Sunteți pe pagina 1din 12

WOC BRONKOPNEUMONIA

11
Bakteri Stafilokokus aureus
Bakteri Haemofilus influezae
Mycoplasma
Penderita akit berat yang
dirawat di RS
Penderita yang mengalami
penurunn
sistem pertahanan tubuh
Saluran nafas atas
Kuman berlebih di
bronkus
Kuman terbawa
disaluran pencernaan
nfeksi saluran
pernafasan bawah
!iare
"kumulasi secret di
bronkus
Proses peradangan
Bersihan #alan
nafas tidak
efektif
malabsorbsi
Peningkatan
peristaltic usus
nfeksi saluran
pencernaan
Peningkatan flora
normal dalam usus
$angguan
keseimbanga
n cairan dan
elektrolit
%dema paru
!ilatasi
pembuluh darah
ntake kurang
anoreksi
Bau mulut
tidak sedap
Mukus brokus
meningkat
&utrisi kurang
dari kebutuhan
Peningkatan
Suhu
%dema antara
kaplier dan al'eoli
Peningkatan
metabolisme
Suplai (
)
menurun
Penurunan
compliance paru
Pengerasan
dinding paru
$angguan difusi
dalam plasma
%ksudat plasma
masuk al'eoli
%'aporasi
meningkat
*atigue
"kumulasi
asam laktat
Metabolisme
anaeraob meningkat
Hipoksia
Retraksi dada + nafas
cuping hidung
!ispneu
Hiper'entila
ntoleransi
aktifitas
$angguan
pola nafas


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi
Bronkopneumonia adalah pneumonia yang terdapat di daerah bronkus kanan maupun
kiri atau keduanya, Bronkopneumonia -pneumonia lobularis. adalah peradangan pada
parenkim paru yang awalnya ter#adi di bronkioli terminalis dan #uga dapat mengenai al'eolus
sekitarnya, Bronkiolus terminalis men#adi tersumbat dengan eksudat mukopurulen
membentuk bercak/bercak konsolidasi di lobulus yang bersebelahan, Penyakit ini seringnya
bersifat sekunder0 mengikuti infeksi dari saluran nafas atas0 demam pada infeksi spesifik dan
penyakit yang melemahkan sistem pertahanan tubuh, Pada bayi dan orang/orang yang lemah0
pneumonia dapat muncul sebagai infeksi primer, Bronkopneumonia sering disebabkan oleh
bermacam/macam etiologi seperti bakteri0 'irus0 #amur dan benda asing,

2.2 Klasifikasi Pneumonia
),),1 Berdasarkan Sumber nfeksi
a, Pneumonia yg didapat di masyarakat (Community-acquired pneumonia.)
1,. Streptococcus pneumonia merupakan penyebab utama pada orang dewasa
),. Haemophilus influenzae merupakan penyebab yang sering pada anak/anak
1,. Mycoplasma sering bisa men#adi penyebab keduanya -anak 2 dewasa.
b, Pneumonia yg didapat di RS (Hospital-acquired pneumonia )
1,. 3erutama disebabkan kerena kuman gram negatif
),. "ngka kematiannya 4 daripada 5"P -Community-acquired pneumonia.)
1,. Prognosis ditentukan ada tidaknya penyakit penyerta
c, Pneumonia aspirasi
1,. Sering ter#adi pada bayi dan anak/anak
),. Pada orang dewasa sering disebabkan oleh bakteri anaerob
d, Pneumonia Immunocompromise host
1)
1,. Macam kuman penyebabnya sangat luas0 termasuk kuman sebenarnya mempunyai
patogenesis yang rendah
),. Berkembang sangat progresif menyebabkan kematian akibat rendahnya pertahanan
tubuh

