Sunteți pe pagina 1din 33

LAPORAN PENDAHULIAN ASMA DI POLI PARU RS dr.

SOEPRAOEN MALANG

OLEH : NURUL WIENDA WARDHANI (12.1.040)

POLITEKNIK KESEHATAN RST dr. SOEPRAOEN MALANG 2012

LAPORAN PENDAHULUAN ASMA DI POLI PARU RST dr. SOEPRAOEN

I. KONSEP DASAR
A. Definisi Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten reversibel dimana trakhea dan bronki berespon dalan secara hiperaktif terhadap stimuli teretentu. Asma dimanifestsikan dengan penyempitan jalan, yang mengakibatkan dispnea,batuk, dan mengi. B. Klasifikasi Asma dibagi menjadi tiga jenis yaiyu asma alergik, asma dopatik atau nonalergik,dan asma gabungan. 1. Asma Alergik Disebabkan oleh alergen atau alergen yang dikenal, misalnya serbuk sari,binatang, makanan,jamur,amarah. Kebanyakan alergen terdapat di udara dan musiman, pasien dengan asma alergik biasanya mempunyai riwayat keluarga alergik. 2. Asma Idiopatik atau Nonalergen Tidak berhubungan dengan alergen spesifik.faktor-faktor seperti common cold,infeksi respiratorius,latiha,emosi,dan polutan lingkungan dapat mencetuskan serangan.

3. Asma Gabungan Asma gabungan adalah bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari bentuk alergik maupun bentuk idiopatin atau nonalerhik. C. Etiologi Sebagai pemicu timbulnya serangan dapat berupa pasien dengan riwayat alergi seperti urtikaria,rinitis,eksema. Antigen sebagai pemicu asma seperti asap debu,makanan,obat,bulu hewan,infeksi,virus,bakteri,jamur.

D. Anatomi

E. Manifestasi Klinik Pasien merasa sesak nafas sampai mersa tercekik dan harus berdiri atau duduk bernafas. Tampak penggunaan otot bantu nafas tambahan. RR meningkat. Muncul bunyi mengi (lebih jelas bila auskultasi) dan waktu ekspirasi memanjang. Batuk kering atau berdahak Saat serangan akut bisa bisa terjadi hipoksia,hipokapnia,alkalosis respiratori.bila kronis bisa hiperkapnia dan asidosis respiratorius. Umummnya serangan asma sering kambuh saat malam hari.

F. Pathway Spasme otot bronkus Sumbatan mukus Edema Inflamasi dinding bronkus

Obstruksi saluran nafas (bronkospasme)

Alveoli tertutup

DX : bersihan jalan nafas tidak efektif Penyempitan jalan nafas Hipoksemia


Dx : Gangguan

pertukaran gas

Peningkata kerja pernafasan

Asidosis metabolik

Dx Kurang pengetahuan

Peningkatan O2

Penurunan masukan oral

Hyperventilasi Dx: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Retensi CO2

Asidosis respiratorik

G. Penatalaksanaan Posisikan pasien semi fowler Oksigen nasal atau masker Menghindari faktor pencetus, seperti debu, asap, bulu binatang, marah. Menggunakan obat-obatan : - Golongan bronkodilator : Salbutamol,albuterol,isoproternol Salbutamol paling sering digunakan dalam sediaan nobulasi

(ventolin),oral, dan injeksi. - Golongan metilxantin :Aminophylin,teophylin Dalam bentuk oral dan injeksi. - Kortikosteroid : Prednison, dexametason, methylpertnisolon. Untuk mengurangi efek inflamasi H. Pemeriksaan penunjang 1. Pemeriksaan sputum 2. Pemeriksaan gas darah 3. Pemeriksaan radiologi I. Komplikasi 1. Atelektasis 2. Pneumothoraks 3. Emfisema 4. Gagal nafas

