Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Oleh: Fardah Dwi Nur Assifah Abi Sufyan Harits Febria Eka Cahya Khoirul Hardin Prasetyo Fiyanah Sofiani 22020110141031 22020110120063 22020110130091 22020110141061 22020110141081
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013
BAB II ASUHAN KEPERAWATAN Hari/ tanggal/ jam pengkajian : Senin, 16 September 2013 (08.00 WIB)
Hari/ tanggal/ jam masuk ruangan : Jumat, 14 September 2013 (08.49 WIB) Metode : Anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang Sumber Informasi Tempat praktik Semarang Ruang : ICU : Pasien dan keluarga pasien : RS. Roemani Muhammadiyah
1. Identitas Klien Nama No.Rekam Medis Umur Jenis Kelamin Agama Pendidikan Pekerjaan Suku Bahasa Alamat Pembiayaan Kes. : Tn. R : 0340036 : 53 Tahun : Laki-laki : Islam : S1 : PNS : Jawa : Bahasa Jawa : Pedurungan : Umum
2. Identitas Penanggung jawab Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Suku Bahasa Alamat : Ny. F : Tahun : S1 : PNS : Jawa : Bahasa Jawa dan Indonesia : Pedurungan
Hubungan dengan klien : Istri No.telp 3. Keluhan Utama Sesak nafas dan kelemahan otot wajah : 081XXXX
4. Riwayat Penyakit Sekarang Pada tanggal 14-09-2013 pukul 09.00 WIB, klien masuk IGD RS. Roemani dengan keluhan mulut mencong ke kiri sejak subuh, muka sebelah kanan teras tebal, pasien mencret 3 kali, bentuk cair, ada ampas, ada darah, ada lendir dirasakan 2 hari. Sudah minum oralit dan New Diatab tapi belum sembuh. Tidak mual, tidak muntah, tidak ada kelemahan anggota gerak, jarijari tangan kesemutan. Kemudian dirawat inap. Pada tanggal 15-09-2013, klien dipindahkan ke ICU dengan keluhan sesak nafas dan produksi dahak meningkat serta disfagia.
5. Riwayat Penyakit Dahulu Klien menyangkal memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus.
1) Tampak klien menggunakan otot bantu pernafasan 2) Respirasi klien menggunakan masker 8liter 3) Sesak klien meningkat ketika beraktivitas dan sekret klien bertambah 4) Kedalaman nafas dangkal 5) RR : 34x/menit b. Airway: 1) Suara paru ronkhi ka/ki : +/+ 2) Posisi tidur klien head up c. Circulation :
1) Warna kulit normal 2) CRT normal <3 detik 3) TD : 136/91 mmHg , HR : 115x/menit 4) Akral hangat d. Disability :
1) GCS 15 : E4 V5(klien tidak membuka mulut sehingga tidak dapat mengeluarkan suara dan bicara,
namun klien mengerti perkataan orang lain) M6 (Compos
mentis)
1) Mukosa bibir kering 2) Klien terbaring lemah 3) Tidak ada jejas 4) Suhu : 36,5C
8. Pengkajian Sekunder
Pemeriksaan Fisik (Head to toe) 1. Keadaan umum Klien terlihat kesulitan bernafas 2. Kesadaran GCS : E4 V5(klien tidak membuka mulut sehingga tidak dapat mengeluarkan suara dan bicara, namun
klien mengerti perkataan orang lain) M6 (Compos
mentis)
3. Vital Sign a. Suhu b. Nadi c. Tekanan darah d. Pernafasan 4. Kepala Bentuk kepala mesochepal, kesimetrisan simetris, kulit kepala bersih, penyebaran rambut rata, ketebalan rambut tipis, kebersihan rambut bersih, warna rambut putih hitam, kerontokan rambut tidak rontok. 5. Mata Posisi kelopak mata normal, bentuk dan keadaan kulit pinggir mata tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut, dan bersih, rambut dan posisi bulu mata normal, konjungtiva tidak anemis, warna sclera tidak icteric, pupil tidak ada papiledema, bulat, keselarasan pupil isokhor, reflex pupil kanan sama dengan kiri, lensa mata jernih, klien tidak dapat membuka matanya secara penuh. 6. Hidung Kulit hidung, warna coklat (normal), tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan, kesimetrisan lubang hidung, simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada sekret, tidak ada deviasi septum nasal, terpasang nasal kanul 2 liter. 7. Mulut Bentuk bibir normal, warna bibir normal, mukosa bibir kering, tidak ada lesi,tidak ada perdarahan, gusi sehat, tidak ada perdarahan, keadaan lidah bersih, tidak ada lesi, tidak ada perdarahan, letak simetris, terdapat sekret : 36,5oC : 115 x/menit : 136/91 mmHg : 34 x/menit
bening kental. Rahang tidak dapat digerakan, klien kesulitan tidak mampu bicara. 8. Telinga Keadaan telinga luar bersih, tidak ada lesi, bentuk teling simetris, tidak ada perdarahan, tidak terpasang alat bantu pendengaran (hearing aids) 9. Leher Tidak ada nyeri telan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran dan tarikan vena jugularis. 10. Kulit dan Kuku Warna kulit coklat, warna bibir coklat, suhu kulit hangat, turgor kulit baik, kulit tidak ada lesi/ edema, warna kuku putih bersih, bentuk kuku normal, capillary refill time (crt) 3 detik 11. Dada dan Paru paru Inspeksi : Bentuk dada normal dan tidak ada jaringan parut, ekspansi dada kanan kiri sama, tidak terdapat retraksi interkostalis, tidak ada wheezing Palpasi Perkusi Auskultasi 12. Jantung Inspeksi : tidak ada lesi, ictus kordis tidak jelas, tidak ada jaringan parut. Palpasi : iktus kordis teraba dalam interkosta V medial kiri midclavicula, Perkusi Auskultasi II (dup) 13. Abdomen Inspeksi : Tidak ada memar, tidak ada distensi, abdomen simetris, datar dengan pergerakan pernafasan normal Auskultasi Perkusi : bising usus 10x/menit : bunyi timpani ditemukan diseluruh abdomen : tidak ada pembesaran ukuran jantung (kardiomegali) : Tidak ada suara tambahan pada suara jantung I (lup) dan : taktil fremitus kanan & kiri normal : resonan : ada suara ronki
