Sunteți pe pagina 1din 20

Ilmu Alamiah Dasar (Ilmu Kealaman Dasar)

Ilmu Alamiah Dasar disebut juga Ilmu Kealaman Dasar (Natural


Science) merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala
di alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan
prinsip ilmu alam. IAD hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip
dasar yang esensial saja.
Dengan mempelajari IAD mahasiswa diharapkan mempunyai
cakrawala yang luas dalam bidang ilmu alam serta dapat memanfaatkannya
dalam memecahkan persoalan yang terkait dengan sumber daya alam, sosial
budaya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
akupan materi ilmu alamiah dasar adalah sebagai berikut !
1. Pengantar Ilmu Alamiah Dasar
a. "akikat dan #uang $ingkup IAD
b. IAD sebagai bagian %&&
2. Perkembangan Penalaran dan Tubuh Manusia
a. 'erkembangan Alam 'ikiran %anusia
b. (ejarah 'engetahuan %anusia
c. 'erkembangan )isik *ubuh %anusia
3. Perkembangan dan Pengembangan IPA
a. (ejarah 'engembangan I'A
b. %etoda Ilmiah dan Implementasinya
4. Alam Semesta
a. Alam (emesta dan *ata (urya
b. (usunan *ata (urya
c. &umi
. Keanekaragaman Makhluk !idu" dan Persebarann#a
a. &iosfer dan +ehidupan
b. +eanekaragaman %,akhluk "idup
c. %akhluk "idup
-
$. %k&sistem' Sumber Da#a Alam dan (ingkungan
a. .kosistem
b. (umber Daya dan $ingkungan
c. %anusia dan $ingkungan "idup
). Tehn&l&gi bagi Kehidu"an Manusia
a. 'engembangan I'A dan *ehnologi
b. *ehnologi dan +ehidupan %anusia
c. Dampak *ehnologi bagi +ehidupan
(-) konsep IAD dalam berkehidupan bermasyarakat.
(/) Alam pikir manusia dan perkembangannya,
(0) 'erkembangan dan 'engembangan Ilmu 'engetahuan Alam,
(1) &umi dan alam semesta,
(2) +eanekaragaman makhluk hidup dan persebarannya,
(3) makhluk hidup dalam ekosistem alami,
(4) (umberdaya alam dan lingkungan,
(5) Ilmu pengetahuan alam dan teknologi bagi kehidupan manusia,
(6) beberapa teknologi penting dan
(-7) Isu lingkungan.
IAD sebagai mata kuliah berkehidupan bermasyarakat (%&&)((esuai
dengan (+ Dirjen DI+*I 8o. 119DI+*I9+ep9/773) dengan :isi merupakan
sumber nilai dan pedoman bagi "r&gram studi guna mengantarkan
mahasiswa memantapkan ! kepribadian, kepekaan sosial, kemampuan hidup
bermasyarakat, pengetahuan tentang kelestarian, pemanfaatan (DA dan
lingkungan hidup, dan mempunyai wawasan tentang perkembangan Iptek
dan (eni.
%isi kelompok %&& di perguruan tinggi membantu
menumbuhkembangkan ! daya kritis, daya kreatif, apresiasi dan kepekaan
mahasiswa terhadap nilai-nilai sosial dan budaya demi memantapkan
kepribadiannya sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku indi:idu dan
makhluk sosial yang !
/
-. bersikap demokratis, berkeadaban, dan menunjung tinggi nilai
kemanusiaan, bermartabat serta peduli terhadap pelestarian (DA dan
lingkungan hidup;
/. memiliki kemampuan untuk menguasai dasar-dasar ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni; dan
0. ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah sosial budaya dan
lingkungan hidup secara arif.
2. Perkembangan Penalaran dan Tubuh Manusia
Pembahasan dalam materi ini diawali dengan mengetahui sifat-sifat unik
manusia, rasa ingin tahu pada manusia, dan hewan.
Pengetahuan tentang perkembangan alam pikiran manusia diikuti oleh
pengetahuan tentang perkembangan fisik tubuh manusia dari masa prenatal,
terbentuknya pria dan wanita, masa pertumbuhan hingga dewasa. Pembahasan
selanjutnya ialah sejarah pengetahuan yang diperoleh manusia.
Perkembangan Alam Pikiran Manusia
Kel&m"&k *enis Ma+am
Perilaku
Da#a "ikir
Daya gerak %emperta-
hankan diri
&erkembang
biak
Makhluk
hidu"
(&rganis
bi&l&gis)
%anusia a. 8eotropik
b. 'aleotropik
c.'roto-
antropik
Aktif karena
dibantu oleh
alat yang di-
ciptakannya
Aktif karena
dibantu oleh
alat yang di-
ciptakannya
(eksual,
memelihara
keturunan
*erus
berkembang,
nalar dan
nurani
"ewan a. %enyusui
b. &ertelur
c. &ersel satu
Aktif secara
alami
Aktif secara
alami
(eksual,
Intern
.kstern
(tatis,
naluri, idle
curiousity
*umbuhan a. &erbiji
b. <eneratif
c. =egetatif
d. (pora
'asif pada
kekuatan
luar
'asif pada
kekuatan
luar
Aseksual
ekstern
*idak punya
&enda mati
(anorganis)
'adat ! batuan, tanah, dll
air ! air, minyak
<as ! udara, uap
(ebagai tempat makhluk hidup, komponen abiotik dalam
ekologi
Sumber : Supartono. Dkk, Ilmu Alamiah Dasar, hal 20, 1999
0
SI,AT -.IK MA.-SIA
Manusia sebagai makhluk hidu" umumn#a mem"un#ai +iri/+iri sebagai berikut 0
-. >rgan tubuhnya kompleks dan sangat khusus -----makhluk yang cerdas dan bijaksana
(homo sapiens)
/. %engadakan metabolisme atau pertukaran ?at, yakni adanya ?at yang masuk dan keluar
dari tubuhnya
0. %emberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar.
1. %emiliki potensi untuk berkembang biak
2. *umbuh dan bergerak
3. &erinteraksi dengan lingkungan, artinya !
a. %anusia dapat membuat alat-alat dan menggunakannya sehingga disebut sebagai
manusia kerja (homo aber)
b. %anusia dapat berbicara (homo lon!uens)
c. %anusia dapat hidup bermasyarakat dan berbudaya (homo socius dan homo
humanis)
d. %anusia dapat mengadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomi (homo
aeconomicus, barter)
e. %anusia juga mengenal keindahan di sekelilingnya (homo aestheticus"
4. &ila tiba masanya, ia akan mati. >leh karena itu manusia menyadari adanya kekuatan
gaib yang memiliki kemampuan lebih hebat dari manusia yang dapat mengatur jagad raya
ini, sehingga menjadikan manusia berkepercayaan atau beragama (homo reli!ieus)
P%1K%M2A.3A. A(AM PIKI1A. MA.-SIA
#asa ingin tahu yang dimiliki manusia, menyebabkan alam pikiran manusia berkembang. Ada
dua macam perkembangan yang dapat kita ketahui !
