Ilmu Alamiah Dasar disebut juga Ilmu Kealaman Dasar (Natural
Science) merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala di alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip ilmu alam. IAD hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja. Dengan mempelajari IAD mahasiswa diharapkan mempunyai cakrawala yang luas dalam bidang ilmu alam serta dapat memanfaatkannya dalam memecahkan persoalan yang terkait dengan sumber daya alam, sosial budaya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. akupan materi ilmu alamiah dasar adalah sebagai berikut ! 1. Pengantar Ilmu Alamiah Dasar a. "akikat dan #uang $ingkup IAD b. IAD sebagai bagian %&& 2. Perkembangan Penalaran dan Tubuh Manusia a. 'erkembangan Alam 'ikiran %anusia b. (ejarah 'engetahuan %anusia c. 'erkembangan )isik *ubuh %anusia 3. Perkembangan dan Pengembangan IPA a. (ejarah 'engembangan I'A b. %etoda Ilmiah dan Implementasinya 4. Alam Semesta a. Alam (emesta dan *ata (urya b. (usunan *ata (urya c. &umi . Keanekaragaman Makhluk !idu" dan Persebarann#a a. &iosfer dan +ehidupan b. +eanekaragaman %,akhluk "idup c. %akhluk "idup - $. %k&sistem' Sumber Da#a Alam dan (ingkungan a. .kosistem b. (umber Daya dan $ingkungan c. %anusia dan $ingkungan "idup ). Tehn&l&gi bagi Kehidu"an Manusia a. 'engembangan I'A dan *ehnologi b. *ehnologi dan +ehidupan %anusia c. Dampak *ehnologi bagi +ehidupan (-) konsep IAD dalam berkehidupan bermasyarakat. (/) Alam pikir manusia dan perkembangannya, (0) 'erkembangan dan 'engembangan Ilmu 'engetahuan Alam, (1) &umi dan alam semesta, (2) +eanekaragaman makhluk hidup dan persebarannya, (3) makhluk hidup dalam ekosistem alami, (4) (umberdaya alam dan lingkungan, (5) Ilmu pengetahuan alam dan teknologi bagi kehidupan manusia, (6) beberapa teknologi penting dan (-7) Isu lingkungan. IAD sebagai mata kuliah berkehidupan bermasyarakat (%&&)((esuai dengan (+ Dirjen DI+*I 8o. 119DI+*I9+ep9/773) dengan :isi merupakan sumber nilai dan pedoman bagi "r&gram studi guna mengantarkan mahasiswa memantapkan ! kepribadian, kepekaan sosial, kemampuan hidup bermasyarakat, pengetahuan tentang kelestarian, pemanfaatan (DA dan lingkungan hidup, dan mempunyai wawasan tentang perkembangan Iptek dan (eni. %isi kelompok %&& di perguruan tinggi membantu menumbuhkembangkan ! daya kritis, daya kreatif, apresiasi dan kepekaan mahasiswa terhadap nilai-nilai sosial dan budaya demi memantapkan kepribadiannya sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku indi:idu dan makhluk sosial yang ! / -. bersikap demokratis, berkeadaban, dan menunjung tinggi nilai kemanusiaan, bermartabat serta peduli terhadap pelestarian (DA dan lingkungan hidup; /. memiliki kemampuan untuk menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; dan 0. ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah sosial budaya dan lingkungan hidup secara arif. 2. Perkembangan Penalaran dan Tubuh Manusia Pembahasan dalam materi ini diawali dengan mengetahui sifat-sifat unik manusia, rasa ingin tahu pada manusia, dan hewan. Pengetahuan tentang perkembangan alam pikiran manusia diikuti oleh pengetahuan tentang perkembangan fisik tubuh manusia dari masa prenatal, terbentuknya pria dan wanita, masa pertumbuhan hingga dewasa. Pembahasan selanjutnya ialah sejarah pengetahuan yang diperoleh manusia. Perkembangan Alam Pikiran Manusia Kel&m"&k *enis Ma+am Perilaku Da#a "ikir Daya gerak %emperta- hankan diri &erkembang biak Makhluk hidu" (&rganis bi&l&gis) %anusia a. 8eotropik b. 'aleotropik c.'roto- antropik Aktif karena dibantu oleh alat yang di- ciptakannya Aktif karena dibantu oleh alat yang di- ciptakannya (eksual, memelihara keturunan *erus berkembang, nalar dan nurani "ewan a. %enyusui b. &ertelur c. &ersel satu Aktif secara alami Aktif secara alami (eksual, Intern .kstern (tatis, naluri, idle curiousity *umbuhan a. &erbiji b. <eneratif c. =egetatif d. (pora 'asif pada kekuatan luar 'asif pada kekuatan luar Aseksual ekstern *idak punya &enda mati (anorganis) 'adat ! batuan, tanah, dll air ! air, minyak <as ! udara, uap (ebagai tempat makhluk hidup, komponen abiotik dalam ekologi Sumber : Supartono. Dkk, Ilmu Alamiah Dasar, hal 20, 1999 0 SI,AT -.IK MA.-SIA Manusia sebagai makhluk hidu" umumn#a mem"un#ai +iri/+iri sebagai berikut 0 -. >rgan tubuhnya kompleks dan sangat khusus -----makhluk yang cerdas dan bijaksana (homo sapiens) /. %engadakan metabolisme atau pertukaran ?at, yakni adanya ?at yang masuk dan keluar dari tubuhnya 0. %emberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar. 1. %emiliki potensi untuk berkembang biak 2. *umbuh dan bergerak 3. &erinteraksi dengan lingkungan, artinya ! a. %anusia dapat membuat alat-alat dan menggunakannya sehingga disebut sebagai manusia kerja (homo aber) b. %anusia dapat berbicara (homo lon!uens) c. %anusia dapat hidup bermasyarakat dan berbudaya (homo socius dan homo humanis) d. %anusia dapat mengadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomi (homo aeconomicus, barter) e. %anusia juga mengenal keindahan di sekelilingnya (homo aestheticus" 4. &ila tiba masanya, ia akan mati. >leh karena itu manusia menyadari adanya kekuatan gaib yang memiliki kemampuan lebih hebat dari manusia yang dapat mengatur jagad raya ini, sehingga menjadikan manusia berkepercayaan atau beragama (homo reli!ieus) P%1K%M2A.3A. A(AM PIKI1A. MA.