),),) Berdasarkan Kuman Penyebab
a, Pneumonia bakterial
1,. Sering ter#adi pada semua usia
),. Beberapa mikroba cenderung menyerang indi'idu yang peka0 misal6 Klebsiella pada
penderita alkoholik0 Staphylococcus menyerang pasca influenza
1, Pneumonia "tipikal
1,. !isebabkan7 Mycoplasma0 e!ionella dan Chlamydia
),. Sering mengenai anak/anak dan dewasa muda
1, Pneumonia yang disebabkan 'irus
1,. Sering pada bayi dan anak/anak
),. Merupakan penyakit yang serius pada penderita dengan pertahanan tubuh yang lemah
1, Pneumonia yang disebabkan oleh #amur atau patogen lainnya
1,. Seringkali merupakan infeksi sekunder
),. Predileksi terutama pada penderita dengan pertahanan tubuh yang rendah

),),1 Berdasarkan Predileksi atau 3empat nfeksi
a, Pneumonia lobaris (lobar pneumonia.
1,. Sering pada pneumonia bakterial
),. 8arang pada bayi dan orang tua
1,. Pneumonia ter#adi pada satu lobus atau segmen0 kemungkinan dikarenakan obstruksi
bronkus misalnya 7 aspirasi benda asing pada anak atau proses keganasan pada orang dewasa

b, Bronchopneumonia
11
1,. !itandai adanya bercak/bercak infiltrat pada lapangan paru
),. !apat disebabkan bakteri maupun 'irus
1,. Sering pada bayi dan orang tua
9,. 8arang dihubungkan dengan obstruksi bronkus
c, Pneumonia interstisialis (interstitial pneumonia
1,. Proses ter#adi mengenai #aringan interstitium daripada ale'oli atau bronki
),. Merupakan karakteristik -tipikal. infeksi oportunistik -Cytome!alo"irus0 #neumocystis
carinii.

2.. E!iolo"i
Secara umun indi'idu yang terserang bronkopneumonia diakibatkan oleh adanya penurunan
mekanisme pertahanan tubuh terhadap 'irulensi organisme patogen, (rang yang normal dan
sehat mempunyai mekanisme pertahanan tubuh terhadap organ pernafasan yang terdiri atas 7
reflek glotis dan batuk0 adanya lapisan mukus0 gerakan silia yang menggerakkan kuman
keluar dari organ0 dan sekresi humoral setempat,
),1,1 *aktor nfeksi
/ Pada neonatus 7 Streptocccus grup B0 Respiratory Sincytial :irus -RS:.,
/ Pada bayi 7
:irus 7 :irus parainfluensa0 'irus influenza0 "deno'irus0 RS:0 Cytome!alo"irus,
(rganisme atipikal 7 Chlamidia trachomatis0 #neumocytis,
Bakteri 7 Strepto$o$us pneumoni0 Haemofilus influenza0 Mycobacterium
tuberculosa0 %ordetella pertusis,
/ Pada anak/anak 7
:irus 7 Parainfluensa0 nfluensa :irus0 "deno'irus0 RSP
(rganisme atipikal 7 Mycoplasma pneumonia
Bakteri 7 #neumococcus0 Mycoba$terium tuberculosa,
/ Pada anak besar ; dewasa muda 7
(rganisme atipikal 7 Mycoplasma pneumonia& C. trachomatis
Bakteri 7 #neumococcus& %ordetella #ertusis& M. tuberculosis,
19
),1,) *aktor &on nfeksi
3er#adi akibat disfungsi menelan atau refluks esophagus meliputi 7
1, Bronkopneumonia hidrokarbon dapat ter#adi oleh karena aspirasi selama penelanan
muntah atau pemasangan selang &$3 - zat hidrokarbon seperti pelitur0 minyak tanah
dan bensin.,
), Bronkopneumonia lipoid dapat ter#adi akibat pemasukan obat yang mengandung
minyak secara intranasal0 termasuk #eli petroleum, Setiap keadaan yang mengganggu
mekanisme menelan seperti palatoskizis0 pemberian makanan dengan posisi
horizontal0 atau pemaksaan pemberian makanan seperti minyak ikan pada anak yang
sedang menangis, Keparahan penyakit tergantung pada #enis minyak yang terinhalasi,
8enis minyak binatang yang mengandung asam lemak tinggi bersifat paling merusak
contohnya seperti susu dan minyak ikan,
Selain faktor di atas0 daya tahan tubuh sangat berpengaruh untuk ter#adinya
Bronkopneumonia, Menurut sistem imun pada penderita/penderita penyakit yang berat seperti
"!S dan respon imunitas yang belum berkembang pada bayi dan anak merupakan faktor
predisposisi ter#adinya penyakit ini,

