Sunteți pe pagina 1din 27

Oleh: Ririn Setianingrum

Pembimbing: dr. Rapto Hardian,Sp.An

SMF ANESTESIOLOGI FK UNLAM RSUD ULIN BANJARMASIN MARET 2014

aspirasi dan tenggelam

masuknya benda atau cairan dari ruang oropharyngeal atau lambung ke dalam saluran nafas bagian bawah (paru-paru) Lebih banyak terjadi akibat dari masuknya isi lambung ke dalam paru-paru Muntah dan atau regurgitasi

aspirasi dan tenggelam

Aspirasi tergantung

dari

1. Jumlah dan sifat dari benda yg teraspirasi 2. Frekuensi 3. Kondisi pasien

aspirasi dan tenggelam

3 jenis bahan yg menyebabkan 3 jenis sindrom pneumonia:


Chemical pneumoni ( Mendelsons syndrome or aspiration pneumonitis) Bacterial pneumonia Exogenous lipoid pneumonia jarang

aspirasi dan tenggelam

Karakteristik pasien yg dapat menyebabkan terjadinya aspirasi antara lain:


Gangguan neurologis Kelainan anatomi saluran nafas dan pencernaan bagian atas General anaesthesia Obat-obatan Oleh alat-alat medis invasif

aspirasi dan tenggelam

Chemical pneumonia aspiration pneumonitis and Mendelson syndrome Mendelson syndrome


Respiratory distress (1 jam) Bronchospasm Cyanosis Tachycardia dyspnea

aspirasi dan tenggelam

Mendelson syndrome ini sering terjadi pada pasien dengan penurunan tingkat kesadaran Penurunan kesadaran dapat terjadi krn
seizures, cerebrovascular accident (CVA), central nervous system (CNS) mass lesions, drug intoxication or overdose, and head trauma.
aspirasi dan tenggelam 7

Pada saat terjadi aspirasi oleh isi lambung, pH kritis yg berbahaya adalah 2,5 Kerusakan paru maksimal pada aspirasi dgn pH 1,5 Resiko terjadi Mendelson syndrome bila
Volume > 25 mL (0,4 mL/kg) pH <2,5

aspirasi dan tenggelam

Aspiration pneumonitis
Fase satu : dalam jam2 pertama terjadi efek terbakar akibat dr pH yg rendah Fase dua : biasanya mencapai puncak dalam waktu 6 jam dgn karakteristik terjadi proses inflamasi dan infiltrasi neutrofil ke alveoli dan jaringan intertitial

Aspiration pneumonia sering disebabkan oleh Haemophilus influenzae dan Streptococcus pneumoniae

aspirasi dan tenggelam

Gejala aspirasi pneumonia atau pneumonitis antara lain


Fever or hypothermia Tachypnea &Tachycardia Decreased breath sounds Dullness to percussion over areas of consolidation Pleural friction rub Altered mental status Hypoxemia Hypotension (in septic shock)

aspirasi dan tenggelam

10

Chemical pneumonia
respiratory distress dan rapid breathing, wheezing, dan batuk dgn sputum merah muda atau berbusa tachypnea, tachycardia, fever, rales, wheezing, dan cyanosis.

aspirasi dan tenggelam

11

Bacterial pneumonia
Hampir sama dgn community-acquired pneumonia (CAP) Nyeri kepala, nausea/vomiting, anorexia, weight

loss.
Batuk dgn sputum purulen fever or chills Malaise, myalgias Shortness of breath, dyspnea on exertion Pleuritic chest pain Putrid expectoration (a clue to anaerobic bacterial

pneumonia)
aspirasi dan tenggelam 12

Diagnosis
Ketika pasien dgn faktor resiko radiographic evidence of an infiltrate Lokasi infiltrat pada chest radiograph tergantung dari posisi pasien ketika aspirasi terjadi .

aspirasi dan tenggelam

13

aspirasi dan tenggelam

14

Pasien curiga aspirasi


Head down (300) Cricoid pressure Suction Intubasi dan kembangkan cuff Suction intra ett PPV O2 100% Obat-obat sesuai gejala Ventilator dgn PEEP
aspirasi dan tenggelam 15

