Sunteți pe pagina 1din 14

3.1.

Analisis landasan kurikulum


Beberapa landasan yang digunakan SMAN 1 PAKUSARI dalam penyusunan kurikulum
sekolah sebagai berikut :
1. Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah RI No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Pemerintah RI No 38 Tahun 2005 tentang pembagian wewenang antara
pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota;
4. Peraturan Pemerintah RI No 22 Tahun 2005 tentang pembiayaan pendidikan
5. Permendiknas Bo 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
6. Permendiknas No 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
7. Permendiknas No 24 Tahun 2006 tentang pelaksanaan peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006
8. Permendiknas No 6 Tahun 2007 tentang perubahan peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No 24 Tahun 2006
9. Permendiknas No 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah
10. Permendiknas No 16 Tahun 2007 tentang kualifikasi akademik dan kompetensi
guru
11. Permendiknas No 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
12. Permendiknas No 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan
13. Permendiknas No 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
14. Permendiknas No 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana
15. Permendiknas No 27 Tahun 2007 tentang kualifikasi dan kompetensi konselor
16. Permendiknas No 39 Tahun 2007 tentang pembinaan kesiswaan.
17. Panduan penyusunan KTSP yang dikembangkan oleh BSNP tahun 2006
3.1.1. Analisa Terhadap Landasan Pengembangan Kurikulum
NO
LANDASAN
PENGEMBANGAN
KURIKULUM
HASIL ANALISA KETERANGAN
1 Landasan Filosofis
Pada saat ini kurikulum
yang dipakai oleh SMA
Negeri 1 PAKUSARI
Landasan filosofis
ini mendasari sumber
dari segala sumber
hukum (pancasila),
adalah kurikulum KTSP
.Dalam penyusunan
kurikulumnya
dilandaskan pada tujuan
nasional pendidikan yakni
mencerdaskan kehidupan
bangsa dan
mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya,
yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur memiliki
pengetahuan dan
ketrampilan, kesehatan
jasmani dan
rohani,berkepribadian
yang mantap dan mandiri
serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan
kebangsaan serta
memiliki tujuan
pendidikan Sekolah
Menengah Atas (tujuan
institusional) yakni
meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak
mulia, serta ketrampilan
untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan
lebih lanjut.
memperhatikan
falsaffah negara.
Landasan ini
menentukan tujuan
umum pendidikan
yang akan dijadikan
konsep implementasi
kurikulum yang
dikembangkan.
2 Landasan Sosiologis
Pada kurikulum SMA
Negeri 1 PAKUSARI
selain terdapat komponen
materi mata pelajaran
yang akan disampaikan
juga terdapat muatan
lokal. Kebujakan
Nasional yang berkaitan
dengan dmasukkannya
muatan lokal dalam
Standar Isi dilatar
belakangi oleh kenyataan
bahwa NKRI terdiri atas
berbagai daerah yang
beragam, kondisi
geografis, sumber daya
alam, dan masyarakatnya
(sumber daya
manusianya) dengan latar
belakang sejarah dan
budaya yang berbeda.
Adanya muatan lokal
bertujuan agar peserta
didik dapat bersaing dan
mempunyai jiwa,
semangat, dan
ketrampilan.. Untuk tahun
pelajaran 2013 2014
muatan lokal yang
digunakan pada kelas XI
IPA yaitu Baca Tulis Al-
quran dan kelas lomba
(OSN), sedangkan pada
Memeberikan dasar
untuk menetukan apa
yang akan dipelajari
sesuai dengan
kebutuhan
masyarakat,
kebudayaan dan
perkembangan
IPTEK sehingga
peserta didik dapat
mengaplikasikan
pengetahuan yang
diperolehnya dalam
kehidupan nyata
yang bermanfaat bagi
masyarakat.

kelas XI IPS yakni
kewirausahaan, Baca
Tulis Al-quran dan kelas
lomba (OSN).
3
Landasan
Organisatoris
Fisika merupakan salah
satu cabang IPA yang
mendasari perkembangan
teknologi maju dan
konsep hidup harmonis
dengan alam. Bahan ajar
kelas XI semester satu dan
semester dua sudah runtut
jika dilihat dari SK dan
KD serta keruntutan dari
buku yang digunakan
sebagai bahan ajar.
Dalam hal ini buku
bahan ajar yang
digunakan dalam
pembelajaran dengan
SK/KD telah sesuai.
Sehingga tidak
terjadi kerancuan
dalam pembelajaran.
4 Landasan Psikologis
Kurikulum yang
digunakan oleh SMAN 1
PAKUSARI
memperhatikan
keragaman karakteristik
peserta didik (humanistik)
tanpa membedakan
agama, suku, adat budaya
serta status sosial ekonomi
dan gender. Untuk
mengatasi perbedaan itu
terdapat pelayanan
konseling yang berkenaan
dengan masalah diri
pribadi individu dan
kehidupan sosial, belajar
dan pembentukan karakter
Dalam pembelajaran,
diperhatikan tingkat
peserta didik dalam
berbagai aspek serta
cara peserta didik
belajar agar bahan
ajar yang disediakan
dapt dicerna dan
dikuasai sesuai
dengan taraf
perkembangannya
peserta didik.