Dalam keadaan normal, terpasang kateter. 15. Ekstrimitas Ekstrimitas atas : terpasang infuse pada tanggal 16 Mei 2013 di tangan sebelah kiri, tidak ada edema, tidak ada deformitas ataupun fraktur. Ekstrimitas bawah : reflex babinski kanan/kiri (+/+),reflex caddok kiri(-) kanan (-), akral hangat dan nadi kuat,tidak ada edema Kekuatan otot : 5 5 5 5
9. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan laboratorium Tanggal 15-9-13 (7.28) Nama Test Analisa gas darah pH PCO2 PO2 SO2 Beecf BEb HCO3 TCO2 A-aDO2 PO2/FiO2 7,336 42,3 176,4 99,5 -3,2 -2,3 22,6 23,8 336,90 213,4 mm Hg mm Hg % Mmol/L Mmol/L Mmol/L Mmol/L mm Hg mm Hg 22-29 23-27 7,37-7,45 2,33-44 71-104 94-98 -2-3 Hasil Flag Unit Nilai rujukan
Tanggal: 15-09-13 Parameter Hemoglobin Hematokrit Leukosit Trombosit Hitung jenis Eosinofil Basofil N. segmen Limfosit Monosit Lacu endap darah Eritrosit 4,42 Juta/ul 4.10-5.10 0,8 1,4 73,8 13,2 10,8 69 Hasil 13,6 40,1 14.200 284.000 Satuan g/dL % ribu/ul ribu/ul Nilai Normal 12.0-15.6 40-42 4.5-11,0 150-450
MCV MCH MCHC Kimia klinik Kreatinin Ureum AST (SGOT) ALT ( SGPT) Elektrolit Natrium Kalsium Klorida Kalium Gula darah sewaktu
91 31 34
1,0 38 19
Mg/dl Mg/dl
0,9-1,3 <50
16
Mmol/L Mmol/L
Mg/dl
80-150
Tanggal Parameter Hemoglobin Hematokrit Leukosit Trombosit Hitung jenis Eosinofil Basofil N. segmen Limfosit Monosit Lacu endap 0,8 1,4 73,8 13,2 10,8 69
: 17-09-13 (WIB) Hasil 13,6 40,1 14.200 284.000 Satuan g/dL % ribu/ul ribu/ul Nilai Normal 12.0-15.6 33-34 4.5-11,0 150-450
% % % % % Mm/jam
darah Eritrosit MCV MCH MCHC Kimia klinik Kreatinin Ureum AST (SGOT) ALT ( SGPT) Elektrolit Natrium Kalsium Klorida Kalium Gula darah sewaktu 139 8,2 99 3,4 110 Mmol/L Mmol/L 136-145 3.3-5.1 16 1,0 38 19 Mg/dl Mg/dl 0,9-1,3 <50 4,42 91 31 34 Juta/ul fL pg % 4.10-5.10 80-100 26-34 32-36
KIMIA KLINIK Glukosa sewaktu Ureum Kreatinin Elektrolit Kalium (K) Natrium (Na) Clorida (Cl) Calsium LAIN-LAIN Analisa gas darah pH PCO2 PO2 SO2 Beecf BEb HCO3 TCO2 A-aDO2 PO2/FiO2 7,384 43,4 112,6 98,3 0,0 1,4 26,2 27,5 401,30 140,0 mm Hg mm Hg % Mmol/L Mmol/L Mmol/L Mmol/L mm Hg mm Hg 22-29 23-27 7,37-7,45 2,33-44 71-104 94-98 -2-3 3,7 142 107 8,3 mmol/L mmol/L mmol/L mg/dL 3,5-5,3 135-148 95-108 8,6-10,3 50 0,9 mg/dl mg/dl 10-50 0,7-1,36 darah 133 mg/dl 80-150
7,347 46,7
mm Hg
7,37-7,45 2,33-44
22-29 23-27
3,28
g/dL
3,4-4,8
10. Terapi Jenis Terapi Dosis Irvel 1x500 mg Indikasi & cara Kerja Hipertensi (sebagai Kontraindikasi monoterapi Hamil & laktasi. Efek samping Demam, tungkai menggigil, atas atau edema wajah,
kemerahan, hipertensi, murmur, infark miokard, angina pektoris, aritmia, henti napas-jantung,
gagal jantung, krisis hipertensi, disfungsi seks, perubahan libido, gout, nyeri & lemah
muskuloskeletal, gangguan tidur Lapibal 3x1 tab Untuk pengobatan gangguan saraf Pada penderita hipersensitif akan menimbulkan rasa perifer. mual, diare, nafsu makan LAPIBAL mengandung Mecobala berkurang atau terjadi min, mempunyai aktivitas gangguan-gangguan ringan memperbaiki gangguan pada gastrointestinal, namun hal ini sangat jarang terjadi. metabolisme asam nukleat dan protein di dalam jaringan saraf serta memperbaiki gangguan saraf sensoris Secara dan motoris. Nafsu makan berkurang, nausea, diare atau gangguan lainnya, serta
gastrointestinal
biokimia, Mecobalamin berhubung an erat dengan proses transmetilasi sebagai terdapat Co-enzym di dalam B12 darah, yang dan
merupakan homolog vitamin B12. Selanjutnya efekMecobalamin membantu proses myelinogenesis dan
regenerasi saraf. Non flamin 3x1 tab Nonflamin adalah obat yang Kontraindikasi Nonflamin nausea, anoreksia, diare, dan yang konstipasi. terhadap
pasien
hipersensitif
pyridini hydrochloridum), tersedia dalam bentuk kapsul berwarna biru muda dan kuning gading. Tinoridini adalah non-steroid
terutama
pada
lisosom sel
yang atau
dengan rusak
yang
sewaktu yaitu
peradangan,
dengan cara melepaskan enzim hidrolisis. INDIKASI Indikasi Nonflamin adalah : 1. Untuk anti-peradangan dan pada gejala-gejala:
analgetik
saluran kemih, peradangan akut pada jalan pernapasan bagian atas (faringitis, laringitis, tonsilitis),
gejala-gejala
lumbago, nyeri punggung, artralgia, nyeri setelah pencabutan gigi, dan rasa nyeri pada rematik menahun.