2.# $ak!o% Resiko
*aktor/faktor yang berperan dalam ke#adian Bronkopneumonia adalah sebagai
berikut 7
1, *aktor host -diri.
1, <sia
Kebanyakan infeksi saluran pernafasan yang sering mengenai anak usia dibawah 1 tahun0
terutama bayi kurang dari 1 tahum, Beberapa penelitian menun#ukkan bahwa anak pada balita
lebih rentan terkena penyakit bonkopneumonia dibandingkan orang dewasa dikarenakan
kekebalan tubuhnya masih belum sempurna,
1, Status $izi
nteraksi antara infeksi dan Kekurangan Kalori Protein -KKP. telah lama dikenal0 kedua
keadaan ini sinergistik0 saling mempengaruhi0 yang satu merupakan predisposisi yang lain
-3upasi0 1=>?., Pada KKP0 ketahanan tubuh menurun dan 'irulensi phatogen lebih kuat
sehingga menyebabkan keseimbangan yang tergangu dan akan ter#adi infeksi0 sedangkan
salah satu determinan utama dalam mempertahankan keseimbangan tersebut adalah status
gizi,
1, Riwayat penyakit terdahulu
Penyakit terdahulu yang sering muncul dan bertambah parah karena penumpukan sekresi
yang berlebih yaitu influenza, Pemasangan selang &$3 yang tidak bersih dan tertular
berbagai mikrobakteri dapat menyebakan ter#adinya bronkopneumonea,
1, *aktor @ingkungan
1, Rumah
1?
Rumah merupakan struktur fisik0 dimana orang menggunakannya untuk tempat berlindung
yang dilengkapi dengan fasilitas dan pelayanan yang diperlukan0 perlengkapan yang berguna
untuk kesehatan #asmani0 rohani0 dan keadaanan sosialnya yang baik untuk keluarga dan
indi'idu -AH(0 1=>=.,
1, Kepadatan hunian -crowded.
Kepadatan hunian seperti luar ruang per orang0 #umlah anggota keluarga0 dan masyarakat
diduga merupakan faktor resiko penularan pneumonia,
1, Status sosioekonomi
Kepadatan penduduk dan tingkat sosioekonomi yang rendah mempunyai hubungan yang erat
dengan kesehatan masyarakat,
2.& Pa!ofisiolo"i
Bronchopneumonia selalu didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas yang disebabkan
oleh bakteri staphylococcus0 Haemophillus influenzae atau karena aspirasi makanan dan
minuman,
!ari saluran pernafasan kemudian sebagian kuman tersebut masukl ke saluran pernafasan
bagian bawah dan menyebabkan ter#adinya infeksi kuman di tempat tersebut0 sebagian lagi
masuk ke pembuluh darah dan menginfeksi saluran pernafasan dengan ganbaran sebagai
berikut7
1, nfeksi saluran nafas bagian bawah menyebabkan tiga hal0 yaitu dilatasi pembuluh
darah al'eoli0 peningkatan suhu0 dan edema antara kapiler dan al'eoli,
), 2. %kspansi kuman melalui pembuluh darah kemudian masuk ke dalam saluran
pencernaan dan menginfeksinya mengakibatkan ter#adinya peningkatan flora normal
dalam usus0 peristaltik meningkat akibat usus mengalami malabsorbsi dan kemudian
ter#adilah diare yang beresiko terhadap gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