3.2. Analisis Prinsip Pengembangan Kurikulum
N
o.
Prinsip
Pengembangan
Prinsip Pengembangan
Kurikulim di SMAN 1
Pakusari
Analisis
1
Berpusat pada
Potensi,
Perkembangan,
Kebutuhan, dan
Kepentingan
Siswa dan
Lingkungannya
Kurikulum dikembangkan
berdasarkan prinsip bahwa
siswa memiliki posisi sentral
untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian
tujuan tersebut
pengembangan kompetensi
siswa disesuaikan dengan
potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan
siswa serta tuntutan
lingkungan. Memiliki posisi
sentral berarti kegiatan
pembelajaran berpusat pada
siswa.
Dalam hal ini peserta
didik menjadi pemeran
utama dalam
pengembangan dirinya.
Akan tetapi guru juga tak
lepas dari upaya
membimbing siswanya
serta memilih strategi
mengajar yang sesuai
dengan keadaan, kondisi,
dan kebutuhan siswanya.
Prinsip yang digunakan
sama persis dengan
prinsip yang tercantum
dalam dokumen panduan
KTSP yang dikeluarkan
BSNP. Jika dianaolgikan
dengan prinsip yang
diberikan oleh beberapa
ahli, prinsip ini mirip
dengan berorientasi
pada tujuan.
2
Beragam dan
Terpadu
Kurikulum dikembangkan
dengan memperhatikan
keragaman karakteristik
siswa, kondisi daerah, jenjang
dan jenis pendidikan, serta
menghargai dan tidak
diskriminatif terhadap
perbedaan agama, suku,
budaya, adat istiadat, status
sosial ekonomi, dan jender.
Kurikulum meliputi substansi
komponen muatan wajib
kurikulum, muatan lokal,
dan pengembangan diri
secara terpadu, serta disusun
dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang
bermakna dan tepat
antarsubstansi
Prinsip ini selain
memperhatikan nilai
akademik siswa,
melainkan juga
memperhatikan faktor-
faktor perbedaan antar
siswa, lingkungan, dan
ras. Menjadikan
keterpaduan dari hal-hal
yang beragam. Serta
menciptakan
keterpaduan dari
komponen kurikulum,
seperti muatan wajib,
muatan lokal, dan
pengembangan diri.
Keseluruhan komponen
tersebut disusun dengan
keterkaitan dan
keterpaduan. Ini juga
sama dengan prinsip di
KTSP. Prinsip ini juga
bisa disebut dengan
prinsip keterpaduan.
3
Tanggap
terhadap
Perkembangan
Ilmu
Pengetahuan,
Teknologi dan
Seni
Kurikulum dikembangkan
atas dasar kesadaran bahwa
ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni yang berkembang
secara dinamis. Karena itu,
semangatdan isi kurikulum
memberikan pengalaman
belajar siswa untuk mengikuti
dan memanfaatkan
Prinsip ini menjelaskan
dan menegaskan
pentingnya IPTEKS
(ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni)
dalam dunia saat ini.
Minimal mampu sebagai
user dari IPTEKS
tersebut. Prinsip ini juga
perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan
seni.
sama persis dengan yang
terdapat dalam KTSP
oleh BSNP.
4
Relevan dengan
Kebutuhan
Kehidupan
Pengembangan kurikulum
dilakukan dengan melibatkan
pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk
menjamin relevansi
pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya
kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia kerja.
Karena itu, pengembangan
keterampilan pribadi,
keterampilan berpikir,
keterampilan sosial,
keterampilan akademik, dan
keterampilan vokasional.
Prinsip ini mirip dengan
yangdikeluarkan oleh
BSNP, akan tetapi pada
kalimat terakhir terdapat
kata-kata yang hilang
atau memang
dihilangkan, yaitu
...merupakan
keniscayaan. Artinya
pengembangan
kurikulum disesuaikan
dengan keadaan agar
relevan. Misalnya
ditujukan untuk
pekerjaan tertentu,
profesi tertentu, atau
untuk memasuki
perguruan tinggi yang
diinginkan. Prinsip ini
sama dengan prinsip
relevansi.
5
Menyeluruh dan
Berkesinambun-
gan
Substansi kurikulum
mencakup keseluruhan
dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata
pelajaran yang direncanakan
dan disajikan secara
berkesinambungan
antarsemua jenjang
pendidikan
Dalam hal ini
kompetensi dan mata
pelajaran disajikan
secara
berkesinambungan,
maksudnya antar
kompetensi dan
matapelajaran saling
berkaitan dan
berkelanjutan. Ini dapat
pula disebut dengan
prinsip kontinuitas.
6
Belajar
Sepanjang
Hayat
Kurikulum diarahkan kepada
proses pengembangan,
pembudayaan, dan
pemberdayaan siswa yang
berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan
keterkaitan antara unsur-
unsur pendidikan formal,
nonformal, dan informal
dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu
berkembang serta arah
pengembangan manusia
seutuhnya
Prinsip ini juga
mengajarkan prinsip
belajar sepanjang hayat.
Siswa tidak hanya
dipacu untuk beajar
disekolah, melainkan
belajar dimanapun dan
kapanpun. Dan melatih
siswa untuk belajar
mandiri hingga akhir
hayatnya.
7
Seimbang antara
Kepentingan
Nasional dan
Kepentingan
Daerah
Kurikulum dikembangkan
dengan memperhatikan
kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk
membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Kepentingan
nasional dan kepentingan
daerah harus saling mengisi
dan memberdayakan sejalan
dengan motto Bhineka
Tunggal Ika dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
Pengembangan
kurikulum di SMA N 1
Pakusari juga
memperhatikan
keseimbangan antara
kebutuhan atau
kepentinagan nasional
dengan kepentingan
daerah sekitar SMA N 1
Pakusari.