The World Health Organization (WHO) memperkirakan 450,000 kematian per tahun akibat tenggelam 97% kematian karena tenggelam terjadi di negara miskin dan berkembang thn 2006 tdp 312 kematian di United Kingdom Dan 3582 kematian di United States Angka kejadian 0.56 dan 1.2 per 100,000 population
aspirasi dan tenggelam 16

jenis kelamin laki-laki usia < 14 tahun penggunaan alkohol berpenghasilan rendah pendidikan yang buruk residensi pedesaan paparan air kurangnya pengawasan Untuk orang dengan epilepsi, risiko tenggelam adalah 15 sampai 19 kali lebih tinggi risiko bagi mereka yang tidak memiliki epilepsi
aspirasi dan tenggelam 17

defines drowning as a process resulting in primary respiratory impairment from submersion/immersion in a liquid medium. Implicit in this definition is that a liquid/air interface is present at the entrance of the victims airway, preventing the victim from breathing air. The victim may live or die after this process, but whatever the outcome, he or she has been involved in a drowning incident.
aspirasi dan tenggelam 18

Immersion berarti tertutupi air atau cairan lain, setidaknya pada bagian muka dan saluran nafas Submersion berarti seluruh tubuh termasuk saluran nafas berada dalam air atau cairan lain

aspirasi dan tenggelam

19

Pada submersion
Korban menahan nafas sebelum terjadi spasme laring, terjadi penelanan air dalam jumlah besar dan sering Menahan nafas dan spasme laring berakibat hipoksia dan hypercapnia semakin parah Akhirnya refleks tubuh hilang, kmd air masuk ke dalam paru Tanpa pertolongan korban mengalami cardiac

arrest

aspirasi dan tenggelam

20

Keselamatan penolong Usahakan penyelamatan tanpa perlu masuk ke dalam air Bila harus masuk ke dalam air, perlu menggunakan pelampung Lebih aman 2 orang penolong Berikan bantuan nafas awal sebanyak 5 x secepat mungkin, bila memungkinkan dapat dilakukan saat di dalam air (mouth-to nose)

aspirasi dan tenggelam

21

Berikan 10-15 x nafas bantu dalam sekitar 1 menit Jika belum bernafas
Jarak ke darat dalam waktu <5 menit, bantu nafas sambil berenang >5 menit ulangi bantu nafas 1 menit lagi dan bawa berenang ke darat tanpa melakukan usaha bantu nafas lagi

aspirasi dan tenggelam

22

Bila korban tidak bernafas dan tidak respon cpr 30:2 AED bila ada Hati2 regurgitasi, miringkan dan suction bila mengganggu ventilasi Tidak boleh dilakukan Abdominal

thrusts

aspirasi dan tenggelam

23

A&B
Berikan high-flow oxygen oxygen mask with reservoir bag early tracheal intubation jika pasien tidak respon atau penurunan kesadaran SaO of 9498% PEEP 510cm H2O (1520cm H2O)
2

aspirasi dan tenggelam

24

C&D cardiac arrest CPR Jika suhu tubuh <30 C, batasi defibrillasi sebanyak 3 kali Jangan diberikan obat iv sampai suhu tubuh > 30 C

aspirasi dan tenggelam

25

Terima Kasih

aspirasi dan tenggelam

27

S-ar putea să vă placă și

  • Trigeminal Neuralgia
    Trigeminal Neuralgia
    Document27 pagini
    Trigeminal Neuralgia
    Ririn Setianingrum Gunawan
    100% (1)
  • Cara Membaca Foto
    Cara Membaca Foto
    Document6 pagini
    Cara Membaca Foto
    Olivia Valentine Leki
    100% (1)
  • Rehabilitasi Dan Habilitasi Hearing Loss
    Rehabilitasi Dan Habilitasi Hearing Loss
    Document17 pagini
    Rehabilitasi Dan Habilitasi Hearing Loss
    Ririn Setianingrum Gunawan
    Încă nu există evaluări
  • CKB + Ich
    CKB + Ich
    Document28 pagini
    CKB + Ich
    Ririn Setianingrum Gunawan
    Încă nu există evaluări
  • Laporan Kasus
    Laporan Kasus
    Document28 pagini
    Laporan Kasus
    Ririn Setianingrum Gunawan
    Încă nu există evaluări
  • CKB + Ich
    CKB + Ich
    Document28 pagini
    CKB + Ich
    Ririn Setianingrum Gunawan
    Încă nu există evaluări
  • Cemas
    Cemas
    Document15 pagini
    Cemas
    Ririn Setianingrum Gunawan
    Încă nu există evaluări
  • Decompensatio Cordis NYHA IV Ec PJR
    Decompensatio Cordis NYHA IV Ec PJR
    Document38 pagini
    Decompensatio Cordis NYHA IV Ec PJR
    Ririn Setianingrum Gunawan
    Încă nu există evaluări
  • Referat Ririn
    Referat Ririn
    Document21 pagini
    Referat Ririn
    Ririn Setianingrum Gunawan
    Încă nu există evaluări
  • ANATOMI
    ANATOMI
    Document6 pagini
    ANATOMI
    Ririn Setianingrum Gunawan
    Încă nu există evaluări