Tequinol
2x1 tab
ISK
ringan/sedang, sal
ISK
Gl,
sakit
kepala,
infeksi
cerna,
fase lelah, gangguan visual, reaksi kulit, peningkatan kadar enzim hati sementara
ringan/sedang sal nafas, tulang, pertumbuhan, hipersensitif sendi, kulit dan jar lunak, infeksi sal Gl termasuk demam tifoid atau paratifoid, GO akut, osteomielitis akut, pasien dengan gangguan
fungsi ginjal ATP S 3x1 tab Pengobatan penyakit otot, penunjang jantung, pda hipotensi kulit, Mual, anoreksia, sakit kepala, gatal
telinga, mata Mucopec Colistin 3x1 tab 3x1 tab Gastroenteritis enterokolistis Brainact 2x500 mg Gangguan fungsi kognitif pada usia lanjut pada anak, Jika diguanakan bersama Superinfeksi obat obat nefrotoksis Anak, hamil dan laktasi. jika digunakan
Neurobion
Drip 1x5000
hipersensitif
beri-beri, neuritis perifer, neuralgia. Merofen 3x1 gr Pneumonia, bronchitis Glutiven Aminovel 1x1 1x1 Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI Penderita GI yang dipuasakan. Kebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar, trauma dan pasca operasi) Stres metabolik sedang Asma isk, meningitis, Hipersensitif terhadap Radang, nyeri perut, gatal-gatal, kolistis pseudomembranosa
karbapenem, penisilin,
Hexilon
2x125mg
bronkial. TBC,
ulkus jamur
dermatitis , psoriasis , sindrom herpes simpleks, diabetes yang serius.Pemberian jangka Stevens-Johnson dan kelainan kulit melitus, lainnya yang responsif terhadap Hipersensitif kortikosteroid. metilprednisolon varisela. lama akan menimbulkan efek terhadap samping dan ditimbulkan seperti yang
kortikosteroid
eritematosus
kulit seperti dermatitis , psoriasis , sindrom kelainan Stevens-Johnson kulit lainnya dan yang
petechiae, hipokalemia,
akne, atrofi
edema, korteks
eritematosus sistemik.- Kelainan lainnya yang responsif terhadap kortikosteroid. OMZ 2x1 2x40mg Terapi jangka pendekulkus Singkirkan
duodenal dan lambung. Refluks adanya esofagitis, Ellison Gammunex methylcotal 6 vial 1x/2 hari immunoglobulin Neuropati perifer. sindroma
keganasan
mual, diare, ruam kulit, anoreksia. Kadang: nyeri & indurasi pd tempat suntikan, sakit kepala, berkeringat, demam
Ventolin
3x1
Penanganan
dan
serangan asma. Penanganan rutin selama kehamilan trimester bronkospasme kronik yang tidak 1 dan 2. Penanganan
konvensional;
asma
berat
(status asmatikus)
Pulmicort
3x1
kombinasi anti radang dengan obat Pada penderita trakeotomi, yang melonggarkan saluran napas pada hidung. fraktur didaerah
Bisolvon
3x1
mengencerkan dahak
11. Analisa Data No Data 1. Ds : Do: - klien terlihat sesak nafas dan nafasnya pendek - frekuensi nafas klien cepat dan dangkal - dispnea - Klien terlihat gelisah - klien terlihat bernafas dengan otot bantu pernafasan - adanya suara ronki - TTV : TD : 136/91 mmHg HR : 115x/menit RR : 34x/menit - BGA : pH : 7,336 () PCO2 : 42,3 mmHg (Normal) PO2 : 176,4 mmHg () Masalah Ketidakefektifan pola nafas Etiologi Disfungsi neuromuskular
Ds : Do : Terlihat di mulut klien terdapat sekret Sekret berwarna bening, kental Tidak ada reflek batuk Klien kesulitan berbicara Klien terlihat gelisah Dispneu Klien tidak bisa mengeluarkan
Penumpukan sekret
Ds : Klien menuliskan
sistem
rahangnya kaku, mata kanan tidak bisa dibuka, mata kiri sedikit bisa dibuka dan mulut tidak bisa dibuka serta kaki dan tangan kesemutan Do : Klien tidak dapat berbicara Klien ada kontak mata Klien terlihat kesulitan pikiran
menyusun
kalimat dan kata-kata secara verbal Klien kesulitan menggunakan ekspresi wajah Dispneu Wajah klien terlihat mencong ke kiri
13. Perencanaan
No 1.
Intervensi
TTD
Disfungsi
neuromuskular
Pola nafas kembali normal / stabil 2. Monitor vital sign dengan kriteria hasil : Tanda-tanda vital normal Nadi:80-100x/menit TD:120/80 mmHG 3. Monitor GCS 4. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan 5. Monitor respirasi dan status O2. adanya tanda tanda
Frekuensi nafas normal ( 16- 6. Observasi 24) PO2: 71-104 mmHg PCO2: 2,33-44 mmHg pH: 7,37-7,45 suara nafas normal: vesikuler irama nafas reguler hipoventilasi 7. Monitor
adanya
kecemasan
pasien
terhadap oksigenasi 8. Informasikan pada pasien dan keluarga tentang tehnik relaksasi untuk
memperbaiki pola nafas (teknik nafas dalam) 9. Monitor pola nafas 10. Monitor BGA 11. Kolaborasi obat, ventilator mekanik,
2.
