Sunteți pe pagina 1din 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA SISTEM PENGLIHATAN DENGAN MASALAH ASTIGMATISMA A.

PENGERTIAN Astigamatisma adalah keadaan dimana terdapat variasi pada kurvatur kornea atau lensa pada meridian yang berbeda yang mengakibatkan berkas cahaya tidak difokuskan pada satu titik. Astigmatisma adalah sebuah gejala penyimpangan dalam pembentukkan bayangan pada lensa, hal ini disebabkan oleh cacat lensa yang tidak dapat memberikan gambaran/ bayangan garis vertikal dengan horizotal secara bersamaan.cacat mata ini dering di sebut juga mata silinder. Mata astigmat atau mata silindris adalah suatu keadaan dimana sinar yang masuk ke dalam mata tidak terpusat pada satu titik saja tetapi sinar tersebut tersebar menjadi sebuah garis.(2 Astigmatisma merupakan kelainan pembiasan mata yang menyebabkan bayangan penglihatan pada satu bidang fokus pada jarak yang berbeda dari bidang sudut.(! "ada astigmatisma berkas sinar tidak difokuskan ke retina di dua garis titik api yang saling tegak lurus. (2 B. ETIOLOGI Astigmatisma terjadi akibat kelainan kelengkungan permukaan kornea.#ayi yang baru lahir biasanya mempunyai kornea yang bulat atau sferis yang di dalam perkembangannya terjadi keadaan apa yang disebut astigmatisme with the rule (astigmat lazim yang berarti kelengkungan kornea pada bidang vertikal bertambah atau lebih kuat atau jari$jarinya lebih pendek dibanding jari$jari kelengkungan kornea di bidang horizontal. (2 Astigmatisma juga sering disebabkan oleh adanya selaput bening yang tidak teratur dan lengkung kornea yang terlalu besar pada salah satu bidangnya. "ermukaan lensa yang berbentuk bulat telur pada sisi datangnya cahaya, merupakan contoh dari lensa astigmatis. %elain itu daya akomodasi mata tidak dapat mengkompensasi kelainan astigmatisma karena pada akomodasi, lengkung lensa mata tidak berubah sama kuatnya di semua

bidang. &engan kata lain, kedua bidang memerlukan koreksi derajat akomodasi yang berbeda, sehingga tidak dapat dikoreksi pada saat bersamaan tanpa dibantu kacamata.
(!

Adapaun bentuk$bentuk astigmat adalah sebagai berikut' (. Astigmat Reguler yaitu pembiasan bertambah atau berkurang
(2

astigmat yang memperlihatkan kekuatan

perlahan$lahan secara teratur dari satu meridian meridian berikutnya.

2. Astigmat

ireguler : astigmat yang terjadi tidak mempunyai dua meridian yang saling tegak lurus. Astigmat ireguler dapat terjadi akibat kelengkungan kornea pada meridian yang sama berbeda sehingga bayangan menjadi ireguler. Astigmatisma ireguler terjadi akibat infeksi kornea,trauma dan distrofi atau akibat selaput bening. . PATO!ISIOLOGI Mata seseorang secara alami berbentuk bulat.. &alam keadaan normal, ketika cahaya memasuki mata, itu dibiaskan merata, menciptakan pandangan yang jelas objek. Astigmatisma terjadi akibat kelainan kelengkungan permukaan kornea.#ayi yang baru lahir biasanya mempunyai kornea yang bulat atau sferis yang di dalam perkembangannya terjadi keadaan apa yang disebut astigmatisme with the rule (astigmat lazim yang berarti kelengkungan kornea pada bidang vertikal bertambah atau lebih kuat atau jari$jarinya lebih pendek dibanding jari$jari kelengkungan kornea di bidang horizontal. Mata seseorang dengan %ilindris berbentuk lebih mirip sepak bola atau bagian belakang sendok.. )ntuk orang ini, ketika cahaya memasuki mata itu dibiaskan lebih dalam satu arah daripada yang lain, sehingga hanya bagian dari obyek yang akan fokus pada satu *aktu.. +bjek pada jarak pun dapat muncul buram dan bergelombang. "ada kelainan mata astigmatisma, bola mata berbentuk ellips atau lonjong, seperti bola rugby, sehingga sinar yang masuk ke dalam mata tidak akan bertemu di satu titik retina. %inar akan dibiaskan tersebar di retina. ,al ini akan menyebabkan pandangan menjadi kabur, tidak jelas, berbayang, baik pada saat untuk melihat jarak jauh maupun dekat. D. PENGKA"IAN #. RIWA$AT KESEHATAN
(2

