Sunteți pe pagina 1din 12

ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA

PROGRAM PROFESI NERS






Konsep Tumbuh Kembang Anak dan Konsep Imunologi
di Poliklinik Terpadu
Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang






Oleh :
NANIN NAVARIASTAMI, S.Kep.
04064891315028









PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
T.A. 2013-2014

Telah disetujui/diterima Pembimbing
Hari/Tanggal :
Tanda Tangan :


LAPORAN PENDAHULUAN



WEB OF CAUTION: TUMBUH KEMBANG ANAK
Oleh: Nanin Navariastami, S.Kep.
Program Profesi Program Studi Ilmu Keperawatan FK Unsri 2014




































Tumbuh Kembang Anak
Genetic Lingkungan
Prenatal:
- Gizi bumil
- Toksin
- Endokrin
- Radiasi
- Infeksi
- Stress
- Imunitas
- Anoksia embrio

Postnatal:
- Biologis
- Fisik
- Psikososial
- Keluarga
- Adat istiadat
Faktor Tumbuh
Kembang Anak

Prenatal

Postnatal
Embrio Fetus
Dini (8 mgu
TM II)
Lanjut (TM
III)
Sekolah/
pubertas
Neonatal
(0-28 hr)
Bayi Prasekolah
(2-6thn)
Remaja
Dini (1-
12 bln)
Akhir
(1-2 thn)
(6-
10 thn)
(8-
12 thn)
(10-
18 thn)
(12-
20 thn)
- Berjalan
- Makan makanan padat
- Berbicara
- Mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
- Mencapai stabilitas fisiologik
- Membentuk pengertian sederhana tentang realitas
fisik dan sosial
- Kontak perasaan dengan orang tua, keluarga, dan
orang lain
- Mengetahui mana yang benar dan yang salah serta
mengembangkan kata hati

- Ketangkasan fisik untuk bermain
- Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai
organisme yang sedang tumbuh
- Bergaul yang bersahabat dengan anak-anak sebaya
- Belajar peranan jenis kelamin
- Mengembangkan dasar-dasar kecakapan membaca,
menulis, dan berhitung
- Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan
guna keperluan kehidupan sehari-hari
- Mengembangkan kata hati moralitas dan skala nilai-nilai
- Belajar membebaskan ketergantungan diri
- Mengembangkan sikap sehat terhadap kelompok dan
lembaga-lembaga






















- Menerima keadaan jasmaniah dan menggunakannya secara efektif
- Menerima peranan sosial jenis kelamin sebagai pria/wanita
- Menginginkan dan mencapai perilaku social yang bertanggung jawab social
- Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
- Belajar bergaul dengan kelompok anak-anak wanita dan anak-anak laki-laki
- Perkembangan skala nilai
- Secara sadar mengembangkan gambaran dunia yang lebih adekuat
- Persiapan mandiri secara ekonomi
- Pemilihan dan latihan jabatan
- Mempersiapkan perkawinan dan keluarga

Pengkajian Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK): identitas, anamnesa, BB/TB, LK/U,
perkembangan (motorik kasar, motorik halus, bahasa, dan sosial kemandirian), daya dengar, daya lihat,
mental emosional, pemeriksaan atas indikasi (autis, GPPH)
(untuk lebih lengkap terlampir)

Kesulitan
berbicara;
Sulit
membentuk
kata/kalimat;
Bicara gagap;

- Plague banyak
- Keries gigi
- Warna email gigi
berubah
- Sakit gigi
- Gigi hilang
- Pertumbuhan gigi
yang tidak sesuai
umur
- Kehilangan gigi
Risiko
keterlambatan
perkembangan pada
25%/> dalam 1/>
area sosial atau
perilaku, kognitif,
bahasa, dan motorik
kasar dan halus.
- Berat badan
dibawah ideal
lebih dari 20%
- Tidak mampu
mengunyah
makanan
- Penurunan BB
dengan intake
makanan yang
adekuat

Kerusakan
komunikasi
verbal

Kerusakan
pembentukan
gigi

Resiko
keterlambatan
perkembangan

Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh

Ketidakseimbangan
nutrisi: lebih dari
kebutuhan tubuh

- Berat badan
diatas ideal lebih
dari 20%
- Tebal kulit trisep
>25 mm pada
wanita dan >15
mm pada laki-laki




















