Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
+ + = ... 11 cos
11
1
7 cos
7
1
5 cos
5
1
cos
3 2
d ac
I I
dimana = 2f
1
t.
f
1
= frekuensi dasar
Harmonik mempunyai urutan polaritas, harmonik pertama berpolaritas
positif, harmonik kedua berpolaritas negatif dan harmonik ketiga berpolaritas nol,
harmonik keempat berpolaritas positif demikian seterusnya. Kuantitas harmonik
biasanya dinyatakan dengan istilah THD (Total Harmonik Distortion) untuk arus
maupun tegangan. THD tegangan dinyatakan dengan rumus:
( )
1
2
2
V
V
THD
i
i
=
=
dimana i = orde harmonik, V
i
= tegangan pada harmonisa ke-i
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen dengan pengamatan/
pengukuran langsung pada obyek penelitian. Obyek penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebuah motor induksi tiga fasa yang ada di
Laboratorum Mesin Listrik dan Laboratorium Elektronika Daya, Jurusan
Pendidikan Teknik Elektro FT UNY, dengan spesifikas : daya: 1 HP, tegangan:
220 V/ 380 V, arus: 3,0 A/ 1,7 A, frekuensi: 50 Hz, kecepatan putaran : 1420
rpm, jumlah kutub: 4.
Sumber listrik tiga fasa yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan auto-transformer (variac), rangkaian sumber AC regulator tiga fasa
yang dibuat oleh Tim Peneliti, dan inverter buatan Telemecanique dengan nama
Altivar 18. Untuk mengetahui parameter motor induksi dalam penelitian ini,
instrumen (alat ukur) yang digunakan, antara lain:
1. Voltmeter (multimeter) merk SANWA YX 360 TRF, dengan tegangan AC: 10
V, 50 V, 250 V, 750 V, dan Kelas 0,4 (4 %), tegangan DC : 0,25 V, 2,5 V, 10
V, 50 V, 250 V, 1000 V dan Kelas 0,3 (3 %). Alat ini digunakan untuk
mengukur tegangan fasa dan antar fasa.
2. Rpm-meter merk SANWA SE-100 (digital), dengan rating 60 sampai dengan
9.999 rpm (range x 1) dan 60 sampai dengan 50.000 rpm (range x 10), akurasi
IstantoW.Djatmiko, Performansi Parameter Motor . 23
1 digit untuk range x 1 dan 2 digit untuk range x 10. Alat ini digunakan
untuk mengukur kecepatan putaran poros motor induksi secara digital.
3. Power Quality Analyser ANALYST 3Q merk LEM (digital dan display),
dengan spesifikasi sebagai berikut:
Prosedur penelitian dilakukan dengan blok diagram seperti ditunjukkan
pada Gambar 1. Blok I merupakan sumber masukan yang digunakan untuk
perlakuan dalam penelitian ini, yakni berupa (1) sumber tegangan tiga fasa dari
PLN dengan variac, (2) sumber tiga fasa dari AC regulator, dan (3) sumber tiga
fasa dari inverter (Altivar). Sumber tegangan tiga fasa dari PLN dengan variac dan
AC regulator digunakan untuk memperoleh sumber tiga fasa dengan tegangan
yang dapat diatur dengan frekuensi yang tetap, sedangkan sumber tiga fasa dari
inverter (Altivar) digunakan untuk memperoleh sumber tiga fasa dengan tegangan
tetap dengan frekuensi yang dapat diatur.
Blok II merupakan motor induksi tiga fasa yang menjadi obyek dalam
penelitian ini. Blok III merupakan unit generator arus searah (generator DC) yang
dikopel dengan motor obyek penelitian ini. Generator DC ini berfungsi sebagai
beban motor dan untuk mengetahui torsi motor.
Gambar 3 Blok Diagram Rangkaian Percobaan
Adapun prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Menyiapkan sumber masukan : (a) sumber tegangan tiga fasa dari PLN, (b)
sumber tiga fasa dari AC regulator, dan (c) sumber tiga fasa dari inverter
(Altivar) serta kelengkapan peralatan pengamannya, yaitu : MCB 3 Fasa 10 A,
trafo variac isolasi tiga fasa, dan sakelar utama tiga fasa.
