Jaminan Kesehatan Nasional VS Pola Pikir Masyarakat Yang Pesimis
Oleh: Abu Ridhuwan,drm, Sked
Baru baru ini, negara ini mengalami revolusi besar besaran di dalam infrastruktur pelayanan kesehatan yang selama ini menjadi hal yang sering dibahaskan oleh pelbagai pihak. Sekitar sepuluh tahun dahulu, untuk mendapatkan pelayanan kesehatan membutuhkan dana yang besar seiring dengan meningkatnya biaya pengobatan atau pelayanan di rumah sakit sehingga ini menjadi beban kepada kebanyakan masyarakat khususnya golongan yang berpendapatan rendah dan miskin. Hal ini menimbulkan ke khawatiran kepada banyak orang sehingga pernah suatu ketika muncul istilah Orang miskin itu tidak boleh sakit. Sehubungan dengan itu, pelbagai usaha sudah dilakukan oleh pemerintah khususnya dari Dinas Kesehatan untuk membantu meringankan masalah ini. Antaranya ialah memperkenalkan Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS), Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) dan sebagainya. Namun semua ini masih belum mampu untuk mengatasi masalah biaya pengobatan di rumah sakit atas alasan tertentu seperti tidak semua orang mempunyai kartu JAMKESMAS, dan sekiranya ada masih belum cukup untuk membantu mengurangkan biaya pengobatan. Sehingga pada penghujung tahun 2013 diperkenalkan Sistem Jaminan Sosial Nasional yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah sebuah jaminan sosial yang dibentuk untuk menjamin warganegaranya untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar yang layak seperti mendapat hidup sehat, produktif dan sejahtera. Manfaat program Jamsosnas ini cukup komprehensif, yaitu meliputi jaminan hari tua, asuransi kesehatan nasional, jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian. Program ini akan mencakup seluruh warga Indonesia, tidak peduli apakah mereka termasuk pekerja sektor formal, sektor informal atau wiraswastawan. Program Jamsosnas diselenggarakan dalam bentuk gotong royong, berarti peserta yang lebih kaya akan membantu peserta yang kurang mampu, peserta yang mempunyai risiko kecil akan membantu peserta yang mempunyai risiko yang lebih besar. Selain itu dana yang dikumpulkan dari peserta akan dikelola oleh beberapa pengelola dalam sebuah dana amanah yang akan dipergunakan semaksimal mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh peserta. Dari aspek kesehatan, program ini ditujukan untuk memberikan manfaat pelayanan kesehatan yang cukup komprehensif, mulai dari pelayanan preventif seperti imunisasi dan keluarga berencana hingga pelayanan penyakit katastropik seperti penyakit jantung dan gagal ginjal. Program jaminan ini sebenarnya baik untuk masa depan masyarakat di negara ini, tetapi apakah ianya akan berhasil? Apakah program ini bisa mencakup seluruh warganya baik yang kaya ataupun yang miskin, yang muda mahupun yang tua? Walaupun hampir 4 bulan program ini diwujudkan, tetapi masih ramai yang tidak mau menjadi pesertanya malah mengkritik program ini dan masih ada masyarakat yang masih belum tau apa itu program jaminan ini. Semua ini terjadi karena sikap dan mental sebagian masyarakat masih lagi belum maju dan berkembang. Mereka masih ragu ragu apakah program ini bisa setulus mungkin membantu meringankan beban hidup. Untuk menjadi peserta, seseorang itu harus membayar uang dan ini tetap juga menjadi masalah utama. Banyak yang khawatir uang mereka disalahguna oleh pihak tertentu untuk tujuan yang lain. Selain itu, ada juga yang beranggapan untuk apa membayar sesuatu yang belum pasti terjadi, atau untuk apa membayar untuk membantu orang yang tidak mereka kenali. Program jaminan sosial ini mungkin bisa sukses di negara maju dimana pola pikir masyarakat begitu berkembang dan meluas tetapi bagi negara negara dunia ketiga seperti negara ini, masih tetap menjadi satu tanda tanya. Pola pikir dan sikap sebagian masyarakat di negara ini yang begitu pesimis harus diubah dan ini menjadi tugas berat pemerintah untuk melakukan sesuatu agar program ini sukses. Kesimpulannya, pemerintah sudah memikirkan kebijakan yang begitu bermanfaat untuk seluruh warganya supaya bisa hidup sejahtera. Tetapi untuk melaksanakan program ini secara menyeluruh membutuhkan sebuah tanggungjawab yang besar serta sosok pemimpin yang bisa mengubah pola pikir warganya untuk menjadi yang terdepan. Semoga program ini bisa sukses dan Indonesia bisa menjadi contoh di mata dunia. Ayuh Indonesia pasti BISA!