(.-i*ayat oftalmik %ebelum melakukan pengkajian fisik mata, pera*at harus mendapatkan ri*ayat oftalmik, medis, dan terapi pasien, dimana semuanya dapat saja berperan dalam kondisi oftalmik sekarang. .nformasi yang harus diperoleh meliputi informasi mengenai penurunan tajam penglihatan dan upaya keamanan dan tergantung pada alasan melakukan pemeriksaan oftalmik. -i*ayat keadaan oftalmik sangat penting saat mengumpulkan data dasar. /ita harus menyelidiki setiap ri*ayat kelainan mata, seperti pandangan kabur, objek tidak begitu jelas, pandangan berbayang, baik pada saat untuk melihat jarak jauh maupun dekat. -ingkasan ri*ayat oftalmik bagi setiap pasien harus meliputi pertanyaan berikut $ /apan sakit mata mulai dirasakan $ Apakah gangguan penglihatan ini mempengaruhi ketajaman penglihatan. $ #agaimana gangguan penglihatan terjadi ( perlahan/tiba$tiba . $ Apakah pasien merasakan ada perubahan dalam matanya ( kemerahan, bengkak, berair . $ Apakah perubahan yang terjadi sama pada kedua matanya . $ Apakah pasien sedang berobat tertentu ( sebutkan dan sudah berapa lama menggunakannya. $ Apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit serupa . $ Apakah pasien menderita ' ,ipertensi, &M $ Aapkah ada kerusakan melihat *aktu senja. 2.. -i*ayat psikososial &aerah pengkajian penting lainnya meliputi psikologis, demografis, dan keprihatinan lingkungan rumah %.PEMERIKSAAN Astigmatisma bisa diperiksa dengan cara pengaburan (fogging technique of refraction) yang menggunakan kartu snellen, bingkai percobaan, sebuah set lensa coba, dan kipas astigmat. "emeriksaan astigmat ini menggunakan teknik sebagai berikut yaitu' (."asien duduk menghadap kartu %nellen pada jarak 0 meter, 2."ada

mata dipasang bingkai percobaan, !.%atu mata ditutup, 1.&engan mata yang terbuka pada pasien dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan dengan lensa (2 atau ($ sampai tercapai ketajaman penglihatan terbaik, 3."ada mata tersebut dipasang lensa (2 yang cukup besar (misal % 2 !.44 untuk membuat pasien mempunyai kelainan refreksi astigmat miopikus, 0."asien diminta melihat kartu kipas astigmat, 5."asien ditanya tentang garis pada kipas yang paling jelas terlihat, 6.#ila belum terlihat perbedaan tebal garis kipas astigmat maka lensa %( 2 !.44 diperlemah sedikit demi sedikit hingga pasien dapat menentukan garis mana yang terjelas dan terkabur, 7.8ensa silinder ($ diperkuat sedikit demi sedikit dengan sumbu tersebut hingga tampak garis yang tadi mula$mula terkabur menjadi sama jelasnya dengan garis yang terjelas sebelumnya, (4.#ila sudah dapat melihat garis$garis pada kipas astigmat dengan jelas,lakukan tes dengan kartu %nellen, ((.#ila penglihatan belum 0/0 sesuai kartu %nellen, maka mungkin lensa (2 yang diberikan terlalu berat,sehingga perlu mengurangi lensa (2 atau menambah lensa ($ , (2."asien diminta membaca kartu %nellen pada saat lensa ($ ditambah perlahan$lahan hingga ketajaman penglihatan menjadi 0/0. dipakai sehingga gambar kipas astigmat tampak sama jelas. E. DIAGNOSA KEPERAWATAN (. "erubahan sensori$persepsi (visual yang berhubungan dengan perubahan kemampuan memfokuskan sinar pada retinas 2. 9angguan rasa nyaman (pusing yang berhubungan dengan usaha memfokuskan mata !. -esiko cedera yang berhubungan dengan keterbatasan penglihatan !. INTER&ENSI (. "erubahan sensori$persepsi (visual yang berhubungan dengan perubahan kemampuan memfokuskan sinar pada retinsa. :ujuan ' $ /etajaman "englihatan klien meningkat dengan bantuan alat. $ /lien mengenal gangguan sensori yang terjadi dan melakukan kompensasi terhadap perubahan.
(! (!

