Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
SOEPRAOEN MALANG
I. KONSEP DASAR
A. Definisi Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten reversibel dimana trakhea dan bronki berespon dalan secara hiperaktif terhadap stimuli teretentu. Asma dimanifestsikan dengan penyempitan jalan, yang mengakibatkan dispnea,batuk, dan mengi. B. Klasifikasi Asma dibagi menjadi tiga jenis yaiyu asma alergik, asma dopatik atau nonalergik,dan asma gabungan. 1. Asma Alergik Disebabkan oleh alergen atau alergen yang dikenal, misalnya serbuk sari,binatang, makanan,jamur,amarah. Kebanyakan alergen terdapat di udara dan musiman, pasien dengan asma alergik biasanya mempunyai riwayat keluarga alergik. 2. Asma Idiopatik atau Nonalergen Tidak berhubungan dengan alergen spesifik.faktor-faktor seperti common cold,infeksi respiratorius,latiha,emosi,dan polutan lingkungan dapat mencetuskan serangan.
3. Asma Gabungan Asma gabungan adalah bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari bentuk alergik maupun bentuk idiopatin atau nonalerhik. C. Etiologi Sebagai pemicu timbulnya serangan dapat berupa pasien dengan riwayat alergi seperti urtikaria,rinitis,eksema. Antigen sebagai pemicu asma seperti asap debu,makanan,obat,bulu hewan,infeksi,virus,bakteri,jamur.
D. Anatomi
E. Manifestasi Klinik Pasien merasa sesak nafas sampai mersa tercekik dan harus berdiri atau duduk bernafas. Tampak penggunaan otot bantu nafas tambahan. RR meningkat. Muncul bunyi mengi (lebih jelas bila auskultasi) dan waktu ekspirasi memanjang. Batuk kering atau berdahak Saat serangan akut bisa bisa terjadi hipoksia,hipokapnia,alkalosis respiratori.bila kronis bisa hiperkapnia dan asidosis respiratorius. Umummnya serangan asma sering kambuh saat malam hari.
F. Pathway Spasme otot bronkus Sumbatan mukus Edema Inflamasi dinding bronkus
Alveoli tertutup
pertukaran gas
Asidosis metabolik
Dx Kurang pengetahuan
Peningkatan O2
Hyperventilasi Dx: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Retensi CO2
Asidosis respiratorik
G. Penatalaksanaan Posisikan pasien semi fowler Oksigen nasal atau masker Menghindari faktor pencetus, seperti debu, asap, bulu binatang, marah. Menggunakan obat-obatan : - Golongan bronkodilator : Salbutamol,albuterol,isoproternol Salbutamol paling sering digunakan dalam sediaan nobulasi
(ventolin),oral, dan injeksi. - Golongan metilxantin :Aminophylin,teophylin Dalam bentuk oral dan injeksi. - Kortikosteroid : Prednison, dexametason, methylpertnisolon. Untuk mengurangi efek inflamasi H. Pemeriksaan penunjang 1. Pemeriksaan sputum 2. Pemeriksaan gas darah 3. Pemeriksaan radiologi I. Komplikasi 1. Atelektasis 2. Pneumothoraks 3. Emfisema 4. Gagal nafas
II. ASUHAN KEPERAWATAN A. Identitas klien B. Alasan masuk rumah sakit C. Keluhan sangat ini D. Pengkajian 1) B1 (Breath) 2) B2 (Blood) 3) B3 (Brain) 4) B4 (Bladder) 5) B5 (Bowel) 6) B6 (Bone) E. Pemeriksaan diagnostik F. Terapi Medis G. Diagnosa Keperawatan 1) Gangguan pertukaran gas b/d produksi sekret berlebih, kelemahan otot pernafasan,gangguan suplai oksigen. 2) Pola nafas tidak efektif b/d sumbatan jalan nafas, kelelahan 3) Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d sumbatan jalan nafas, kelelahan 4) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia 5) Intoleransi aktifitas b/d kelelahan, dispnea H. Perencanaan Keperawatan 1) Gunakan posisi semi fowler atau fowler, dan sangga lengan pasien R/ : posisi semifowler akan menurunkan diagfragma sehingga memberikan ruang pada organ paru 2) Kaji status pernafasan sekuranganya 4 jam R/ : untuk mendeteksi tanda awal bahaya