2. Menyiapkan dan mengkalibrasi instrumen yang digunakan dalam penelitian ini.
3. Melakukan pengepasan (centering) poros motor induksi tiga fasa dengan
generator DC dan kelengkapan koplingnya.
4. Mempersiapkan unit generator DC sebagai beban motor induksi tiga fasa.
5. Melaksanakan percobaan I, II, dan III sesuai dengan dengan sumber tiga fasa
yang telah direncanakan.
6. Mencatat/merekam data yang ditunjukkan oleh instrumen, yaitu : tegangan,
arus, daya, THD arus dan tegangan untuk setiap step percobaan. Data yang
dihasilkan berupa data numerik (digital) dan grafik.
BLOK I
SUMBER MASUKAN
TIGA FASA
(Perlakuan)
BLOK II
MOTOR INDUKDSI
TIGA FASA
(Obyek Penelitian)
BLOK III
BEBAN MOTOR /
GENERTOR DC
24 Jurnal Edukasi@Elektro Vol. 5, No. 1, Maret 2009, hlm. 19 - 28
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Motor Induksi dengan Sumber Tegangan Bervariasi
Pengambilan data motor induksi dengan perlakukan sumber tegangan
bervariasi dilakukan dengan dua jenis sumber tegangan tiga fasa yang dapat diatur
tegangan luarannya, yaitu menggunakan variac (pengatur tegangan dengan
autotransformator tiga fasa) dan AC regulator tiga fasa bidirectional. Pengambilan
data dilakukan sebanyak 10 tahap dengan interval per tahap kurang lebih sebesar
10 volt. Arus fasa motor setiap tahapan percobaan diusahakan relatif konstan
sebesar 50 % dari rating motor, yaitu kurang lebih sebesar 0,85 A. Tegangan awal
per fasa yang mampu untuk mencatu arus motor sebesar 0,85 A dapat dilakukan
sumber tegangan tiga fasa dengan variac sebesar 81,0 volt, sedangkan dengan
sumber tegangan tiga fasa AC regulator sebesar 81,5 volt. Tegangan maksimum
AC regulator yang dapat dihasilkan per fasa kurang lebih sebesar 170,0 volt pada
tahap ke-10, sehingga untuk tegangan tiga fasa dengan variac pada tahap ke-10
disesuaikan sebesar 169,6 volt.
Kualitas bentuk tegangan tiga fasa dengan variac yang diatur dari 80 volt sampai
dengan 170 volt per fasa (fasa L1, L2, dan L3) masih tetap berbentuk sinusoida
meskipun dilakukan perubahan sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2 Bentuk Gelombang Tegangan Masukan dengan Variac
Pengaruh perubahan atau variasi tegangan dengan kualitas gelombang
seperti di atas menyebabkan harmonik arus mengalami kenaikan dengan
perubahan kenaikan tegangan masukan, yaitu 6,5 % pada tegangan fasa sekitar
81,0 volt menjadi 10,2 % pada tegangan fasa sekitar 170 volt. Sebaliknya,
harmonik tegangan mengalami penurunan yang relatif kecil dengan perubahan
kenaikan tegangan masukan, yaitu 4,0 % pada tegangan fasa sekitar 81,0 volt
menjadi 3,7 % pada tegangan fasa sekitar 170. Harmonik arus dan tegangan yang
dominan muncul adalah harmonik ke-5 saja. Perubahan harmonik arus dan
tegangan yang relatif kecil ini disebabkan tegangan masukan pada motor induksi
tidak dilakukan rekayasa secara elektronis (hanya menggunakan transformator)
sehingga bentuk gelombang tegangan masih tetap berbentuk sinusoida. Pada
perlakuan dengan tegangan ini, efisiensi motor optimum terjadi pada tegangan
masukan per fasa sekitar 150 volt, yaitu sebesar 87,4 %.
IstantoW.Djatmiko, Performansi Parameter Motor . 25
Kualitas bentuk tegangan tiga fasa dengan AC regulator yang diatur dari
80 volt sampai dengan 170 volt per fasa (fasa L1, L2, dan L3) mengalami distorsi
(berbentuk non-sinusoida). Distorsi pada tegangan rendah lebih buruk dibanding
distorsi pada tegangan yang lebih tinggi sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3.