%edangkan nilainya ' &erajat astigmat sama dengan ukuran lensa silinder ($ yang

.ntervensi ' $ ;elaskan penyebab terjadinya gangguan penglihatan. -asional ' "engetahuan tentang penyebab mengurangi kecemasan dan dalam tindakan kepera*atan. $ 8akukan uji ketajaman penglihatan. -asional ' mengetahui visus dasar klien dan perkembangannya setelah diberikan tindakan. $ /olaborasi dengan tim medis dalam pemberian lensa kontak / kacamata bantu atau operasi (keratotomi radikal , epikeratofakia, atau foto refraktif keratektomi (<-/ untuk miopia. "ada <-/, laser digunakan untuk mengangkat lapisan tipis dari kornea, sehingga dapat mengoreksi lingkungan kornea yang berlebihan yang mengganggu pemfokusan cahay yang tepat melalui lensa. "rosedur ini dilakukan kurang dari satu menit. "erbaikan visual tampak dalam !$3 hari. 2. 9angguan rasa nyaman (pusing yang berhubungan dengan usaha memfokuskan mata :ujuan ' -asa nyaman klien terpenuhi. /riteria hasil ' $ /eluhan klien (pusing, mata lelah, berair, fotofobia, berkurang / hilang. $ /lien mengenal gejala gangguan sensori dan dapat berkompensasi terhadap perubahan yang terjadi. .ntervensi ' $ ;elaskan penyebab pusing, mata lelah, berair, fotofobia. -asional ' mengurangi kecemasan dan meningkatkan pengetahuan klien sehingga klien kooperatif dalam tindakan kepera*atan. $ Anjurkan agar klien cukup istirahat dan tidak melakukan aktivitas membaca terus menerus. -asional ' mengurangi kelelahan mata sehingga pusing berkurang. $ 9unakan lampu/ penerangan yang cukup (dari atas dan belakang saat membaca. Mengurangi silau dan akomodasi mata yang berlebihan. $ /olaborasi ' pemberian kacamata untuk meningkatkan tajam penglihatan klien. !. -esiko cedera yang berhubungan dengan keterbatasan penglihatan. :ujuan ' tidak terjadi cedera

/riteria ,asil ' $ /lien dapat melakukan aktivitas tanpa mengalami cedera. $ /lien dapat mengidentifikasi potensial bahaya dalam lingkungan. .ntervensi ' $ ;elaskan tentang kemungkinan yang terjadi akibat penurunan tajam penglihatan. -asional ' perubahan ketajaman penglihatan dan kedalaman persepsi dapat meningkatkan resiko cedera sampai klien belajar untuk mengompensasi. $ #eritahu klien agar lebih berhati$hati dalam melakukan aktifitas. $ #atasi aktivitas seperti mengendarai kendaraan pada malam hari. -asional ' mengurangi potensial bahaya karena penglihatan kabur. $ 9unakan kacamata koreksi / pertahankan perlindungan mata sesuai indikasi untuk menghindari cedera

Da'tar (usta)a
(. ;ames,#ruce., =he*, =hris., #ro*n, Anthony., 244!. 8ecture >otes ?disi kesembilan. ;akarta' ?rlangga.hal !1$!0. 2. .lyas,%idarta. 2440. .lmu "enyakit Mata. ?disi ketiga. =etakan ketiga. ;akarta' #alai "enerbit </)..hal 6($6!. !. .lyas %idarta. 244!. &asar$&asar "emeriksaan &alam .lmu "enyakit Mata. ?disi kedua.=etakan pertama.;akarta' #alai "enerbit </)..hal !1$!7. 1. ,all,> 9uyton . 2445. #uku Ajar <isiologi /edokteran. ;akarta' ?9=.hal 560$574. Astigmatisme. Adalah kondisi di mana sinar - sinar sejajar yang masuk ke bolamata, oleh media refrakta dibiaskan tidak sama pada setiap meredian, sehingga terjadi lebih dari satu titik fokus. Sebagaimana diketahui, pada mata emmetropia, myopia, dan hypermetropia, sinar sejajar yang masuk ke bola mata, sama - sama dibiaskan menjadi satu titik fokus, hanya letaknya terhadap retina yang berbeda beda. Mengapa hanya dibiaskan pada satu titik? Karena seluruh bidang meredian dari sistem optis bolamata berkekuatan berdaya bias! sama. "erhatikan ilustrasi di +ftalmologi.

ba#ah ini yang menggambarkan bidang media refrakta yang dibagi menjadi $ meredian meskipun sebenarnya bisa jauh lebih banyak dari itu, dari %& -'(%&! yaitu meredian % atau )*%&, $+&, ,%&, dan )'+&.