Perkembangan Alam Pikiran Manusia se4ak dilahirkan sam"ai akhir ha#atn#a
Alam pikiran seorang bayi yang baru dilahirkan, mengalami perkembangan yang hampir serupa
dari ?aman ke ?aman. +etika bayi tumbuh menjadi anak kecil yang mulai bisa mengamati
lingkungan, muncul bermacam pertanyaan di dalam pikirannya. @ntuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan itu, anak kecil mengadakan penyelidikan sendiri atau bertanya kepada ibu, ayah,
kakak atau orang lain yang mengasuhnya.
Alam pikiran anak berkembang dengan pesat. #asa ingin tahu seorang anak akan melemah,
apabila orang-orang disekelilingnya terlalu sibuk, terlalu malas atau terlalu bodoh untuk
memuaskan rasa ingin tahu anak tersebut. Dengan demikian perkembangan alam pikiran anak
akan terhambat. Alam pikiran manusia semakin berkembang sesuai dengan peningkatan
umurnya, sampai pada suatu saat dimana umurnya semakin tua akan terjadi penurunan daya ingat
sehingga alam pikiran manusia tidak lagi berkembang tetapi berhenti bahkan kembali seperti
masa kanak-kanak
1
Perkembangan Alam Pikiran Manusia Se4ak 5aman Purba !ingga De6asa Ini
'ada ?aman purba, manusia sudah menghadapi berbagai teka-teki yakni terbit dan
terbenamnya matahari, perubahan bentuk bulan, pertumbuhan dan pembiakan makhluk hidup,
adanya angin, petir, hujan dan pelangi.
*erdorong rasa ingin tahu yang sangat kuat, msnudis purba mulai menyelidiki apa
penyebab terjadinya fenomena-fenomena itu dan apa akibatnya. 'enyelidikan ini menghasilkan
jawaban atas banyaknya persoalan baru. Dengan demikian alam pikiran manusia purba mulai
berkembang.
'erkembangan itu berlangsung terus sampai sekarang dan akan berlanjut di masa
mendatang. %eskipun semua orang memiliki rasa ingin tahu, tetapi tidak setiap orang mampu dan
mau mengadakan penyelidikan sendiri. &anyak yang sudah merasa puas dengan memilih jalan
pintas yakni bertanya kepada orang lain yang telah menyelidiki atau bertanya kepada orang lain
yang sudah bertanya. Aadi dari tangan kedua, ketiga dan seterusnya. ara melalui jalan pintas
inipun menyebabkan alampikiran manusia berkembang. 'engetahuan yang terkumpul diwariskan
dari generasi ke generasi, lalu ditambaha dengan pengetahuan yang baru didapat.
Se4arah Pengetahuan Manusia
%anusia selalu merasa ingin tahu, maka sesuatu yang belum dapat terjawab dikatakan
#allahu alam, artinya Allah #ang lebih mengetahui atau #allahualam bissa#ab yang
artinya Allah mengetahui sebenarn#a.
'erkembangan lebih lanjut dari rasa ingin tahu manusia ialah keingin tahuan untuk
memenuhi kebutuhan non-fisik atau kebutuhan alam pikirannya. Aadi tidak semata-mata
untuk memenuhi kebutuhan pengamatan maupun pengalamannnya.
&erdasarkan sejarah perkembangan manusia ada tiga tahapan !
-. *ahap teologi atau fiktif.manusia berusaha mencari dan menemukan sebab yang
pertama dan tujuan yang terakhir dari segala sesuatu dan selalu dihubungkan
dengan kekuatan gaib. (etiap gejala alam yang terjadi yang menarik perhatiannya
selalu diletakkan dalam kaitannya dengan sumber yang mutlak.
/. *ahap filsafat, metafisik atau abstrak. %anusia masih tetap mencari sebab utama
dan tujuan akhir,tetapi manusia tidak lagi menyandarkan diri kepada kepercayaan
akan adanya kekuatan gaib, melainkan kepada akalnya sendiri
0. *ahap positif atau tahap ilmu. %erupakan tahap kemampuan manusia yang telah
mampu berpikir secara positif atau ilmiah atas dasar pengetahuan yang telah
dicapai dan dikembangkan secara positif melalui pengamatan, percobaan dan
perbandingan.
%I*>(
%itos sebenarnya
erita #akyat
$egenda
2
BA%A8 '@#&A
'engetahuan yang dikumpulkan pada ?aman purba berasal dari kemampuan mengamati,
membeda-bedakan, dan dari hasil percobaan yang sifatnya trial and error,. (emua
pengetahuan yang diperoleh diterima begitu saja tanpa mencari tahu sebab akibatnya.
'ada saat manusia mulai memiliki kemampuan menulis, membaca dan berhitung,
maka pengetahuan yang terkumpul dicatat secara tertib dan berlangsung terus menerus.
%isal-nya, dari pengamatan dan pencatatan peredaran matahari, ahli astronomi &abylonia
menetapkan pembagian waktu seperti tahun dibagi dalam -/ bulan, minggu dibagi dalam
4 hari dan hari dalam /1 jam. (elanjutnya jam dibagi dalam 37 menit dan menit dalam 37
detik. +emudian satuan enam puluh ini juga digunakan untuk pengukuran sudut, 37 detik
sama dengan - menit, 37 menit sama dengan - derajat dan satu lingkaran penuh ialah 037
derajat. Demikian pula para ahli dari &abylonia dapat meramalkan terjadinya gerhana
matahari tiap -5 tahun tambah sepuluh atau sebelas hari.
'ada tahun /657 C /627 (% manusia dapat membangun piramid di %esir untuk
meng-hormati dewa agar tidak terjadi bahaya banjir di sungai 8il. 'embangunan piramid
ini menunjukkan bahwa pengetahuan teknik bangunan dan matematika, khususnya
geometri dan aritmatika telah maju.
+urang lebih tahun -377 (%, orang %esir telah menghitung keliling lingkaran sama
dengan tiga kali garis tengahnya, sedang luas lingkaran sama dengan seperdua belas
kuadrat keliling.
'.8<.*A"@A8 DA8< &.#+.%&A8< 'ADA BA%A8 &A&D$>8IA (377-/77
(%)
'.8<.*A"@A8 DI BA%A8 '.#*.8<A"A8 (457 C 5/5 %)
'.8<.*A"@A8 DI BA%A8 %>D.#8 (Abad -2 C "ingga +ini)
Baman ini dimulai abad ke--2, karena banyaknya penemuan yang mengubah pola pikir
sebelumnya terutama dengan penemuan empiris yang didukung oleh alat bantu yang
lebih baik. 'erubahan pola pikir yang sangat radikal ialah perubahan paham !eosentris
menjadi heliosentris yang sangat bertentangan dengan paham dan kepercayaan maupun
kekuasaan saat itu.