-SIA #asa ingin tahu yang dimiliki manusia, menyebabkan alam pikiran manusia berkembang. Ada dua macam perkembangan yang dapat kita ketahui ! Perkembangan Alam Pikiran Manusia se4ak dilahirkan sam"ai akhir ha#atn#a Alam pikiran seorang bayi yang baru dilahirkan, mengalami perkembangan yang hampir serupa dari ?aman ke ?aman. +etika bayi tumbuh menjadi anak kecil yang mulai bisa mengamati lingkungan, muncul bermacam pertanyaan di dalam pikirannya. @ntuk menjawab pertanyaan- pertanyaan itu, anak kecil mengadakan penyelidikan sendiri atau bertanya kepada ibu, ayah, kakak atau orang lain yang mengasuhnya. Alam pikiran anak berkembang dengan pesat. #asa ingin tahu seorang anak akan melemah, apabila orang-orang disekelilingnya terlalu sibuk, terlalu malas atau terlalu bodoh untuk memuaskan rasa ingin tahu anak tersebut. Dengan demikian perkembangan alam pikiran anak akan terhambat. Alam pikiran manusia semakin berkembang sesuai dengan peningkatan umurnya, sampai pada suatu saat dimana umurnya semakin tua akan terjadi penurunan daya ingat sehingga alam pikiran manusia tidak lagi berkembang tetapi berhenti bahkan kembali seperti masa kanak-kanak 1 Perkembangan Alam Pikiran Manusia Se4ak 5aman Purba !ingga De6asa Ini 'ada ?aman purba, manusia sudah menghadapi berbagai teka-teki yakni terbit dan terbenamnya matahari, perubahan bentuk bulan, pertumbuhan dan pembiakan makhluk hidup, adanya angin, petir, hujan dan pelangi. *erdorong rasa ingin tahu yang sangat kuat, msnudis purba mulai menyelidiki apa penyebab terjadinya fenomena-fenomena itu dan apa akibatnya. 'enyelidikan ini menghasilkan jawaban atas banyaknya persoalan baru. Dengan demikian alam pikiran manusia purba mulai berkembang. 'erkembangan itu berlangsung terus sampai sekarang dan akan berlanjut di masa mendatang. %eskipun semua orang memiliki rasa ingin tahu, tetapi tidak setiap orang mampu dan mau mengadakan penyelidikan sendiri. &anyak yang sudah merasa puas dengan memilih jalan pintas yakni bertanya kepada orang lain yang telah menyelidiki atau bertanya kepada orang lain yang sudah bertanya. Aadi dari tangan kedua, ketiga dan seterusnya. ara melalui jalan pintas inipun menyebabkan alampikiran manusia berkembang. 'engetahuan yang terkumpul diwariskan dari generasi ke generasi, lalu ditambaha dengan pengetahuan yang baru didapat. Se4arah Pengetahuan Manusia %anusia selalu merasa ingin tahu, maka sesuatu yang belum dapat terjawab dikatakan #allahu alam, artinya Allah #ang lebih mengetahui atau #allahualam bissa#ab yang artinya Allah mengetahui sebenarn#a. 'erkembangan lebih lanjut dari rasa ingin tahu manusia ialah keingin tahuan untuk memenuhi kebutuhan non-fisik atau kebutuhan alam pikirannya. Aadi tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pengamatan maupun pengalamannnya. &erdasarkan sejarah perkembangan manusia ada tiga tahapan ! -. *ahap teologi atau fiktif.manusia berusaha mencari dan menemukan sebab yang pertama dan tujuan yang terakhir dari segala sesuatu dan selalu dihubungkan dengan kekuatan gaib. (etiap gejala alam yang terjadi yang menarik perhatiannya selalu diletakkan dalam kaitannya dengan sumber yang mutlak. /. *ahap filsafat, metafisik atau abstrak. %anusia masih tetap mencari sebab utama dan tujuan akhir,tetapi manusia tidak lagi menyandarkan diri kepada kepercayaan akan adanya kekuatan gaib, melainkan kepada akalnya sendiri 0. *ahap positif atau tahap ilmu. %erupakan tahap kemampuan manusia yang telah mampu berpikir secara positif atau ilmiah atas dasar pengetahuan yang telah dicapai dan dikembangkan secara positif melalui pengamatan, percobaan dan perbandingan. %I*>( %itos sebenarnya erita #akyat $egenda 2 BA%A8 '@#&A 'engetahuan yang dikumpulkan pada ?aman purba berasal dari kemampuan mengamati, membeda-bedakan, dan dari hasil percobaan yang sifatnya trial and error,. (emua pengetahuan yang diperoleh diterima begitu saja tanpa mencari tahu sebab akibatnya. 'ada saat manusia mulai memiliki kemampuan menulis, membaca dan berhitung, maka pengetahuan yang terkumpul dicatat secara tertib dan berlangsung terus menerus. %isal-nya, dari pengamatan dan pencatatan peredaran matahari, ahli astronomi &abylonia menetapkan pembagian waktu seperti tahun dibagi dalam -/ bulan, minggu dibagi dalam 4 hari dan hari dalam /1 jam. (elanjutnya jam dibagi dalam 37 menit dan menit dalam 37 detik. +emudian satuan enam puluh ini juga digunakan untuk pengukuran sudut, 37 detik sama dengan - menit, 37 menit sama dengan - derajat dan satu lingkaran penuh ialah 037 derajat. Demikian pula para ahli dari &abylonia dapat meramalkan terjadinya gerhana matahari tiap -5 tahun tambah sepuluh atau sebelas hari. 'ada tahun /657 C /627 (% manusia dapat membangun piramid di %esir untuk meng-hormati dewa agar tidak terjadi bahaya banjir di sungai 8il. 'embangunan piramid ini menunjukkan bahwa pengetahuan teknik bangunan dan matematika, khususnya geometri dan aritmatika telah maju. +urang lebih tahun -377 (%, orang %esir telah menghitung keliling lingkaran sama dengan tiga kali garis tengahnya, sedang luas lingkaran sama dengan seperdua belas kuadrat keliling. '.8<.*A"@A8 DA8< &.#+.%&A8< 'ADA BA%A8 &A&D$>8IA (377-/77 (%) '.8<.*A"@A8 DI BA%A8 '.#*.8<A"A8 (457 C 5/5 %) '.8<.*A"@A8 DI BA%A8 %>D.#8 (Abad -2 C "ingga +ini) Baman ini dimulai abad ke--2, karena banyaknya penemuan yang mengubah pola pikir sebelumnya terutama dengan penemuan empiris yang didukung oleh alat bantu yang lebih baik. 'erubahan pola pikir yang sangat radikal ialah perubahan paham !eosentris menjadi heliosentris yang sangat bertentangan dengan paham dan kepercayaan maupun kekuasaan saat itu. 'akar yang penting pada era itu ialah opernicus (-114 C -210) dan <alileo (-213 C -31/). opernicus dalam bukunya De $e%olutionibus &rbim 'aelestinum atau (ereda) ran Alam Semesta menyatakan sistem heliosentris. 'enemuan tersebut didukung juga oleh penemuan <alileo. .ra ini dianggap sebagai titik awal pengetahuan modern yang berdasarkan teori induksi atau suatu kebenaran harus dibuktikan secara empiris. 