-erlihat bah#a pada keempat bidang meredian sistem optis bola mata tersebut memiliki kekuatan bias yang sama, yaitu *% .ioptri, terlepas bah#a itu akan menghasilkan kondisi emmetropia normal!, miopia, atau hipermetropia. "ola kekuatan bias seperti itu akan menghasilkan satu titik fokus. Sekarang /oba perhatikan ilustrasi yang ini0

.an yang ini0

"ada kedua gambar di atas nampak terdapat pola kekuatan bias yang tidak seragam di semua bidang meredian. "ola kekuatan bias seperti itu akan menghasilkan lebih dari ) titik fokus, karena setiap kekuatan bias yang ada akan memiliki panjang fokusnya sendiri, sehingga jika misalnya! terdapat )% perbedaan kekuatan bias, maka juga akan terdapat )% perbedaan panjang fokus. 1tomatis ini akan menghasilkan )% titik fokus yang letaknya akan membentuk garis searah dengan sumbu aksial bola mata. 2lustrasi berikut ini akan menunjukkan pola fokus tersebut, dengan mengambil kekuatan bias yang terbesar dan terke/il dari 3 ilustrasi gambar 4 dan 5! di atas.

"ada ilustrasi di atas, meredian yang berkekuatan bias 6*% . mempunyai fokus di titik A, sedangkan meredian yang berkekuatan bias 67* . mempunyai fokus di titik 4. Antara titik 4 dan A adalah merupakan titik - titik fokus dari bidang meredian yang berkekuatan bias antara 67*. s8d 6*%. dan membentuk suatu garis fokus. 2tulah sebabnya astigmatism juga dinamakan pembiasan tanpa titik fokus, karena fokus yang terbentuk adalah berupa garis. .erajat astigmatism diukur berdasarkan perbedaan antara kekuatan bias yang terbesar dengan kekuatan

bias yang terke/il pada meredian - meredian utamanya. Kalau anda sempat iseng - iseng, /oba hitung berapa derajat astigmatism yang ditunjukkan di beberapa ilustrasi di atas. Se/ara garis besar, bentuk astigmatism dibedakan menjadi 3, yaitu astigmatism regular dan astigmatism irregular. Astigmatism regular, adalah bentuk astigmatism yang meredian meredian utamanya meredian yang berkekuatan bias terbesar dan meredian yang berkekuatan bias terke/il! saling tegak lurus. Astigmatism irregular, adalah astigmatism yang meredian meredian utamanya tidak saling tegak lurus. "embahasan se/ara lebih lengkap mengenai bentuk dan jenis - jenis astigmatism, ada di artikel yang ini. Penyebab Astigmatism. 4eberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya perbedaan kekuatan bias seperti yang telah diuraikan diatas adalah 0 ). Kelengkungan kornea yang tidak spheri/al kelengkungan yang beraturan dan sama di semua bidang meredian!. Astigmatism yang ditimbulkannya dinamakan astigmatism kornea. Astigmatism ini, jika tidak terlalu besar dapat terkoreksi dengan pemakaian lensa kontak keras8kaku hard /onta/t lens!. 3. Kelengkungan lensa kristalin yang tidak spheri/al. Astigmatism yang ditimbulkannya dinamakan astigmatism internal. '. -erjadi kekeruhan yang tidak merata di media refrakta kornea, humor a9ueos, lensa kristalin, atau :itreuos humor!. "ada beberapa penderita katarak stadium a#al immatura! dapat mengalami astigmat seperti ini. $. Kombinasi antara beberapa faktor di atas. Kondisi astigmatism juga sekaligus dapat dialami oleh penderita miopia ataupun hipermetropia. Gejala gejala Astigmatism. "ada astigmatism rendah 0 ). Mata /epat terasa lelah, terutama pada saat melakukan pekerjaan yang teliti pada jarak fiksasi. 3. -erasa kabur sementara pada saat melihat dekat. 4iasanya dikurangi dengan menutup mata atau mengu/ek u/ek mata seperti pada hypermetropia. ;ejala seperti ini mungkin juga terjadi pada hypermetropia tingkat rendah. "enderita astigmatism rendah biasanya tidak menunjukkan keluhan8gejala jika mereka tidak bekerja dengan keletihan yang tinggi. '. Sakit kepala bagian frontal. "ada astigmatism tinggi 0 ). "englihatan kabur, sedikit atau jarang ada keluhan sakit kepala maupun asthenopia, tapi dapat terjadi setelah memakai lensa yang kurang lebih8mendekati koreksi astigmatsm tingginya. Keluhan ini mungkin ditimbulkan oleh akomodasi, karena akomodasi tidak dapat memberi po#er /ylinder sehingga tidak dapat membantu astigmatism tinggi dalam mengkoreksi kekaburan penglihatannya. Adalah tidak selalu mungkin untuk menetralisir astigmatism sepenuhnya, sehingga astigmatism yang tersisa dapat menimbulkan ketidaknyamanan, paling tidak di tahap a#al pemakaian lensa koreksi.