Kerusakan
komunikasi
verbal


Kerusakan
pembentukan
gigi

Resiko
keterlambatan
perkembangan

Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh

Ketidakseimbangan
nutrisi: lebih dari
kebutuhan tubuh

Kerusakan
pertumbuhan
gigi tidak terjadi

Perawatan gigi:
Jelaskan kepada
keluarga tentang
pentingnya
perawatan gigi
anak sejak dini;
makanan yang
dapat merusak
gigi; menggosok
gigi dengan
benar.
- Anak akan mencapai tahapan dalam
perkembangan
- Tidak mengalami kelambatan 25% atau
lebih area social atau perilaku pengaturan
diri atau kognitif,bahasa,keterampilan
motorik kasar atau motorik halus
Aktifitas:
- Ajarkan pada orangtua tentang hal-hal
penting dalam perkembangan normal
- Demontrasikan aktifitas yang menunjang
perkembangan
- Ajarkan cara memberikan rangsangan yang
berarti untuk bayi dan anak
- Ajarkan tentang perilaku yang sesuai
dengan usia anak
- Libatkan pasien dalam perawatan diri dan
aktifitas kehidupan sehari-hari sebanyak
mungkin
- Berikan penguatan yang positif atau
umpan balik terhadap usaha-usaha
mengekspresikan diri
- Berkomunikasi dengan pasien sesuai
dengan tingkat kognitif dan
perkembangannya
- Gunakan tehnik modifikasi perilaku yang
bertanggung jawab pada anak
- Anjurkan orangtua untuk mengharapkan
dan meminta perilaku yang bertanggung
jawab pada anak

- Stastus gizi: tidak
adekuat, ringan, sedang,
kuat, atau adekuat total
- Asupan makanan: oral
- Asupan cairan: oral
- Stastus gizi: tidak
adekuat, ringan, sedang,
kuat, atau adekuat total
- Asupan makanan dan
cairan melalui oral tidak
berlebihan
- Pengelolaan gangguan
makan
- Pengelolaan nutrisi
- Bantuan menaikkan berat
badan

- Pengelolaan gangguan
makan
- Pengelolaan nutrisi
- Bantuan pengurangan
berat badan

Tumbuh kembang
optimal sesuai dengan
usia
(Oktaria, 2010)

Stimulasi
perkembangan bicara
dan bahasa anak usia
48 60:
- Bercerita
- Menulis nama benda
- Mengenali angka dan
berhitung
- Buat agar anak
menjelaskan apa yang
sedang dilakukan
- Mengajarkan anak
melengkapi kalimat
- Mendorong anak sering
membaca buku
(Oktaria, 2010)






WEB OF CAUTION: KONSEP IMUNOLOGI
Oleh: Nanin Navariastami, S.Kep.
Program Profesi Program Studi Ilmu Keperawatan FK Unsri 2014




































IMUNISASI
Jadwal Imunisasi Dasar & Anjuran:
Jenis Bulan Ke- Tahun Ke-
BCG 0/1/2/3
Hep. B 0, 1, 6
DPT 2, 4, 6, 18/24 5
Polio 2, 4, 6, 18/24 5
Campak 9 5/6/7
HIB 2, 4, 6, 15/18
PCV 2, 4, 6, 12/15
Influenza Setiap tahun
Varisela 1-18 tahun (1x)
MMR 15 6
Tifoid 2-9 thn (Ulangan tiap 3 tahun)
Hep. A 2-9 thn (2x, tiap interval 6-12 bulan)
HPV 10, 12, 18

Kontra Indikasi:
1. BCG: HIV, defisiensi imun kongenital, leukemia, keganasan, radiasi dan hamil.
2. Hep. B: Bayi dengan kejang atau reaksi hipersensitivitas lain pada suntikan
sebelumnya.
3. DPT: Anak yang sakit parah, kejang demam kompleks, batuk (batuk rejan), penyakit
gangguan kekebalan, dan pada suntikan sebelumnya menunjukkan anafilaksis,
ensefalopati, kejang, renjatan, hiperpireksia, tangisan/teriakan hebat.
4. Polio: Defisiensi imunologik, diare berat, sakit parah.
5. Campak: Demam, defisiensi imunologik, terapi imunosupresif, alergi protein telur,
hipersensitifitas dengan kanamisin dan eritromisin, wanita hamil, telah diberi transfusi
darah (ditangguhkan min. 3 bulan).
Cara Pemberian Imunisasi Wajib:
Jenis Cara Pemberian Dosis
BCG IC/SC (muskulus
deltoid)
0,05 ml
Hep. B IM (deltoid) 0,5 ml
DPT IM (luar paha) 0,5 ml
Polio Oral (2 tetes) 0,1 ml
Campak SC (lengan kiri) 0,5 ml