16
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x14 jam, Ketidakefektifan bersihan nafas teratasi dengan kriteria hasil : Tidak ada penumpukan sekret Klien tidak gelisah Tidak dispnea Adanya reflek batuk Irama nafas reguler
1. Auskultasi
area
paru,
dan
kaji serta
pernafasan
2. Bantu pasien latihan batuk efektif. 3. Lakukan penghisapan sesuai indikasi. 4. Kaji karakteristik dan produksi sputum 5. Terapi inhalasi 6. Kolaborasi obat sesuai indikasi :
16
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x14 jam, Hambatan komunikasi verbal teratasi dengan kriteria hasil : Klien dapat mengekspresikan pikiran secara nonverbal Klien dapat menggunakan ekspresi wajah
1. Kaji disfungsi verbal, seperti pasien tidak tampak memahami kata atau mengalami kesulitan berbicara. 2. Perhatikan kesalahan dalam komunikasi dan berikan umpan balik. 3. Mintalah tunjuk pasien ke untuk mengikuti dengan perintah sederhana (seperti buka mata, pintu) ulangi
4. Mintalah pasien untuk menggerakan wajahnya misalnya meringis. 5. Minta pasien untuk menulis nama
dan/atau kalimat yang pendek. 6. Tempatkan tanda pemberitahuan pada ruang perawat dan ruangan pasien
tentang adanya gangguan bicara. Berikan bel khusus bila perlu. 7. Berikan metode komunikasi alternative, seperti menulis di papan tulis, gambar. Berikan petunjuk visual (gerakan tangan, gambar-gambar, demonstrasi). 8. Katakan secara langsung dengan pasien, bicara perlahan, dan dengan tenang. Gunakan pertanyaan terbuka dengan jawaban ya/tidak, selanjutnya daftar kebutuhan,
kembangkan pada pertanyaan yang lebih kompleks sesuai dengan respons pasien. 9. Kolaborasi Konsultasikan dengan/rujuk kepada ahli
terapi wicara.
12. Implementasi 1 No 1. Tanggal Senin, Dx 16 1 Jam 08.00 WIB Implementasi 1. Memonitor TTV Respon S: O: klien tampak sesak nafas Nadi: 99 x/menit, Tekanan darah: 136/91 25
o
September 2013
mmHg, x/menit,
08.05
2. Memonitor GCS
sehingga tidak dapat mengeluarkan suara dan bicara, namun klien mengerti
M6 (Compos
mentis)
08.10
3. Memberi obat oral lewat NGT S:Lapibal, ATP S, Mucopec, non O: klien kooperatif flamin, livel.
08.15
4. Memposisikan
pasien
nyaman
08.30
5. Memonitor respirasi dan status O2 S: O: nafas klien cepat dan dangkal. Klien terpasang o2 kanul x/menit 3 liter. RR: 34
08.40
6. Monitor BGA
S: O: pH : 7,336 ()
PCO2 (Normal)
42,3
mmHg
09.00 WIB
7. Memonitor TTV
Pernafasan: 17 x/menit,
09.10
8. Memonitor GCS
sehingga tidak dapat mengeluarkan suara dan bicara, namun klien mengerti
M6 (Compos
mentis)
09.25
9. Mengobservasi adanya tanda tanda S:hipoventilasi O: klien terlihat gelisah, RR: 34 x/m
09.40
10. Memonitor
adanya
10.00
Pernafasan: 17 x/menit,
10.05
sehingga tidak dapat mengeluarkan suara dan bicara, namun klien mengerti
M6 (Compos
mentis)
10.15
S:14. Memberi Informasi pada pasien O : dan keluarga tentang tehnik Klien terlihat mengikuti
relaksasi untuk memperbaiki pola instruksi perawat nafas ( nafas dalam) 11.00 15. Memonitor TTV S: O: Nadi: 88 x/menit, Tekanan darah: 149/110 15
o
mmHg, x/menit,
sehingga tidak dapat mengeluarkan suara dan bicara, namun klien mengerti
M6 (Compos
mentis)
16
x/menit,
sehingga tidak dapat mengeluarkan suara dan bicara, namun klien mengerti
M6 (Compos
mentis)
mmHg, x/menit,
sehingga tidak dapat mengeluarkan suara dan bicara, namun klien mengerti
M6 (Compos
mentis)
sehingga tidak dapat mengeluarkan suara dan bicara, namun klien mengerti
M6 (Compos
mentis)
sehingga tidak dapat mengeluarkan suara dan bicara, namun klien mengerti
M6 (Compos
mentis)
15.25
S: 27. Mengauskultasi suara nafas dan O: terdengar suara ronki catat adanya suara tambahan
16.05 S:-
29. Memberikan Injeksi hexilon 125 O: klien tenang mg dan omz 1 gram 16.10 30. Memonitor GCS S: O:klien tampak gelisah, E4 V5(klien
tidak membuka mulut
sehingga tidak dapat mengeluarkan suara dan bicara, namun klien mengerti
M6 (Compos
mentis)
sehingga tidak dapat mengeluarkan suara dan bicara, namun klien mengerti
M6 (Compos
mentis)
18.05
18.10
sehingga tidak dapat mengeluarkan suara dan bicara, namun klien mengerti
M6 (Compos
mentis)
19.00
S:O: - TD : 198/109 mmHg 36. Memonitor TTV Nadi: 95 x/menit RR : 20 x/menit suhu: 36,5 oC
19.10
sehingga tidak dapat mengeluarkan suara dan bicara, namun klien mengerti
M6 (Compos
mentis) 20.00
2.
Senin,
16 2
08.30 WIB
1. Membantu
pasien
mempelajari S: -
September 2013
melakukan batuk, misalnya dengan O: nafas klien cepat dan menekan dada dan batukl efektif dangkal, terlihat sesak
nafas.