'akar yang penting pada era itu ialah opernicus (-114 C -210) dan <alileo (-213 C
-31/). opernicus dalam bukunya De $e%olutionibus &rbim 'aelestinum atau (ereda)
ran Alam Semesta menyatakan sistem heliosentris. 'enemuan tersebut didukung juga
oleh penemuan <alileo. .ra ini dianggap sebagai titik awal pengetahuan modern yang
berdasarkan teori induksi atau suatu kebenaran harus dibuktikan secara empiris. 'enemu-
an tersebut juga membuka cara berpikir yang lebih maju, terbuka dan berani menyatakan
kebenaran meskipun harus bertentangan dengan pendapat atau kepercayaan umum yg ada
(emua penemuan dan pendapat yang telah disebutkan disusun berdasarkan hasil perco-
baan. (ejak itu dianggap sebagai permulaan abad ilmu pengetahuan modern.
3
Perkembangan ,isik Tubuh Manusia
)isik atau tubuh manusia mengalami proses pertumbuhan sedikit demi sedikit mulai dari
masa dirahim ibu, masa setelah dilahirkan, sampai masa dewasa.
%asa pertumbuhan manusia cukup cepat pada masa kanak-kanak sampai remaja
kemudian menurun menjadi sangat lambat setelah mencapai dewasa sampai tua. 8amun
demikian, secara umum pertumbuhannya dinyatakan sangat lambat karena memakan
waktu sekitar 07 E dari masa hidupnya.
&entuk tubuh manusia mengalami perubahan yang sistematis dan teratur sesuai dengan
kodratnya sejak bayi hingga dewasa. 'erubahan fisik yang sangat nyata terjadi pada masa
pubertas, terutama pada tanda-tanda kedewasaan seperti tumbuhnya rambut pada bagian
tertentu dan fungsi genetalianya. 'erubahan morfologis wanita pada masa pubertas, yang
tidak dialami laki-laki, ialah pinggul membesar, pinggang meramping, terbentuknya
payudara serta datangnya siklus haid. 'erbedaan bentuk tubuh dan alat genetalia tersebut
dapat dimaklumi karena secara biologis mereka mempunyai peran berbeda dalam
kehidupannya.
P%1K%M2A.3A. SI,AT DA. PIKI1A. MA.-SIA
ara orang dewasa mencari pengetahuan umumnya sangat dipengaruhi oleh
pengem-bangan pengetahuan pada masa anak-anak. &ila pada masa perkembangan,
kecerdas-annya kurang mendapat bimbingan yang baik, maka kemampuannya akan terus
terbawa sampai tingkat dewasa. &erikut ini pengelompokan perkembangan kecerdasan
manusia berdasarkan usia dari bayi hingga dewasa.
Masa 2a#i (7 8 2 tahun)
%asa bayi menurut psikolog disebut juga periode sensorimotorik. 'ada periode ini
perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat. Ia mulai belajar makan, berjalan, berbicara
dan mengikatkan diri pada orang lain. Dengan gerakan-gerakan anggota tubuhnya, ia
belajar memadukan keterangan-keterangan melalui semua alat inderanya.
Masa kanak/kanak (3 8 tahun)
%asa kanak-kanak disebut sebagai periode praoperasional, dengan kisaran usia / C 2
tahun. 'ada periode ini dorongan keingintahuannya sangat besar. (ehingga banyak yang
menyebutkan masa ini sebagai masa bertanya, apalagi pada masa ini si anak sudah me-
miliki ketrampilan berbahasa lisan. 8amun pada masa ini pengungkapan sering menggu-
nakan lambang-lambang, seperti bermain mobil-mobilan dengangarasinya menggunakan
kotak kosong.
Masa usia sek&lah ($ 8 12 tahun)
%asa ini disebut juga sebagai periode operasional nyata, deng,an kisaran usia 3 C -/ ta-
hun. 'ada periode ini anak sangat aktif, ditandai dengan perkembangan fisik dan motorik
yang baik. 'ara ahli psikologi menyebut juga masa ini sebagai Fmasa tenangF, karena
proses perkembangan emosional si anak telah mendapatkan kepuasan maksimal sesuai
dengan kemampuan indi:idu. 'erolehan pengetahuannya masih dengan induksi (penga-
matan dan percobaan), walaupun sudah mulai menggunakan penalaran dan logika.
4
Masa rema4a (13 /27 tahun)
%asa remaja disebut juga dengan periode operasional ormal (-- C -2 tahun). 'eriode
ini merupakan masa pertentangan (konflik), baik dengan dirinya sendiri maupun dengan
orang dewasa. %ereka berusaha mengekspresikan dirinya sebagai orang dewasa. 'adahal
secara fisik, mental dan emosional belum mampu menggunakan nalar serta berhipotesis.
%asa dewasa ( G /7 tahun)
%asa dewasa ditandai dengan kemampuan indi:idu untuk berdiri sendiri. %ereka mam-
pu mengendalikan perilakunya dengan baik, menempatkan dirinya sebagai anggota
dalam kelompok serta merupakan indi:idu yang bertanggung jawab.
P%1K%M2A.3A. DA. P%.3%M2A.3A. IPA
Dalam pokok bahasan ini, akan diawali dengan penalaran dan pengetahuan,
pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), terbentuknya IPA sampai terwujudnya
penalaran ilmiah melalui metode ilmiah. elanjutnya juga akan dibahas perkem-
bangan IPA menjadi berbagai disiplin ilmu.
Se4arah Perkembangan IPA
Dengan bertambah majunya alam pikiran manusia dan makin berkembangnya cara-cara
penelitian, manusia dapat menjawab banyak pertanyaan tanpa mengarang mitos. Dengan
demikian mitos makin kurang disukai dan hanya dipakai untuk memberi keterangan
kepada anak kecil, jika kita kebetulan terlalu malas untuk memberi penjelasan ilmiah
yang lengkap atau jika kita menganggap bahwa anak itu masih terlalu kecil untuk dapat
mencerna penjelasan yang benar.
Dengan akalnya yang berkembang, informasi yang didapat disimpan dan diajarkan dari
satu generasi ke generasi berikutnya. 'enambahan informasi yang baru menyebabkan
pengetahuan yang ada juga bertambah dari generasi ke generasi.