Pengkajian Pra Imunisasi
1. Tulis biodata klien secara lengkap
2. Pengkajian secara umum mulai dari ujung rambut
sampai ujung kaki
3. Riwayat penyakit sekarang
4. Riwayat penyakit yang pernah diderita
5. Riwayat imunisasi yang pernah didapatkan oleh anak
6. Riwayat prenatal
7. Riwayat kejang
8. Riwayat penyakit keluarga ( Disfungsi imunologi,HIV/
AIDS, Kanker )
9. Riwayat obat- obatan
10. Riwayat alergi terhadap obat tertentu.


Efek Samping
KIPI








































BCG
Efek Samping
KIPI
Hep. B DPT Polio Campak
Bisul
kecil
Pembeng
kakan
Demam Perasaan
tidak
enak
pada
pencerna
an
Nyeri
pada
tempat
injeksi
Ringan Berat
Menangis hebat
Kesakitan
Kesadaran
Kejang
Ensefalopati
Syok
Konjungtivitis
Diare
Ruam
Encephalitis
BCG-itis
Syok anafilaksis
Kecacatan
Kematian
Neuritis brakial
Polio paralisis
Trombositopenia









Ensefalopati
Perdarahan
Kelemahan
Nyeri
Nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
Intoleransi
aktivitas
Kekurangan
cairan
Gangguan
integritas
kulit
Infeksi
Kasus





















Nyeri
Nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
Intoleransi
aktivitas
Kekurangan
cairan
Gangguan
integritas
kulit
Infeksi
NOC:
- Tingkat kenyamanan
- Perilaku
mengendalikan
nyeri
- Tingkat nyeri:
ekstrem, berat,
sedang, ringan, atau
tidak ada

NIC:
- Pemberian analgesic
- Penatalaksanaan
nyeri
- Bantuan analgesic
yang dikendalikan
oleh pasien

NOC:
- Stastus gizi: tidak
adekuat, ringan,
sedang, kuat, atau
adekuat total
- Asupan makanan:
oral
- Asupan cairan: oral
NIC:
- Pengelolaan
gangguan makan
- Pengelolaan nutrisi
- Bantuan menaikkan
berat badan

NOC:
- Daya tahan
- Penghematan
energi: tidak
sama sekali,
ringan, sedang,
berat, atau
sangat berat
- Perawatan diri
NIC:
- Terapi aktivitas
- Pengelolaan
energi:
Tentukan penyebab
keletihan
Pantau respon
kardiorespiratori
dan respons oksigen
pasien terhadap
aktivitas perawatan
diri
NOC:
- Keseimbangan
cairan , elektrolit
- Hidrasi adekuat
- Status nutrisi
adekuat
NOC:
- Integritas
jaringan kulit:
strem, berat,
sedang, ringan,
tidak ada
gangguan
- Penyembuhan
jaringan kulit
NOC:
- Status imun
adekuat
- Pengetahuan
pengendalian
infeksi
- Perilaku deteksi
risiko
- Pengendalian
risiko: tidak
pernah, jarang,
kadang-kadang,
sering, konsisten
NIC:
- Autotransfusi
- Pengelolaan
elektrolit
- Pengelolaan
cairan
- Pemantauan
cairan
- Pengelolaan
hipovolemia
- Terapi intravena
- Pengelolaan
syok
NIC:
- Perawatan luka
- Pengawasan
kulit
NIC:
- Pemberian
imunisasi/vaksin
asi
- Pengendalian
infeksi
- Perlindungan
terhadap infeksi


DAFTAR PUSTAKA
Alimul. Aziz (2008) , Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, Salemba medika : Jakarta
Handayani, A. (2008). Hubungan antara Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi dengan Kelengkapan
Imunisasi di Poli Anak RSUD Tugurejo. Skripsi Strata Satu. Program Studi S I Keperawatan
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Uiversitas Muhammadiyah. Semarang. (tidak
dipublikasikan).

Mansjoer, A. et all. (2000). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesalapius
Meritalia, D. (2009). Analisis Pelaksanaan Program Stimulasi, Deteksi Dini dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang (SDIDTK) Balita dan Anak Pra Sekolah Di Puskesmas Kota Semarang Tahun
2009. Dari http://eprints.undip.ac.id/16961/1/Dewi_Maritalia.pdf diperoleh 10 Juli 2012.