II. ASUHAN KEPERAWATAN A. Identitas klien B. Alasan masuk rumah sakit C. Keluhan sangat ini D. Pengkajian 1) B1 (Breath) 2) B2 (Blood) 3) B3 (Brain) 4) B4 (Bladder) 5) B5 (Bowel) 6) B6 (Bone) E. Pemeriksaan diagnostik F. Terapi Medis G. Diagnosa Keperawatan 1) Gangguan pertukaran gas b/d produksi sekret berlebih, kelemahan otot pernafasan,gangguan suplai oksigen. 2) Pola nafas tidak efektif b/d sumbatan jalan nafas, kelelahan 3) Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d sumbatan jalan nafas, kelelahan 4) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia 5) Intoleransi aktifitas b/d kelelahan, dispnea H. Perencanaan Keperawatan 1) Gunakan posisi semi fowler atau fowler, dan sangga lengan pasien R/ : posisi semifowler akan menurunkan diagfragma sehingga memberikan ruang pada organ paru 2) Kaji status pernafasan sekuranganya 4 jam R/ : untuk mendeteksi tanda awal bahaya

3) Rencanakan aktivitas pasien dalam tingkatan yang masih dapat di toleransi R/ : untuk menghindari keletihan 4) Pemantauan tanda-tanda vital R/ : untuk mencegah komplikasi 5) Ajarkan teknik batuk efektif R/ : membersihkan jalan nafas

DAFTAR PUSTAKA 1. Smeltzer,Suzanne C. dan Brenda G. Bare.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddart Edisi 8 Vol.1.Jakarta : EGC 2. Kusuma,Hardhi dan Amin Huda Nurarif,2012.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan NANDA NIC NOC.Yogyakarta : Media Hardy 3. Taylor.Cynthia M.2010.Diagnosis Keperawatan Dengan Rencana

Asuhan.Jakarta : EGC

Resume Asuhan Keperawatan Klien Dengan Dx Asma Di Poli Paru RST dr. Soepraoen 1. Identitas Klien Nama Klien : Tn. S Umur : 50 th Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Alamat : jl.S No. Register : 101719 Dx Medis : asma 2. Alasan MRS Pasien mengatakan sudah 1 minggu batuk-batuk, sesak nafas, setelah itu istri membawa pasien ke IGD lalu di beri obat tetapi masih sesak nafas dan batuk, lalu di bawa lagi ke poli paru 3. Keluhan saat ini Pasien mengatakan batuk-batuk dan sesak nafas 4. Pengkajian a. B1 (Breath) Inspeksi : Pergerakan dada simetris, tampak menggunakan otot bantu nafas, RR : 26x/menit Auskultasi : wheezing (-) Palpasi : vokal fremitus bilateral, tidak ada nyeri tekan Perkusi : terdengar sonor b. B2 (Blood) Inspeksi : Tidak Tampak Pulsasi TTV : TD : 140/90 mmHg S : 37,5o C N : 90x/menit RR : 26x/menit c. B3 (Brain) Kesadaran : Compos mentis K/U : Baik GCS : 4/5/6 d. B4 (Bladder) Pasien BAK 3-4x/hari,warna kuning, bau khas urine e. B5 (Bowel) Pasien BAB 1x/hari,konsistensi padat, bau khas feces f. B6 (Bone) 5 5 5 5

5. Terapi Medis - Ranitidin - Methylpretnisoslon 6. Pemeriksaan penunjang Tidak ada

3 x 150 mg 3x1

7. Analisa data Nama Pasien : Tn. S Umur : 50 th No. Register : 101719 Pengelompokan data DS : px mengatakan batuk, sesak nafas DO : - Px tampak lemah Px batuk-batuk K/U baik RR 26x/mnt

Etiologi Bronkospasme

masalah Bersihan jalan nafas tidak efektif

8. Diagnosa Keperwatan No. Tgl. Diagnosa Keperawatan Muncul Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d Bronkospasme ditandai dengan : DS : px mengatakan batuk, sesak nafas DO : Px tampak lemah Px batuk-batuk K/U baik RR 26x/mnt

Tgl. teratasi

TTD

9. Rencana Asuhan Keperawatan NO TUJUAN/ KH DX 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kx dapat bernapas dengan efektif, ditandai dengan : Px tidak sesak lagi