Gambar 3 Bentuk Gelombang Tegangan Masukan dengan AC Regulator
Pengaruh variasi tegangan dengan kualitas gelombang seperti di atas
menyebabkan harmonik arus sangat tinggi pada saat tegangan rendah dan
mengalami penurunan ketika kenaikan tegangan masukan, yaitu 95,2 % pada
tegangan fasa sekitar 81,0 volt menjadi 47,6 % pada tegangan fasa sekitar 170
volt. Demikian juga, harmonik tegangan yang sangat tinggi (72,5 %) pada saat
tegangan sumber terendah, dan tegangan harmonik tegangan ini mengalami
penurunan seiring dengan kenaikan tegangan sumber, yaitu sebesar 15,8 % saat
tegangan sumber mencapai sekitar 170 volt.
Pada tegangan sumber AC regulator rendah, harmonik tegangan yang
terjadi cukup besar dengan harmonik yang dominan muncul dengan sumber
tegangan dari adalah harmonik ke-3, 5, 7, 9, 11, dan ke-15, sedangkan harmonik
arus cukup besar pula dengan harmonik yang dominan adalah harmonik ke-3, 5,
7, dan ke-9. Tetapi, jika sumber tegangan dinaikkan, harmonik tegangan
mengalami penurunan menjadi kecil dengan harmonik tegangan yang dominan
muncul adalah harmonik ke-3 saja, sedangkan harmonik arus menjadi kecil
dengan harmonik yang dominan muncul adalah harmonik ke-3 dan ke-5.
Perubahan harmonik arus dan tegangan yang sangat tinggi ini disebabkan
tegangan masukan AC regulator merupakan sumber tegangan yang dilakukan
rekayasa secara elektronis dengan menggunakan komponen SCR (silicon
controlled rectifier). Tegangan luaran dengan penggunaan komponen SCR ini
menghasilkan bentuk tegangan distorsi yang disebabkan proses pensakelaran
(switching) dari SCR tersebut. Harmonik tegangan dan arus yang sangat tinggi ini
menyebabkan motor induksi menjadi panas. Dengan perlakuan tegangan AC
26 Jurnal Edukasi@Elektro Vol. 5, No. 1, Maret 2009, hlm. 19 - 28
regulator pada motor induksi ini, efisiensi motor mencapai optimum (66,5 %)
pada tegangan per fasa yang tertinggi sekitar 170 volt.
Motor Induksi dengan Sumber Frekuensi Bervariasi
Pengambilan data motor induksi dengan perlakukan sumber frekuensi
bervariasi dilakukan menggunakan interver (Altivar). Untuk dapat mengangkat
arus motor sebesar 50 % dari ratingnya diperlukan frekuensi terendah sebesar 46
Hz. Dengan demikian, interval per tahap percobaan dilakukan sebesar 2 Hz per
tahapan dengan frekuensi maksimum sumber sebesar 54 Hz.
Kualitas bentuk sumber tegangan yang relatif konstan dengan frekuensi yang
bervariasi sekitar 50 Hz dan 54 Hz pada fasa L1, L2, dan L3 digunakan untuk
mencatu motor induksi ditunjukkan pada Gambar 4.
Gambar 4 Bentuk Gelombang Tegangan Masukan dengan Inverter (Altivar)
Pengaruh variasi frekuensi dengan kualitas gelombang seperti di atas, jika
frekuensi sumber dinaikkan menyebabkan harmonik tegangan mengalami
kenaikan yang relatif kecil, sedangkan harmonik arus mengalami penurunan yang
relatif kecil pula. Kondisi harmonik tegangan dan arus yang lebih kecil pada
Altivar ini dapat dipahami karena Altivar dibuat secara fabrikan sehingga dijamin
kualitasnya.
Hasil pengamatan menunjukkan ketika frekuensi sumber pada fasa L2
sebesar 50 Hz diketahui harmonik tegangan sebesar 1,4 % dengan harmonik yang
dominan muncul adalah harmonik ke-3, sedangkan harmonik arusnya sebesar 4,9
% dengan harmonik yang dominan muncul adalah harmonik ke-3 pula (lihat
Lampiran 4 butir h). Kondisi yang hampir sama terjadi ketika frekuensi sumber
dinaikkan menjadi 54 Hz. Efisien motor mencapai nilai optimum ketika frekuensi
sumber antara 50 Hz sampai dengan 52 Hz, yang berarti sesuai dengan rating
motor.
