 1,68 0,46 37,37 16,54 60,60 80,91 67,26 68,90 72,80 99,71 97,82 8,29 7,52 72,37 13,92 17,27 1.715 772 1,10 12,39 6,44 7,09 13,43 4,94 7,32 16,45 10,63 10,37 70,90 97,50 8,00 210 1,68 0,51 38,45 21,82 60,92 71,38 68,23 68,97 72,93 99,71 97,82 8,53 7,52 71,33 14,57 16,61 1.715 772 -0,43 6,69 3,72 2,99 13,77 9,73 16,03 9,43 10,48 8,45 71,00 97,67 8,00 200 1,47 0,37 37,53 24,40 59,04 75,32 68,31 69,10 73,01 99,80 96,19 8,53 7,52 71,24 13,17 14,65 1.715 772 3,22 11,46 4,07 3,41 9,53 7,56 1,07 12,48 4,40 2,19 71,10 97,69 8,02 166 1,03 0,22 36,89 25,78 63,55 79,25 68,88 69,20 73,11 99,81 96,29 8,58 7,60 71,22 11,48 13,38 1.715 1.708 2,87 11,78 5,26 6,21 6,56 8,21 5,97 17,99 5,45 9,09 71,20 97,78 8,03 164 1,02 0,24 40,55 35,14 66,76 75,08 69,32 69,31 73,21 99,84 96,69 8,61 7,60 69,86 13,99 16,17 1.715 1.708 3,26 16,52 1,46 9,11 9,07 6,77 3,17 12,82 9,26 11,77 71,30 97,84 8,06 147 0,99 0,24 34,23 33,72 69,76 74,84 69,80 69,31 73,21 99,85 96,70 8,62 7,72 72,89 9,09 22,72 n.a n.a 4,04 8,70 2,15 8,41 8,36 9,03 6,52 12,61 7,10 14,97 n.a n.a n.a 148 0,99 0,24 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 69,90 11,82 22,77 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
134
Sumber: BPS Gambar 3.2.22.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Kalimantan Selatan terhadap Nasional
Gambar 3.2.22.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Selatan terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Kinerja pembangunan Provinsi Kalimantan Selatan terus meningkat. Pertumbuhan ekonomi meningkat dari 5,60 persen di tahun 2004 menjadi 5,73 persen di tahun 2012. Pertumbuhan ekonomi di tahun 2008 dan 2009 tercatat lebih tinggi dari nasional. Tingkat kemiskinan penduduk Provinsi Kalimantan Selatan menurun dari 7,19 persen di tahun 2004 menjadi 5,01 persen di tahun 2012. Tingkat kemiskinan provinsi ini lebih rendah dari nasional. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Kalimantan Selatan menurun dari 6,02 persen di tahun 2004 menjadi 5,25 persen di tahun 2012. TPT ini berada di bawah TPT nasional. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Selatan terus meningkat dari 66,7 di tahun 2004 menjadi 70,44 di tahun 2011.
135
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
Satuan 2004 (2) Ribu Rp % % % % % % % % % % Tahun % Tahun Ribu Org (3) 8.686 6,01 2,29 1,39 5,10 6,95 4,09 7,21 24,19 6,43 1,10 61,60 94,76 7,20 231 1,04 0,24 52,59 25,19 71,49 73,98 60,68 59,80 63,50 96,68 91,28 7,73 6,70 73,95 11,93 13,73 876 898
2005 (4)
2006 (5)
2007 (6)
2008 (7)
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
9.639 10.309 11.502 13.078 14.421 16.422 18.453 20.197 5,11 8,09 -1,98 3,30 8,26 4,68 7,62 1,49 6,69 2,40 62,10 95,26 7,33 236 1,09 0,25 48,58 n.a 71,79 70,49 61,83 60,30 64,10 97,19 91,76 7,86 6,82 69,52 17,35 14,67 876 898 4,70 7,47 -1,70 3,83 7,02 5,56 6,06 3,24 6,89 11,79 62,40 95,26 7,40 278 1,28 0,32 54,16 21,55 71,78 73,85 62,23 60,60 64,30 97,70 92,24 7,93 6,88 70,43 17,43 14,13 876 898 5,72 5,05 2,94 4,14 6,90 6,18 8,23 15,36 6,65 38,13 62,60 95,26 7,40 234 0,81 0,16 54,87 27,04 72,10 70,48 63,21 60,78 65,54 97,85 92,29 8,10 6,85 73,15 15,60 15,87 876 898 6,74 7,56 2,80 4,60 5,60 7,29 6,69 5,96 6,84 23,02 63,10 95,30 7,44 219 1,03 0,27 52,88 36,67 75,76 72,30 63,80 61,27 65,04 97,85 92,70 8,10 7,01 71,35 14,02 18,20 876 898 6,35 3,61 2,51 4,95 5,95 5,88 5,98 7,67 6,94 15,32 63,45 95,41 7,54 176 0,73 0,17 51,97 41,16 76,01 71,46 64,11 61,61 65,40 97,99 93,01 8,20 7,13 71,61 15,71 17,49 866 812 2,43 7,57 2,87 7,79 6,48 6,89 6,44 7,19 8,19 12,30 63,81 95,94 7,65 182 0,69 0,18 48,97 48,95 76,96 72,67 65,07 61,96 65,76 98,09 94,26 8,25 7,28 71,26 15,24 19,38 866 812 3,91 6,53 3,18 6,93 7,68 8,21 6,99 6,54 8,73 8,47 64,17 96,14 7,68 195 0,81 0,20 49,86 48,38 81,75 72,10 65,59 61,96 65,76 98,13 94,28 8,27 7,30 73,31 11,63 24,70 n.a n.a 3,47 2,64 4,02 6,93 9,85 9,97 7,06 8,22 8,54 9,55 n.a n.a n.a 190 0,81 0,20 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 71,93 12,00 25,45 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
136
16,58 16,58
15,42
11,41 11,04
Sumber: BPS Sumber : BPS Gambar 3.2.23.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Kalimantan Timur terhadap Nasional
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2012 (Mar) (Sep) Sumber: BPS
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2012 (Mar) (Sep)
Gambar 3.2.23.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Timur terhadap Nasional
Sumber: BPS
Sumber: BPS
Kinerja pembangunan Provinsi Kalimantan Timur terus meningkat. Pertumbuhan ekonomi meningkat dari 1,80 persen di tahun 2004 menjadi 3,98 persen di tahun 2012. Capaian ini masih di bawah level nasional. Tingkat kemiskinan penduduk Provinsi Kalimantan Timur menurun dari 11,57 persen di tahun 2004 menjadi 6,38 persen di tahun 2012. Capaiannya sudah di bawah nasional. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Kalimantan Timur menurun dari 10,39 persen di tahun 2004 menjadi 8,90 persen di tahun 2012. TPT ini berada di atas level nasional. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Kalimantan Timur terus meningkat dari 72,2 di tahun 2004 menjadi 76,22 di tahun 2011, tetapi masih di bawah level IPM nasional.
