Sunteți pe pagina 1din 21

1

SKENARIO IV
MANAJEMEN KESEHATAN
drg. Bayu sebagai kepala Puskesmas Jatisari telah melakukan kegiatan UKGS.
Kegiatan tersebut mendapatkan skor DMF-t 8,1 dari 1000 siswa yang telah
diperiksa. Skor DMF-t tersebut masuk dalam kategori tinggi. Sebagai pimpinan
atau manajer poli gigi yang bertanggung jawab atas pelayanan kesehatan gigi, drg.
Bayu akan membuat program kesehatan yang dapat menurunkan skor tesebut.
Apa yang menjadi tugas drg. Bayu, mengingat posisi drg. Bayu sebagai top
manajemen.
STEP I
1. Manajemen Kesehatan = Kegiatan untuk mengatur atau memanage
petugas kesehatan dan non petugas kesehatan dalam rangka mencapai
tujuan organisasi secara efektif, efisien dan rasional untuk meningkatkan
status kesehatan melalui program kesehatan. Efisien dalam pemanfaatan
sumber daya, efisien dalam memilih alternatif kegiatan untuk mencapai
tujuan organisasi, dan rasional dalam pengambilan keputusan. Manajemen
dilaksanakan oleh satu orang atau lebih dari satu orang untuk mencapai
hasil yang maksimal.

2. Top Manajemen = Jenjang paling tinggi dalam suatu manajemen
keputusan dengan tugas mengarahkan jalannya perusahan, bertanggung
jawab penuh atas organisasi yang dipimpinnya. Variasi skill pada top
manajemen adalah konseptual yaitu kemampuan untuk berpikir secara
analitis dalam memecahkan suatu masalah yang kompleks.





2

STEP II
1. Apakah tugas dokter gigi di Puskesmas?
2. Apa saja tingkatan manajemen beserta tugas dan fungsinya?
3. Apakah fungsi manajemen kesehatan (dikaitkan dengan langkah-
langkahnya) ?
4. Bagaimana langkah-langkah manajemen kesehatan?

STEP III
1. Tugas dokter gigi di Puskesmas :
a) Medis teknis : menangani semua bentuk kelainan dari penyakit gigi dan
mulut sesuai dengan peralatan yang ada, dan melakasanakan rujukan.
b) Manajemen : melibatkan sepenuhnya dalam perencanaan, pelaksanaan
koordinasi, pemerataan dan evaluasi program Puskesmas,
mengintegrasikan kegiatan pelayanan kesehatan gigi masyarakat dan
keluarga, pembinaan prokesa, pengatur perawat gigi dan tenaga paramedis
non gigi khususnya di bidang medis teknis, bertanggung jawab atas
pelaporan kesehatan gigi dari Puskesmas.
c) Edukatif = melatih tenaga paramedis non prokesa.
drg. Bayu sebagai top manajemen harus mengetahui masalah yang
terjadi di masyarakat, megetahui tindakan yang dilakukan meliputi promotif
dan preventif, bertanggung jawab atas ilmu kesehatan masyarakat dan
merubah perilaku masyarakat, bertanggung jawab lebih produktif, efektif, dan
efisien sehingga mampu merekrut masyarakat untuk ikut aktif dalam UKGS
dan UKGD.
2. Tingkatan manajemen beserta tugasnya :
a) top manajemen
Membuat dan menentukan tujuan jangka panjang, kebijakan,
strategi, misi dan visi (perencanaan strategis). Top manajemen harus
3