'enemu- an tersebut juga membuka cara berpikir yang lebih maju, terbuka dan berani menyatakan kebenaran meskipun harus bertentangan dengan pendapat atau kepercayaan umum yg ada (emua penemuan dan pendapat yang telah disebutkan disusun berdasarkan hasil perco- baan. (ejak itu dianggap sebagai permulaan abad ilmu pengetahuan modern. 3 Perkembangan ,isik Tubuh Manusia )isik atau tubuh manusia mengalami proses pertumbuhan sedikit demi sedikit mulai dari masa dirahim ibu, masa setelah dilahirkan, sampai masa dewasa. %asa pertumbuhan manusia cukup cepat pada masa kanak-kanak sampai remaja kemudian menurun menjadi sangat lambat setelah mencapai dewasa sampai tua. 8amun demikian, secara umum pertumbuhannya dinyatakan sangat lambat karena memakan waktu sekitar 07 E dari masa hidupnya. &entuk tubuh manusia mengalami perubahan yang sistematis dan teratur sesuai dengan kodratnya sejak bayi hingga dewasa. 'erubahan fisik yang sangat nyata terjadi pada masa pubertas, terutama pada tanda-tanda kedewasaan seperti tumbuhnya rambut pada bagian tertentu dan fungsi genetalianya. 'erubahan morfologis wanita pada masa pubertas, yang tidak dialami laki-laki, ialah pinggul membesar, pinggang meramping, terbentuknya payudara serta datangnya siklus haid. 'erbedaan bentuk tubuh dan alat genetalia tersebut dapat dimaklumi karena secara biologis mereka mempunyai peran berbeda dalam kehidupannya. P%1K%M2A.3A. SI,AT DA. PIKI1A. MA.-SIA ara orang dewasa mencari pengetahuan umumnya sangat dipengaruhi oleh pengem-bangan pengetahuan pada masa anak-anak. &ila pada masa perkembangan, kecerdas-annya kurang mendapat bimbingan yang baik, maka kemampuannya akan terus terbawa sampai tingkat dewasa. &erikut ini pengelompokan perkembangan kecerdasan manusia berdasarkan usia dari bayi hingga dewasa. Masa 2a#i (7 8 2 tahun) %asa bayi menurut psikolog disebut juga periode sensorimotorik. 'ada periode ini perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat. Ia mulai belajar makan, berjalan, berbicara dan mengikatkan diri pada orang lain. Dengan gerakan-gerakan anggota tubuhnya, ia belajar memadukan keterangan-keterangan melalui semua alat inderanya. Masa kanak/kanak (3 8 tahun) %asa kanak-kanak disebut sebagai periode praoperasional, dengan kisaran usia / C 2 tahun. 'ada periode ini dorongan keingintahuannya sangat besar. (ehingga banyak yang menyebutkan masa ini sebagai masa bertanya, apalagi pada masa ini si anak sudah me- miliki ketrampilan berbahasa lisan. 8amun pada masa ini pengungkapan sering menggu- nakan lambang-lambang, seperti bermain mobil-mobilan dengangarasinya menggunakan kotak kosong. Masa usia sek&lah ($ 8 12 tahun) %asa ini disebut juga sebagai periode operasional nyata, deng,an kisaran usia 3 C -/ ta- hun. 'ada periode ini anak sangat aktif, ditandai dengan perkembangan fisik dan motorik yang baik. 'ara ahli psikologi menyebut juga masa ini sebagai Fmasa tenangF, karena proses perkembangan emosional si anak telah mendapatkan kepuasan maksimal sesuai dengan kemampuan indi:idu. 'erolehan pengetahuannya masih dengan induksi (penga- matan dan percobaan), walaupun sudah mulai menggunakan penalaran dan logika. 4 Masa rema4a (13 /27 tahun) %asa remaja disebut juga dengan periode operasional ormal (-- C -2 tahun). 'eriode ini merupakan masa pertentangan (konflik), baik dengan dirinya sendiri maupun dengan orang dewasa. %ereka berusaha mengekspresikan dirinya sebagai orang dewasa. 'adahal secara fisik, mental dan emosional belum mampu menggunakan nalar serta berhipotesis. %asa dewasa ( G /7 tahun) %asa dewasa ditandai dengan kemampuan indi:idu untuk berdiri sendiri. %ereka mam- pu mengendalikan perilakunya dengan baik, menempatkan dirinya sebagai anggota dalam kelompok serta merupakan indi:idu yang bertanggung jawab. P%1K%M2A.3A. DA. P%.3%M2A.3A. IPA Dalam pokok bahasan ini, akan diawali dengan penalaran dan pengetahuan, pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), terbentuknya IPA sampai terwujudnya penalaran ilmiah melalui metode ilmiah. elanjutnya juga akan dibahas perkem- bangan IPA menjadi berbagai disiplin ilmu. Se4arah Perkembangan IPA Dengan bertambah majunya alam pikiran manusia dan makin berkembangnya cara-cara penelitian, manusia dapat menjawab banyak pertanyaan tanpa mengarang mitos. Dengan demikian mitos makin kurang disukai dan hanya dipakai untuk memberi keterangan kepada anak kecil, jika kita kebetulan terlalu malas untuk memberi penjelasan ilmiah yang lengkap atau jika kita menganggap bahwa anak itu masih terlalu kecil untuk dapat mencerna penjelasan yang benar. Dengan akalnya yang berkembang, informasi yang didapat disimpan dan diajarkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. 'enambahan informasi yang baru menyebabkan pengetahuan yang ada juga bertambah dari generasi ke generasi. Ilmu ini terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang merasa selalu ingin tahu akan sesuatu yang baru, terutama tentang benda yang berada di sekelilingnya, alam semesta beserta isinya bahkan dirinya sendiri. #asa ingin tahu tersebut mendorong manusia untuk dapat memahami dan menjelaskan gejala alam, baik secara makroskopik maupun mikroskopik. Dorongan rasa ingin tahu dan usaha untuk memahami serta peme- cahan masalah yang dihadapi tersebut mendatangkan pengetahuan baru. 'engetahuan tentang suatu masalah akan mendatangkan satu pertanyaan lain yang memerlukan jawab- an. Dengan demikian rasa ingin tahu terus berkembang baik untuk kebutuhan praktis hidupnya maupun kepentingan ilmu. '.8A$A#A8 DA8 AHA$ '.8<.