Ilmu ini terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang merasa selalu ingin tahu
akan sesuatu yang baru, terutama tentang benda yang berada di sekelilingnya, alam
semesta beserta isinya bahkan dirinya sendiri. #asa ingin tahu tersebut mendorong
manusia untuk dapat memahami dan menjelaskan gejala alam, baik secara makroskopik
maupun mikroskopik. Dorongan rasa ingin tahu dan usaha untuk memahami serta peme-
cahan masalah yang dihadapi tersebut mendatangkan pengetahuan baru. 'engetahuan
tentang suatu masalah akan mendatangkan satu pertanyaan lain yang memerlukan jawab-
an. Dengan demikian rasa ingin tahu terus berkembang baik untuk kebutuhan praktis
hidupnya maupun kepentingan ilmu.
'.8A$A#A8 DA8 AHA$ '.8<.*A"@A8
Penalaran Dedukti9 (rasi&nal) ialah cara berpikir yang bertolak belakang dari pernya-
taan yang bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus. 'enarikan
simpulan secara deduktif ini menggunakan pola berpikir yang disebut silo!isme.
(ilogisme itu terdiri atas dua buah pernyataan dan sebuah simpulan. +edua pernyataan
itu disebut premis mytor dan premis minor. (impulan atau konklusi diperoleh dengan
5
penalaran deduktif dari kedua premis tersebut. %etode ini merupakan perkembangan
pola berpikir dalam memperoleh kebenaran berdasarkan logika yang dikemukakan oleh
Aristoteles (015 C 0// (%).
:&nt&h 0
(emua benda bila dipanaskan dalam keadaan kering akan berubah menjadi api (-).
+ayu ialah benda (/)
+ayu bila dipanaskan dalam keadaan kering akan berubah menjadi api (0)
(-) disebut premis mayor, yakni sesuatu yang berlaku umum
(/) disebut premis minor, sesuatu yang khusus
*+" simpulan
Perkembangan Wawasan Manusia
No Tingkatan Pengertian Contoh
! Antroposentris "anusia yang menjadi pusat segala-
galanya
#elahiran dan kematian orang
penting mempe-ngaruhi
kondisi alam (nabi, raja)
$ %eosentris &umi yang menjadi pusat segala-
galanya
"atahari, bulan dan bintang
berputar mengelilingi bumi
(Ptolomeus)
' (eliosentris "atahari yang menjadi pusat, sistem
)ata urya
"atahari memiliki sejumlah
planet dan planet memiliki
satelit (re*olusi, rotasi)
+ %alaktosentris %alaksi menjadi pusat dari sejumlah
)ata urya
&ima akti menjadi pusat
galaksi dalam )ata urya
, Asentris )idak ada yang menjadi pusat, semua
beredar dalam konstelasi alamiah
(al-hal yang belum terjangkau
oleh akal manusia dipulangkan
kembali kepada kekuasaan
)uhan
%asalah utama ialah kesulitan untuk menilai kebenaran premis-premis yang digunakan.
Ini karena penalaran yang digunakan bersifat abstrak, lepas dari pengalaman, sehingga
tidak mungkin dapat diamati dengan pancaindera. Dengan penalaran deduktif ini, dapat
diperoleh bermacam-macam pengetahuan mengenai suatu objek tertentu tanpa ada kese-
pakatan yang dapat diterima oleh semua pihak. (elain itu juga terdapat kesulitan untuk
menerapkan konsep rasional kepada kehidupan praktis.
Penalaran Idukti9 (em"iris)' pengetahuan yang diperoleh berdasarkan deduktif ternyata
mempunyai kelemahan, maka muncullah pandangan lain berdasarkan pengalaman kon-
krit atau adanya fakta-fakta yang mendukung yang disebut penganut empirisme
'endapat mereka, gejala alam itu bersifat konkrit dan dapat ditangkap dengan
pancaindera manusia.
'enganut empirisme menyusun pengetahuan dengan menggunakan penalaran
induktif. 'enalaran induktif ini ialah cara berpikir dengan menarik simpulan umum dari
pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat khusus. Dengan penalaran induktif (metode
induktif), makin lama dapat disusun pernyataan yang lebih umum lagi dan makin bersifat
6
fundamental. Dengan kata lain, metode induksi merupakan dasar dari perkembangan
metode ilmiah sekarang, karena pengambilan simpulan dilakukan berdasarkan data
pengamatan atau eksperimentasi yang diperoleh.
ontoh !
-. 'engamatan atas logam besi, tembaga, aluminium dan sebagainya. Aika dipanasi
ternyata bertambah panjang. Dari sini dapat disimpulkan secara umum, bahwa
semua logam, jika dipanasi akan bertambah panjang.
/. +ucing bernafas, kambing bernafas, sapi, kuda dan harimau juga bernafas. Dapat
disimpulkan secara umum bahwa semua hewan dapat bernafas.
0. +ucing dapat bernafas. %anusia dapat bernafas, jadi dapat disimpulkan bahwa
semua makhluk hidup dapat bernafas.
Dengan cara induktif, dapat diperoleh prinsip-prinsip yang bersifat umum sehingga
memudahkan dalam hal memahami gejala yang beraneka ragam. 8amun demikian,
ternyata pengetahuan yang dikumpulkan berdasarkan penalaran induktif ini, masih
belum tentu bersifat konsisten atau bahkan mungkin bersifat kontradiktif. Demikian pula
fakta yang berkaitan belum dapat menjamin tersusunnya pengetahuan yang sistematis.
ontoh, dari hasil pengamatan terhadap anak yang berprestasi tinggi di beberapa
sekolah, menunjukkan bahwa semuanya berhidung mancung. Adakah kebenarannya hu-
bungan antara hidung mancung dengan hasil prestasi tinggi I
(elain itu masih ada kesulitan dalam masalah menafsirkan apakah sebenarnya
yang dimaksud dengan pengalaman itu I Apakah pengalaman itu merupakan stimulus
pancaindera ataukah justru hanya suatu persepsi I (ejauh mana kemampuan pancaindera
dapat diandalkan, misalnya tongkat lurus yang sebagian terendam dalam air akan terlihat
bengkok.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa pengetahuan yang diperoleh hanya
dengan penalaran deduktif, tidak dapat diandalkan, karena bersifat abstrak dan lepas dari
pengetahuan. Demikian pula pengetahuan yang diperoleh hanya dari penalaran induktif,
juga tidak dapat diandalkan, karena kelemahan pancaindera. +arena itu himpunan
pengetahuan yang diperoleh belum dapat disebut ilmu pengetahuan.
'.8<.#*IA8 I$%@ '.8<.*A"@A8 A$A% (IPA)
I'A ialah suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas,
yakni dengan melakukan obser:asi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori,
eksperimentasi, obser:asi dan sterusnya, berkaitan dengan cara yang satu dengan cara yg
lain. ara untuk memperoleh ilmu secara demikian ini disebutl nama metode ilmiah.