137
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
2005 (4)
2006 (5)
2007 (6)
2008 (7)
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
48.344 60.876 64.931 69.787 95.029 83.108 90.023 106.058 109.664 2,87 1,29 -0,77 10,06 6,78 8,17 9,14 11,52 3,50 3,50 69,70 94,97 8,45 318 2,06 0,60 65,03 41,51 82,69 81,13 54,23 67,80 71,70 96,89 92,86 9,00 7,86 61,01 7,29 10,52 1.540 1.442 2,55 4,60 -0,56 11,08 5,49 7,51 13,17 7,02 5,14 6,05 70,33 95,30 8,69 299 2,44 0,73 61,28 n.a 77,86 77,76 54,94 68,20 72,20 96,93 93,55 9,25 7,86 62,36 9,90 8,82 1.540 1.442 3,55 4,10 -2,50 6,17 7,92 13,54 10,43 9,27 3,99 8,28 70,40 95,48 8,80 335 2,77 0,82 65,61 35,09 81,00 82,42 56,65 68,50 72,40 96,97 94,24 9,36 7,96 67,27 10,95 7,90 1.540 1.442 1,79 2,76 -3,86 5,24 12,57 8,83 8,72 15,72 4,67 5,37 70,60 95,70 8,80 325 1,81 0,46 63,17 48,97 80,07 79,41 58,07 68,67 72,63 97,53 94,38 9,36 8,14 61,76 7,72 12,33 1.540 1.442 2,91 5,75 3,22 5,33 8,33 3,55 7,87 9,72 7,62 9,20 70,80 96,36 8,80 286 1,61 0,39 59,10 52,79 81,95 79,72 58,12 68,89 72,82 97,82 94,77 9,36 8,24 64,31 9,28 11,15 1.540 1.442 1,49 4,74 -3,97 5,66 9,95 5,82 7,35 8,95 5,26 3,97 71,00 96,89 8,85 239 1,51 0,43 55,71 58,48 85,24 82,37 58,71 69,10 73,02 98,19 95,51 9,39 8,29 64,41 8,69 10,27 2.118 1.554 5,10 8,56 -3,17 7,90 8,99 10,67 9,23 9,18 7,50 5,08 71,20 97,05 8,87 243 1,27 0,34 43,27 68,37 87,35 83,37 60,37 69,31 73,21 98,25 96,33 9,40 8,41 66,41 9,52 11,53 2.118 1.554 4,37 6,40 -5,58 11,07 10,90 9,57 10,29 12,43 10,44 6,30 71,40 97,21 9,19 248 0,92 0,23 34,44 66,56 88,61 81,49 61,07 69,31 73,21 98,31 96,34 9,53 8,82 68,51 8,35 12,24 n.a n.a 6,58 5,40 -5,85 8,17 12,66 8,80 11,95 16,65 10,29 7,97 n.a n.a n.a 253 0,92 0,23 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 66,64 7,19 12,71 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
138
Sumber : BPS Gambar 3.2.24.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sulawesi Utara terhadap Nasional
Sumber : BPS Gambar 3.2.24.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sulawesi Utara terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Secara umum, kinerja pembangunan Provinsi Sulawesi Utara meningkat yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi dari 4,26 persen (2004) menjadi 7,86 persen (2012) Kinerja perekonomian yang membaik tersebut berhasil menurunkan persentase penduduk miskin setiap tahunnya. Besaran tingkat kemiskinan provinsi ini lebih rendah dari rata-rata nasional. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sulawesi Utara meningkat dari tahun 2004 sampai 2006, kemudian terus menunjukkan tren penurunan pada periode 2007-2012. Namun angka ini masih di atas level nasional. Capaian pembangunan manusia Provinsi Sulawesi Utara berada di atas capaian nasional dan selalu meningkat setiap tahunnya.