INTERVENSI

RASIONAL

1. Berikan KIE pasien 2. Posisikan semifowler 3. Ajarkan batuk efektif 4. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi

1. Agar px tidak cemas dengan penyakitnya 2. Untuk bernafas 3. Untuk memudahkan membantu

pengeluaran sekret 4. Untuk mengurangi

sesak nafas

10. NO DX 1

Evaluasi CATATN PERKEMBANGAN TTD

S : PX mengatakan masih sesak, dahak sudah bisa keluar, dan masih batuk O : - KU baik Bunyi vesikuler mmelemah, terdapat suara tambahan, yaitu ronchi RR 22x/mnt

A : masalah belum teratasi P : lanjutkan intervensi 3

FORMAT DISCHARGE PLANNING (PULANG/PINDAH RUANGAN) S Px mengatakan masih sesak nafas,batuk, sulit mengeluarkan dahak

Px tamapk lemas Px batuk-batuk dan sesak

Masalah teratasi sebagian

Lanjutkan intervensi

KIE pasien

Px masih sesak dan batuk

- Anjurkan minum obat dan kontrol rutin

Nama Tn N,masuk ke poli paru di RST dr. Soepraoen pada tanggal 4 Desember 2013 dengan diagnosa ,medis Pneumonia telah dilakukan perawatan diatas untuk itu perlu dilakukan perawtan dirumah : Terapi : - Ranitidin - Methylpretnisoslon Anjuran Kesimpulan 3 x 150 mg 3x1

: Pasien minum obat dan kontrol secara teratur : pasien pulang kerumah

Malang,2 Desember 2013

(Perawat)

1.

2.

3. 4.

Resume Asuhan Keperawatan Klien Dengan Dx Tb Extra Paru Di Poli Paru RST dr. Soepraoen Identitas Klien Nama Klien : Ny. U Umur : 39 th Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : jl.T No. Register : 130965 Dx Medis : TB Extra Paru Alasan MRS Pasien mengatakan sudah 1 minggu lebih leher begkak lalu sakit sampai pinggang kayak diusuk-tusuk, lalu pasien pergi kepuskesmas setelah itu di rujuk pergi ke rst soepraoen Keluhan saat ini Pasien mengatakan leher bengkan, sakit sampai pinggang Pengkajian g. B1 (Breath) Inspeksi : Pergerakan dada simetris, tidak tampak menggunakan otot bantu nafas, RR : 24x/menit Auskultasi : wheezing (-), ronchi (-) Palpasi : vokal fremitus bilateral, tidak ada nyeri tekan Perkusi : terdengar sonor h. B2 (Blood) Inspeksi : Tidak Tampak Pulsasi TTV : TD : 120/80 mmHg S : 37,5o C N : 82x/menit RR : 24x/menit i. B3 (Brain) Kesadaran : Compos mentis K/U : Baik GCS : 4/5/6 j. B4 (Bladder) Pasien BAK 3-4x/hari,warna kuning, bau khas urine k. B5 (Bowel) Pasien BAB 1x/hari,konsistensi padat, bau khas feces l. B6 (Bone) 5 5 5 5

5. Terapi Medis - OAT

6. Pemeriksaan penunjang Hasil laboratorium 15 November 2013 Darah Lengkap Hemoglobin (met Hb) 8,4 Lekosit (Flow impedance) 4.500 LED (Flow impedance) 53 Diabetes (GOD PAP) Gula darah puasa/reduksi 84/tk Lemak Kolesterol (CHOD-PAP) 141 HDL kolesterol (enzyma Colormetric) 32 LDL kolesterol (enzyma Colormetric) 89 Trigliserid (GPO Colormetric) 97 Faal Ginjal Ureum (bartelot) 18 Kreatinin (jaffe) 0,79 Faal hati SGOT (IFFC/37) 34 SGPT (IFFC/37) 13 Foto Thorakx Dalam Batas Normal 7. Analisa data Nama Pasien : Ny.U Umur : 39 th No. Register : 130965 Pengelompokan data Etiologi DS : px mengatakan leher bengkak, sakit sampai tembus pungung seperti di tusuk-tusuk DO : - Px tampak meringis Ada benjolan dileher Skala nyeri 5 (1-10) K/U baik