3.3. Analisis Komponen Kurikulum
3.3.1. Tujuan Kurikulum
No Kriteria Tujuan Hasil Telaah
1 Kriteria Subtantif
Pada kurikulum SMAN 1 PAKUSARI, tujuan yang
tercantum sudah mengandung kriteria subtantif. Yaitu
telah memperhatikan kebutuhan mendasar kebutuhan
peserta didik untuk mampu bersaing dalam kehidupan
bermasyarakat dengan dibekali ketrampilan.
2 Kriteria prosedur
Tujuan pada kurikulum SMAN 1 PAKUSARI juga
sudah memperhatikan kriteria prosedur yaitu
representative, jelas, tidak rancu, dan tidak
menimbulkan intrepretasi yang berbeda dan
kontradiktif, berdasarkan argumen dan kerangka
berpikir yang logis, kelayakan, keterwakilan dan
konsisten, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.













3.3.2. Analisi Kontent Kurikulum
Kelas XI Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Menganalisis gejala alam dan
keteraturannya dalam cakupan
mekanika benda titik

1.1 Menganalisis gerak lurus, gerak
melingkar dan gerak parabola dengan
menggunakan vektor
1.2 Menganalisis keteraturan gerak planet
dalam tatasurya berdasarkan hukum-
hukum Newton
1.3 Menganalisis pengaruh gaya pada sifat
elastisitas bahan
1.4 Menganalisis hubungan antara gaya
dengan gerak getaran
1.5 Menganalisis hubungan antara usaha,
perubahan energi dengan hukum
kekekalan energi mekanik
1.6 Menerapkan hukum kekekalan energi
mekanik untuk menganalisis gerak
dalam kehidupan sehari-hari
1.7 Menunjukkan hubungan antara konsep
impuls dan momentum untuk
menyelesaikan masalah tumbukan
Kelas XI Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2. Menerapkan konsep dan prinsip
mekanika klasik sistem kontinu
dalam menyelesaikan masalah
2.1 Menformulasikan hubungan antara
konsep torsi, momentum sudut, dan
momen inersia, berdasarkan hukum II
Newton serta penerapannya dalam
masalah benda tegar
2.2 Menganalisis hukum-hukum yang
berhubungan dengan fluida statik dan
dinamik serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
3. Menerapkan konsep
termodinamika dalam mesin
kalor

3.1 Mendeskripsikan sifat-sifat gas ideal
monoatomik
3.2 Menganalisis perubahan keadaan gas
ideal dengan menerapkan hukum
termodinamika

1. Materi Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas XI
Materi yang mencakup dalam mata pelajaran Fisika SMA/MA kelas XI yaitu
sebagai berikut :
SEMESTER I
Bab I : Kinematika dengan Analisis Vektor
Bab II : Hukum-Hukum Newton tentang Gerak dan Gravitasi
Bab III : Elastisitas dan Gerak Harmonik Sederhana
Bab IV : Usaha dan Energi
Bab V : Impuls dan Momentum
SEMESTER II
Bab VI : Dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda Tegar
Bab VII : Mekanika Fluida
Bab VIII : Teori Kinetik Gas
Bab IX : Termodinamika
2. Alokasi Waktu
Alokasi waktu yang digunakan adalah 34 minggu efektif. Untuk semester I
digunakan 17 minggu efektif dan pada semester II juga digunakan 17 minggu efektif.