3) Rencanakan aktivitas pasien dalam tingkatan yang masih dapat di toleransi R/ : untuk menghindari keletihan 4) Pemantauan tanda-tanda vital R/ : untuk mencegah komplikasi 5) Ajarkan teknik batuk efektif R/ : membersihkan jalan nafas
DAFTAR PUSTAKA 1. Smeltzer,Suzanne C. dan Brenda G. Bare.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddart Edisi 8 Vol.1.Jakarta : EGC 2. Kusuma,Hardhi dan Amin Huda Nurarif,2012.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan NANDA NIC NOC.Yogyakarta : Media Hardy 3. Taylor.Cynthia M.2010.Diagnosis Keperawatan Dengan Rencana
Asuhan.Jakarta : EGC
Resume Asuhan Keperawatan Klien Dengan Dx Asma Di Poli Paru RST dr. Soepraoen 1. Identitas Klien Nama Klien : Tn. S Umur : 50 th Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Alamat : jl.S No. Register : 101719 Dx Medis : asma 2. Alasan MRS Pasien mengatakan sudah 1 minggu batuk-batuk, sesak nafas, setelah itu istri membawa pasien ke IGD lalu di beri obat tetapi masih sesak nafas dan batuk, lalu di bawa lagi ke poli paru 3. Keluhan saat ini Pasien mengatakan batuk-batuk dan sesak nafas 4. Pengkajian a. B1 (Breath) Inspeksi : Pergerakan dada simetris, tampak menggunakan otot bantu nafas, RR : 26x/menit Auskultasi : wheezing (-) Palpasi : vokal fremitus bilateral, tidak ada nyeri tekan Perkusi : terdengar sonor b. B2 (Blood) Inspeksi : Tidak Tampak Pulsasi TTV : TD : 140/90 mmHg S : 37,5o C N : 90x/menit RR : 26x/menit c. B3 (Brain) Kesadaran : Compos mentis K/U : Baik GCS : 4/5/6 d. B4 (Bladder) Pasien BAK 3-4x/hari,warna kuning, bau khas urine e. B5 (Bowel) Pasien BAB 1x/hari,konsistensi padat, bau khas feces f. B6 (Bone) 5 5 5 5
3 x 150 mg 3x1
7. Analisa data Nama Pasien : Tn. S Umur : 50 th No. Register : 101719 Pengelompokan data DS : px mengatakan batuk, sesak nafas DO : - Px tampak lemah Px batuk-batuk K/U baik RR 26x/mnt
Etiologi Bronkospasme
8. Diagnosa Keperwatan No. Tgl. Diagnosa Keperawatan Muncul Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d Bronkospasme ditandai dengan : DS : px mengatakan batuk, sesak nafas DO : Px tampak lemah Px batuk-batuk K/U baik RR 26x/mnt
Tgl. teratasi
TTD
9. Rencana Asuhan Keperawatan NO TUJUAN/ KH DX 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kx dapat bernapas dengan efektif, ditandai dengan : Px tidak sesak lagi
INTERVENSI
RASIONAL
1. Berikan KIE pasien 2. Posisikan semifowler 3. Ajarkan batuk efektif 4. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi
1. Agar px tidak cemas dengan penyakitnya 2. Untuk bernafas 3. Untuk memudahkan membantu
sesak nafas
10. NO DX 1
S : PX mengatakan masih sesak, dahak sudah bisa keluar, dan masih batuk O : - KU baik Bunyi vesikuler mmelemah, terdapat suara tambahan, yaitu ronchi RR 22x/mnt
FORMAT DISCHARGE PLANNING (PULANG/PINDAH RUANGAN) S Px mengatakan masih sesak nafas,batuk, sulit mengeluarkan dahak
Lanjutkan intervensi
KIE pasien
Nama Tn N,masuk ke poli paru di RST dr. Soepraoen pada tanggal 4 Desember 2013 dengan diagnosa ,medis Pneumonia telah dilakukan perawatan diatas untuk itu perlu dilakukan perawtan dirumah : Terapi : - Ranitidin - Methylpretnisoslon Anjuran Kesimpulan 3 x 150 mg 3x1
: Pasien minum obat dan kontrol secara teratur : pasien pulang kerumah
(Perawat)
1.