12-17 mg/dl 4-10 ribu/cmm 4-20 mm/1 jam 70/110/neg mm/dl <200 mg/dl >45 mg/dl <150 mg/dl <150 mg/dl 15-45 mg/dl 0,7-1,4 mg/dl <33 U/L <42 U/L

masalah Nyeri

Proses inflamasi penyakit

8. Diagnosa Keperwatan No. Tgl. Diagnosa Keperawatan Muncul Nyeri b/d Proses inflamasi penyakit ditandai dengan : DS : px mengatakan leher bengkak, sakit sampai tembus pungung seperti di tusuk-tusuk DO : - Px tampak meringis Ada benjolan dileher Skala nyeri 5 (1-10)

Tgl. teratasi

TTD

K/U baik

9. Rencana Asuhan Keperawatan NO TUJUAN/ KH DX 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan : Nyeri kx berkurang

INTERVENSI

RASIONAL

1. Manajemen nyeri 2. Ajarkan teknik relaksasi 3. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi

1. Untuk

membantu

penanganan selanjutnya 2. Untuk mengurangi

ketergantungan analgesik 3. Untuk mengurangi nyeri

10. Evaluasi NO DX 1

CATATN PERKEMBANGAN

TTD

S : PX mengatakan masih nyeri pinggang O : - KU baik Muka kx menyeringai Skala nyeri sedang (4)

A : masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi 3

FORMAT DISCHARGE PLANNING (PULANG/PINDAH RUANGAN) S Px mengatakan masih sesak nafas,batuk, sulit mengeluarkan dahak

Px tamapk lemas Px batuk-batuk dan sesak

Masalah teratasi sebagian

Lanjutkan intervensi

KIE pasien

Px masih sesak dan batuk

- Anjurkan minum obat dan kontrol rutin

Nama Ny. U,masuk ke poli paru di RST dr. Soepraoen pada tanggal 3 Desember 2013 dengan diagnosa ,medis Pneumonia telah dilakukan perawatan diatas untuk itu perlu dilakukan perawtan dirumah : Terapi : - OAT Anjuran Kesimpulan : Pasien minum obat dan kontrol secara teratur : pasien pulang kerumah

Malang,2 Desember 2013

(Perawat)

Resume Asuhan Keperawatan Klien Dengan Dx COPD Di Poli Paru RST dr. Soepraoen 1. Identitas Klien Nama Klien : Tn. M Umur : 78 th Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Alamat : jl.K No. Register : 079843 Dx Medis : COPD 2. Alasan MRS Pasien mengatakan sudah 1 bulan batuk-batuk, sesak nafas, dibuat jalan sedikit sudah sesak kemudian istri membawa pasien ke poli paru 3. Keluhan saat ini Pasien mengatakan batuk-batuk dan sesak nafas 4. Pengkajian a. B1 (Breath) Inspeksi : Pergerakan dada simetris, tampak menggunakan otot bantu nafas, RR : 26x/menit Auskultasi : wheezing (+) Palpasi : vokal fremitus bilateral, tidak ada nyeri tekan Perkusi : terdengar sonor b. B2 (Blood) Inspeksi : Tidak Tampak Pulsasi TTV : TD : 150/90 mmHg S : 37,5o C N : 90x/menit RR : 26x/menit c. B3 (Brain) Kesadaran : Compos mentis K/U : Cukup GCS : 4/5/6 d. B4 (Bladder) Pasien BAK 3-4x/hari,warna kuning, bau khas urine e. B5 (Bowel) Pasien BAB 1x/hari,konsistensi padat, bau khas feces f. B6 (Bone) 5 5 5 5

5. Terapi Medis - Ranitidin 3 x 150 mg - Methylpretnisoslon 3x1 6. Pemeriksaan penunjang Hasil laboratorium 15 November 2013 Darah Lengkap