*A"@A8 Penalaran Dedukti9 (rasi&nal) ialah cara berpikir yang bertolak belakang dari pernya- taan yang bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus. 'enarikan simpulan secara deduktif ini menggunakan pola berpikir yang disebut silo!isme. (ilogisme itu terdiri atas dua buah pernyataan dan sebuah simpulan. +edua pernyataan itu disebut premis mytor dan premis minor. (impulan atau konklusi diperoleh dengan 5 penalaran deduktif dari kedua premis tersebut. %etode ini merupakan perkembangan pola berpikir dalam memperoleh kebenaran berdasarkan logika yang dikemukakan oleh Aristoteles (015 C 0// (%). :&nt&h 0 (emua benda bila dipanaskan dalam keadaan kering akan berubah menjadi api (-). +ayu ialah benda (/) +ayu bila dipanaskan dalam keadaan kering akan berubah menjadi api (0) (-) disebut premis mayor, yakni sesuatu yang berlaku umum (/) disebut premis minor, sesuatu yang khusus *+" simpulan Perkembangan Wawasan Manusia No Tingkatan Pengertian Contoh ! Antroposentris "anusia yang menjadi pusat segala- galanya #elahiran dan kematian orang penting mempe-ngaruhi kondisi alam (nabi, raja) $ %eosentris &umi yang menjadi pusat segala- galanya "atahari, bulan dan bintang berputar mengelilingi bumi (Ptolomeus) ' (eliosentris "atahari yang menjadi pusat, sistem )ata urya "atahari memiliki sejumlah planet dan planet memiliki satelit (re*olusi, rotasi) + %alaktosentris %alaksi menjadi pusat dari sejumlah )ata urya &ima akti menjadi pusat galaksi dalam )ata urya , Asentris )idak ada yang menjadi pusat, semua beredar dalam konstelasi alamiah (al-hal yang belum terjangkau oleh akal manusia dipulangkan kembali kepada kekuasaan )uhan %asalah utama ialah kesulitan untuk menilai kebenaran premis-premis yang digunakan. Ini karena penalaran yang digunakan bersifat abstrak, lepas dari pengalaman, sehingga tidak mungkin dapat diamati dengan pancaindera. Dengan penalaran deduktif ini, dapat diperoleh bermacam-macam pengetahuan mengenai suatu objek tertentu tanpa ada kese- pakatan yang dapat diterima oleh semua pihak. (elain itu juga terdapat kesulitan untuk menerapkan konsep rasional kepada kehidupan praktis. Penalaran Idukti9 (em"iris)' pengetahuan yang diperoleh berdasarkan deduktif ternyata mempunyai kelemahan, maka muncullah pandangan lain berdasarkan pengalaman kon- krit atau adanya fakta-fakta yang mendukung yang disebut penganut empirisme 'endapat mereka, gejala alam itu bersifat konkrit dan dapat ditangkap dengan pancaindera manusia. 'enganut empirisme menyusun pengetahuan dengan menggunakan penalaran induktif. 'enalaran induktif ini ialah cara berpikir dengan menarik simpulan umum dari pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat khusus. Dengan penalaran induktif (metode induktif), makin lama dapat disusun pernyataan yang lebih umum lagi dan makin bersifat 6 fundamental. Dengan kata lain, metode induksi merupakan dasar dari perkembangan metode ilmiah sekarang, karena pengambilan simpulan dilakukan berdasarkan data pengamatan atau eksperimentasi yang diperoleh. ontoh ! -. 'engamatan atas logam besi, tembaga, aluminium dan sebagainya. Aika dipanasi ternyata bertambah panjang. Dari sini dapat disimpulkan secara umum, bahwa semua logam, jika dipanasi akan bertambah panjang. /. +ucing bernafas, kambing bernafas, sapi, kuda dan harimau juga bernafas. Dapat disimpulkan secara umum bahwa semua hewan dapat bernafas. 0. +ucing dapat bernafas. %anusia dapat bernafas, jadi dapat disimpulkan bahwa semua makhluk hidup dapat bernafas. Dengan cara induktif, dapat diperoleh prinsip-prinsip yang bersifat umum sehingga memudahkan dalam hal memahami gejala yang beraneka ragam. 8amun demikian, ternyata pengetahuan yang dikumpulkan berdasarkan penalaran induktif ini, masih belum tentu bersifat konsisten atau bahkan mungkin bersifat kontradiktif. Demikian pula fakta yang berkaitan belum dapat menjamin tersusunnya pengetahuan yang sistematis. ontoh, dari hasil pengamatan terhadap anak yang berprestasi tinggi di beberapa sekolah, menunjukkan bahwa semuanya berhidung mancung. Adakah kebenarannya hu- bungan antara hidung mancung dengan hasil prestasi tinggi I (elain itu masih ada kesulitan dalam masalah menafsirkan apakah sebenarnya yang dimaksud dengan pengalaman itu I Apakah pengalaman itu merupakan stimulus pancaindera ataukah justru hanya suatu persepsi I (ejauh mana kemampuan pancaindera dapat diandalkan, misalnya tongkat lurus yang sebagian terendam dalam air akan terlihat bengkok. Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa pengetahuan yang diperoleh hanya dengan penalaran deduktif, tidak dapat diandalkan, karena bersifat abstrak dan lepas dari pengetahuan. Demikian pula pengetahuan yang diperoleh hanya dari penalaran induktif, juga tidak dapat diandalkan, karena kelemahan pancaindera. +arena itu himpunan pengetahuan yang diperoleh belum dapat disebut ilmu pengetahuan. '.8<.#*IA8 I$%@ '.8<.*A"@A8 A$A% (IPA) I'A ialah suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas, yakni dengan melakukan obser:asi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, obser:asi dan sterusnya, berkaitan dengan cara yang satu dengan cara yg lain. ara untuk memperoleh ilmu secara demikian ini disebutl nama metode ilmiah. *.#&.8*@+8DA I$%@ '.8<.