IstantoW.Djatmiko, Performansi Parameter Motor . 27
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan paparan data dan pembahasan sebagaimana diuraikan di atas,
penelitian dapat disimpulkan :
1. Sumber tegangan tiga fasa dengan variac jika digunakan untuk mencatu motor
induksi dengan arus beban yang relatif konstan menyebabkan total harmonik
tegangan semakin turun dan harmonik arus semakin naik seiring dengan
kenaikan tegangan sumbernya. Harmonik arus dan tegangan yang dominan
muncul dengan sumber tegangan ini adalah harmonik ke-5 saja. Tetapi, jika
sumber tegangan tiga fasa menggunakan AC regulator digunakan untuk
mencatu motor induksi dengan arus beban yang relatif konstan menyebabkan
total harmonik tegangan dan arus semakin turun seiring dengan kenaikan
tegangan sumbernya. Harmonik tegangan yang dominan muncul dengan
sumber tegangan dari AC regulator adalah harmonik ke-3, 5, 7, 9, 11, dan ke-
15, sedangkan harmonik arus yang dominan adalah harmonik ke-3, 5, 7, dan
ke-9.
2. Pengaturan motor induksi dengan Altivar memiliki kualitas harmonik yang
lebih baik dibandingkan menggunakan sumber AC regulator karena nilai
harmonik arus dan tegangan yeng terjadi lebih kecil. Harmonik tegangan yang
dominan muncul dengan sumber inverter (Altivar) adalah harmonik ke-3,
sedangkan harmonik arus yang dominan muncul adalah harmonik ke-3 juga.
Jadi, jika sumber tegangan yang relatif konstan dengan frekuensi yang dapat
diatur digunakan untuk mencatu motor induksi dengan arus beban yang relatif
konstan menyebabkan total harmonik tegangan semakin naik dan harmonik
arus semakin turun yang masing-masing nilainya kecil seiring dengan
kenaikan frekuensi sumbernya.
3. Efisiensi motor dengan menggunakan sumber tiga fasa dengan variac
mencapai optimum ketika tegangan masukan per fasa sekitar 150 volt, yaitu
sebesar 87,4 %. Dengan perlakuan tegangan AC regulator pada motor induksi,
efisiensi motor mencapai optimum (66,5 %) ketika tegangan per fasa
mencapai nilai tertinggi sekitar 170 volt. Jika menggunakan sumber tiga fasa
dengan Altivar, efisien motor mencapai nilai optimum ketika frekuensi
sumber antara 50 Hz sampai dengan 52 Hz sebesar 64,6 %.
Saran
Saran yang perlu ditindaklanjuti untuk pengembangan kualitas penelitian
ini, yaitu: Sumber tegangan tiga fasa dari PLN per fasa yang digunakan dalam
penelitian diusahakan benar-benar seimbang. Ketidakseimbangan tegangan per
fasa in menyebabkan pengambilan data parameter motor induksi dengan alat ukur
Power Quality Analyser cukup sulit dilakukan. Karena kesulitan menjaga
keseimbangan tegangan per fasa dari sumber PLN selama proses penelitian ini,
hubungan motor induksi yang digunakan dalam penelitian masih menggunakan
hubungan bintang agar pengaturan arus beban motor per fasa mudah dilakukan.
28 Jurnal Edukasi@Elektro Vol. 5, No. 1, Maret 2009, hlm. 19 - 28
Penggunaan rangkaian pemicu TCA 785 pada rangkaian AC regulator
bidirectional dengan SCR sulit dilakukan pemicuan secara serempak untuk setiap
fasa sehingga diperlukan rangkaian pemicu lain yang mampu secara serempak
untuk pemicuan.
DAFTAR PUSTAKA
Heydt, G.T. 1991. Electric Power Quality. New York : Stars in A Circle
Publications.
Rashid, MH. 1998. Power Electronics: Circuits, Devices, and Applications.
New Jersey : Prentice-Hall International, Inc.
Singh, MD. 2002. Power Electronics. New Delhi : Tata McGraw-Hill
Publishing Company Limited.
Wildi, T. 2002. Electrical Machines, Drives, and Power Systems, Fifth
Edition. New Jersey : Upper Saddle River.