2.
3. 4.
Resume Asuhan Keperawatan Klien Dengan Dx Tb Extra Paru Di Poli Paru RST dr. Soepraoen Identitas Klien Nama Klien : Ny. U Umur : 39 th Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : jl.T No. Register : 130965 Dx Medis : TB Extra Paru Alasan MRS Pasien mengatakan sudah 1 minggu lebih leher begkak lalu sakit sampai pinggang kayak diusuk-tusuk, lalu pasien pergi kepuskesmas setelah itu di rujuk pergi ke rst soepraoen Keluhan saat ini Pasien mengatakan leher bengkan, sakit sampai pinggang Pengkajian g. B1 (Breath) Inspeksi : Pergerakan dada simetris, tidak tampak menggunakan otot bantu nafas, RR : 24x/menit Auskultasi : wheezing (-), ronchi (-) Palpasi : vokal fremitus bilateral, tidak ada nyeri tekan Perkusi : terdengar sonor h. B2 (Blood) Inspeksi : Tidak Tampak Pulsasi TTV : TD : 120/80 mmHg S : 37,5o C N : 82x/menit RR : 24x/menit i. B3 (Brain) Kesadaran : Compos mentis K/U : Baik GCS : 4/5/6 j. B4 (Bladder) Pasien BAK 3-4x/hari,warna kuning, bau khas urine k. B5 (Bowel) Pasien BAB 1x/hari,konsistensi padat, bau khas feces l. B6 (Bone) 5 5 5 5
6. Pemeriksaan penunjang Hasil laboratorium 15 November 2013 Darah Lengkap Hemoglobin (met Hb) 8,4 Lekosit (Flow impedance) 4.500 LED (Flow impedance) 53 Diabetes (GOD PAP) Gula darah puasa/reduksi 84/tk Lemak Kolesterol (CHOD-PAP) 141 HDL kolesterol (enzyma Colormetric) 32 LDL kolesterol (enzyma Colormetric) 89 Trigliserid (GPO Colormetric) 97 Faal Ginjal Ureum (bartelot) 18 Kreatinin (jaffe) 0,79 Faal hati SGOT (IFFC/37) 34 SGPT (IFFC/37) 13 Foto Thorakx Dalam Batas Normal 7. Analisa data Nama Pasien : Ny.U Umur : 39 th No. Register : 130965 Pengelompokan data Etiologi DS : px mengatakan leher bengkak, sakit sampai tembus pungung seperti di tusuk-tusuk DO : - Px tampak meringis Ada benjolan dileher Skala nyeri 5 (1-10) K/U baik
12-17 mg/dl 4-10 ribu/cmm 4-20 mm/1 jam 70/110/neg mm/dl <200 mg/dl >45 mg/dl <150 mg/dl <150 mg/dl 15-45 mg/dl 0,7-1,4 mg/dl <33 U/L <42 U/L
masalah Nyeri
8. Diagnosa Keperwatan No. Tgl. Diagnosa Keperawatan Muncul Nyeri b/d Proses inflamasi penyakit ditandai dengan : DS : px mengatakan leher bengkak, sakit sampai tembus pungung seperti di tusuk-tusuk DO : - Px tampak meringis Ada benjolan dileher Skala nyeri 5 (1-10)
Tgl. teratasi
TTD
K/U baik
9. Rencana Asuhan Keperawatan NO TUJUAN/ KH DX 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan : Nyeri kx berkurang
INTERVENSI
RASIONAL
1. Manajemen nyeri 2. Ajarkan teknik relaksasi 3. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi
1. Untuk
membantu
10. Evaluasi NO DX 1
CATATN PERKEMBANGAN
TTD
S : PX mengatakan masih nyeri pinggang O : - KU baik Muka kx menyeringai Skala nyeri sedang (4)
FORMAT DISCHARGE PLANNING (PULANG/PINDAH RUANGAN) S Px mengatakan masih sesak nafas,batuk, sulit mengeluarkan dahak
Lanjutkan intervensi
KIE pasien