3.3.3. Analisis Organisasi Kurikulum
No. Kriteria Organisasi
Kurikulum
Hasil telaah
1. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Fisika di SMA/MA merupakan
pengkhususan IPA di SMP/MTs. Untuk kelas XI
IPA semester 1 dan semester 2 ruang lingkup
materi terdiri atas gerak dengan analisis vektor,
hukum Newton tentang gerak dan gravitasi, gerak
getaran, energi, usaha, dan daya, impuls dan
momentum, momentum sudut dan rotasi benda
tegar, fluida, termodinamika

2. Integrasi/ keterpaduan
Mencakup dari ruang lingkup yang ada, materi
yang disampaikan pada setiap pertemuan haruslah
terintegrasi. Seperti pada SK dan KD yang telah
disusun. Misalnya saja pada bab pertama yaitu
Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam
cakupan mekanika benda titik (gerak dalam analisis
vektor) yang didalamnya menganalisis mengenai
gerak lurus, gerak melingkar dan gerak parabola
dengan menggunakan vektor , Menganalisis
keteraturan gerak planet dalam tatasurya
berdasarkan hukum-hukum Newton, Menganalisis
pengaruh gaya pada sifat elastisitas bahan,
Menganalisis hubungan antara gaya dengan gerak
getaran, Menganalisis hubungan antara usaha,
perubahan energi dengan hukum kekekalan energi
mekanik , Menerapkan hukum kekekalan energi
mekanik untuk menganalisis gerak dalam
kehidupan sehari-hari, Menunjukkan hubungan
antara konsep impuls dan momentum untuk
menyelesaikan masalah tumbukan
3. Urutan
Materi yang disampaikan sudah berurutan yaitu
mulai dari materi pengenalan . inti sampai pada
penerapan pada kehidupan sehari hari. Terlihat
pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
yang dimulai dari menganalisis berbagai macam
gerak hingga materi yang lebih kompleks yaitu
tumbukan. Pembelajaran Fisika dilaksanakan
secara pendekatan ilmiah untuk menumbuhkan
kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah
serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek
penting dalam proses pembelajaran.
4 Kontinuitas
Dilihat dari SK dan KD secara umum materi yang
disampaikan tampak selalu berkesinambumgan
dengan penyampaian materi yang selanjutnya. Oleh
karena itu kriteria dari kontinuitas selalu mengacu
pada kesinambungan antara materi awal dengan
materi selanjutnya.
5 Artikulasi dan keseimbangan
Pada materi kelas XI IPA semester 1 dan 2 sudah
bisa dikatan seimbang bobotnya antara materi satu
dengan materi yang lain. Misalnya pada waktu
kelas XI IPA semester 1, siswa mampu
menganalisis konsep mekanika, selanjutnya pada
semester 2 siswa mampu menerapkan konsep
mekanika dalam kehidupan sehari-hari.

3.3.4. Hasil Analisis Evaluasi
Untuk mengetahui ketercapaian tujuan kurikulum dapat dilihat dari kriteria ketuntasan
minimal yang digunakan SMA N 1 PAKUSARI dengan mempertimbangkan tingkat
kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya
pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Standar ketuntasan minimal yang
ditetapkan oleh Kepala Sekolah mencakup ketuntasan belajar dan penilaian yang diharapkan
dan kriteria ketuntasan Minimal (KKM). SMA N 1 PAKUSARI pada tahun pelajaran
2013/2014 menggunakan Standar Isi (SI) dan KTSP. Penilaian dapat dilakukan bersamaan
dengan pelaksanaan pembelajaran dan dapat pula dilakukan setelah selesai satu kompetensi
dasar (KD) atau lebih. Penilaian meliputi aspek kognitif (pemahaman konsep), afektif (sikap)
dan psikomotorik (praktik). Setiap mata pelajaran harus memenuhi ketuntasan nilai kognitif
dan psikomotorik minimal sesuai dengan KKM tiap mata pelajaran dan nilai afektif adalah B.
Dan jika siswa belum mencapai batas ketuntasan batas ketuntasan minimal, peserta didik
harus mengikuti remidial sesuai KD yang belum tuntas.

S-ar putea să vă placă și