139
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
Satuan 2004 (2) Ribu Rp % % % % % % % % % % Tahun % Tahun Ribu Org (3) 7.479 6,66 -3,59 -3,94 2,39 6,08 6,37 6,79 5,39 2,79 6,74 71,00 99,15 8,62 192 1,80 0,54 58,79 48,38 85,53 86,86 64,06 69,10 73,00 99,28 99,01 8,76 8,47 61,32 14,81 14,01 1.267 741
2005 (4) 8.782 6,19 -0,72 2,23 13,82 5,06 7,41 9,82 5,64 2,79 11,87 71,67 99,30 8,76 201 2,48 0,71 49,11 n.a 85,69 79,61 64,91 69,80 73,80 99,44 99,16 8,91 8,48 60,19 13,35 14,52 1.267 741
2006 (5)
2007 (6)
2008 (7)
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
9.807 10.993 12.898 14.689 16.149 18.217 20.345 2,57 4,80 9,25 5,39 7,07 7,05 5,27 10,42 4,57 14,76 71,80 99,30 8,80 249 2,87 0,82 56,08 42,04 79,73 82,32 65,99 69,90 73,80 99,59 99,31 8,95 8,52 59,20 11,80 14,87 1.267 741 7,57 8,73 6,32 5,65 7,59 7,86 5,97 5,72 2,70 20,34 72,00 99,30 8,80 250 1,88 0,47 51,03 54,46 83,22 78,26 67,17 70,07 74,03 99,59 99,31 9,06 8,67 61,97 11,58 12,58 1.267 741 5,82 12,75 9,46 10,83 14,13 14,28 14,43 10,63 8,66 15,12 72,01 99,31 8,80 224 1,53 0,38 45,21 54,36 82,20 80,97 67,32 70,14 74,00 99,69 99,31 9,06 8,68 61,16 12,59 12,94 1.267 741 2,07 5,50 7,02 14,88 6,10 12,31 16,89 7,57 6,85 7,19 72,12 99,41 8,82 220 1,55 0,36 44,49 63,59 82,81 81,15 67,91 70,25 74,10 99,70 99,34 9,06 8,68 62,05 10,50 12,11 1.319 941 11,28 0,90 6,48 5,02 2,11 8,73 8,17 9,88 6,17 3,39 72,22 99,45 8,89 207 1,14 0,24 44,41 64,87 82,68 83,50 67,97 70,35 74,20 99,73 99,34 9,09 8,72 63,31 10,16 13,00 1.319 941 -2,28 2,80 3,71 5,93 11,61 20,87 4,10 6,44 8,10 12,93 72,33 99,46 8,92 195 1,10 0,24 38,20 67,23 85,58 79,51 68,60 70,35 74,20 99,75 99,35 9,10 8,76 65,32 11,68 15,15 n.a n.a 5,01 12,93 10,80 8,74 9,80 3,37 9,67 10,98 8,76 10,46 n.a n.a n.a 189 1,10 0,24 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 61,93 9,44 16,80 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
140
Sumber : BPS Gambar 3.2.25.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sulawesi Tengah terhadap Nasional
Sumber : BPS Gambar 3.2.25.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sulawesi Tengah terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Secara umum kinerja pembangunan ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah mengalami peningkatan dalam kurun empat tahun terakhir, dari 7,71 persen (2009) menjadi 9,27 persen (2012). Kinerja perekonomian yang membaik tersebut diiringi dengan kecenderungan penurunan persentase penduduk miskin meskipun masih di atas tingkat kemiskinan nasional. Kinerja perekonomian yang baik juga terlihat dari menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sulawesi Tengah sejak tahun 2007 dan angkanya berada di bawah level nasional. Pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Sulawesi Tengah terus mengalami perbaikan dalam periode 2004-2011, meskipun masih di bawah capaian nasional.
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
141
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
Satuan 2004 (2) Ribu Rp % % % % % % % % % % Tahun % Tahun Ribu Org (3) 6.507 7,79 3,68 2,56 7,46 6,85 7,15 7,88 8,71 7,18 6,73 64,60 94,41 7,46 486 4,03 1,14 38,09 29,76 62,01 72,95 55,64 62,70 66,60 95,78 92,98 7,72 7,18 68,50 16,57 19,24 1.807 1.977
2005 (4) 7.130 6,42 25,43 3,82 8,07 9,79 8,59 9,04 8,28 7,98 7,33 65,40 94,94 7,63 528 4,18 1,20 44,94 n.a 54,75 68,63 56,81 63,60 67,40 95,53 92,26 7,72 7,35 67,51 21,56 15,12 1.807 1.977
2006 (5) 8.051 5,45 34,37 4,09 8,13 8,55 9,83 13,64 7,78 8,34 7,97 65,60 94,94 7,68 554 4,54 1,33 39,45 27,14 58,40 73,74 59,75 63,70 67,60 95,79 91,55 7,78 7,40 69,17 21,48 17,42 1.807 1.977
2007 (6)
2008 (7)
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
9.309 11.271 12.516 14.099 16.511 18.709 5,00 37,63 8,22 5,69 10,10 7,98 9,67 9,34 9,54 22,01 65,90 94,94 7,73 557 4,46 1,38 37,40 33,71 58,24 70,63 60,68 64,02 67,88 96,42 93,28 8,00 7,45 69,43 13,78 17,74 1.807 1.977 6,73 21,47 8,54 3,98 11,18 8,57 14,04 12,98 15,26 8,97 66,10 95,68 7,81 525 4,33 1,41 40,57 43,76 58,37 72,04 61,42 64,21 68,10 97,34 93,96 8,04 7,56 69,76 17,65 18,89 1.807 1.977 6,39 8,65 8,44 11,10 8,42 8,12 10,12 8,69 8,44 8,15 66,35 95,78 7,89 490 4,09 1,37 44,36 42,02 62,47 72,77 62,00 64,46 68,36 97,47 94,50 8,13 7,65 69,27 18,71 18,30 2.182 2.037 6,00 33,85 6,21 5,18 9,29 9,95 8,81 10,65 9,46 7,44 66,60 96,08 8,00 475 3,09 0,80 35,10 48,25 63,63 74,78 62,42 64,70 68,62 97,81 95,28 8,19 7,80 69,22 18,35 19,94 2.182 2.037 6,77 37,67 4,73 7,55 15,47 7,80 8,06 9,30 7,81 9,39 66,86 96,12 8,03 424 2,76 0,75 40,72 48,39 63,19 69,34 63,03 64,70 68,62 97,83 95,30 8,21 7,85 73,11 14,65 24,48 n.a n.a 6,19 26,65 5,29 8,32 18,20 9,58 8,57 7,54 8,64 16,66 n.a n.a n.a 419 2,76 0,75 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 66,38 13,11 24,89 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
142
Sumber : BPS Gambar 3.2.26.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sulawesi Selatan terhadap Nasional
Sumber : BPS Gambar 3.2.26.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sulawesi Selatan terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Sejak 2007 kinerja pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan telah melampaui kinerja nasional, bahkan mengalami peningkatan pertumbuhan yang tinggi pada tahun 2012 ketika pertumbuhan nasional menurun. Tingkat kemiskinan Provinsi Sulawesi Selatan di bawah level nasional dan cenderung menurun setiap tahun. Sulawesi Selatan baru berhasil menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di bawah angka nasional pada tahun 2012. Meskipun nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sulawesi Selatan masih di bawah IPM nasional, namun capaian kinerjanya mulai mendekati capaian nasional.