Nama Ny. U,masuk ke poli paru di RST dr. Soepraoen pada tanggal 3 Desember 2013 dengan diagnosa ,medis Pneumonia telah dilakukan perawatan diatas untuk itu perlu dilakukan perawtan dirumah : Terapi : - OAT Anjuran Kesimpulan : Pasien minum obat dan kontrol secara teratur : pasien pulang kerumah
(Perawat)
Resume Asuhan Keperawatan Klien Dengan Dx COPD Di Poli Paru RST dr. Soepraoen 1. Identitas Klien Nama Klien : Tn. M Umur : 78 th Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Alamat : jl.K No. Register : 079843 Dx Medis : COPD 2. Alasan MRS Pasien mengatakan sudah 1 bulan batuk-batuk, sesak nafas, dibuat jalan sedikit sudah sesak kemudian istri membawa pasien ke poli paru 3. Keluhan saat ini Pasien mengatakan batuk-batuk dan sesak nafas 4. Pengkajian a. B1 (Breath) Inspeksi : Pergerakan dada simetris, tampak menggunakan otot bantu nafas, RR : 26x/menit Auskultasi : wheezing (+) Palpasi : vokal fremitus bilateral, tidak ada nyeri tekan Perkusi : terdengar sonor b. B2 (Blood) Inspeksi : Tidak Tampak Pulsasi TTV : TD : 150/90 mmHg S : 37,5o C N : 90x/menit RR : 26x/menit c. B3 (Brain) Kesadaran : Compos mentis K/U : Cukup GCS : 4/5/6 d. B4 (Bladder) Pasien BAK 3-4x/hari,warna kuning, bau khas urine e. B5 (Bowel) Pasien BAB 1x/hari,konsistensi padat, bau khas feces f. B6 (Bone) 5 5 5 5
5. Terapi Medis - Ranitidin 3 x 150 mg - Methylpretnisoslon 3x1 6. Pemeriksaan penunjang Hasil laboratorium 15 November 2013 Darah Lengkap
Hemoglobin (met Hb) Lekosit (Flow impedance) Trombosit (Flow impedance) PCV (Flow impedance) Diabetes (GOD PAP) Gula darah sesaat/reduksi Faal Ginjal Ureum (bartelot) Kreatinin (jaffe) Faal hati SGOT (IFFC/37) SGPT (IFFC/37) 7. Analisa data Nama Pasien : Tn. M Umur : 73 th No. Register : 079843 Pengelompokan data DS : px mengatakan sesak nafas, batuk, di buat jalan sedikit sudah sesak DO : - Px tampak lemas Px tampak lelah K/U baik RR 26x/mnt
12-17 mg/dl 4-10 ribu/cmm 150-450 ribu 40-50 % <125/neg mm/dl 15-45 mg/dl 0,7-1,4 mg/dl <33 U/L <42 U/L
8. Diagnosa Keperwatan No. Tgl. Diagnosa Keperawatan Muncul DS : px mengatakan sesak nafas, batuk, di buat jalan sedikit sudah sesak DO : - Px tampak lemas Px tampak lelah K/U baik RR 26x/mnt
Tgl. teratasi
TTD
9. Rencana Asuhan Keperawatan NO TUJUAN/ KH DX 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kx dapat bernapas dengan efektif, ditandai dengan : Px tidak sesak lagi 1.
INTERVENSI
RASIONAL
Auskultasi paru
1. Untuk adanya mengi 2. Untuk sesak nafas 3. Untuk keletihan 4. Untuk kadar O2
mendeteksi
2. Ajarkan batuk efektif 3. Rencanakan aktifitas pasien 4. Berikan posisi yang nyaman
meringankan
menghindari
meningkatkan
10. NO DX 1
FORMAT DISCHARGE PLANNING (PULANG/PINDAH RUANGAN) S Px mengatakan masih sesak nafas,batuk, sulit mengeluarkan dahak
Lanjutkan intervensi
KIE pasien
Nama Tn. M,masuk ke poli paru di RST dr. Soepraoen pada tanggal 3 Desember 2013 dengan diagnosa ,medis Pneumonia telah dilakukan perawatan diatas untuk itu perlu dilakukan perawtan dirumah : Terapi : - OAT Anjuran Kesimpulan : Pasien minum obat dan kontrol secara teratur : pasien pulang kerumah
(Perawat)
1.