*A"@A8 A$A% "impunan pengetahuan dapat disebut sebagai ilmu pengetahuan, jika digunakan perpa-duan antara rasionalisme dan empiris yang dikenal sebagai metode keilmuan atau pende-katan ilmiah. %emang benar, bahwa I'A merupakan suatu ilmu yang teoritis. *eori tsb. Didasarkan atas pengamatan percobaan-percobaan terhadap gejala alam. &etapapun indahnya suatu teori dirumuskan, tidaklah dapat dipertahankan kalau tidak sesuai dengan hasil-hasil pengamatan9obser:asi. -7 )akta-fakta tentang gejala kebenaran alam diselidiki dan diuji berulang-ulang melalui percobaan-percobaan (eksperimen). +emudian berdasarkan hasil eksperimen itulah diru-muskan keterangan ilmiahnya (teori). *eori inipun masih harus diuji kemantapan atau kesaktiannya. Artinya bilamana diadakan penelitian ulang, yang dilakukan oleh siapapun, dengan langkah-langkah yang serupa dan kondisi yang sama, maka akan diperoleh hasil yang konsisten. %etode keilmuan itu bersifat obyektif, bebas dari keyakinan, perasaan dan pra- sangka pribadi serta bersifat konsisten. Artinya dapat diuji ulang oleh siapapun dan dng. Demikian simpulan yang diperoleh lebih dapat diandalkan dan hasilnya lebih mendekati kebenaran. (ecara lengkap dapat dikatakan, bahwa suatu himpunan pengetahuan dapat dise- but I'A, bilamana memenuhi persyaratan sebagai berikut ! >byeknya ialah pengalaman manusia, berupa gejala alam. +emudian dikumpulkan melalui metode keilmuan serta mempunyai manfaat untuk kesejahteraan manusia. #@A8< $I8<+@' I'A DA8 '.8<.%&A8<A88DA Dalam upaya mencari jawaban yang dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena alam, maka perlu dilakukan pengamatan atau penelitian yang terus menerus. @ntuk melakukan penelitian tersebut diperlukan landasan pengetahuan atau teori yang sudah ada. (elanjut- nya berdasarkan data penelitian yang diperoleh, dimungkinkan akan mendapatkan jawaban atas pertanyaan ataupun teori baru dari fenomena yang diteliti. Dengan demikian inti dari perkembangan ilmu ialah penelitian yang dikelilingi atau didukung oleh landasan-landasan atau strata ilmu. $andasan atau strata ilmu tersebut dibagi tiga sebagai berikut ! !i"&tesis "ipotesis ialah strata ilmu yang paling rendah yang merupakan dugaan atau prediksi yang diambil berdasarkan pengetahuan atau teori yang sudah ada untuk menjawab masalah penelitian yang sedang dilakukan. Te&ri *eori ialah strata yang lebih tinggi dari hipotesis. *eori merupakan landasan ilmu yang telah teruji kebenarannya. 8amun demikian, teori masih mungkin untuk dikoreksi dengan teori baru yang lebih tepat. !ukum atau Dalil "ukum atau dalil ialah strata yang paling tinggi. "ukum atau dalil, berasal dari teori yang telah diuji terus-menerus dan diketahui tidak ditemukan adanya kesalahan.
M%T;DA I(MIA! DA. IMP(%M%.TASI.<A &erbagai -ara dilakukan manusia untuk memperoleh pengetahuan, baik melalui pendekatan non ilmiah maupun (terutama) dengan pendekatan ilmiah. Di bawah ini akan dibahas mengenai perkembangan pengetahuan yang dilihat dari pendekatan ilmiah. M%T;D% I(MIA! %arilah kita mengingat kembali, bagaimana sejarah memperoleh pengetahuan melalui (pseudo science), antara lain sebagai berikut ! -- Mit&s %itos merupakan gabungan dari pengamatan dan pengalaman, namun sebagian lainnya berupa dugaan, imajinasi dan kepercayaan. %itos muncul karena keterbatasan alat indera manusia (sebagai alat bantu utama). =ah#u Hahyu merupakan komunikasi (ang 'encipta dengan makhluknya dan merupakan pengetahuan yang disampaikan kepada utusannya. %anusia dalam menerima pengeta- huan ini bersifat pasif, namun dengan keyakinan bahwa semuanya ialah benar. Hahyu merupakan kebenarannya mutlak dan tidak dapat dipertanyakan dan diperdebatkan kebenarannya dengan akal saja. ;t&ritas dan tradisi 'engetahuan yang telah ada dan mapan sering digunakan oleh pemimpin (sudah tradisi) untuk menyatakan kebenaran. (ebagai contoh sampai abad pertengahan manusia menganggap bahwa bumi ialah pusat dari alam semesta (!eosentris), sehingga pada saat opernicus menyatakan bahwa bumi bukan sebagai pusat alam semesta dan hanya meru- pakan satelit dari sistem tata surya (heliosentris), maka penguasa dan kepercayaan pada saat itu menolak dengan keras. (ampai-sampai &runo pengikut opernicus dengan paham heliosentrisnya serta penemuan-penemuan lainnya yang sangat bertentangan dng. 'enguasa saat itu, dianggap kemasukan setan dan dibakar mati pada tahun -377. Prasangka, yakni suatu anggapan yang benar, padahal baru merupakan kemungkinan benar atau kadang-kadang malah tidak mungkin benar. Dengan prasangka, orang sering mengambil keputusan yang keliru. 'rasangka hanya berguna untuk mencari kemungkinan suatu kebenaran. Dengan prasangka, orang sering mengambil keputusan yang keliru. 'ra- sangka hanya berguna untuk mencari kemungkinan suatu kebenaran. Intuisi' yakni suatu pendapat seseorang yang diangkat dari perbendaharaan pengetahuan- nya yang terdahulu, melalui suatu proses yang tidak disadari. Aadi, seolah-olah begitu saja muncul, pendapat itu tentu saja tanpa dipikirkan lagi. 'engetahuan yang dicapai dengan cara demikian sukar dipercaya. @ngkapan-ungkapannya sering masuk akal, namun belum tentu cocok dengan kenyataan. Trial and %rr&r' yakni metode coba-coba atau untung-untungan. ara ini dapat diibaratkan seperti seekor kera yang mencoba meraih pisang dalam suatu kerangkeng dari percobaan +ohler, seorang psikolog Aerman. +era itu dengan dengan cara coba-coba akhirnya dapat juga meraih pisang dengan menggunakan tongkat. 'engetahuan pada manusia, yang diperoleh melalui cara ini banyak sekali, sejak ?aman manusia purba hingga kini. &anyak pula penemuan hasil trial and error yang sangat ber- manfaat bagi manusia, misalnya dengan ditemukannya rendaman kulit kuna untuk obat malaria. 'enemuan dengan cara coba-coba ini jelas tidak efisien sebagai suatu cara untuk mencari kebenaran. -/ 'engetahuan yang didapat dengan cara tersebut di atas, termasuk dalam golongan pengetahuan yang tidak ilmiah (kebenaran yang dianut ialah yang masuk diakalnya). 