143
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
Satuan 2004 (2) Ribu Rp % % % % % % % % % % Tahun % Tahun Ribu Org (3) 6.047 -1,60 9,14 6,21 -1,05 11,03 6,55 11,53 29,65 3,12 9,14 68,70 84,49 6,85 1.242 2,42 0,63 47,65 39,22 57,51 71,97 56,85 66,80 70,70 87,52 81,71 7,28 6,44 66,01 17,26 18,59 1.578 816
2005 (4) 6.812 6,50 4,81 7,30 6,54 6,82 6,34 7,78 4,31 3,40 0,91 68,73 84,60 7,00 1.281 2,50 0,61 45,82 n.a 60,17 66,55 57,36 67,00 71,00 87,28 82,20 7,30 6,65 61,58 17,88 18,69 1.578 816
2006 (5) 7.921 4,10 6,63 7,22 7,55 4,41 7,14 6,81 8,72 12,80 2,20 69,20 85,70 7,17 1.112 2,33 0,61 50,12 36,74 62,93 75,79 59,01 67,30 71,20 87,44 82,68 7,48 6,81 59,08 13,55 16,47 1.578 816
2007 (6)
2008 (7)
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
8.907 10.791 12.547 14.614 16.929 19.466 3,21 6,83 4,74 8,85 8,63 9,56 10,15 11,54 5,64 10,62 69,40 86,24 7,23 1.083 2,60 0,68 47,12 47,37 62,76 72,65 60,40 67,48 71,42 89,41 83,42 7,61 6,89 61,07 15,29 16,92 1.578 816 6,09 -2,94 8,71 12,50 19,89 11,26 12,54 10,37 5,75 20,66 69,60 86,53 7,23 1.032 2,44 0,67 47,49 51,01 63,49 73,89 61,04 67,68 71,64 89,56 84,15 7,61 6,98 62,02 15,86 17,49 1.578 816 4,68 -4,51 3,64 8,75 14,10 10,77 10,20 11,21 6,10 16,28 69,80 87,02 7,41 964 2,08 0,55 50,13 57,58 69,48 75,99 61,24 67,88 71,83 90,29 84,19 7,76 7,11 62,48 14,29 17,88 1.723 1.260 2,34 15,74 6,19 8,03 9,17 11,64 14,82 16,79 4,27 13,89 70,00 87,75 7,84 913 1,91 0,49 45,12 61,45 73,47 76,65 61,99 68,08 72,03 90,85 85,54 8,14 7,58 64,14 15,80 19,49 1.723 1.260 6,45 -6,47 7,64 8,61 12,09 10,73 12,11 14,84 6,21 10,20 70,20 88,07 7,92 833 1,65 0,40 42,31 62,02 75,06 75,02 62,75 68,08 72,03 90,89 86,06 8,15 7,59 64,32 13,67 24,77 n.a n.a 5,14 1,94 9,32 12,53 11,93 10,11 14,87 15,87 3,05 20,14 n.a n.a n.a 826 1,65 0,40 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 62,82 12,85 23,80 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
144
Sumber : BPS Gambar 3.2.27.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sulawesi Tenggara terhadap Nasional
Sumber : BPS Gambar 3.2.27.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sulawesi Tenggara terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Tahun 2012, pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Tenggara meningkat pesat hingga menembus dua digit (10,41 persen), jauh lebih tinggi dari pertumbuhan nasional (6,23 persen). Meskipun persentase penduduk miskin masih lebih besar dari nasional, namun penurunan persentase penduduk miskin provinsi ini lebih cepat dibanding nasional. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sulawesi Tenggara lebih rendah dari TPT nasional, dan semakin menunjukkan kinerja yang lebih baik. Kecepatan pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sulawesi Tenggara tampak seiring dengan kecepatan pencapaian nasional, meskipun tingkat pencapaiannya masih di bawah nasional.
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
145
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
Satuan 2004 (2) Ribu Rp % % % % % % % % % % Tahun % Tahun Ribu Org (3) 5.340 7,84 0,65 1,69 24,23 6,92 9,03 13,57 18,25 4,53 12,29 66,00 90,73 7,51 418 3,80 0,98 54,37 29,20 43,16 81,33 59,11 64,10 68,00 92,94 86,04 8,07 6,98 74,74 19,44 15,94 1.294 489
2005 (4) 6.422 6,91 8,75 3,05 17,86 7,25 8,98 9,40 8,80 6,15 16,55 66,75 91,33 7,60 451 4,16 1,21 53,78 n.a 45,70 74,68 59,95 65,00 68,90 93,55 86,61 8,10 7,05 69,84 18,51 18,38 1.294 489
2006 (5) 7.402 4,57 -5,69 30,59 7,61 8,83 4,69 9,16 21,47 6,61 8,78 67,00 91,33 7,57 467 4,07 1,07 53,83 27,10 47,25 81,30 61,45 65,10 69,00 94,17 87,18 8,06 7,06 66,61 19,96 18,33 1.294 489
2007 (6)
2008 (7)
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
8.528 10.308 11.689 12.653 14.103 15.786 5,60 23,84 10,42 6,39 9,05 9,32 5,83 7,83 5,99 12,47 67,20 91,30 7,71 465 4,33 1,21 54,55 36,43 46,36 75,88 61,76 65,30 69,20 95,32 87,18 8,15 7,29 67,44 20,17 16,60 1.294 489 5,04 -3,26 6,18 7,85 11,30 10,49 13,70 11,51 7,06 14,98 67,40 91,42 7,74 436 3,74 1,08 55,88 42,60 52,79 77,45 62,48 65,48 69,43 95,32 87,89 8,26 7,29 70,64 18,01 20,63 1.294 489 2,73 6,05 -2,76 15,64 12,70 14,63 19,55 7,28 8,78 12,73 67,60 91,51 7,90 434 3,44 0,98 59,12 45,91 48,72 78,62 62,89 65,68 69,64 95,45 88,28 8,35 7,49 70,39 19,71 20,80 1.397 1.187 1,28 22,99 18,78 8,79 15,38 11,98 9,04 12,45 1,40 16,14 67,80 91,85 8,11 401 3,18 0,89 50,74 50,87 53,15 76,87 63,87 65,88 69,85 95,88 89,07 8,51 7,72 71,86 19,98 19,28 1.397 1.187 1,59 35,12 6,72 11,10 12,76 11,12 9,63 18,23 3,59 11,25 68,00 91,95 8,21 330 2,61 0,69 53,69 51,43 57,17 74,52 64,79 65,88 69,85 95,90 89,10 8,62 7,82 71,42 12,96 25,52 n.a n.a 5,07 43,03 2,14 20,37 12,63 11,92 9,83 11,44 7,44 12,86 n.a n.a n.a 316 2,61 0,69 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 67,35 15,23 26,82 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
146
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Gambar 3.2.28.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Gorontalo terhadap Nasional
Gambar 3.2.28.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Gorontalo terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Kinerja pertumbuhan pembangunan ekonomi Provinsi Gorontalo telah melebihi kinerja pertumbuhan nasional pada selama 2004-2012, rata-rata di atas 7 persen per tahun. Penurunan persentase penduduk miskin di Provinsi Gorontalo lebih cepat dibanding nasional. Sejak 2006 Provinsi Gorontalo berhasil menekan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) lebih rendah dari TPT nasional dengan diskrepansi besaran TPT yang cenderung semakin lebar. Pembangunan manusia di Provinsi Gorontalo terus mengalami perbaikan dalam kurun waktu 2004-2011, meskipun tingkat capaiannya masih lebih rendah dari capaian nasional.