Hemoglobin (met Hb) Lekosit (Flow impedance) Trombosit (Flow impedance) PCV (Flow impedance) Diabetes (GOD PAP) Gula darah sesaat/reduksi Faal Ginjal Ureum (bartelot) Kreatinin (jaffe) Faal hati SGOT (IFFC/37) SGPT (IFFC/37) 7. Analisa data Nama Pasien : Tn. M Umur : 73 th No. Register : 079843 Pengelompokan data DS : px mengatakan sesak nafas, batuk, di buat jalan sedikit sudah sesak DO : - Px tampak lemas Px tampak lelah K/U baik RR 26x/mnt

16,5 11.400 186.000 45,8 118/tk 29 1,11 27 37

12-17 mg/dl 4-10 ribu/cmm 150-450 ribu 40-50 % <125/neg mm/dl 15-45 mg/dl 0,7-1,4 mg/dl <33 U/L <42 U/L

Etiologi suplai oksigen

masalah Gangguan pertukaran oksigen

8. Diagnosa Keperwatan No. Tgl. Diagnosa Keperawatan Muncul DS : px mengatakan sesak nafas, batuk, di buat jalan sedikit sudah sesak DO : - Px tampak lemas Px tampak lelah K/U baik RR 26x/mnt

Tgl. teratasi

TTD

9. Rencana Asuhan Keperawatan NO TUJUAN/ KH DX 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kx dapat bernapas dengan efektif, ditandai dengan : Px tidak sesak lagi 1.

INTERVENSI

RASIONAL

Auskultasi paru

1. Untuk adanya mengi 2. Untuk sesak nafas 3. Untuk keletihan 4. Untuk kadar O2

mendeteksi

2. Ajarkan batuk efektif 3. Rencanakan aktifitas pasien 4. Berikan posisi yang nyaman

meringankan

menghindari

meningkatkan

10. NO DX 1

Evaluasi CATATN PERKEMBANGAN TTD

S : PX mengatakan masih sesak nafas berkurang O : - px tampak nyaman RR 22x/mnt

A : masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi

FORMAT DISCHARGE PLANNING (PULANG/PINDAH RUANGAN) S Px mengatakan masih sesak nafas,batuk, sulit mengeluarkan dahak

Px tamapk lemas Px batuk-batuk dan sesak

Masalah teratasi sebagian

Lanjutkan intervensi

KIE pasien

Px masih sesak dan batuk

- Anjurkan minum obat dan kontrol rutin

Nama Tn. M,masuk ke poli paru di RST dr. Soepraoen pada tanggal 3 Desember 2013 dengan diagnosa ,medis Pneumonia telah dilakukan perawatan diatas untuk itu perlu dilakukan perawtan dirumah : Terapi : - OAT Anjuran Kesimpulan : Pasien minum obat dan kontrol secara teratur : pasien pulang kerumah

Malang, 4 Desember 2013

(Perawat)

1.

2.

3. 4.

Resume Asuhan Keperawatan Klien Dengan Dx Bronkitis Di Poli Paru RST dr. Soepraoen Identitas Klien Nama Klien : Tn. S Umur : 50 th Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Alamat : jl.S No. Register : 101719 Dx Medis : asma Alasan MRS Pasien mengatakan sudah 1 minggu batuk-batuk, sesak nafas, setelah itu istri membawa pasien ke IGD lalu di beri obat tetapi masih sesak nafas dan batuk, lalu di bawa lagi ke poli paru Keluhan saat ini Pasien mengatakan batuk-batuk dan sesak nafas Pengkajian a. B1 (Breath) Inspeksi : Pergerakan dada simetris, tampak menggunakan otot bantu nafas, RR : 26x/menit Auskultasi : wheezing (-) Palpasi : vokal fremitus bilateral, tidak ada nyeri tekan Perkusi : terdengar sonor b. B2 (Blood) Inspeksi : Tidak Tampak Pulsasi TTV : TD : 140/90 mmHg S : 37,5o C N : 90x/menit RR : 26x/menit c. B3 (Brain) Kesadaran : Compos mentis K/U : Baik GCS : 4/5/6 d. B4 (Bladder) Pasien BAK 3-4x/hari,warna kuning, bau khas urine e. B5 (Bowel) Pasien BAB 1x/hari,konsistensi padat, bau khas feces f. B6 (Bone) 5 5 5 5