'encarian pengetahuan dengan cara ilmiah dilakukan berdasarkan pemikiran rasional, pengalaman empiris (fakta) maupun referensi pengalaman sebelumnya. Aadi pengetahuan dinamakan atau disebut sebagai ilmu pengetahuan ilmiah apabila pengetahuan itu memenuhi syarat-syarat sebagai berikut ! a) ,o!is atau masuk akal, sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan yang telah diakui kebenarannya. b) &byekti, artinya pengetahuan itu sesuai dengan obyeknya, yakni kesesuaian atau kebenarannya dibuktikan dengan hasil penginderaan atau empiris. c) -etodik yakni suatu pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan car-cara tertentu, teratur dan terkontrol. "al-hal yang berhubungan dengan metode ilmiah ini akan dijelaskan lebih lanjut. d) Sistimatik, artinya pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri. (atu dengan yang lain saling terkait, saling menjelaskan hingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh. e) .erlaku umum, yakni pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh seseorang atau beberapa orang saja, tetapi oleh semua orang, dengan cara eksperimentasi yang sama dan akan memperoleh hasil yang sama pula atau konsisten. f) /umulati , berkemban! dan tentati, sesuai dengan khasanah ilmu pengetahuan yang selalu bertambah dengan hadirnya ilmu pengetahuan yang baru. Ilmu pe- ngetahuan yang terbukti salah harus diganti dengan ilmu pengetahuan yg benar. Kriteria Met&de Ilmiah Aika suatu metode digunakan dalam penelitian, disebut metode ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria antara lain ! Berdasarkan fakta +eterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikum- pulkan dan dianalisis haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata, janganlah penemuan atau pembuktian didasarkan pada daya khayal, kira-kira, legenda-legenda atau kegiatan sejenis. Bebas dari prasangka %etode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertim- bangan subyektif. 'enggunaan suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang lengkap serta dengan pembuktian yang obyektif. Menggunakan prinsip-prinsip analisis Dalam memahami serta memberi arti terhadap fenomena yang kompleks, harus diguna- kan prinsip analisis. (emua masalah harus dicari sebab-sebabnya serta pemecahannya dengan menggunakan analisis yang logis. )akta yang mendukung tidaklah dibiarkan se- bagaimana adanya atau hanya dibuat diskripsinya saja, tetapi harus dicari sebab akibatnya dengan menggunakan analisis yang tajam. -0 Dalam metode ilmiah, peneliti harus dituntun dalam proses berpikir dengan mengguna- kan analisis. "ipotesis harus ada untuk mengumpulkan persoalan serta memandu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai, sehingga hasilnya akan mengenai sasaran. 0ipotesis merupakan pe!an!an yan! khas dalam menuntun 1alan pikiran peneliti. Menggunakan ukuran obyektif +erja peneliti dan analisis harus dinyatakan dengan ukuran yang obyektif. @kuran tidak boleh dengan merasa-rasa atau menuruti hati nurani. 'ertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara obyektif dan dengan menggunakan pikiran yang waras. Menggunakan teknik kuantitatif Dalam metode ilmiah la?im digunakan kecuali untuk atribut-atribut yang tidak dapat di- identifikasikan. @kuran seperti ton, mm, per detik, ohm, kilogram dan sebagainya harus selalu digunakan. Aauhi ukuran-ukuran seperti sejauh mata memandang, sehitam aspal, sejauh batang rokok, dan sebagainya sebagai ukuran kuantitatif. +uantifikasi termudah ialah dengan menggunakan ukuran nominal, rankin! dan ratin!. (angkah/(angkah ;"erasi&nal Met&de Ilmiah (alah satu syarat ilmu pengetahuan ialah materi pengetahuan tersebut harus diperoleh melalui metode ilmiah. %etode ilmiah ialah prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu, sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan dalam metode tersebut. Alur berpikir yang tercakup dalam metode ilmiah dapat dijabarkan dalam langkah-langkah yang mencerminkan tahapan kegiatan ilmiah. +erangka berpikir ilmiah pada dasarnya terdiri dari langkah-langkah yang disebut langkah-langkah operasional metode ilmiah, sebagai berikut. Perumusan masalah 'erumusan masalah disini ialah pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa ataupun bagaimana obyek yang hendak diteliti itu. %asalah itu harus jelas batas-batasnya serta dikenal juga faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penyusunan Kerangka Berpikir dalam Pengajuan Hipotesis +erangka berpikir merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai faktor yang saling berkait dan membentuk konstelasi permasa- lahan. +erangka berpikir ini disusun secara rasional berdasarkan premis-premis ilmiah yang telah teruji kebenarannya dengan memperhatikan faktor-faktor empiris yang rele:an dengan permasalahannya. Perumusan Hipotesis "ipotesis ialah ! -. suatu pernyataan yang menunjukkan kemungkinan-kemungkinan jawaban untuk memecahkan masalah yang telah ditetapkan. /. (uatu dugaan yang tentu saja didukung oleh pengetahuan yang ada. 0. (uatu jawaban sementara dari permasalahan yang harus diuji kebenarannya dalam suatu obser:asi atau eksperimentasi. -1 Pengujian Hipotesis 'engujian hipotesis ialah berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang rele:an dengan hipotesis yang telah diajukan untuk dapat memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak. )akta-fakta ini dapat diperoleh, melalui pengamatan langsung dengan mata atau teleskop maupun melalui uji coba. +emudian fakta-fakta tadi dikumpulkan melalui penginderaan. Penarikan Simpulan 'enarikan simpulan ini didasarkan atas penilaian melalui analisis dari fakta-fakta (data), untuk melihat apakah hipotesis yang disajikan itu diterima atau tidak. "ipotesis itu diterima bila data yang terkumpul mendukung