Terlihat
klien
08.35
08.40
3. Mengkaji
karakteristik
produksi sputum
10.30
13.30
5. Membantu pasien latihan batuk S:efektif O: klien belum mampu untuk batuk
15.25
S: 6. Mengauskultasi area paru, dan kaji O: nafas klien cepat dan frekuensi/kedalaman serta gerakan dada. pernafasan dangkal, nafas. dengan pernafasan terlihat Klien otot sesak bernafas bantu
20.00 7. Operan jaga 3 Senin, 16 3 08.40 WIB 1. Mengkaji disfungsi verbal, seperti S: -. pasien tidak tampak memahami O: Klien tidak mampu mengerti
September 2013
namun
09.15
2. Memperhatikan kesalahan dalam S: komunikasi dan berikan umpan O: klien terlihat kesulitan balik. untuk mengungkapkan apa yang klien rasakan
09.45
3. Meminta pasien untuk mengikuti S: perintah sederhana (seperti buka O: klien tidak mata, dapat hanya mata, tunjuk ke pintu) ulangi membuka dengan sederhana. kata/kalimat
12.15
4. Meminta pasien untuk menulis S: nama pendek. dan/atau kalimat yang O: klien dapat menuliskan kalimat
menggerakan wajahnya misalnya meringis meringis. 14.30 6. Menempatkan S: tanda O: klien berkomunikasi alat ke
pemberitahuan pada ruang perawat dengan dan ruangan pasien tentang adanya saturasi gangguan bicara. Berikan
mengetukan oksigen
khusus bila perlu. 15.20 S: 7. Memberikan metode komunikasi O: klien berespon setuju alternative, papan tulis, seperti menulis di dengan mengangkat ibu
gambar.
petunjuk visual (gerakan tangan, dengan gambar-gambar, daftar kebutuhan, kepala demonstrasi).
dengan pasien, bicara perlahan, dan baik dengan menggangguk dengan pertanyaan jawaban tenang. terbuka ya/tidak, Gunakan dan menggeleleng dengan selanjutnya
16 Ketidakefektifan S: -
September 2013 pola nafas b.d O: - nafas cepat dan dangkal jam 20.00 WIB disfungsi neuromuskular TTV : Nadi TD : 98 x/menit : 194/104 mmHg : 22 x/menit
PCO2 : 42,3 mmHg (Normal) PO2 : 176,4 mmHg () klien terlihat nyaman ketika posisi duduk klien masih sering terlihat gelisah A: Masalah ketidakefektifan pola nafas b.d disfungsi neuromuskular teratasi sebagian, ditandai dengan Nadi : 98 x/menit Pernafasan : 22 x/menit
PCO2 : 42,3 mmHg (Normal) klien terlihat nyaman ketika posisi duduk
ventilator
mekanik, terapi inhalasi Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
Monitor vital sign Monitor GCS Informasikan pada pasien dan keluarga tentang tehnik
relaksasi untuk memperbaiki pola nafas. 2. Senin, Septerber 16 Ketidakefektifan S: 2013 bersihan nafas Penumpukan sekret jalan O: - terdapat penumpukan sekret dan b.d produksi saliva berlebih Sekret banyak, kental dan
berwarna putih Terdengar suara ronkhi Klien belum mampu batuk efektif Klien belum mampu
mengeluarkan sekret
A: Masalah ketidakefektifan pola nafas b.d penumpukan sekret belum teratasi, ditandai dengan terdapat penumpukan sekret dan produksi saliva berlebih Sekret banyak, kental dan
berwarna putih Terdengar suara ronkhi Klien belum mampu batuk efektif Klien belum mampu
mengeluarkan sekret
pernafasan dan gerakan dada Bantu pasien latihan batuk efektif Lakukan penghisapan sesuai indikasi Kaji karakteristik dan produksi sputum 3 Senin, 16 Hambatan S: O: b.d klien tidak dapat bicara namun mampu menulis. saraf Klien dapat menggunakan Terapi inhalasi
September 2013 komunikasi jam 20.00 WIB verbal Perubahan sistem pusat
isyarat tangan Klien tidak dapat membuka mulut dan mata Klien tidak bisa meringis
A: Masalah ketidakefektifan pola nafas b.d perubahan sistem saraf pusat teratasi sebagian ditandai dengan: klien tidak dapat bicara namun mampu menulis. Klien dapat menggunakan
isyarat tangan
mengikuti perintah sederhana (seperti buka mata, tunjuk ke pintu) ulangi dengan
kata/kalimat yang sederhana. Minta pasien untuk menulis nama dan/atau kalimat yang pendek. Tempatkan pemberitahuan perawat Berikan metode komunikasi alternative, seperti menulis di papan tulis, gambar. Gunakan pertanyaan terbuka dengan jawaban ya/tidak, Mintalah menggerakan misalnya meringis. pasien untuk wajahnya pada tanda ruang
Implementasi 2 No 1. Tanggal Dx Jam 08.00 WIB Implementasi 1. Memonitor TTV Respon S: O: klien tampak sesak nafas Nadi: 116 x/menit, Tekanan darah: 174/110 16
o
mmHg, x/menit,
08.05
2. Memonitor GCS
sehingga tidak dapat mengeluarkan suara dan bicara, namun klien mengerti
M6 (Compos
mentis)