*.#&.8*@+8DA I$%@ '.8<.*A"@A8 A$A%
"impunan pengetahuan dapat disebut sebagai ilmu pengetahuan, jika digunakan
perpa-duan antara rasionalisme dan empiris yang dikenal sebagai metode keilmuan atau
pende-katan ilmiah. %emang benar, bahwa I'A merupakan suatu ilmu yang teoritis.
*eori tsb. Didasarkan atas pengamatan percobaan-percobaan terhadap gejala alam.
&etapapun indahnya suatu teori dirumuskan, tidaklah dapat dipertahankan kalau tidak
sesuai dengan hasil-hasil pengamatan9obser:asi.
-7
)akta-fakta tentang gejala kebenaran alam diselidiki dan diuji berulang-ulang
melalui percobaan-percobaan (eksperimen). +emudian berdasarkan hasil eksperimen
itulah diru-muskan keterangan ilmiahnya (teori). *eori inipun masih harus diuji
kemantapan atau kesaktiannya. Artinya bilamana diadakan penelitian ulang, yang
dilakukan oleh siapapun, dengan langkah-langkah yang serupa dan kondisi yang sama,
maka akan diperoleh hasil yang konsisten.
%etode keilmuan itu bersifat obyektif, bebas dari keyakinan, perasaan dan pra-
sangka pribadi serta bersifat konsisten. Artinya dapat diuji ulang oleh siapapun dan dng.
Demikian simpulan yang diperoleh lebih dapat diandalkan dan hasilnya lebih mendekati
kebenaran.
(ecara lengkap dapat dikatakan, bahwa suatu himpunan pengetahuan dapat dise-
but I'A, bilamana memenuhi persyaratan sebagai berikut ! >byeknya ialah pengalaman
manusia, berupa gejala alam. +emudian dikumpulkan melalui metode keilmuan serta
mempunyai manfaat untuk kesejahteraan manusia.
#@A8< $I8<+@' I'A DA8 '.8<.%&A8<A88DA
Dalam upaya mencari jawaban yang dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena alam,
maka perlu dilakukan pengamatan atau penelitian yang terus menerus. @ntuk melakukan
penelitian tersebut diperlukan landasan pengetahuan atau teori yang sudah ada. (elanjut-
nya berdasarkan data penelitian yang diperoleh, dimungkinkan akan mendapatkan
jawaban atas pertanyaan ataupun teori baru dari fenomena yang diteliti. Dengan demikian
inti dari perkembangan ilmu ialah penelitian yang dikelilingi atau didukung oleh
landasan-landasan atau strata ilmu.
$andasan atau strata ilmu tersebut dibagi tiga sebagai berikut !
!i"&tesis
"ipotesis ialah strata ilmu yang paling rendah yang merupakan dugaan atau prediksi yang
diambil berdasarkan pengetahuan atau teori yang sudah ada untuk menjawab masalah
penelitian yang sedang dilakukan.
Te&ri
*eori ialah strata yang lebih tinggi dari hipotesis. *eori merupakan landasan ilmu yang
telah teruji kebenarannya. 8amun demikian, teori masih mungkin untuk dikoreksi dengan
teori baru yang lebih tepat.
!ukum atau Dalil
"ukum atau dalil ialah strata yang paling tinggi. "ukum atau dalil, berasal dari teori yang
telah diuji terus-menerus dan diketahui tidak ditemukan adanya kesalahan.

M%T;DA I(MIA! DA. IMP(%M%.TASI.<A
&erbagai -ara dilakukan manusia untuk memperoleh pengetahuan, baik
melalui pendekatan non ilmiah maupun (terutama) dengan pendekatan ilmiah.
Di bawah ini akan dibahas mengenai perkembangan pengetahuan yang
dilihat dari pendekatan ilmiah.
M%T;D% I(MIA!
%arilah kita mengingat kembali, bagaimana sejarah memperoleh pengetahuan melalui
(pseudo science), antara lain sebagai berikut !
--
Mit&s
%itos merupakan gabungan dari pengamatan dan pengalaman, namun sebagian lainnya
berupa dugaan, imajinasi dan kepercayaan. %itos muncul karena keterbatasan alat indera
manusia (sebagai alat bantu utama).
=ah#u
Hahyu merupakan komunikasi (ang 'encipta dengan makhluknya dan merupakan
pengetahuan yang disampaikan kepada utusannya. %anusia dalam menerima pengeta-
huan ini bersifat pasif, namun dengan keyakinan bahwa semuanya ialah benar. Hahyu
merupakan kebenarannya mutlak dan tidak dapat dipertanyakan dan diperdebatkan
kebenarannya dengan akal saja.
;t&ritas dan tradisi
'engetahuan yang telah ada dan mapan sering digunakan oleh pemimpin (sudah tradisi)
untuk menyatakan kebenaran. (ebagai contoh sampai abad pertengahan manusia
menganggap bahwa bumi ialah pusat dari alam semesta (!eosentris), sehingga pada saat
opernicus menyatakan bahwa bumi bukan sebagai pusat alam semesta dan hanya meru-
pakan satelit dari sistem tata surya (heliosentris), maka penguasa dan kepercayaan pada
saat itu menolak dengan keras. (ampai-sampai &runo pengikut opernicus dengan
paham heliosentrisnya serta penemuan-penemuan lainnya yang sangat bertentangan dng.
'enguasa saat itu, dianggap kemasukan setan dan dibakar mati pada tahun -377.
Prasangka, yakni suatu anggapan yang benar, padahal baru merupakan kemungkinan
benar atau kadang-kadang malah tidak mungkin benar. Dengan prasangka, orang sering
mengambil keputusan yang keliru. 'rasangka hanya berguna untuk mencari kemungkinan
suatu kebenaran. Dengan prasangka, orang sering mengambil keputusan yang keliru. 'ra-
sangka hanya berguna untuk mencari kemungkinan suatu kebenaran.
Intuisi' yakni suatu pendapat seseorang yang diangkat dari perbendaharaan pengetahuan-
nya yang terdahulu, melalui suatu proses yang tidak disadari. Aadi, seolah-olah begitu saja
muncul, pendapat itu tentu saja tanpa dipikirkan lagi. 'engetahuan yang dicapai dengan
cara demikian sukar dipercaya. @ngkapan-ungkapannya sering masuk akal, namun belum
tentu cocok dengan kenyataan.
Trial and %rr&r' yakni metode coba-coba atau untung-untungan.
ara ini dapat diibaratkan seperti seekor kera yang mencoba meraih pisang dalam suatu
kerangkeng dari percobaan +ohler, seorang psikolog Aerman. +era itu dengan dengan
cara coba-coba akhirnya dapat juga meraih pisang dengan menggunakan tongkat.
'engetahuan pada manusia, yang diperoleh melalui cara ini banyak sekali, sejak ?aman
manusia purba hingga kini. &anyak pula penemuan hasil trial and error yang sangat ber-
manfaat bagi manusia, misalnya dengan ditemukannya rendaman kulit kuna untuk obat
malaria. 'enemuan dengan cara coba-coba ini jelas tidak efisien sebagai suatu cara untuk
mencari kebenaran.