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
147
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
Satuan 2004 (2) Ribu Rp % % % % % % % % % % Tahun % Tahun Ribu Org (3) 3.122 3,16 3,36 5,15 11,93 4,46 2,54 22,44 20,13 5,54 39,12 64,50 94,66 6,76 259 6,95 2,32 39,34 26,79 59,35 79,39 50,23 62,60 66,50 94,59 94,79 6,57 6,94 61,28 15,57 12,15 616 284
2005 (4) 3.728 7,45 9,65 4,73 5,44 4,84 4,89 9,36 -3,58 15,61 9,11 65,00 95,00 6,80 255 6,52 2,19 34,84 n.a 58,62 73,59 52,34 63,20 67,00 94,93 95,13 6,61 6,98 62,27 19,62 12,46 616 284
2006 (5) 4.256 7,94 11,26 -5,93 1,56 12,42 6,87 9,75 7,44 9,93 7,91 65,60 95,70 6,80 274 6,05 1,86 39,44 18,37 52,58 83,29 53,63 63,70 67,60 95,10 93,30 6,61 6,98 63,68 13,80 18,30 616 284
2007 (6) 4.878 7,32 11,79 5,39 14,65 10,12 6,83 7,05 8,39 7,60 9,39 65,90 95,75 6,91 242 5,57 1,68 42,96 33,64 57,57 79,61 55,17 64,02 67,88 95,47 96,02 6,66 7,15 61,84 11,70 16,64 616 284
2008 (7) 5.907 8,06 10,14 5,47 -0,74 10,17 6,87 7,58 7,20 8,39 5,24 66,20 95,75 6,91 222 4,59 1,27 36,93 37,32 59,31 77,73 55,25 64,31 68,20 95,86 95,17 6,82 6,99 62,40 10,48 17,65 616 284
2009 (8) 6.925 3,49 14,44 3,66 6,51 14,51 8,67 9,16 9,06 10,02 5,11 66,50 95,77 7,18 225 4,59 1,27 44,85 43,84 63,17 78,46 55,71 64,60 68,51 96,08 95,46 6,96 7,41 63,77 11,00 12,88 607 408
2010 (9) 7.709 4,10 10,58 8,81 7,81 11,69 10,22 9,86 8,96 6,93 5,21 66,81 96,00 7,38 210 4,14 1,00 40,09 45,66 66,91 78,51 56,98 64,90 68,82 96,44 95,58 7,10 7,65 64,42 14,32 18,33 607 408
2011 (10) 8.612 6,17 6,76 7,53 9,06 9,57 12,11 9,06 8,78 4,63 7,35 67,11 96,10 7,45 198 3,72 1,00 40,45 46,68 60,64 79,40 57,67 64,90 68,82 96,46 95,61 7,11 7,68 64,12 9,80 19,82 n.a n.a
2012 (11) 9.563 5,71 6,62 9,55 8,13 9,38 11,13 8,69 9,30 5,22 6,85 n.a n.a n.a 187 3,72 1,00 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 63,08 9,99 22,28 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
148
6,03
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Gambar 3.2.29.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sulawesi Barat terhadap Nasional
Gambar 3.2.29.4 Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) Provinsi Sulawesi Barat terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Kinerja pertumbuhan pembangunan ekonomi Provinsi Sulawesi Barat lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan nasional pada seluruh periode tahun, dengan tingkat pertumbuhan lebih dari 9 persen dalam tiga tahun terakhir. Persentase penduduk miskin secara umum menunjukkan penurunan signifikan dari 20,74 persen (2004) menjadi 13,01 persen (2012). Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat telah berhasil mengurangi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) lebih dari separuh dalam kurun waktu empat tahun terakhir, dari 4,57 persen (2008) menjadi 2,14 persen (2012). Pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sulawesi Barat senantiasa mengalami perbaikan dalam periode 2004-2011, meskipun tingkat IPM-nya masih lebih rendah dari IPM nasional.