mempunyai kemampuan merumuskan konsep organisasi untuk organisasi
di bawahnya. Contoh dari top manajer ini adalah kepala rumah sakit.
b) middle manajemen
Bertanggung jawab terhadap beberapa unit kerja dan melaksanakan
rencana secara konsisten sesuai dengan tujuan perusahaan yang lebih atas
(tingkat pengendali manajemen).Middle manajemen harus mempunyai
kemampuan komunikasi bekerjasama dengan orang lain. Contoh dari
middle manajemen adalah kepala klinik pada rumah sakit.
c) first line manajemen
Mengarahkan dan mendukung pekerjaan karyawan bukan manajer,
membuat keputusan operasi jangka pendek (tingkat pengendalian
operasional). First line manajer harus mempunyai kemampuan
menggunakan keahlian khusus dalam salah satu tugas atau pekerjaan
(teknikal). Contoh dari first line manajer adalah supervisor.
d) non-manajerial personel
Karyawan yang menggunkan teknikal skill untuk melaksanakan
pekerjaan. Contoh dari non-manajerial personel adalah pegawai.
3. Fungsi Manajemen :
a) Planning berfungsi menentukan tujuan dan tugas-tugas yang harus
dilakukan untuk mencapainya.
b) Organizing berfungsi memberikan tugas-tugas alokasi suber daya, dan
aktivitas mengkoordinasi tugas-tugas untuk mencapai tujuan.
c) Staffing berfungsi sebagai proses pemilihan personalia.
d) Actuating/leading berfungsi sebagai proses menumbuhkan antuasiasme
dan pengarahan usaha-usaha yang dilakukan SDM untuk mencapai tujuan.
e) Coordinating berfungsi sebagai proses mengkoordinasikan tugas.
f) Budgeting berfungsi sebagai proses menentukan alokasi dana yang
dibutuhkan.
g) Directing berfungsi sebagai proses pemberian perintah dan intruksi.
h) Motivating berfungsi sebagai pemberian motivasi dan semangat kepada
pelaksana tugas.
4

i) Reporting berfungsi sebagai proses penyampaian perkembangan tugas-
tugas.
j) Evaluating dan controlling berfungsi sebagai proses mengukur kinerja dan
pengambilan tindakan untuk memastikan bahwa hasil-hasil tertentu dapat
dicapai.
Fungsi manajemen secara umum adalah untuk mencapai tujuan. Adapun
tujuan-tujuan tersebut adalah tujuan organisasi dan individu, menjaga
keseimbangan tujuan yang saling bertentangan antar anggota, dan mecapai
efisiensi (kebenaran) dan efektivitas (tujuan tercapai secara cepat). Selain itu
fungsi manajemen akan memberikan manfaat diantaranya pada tahap
perencanaan akan mengetahui tujuan yang akan dicapai, mengetahui cara yang
akan digunakan untuk mencapai tujuan, mengetahui jenis dan struktur staf
beserta jumlahnya, mengetahui efektifitas kepemimpinan dan standar
pengawasan. Tahap pengorganisasian memiliki manfaat mengetahui
pembagian tugas dan kelompok, mengetahui hubungan antar anggota,
mengetahui pendelegasian wewenang dan pemanfaatan staf dan sarana fisik
yang dimiliki.
4. Langkah-langkah manajemen kesehatan:
a) Perencanaan (planning)
Analisis situasi : melihat sistem dari berbagai situasi.
Identifikasi masalah : melihat sistem lebih spesifik.
Prioritas masalah : memprioritaskan masalah yang penting dan
membutuhkan penyelesaian.
Menetukan tujuan.
Mencari alternatif pemecahan masalah.
Menyusun rencana kerja.
Macam-macam perencanaan yaitu : perencanaan strategis (dibuat dari misi
organisasi), perencanaan taktis (berfokus pada hubungan), dan
perencanaan operasional (berfokus pada pelaksana).


5

b). Pengorganisasian (organizing)
Pembagian tugas misalnya dokter gigi, perawat gigi dan petugas UKGS.
Didalam pengorganisasian juga terdapat staffing yaitu pemilihan
personalia berdasarkan tingkat pendidikan dan pelatihan untuk rencana
kegiatan.
c). Penggerakan Pelaksanaan (actuating)
Menggerakkan tugas dan kewenangan staf.
Membentuk tim monitoring dan evaluasi.
Mengarahkan staf untuk melaksanakan fungsi.
Memotivasi staff yang bertugas.
Memperhatikan limgkungan sosial staf.
Memperhatikan kemampuan individu staf.
d). Pengawasan (controlling)
Mudah mengalami perubahan.
Kompleksitas masalah.
Kemungkinan kesalahan data.



