Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Ardi Siswanto
I1D11003
Ameloblastic fibroma merupakan tumor mixed odontogenic, dan sangat jarang ditemukan.
Merupakan tumor odontogenik campur yang paling sering dijumpai.Ameloblastik fibroma merupakan tumor odontogenik yang jarang terjadi,mempunyai karakteristik adanya pertumbuhan jaringan epitial dan mesenkimal,tanpa pembentukan jaringan keras misalnya email atau dentin.
di
daerah premolar-molar rahang bawah asimptomatik menyebabkan perpindahan gigi pembengkakan atau nyeri oklusal Radiograf Sekitar 50% dihubungkan dengan gigi yang tidak erupsi
Ameloblastic
fibroodontoma as represented in the right molar-ramus area of this skull radiograph. Note odontoma between impacted teeth.
Ameloblastic
Tampak lesi unilokular sehingga sulit dibedakan dengan ameloblastik unilokular.Dapat juga multilokular,sering kali berhubungan dengan gigi yang belum erupsi sehingga sukar dibedakan dengan kista dentigerous.Garis batas luar halus dan tidak dapat dibedakan dengan ameloblastoma.Akar gigi yang berdekatan terdorong ke samping,tumor yang besar menyebabkan dekstruksi tulang.
Pada area premolar-molar mandibula Pada tahap pertama ameloblastic fibroma terdeteksi pada permukaan oklusal gigi molar mungkin melibatkan ramus dan meluas ke bagian depan area premolar-molar Sering ditemukan di dekat puncak prosesus alveolar atau pada folikuler yang berkaitan dengan gigi yang tidak erupsi pada area dimana sebuah gigi gagal berkembang.
Gambaran
Fibroma Ameloblastik menunjukkan masa jaringan Lunak yang keras dengan permukaan luar yang halus. Kapsul bisa ada dan tidak ada.
Mengandung
jaringan mesenchim yang sangat banyak mirip dengan dental papil yang primitif yang bercampur dengan epitel odontogen.
Sel
epitel berbentuk panjang dan kecil dengan susunan beranastomose satu dengan yang lainnya, tetapi hanya mengandung terdiri dari sekitar dua sel yang berbentuk kuboid dan kolumnar.
Ameloblastic
anak-anak
Kebanyakan
posterior.
Sekitar
20 % kasus menunjukkan kekambuhan setelah dilakukan perawatan konservatif dan beberapa ahli bedah merekomendasikan untuk dilakukan eksisi yang lebih luas.
Sekitar
ganas.
and Pharoah. Oral Radiology : Principles and Interpretation. 5th Ed. Mosby. 2004. hlm : 428-429 2.Alan G. Farman (Ed). Panoramic Radiology: Seminar on Maxillofacial Imaging and Interpretation. Springer. 2007. hlm : 147 3.Pasler. Pocket Atlas of Dental Radiology. Thieme. 2007. hlm : 256 4.Eric Whaites. Essential of Dental Radiography and Radiology. 3th Ed. Churchill Livingstone. 2003. hlm : 302 5.Cawson R.A. dan Odell E.W. Cawsons essentials of Oral Pathology and Oral medicine,eighth edition. London : Churchill Livingstone; 2008. hlm : 144-145 6.Friedrich A. Pasler. Color Atlas of Dental Medicine Radiology. Thieme. 2007. hlm : 20 7.Syafriadi Mei. Patologi Mulut (Tumor Neoplastik dan Non Neoplastik Rongga Mulut). Jogjakarta: Andi. 2008. Hlm : 51
1.White
8.Takeda Y (1999) Review. Ameloblastic fibroma and related lesions: current pathologic concept. Oral Oncol 35:535-540 9.Regeszi, Joseph A, James J. Sciubba, Richard C.K. Jordaan.Oral PathologyClinical Pathologic Correlations. 5th edition. San Frasisco, California. Westline Industrial Drive. 2008. 10.Sudiono Janti dkk. 2003. Ilmu Patologi. EGC: Jakarta 11.Hindawi Publishing Corporation Case Reports in Dentistry Volume 2013, Article ID 565721, 4 pages
TERIMA KASIH