2.' Manifes!asi Klinis
1,. !emam mendadak0 disertai menggigil0 baik pada awal penyakit atau selama sakit
),. Batuk0 mula/mula mukoid lalu purulen dan bisa ter#adi
hemoptisis
1,. &yeri pleuritik0 ringan sampai berat0 apabila proses men#alar ke pleura -ter#adi
pleuropneumonia.
9,. 3anda 2 ge#ala lain yang tidak spesifik 7 mialgia0 pusing0 anoreksia0 malaise0 diare0
mual 2 muntah,

2.( Peme%iksaan
1B
),C,1 Pemeriksaan fisik
a, nspeksi + palpasi 7 sisi hemitoraks yg sakit tertinggal
b, Palpasi + Perkusi + "uskultasi
tanda/tanda konsolidasi 7 Redup0 fremitus raba + suara meningkat0 suara napas
bronko'esikuler ; bronchial0 suara bisik0 krepitasi
),C,) Pemeriksaan Penun#ang
a, Pemeriksaan dahak
1,. Mempunyai banyak keterbatasan
),. <sahakan bebas dari kontaminan dengan berbagai cara 7
1, Sputum dicuci dg garam faali0 diambil sputum yang mengandung darah dan nanah
), ka'um orofaring dibersihkan dulu dengan cara berkumur
1, aspirasi trakeal
9, memakai bronkosokopi
?, pungsi transtorakal
1,. spesimen yg diperoleh lalu dilakukan pengecatan gram dan kultur
b, Pemeriksaan darah
1, <mumnya lekositosis ringan sampai tinggi
), '. Hitung #enis bergeser ke kiri ( shift to the left)
1, @%! dapat #uga tinggi
9, Kultur darah dapat positif )D/)? E pada penderita yang tidak diobati
c, *oto thoraF P"+lateral
1, "bnormalitas radiologis pada pneumonia disebabkan karena pengisian al'eoli oleh
cairan radang berupa 7 opasitas + peningkatan densitas - konsolidasi . disertai dengan
gambaran air bronchogram
), Bila di dapatkan ge#ala klinis pneumonia tetapi gambaran radiologis negatif0 maka
ulangan foto toraks harus diulangi dalam )9/9> #am untuk menegakkan diagnosis,
1, Pemeriksaan gas darah
1, Hipoksemia 2 hipokarbia
), "sidosis respiratorik pada stadium lan#ut
e, 3ampilan klinis pneumonia dapat dibedakan men#adi dua kelompok0 yaitu bacterial dan
non bacterial -atipikal.
K"R"K3%R K@&S P&%<M(&" B"K3%R"@
P&%<M(&" &(&
B"K3%R"@ -"3PK"@.
3imbulnya ge#ala Mendadak sebagian besar di paru Berangsur/angsur0 sering bersifat
1C
umum selain di paru
Batuk Produktif dengan banyak sputum0
purulen+mukopurulen
3idak produktif0 sputum sedikit

Pengecatan gram
Sering ditemukan mikroba

&on diagnostik0 baik pada
pengecatan gram maupun kultur
@eukositosis "da dan tinggi0 leukopeni pada
kasus yang #elek
Biasanya tidak ada0 atau leukopeni