08.10
3. Memberi obat oral lewat NGT S:Lapibal, ATP S, Mucopec, non O: obat telah dimasukan flamin, livel.
08.15
4. Memposisikan
pasien
nyaman
08.30
5. Memonitor respirasi dan status O2 S: O: nafas klien cepat dan dangkal. Klien terpasang o2 kanul x/menit 3 liter. RR: 16
08.40
6. Memonitor BGA
S: -
09.00
7. Memonitor TTV
S: O: klien tampak sesak nafas Nadi: 115 x/menit, Tekanan darah: 157/120 25 mmHg, x/menit,
09.10
8. Memonitor GCS
sehingga tidak dapat mengeluarkan suara dan bicara, namun klien mengerti
M6 (Compos
mentis)
09.25
9. Mengobservasi adanya tanda tanda S:hipoventilasi O: klien terlihat tenang, RR: 25 x/m, SpO2 90%
09.40
10. Memonitor
adanya
10.00
Pernafasan: 22 x/menit,
10.05
sehingga tidak dapat mengeluarkan suara dan bicara, namun klien mengerti
M6 (Compos
mentis)
10.15
S:14. Memberi Informasi pada pasien O : dan keluarga tentang tehnik Klien terlihat mengikuti
relaksasi untuk memperbaiki pola instruksi perawat nafas ( nafas dalam) 11.00 15. Memonitor TTV S: O: Nadi: 114 x/menit, Tekanan darah: 164/115 29 mmHg, x/menit,
sehingga tidak dapat mengeluarkan suara dan bicara, namun klien mengerti
M6 (Compos
mentis) 12.00 S: -
sehingga tidak dapat mengeluarkan suara dan bicara, namun klien mengerti
M6 (Compos
mentis)
S: 13.00 20. Memonitor TTV O: Nadi: 108 x/menit, Tekanan darah: 184/121 27 mmHg, x/menit,
sehingga tidak dapat mengeluarkan suara dan bicara, namun klien mengerti
M6 (Compos
mentis)
13.10
S:-
O: klien tenang
sehingga tidak dapat mengeluarkan suara dan bicara, namun klien mengerti
M6 (Compos
mentis)
S: 15.25 O:klien tampak gelisah, 27. Mengauskultasi suara nafas dan E4 V5(klien catat adanya suara tambahan
tidak membuka mulut
sehingga tidak dapat mengeluarkan suara dan bicara, namun klien mengerti
M6 (Compos
mentis)
16.00
S:-
16.05
S:29. Memberikan Injeksi hexilon 125 O: klien tenang mg dan omz 1 gram
sehingga tidak dapat mengeluarkan suara dan bicara, namun klien mengerti
M6 (Compos
mentis)
S:O: - TD : 168/126 mmHg Nadi: 126 x/menit RR : 35 x/menit suhu: 36,5 oC SPO2 52% Akral dingin Klien gelisah Klien terlihat pucat Dispneu terlihat
sehingga tidak dapat mengeluarkan suara dan bicara, namun klien mengerti
M6 (Compos
mentis)
17.55
S:34. Memasang ETT dan ventilator O : - model PA / C mekanik RR mesin 12 x/m Inspirasi pressure : 12 Trigger sensitivitas : 3,0 PEP 8 Time inspirasi 0.8 FiO2 80% Tidal volume 440 RR pasien 34 P Peak 24
S:O: - TD : 97/67 mmHg Nadi: 158 x/menit RR : 35 x/menit suhu: 36,5 oC SPO2 80% model PA / C RR mesin 12 x/m Inspirasi pressure : 12 Trigger sensitivitas : 3,0 PEP 8
Time inspirasi 0.8 FiO2 80% Tidal volume 440 RR pasien 34 P Peak 24
18.05
18.10
S: O:klien tampak gelisah, 37. Memonitor GCS E4 VET M6 (Compos mentis) S:O: - TD : 98/67 mmHg 38. Memonitor TTV Nadi: 151 x/menit RR : 27 x/menit suhu: 36,5 oC SPO2 90%
19.00
Respirasi : model PA / C RR mesin 12 x/m Inspirasi pressure : 12 Trigger sensitivitas : 3,0 PEP 8 Time inspirasi 0.8 FiO2 80% Tidal volume 430 RR pasien 27 P Peak 23
19.10
S: -
20.00
2.
08.30 WIB
1. Membantu
pasien
mempelajari S: -
melakukan batuk, misalnya dengan O: suara paru vesikuler menekan dada dan batukl efektif sementara posisi duduk tinggi.
08.35
S: O: Klien kooperatif
08.40
3. Mengkaji
karakteristik
produksi sputum
10.30
11.30
13.30
S: 6. Mengauskultasi area paru, dan kaji O: suara paru vesikuler frekuensi/kedalaman serta gerakan dada. pernafasan
20.00
7. Operan jaga
08.40 WIB
1. Mengkaji disfungsi verbal, seperti S: -. pasien tidak tampak memahami O: Klien tidak mampu mengerti
namun
09.15
2. Memperhatikan kesalahan dalam S: komunikasi dan berikan umpan O: klien terlihat kesulitan balik. untuk mengungkapkan apa yang klien rasakan
09.45
3. Meminta pasien untuk mengikuti S: perintah sederhana (seperti buka O: klien tidak mata, dapat hanya mata, tunjuk ke pintu) ulangi membuka dengan sederhana. kata/kalimat
12.15
4. Meminta pasien untuk menulis S: nama pendek. dan/atau kalimat yang O: klien tidak dapat bicara, klien mampu menulis
menggerakan wajahnya misalnya meringis meringis. 15.20 6. Menempatkan S: tanda O: klien berkomunikasi
pemberitahuan pada ruang perawat dengan dan ruangan pasien tentang adanya saturasi gangguan bicara. Berikan
mengetukan oksigen
alat ke
khusus bila perlu. 16.20 S: 7. Memberikan metode komunikasi O: klien berespon setuju alternative, papan tulis, seperti menulis di dengan mengangkat ibu
gambar.