pernyataan hipotesis. &ila data tidak mendukung, maka hipotesis tersebut ditolak. "ipotesis yang diterima merupakan suatu pengetahuan yang kebenarannya telah diuji secara ilmiah dan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan. +eseluruhan langkah tersebut, harus ditempuh melalui urutan yang terartur. >leh karena langkah yang satu merupakan landasan bagi langkah berikutnya. Dari keterangan itu dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang disusun secara sistematis, berlaku umum dan kebenarannya telah teruji secara empiris. Sika" Ilmiah &erlandaskan pada syarat, kriteria, dan langkah-langkah operasional di atas, maka metode ilmiah menuntun pembentukan seorang ilmuwan mempunyai sikap ilmiah, antara lain sebagai berikut. Jujur Ilmuwan wajib melaporkan dan mendesiminasikan hasil pengamatan dan penelitian se- cara obyektif dan jujur sehingga bila hasil pengamatan atau penelitiannya tersebut diuji kembali oleh peneliti lain akan memberikan hasil yang sama. erbuka 'eneliti atauilmuwan harus mempunyai pandangan yang luas, terbuka pada pendapat orang lain, jauh dari praduga dan menghargai gagasan baru orang lain meskipun untuk menerimanya harus melakukan pengujia n terlebih dahulu. oleran (eorang ilmuwan bersedia belajar dari orang lain atau membandingkan pendapatnya dengan orang lain serta tidak memaksakan pendapatnya pada orang lain. Skeptis Dalam mencari kebenaran, ilmuwan harus bersikap hati-hati, meragukan sesuatu dan skeptis, tetapi kritis sehingga akan menyelidiki (mem:erifikasi) dahulu bukti-bukti (informasi) yang mendasari suatu simpulan, keputusan atau pemecahan masalah. -2 !ptimis (eorang ilmuwan tidak akan mengatakan bahwa sesuatu tidak dapat dikerjakan sebelum memikirkan dan mencoba mengerjakan terlebih dahulu. Pemberani (ifat ilmuwan selalu mencari kebenaran, akan berani melawan ketidakbenaran, kepura- puraan yang menghambat kemajuan, meskipun harus merugikan diri sendiri. Kreatif dan ino"atif (eorang ilmuwan harus selalu ingin mendapatkan, me nciptakan, mem:ariasikan sesuatu yang baru, guna mendapatkan nilai tambah. Keterbatasan dan Keunggulan Met&de Ilmiah Keterbatasan 'engetahuan yang ilmiah dihasilkan dengan menggunakan metode ilmiah. +ita telah mengetahui bahwa data yang digunakan untuk mengambil simpulan ilmiah itu berasal dari pengamatan. +ita mengetahui pula bahwa pancaindera kita juga mempunyai keterbatasan kemampuan untuk menangkap suatu fakta, sehingga tidak disangsikan lagi bahwa data yang dikumpulkan ialah keliru sehingga simpulan yang diambilpun akan keliru. Aadi kemungkinan keliru atau salah dari suatu simpulan il miah tetap ada. >leh karena itu, semua simpulan ilmiah atau dengan kata lain kebenaran ilmu pengetahuan termasuk I'A bersifat tentati, artinya sebelum ada kebenaran ilmu yang dapat menolak simpulan itu, maka simpulan tersebut dianggap benar. (ebaliknya, simpulan ilmiah yang benar tersebut dapat menolak simpulan ilmiah terdahulu, sehingga menjadi kebenaran ilmu yang baru. %emang tidak mustahil suatu simpulan ilmiah bisa saja berubah sesuai dengan perkem-bangan ilmu pengetahuan itu sendiri. *idak demikian halnya dengan pengetahuan yang didapat dari #ahyu illahi. +ebenaran dari pengetahuan ini bersifat mutlak, artinya tidak akan berubah sepanjang masa. %etode Ilmiah memang tidak sanggup menjangkau untuk menguji adanya *uhan. %etode ilmiah juga tidak dapat menjangkau untuk membuat simpulan yang berkenaan dengan baik dan buruk atau sistem nilai. Auga tidak dapat menjangkau tentang seni dan keindahan. Keunggulan iri khas ilmu pengetahuan ialah bersifat obyektif, metodik, sistimatik dan berlaku umum. "al yang demikian akan membimbing kita pada sikap ilmiah yang terpuji yakni ! -. mencintai kebenaran ilmu yang obyektif, bersikap adil dan itu semua akan menjurus ke arah hidup yang bahagia. /. menyadari bahwa kebenaran ilmu itu tidak absolut. "al itu dapat menjujrus ke arah mencari kebenaran secara terus menerus. -3 0. dengan ilmu pengetahuan, orang tidak percaya pada tahyul, astrologi maupun peruntungan, karena segala sesuatu di alam semesta ini telah melalui proses yang teratur. 1. ilmu pengetahuan membimbing kita untuk ingin tahu lebih banyak. Akibatnya il mu pengetahuan yang kita peroleh akan sangat membantu pola kehidupan kita. 2. ilmu pengetahuan pun akan membimbing kita untuk berpikir secara prasangka, tetapi berpikir secara terbuka atau obyektif, suka menerima pendapat-pendapat orang lain atau bersikap toleran. 3. metode ilmiah membimbing kita untuk tidak begitu saja percaya pada suatu simpulan tanpa adanya bukti-bukti nyata. 4. metode ilmiah juga membimbing kita untuk selalu bersikap optimis, teliti dan berani membuat suatu pernyataan yang menurut keyakinan ilmiah kita ialah benar Peranan Matematika Terhada" Ilmu Pengetahuan Alam %enurut dugaan sejarah, kemampuan manusia menulis sama tuanya dengan kemampuan manusia untuk dapat berhitung, yakni kurang lebih -7.777 tahun (%. *ulisan itu pada hakikatnya simbol dari apa yang ia tulis tersampaikan. #ontoh$ &erhitung pada awalnya berbentuk korespondensi per satuan dari proyek yang dihitung, misalnya seorang ingin menghitung berapa jumlah ternaknya, maka ternak itu dimasuk-kan ke dalam kandang satu per satu. *iap ekor diwakili oleh satu batu kecil, maka jumlah ternaknya ialah jumlah batu kecil itu. Dengan sekantung batu, ia dapat mengontrol apakah ada ternak yang belum kembali atau hilang atau bahkan sudah ber- tambah karena beranak. Aadi sejak awal kehidupan manusia, matematika itu merupakan alat bantu untuk mengatasi sebagian permasalahan menghadapi lingkungan hidupnya. (um-bangan matematika terhadap perkembangan sudah jelas, bahkan boleh dikatakan bahwa tanpa matematika I'A tidak akan berkembang. "al itu terjadi karena I'A tidak menggantungkan diri pada metode induksi. Dengan me- tode induksi semata tak mungkin orang mengetahui jarak antara bumi dengan bulan atau bumi dengan matahari, bahkan untuk menyatakan keliling bumi hampir tidak mungkin. &erkat bantuan matematika .rathotenes menghitung keliling bumi /1.777 mil dan bergaris tengah 5.777 mil. "ipparchus (-27 (%), menghitung jarak bumi ke bulan /1.777 mil. Aristarchus, berpendapat bahwa secara matematika, jarak bumi ke matahari dapat dihitung. opernicus, dengan bantuan teleskopnya serta perhitungan matematis mengumumkan prinsip heliosentris. Ahli-ahli matematika yang banyak sumbangannya dalam I'A ! 