STEP IV







Tingkat
Manjemen
Top Manajemen
Middle Manajemen
First Line Manajemen

Planning
Organizing
Actuating
Controlling
Manajemen Kesehatan
Langkah-Langkah
Menkes
Fungsi
Menkes
6

STEP V
Mahasiswa diharapkan mampu memahami :
1. Tugas dokter gigi di puskesmas
2. Tingkatan manajemen kesehatan beserta tugas dan fungsinya
3. Fungsi manajemen kesehatan
4. Langkah-langkah manajemen kesehatan
















7

Learning Objective 1
Tugas Dokter Gigi di Puskesmas
Tugas Pokok Dokter Gigi
Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut melalui saran pelayanan
kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan gigi dan mulut.
Tugas Dokter Gigi di Puskesmas
1. Melaksanakan pelayanan medik gigi umum dan khusus
2. Menerima rujukan kasus-kasus medik gigi dasar dan kasus-kasus
spesialistik
3. Melaksanakan pelayanan asuhan sistematik dan asuhan masyarakat
(jika tidak ada perawat gigi)
4. Menyususn rencana kerja dan kebijaksanaan teknis pelayanan
kesehatan gigi
5. Memimpin pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan gigi
6. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan
pelayanan kesehatan gigi
7. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan mutu
pelayanan kesehatan gigi
8. Membuat rekam medik gigi yang baik dan lengkap serta dapat
dipertanggungjawabkan.
Tugas dokter gigi dalam penyelenggaraan program
1. Pembinaan dan pengembangan
Pendekatan melalui program UKGDM.
Integrasi dengan upaya kesehatan lainnya.
Langkah-langkah kegiatan meliputi pendekatan lintas sectoral dan
lintas program, persiapan desa, pelatihan kader, dan pelaksanaan
kegiatan, penyuluhan, pemeriksaan, pengobatan sederhana, dan
rujukan.Langkah-langkah dalam monitoring meliputi pengambilan
data kegiatan.
8

2. Pelayanan asuhan pada kelompok rawan
Pada sekolah dasar dengan program UKGS
Pada kelompo ibu hamil mengadakan penyuluhan, pemeriksaan
kesehatan gigi mulut ibu hamil, pengobatan, rujukan, dan
pencatatan.
Learning Objective 2
Tingkatan Manajemen Kesehatan Beserta Tugas dan Fngsinya

Tingkatan manajemen diibaratkan sebagai segitiga, yang terdiri dari Top
Manajemen, Middle Manajemen dan First Line Manajemen.
1. Top Manajemen (Manajemen puncak)
Top manajemen seringkali disebut sebagai manajemen puncak.
Kelompok yang berada pada tingkatan ini disebut dengan top manajer.
Top manajemen terdiri atas kelompok yang berjumlah kecil, mereka
berada pada tingkatan paling atas dari segitiga manajerial. Top manajemen
bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi secara
umum. Mereka menetapkan kebijaksanaan operasional dan membimbing
hubungan organisasi dengan lingkungannya. Top Manajemen juga dikenal
sebagai manajer pada tingkat perencanaan strategis, dimana keputusan
pada tingkatan ini seringkali memiliki dampak pada keseluruhan
organisasi. Keahlian yang harus dimiliki para manajer tingkat puncak
9