petunjuk visual (gerakan tangan, dengan gambar-gambar, daftar kebutuhan, kepala demonstrasi). 18.35 8. Mengatakan secara S: -
dengan pasien, bicara perlahan, dan baik dengan menggangguk dengan pertanyaan jawaban tenang. terbuka ya/tidak, Gunakan dan menggeleleng dengan selanjutnya
Evaluasi 2 No Tanggal/Jam 1. Selasa, 17 September 2013 Jam 20.00 WIB Dx Evaluasi TTD
Ketidakefektifan S: pola nafas b.d O: - Klien terlihat masih sesak nafas, hiperventilasi nafas cepat dan dangkal Klien tampak lebih nyaman TTV : N : 96 x/menit TD : 126/83 mmHg RR : : 28 x/menit BGA pH : 7,384 (Normal) PCO2 : 43,4 mmHg (Normal) PO2 : 112,6 mmHg ()
Ketidakefektifan hiperventilasi
pola teratasi
TD : 126/83 mmHg RR : : 28 x/menit BGA pH : 7,384 (Normal) PCO2 : 43,4 mmHg (Normal)
ventilator
2. Selasa, 17 September 2013 Jam 20.00 WIB Ketidakefektifan S: bersihan nafas Penumpukan sekret
jalan O: - klien masih belum bisa batuk b.d Terdapat sekret dijalan nafas Sekret putih, kental, banyak
A : Masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d Penumpukan sekret belum teratasi ditandai dengan, masih keluar sekret banyak, kental, berwarna putih dan belum bisa batuk efektif
pernafasan dan gerakan dada Bantu pasien latihanmelakukan batuk Lakukan penghisapan sesuai indikasi Kaji karakteristik dan produksi sputum 3 Selasa, 17 September 2013 Jam 20.00 WIB Hambatan komunikasi verbal b.d S: O: klien tidak dapat bicara dan Terapi inhalasi
orang lain Klien tidak dapat membuka mulut dan mata Klien tidak bisa meringis
A: Masalah ketidakefektifan pola nafas b.d perubahan sistem saraf pusat teratasi sebagian ditandai dengan: Klien dapat menggunakan
pertanyaan dengan
dengan
menganggukan kepala
menggelengkan
P: Lanjutkan intervensi Perhatikan kesalahan dalam komunikasi dan berikan umpan balik. Mintalah pasien untuk
mengikuti perintah sederhana (seperti buka mata, tunjuk ke pintu) ulangi dengan
pemberitahuan perawat -
pada
ruang
Mintalah menggerakan
pasien
untuk wajahnya
misalnya meringis.
Implementasi 3 No 1. Tanggal Dx Jam 08.00 WIB Implementasi 1. Memonitor TTV Respon S: O: - TD : 126/83 mmHg Nadi: 189 x/menit RR : 18 x/menit suhu: 36,5 oC SPO2 97% model PA / C RR mesin 12 x/m Inspirasi pressure : 12 Trigger sensitivitas : 3,0 PEP 8 Time inspirasi 0.8 FiO2 80% Tidal volume 470 RR pasien 18 P Peak 23
08.05
2. Memonitor GCS
08.10
3. Memberi obat oral lewat NGT S:Lapibal, ATP S, Mucopec, non O: klien kooperatif flamin, livel.
08.15
4. Memposisikan
pasien
nyaman
08.30
08.40
6. Monitor BGA
09.00
7. Memonitor TTV
S: O: TD : 127/86 mmHg Nadi: 106 x/menit RR : 28 x/menit suhu: 36,5 oC SPO2 97% model PA / C RR mesin 12 x/m Inspirasi pressure : 12 Trigger sensitivitas : 3,0 PEP 8 Time inspirasi 0.8 FiO2 80% Tidal volume 435 RR pasien 28 P Peak 23
09.10
8. Memonitor GCS
09.25
9. Mengobservasi adanya tanda tanda S:hipoventilasi O: klien terlihat tenang, RR: 28 x/m, SpO2 97%
09.40
10. Memonitor
adanya
10.00
10.05
12. Memberikan Injeksi Merofen 1 SPO2 97% gram model PA / C RR mesin 12 x/m Inspirasi pressure : 12 Trigger sensitivitas : 3,0 PEP 8 Time inspirasi 0.8 FiO2 80% Tidal volume 284 RR pasien 19 P Peak 22
10.10
10.15
terlihat
mengikuti
instruksi perawat
11.00
S: O: TD : 129/91 mmHg Nadi: 102 x/menit RR : 25 x/menit suhu: 36,5 oC SPO2 98% model PA / C RR mesin 12 x/m Inspirasi pressure : 12 Trigger sensitivitas : 3,0 PEP 8 Time inspirasi 0.8 FiO2 80% Tidal volume 336 RR pasien 25 P Peak 23
11.10
12.00
E4 VET M6 (Compos mentis) S: O: TD : 121/84 mmHg Nadi: 97 x/menit RR : 21 x/menit suhu: 36,5 oC SPO2 98%
PEP 8 Time inspirasi 0.8 FiO2 80% Tidal volume 470 RR pasien 21 P Peak 23
S: 12.15 19. Memonitor pola nafas O:klien tampak gelisah, E4 VET M6 (Compos mentis) 13.00 20. Memonitor TTV S:O: nafas klien reguler
S: O: TD : 120/84 mmHg Nadi: 96 x/menit RR : 22 x/menit suhu: 36,5 oC SPO2 98% RR mesin 12 x/m PEP 8 13.05 21. Memonitor GCS Time inspirasi 0.8 Tidal volume 450
E4 VET M6 (Compos mentis) S:14.00 23. Memonitor TTV O: neurobion drip telah dimasukan
S: O: TD : 120/82 mmHg Nadi: 95 x/menit RR : 22 x/menit suhu: 36,5 oC SPO2 97% model PA / C RR mesin 12 x/m Inspirasi pressure : 12 Trigger sensitivitas : 3,0 14.10 24. Memonitor GCS PEP 8 Time inspirasi 0.8 FiO2 80% Tidal volume 460 RR pasien 19 P Peak 23
S: 15.00 25. Memonitor TTV O:klien tampak gelisah, E4 VET M6 (Compos mentis) S: O: - TD : 179/119 mmHg Nadi: 110 x/menit RR : 22 x/menit suhu: 36,5 oC
PEP 8 Time inspirasi 0.8 FiO2 80% Tidal volume 450 RR pasien 20 P Peak 24