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
149
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
Satuan 2004 (2) Ribu Rp % % % % % % % % % % Tahun % Tahun Ribu Org (3) 3.956 5,90 4,22 6,69 8,16 3,52 4,25 6,06 18,62 4,34 n.a 66,28 82,93 5,86 60,10 64,40 68,30 88,56 81,69 6,24 5,61 530 670
2005 (4) 4.339 3,18 2,11 12,49 5,35 12,88 13,51 7,19 7,23 7,91 6,64 66,40 83,40 6,00 61,52 64,60 68,40 89,06 82,16 6,71 5,91 530 670
2006 (5) 4.897 4,40 7,56 7,05 10,84 12,63 6,80 12,01 6,52 14,99 10,87 67,00 85,90 6,28 205 3,64 0,93 33,19 14,17 35,92 63,87 63,59 65,10 69,00 89,20 83,20 7,02 6,18 61,00 26,89 20,81 530 670
2007 (6) 5.765 3,58 25,20 7,29 14,24 17,68 9,04 14,95 24,47 10,41 31,57 67,20 86,40 6,51 190 2,59 0,57 41,02 28,87 43,50 67,13 64,05 65,30 69,20 89,41 83,51 7,21 6,40 65,22 13,72 31,93 530 670
2008 (7) 7.509 3,11 62,46 19,18 26,81 69,68 6,93 14,37 43,87 16,41 41,02 67,40 87,31 6,99 171 2,63 0,66 42,21 38,68 39,69 65,76 64,18 65,48 69,43 90,28 84,55 7,37 6,63 67,37 18,90 25,65 530 670
2009 (8) 8.302 3,11 19,49 8,62 10,91 10,14 5,46 10,07 13,82 7,50 7,93 67,60 87,59 7,05 158 2,47 0,60 42,92 45,35 47,45 69,44 64,63 65,68 69,64 90,87 84,94 7,49 6,78 68,07 18,16 22,85 572 441
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
9.434 10.834 11.829 14,55 1,56 15,47 26,96 -2,85 13,87 21,29 5,04 7,22 -2,79 67,80 88,48 7,11 141 1,55 0,35 37,44 41,30 42,81 67,45 65,31 65,88 69,85 91,00 86,03 7,61 6,79 71,46 21,84 30,24 572 441 7,87 11,29 15,30 34,54 10,42 9,93 12,74 3,36 17,96 2,04 68,00 88,54 7,15 165 2,32 0,61 30,24 43,40 47,80 67,69 65,86 65,88 69,85 91,36 86,05 7,62 6,80 72,27 14,97 38,94 n.a n.a 6,94 11,77 5,57 -5,16 8,62 7,31 5,64 6,38 20,00 3,24 n.a n.a n.a 160 2,32 0,61 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 71,73 18,48 36,76 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
150
Gambar 3.2.30.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Maluku terhadap Nasional
Gambar 3.2.30.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Maluku terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Rata-rata pertumbuhan ekonomi pertahun Provinsi Maluku periode 2004-2012 lebih dari 5 persen dan berfluktuasi dengan rata-rata pertumbuhan nasional. Kecepatan penurunan persentase penduduk miskin di Provinsi Maluku lebih besar dibanding pada level nasional, meskipun besaran persentase provinsi ini masih di atas rata-rata nasional. Pada periode 2005-2011, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Maluku berkurang lebih dari separuh, meskipun sedikit meningkat pada tahun 2012. Pembangunan manusia di Provinsi Maluku senantiasa mengalami perbaikan setiap tahunnya, meskipun kecepatan pencapaian yang diraih masih lebih rendah dari ratarata nasional.
151
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
2005 (4)
3.408 3,63 3,58 3,62 6,17 5,77 5,98 10,61 3,91 4,46 5,83 66,20 98,00 8,50 412 5,87 1,57 60,86 n.a 55,19 66,13 62,52 65,20 69,10 98,89 97,16 8,87 8,15 58,65 11,27 10,77 985 998
2006 (5)
3.685 2,97 4,14 5,22 7,24 6,73 7,60 11,18 5,03 4,74 7,24 66,60 98,00 8,60 419 7,51 2,60 56,26 19,76 46,10 67,38 64,56 65,20 69,10 99,00 97,70 8,97 8,25 60,95 11,00 12,93 985 998
2007 (6)
4.022 4,13 -8,33 12,41 5,05 7,33 6,85 9,62 5,48 3,28 12,83 66,80 98,00 8,60 405 6,38 1,84 55,10 31,45 41,13 70,39 66,30 64,90 68,79 99,00 97,70 9,23 8,32 63,01 13,46 15,85 985 998
2008 (7)
4.298 2,89 5,60 4,54 1,94 4,49 5,32 4,92 4,28 4,60 12,38 67,00 98,12 8,60 391 5,89 1,75 47,54 40,19 44,75 67,88 66,75 65,09 69,02 99,01 97,90 9,23 8,32 62,82 15,94 16,87 985 998
2009 (8)
4.721 4,06 4,60 6,97 -16,54 6,97 6,00 7,00 4,41 6,60 6,84 67,20 98,13 8,63 380 5,59 1,67 55,50 38,69 42,48 69,51 67,08 65,29 69,23 99,03 97,93 9,25 8,34 65,44 14,06 14,83 1.067 1.612
2010 (9)
5.245 5,66 8,72 0,40 16,09 47,15 6,30 6,51 2,50 7,61 16,14 67,40 98,14 8,76 379 5,23 1,47 56,95 48,28 51,22 68,87 67,23 65,48 69,44 99,05 98,05 9,27 8,55 66,48 13,89 20,15 1.067 1.612
2011 (10)
6.091 3,56 8,14 7,22 7,14 11,18 6,81 5,47 3,48 9,14 14,52 67,60 98,15 8,82 360 4,99 1,54 50,47 50,75 50,78 71,26 67,76 65,48 69,44 99,06 98,06 9,28 8,66 69,47 15,89 21,83 n.a n.a
2012 (11)
7.097 5,86 14,31 7,90 6,75 6,93 9,71 7,60 4,66 9,36 17,67 n.a n.a n.a 350 4,99 1,54 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 63,71 15,23 20,65 n.a n.a
(3)
3.254 2,80 3,01 3,45 7,79 5,36 5,20 12,05 3,58 3,36 6,55 66,20 97,78 8,40 398 6,32 1,82 50,85 27,04 44,70 64,28 61,93 64,30 68,20 98,66 96,94 8,77 8,06 63,65 4,66 8,04 985 998
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
152
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Gambar 3.2.31.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Maluku Utara terhadap Nasional
Gambar 3.2.31.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Maluku Utara terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Sejak 2008, pemerintah Provinsi Maluku Utara berhasil menggenjot pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata pertumbuhan nasional pada kisaran rata-rata pertumbuhan 6,80 persen per tahun. Tingkat kemiskinan provinsi ini lebih rendah dari rata-rata nasional, dan menunjukkan penurunan persentase setiap tahunnya sejak tahun 2005. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Maluku Utara turun signifikan dari 13,09 persen (2005) menjadi 4,76 persen (2012). Pembangunan manusia di Provinsi Maluku Utara menunjukkan adanya peningkatan walaupun kecepatan yang dicapai sedikit lebih lambat dibanding rata-rata nasional.