&yeri dada "da0 ber'ariasi dari yang ringan
sampai berat
8arang

*oto paru 3anda konsolidasi lobar0 segen
atau bronkopneumonia
3idak mengikuti batas anatomis0
kelainan interstitial
2.) Pena!alaksanaan
Pengelolahan pneumonia harus berimbang dan memadai0 mencakup 7
1, 3indakan umum - !eneral suportif .
), Koreksi kelainan tubuh yang ada
1, Pemilihan antibiotik
Bila keadaan klinis baik dan tidak ada indikasi rawat inap dapat diobati di rumah, 8uga
diperhatikan ada tidaknya fak!o% mo*ifikasi0 yaitu keadaan yang dapat meningkatkan resiko
infeksi patogen yang spesifik misalnya S. pneumoniae yang resisten terhadap penesilin,
",. *aktor modifikasi adalah keadaan yang dapat meningkatkan resiko infeksi dengan kuman
patogen yg spesifik, Kuman/kuman tersebut meliputi 7
1, Streptococcus pneumoniae yg resisten terhadap penisilin 7
a, <sia 4 B? tahun
b, Mendapat tF betalaktam dlm 1 bulan terakhir
c, Pecandu alkohol
d, Penyakit gangguan imunitas -tms tF steroid.
e, "danya penyakit ko/morbid yang lain
f, Kontak dengan anak/anak
1>
1, %nterik gram/negati'e 7
1, Penghuni rumah #ompo
), "danya dasar penyakit kardiopulmoner
1, "danya penyakit ko/morbid yang lain
9, Pengobatan antibiotika sebelumnya
?, (. #seudomonas aeru!inosa 7
1, Kerusakan #aringan paru -bronkiektasis.
), 3erapi kortikosteroid -41D mg pednison+hari.
1, Pengobatan antibiotik spektrum luas lebih dari C hari
sebelumnya
9, Malnutrisi
B,. *aktor antibiotik diperlukan adanya pendekatan yang logis untuk memperkirakan etiologi
dan memberikan pengobatan inisial secara empiris, Pendekatan ini harus
mempertimbangkan 7
1, kecenderungan epidemiologis setempat
), usia penderita
1, penyakit penyerta + komorbid
9, faktor risiko sosial -alkohol0 drug abuse0 dll.
?, temuan kelainan paru -pemeriksaan fisik dan radiologis.
),>,1 Penatalaksanaan rawat #alan
a, Pengobatan suportif + simtomatik
1, stirahat di tempat tidur
), Minum secukupnya untuk mengatasi dehidrasi
1, Bila panas tinggi perlu dikompres atau minum obat penurun panas
), Bila perlu dapat diberikan mukolitik dan ekspektoran
1, Pengobatan antibiotik harus diberikan - sesuai bagan . kurang dari 9 #am
),>,) Penatalaksanaan rawat inap
a, Pengobatan suportif + simtomatik
1, Pemberian terapi oksigen
), Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi kalori dan elektrolit
1, Pemberian obat simtomatik antara laim antipiretik0 mukolitik
1,
1, Pengobatan antibiotik harus diberikan - sesuai bagan . kurang dari 9 #am
),>,1 Penatalaksanaan rawat inap di ruang rawat intensif
a, Pengobatan suportif + simtomatik
1, Pemberian terapi oksigen
1=
), Pemasangan infus untuk rehidrasi0 koreksi kalori 2 elektrolit
1, Pemberian obat simtomatik antara lain antipiretik0 mukolitik
b, Pengobatan antibiotik harus diberikan - sesuai bagan . kurang darti 9 #am
c, Bila ada indikasi penderita dipasang 'entilator mekanik,

2.+ Asu,an Ke-e%a.a!an

No. Dia"nosis Ke-e%a.a!an Pe%en/anaan
0u1uan In!e%2ensi Rasional
1,
Bersihan #alan nafas
tidak efektif
berhubungan
dengan peningkatan
produksi sputum,
!ata/data7
)ata Sub*e$tif
Pasien mengeluh
rewel
Pasien mengeluh
sesak sesak nafas
Pasien tidak mau
makan
3erdengar suara
grek/grek
orang tua
menyatakan kurang
paham tentang
penyakit yang
diderita anaknya
anak mencret


)ata +b*e$tif
Pernafasan cepat
8alan napas bersih dan
efektif setelah hari
perawatan0 dengan criteria7
a. 3idak ada dypsnoe0
sianosis0 ronchi dan suara
krek/krek
b. B$" mormal
pH G C01? ; C09?
H
H G
1?;9? nmol+@-nM.
Pa(
)
G >D;1DD mmHg
Pa5(
)
G 1?;9? mmHg
H5(
1
I
G ));)B mmol+@