5. Terapi Medis - Binosit 1x500mg - Genfit 1x300 mg - Metilprignosis 2x1

6. Pemeriksaan penunjang Hasil laboratorium 19 November 2013 Diabetes (GOD PAP) Gula darah 1 Gula darah 2 Lemak Kolesterol (CHOD PAP) HDL kolesterol (enzyma colormetric) LDL kolesterol (enzyma colormetric) Trigliserid (GPO colormetric) Faal Ginjal Ureum (bartelot) Kreatinin (jaffe) Uric acid Faal hati SGOT (IFFC/37) SGPT (IFFC/37) Foto thoraks : BRONKITIS 7. Analisa data Nama Pasien : Tn. K Umur : 71 th No. Register : 161406 Pengelompokan data DS : px mengatakan batuk, sesak nafas DO : - kx batuk berdahak Bunyi bronkovesikuler, terdapat suara tambahan yaitu wheezing K/U baik RR 26x/mnt

16,5 11.400 212 37 147 139 25 1,11 4,9 18 20

12-17 mg/dl 4-10 ribu/cmm <200 mg/dl >45 mg/dl <150 mg/dl <150 mg/dl 15-45 mg/dl 0,7-1,4 mg/dl 2,5-7,7 mg/dl <33 U/L <42 U/L

Etiologi Sumbatan jalan nafas

masalah Bersihan jalan nafas tidak efektif

8. Diagnosa Keperwatan No. Tgl. Diagnosa Keperawatan Muncul Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d sumbatan jalan nafas ditandai dengan : DS : px mengatakan batuk, sesak nafas DO : - kx batuk berdahak Bunyi bronkovesikuler, terdapat suara tambahan yaitu wheezing K/U baik

Tgl. teratasi

TTD

RR 26x/mnt

9. Rencana Asuhan Keperawatan NO TUJUAN/ KH DX 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kx dapat bernapas dengan efektif, ditandai dengan : Px tidak sesak lagi 1.

INTERVENSI

RASIONAL

Auskultasi paru

5. Untuk adanya mengi 6. Untuk sesak nafas 7. Untuk keletihan 8. Untuk kadar O2

mendeteksi

2. Ajarkan batuk efektif 3. Rencanakan aktifitas pasien 4. Berikan posisi yang nyaman

meringankan

menghindari

meningkatkan

10. Evaluasi NO DX 1

CATATN PERKEMBANGAN

TTD

S : PX mengatakan masih sesak, dahak sudah bisa keluar, dan masih batuk O : - KU baik RR 22x/mnt

A : masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi 3

FORMAT DISCHARGE PLANNING (PULANG/PINDAH RUANGAN) S Px mengatakan masih sesak nafas,batuk, sulit mengeluarkan dahak

Px tamapk lemas Px batuk-batuk dan sesak

Masalah teratasi sebagian

Lanjutkan intervensi

KIE pasien

Px masih sesak dan batuk

- Anjurkan minum obat dan kontrol rutin

Nama Tn. S,masuk ke poli paru di RST dr. Soepraoen pada tanggal 4 Desember 2013 dengan diagnosa ,medis Pneumonia telah dilakukan perawatan diatas untuk itu perlu dilakukan perawtan dirumah : Terapi : - Ranitidin 3 x 1

Anjuran Kesimpulan

: Pasien minum obat dan kontrol secara teratur : pasien pulang kerumah

Malang,5 Desember 2013

(Perawat)

1.

2.

3. 4.