3. Memiringkan kepala adalah keluhan kedua yang paling sering pada astigmatism oblik yang tinggi. '. Memutar mutar kepala agar melihat lebih jelas, kadang juga pertanda akan adanya astigmatism tinggi. $. Menyipitkan mata seperti pada penderita myopia. <al ini dilakukan untuk mendapatkan efek pinhole atau stenopai/. =amun, penderita astigmatism juga menyipitkan mata pada saat melihat dekat, tidak hanya pada #aktu melihat jauh. +. Memegang ba/aan lebih mendekati mata, seperti pada myopia. Mengatasi Kondisi Astigmatism. Sebagaimana miopia dan hipermetropia, astigmatisme pada umumnya diatasi dengan pemberian lensa koreksi maupun tindakan operatif ">K atau ?AS2K!. ?ensa koreksi untuk astigmatism ini disebut lensa berukuran /ylindris! se/ara umum bentuknya hampir sama dengan lensa untuk koreksi miopia maupun hipermetropia. <anya saja, bila di/ermati lensa yang mempunyai ukuran /ylindris akan mempunyai kelengkungan yang berbeda di 3 meredian yang saling tegak lurus. 1tomatis kekuatan daya bias di kedua meredian tersebut juga berbeda. =ah, perbedaan antara kedua kekuatan daya bias itulah ukuran dioptri /ylindrisnya. "emasangan lensa yang mempunyai ukuran /ylindris harus memperhatikan a@is /ylindrisnya. Aika pemasangannya tidak benar, lensa koreksi tersebut akan menimbulkan ketidaknyamanan yang kadang - kadang oleh pemakainya direspon dengan keluhan pusing. Bh, iya.. ja#aban untuk pertanyaan iseng di atas adalah 0 *% . - 7* .C 3 . .ioptri!. Se/ara garis besar, ada 3 jenis astigmatisme, yaitu astigmatisme regular dan astigmatisme irregular. Astigmatisme regular. Astigmatisme dikategorikan regular jika meredian - meredian utamanya meredian di mana terdapat daya bias terkuat dan terlemah di sistem optis bolamata!, mempunyai arah yang saling tegak lurus. Misalnya, jika daya bias terkuat berada pada meredian ,%&, maka daya bias terlemahnya berada pada meredian )*%&, jika daya bias terkuat berada pada meredian $+&, maka daya bias terlemah berada pada meredian )'+&. Astigmatisme jenis ini, jika mendapat koreksi lensa /ylindris yang tepat, akan bisa menghasilkan tajam penglihatan normal. -entunya jika tidak disertai dengan adanya kelainan penglihatan yang lain. 4ila ditinjau dari letak daya bias terkuatnya, bentuk astigmatisme regular ini dibagi menjadi 3 golongan, yaitu0 ). Astigmatisme Dith -he >ule. Aika meredian :ertikal memiliki daya bias lebih kuat dari pada meredian horisontal. Astigmatisme ini dikoreksi dengan 5yl - pada a@is :ertikal atau 5yl 6 pada a@is horisontal.

3. Astigmatisme Against -he >ule. Aika meredian horisontal memiliki daya bias lebih kuat dari pada meredian :ertikal. Astigmatisme ini dikoreksi dengan 5yl - pada a@is horisontal atau dengan 5yl 6 pada a@is :ertikal.

Sedangkan menurut letak fokusnya terhadap retina, astigmatisme regular dibedakan dalam + jenis, yaitu 0 Kesepakatan: untuk menyederhanakan penjelasan, titik fokus dari daya bias terkuat akan disebut titik A, sedang titik fokus dari daya bias terlemah akan disebut titik B.