-/
'engetahuan yang didapat dengan cara tersebut di atas, termasuk dalam golongan
pengetahuan yang tidak ilmiah (kebenaran yang dianut ialah yang masuk diakalnya).
'encarian pengetahuan dengan cara ilmiah dilakukan berdasarkan pemikiran rasional,
pengalaman empiris (fakta) maupun referensi pengalaman sebelumnya.
Aadi pengetahuan dinamakan atau disebut sebagai ilmu pengetahuan ilmiah apabila
pengetahuan itu memenuhi syarat-syarat sebagai berikut !
a) ,o!is atau masuk akal, sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan yang
telah diakui kebenarannya.
b) &byekti, artinya pengetahuan itu sesuai dengan obyeknya, yakni kesesuaian atau
kebenarannya dibuktikan dengan hasil penginderaan atau empiris.
c) -etodik yakni suatu pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan car-cara
tertentu, teratur dan terkontrol. "al-hal yang berhubungan dengan metode ilmiah
ini akan dijelaskan lebih lanjut.
d) Sistimatik, artinya pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu sistem, tidak
berdiri sendiri. (atu dengan yang lain saling terkait, saling menjelaskan hingga
seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh.
e) .erlaku umum, yakni pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau dapat diamati
oleh seseorang atau beberapa orang saja, tetapi oleh semua orang, dengan cara
eksperimentasi yang sama dan akan memperoleh hasil yang sama pula atau
konsisten.
f) /umulati , berkemban! dan tentati, sesuai dengan khasanah ilmu pengetahuan
yang selalu bertambah dengan hadirnya ilmu pengetahuan yang baru. Ilmu pe-
ngetahuan yang terbukti salah harus diganti dengan ilmu pengetahuan yg benar.
Kriteria Met&de Ilmiah
Aika suatu metode digunakan dalam penelitian, disebut metode ilmiah, maka metode
tersebut harus mempunyai kriteria antara lain !
Berdasarkan fakta
+eterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikum-
pulkan dan dianalisis haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata, janganlah penemuan
atau pembuktian didasarkan pada daya khayal, kira-kira, legenda-legenda atau kegiatan
sejenis.
Bebas dari prasangka
%etode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertim-
bangan subyektif. 'enggunaan suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang
lengkap serta dengan pembuktian yang obyektif.
Menggunakan prinsip-prinsip analisis
Dalam memahami serta memberi arti terhadap fenomena yang kompleks, harus diguna-
kan prinsip analisis. (emua masalah harus dicari sebab-sebabnya serta pemecahannya
dengan menggunakan analisis yang logis. )akta yang mendukung tidaklah dibiarkan se-
bagaimana adanya atau hanya dibuat diskripsinya saja, tetapi harus dicari sebab
akibatnya dengan menggunakan analisis yang tajam.
-0
Dalam metode ilmiah, peneliti harus dituntun dalam proses berpikir dengan mengguna-
kan analisis. "ipotesis harus ada untuk mengumpulkan persoalan serta memandu jalan
pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai, sehingga hasilnya akan mengenai sasaran.
0ipotesis merupakan pe!an!an yan! khas dalam menuntun 1alan pikiran peneliti.
Menggunakan ukuran obyektif
+erja peneliti dan analisis harus dinyatakan dengan ukuran yang obyektif. @kuran tidak
boleh dengan merasa-rasa atau menuruti hati nurani. 'ertimbangan-pertimbangan harus
dibuat secara obyektif dan dengan menggunakan pikiran yang waras.
Menggunakan teknik kuantitatif
Dalam metode ilmiah la?im digunakan kecuali untuk atribut-atribut yang tidak dapat di-
identifikasikan. @kuran seperti ton, mm, per detik, ohm, kilogram dan sebagainya harus
selalu digunakan. Aauhi ukuran-ukuran seperti sejauh mata memandang, sehitam aspal,
sejauh batang rokok, dan sebagainya sebagai ukuran kuantitatif. +uantifikasi termudah
ialah dengan menggunakan ukuran nominal, rankin! dan ratin!.
(angkah/(angkah ;"erasi&nal Met&de Ilmiah
(alah satu syarat ilmu pengetahuan ialah materi pengetahuan tersebut harus
diperoleh melalui metode ilmiah. %etode ilmiah ialah prosedur dalam mendapatkan
pengetahuan yang disebut ilmu, sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam
mempelajari peraturan-peraturan dalam metode tersebut.
Alur berpikir yang tercakup dalam metode ilmiah dapat dijabarkan dalam
langkah-langkah yang mencerminkan tahapan kegiatan ilmiah. +erangka berpikir ilmiah
pada dasarnya terdiri dari langkah-langkah yang disebut langkah-langkah operasional
metode ilmiah, sebagai berikut.
Perumusan masalah
'erumusan masalah disini ialah pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa ataupun bagaimana
obyek yang hendak diteliti itu. %asalah itu harus jelas batas-batasnya serta dikenal juga
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Penyusunan Kerangka Berpikir dalam Pengajuan Hipotesis
+erangka berpikir merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin
terdapat antara berbagai faktor yang saling berkait dan membentuk konstelasi permasa-
lahan. +erangka berpikir ini disusun secara rasional berdasarkan premis-premis ilmiah
yang telah teruji kebenarannya dengan memperhatikan faktor-faktor empiris yang
rele:an dengan permasalahannya.
Perumusan Hipotesis
"ipotesis ialah !
-. suatu pernyataan yang menunjukkan kemungkinan-kemungkinan jawaban untuk
memecahkan masalah yang telah ditetapkan.
/. (uatu dugaan yang tentu saja didukung oleh pengetahuan yang ada.
0. (uatu jawaban sementara dari permasalahan yang harus diuji kebenarannya
dalam suatu obser:asi atau eksperimentasi.
-1
Pengujian Hipotesis
'engujian hipotesis ialah berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang rele:an dengan
hipotesis yang telah diajukan untuk dapat memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta
yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak.
)akta-fakta ini dapat diperoleh, melalui pengamatan langsung dengan mata atau teleskop
maupun melalui uji coba. +emudian fakta-fakta tadi dikumpulkan melalui penginderaan.
Penarikan Simpulan
'enarikan simpulan ini didasarkan atas penilaian melalui analisis dari fakta-fakta
(data), untuk melihat apakah hipotesis yang disajikan itu diterima atau tidak.
"ipotesis itu diterima bila data yang terkumpul mendukung pernyataan hipotesis. &ila
data tidak mendukung, maka hipotesis tersebut ditolak. "ipotesis yang diterima
merupakan suatu pengetahuan yang kebenarannya telah diuji secara ilmiah dan
merupakan bagian dari ilmu pengetahuan.