Resume Asuhan Keperawatan Klien Dengan Dx Pneumonia Di Poli Paru RST dr. Soepraoen Identitas Klien Nama Klien : Tn. N Umur : 50 th Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Alamat : jl.K No. Register : 078349 Dx Medis : Pneumonia Alasan MRS Pasien mengatakan sudah 1 bulan batuk-batuk, sesak nafas, badan terkadang panas,sakit dada kalu mengeluarkan dahak,kemudian istri pasien membawa pasien ke poli paru RST dr.Soepraoen Keluhan saat ini Pasien mengatakan batuk-batuk dan sesak nafas,badan terkadang panas Pengkajian a. B1 (Breath) Inspeksi : Pergerakan dada simetris, tampak menggunakan otot bantu nafas, RR : 26x/menit Auskultasi : wheezing (+) Palpasi : vokal fremitus bilateral, tidak ada nyeri tekan Perkusi : terdengar sonor b. B2 (Blood) Inspeksi : Tidak Tampak Pulsasi TTV : TD : 150/90 mmHg S : 37,5o C N : 90x/menit RR : 26x/menit c. B3 (Brain) Kesadaran : Compos mentis K/U : Baik GCS : 4/5/6 d. B4 (Bladder) Pasien BAK 3-4x/hari,warna kuning, bau khas urine e. B5 (Bowel) Pasien BAB 1x/hari,konsistensi padat, bau khas feces f. B6 (Bone) 5 5 5 5

5. Terapi Medis - Ranitidin 3 x 150 mg - Methylpretnisoslon 3x1 6. Pemeriksaan penunjang Hasil laboratorium 16 November 2013

Darah Lengkap Hemoglobin (met Hb) Lekosit (Flow impedance) Trombosit (Flow impedance) PCV (Flow impedance) Diabetes (GOD PAP) Gula darah sesaat/reduksi Faal Ginjal Ureum (bartelot) Kreatinin (jaffe) Faal hati SGOT (IFFC/37) SGPT (IFFC/37) 7. Analisa data Nama Pasien : Tn. N Umur : 50 th No. Register : 078349 Pengelompokan data DS : px mengatakan batuk, sesak nafas,terkdang demam DO : - kx batuk berdahak Terdapat suara tambahan yaitu wheezing K/U baik RR 26x/mnt

16,5 11.400 186.000 45,8 118/tk 29 1,11 27 37

12-17 mg/dl 4-10 ribu/cmm 150-450 ribu 40-50 % <125/neg mm/dl 15-45 mg/dl 0,7-1,4 mg/dl <33 U/L <42 U/L

Etiologi Obstruksi jalan nafas

masalah Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

8. Diagnosa Keperwatan No. Tgl. Diagnosa Keperawatan Muncul Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d Obstruksi jalan nafas ditandai dengan : DS : px mengatakan batuk, sesak nafas,terkdang demam DO : - kx batuk berdahak Bunyi terdapat suara tambahan yaitu wheezing K/U baik

Tgl. teratasi

TTD

RR 26x/mnt

9. Rencana Asuhan Keperawatan NO TUJUAN/ KH DX 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kx dapat bernapas dengan epektif, ditandai dengan : Px tidak sesak lagi

INTERVENSI

5. Kaji pernafasan kx 6. Ajarkan batuk efektif 7. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi

10. NO DX 1

Evaluasi CATATN PERKEMBANGAN TTD

S : PX mengatakan masih sesak, dahak sudah bisa keluar, dan masih batuk O : - KU baik Bunyi vesikuler mmelemah, terdapat suara tambahan, yaitu ronchi RR 22x/mnt

A : masalah belum teratasi P : lanjutkan intervensi 3

FORMAT DISCHARGE PLANNING (PULANG/PINDAH RUANGAN) S Px mengatakan masih sesak nafas,batuk, sulit mengeluarkan dahak

Px tamapk lemas Px batuk-batuk dan sesak

Masalah teratasi sebagian

Lanjutkan intervensi

KIE pasien

Px masih sesak dan batuk

- Anjurkan minum obat dan kontrol rutin

Nama Tn N,masuk ke poli paru di RST dr. Soepraoen pada tanggal 4 Desember 2013 dengan diagnosa ,medis Pneumonia telah dilakukan perawatan diatas untuk itu perlu dilakukan perawtan dirumah : Terapi : - Ranitidin 3 x 1

Anjuran Kesimpulan

: Pasien minum obat dan kontrol secara teratur : pasien pulang kerumah

Malang,6 Desember 2013

(Perawat)

S-ar putea să vă placă și