2.
3. 4.
Resume Asuhan Keperawatan Klien Dengan Dx Bronkitis Di Poli Paru RST dr. Soepraoen Identitas Klien Nama Klien : Tn. S Umur : 50 th Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Alamat : jl.S No. Register : 101719 Dx Medis : asma Alasan MRS Pasien mengatakan sudah 1 minggu batuk-batuk, sesak nafas, setelah itu istri membawa pasien ke IGD lalu di beri obat tetapi masih sesak nafas dan batuk, lalu di bawa lagi ke poli paru Keluhan saat ini Pasien mengatakan batuk-batuk dan sesak nafas Pengkajian a. B1 (Breath) Inspeksi : Pergerakan dada simetris, tampak menggunakan otot bantu nafas, RR : 26x/menit Auskultasi : wheezing (-) Palpasi : vokal fremitus bilateral, tidak ada nyeri tekan Perkusi : terdengar sonor b. B2 (Blood) Inspeksi : Tidak Tampak Pulsasi TTV : TD : 140/90 mmHg S : 37,5o C N : 90x/menit RR : 26x/menit c. B3 (Brain) Kesadaran : Compos mentis K/U : Baik GCS : 4/5/6 d. B4 (Bladder) Pasien BAK 3-4x/hari,warna kuning, bau khas urine e. B5 (Bowel) Pasien BAB 1x/hari,konsistensi padat, bau khas feces f. B6 (Bone) 5 5 5 5
6. Pemeriksaan penunjang Hasil laboratorium 19 November 2013 Diabetes (GOD PAP) Gula darah 1 Gula darah 2 Lemak Kolesterol (CHOD PAP) HDL kolesterol (enzyma colormetric) LDL kolesterol (enzyma colormetric) Trigliserid (GPO colormetric) Faal Ginjal Ureum (bartelot) Kreatinin (jaffe) Uric acid Faal hati SGOT (IFFC/37) SGPT (IFFC/37) Foto thoraks : BRONKITIS 7. Analisa data Nama Pasien : Tn. K Umur : 71 th No. Register : 161406 Pengelompokan data DS : px mengatakan batuk, sesak nafas DO : - kx batuk berdahak Bunyi bronkovesikuler, terdapat suara tambahan yaitu wheezing K/U baik RR 26x/mnt
12-17 mg/dl 4-10 ribu/cmm <200 mg/dl >45 mg/dl <150 mg/dl <150 mg/dl 15-45 mg/dl 0,7-1,4 mg/dl 2,5-7,7 mg/dl <33 U/L <42 U/L
8. Diagnosa Keperwatan No. Tgl. Diagnosa Keperawatan Muncul Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d sumbatan jalan nafas ditandai dengan : DS : px mengatakan batuk, sesak nafas DO : - kx batuk berdahak Bunyi bronkovesikuler, terdapat suara tambahan yaitu wheezing K/U baik
Tgl. teratasi
TTD
RR 26x/mnt
9. Rencana Asuhan Keperawatan NO TUJUAN/ KH DX 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kx dapat bernapas dengan efektif, ditandai dengan : Px tidak sesak lagi 1.
INTERVENSI
RASIONAL
Auskultasi paru
5. Untuk adanya mengi 6. Untuk sesak nafas 7. Untuk keletihan 8. Untuk kadar O2
mendeteksi
2. Ajarkan batuk efektif 3. Rencanakan aktifitas pasien 4. Berikan posisi yang nyaman
meringankan
menghindari
meningkatkan
10. Evaluasi NO DX 1
CATATN PERKEMBANGAN
TTD
S : PX mengatakan masih sesak, dahak sudah bisa keluar, dan masih batuk O : - KU baik RR 22x/mnt
FORMAT DISCHARGE PLANNING (PULANG/PINDAH RUANGAN) S Px mengatakan masih sesak nafas,batuk, sulit mengeluarkan dahak
Lanjutkan intervensi
KIE pasien
Nama Tn. S,masuk ke poli paru di RST dr. Soepraoen pada tanggal 4 Desember 2013 dengan diagnosa ,medis Pneumonia telah dilakukan perawatan diatas untuk itu perlu dilakukan perawtan dirumah : Terapi : - Ranitidin 3 x 1
Anjuran Kesimpulan
: Pasien minum obat dan kontrol secara teratur : pasien pulang kerumah
(Perawat)
1.