1. Mengka#i frekuensi pernafasan0 catat
rasio inspirasi+ ekspirasi
). mengauskultasi bunyi nafas0 catat
adanya bunyi nafas, Misalnya7 mengi0
krekels dan ronki,
1. Memberikan posisi semi fowler,
9. Memberikan minum hangat sedikit
sedikit tapi sering,
?. Melaksanakan tindakan delegatif 7
Bronchodilator0 mukolitik0 untuk
mencairkan dahak sehingga mudah
dikeluarkan,
)D
dan dangkal
pernafasan cuping
hidung
ronchi dan sianosis
batuk berdahak
sputum purulen
penggunaan otot
Bantu nafas
bunyi nafas
broncho'esikuler
muntah malaise
penurunan nafsu
makan dan berat
badan
respirasi meningkat
), $angguan pertukaran gas
berhubungan dengan
perubahan membran
al'eolus kapiler0 gangguan
kapasitas pembawa oksigen
darah0 gangguan
pengiriman oksigen
Menun#ukan fungsi paru
yang optimal dengan
kriteria sesak hilang0 tidak
ada sianosis pada kulit0
membran mucosa dan
kuku,
1. Mengka#i frekuensi0 Kedalaman dan
kemudahan pernafasan,
). Mengbse'asi warna kulit0 membran
mucosa dan kuku apakah terdapat
sianosis,
1. Mempertahankan istirahat dan tidur,
9. Kolaborasi pemberian oksigen
dengan benar sesuai dengan indikasi

1,
ntoleransi akti'itas
berhubungan dewngan
kelemahan umum,

Mampu toleran terhadap
akti'itas sesuai
kemampuan + kondisi
anak,
1. Membantu akti'itas anak untuk
memenuhi kebutuhan sehari/hari,
). Menyarankan keluarga untuk
membatasi akti'itas anak yang berlebihan
yang dapat menimbulkan kelelahan,
1. Menyarankan untuk melakukan
akti'itas secara bertahap,

9,
&yeri akut berhubungan
dengan inflamasi parenkim
paru,

&yeri hilang + berkurang
dengan kriteria 7
Menun#ukan penurunan
skala nyeri 0 wa#ah tampak
rileks,
1. Menentukan karakteristik nyeri
misalnya ta#am0 ditusuk0 dll,
). Memberikan tindakan kenyamanan
1. Meng#arkan tekhnik relaksasi0 atau
latihan nafas,
9. Memberikan tindakan delegasi
pemberian analgetika untuk menurunkan
)1
nyeri,

?,



Kurang pengetahuan
berhubungan dengan
kurangnya pemahaman
terhadap informasi

Pengetahuan orang tua
meningkat dengan
kriteria 7 mampu
mengulang kembali
pen#elasan yang diberikan,
1. Memberikan pen#elasan tentang
penyakit anak0 pencegahan0
penatalaksanaan di rumah sakit atau yang
dapat dilakukan dirumah agar oreang tua
mengetahui dan mau aktif ikut serta dalam
setiap tindakan,
). Memoti'asi ibu untuk melaksanakan
an#uran petugas,

B, Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
peningkatan kebutuhan
metabolik sekunder
terhadap demam dan proses
infeksi,
$angguan nutrisi tidak
ter#adi dengan kriteria
makanan yang disediakan
dapat dihabiskan,

1. Mengidentifikasi faktor yang dapat
menimbulkan mual dan muntah
). Memberikan makan porsi kecil tapi
sering,
1. Menya#ikan makanan dalam
keadaan hangat,
9. Menimbang BB setiap hari


C, Kekurangan 'olume cairan
berhubungan dengan
kehilangan cairan yang
berlebihan 0 penurunan
pemasukan oral
3idak ter#adi kehilangan
'olume cairan dengan
kriteria 7 Meningkatnya
masukan cairan 0 tidak ada
tanda ; tanda kurang
'olume cairan,
1. Mengka#i perubahan tanda/tanda
'ital,
). Mengka#i turgor kulit,
1. Menyatat intake dan out put cairan,
9. Kolaborasi pemberian obat sesuai
indikasi,


))

S-ar putea să vă placă și