153
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
2005 (4)
2.800 4,43 2,05 3,82 7,20 1,82 6,89 7,62 6,19 5,08 38,56 64,17 95,20 8,50 119 2,04 0,42 44,98 n.a 40,95 68,14 60,25 62,40 66,20 97,15 93,19 8,15 7,18 71,15 18,15 16,38 458 587
2006 (5)
2.982 4,77 4,46 4,59 6,24 11,35 6,32 8,04 5,71 4,95 23,92 64,80 95,20 8,60 117 2,01 0,57 45,03 28,57 37,36 75,63 60,49 62,90 66,80 97,20 93,30 8,25 7,26 72,41 21,37 24,21 458 587
2007 (6)
3.264 4,78 10,80 3,45 6,33 8,88 7,73 8,93 6,89 4,56 13,93 65,10 95,20 8,60 110 2,23 0,64 43,57 41,56 37,97 69,81 62,38 63,23 67,06 97,25 93,30 8,29 7,36 67,24 13,27 22,54 458 587
2008 (7)
3.886 9,37 2,86 -8,66 2,10 15,88 7,89 12,70 10,48 4,69 23,17 65,40 95,44 8,60 105 1,65 0,39 44,15 45,90 36,92 71,81 62,87 63,53 67,39 97,61 93,24 8,29 7,50 65,94 15,67 22,40 458 587
2009 (8)
4.614 4,68 -7,68 3,92 2,12 7,70 9,77 9,38 9,96 7,30 23,63 65,70 95,74 8,61 98 1,44 0,36 43,75 43,18 47,21 73,57 63,37 63,82 67,69 97,68 93,88 8,67 7,75 64,19 15,27 18,54 512 1.867
2010 (9)
5.167 5,29 7,85 5,46 7,34 6,88 12,38 7,79 7,58 9,94 4,18 66,01 96,08 8,63 91 1,47 0,33 54,18 53,26 52,61 77,71 64,41 64,12 68,01 97,82 94,66 8,74 7,97 65,11 16,33 20,20 512 1.867
2011 (10)
5.680 4,21 2,54 3,27 7,99 11,23 10,33 5,79 8,46 7,99 12,24 66,31 96,19 8,66 97 1,13 0,21 46,18 52,53 50,37 76,14 65,35 64,12 68,01 97,84 94,67 8,75 7,98 67,45 14,40 24,95 n.a n.a
2012 (11)
6.367 4,27 2,19 2,34 7,53 13,74 11,38 7,24 7,00 6,40 12,75 n.a n.a n.a 92 1,13 0,21 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 66,35 16,56 25,00 n.a n.a
(3)
2.714 2,90 2,10 4,80 4,46 1,40 8,17 3,60 3,63 6,52 6,38 63,30 95,16 8,50 108 2,06 0,45 43,65 39,04 39,10 69,02 59,64 61,50 65,20 97,73 92,58 8,08 6,92 70,03 5,50 17,54 458 587
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
154
Sumber : BPS Gambar 3.2.32.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Papua Barat terhadap Nasional
Sumber : BPS Gambar 3.2.32.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Papua Barat terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Pembangunan ekonomi Provinsi Papua Barat dalam empat tahun terakhir mengukir pertumbuhan tertinggi dibanding provinsi lain, yakni lebih dari 10 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh sektor industri pengolahan, konstruksi, transportasi dan komunikasi, dan jasa-jasa. Kecepatan penurunan persentase penduduk miskin di provinsi ini relatif besar dibanding level nasional. Persentase penduduk miskin yang besar masih menjadi tantangan bagi pemerintah Provinsi Papua Barat. Secara umum, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami penurunan (kecuali pada tahun 2010 dan 2011), bahkan pada tahun 2012 TPT provinsi ini berada di bawah rata-rata TPT Nasional. Kecepatan pencapaian pembangunan manusia per tahun di Provinsi Papua Barat tampak lebih besar dibanding kecepatan nasional, meskipun capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) provinsi ini masih di bawah IPM nasional.