adalah keahlian konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan
merumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkat manajer di
bawahnya. Contoh orang-orang yang berada dalam kelompok ini seperti
kepala puskesmas, direktur RSGM.
2. Middle Manajemen (Manajemen Menengah)
Tingkatan ini sering juga disebut sebagai tingkat kendali
manajemen (management control level), karena tingkatan middle
manajemen bertanggung jawab untuk menjalankan rencana dan
memastikan tercapainya tujuan sehingga dapat juga disebut sebagai tingkat
taktis. Selain itu, tugas dari middle manajemen adalah mengarahkan
kegiatan manajer lain, juga mengarahkan kegiatan-kegiatan yang
melaksanakan kebijakan organisasi. Pada middle manajemen ini dituntut
keterampilan human skill/kemampuan hubungan antarmanusia.
Keterampilan human skill yakni kemampuan untuk bekerja sama dengan
orang lain, dengan melakukan komunikasi yang efektif, memotivasi staf
sehingga mampu menerapkan kepemimpinan secara efektif dan juga
dengan komunikasi yang persuasif dan bersahabat akan membuat
karyawan merasa dihargai serta mereka akan bersikap terbuka kepada
atasan. Contoh orang-orang yang berada dalam kelompok ini seperti
manajer regional, kepala divisi.
3. First Line Manajemen (Manajemen Lini Pertama)
Kelompok orang yang berada pada tingkatan first line manajemen
merupakan manajer operasional yang mengawasi operasi-operasi
organisasi, serta sebagai supervisor atau manajer penyedia. Manajer ini
terlibat langsung dan mengimplementasikan rencana-rencana khusus yang
dibuat oleh manajer menengah sehingga tingkatan ini seringkali disebut
tingkat kendali operasional (operational control level). Manajer ini tidak
membawahi manajer-manajer lain dan harus memiliki keahlian teknis
10

yaitu mencakup keahlian prosedur, teknik, pengetahuan, dan keahlian di
bidang khusus.

Learning Objective 3
Fungsi Manajemen Kesehatan
Pada hakikatnya manajemen berfungsi untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas
kebijakan umum yang telah dirumuskan. Terdapat dua klasifikasi utama dalam
fungsi manajemen yaitu fungsi organik dan fungsi pelengkap. Fungsi organik
adalah semua fungsi yang mutlak harus dijalankan dalam sebuah manajemen.
Ketidakmampuan dalam menjalankan fungsi ini akan mengakibatkan matinya
organisasi. Sedangkan fungsi pelengkap adalah semua fungsi yang walaupun tidak
mutlak dilaksanakan dalam organisasi namun pelaksanaannya akan meningkatkan
efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan, serta memperlancar usaha pencapaian
tujuan dengan efisien, ekonomis, dan efektif (Siagian, 2003:5).
Secara rinci berikut ini dipaparkan beberapa teori fungsi manajemen oleh para
ahli.
1. HENRY FAYOL
Fayol dilahirkan tahun 1841 dari keluarga aristokratis di Perancis. Menjadi
manajer utama di pabrik tambang dan metalurgi yang terkenal Eropa. Fayol yakin
bahwa kesuksesannya dalam mengelola pabrik merupakan keterampilan
mengembangkan pengalaman dan instropeksi. Ia mengemukakan teori dan teknik
administrasi untuk mengelola administrasi yang komplek dalam bukunya
Administration Industrielle et Generale (1916) atau General dan Industrical
Management (1939) (Usman, 2011: 28).
Dalam buku tersebut Fayol menyatakan fungsi administrasi dan manajemen
adalah planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), commanding
(pemberian komando), coordinating (pengkoordinasian), dan controlling
(pengawasan). Rangkaian fungsi ini dikenal dengan akronim POCCC.
11

Fungsi utama dari kelima fungsi tersebut bagi Fayol adalah pada fungsi
commanding. Mengingat kondisi masyarakat Perancis yang waktu itu militeristik
dan perkembangan ilmu administrasi dan manajemen masih bersifat embrional.
Sehingga commanding menjadi peran utama dalam menggerakkan bawahan
(Siagian, 2003:84).
2. LUTHER GULLI CK
Luther Halsey Gulick dilahirkan di Jepang pada tahun 1892 dan merupakan
seorang yang berpengalaman di bidang administrasi dan pemerintahan. Gullick
mengatakan bahwa fungsi-fungsi utama administrasi dan manajemen adalah
planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), staffing (pengadaan
tenaga kerja), directing (pemberian bimbingan), coordinating (pengkoordinasian),
reporting (pelaporan), dan controlling (pengawasan). Rangkaian fungsi dari
Gullick dikenal dengan akronim POSDCRC.
Gullick sependapat dengan Fayol berkaitan dengan fungsi planning,
organizing dan controlling. Selanjutnya Gullick mengusulkan fungsi staffing
(pengadaan tenaga kerja) yang merupakan tindak lanjut dari fungsi planning dan
organizing. Kemudian fungsi staffing, planning dan organizing merupakan bahan
baku organisasi yang perlu digerakkan dalam rangka pencapaian tujuan. Oleh
sebab itu dibutuhkan fungsi directing (pemberian bimbingan), dan coordinating
(pengkoordinasian) (Siagiaan, 1993).
Dari rangkaian fungsi-fungsi tersebut, directing memiliki fungsi yang paling
penting. Directing merupakan konsep yang lebih santun/lunak dari commanding.
Sesuai dengan kondisi warga Amerika yang saat itu telah memiliki pemahaman
tentang ilmu admnistrasi dan manajemen (Siagian, 2003:84).
3. GR TERRY
Fungsi manajemen yang ditulis Terry dalam bukunya Principles of
Management terdiri dari planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian),
actuanting (penggerakan), dan controlling (pengawasan). Terry menggunakan
12