2.
3. 4.
Resume Asuhan Keperawatan Klien Dengan Dx Pneumonia Di Poli Paru RST dr. Soepraoen Identitas Klien Nama Klien : Tn. N Umur : 50 th Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Alamat : jl.K No. Register : 078349 Dx Medis : Pneumonia Alasan MRS Pasien mengatakan sudah 1 bulan batuk-batuk, sesak nafas, badan terkadang panas,sakit dada kalu mengeluarkan dahak,kemudian istri pasien membawa pasien ke poli paru RST dr.Soepraoen Keluhan saat ini Pasien mengatakan batuk-batuk dan sesak nafas,badan terkadang panas Pengkajian a. B1 (Breath) Inspeksi : Pergerakan dada simetris, tampak menggunakan otot bantu nafas, RR : 26x/menit Auskultasi : wheezing (+) Palpasi : vokal fremitus bilateral, tidak ada nyeri tekan Perkusi : terdengar sonor b. B2 (Blood) Inspeksi : Tidak Tampak Pulsasi TTV : TD : 150/90 mmHg S : 37,5o C N : 90x/menit RR : 26x/menit c. B3 (Brain) Kesadaran : Compos mentis K/U : Baik GCS : 4/5/6 d. B4 (Bladder) Pasien BAK 3-4x/hari,warna kuning, bau khas urine e. B5 (Bowel) Pasien BAB 1x/hari,konsistensi padat, bau khas feces f. B6 (Bone) 5 5 5 5
5. Terapi Medis - Ranitidin 3 x 150 mg - Methylpretnisoslon 3x1 6. Pemeriksaan penunjang Hasil laboratorium 16 November 2013
Darah Lengkap Hemoglobin (met Hb) Lekosit (Flow impedance) Trombosit (Flow impedance) PCV (Flow impedance) Diabetes (GOD PAP) Gula darah sesaat/reduksi Faal Ginjal Ureum (bartelot) Kreatinin (jaffe) Faal hati SGOT (IFFC/37) SGPT (IFFC/37) 7. Analisa data Nama Pasien : Tn. N Umur : 50 th No. Register : 078349 Pengelompokan data DS : px mengatakan batuk, sesak nafas,terkdang demam DO : - kx batuk berdahak Terdapat suara tambahan yaitu wheezing K/U baik RR 26x/mnt
12-17 mg/dl 4-10 ribu/cmm 150-450 ribu 40-50 % <125/neg mm/dl 15-45 mg/dl 0,7-1,4 mg/dl <33 U/L <42 U/L
8. Diagnosa Keperwatan No. Tgl. Diagnosa Keperawatan Muncul Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d Obstruksi jalan nafas ditandai dengan : DS : px mengatakan batuk, sesak nafas,terkdang demam DO : - kx batuk berdahak Bunyi terdapat suara tambahan yaitu wheezing K/U baik
Tgl. teratasi
TTD
RR 26x/mnt
9. Rencana Asuhan Keperawatan NO TUJUAN/ KH DX 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kx dapat bernapas dengan epektif, ditandai dengan : Px tidak sesak lagi
INTERVENSI
5. Kaji pernafasan kx 6. Ajarkan batuk efektif 7. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi
10. NO DX 1
S : PX mengatakan masih sesak, dahak sudah bisa keluar, dan masih batuk O : - KU baik Bunyi vesikuler mmelemah, terdapat suara tambahan, yaitu ronchi RR 22x/mnt
FORMAT DISCHARGE PLANNING (PULANG/PINDAH RUANGAN) S Px mengatakan masih sesak nafas,batuk, sulit mengeluarkan dahak
Lanjutkan intervensi
KIE pasien
Nama Tn N,masuk ke poli paru di RST dr. Soepraoen pada tanggal 4 Desember 2013 dengan diagnosa ,medis Pneumonia telah dilakukan perawatan diatas untuk itu perlu dilakukan perawtan dirumah : Terapi : - Ranitidin 3 x 1
Anjuran Kesimpulan
: Pasien minum obat dan kontrol secara teratur : pasien pulang kerumah
(Perawat)