Nanda. (2014). Nursing Diagnosses : Definition and Classification 2005-2006. Alih Bahasa Santoso,
B. Jakarta : Prima Medica
Narendra, M.B., Sularyo, T.S., Soetjiningsih, Suyitno, H., Ranuh, AG.N.G., & Wiradisuria, S. (2002).
Tumbuh Kembang Anak dan Remaja (Ed. 1). Jakarta: CV Sagung Seto.

Natalia, R. (2011). Pengaruh Oral Dekstrosa 40% Terhadap Tingkat Nyeri Bayi Saat Injeksi Imunisasi.
Indralaya: PSIK FK Unsri

Natosba, J. (2010). Penilaian Tumbuh Kembang Anak. Indralaya: Uiversitas Sriwijaya

Qauliyah, A. (2008). Imunisasi: Pengertian, Jenis dan Ruang Lingkup. Dari
http://astaqauliyah.com/2008/08/imunisasi-pengertian-jenis-dan-ruang-lingkup/ diperoleh
23 Maret 2014.

Rahayuningsih, S.I. (2009). Efek Pemberian ASI Terhadap Tingkat Nyeri dan Lama Tangisan Bayi
Saat Penyuntikan Imunisasi Di Kota Depok Tahun 2009. Tesis Strata Dua, Magister Ilmu
Keperawatan Kekhususan Keperawatan Anak Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia. Depok. (tidak dipublikasikan).

Wilkinson, J.M. (2006). Nursing Diagnosis Handbook With NIC Interventions and NOC Outcomes (7
th

Ed). Diterjemahkan Oleh Widyawati, et al. Edt Meiliya, E. & Ester, M. (2007). Bukusaku
Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC (Ed. 7). Jakarta: EGC.






















Lampiran: Pengkajian SDIDTK/DDTK
Formulir Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) (Maritalia, 2009):
A. Identitas Anak
1. Nama : .Laki-laki/Perempuan
2. Nama Ayah/Ibu : .........
3. Alamat : .................
4. Tanggal Pemeriksaan : ./../
5. Tanggal Lahir : //..
6. Umur Anak : .Bulan
B. Anamnesis
1. Keluhan utama :
2. Apakah anak punya masalah tumbuh kembang : .
C. Pemeriksaan Rutin Sesuai Jadwal/Jika Ada Keluhan
1. BB : ........Kg; PB/TB: ..cm.
BB/TB :
a. Gizi baik
b. Gizi kurang
c. Gizi buruk
d. Gizi lebih
e. Rujuk : ya/tidak
2. LKA: ..cm. LKA/U: .:
a. Normal
b. Mikrosefal
c. Makrosefal
d. Rujuk : ya/tidak
3. Perkembangan Anak :
a. Sesuai
b. Meragukan :
1) G.Kasar
2) G. Halus

3) Bahasa
4) Sos-kemandirian
5) Rujuk : ya/tidak
c. Penyimpangan :
1) G.Kasar
2) G.Halus
3) Bahasa
4) Sos-kemandirian
5) Rujuk : ya/tidak
4. Daya Lihat :
a. Normal
b. Curiga ada gangguan
c. Rujuk : ya/tidak
5. Daya Dengar :
a. Normal
b. Curiga ada gangguan
c. Rujuk : ya/tidak
6. Mental emosional :
a. Normal
b. Curiga ada gangguan
c. Rujuk : ya/tidak
D. Pemeriksaan Atas Indikasi/Jika Ada Keluhan
1. Autis :
a. Risiko tinggi
b. Risiko rendah
c. Gangguan lain
d. Batas normal
e. Rujuk : ya/tidak
2. GPPH :
a. Kemungkinan GPPH

b. Bukan GPPH
c. Rujuk : ya/tidak
E. Kesimpulan : .....................................................................
F. Tindakan Intervensi
1. Konseling Stimulasi bagi ibu :
a. Diberikan
b. Tidak diberikan
2. Intervensi stimulasi perkembangan :
a. G.Kasar
b. G.Halus
c. Bahasa
d. Sos-mandiri
e. Tgl evaluasi intervensi : ...
3. Tindakan pengobatan lain : .....
4. Dirujuk ke : ..............................
a. Ada surat rujukan
b. Tidak ada surat rujukan

S-ar putea să vă placă și