kata actuating dalam menggerakkan bawahan, yang berarti usaha mendapatkan
hasil dengan menggerakkan orang lain. Istilah ini lebih lunak dibandingkan
commanding dan directing (Siagian, 2003:85).
Penjelasan fungsi manajemen lebih lanjut sebagai berikut :
1. Planning (perencanaan)
Planning (perencanaan) menurut Usman (2011: 66) merupakan proses
pengambilan keputusan atas sejumlah alternatif mengenai sasaran dan
cara-cara yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang guna mencapai
tujuan yang dikehendaki serta pemantauan dan penilaiannya atas hasil
pelaksanaannya, yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan.
Pendapat yang sama dari Terry & Roe (2005: 9) mengemukakan
planning sebagai penentuan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama
suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat
mencapai tujuan-tujuan itu.
Forecasting
Forecasting atau prevoyance (Prancis) adalah kegiatan
meramalkan, memproyeksikan, atau mengadakan taksiran terhadap
berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang
lebih pasti dapat dilakukan.
Budgeting
Fungsi perencanaan bukan saja menetapkan tujuan, policy,
prosedur, budget, dan program dari suatu organisasi, tetapi juga dalam
fungsi perencanaan sudah termasuk di dalamnya penetapan budget.
Oleh karenanya lebih tepat bila perencanaan atau planning dirumuskan
sebagai penetapkan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi,
menetapkan peraturan peraturan dan pedoman-pedoman pelaksanaan
yang harus dituruti, dan menetapkan ikhtisar biaya yang diperlukan
13

dan pemasukan uang yang diharapkan akan diperoleh dari rangkaian
tindakan yang akan dilakukan.
2. Organizing (pengorganisasian)
Siswanto (2009:75) mendeskripsikan organizing seabagai pembagian
kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kesatuan
pekerjaan, penetapan hubungan antarpekerjaan yang efektif di antara
mereka, dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang wajar
sehingga mereka bekerja secara efisien.
Sedangkan Handoko (2003) mendefinisikan pengorganisasian sebagai
1) penetuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan organisasi; 2) proses perancangan dan pengembangan suatu
organisasi yang akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan; 3)
penugasan tanggung jawab tertentu; 4) pendelegasian wewewnang yang
diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugasnya.
Ditambahkan pula oleh Handoko pengorganisasian berkaitan dengan
pengaturan kerja bersama sumber daya keuangan, fisik, dan manusia
dalam organisasi.
Staffing atau Assembling Resources
Istilah staffing diberikan Luther Gulick, Harold Koonz dan Cyril
O'Donnel sedang assembling resources dikemukakan oleh William
Herbart Newman. Kedua istilah itu cenderung mengandung pengertian
yang sama. Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa
penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut
tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap
tenaga petugas memberi daya guna maksimal kepada
organisasi.Organizing dan staffing merupakan dua fungsi manajemen
yang sangat erat hubungannya. Organizing yaitu berupa penyusunan
wadah legal untuk menampung berbagai kegiatan yang harus
dilaksanakan pada suatu organisasi, sedangkan staffing berhubungan
dengan penerapan orang-orang yang akan memangku masing-masing
jabatan yang ada di dalam organisasi tersebut.
14