S: 15.25 27. Mengauskultasi suara nafas dan O:klien tampak gelisah, catat adanya suara tambahan E4 VET M6 (Compos mentis) S:O: TD : 125/82 mmHg Nadi: 97 x/menit RR : 23 x/menit suhu: 36,5 oC SPO2 97% model PA / C RR mesin 12 x/m Inspirasi pressure : 12 Trigger sensitivitas : 3,0 16.05 29. Memberikan Injeksi hexilon 125 PEP 8 Time inspirasi 0.8 FiO2 80% Tidal volume 470 RR pasien 22
16.00
P Peak 22
16.10
S: 17.00 31. Memonitor TTV O:klien tampak gelisah, E4 VET M6 (Compos mentis) S:O: TD : 120/82 mmHg Nadi: 93 x/menit RR : 21 x/menit suhu: 36,5 oC SPO2 97% model PA / C RR mesin 12 x/m Inspirasi pressure : 12 Trigger sensitivitas : 3,0 17.10 32. Memonitor GCS PEP 8 Time inspirasi 0.8 FiO2 80% Tidal volume 440 RR pasien 22 P Peak 20
S: 18.00 33. Memonitor TTV O:klien tampak gelisah, E4 VET M6 (Compos mentis) S:O: - TD : 97/67 mmHg
Nadi: 158 x/menit RR : 35 x/menit suhu: 36,5 oC SPO2 80% model PA / C RR mesin 12 x/m Inspirasi pressure : 12 Trigger sensitivitas : 3,0
PEP 8 Time inspirasi 0.8 FiO2 80% Tidal volume 455 RR pasien 23 P Peak 21
18.05
18.10
19.00
36. Memonitor TTV S:O: TD : 126/88 mmHg Nadi: 91 x/menit RR : 20 x/menit suhu: 36,5 oC SPO2 96% model PA / C RR mesin 12 x/m Inspirasi pressure : 12 Trigger sensitivitas :
3,0 PEP 8 Time inspirasi 0.8 FiO2 80% Tidal volume 450 RR pasien 24 P Peak 22
S: 19.10 37. Memonitor GCS O:klien tampak gelisah, E4 VET M6 (Compos mentis)
20.00
2.
08.30
08.35
2. mengkaji
karakteristik
produksi sputum
09.40 3. Mengauskultasi area paru, dan kaji S: frekuensi/kedalaman serta gerakan dada. pernafasan O: nafas klien cepat dan dangkal, nafas. terlihat sesak
13.30
20.00
5. Operan jaga
09.15
1. memperhatikan kesalahan dalam S: komunikasi dan berikan umpan O: Klien tidak dapat bicara balik. namun mengerti dengan
09.45
2. Meminta pasien untuk mengikuti S: perintah sederhana (seperti buka O: klien tidak mata, dapat hanya mata, tunjuk ke pintu) ulangi membuka dengan sederhana. kata/kalimat
12.15
3. Meminta pasien untuk menulis S: nama pendek. dan/atau kalimat yang O: klien tidak dapat
menuliskan kalimat
15.20 4. Menempatkan
pemberitahuan pada ruang perawat dengan dan ruangan pasien tentang adanya saturasi gangguan bicara. Berikan
mengetukan oksigen
khusus bila perlu. 16.20 S: 5. Memberikan metode komunikasi O: klien berespon setuju alternative, papan tulis, seperti menulis di dengan mengangkat ibu
gambar.
petunjuk visual (gerakan tangan, dengan gambar-gambar, daftar kebutuhan, kepala demonstrasi). 17.35 6. Mengatakan secara S: -
dengan pasien, bicara perlahan, dan baik dengan menggangguk dengan pertanyaan tenang. terbuka Gunakan dan menggeleleng dengan
jawaban
ya/tidak,
selanjutnya
Evaluasi 3 No Tanggal/Jam 1. Rabu, 18 September 2013 Jam 20.00 WIB Dx Evaluasi TTD
Ketidakefektifan S: pola nafas b.d O: - klien terpasang ETT hiperventilasi Klien mengatakan sedikit rileks TTV TD : 121/84 mmHg Nadi: 97 x/menit RR : 21 x/menit suhu: 36,5 oC SPO2 80% Respirasi model PA / C RR mesin 12 x/m Inspirasi pressure : 12 Trigger sensitivitas : 3,0 PEP 8 Time inspirasi 0.8 FiO2 80% Tidal volume 450 RR pasien 24 P Peak 22
sebagian,
mengatakan sedikit rileks, TTV TD : 121/84 mmHg Nadi: 97 x/menit RR : 21 x/menit suhu: 36,5 oC SPO2 80%
ventilator
mekanik, terapi inhalasi Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi 2. Rabu, 18 September 2013 Jam 20.00 WIB Ketidakefektifan S: bersihan nafas Penumpukan sekret jalan O: - klien masih belum bisa batuk b.d Terdapat sekret dijalan nafas Sekret putih, kental, banyak Monitor vital sign Monitor BGA Monitor ventilator
A : Masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d Penumpukan sekret belum teratasi ditandai dengan, masih keluar sekret banyak, kental, berwarna putih P : Lanjutkan intervensi Auskultasi area paru dan Kaji frekuensi / kedalaman
pernafasan dan gerakan dada Lakukan penghisapan sesuai indikasi Kaji karakteristik dan produksi sputum 3 Rabu, 18 September 2013 Hambatan komunikasi S: O: klien tidak dapat bicara dan Terapi inhalasi
b.d saraf -
menulis Klien terpasang ETT Klien mampu memberi isyarat dengan menggeleng dan
A: Masalah ketidakefektifan pola nafas b.d perubahan sistem saraf pusat teratasi sebagian, ditandai dengan Klien mampu memberi isyarat dengan menggeleng dan
mengikuti perintah sederhana (seperti buka mata, tunjuk ke pintu) ulangi dengan
kata/kalimat yang sederhana. Tempatkan pemberitahuan perawat Gunakan pertanyaan terbuka pada tanda ruang