+eseluruhan langkah tersebut, harus ditempuh melalui urutan yang terartur. >leh
karena langkah yang satu merupakan landasan bagi langkah berikutnya. Dari keterangan
itu dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang disusun
secara sistematis, berlaku umum dan kebenarannya telah teruji secara empiris.
Sika" Ilmiah
&erlandaskan pada syarat, kriteria, dan langkah-langkah operasional di atas, maka
metode ilmiah menuntun pembentukan seorang ilmuwan mempunyai sikap ilmiah,
antara lain sebagai berikut.
Jujur
Ilmuwan wajib melaporkan dan mendesiminasikan hasil pengamatan dan penelitian se-
cara obyektif dan jujur sehingga bila hasil pengamatan atau penelitiannya tersebut diuji
kembali oleh peneliti lain akan memberikan hasil yang sama.
erbuka
'eneliti atauilmuwan harus mempunyai pandangan yang luas, terbuka pada pendapat
orang lain, jauh dari praduga dan menghargai gagasan baru orang lain meskipun untuk
menerimanya harus melakukan pengujia n terlebih dahulu.
oleran
(eorang ilmuwan bersedia belajar dari orang lain atau membandingkan pendapatnya
dengan orang lain serta tidak memaksakan pendapatnya pada orang lain.
Skeptis
Dalam mencari kebenaran, ilmuwan harus bersikap hati-hati, meragukan sesuatu dan
skeptis, tetapi kritis sehingga akan menyelidiki (mem:erifikasi) dahulu bukti-bukti
(informasi) yang mendasari suatu simpulan, keputusan atau pemecahan masalah.
-2
!ptimis
(eorang ilmuwan tidak akan mengatakan bahwa sesuatu tidak dapat dikerjakan sebelum
memikirkan dan mencoba mengerjakan terlebih dahulu.
Pemberani
(ifat ilmuwan selalu mencari kebenaran, akan berani melawan ketidakbenaran, kepura-
puraan yang menghambat kemajuan, meskipun harus merugikan diri sendiri.
Kreatif dan ino"atif
(eorang ilmuwan harus selalu ingin mendapatkan, me nciptakan, mem:ariasikan sesuatu
yang baru, guna mendapatkan nilai tambah.
Keterbatasan dan Keunggulan Met&de Ilmiah
Keterbatasan
'engetahuan yang ilmiah dihasilkan dengan menggunakan metode ilmiah. +ita
telah mengetahui bahwa data yang digunakan untuk mengambil simpulan ilmiah itu
berasal dari pengamatan. +ita mengetahui pula bahwa pancaindera kita juga mempunyai
keterbatasan kemampuan untuk menangkap suatu fakta, sehingga tidak disangsikan lagi
bahwa data yang dikumpulkan ialah keliru sehingga simpulan yang diambilpun akan
keliru.
Aadi kemungkinan keliru atau salah dari suatu simpulan il miah tetap ada. >leh
karena itu, semua simpulan ilmiah atau dengan kata lain kebenaran ilmu pengetahuan
termasuk I'A bersifat tentati, artinya sebelum ada kebenaran ilmu yang dapat menolak
simpulan itu, maka simpulan tersebut dianggap benar. (ebaliknya, simpulan ilmiah yang
benar tersebut dapat menolak simpulan ilmiah terdahulu, sehingga menjadi kebenaran
ilmu yang baru.
%emang tidak mustahil suatu simpulan ilmiah bisa saja berubah sesuai dengan
perkem-bangan ilmu pengetahuan itu sendiri. *idak demikian halnya dengan
pengetahuan yang didapat dari #ahyu illahi. +ebenaran dari pengetahuan ini bersifat
mutlak, artinya tidak akan berubah sepanjang masa.
%etode Ilmiah memang tidak sanggup menjangkau untuk menguji adanya *uhan.
%etode ilmiah juga tidak dapat menjangkau untuk membuat simpulan yang berkenaan
dengan baik dan buruk atau sistem nilai. Auga tidak dapat menjangkau tentang seni dan
keindahan.
Keunggulan
iri khas ilmu pengetahuan ialah bersifat obyektif, metodik, sistimatik dan berlaku
umum. "al yang demikian akan membimbing kita pada sikap ilmiah yang terpuji yakni !
-. mencintai kebenaran ilmu yang obyektif, bersikap adil dan itu semua akan
menjurus ke arah hidup yang bahagia.
/. menyadari bahwa kebenaran ilmu itu tidak absolut. "al itu dapat menjujrus ke
arah mencari kebenaran secara terus menerus.
-3
0. dengan ilmu pengetahuan, orang tidak percaya pada tahyul, astrologi maupun
peruntungan, karena segala sesuatu di alam semesta ini telah melalui proses yang
teratur.
1. ilmu pengetahuan membimbing kita untuk ingin tahu lebih banyak. Akibatnya il
mu pengetahuan yang kita peroleh akan sangat membantu pola kehidupan kita.
2. ilmu pengetahuan pun akan membimbing kita untuk berpikir secara prasangka,
tetapi berpikir secara terbuka atau obyektif, suka menerima pendapat-pendapat
orang lain atau bersikap toleran.
3. metode ilmiah membimbing kita untuk tidak begitu saja percaya pada suatu
simpulan tanpa adanya bukti-bukti nyata.
4. metode ilmiah juga membimbing kita untuk selalu bersikap optimis, teliti dan
berani membuat suatu pernyataan yang menurut keyakinan ilmiah kita ialah
benar
Peranan Matematika Terhada" Ilmu Pengetahuan Alam
%enurut dugaan sejarah, kemampuan manusia menulis sama tuanya dengan
kemampuan manusia untuk dapat berhitung, yakni kurang lebih -7.777 tahun (%.
*ulisan itu pada hakikatnya simbol dari apa yang ia tulis tersampaikan.
#ontoh$
&erhitung pada awalnya berbentuk korespondensi per satuan dari proyek yang
dihitung, misalnya seorang ingin menghitung berapa jumlah ternaknya, maka ternak itu
dimasuk-kan ke dalam kandang satu per satu. *iap ekor diwakili oleh satu batu kecil,
maka jumlah ternaknya ialah jumlah batu kecil itu. Dengan sekantung batu, ia dapat
mengontrol apakah ada ternak yang belum kembali atau hilang atau bahkan sudah ber-
tambah karena beranak. Aadi sejak awal kehidupan manusia, matematika itu merupakan
alat bantu untuk mengatasi sebagian permasalahan menghadapi lingkungan hidupnya.
(um-bangan matematika terhadap perkembangan sudah jelas, bahkan boleh dikatakan
bahwa tanpa matematika I'A tidak akan berkembang.