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
155
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
2005 (4)
2006 (5)
2007 (6)
2008 (7)
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
10.236 12.428 13.548 15.143 19.673 24.649 35.134 45.853 52.384 3,91 2,54 21,77 8,83 6,26 7,03 10,13 30,34 7,61 2,56 66,78 85,10 7,08 2,05 5,34 8,36 9,65 12,33 8,97 12,75 7,03 13,19 2,45 66,88 85,40 7,20 3,29 -1,77 0,52 11,25 13,06 10,49 14,84 -1,80 9,40 4,08 67,30 88,55 7,20 284 8,08 2,62 43,25 22,64 56,35 77,47 56,13 65,40 69,30 97,90 75,00 7,98 6,75 71,67 18,91 19,89 508 754 5,22 0,51 8,22 9,29 12,97 9,69 10,89 24,91 9,19 5,53 67,60 90,32 7,65 267 12,97 5,66 45,79 26,19 55,99 65,76 56,77 65,69 69,60 97,90 78,46 8,12 7,16 66,52 9,91 17,95 508 754 6,89 1,27 7,61 8,29 16,35 9,01 7,72 27,14 10,63 3,04 67,90 92,15 7,67 246 9,18 3,50 38,80 26,54 60,77 72,47 57,36 65,97 69,95 97,90 88,35 8,17 7,16 68,15 14,04 16,70 508 754 3,83 -0,16 56,29 9,03 12,96 6,49 16,36 23,68 13,28 4,90 68,20 92,34 8,01 257 9,75 3,57 48,08 32,63 60,43 77,29 58,07 66,27 70,25 98,01 88,63 8,60 7,60 68,52 11,79 15,19 963 1.306 6,20 -0,84 120,02 7,30 9,77 3,99 10,93 6,56 20,61 7,73 68,51 93,19 8,21 256 10,47 4,30 45,26 48,05 74,95 77,52 58,87 66,58 70,55 98,12 92,60 9,63 8,04 69,29 14,19 16,18 963 1.306 1,56 6,05 64,66 8,85 12,24 12,11 12,97 11,23 23,60 10,86 68,81 93,39 8,26 250 8,78 3,43 40,39 39,23 67,31 75,88 59,24 66,58 70,55 98,13 92,62 9,64 8,14 70,78 10,11 19,64 n.a n.a 1,48 5,52 27,76 8,81 12,30 9,92 9,97 5,88 10,95 14,86 n.a n.a n.a 230 8,78 3,43 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 67,12 15,71 17,03 n.a n.a
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
156
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Gambar 3.2.33.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Papua terhadap Nasional
Gambar 3.2.33.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Papua terhadap Nasional
Sumber : BPS
Sumber : BPS
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua berfluktuasi dan sangat dipengaruhi oleh kinerja sektor pertambangan. Hal ini akibat rata-rata kontribusi sektor ini terhadap perekonomian provinsi lebih dari 50 persen. Persentase penduduk miskin yang cukup besar dibanding rata-rata nasional menjadi tantangan besar bagi pemerintah Provinsi Papua. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Papua berada di bawah rata-rata nasional dan terus mengalami penurunan sejak tahun 2007. Kinerja pembangunan manusia di Provinsi Papua senantiasa mengalami peningkatan setiap tahunnya, walaupun tingkat capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih di bawah IPM nasional.
Data dan Informasi Kinerja Pembangunan 2004-2012
157
Indikator (1) Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Laju Pertumbuhan PDRB (2000=100) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan PMTB (2000=100) Pembangunan Manusia Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sosial Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Balita yang Proses Kelahirannya Ditolong Tenaga Kesehatan* Balita yang Pernah Diimunisasi Campak Pembangunan Gender Indeks Pembangunan Gender (IPG) Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Melek Huruf Laki-laki Angka Melek Huruf Perempuan Rata-Rata Lama Sekolah Laki-laki Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Infrastruktur Panjang Jalan Nasional** Panjang jalan Provinsi**
Sumber: BPS
Satuan (2)
Ribu Rp % % % % % % % % % % Tahun % Tahun Ribu Org
2004 (3)
2005 (4)
2006 (5)
2007 (6)
2008 (7)
2009 (8)
2010 (9)
2011 (10)
2012 (11)
13.258 19.887 20.293 22.747 24.035 28.486 30.743 25.594 24.730 -0,62 -36,26 3,21 7,41 8,85 8,06 13,97 17,03 3,62 9,87 65,80 74,22 6,10 967 10,56 5,01 37,19 23,47 59,68 71,07 57,39 63,90 67,80 79,50 68,48 6,81 5,33 76,99 17,96 21,83 1.795 1.119 4,82 61,74 3,64 8,01 7,54 8,20 13,74 7,66 1,80 8,69 67,27 74,88 6,23 1.028 9,99 3,54 38,72 n.a 51,34 65,53 58,62 64,40 68,20 76,64 66,23 6,96 5,49 78,39 13,91 14,35 1.795 1.119 5,20 -31,38 6,79 8,74 12,16 9,63 13,76 25,25 8,76 28,29 67,60 75,41 6,30 817 12,07 4,97 36,33 13,06 58,73 73,09 59,31 64,70 68,60 76,60 66,30 7,04 5,55 71,37 16,66 21,90 1.795 1.119 1,36 0,57 -1,16 5,98 16,05 9,69 15,48 46,49 9,58 20,13 67,90 75,41 6,52 793 10,84 3,88 40,44 21,86 52,27 67,88 61,05 65,99 69,91 81,01 68,78 7,27 5,73 76,54 8,24 23,32 1.795 1.119 4,69 -13,42 1,81 3,85 19,35 10,86 14,85 16,69 19,31 13,10 68,10 75,41 6,52 733 10,89 4,01 33,20 18,34 46,87 58,63 61,40 66,17 70,15 81,21 71,26 7,27 5,73 76,70 5,24 22,40 1.795 1.119 4,22 34,08 6,22 5,79 14,87 11,57 14,31 44,53 18,02 10,90 68,35 75,58 6,57 760 9,07 2,98 35,44 21,65 49,08 62,63 61,89 66,42 70,40 81,32 71,38 7,31 5,80 77,75 13,00 22,34 2.111 1.873 4,04 -17,58 8,34 6,00 22,37 10,49 13,71 6,40 15,09 9,77 68,60 75,60 6,66 762 9,36 3,37 32,42 23,97 47,59 59,22 61,98 66,68 70,65 81,68 71,98 7,33 5,83 80,99 14,31 23,28 2.111 1.873 3,64 -25,18 7,64 5,02 16,52 9,74 9,31 8,27 8,79 7,92 68,85 75,81 6,69 945 7,86 2,81 26,28 24,31 52,78 62,18 62,69 66,68 70,65 81,71 71,99 7,34 5,84 78,45 9,37 22,05 n.a n.a 4,25 -14,25 0,14 7,00 17,66 10,35 9,55 6,62 11,35 7,05 n.a n.a n.a 967 7,86 2,81 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a 78,91 15,87 20,88 n.a n.a
% % % %
Keterangan: *) Dokter, Bidan, dan Tenaga Medis Lainnya **) Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi/Kab/Kota
158