). Astigmatismus Myopi/us Simple@. Astigmatisme jenis ini, titik A berada di depan retina, sedangkan titik 4 berada tepat pada retina. "ola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah Sph %,%% 5yl -E atau Sph -F 5yl 6E di mana F dan E memiliki angka yang sama.

3. Astigmatismus <ypermetropi/us Simple@. Astigmatisme jenis ini, titik A berada tepat pada retina, sedangkan titik 4 berada di belakang retina. "ola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah Sph %,%% 5yl 6E atau Sph 6F 5yl -E di mana F dan E memiliki angka yang sama.

'. Astigmatismus Myopi/us 5ompositus. Astigmatisme jenis ini, titik A berada di depan retina, sedangkan titik 4 berada di antara

titik A dan retina. "ola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah Sph -F 5yl -E.

$. Astigmatismus <ypermetropi/us 5ompositus. Astigmatisme jenis ini, titik 4 berada di belakang retina, sedangkan titik A berada di antara titik 4 dan retina. "ola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah Sph 6F 5yl 6E.

+. Astigmatismus Mi@tus. Astigmatisme jenis ini, titik A berada di depan retina, sedangkan titik 4 berada di belakang retina. "ola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah Sph 6F 5yl -E, atau Sph -F 5yl 6E, di mana ukuran tersebut tidak dapat ditransposisi hingga nilai F

menjadi nol, atau notasi F dan E menjadi sama - sama 6 atau -.

Aika ditinjau dari arah a@is lensa koreksinya, astigmatisme regular ini juga dibedakan menjadi ' jenis, yaitu0 ). Astigmatisme Simetris. Astigmatisme ini, kedua bolamata memiliki meredian utama yang de:iasinya simetris terhadap garis medial. 5iri yang mudah dikenali adalah a@is /ylindris mata kanan dan kiri yang bila dijumlahkan akan bernilai )*%& toleransi sampai )+&!, misalnya kanan 5yl -%,+%F$+& dan kiri 5yl -%,7+F)'+&. 3. Astigmatisme Asimetris. Aenis astigmatisme ini meredian utama kedua bolamatanya tidak memiliki hubungan yang simetris terhadap garis medial. 5ontohnya, kanan 5yl -%,+%F$+& dan kiri 5yl -%,7+F)%%&. '. Astigmatisme 1bli9ue. Adalah astigmatisme yang meredian utama kedua bolamatanya /enderung searah dan sama - sama memiliki de:iasi lebih dari 3%& terhadap meredian horisontal atau :ertikal. Misalnya, kanan 5yl -%,+%F++& dan kiri 5yl -%,7+F++&. Astigmatisme Irregular. 4entuk astigmatisme ini, meredian - meredian utama bolamatanya tidak saling tegak lurus. Astigmatisme yang demikian bisa disebabkan oleh ketidakberaturan kontur permukaan kornea atau pun lensa mata, juga bisa disebabkan oleh adanya kekeruhan tidak merata pada bagian dalam bolamata atau pun lensa mata misalnya pada kasus katarak stadium a#al!. Astigmatisme jenis ini sulit untuk dikoreksi dengan lensa ka/amata atau lensa kontak lunak softlens!. Meskipun bisa, biasanya tidak akan memberikan hasil akhir yang setara dengan tajam penglihatan normal. Aika astigmatisme irregular ini hanya disebabkan oleh ketidakberaturan kontur permukaan kornea, peluang untuk dapat dikoreksi dengan optimal masih /ukup besar, yaitu dengan pemakaian lensa kontak kaku hard /onta/t lens! atau dengan tindakan operasi ?AS2K, keratotomy!. 1h ya, berdasarkan faktor penyebabnya, astigmatisme juga dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu 0

). Astigmatisme kornea. Astigmatisme ini disebabkan oleh kelengkungan permukaan kornea yang tidak spherical seperti lengkung bola!, jadi bisa dikatakan peyang. 3. Astigmatisme internal. Astigmatisme ini disebabkan oleh adanya ketidaksamaan daya bias pada semua meredian di internal bolamata, baik pada lensa mata maupun pada badan ka/a :itreus humor!.
http://rezasyahbandi.blogspot.com/2011/11/askep-astigmatisma.html

S-ar putea să vă placă și