"al itu terjadi karena I'A tidak menggantungkan diri pada metode induksi. Dengan me-
tode induksi semata tak mungkin orang mengetahui jarak antara bumi dengan bulan atau
bumi dengan matahari, bahkan untuk menyatakan keliling bumi hampir tidak mungkin.
&erkat bantuan matematika
.rathotenes menghitung keliling bumi /1.777 mil dan bergaris tengah 5.777 mil.
"ipparchus (-27 (%), menghitung jarak bumi ke bulan /1.777 mil.
Aristarchus, berpendapat bahwa secara matematika, jarak bumi ke matahari dapat
dihitung.
opernicus, dengan bantuan teleskopnya serta perhitungan matematis mengumumkan
prinsip heliosentris.
Ahli-ahli matematika yang banyak sumbangannya dalam I'A !
'ythagoras, mengadakan perhitungan terhadap benda/ berbentuk segi banyak
Apollonius, mengadakan perhitungan pada benda yang bergaris lengkung
-4
+epler (-376), berjasa dalam perhitungan jarak peredaran yang berbentuk elips
dari planet-planet
<alileo <alilei (-31/), berjasa dalam menetapkan hukum lintasan peluru, gerak
dan percepatan.
"uygens (-362), dapat memecahkan teka-teki adanya 'incin Saturnus
&agaimana pada masa sekarang I +iranya tidak dapat diragukan lagi fungsi matematika
di ?aman modern sekarang ini. 'embuatan mesin-mesin, pabrik-pabrik, bendungan,
jembatan bahkan perjalanan ke ruang angkasa tidak mungkin berlangsung tanpa bantuan
matematika
>. Alam Semesta
a. Alam (emesta dan *ata (urya
Susunan Tata Surya
istem tata surya ialah suatu sistem organisasi yang teratur pada
matahari sebagai induk (pusat peredaran) dan dikelilingi oleh pengikut-pengikut
matahari yang bergerak mengelilingi matahari dalam garis edar tertentu, dibawah
pengaruh gaya gra*itasi matahari.
Susunan Tata Sur#a
+ita mengenal surya ialah kata lain dari matahari. *ata surya berarti adanya suatu
organisasi yang teratur pada matahari. %atahari ialah salah satu dari -77 milyar bintang
di dalam galaksi. %atahari sebagai pusat tata surya berada pada jarak 07 tahun cahaya
dari pusat &ima (akti.
'ada ?aman Dunani kuno, seorang ahli filsafat bernama lausius 'tolomeus mengemuka-
kan pendapatnya bahwa bumi ialah pusat alam semesta. %enurut pandangan ini matahari
bulan dan planet-planet beredar mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai pusatnya.
'andangan !eosentris ini -1 abad lamanya dianut orang. 'ada waktu pengamatan secara
kasar, orang-orang Dunani telah dapat mengenal lima planet, yaitu -erkurius, 2enus,
-ars, 3upiter dan Saturnus, %enurut pandangan geosentris susunan planet-planet dapat
digambarkan sebagai berikut !
'ada abad ke -3 seorang ilmuwan 'olandia bernama 8icolas opernicus berhasil
mengubah pandangan salah yang telah dianut berabad-abad lamanya. %enurut
opernicus, bumi ialah planet dan seperti halnya dengan planet-planet lainnya, bumi
beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya (heliosentris). 'andangan opernicus ini
didasari oleh adanya pengamatan yang teliti serta dengan perhitungan yang sistimatis .
+esemuanya itu berkat bantuan teropong sebagai alat pengamat dan juga telah berkem-
bangnya matematika dan fisika sebagai sarana penunjang pada masa itu. (etelah adanya
teropong, dapat diamati planet terjauh dan baru ditemukan pada tahun -607. (ampai saat
ini planet tang telah diketahui ada -7 buah, termasuk bumi dan asteroieda dan planetoida.
Disamping planet dan satelit, benda angkasa lain yang juga beredar mengelilingi
matahari ialah komet, meteor, debu dan gas antar planet. (istem benda-benda langit yang
beredar mengelilingi matahari sebagai pusat disebut sistem tata surya.
-5
%atahari dapat dilihat karena memancarkan sinar sendiri. 'lanet-planet dan satelit
tidak memancarkan cahaya dengan sendirinya. 'lanet dan satelit dapat dilihat karena me-
mantulkan cahaya matahari. Dengan mata kasar, planet dapat dibedakan dengan bintang,
karena kedudukan planet selalu berubah dari waktu ke waktu terhadap bintang-bintang.
%enurut pandangan heliosentris, susunan planet di dalam tata surya ialah sebagai berikut.
'eredaran planet mengelilingi matahari disebut !erak re%olusi. Disamping itu
planet-planet beredar mengelilingi sumbunya disebut !erak rotasi. Adanya gerak rotasi
ini menyebabkan timbulnya peredaran siang dan malam pada planet-planet. Dilihat dari
selatan (dari tempat kita melihat) gerak re:olusi maupun gerak rotasi planet-planet searah
jarum jam atau dari *imur ke &arat. Haktu untuk satu putaran re:olusi disebut kala
re%olusi. Haktu satu putaran rotasi disebut kala rotasi. @ntuk bumi, kala re:olusi ialah
satu tahun (031,/2 hari) sedangkan kala rotasi adalah satu hari (/1 jam).
2agian/2agian Tata Sur#a
Matahari
Planet Merkurius
Planet ?enus
Planet 2umi dan bulann#a
Planet Mars
Planet *u"iter
Planet Saturnus
Planet -ranus
Planet .e"tunus
&enda-&enda $angit $ain dan *ata (urya
Asteroida atau planetoida
+omet atau &intang &erekor
%eteor atau &intang &eralih
(atelit
2umi
&umi merupakan salah satu planet dari tata surya kita, dan tak ada satu pun di antara
palnet-planet dalam tata surya itu yang mempunyai kondisi yang memungkinkan adanya
kehidupan seperti di bumi.
2umi sebagai "lanet
Te&ri Terbentukn#a 2umi
Kelahiran Bumi
(truktur &umi
Inti &umi
%antel &umi +erak &umi
-6
"idrosfer
Atmosfer
*erbentuknya &enua dan (amudra
Keanekaragaman Makhluk !idu" dan Persebarann#a
b. &iosfer dan +ehidupan
c. +eanekaragaman %,akhluk "idup
d. %akhluk "idup
@. %k&sistem' Sumber Da#a Alam dan (ingkungan
a. .kosistem
b. (umber Daya dan $ingkungan
c. %anusia dan $ingkungan "idup
17.Tehn&l&gi bagi Kehidu"an Manusia
a. 'engembangan I'A dan *ehnologi
b. *ehnologi dan +ehidupan %anusia
c. Dampak *ehnologi bagi +ehidupan
/7

S-ar putea să vă placă și