3. Actuating
Aktuating merupakan fungsi penggerak agar tujuan yang yang
ditentukan dapat tercapai.
4. Controlling (pengawasan dan pengendalian)
Beberapa manfaat dari controlling sendiri adalah dapat mengetahui
sejauh mana kegiatan program sudah dilaksanakan, Dapat mengetahui
adanya penyimpangan dari staff, dapat mengetahui apakah waktu dan
sumber daya lainya mencukupi kebutuhan dan telah dimanfaatkan
secara efisien,dll.
Reporting
Reporting atau pelaporan adalah salah satu fungsi manajemen
berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian
keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan
fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi, baik secara lisan
maupun tertulis sehingga dalam menerima laporan dapat memperoleh
gambaran tentang pelaksanaan tugas orang yang memberi laporan.
Evaluasi
Evaluasi dalam kontroling ini sebenarnya dibedakan dengan
controlling tapi mereka memiliki tugas yang sama. Evaluasi sendiri
dibagi menjadi tiga, yaitu evaluasi terhadap input (evaluasi sebelum
dilakukan kegiatan ), evaluasi saat proses dan evaluasi terhadap output.










15

Learning Objective 4
4.1 Langkah-langkah manajemen kesehatan
1. Planning
Planning atau perencanaan merupakan tahap untuk menetapkan
tujuan, serta menentukan strategi, kebijakan, program, prosedur,
metode, sistem, anggaran, dan standar. Dalam melakukan tahap
perencanaan, terdapat beberapa langkah yakni:
1. Analisis situasi
2. Identifikasi masalah dan penentuan prioritas masalah
3. Tujuan program
4. Mengkaji hambatan dan kelemahan program
5. Menyusun rencana kerja operasional

2. Organizing
Organizing atau pengorganisasian merupakan tahap untuk
menentukan sumber daya, perancangan, pengembangan, penugasan
tanggung jawab, dan pendelegasian wewenang. Sebelum membagi
tugas kepada para karyawan di bawahnya, seorang manajer harus
memastikan bahwa karyawan memahami tujuan organisasi dengan
baik. Dalam melakukan tahap pengorganisasian, terdapat beberapa
langkah yakni:
1. Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan
pokok untuk mencapai tujuan.
2. Menggolongkan kegiatan pokok dalam satuan bagian yang
praktis.
3. Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh masing-
masing karyawan.
4. Penugasan personel yang cakap dan berkompeten.
5. Mendelegasikan wewenang.



16

3 Actuating
Actuating atau pelaksanaan merupakan tahap yang berfungsi
sebagai alat penggerak dari rencana dan pengorganisasian yang telah
disusun sebelumnya. Tujuan dari tahap ini antara lain:
1. Meningkatkan kerja sama yang lebih efisien.
2. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan karyawan.
3. Menumbuhkan rasa saling memiliki dan menyukai pekerjaan.
4. Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan
motivasi dan prestasi kerja karyawan.
5. Membuat organisasi berkembang secara dinamis.

4. Controlling
Controlling atau pengontrolan merupakan tahap untuk mengawasi
dan mengendalikan keadaan untuk menjamin rencana dan
pengorganisasian yang telah disusun dapat berjalan dengan baik pada
pengerjaannya.

4.2 Perencanaan Program Kesehatan
Pembagian Rencana













17

A. Rencana Strategis
Rencana strategis adalah proses perencanaan jangka panjang yang
formal untuk menentukan dan mencaai tujuan organisasi.