'ythagoras, mengadakan perhitungan terhadap benda/ berbentuk segi banyak Apollonius, mengadakan perhitungan pada benda yang bergaris lengkung -4 +epler (-376), berjasa dalam perhitungan jarak peredaran yang berbentuk elips dari planet-planet <alileo <alilei (-31/), berjasa dalam menetapkan hukum lintasan peluru, gerak dan percepatan. "uygens (-362), dapat memecahkan teka-teki adanya 'incin Saturnus &agaimana pada masa sekarang I +iranya tidak dapat diragukan lagi fungsi matematika di ?aman modern sekarang ini. 'embuatan mesin-mesin, pabrik-pabrik, bendungan, jembatan bahkan perjalanan ke ruang angkasa tidak mungkin berlangsung tanpa bantuan matematika >. Alam Semesta a. Alam (emesta dan *ata (urya Susunan Tata Surya istem tata surya ialah suatu sistem organisasi yang teratur pada matahari sebagai induk (pusat peredaran) dan dikelilingi oleh pengikut-pengikut matahari yang bergerak mengelilingi matahari dalam garis edar tertentu, dibawah pengaruh gaya gra*itasi matahari. Susunan Tata Sur#a +ita mengenal surya ialah kata lain dari matahari. *ata surya berarti adanya suatu organisasi yang teratur pada matahari. %atahari ialah salah satu dari -77 milyar bintang di dalam galaksi. %atahari sebagai pusat tata surya berada pada jarak 07 tahun cahaya dari pusat &ima (akti. 'ada ?aman Dunani kuno, seorang ahli filsafat bernama lausius 'tolomeus mengemuka- kan pendapatnya bahwa bumi ialah pusat alam semesta. %enurut pandangan ini matahari bulan dan planet-planet beredar mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai pusatnya. 'andangan !eosentris ini -1 abad lamanya dianut orang. 'ada waktu pengamatan secara kasar, orang-orang Dunani telah dapat mengenal lima planet, yaitu -erkurius, 2enus, -ars, 3upiter dan Saturnus, %enurut pandangan geosentris susunan planet-planet dapat digambarkan sebagai berikut ! 'ada abad ke -3 seorang ilmuwan 'olandia bernama 8icolas opernicus berhasil mengubah pandangan salah yang telah dianut berabad-abad lamanya. %enurut opernicus, bumi ialah planet dan seperti halnya dengan planet-planet lainnya, bumi beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya (heliosentris). 'andangan opernicus ini didasari oleh adanya pengamatan yang teliti serta dengan perhitungan yang sistimatis . +esemuanya itu berkat bantuan teropong sebagai alat pengamat dan juga telah berkem- bangnya matematika dan fisika sebagai sarana penunjang pada masa itu. (etelah adanya teropong, dapat diamati planet terjauh dan baru ditemukan pada tahun -607. (ampai saat ini planet tang telah diketahui ada -7 buah, termasuk bumi dan asteroieda dan planetoida. Disamping planet dan satelit, benda angkasa lain yang juga beredar mengelilingi matahari ialah komet, meteor, debu dan gas antar planet. (istem benda-benda langit yang beredar mengelilingi matahari sebagai pusat disebut sistem tata surya. -5 %atahari dapat dilihat karena memancarkan sinar sendiri. 'lanet-planet dan satelit tidak memancarkan cahaya dengan sendirinya. 'lanet dan satelit dapat dilihat karena me- mantulkan cahaya matahari. Dengan mata kasar, planet dapat dibedakan dengan bintang, karena kedudukan planet selalu berubah dari waktu ke waktu terhadap bintang-bintang. %enurut pandangan heliosentris, susunan planet di dalam tata surya ialah sebagai berikut. 'eredaran planet mengelilingi matahari disebut !erak re%olusi. Disamping itu planet-planet beredar mengelilingi sumbunya disebut !erak rotasi. Adanya gerak rotasi ini menyebabkan timbulnya peredaran siang dan malam pada planet-planet. Dilihat dari selatan (dari tempat kita melihat) gerak re:olusi maupun gerak rotasi planet-planet searah jarum jam atau dari *imur ke &arat. Haktu untuk satu putaran re:olusi disebut kala re%olusi. Haktu satu putaran rotasi disebut kala rotasi. @ntuk bumi, kala re:olusi ialah satu tahun (031,/2 hari) sedangkan kala rotasi adalah satu hari (/1 jam). 2agian/2agian Tata Sur#a Matahari Planet Merkurius Planet ?enus Planet 2umi dan bulann#a Planet Mars Planet *u"iter Planet Saturnus Planet -ranus Planet .e"tunus &enda-&enda $angit $ain dan *ata (urya Asteroida atau planetoida +omet atau &intang &erekor %eteor atau &intang &eralih (atelit 2umi &umi merupakan salah satu planet dari tata surya kita, dan tak ada satu pun di antara palnet-planet dalam tata surya itu yang mempunyai kondisi yang memungkinkan adanya kehidupan seperti di bumi. 2umi sebagai "lanet Te&ri Terbentukn#a 2umi Kelahiran Bumi (truktur &umi Inti &umi %antel &umi +erak &umi -6 "idrosfer Atmosfer *erbentuknya &enua dan (amudra Keanekaragaman Makhluk !idu" dan Persebarann#a b. &iosfer dan +ehidupan c. +eanekaragaman %,akhluk "idup d. %akhluk "idup @. %k&sistem' Sumber Da#a Alam dan (ingkungan a. .kosistem b. (umber Daya dan $ingkungan c. %anusia dan $ingkungan "idup 17.Tehn&l&gi bagi Kehidu"an Manusia a. 'engembangan I'A dan *ehnologi b. *ehnologi dan +ehidupan %anusia c. Dampak *ehnologi bagi +ehidupan /7