B. Rencana Operasional
Rencana operasional terdiri dari rencana sekali pakai dan rencana tetap.
Rencana Sekali Pakai
Rencana ini dikembangkan untuk mencapai tujuan tertentu dan
ditinggalkan manakala tujuan tersebut telah tercapai. Bentuk utama
rencana sekali pakai adalah :
1. Program, yakni serangkaian aktivitas yang relative luas. Suatu
program menjelaskan :
- Langkah-langkah utama yang diperlukan untuk mencapai
suatu tujuan
- Unit/ anggota yang bertanggung jawab untuk setiap langkah.
- Urutan serta pengaturan waktu setiap langkah.
2. Proyek, bagian program yang lebih kecil dan mandiri. Setiap
proyek akan menjadi tanggung jawab setiap ndividu yang
ditunjuk dan diberi sumber daya spesifik dan dalam batas waktu
tertentu.
3. Anggaran, adalah pernyataan tentang sumber keuangan yang
disediakan untuk kegiatan tertentu dalam waktu tertentu pula.
Anggaran mendeskripsikan pendapatan dan biaya.
Rencana Tetap
Pendekatan yang sudah dilakukan untuk menangani situasi yang
terjadi berulang dan dapat diperkirakan. Yang termasuk rencana
tetap, adalah :
1. Kebijakan, suatu pedoman umum dalam pengambilan keputusan
kebijakan menentukan apakah keputusan dapat diambil/tidak
dapat diambil. Yang berhak membuat keputusan dalam suatu
organisasi adalah manajer puncak.
18

2. Prosedur Standart. Implementasi kebijakan dilakukan melalui
garis pedoman lebih detail yang disebut prosedur standart atau
metode standart. Suatu prosedur memberikan seperangkat
petunjuk detail untuk melaksanakan urutan tindakan yang sering
atau biasa terjadi.
3. Peraturan. Pernyataan bahasa suatu tindakan harus
dilakukan/tidak boleh dilakukan dlaam situasi tertentu.
Peraturan merupakan rencana tetap yang palingjelas dan bukan
merupakan pedoman pemikiran pengambilan keputusan

4.3 Program Kesehatan Puskesmas
Pelaksanaan program kesehatan di Puskesmas dapat dikelompokkan ke dalam
dua program utama puskesmas, yaitu program kesehatan dasar dan program
kesehatan pengembangan.

4.3.1 Program Kesehatan Dasar
Program kesehatan dasar merupakan program wajib yang harus
dilakukan oleh Puskesmas, diantaranya :
A. Kesejahteraan Ibu dan Anak
Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) merupakan program pelayanan
yang ditujukan bagi ibu dan anak yang bertujuan untuk membentuk
kesehatan keturunan, pertumbuhan anak yang sempurna guna mencapai
generasi yang sehat dan bangsa yang kuat. Contoh kegiatan yang dapat
dilakukan, antara lain : pemeriksaan kehamilan dan pertolongan pada
saat melahirkan, pemeriksaan bayi sampai dengan 1 tahun, imunisasi,
posyandu, penyuluhan gizi, dan lain-lain.
B. Program Promosi Kesehatan
Program ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan
menumbuhkan sikap positif dan perilaku individu atau masyarakat
untuk meningkatkan kesehatan dirinya sendiri dan lingkungannya.
Dimana, salah satu contoh program yang rutin dijalankan adalah usaha
kesehatan sekolah dan usaha kesehatan gigi dan mulut.
19

Usaha Kesehatan Sekolah
Upaya kesehatan sekolah untuk meningkatkan kesadaran hidup
sehat dan derajat kesehatan dari peserta didik, dengan melakukan
upaya penanaman prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, serta pengembangan
lingkungan sekolah yang sehat (misalnya : penyediaan dan
pemeliharaan tempat penampungan air bersih, pengadaan dan
pemeliharaan Tempat Pembuangan Sampah, pemeliharaan kamar
mandi atau WC, dan lain-lain)
Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut
Program kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat untuk lebih
memperhatikan kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut.
Tindakannya meliputi : tindakan promotif, preventif, kuratif,
maupun rehabilitatif. Salah satu contoh penerapannya, yaitu :
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang penerapan dan
fungsinya hampir sama dengan UKS namun lebih mengarah pada
kesehatan gigi dan mulut.
C. Program Kesehatan Lingkungan
Program kesehatan lingkungan dilaksanakan deng tujuan untuk
mewujudkan lingkungan hidup yang sehat agar masyarakat dapat
terlindungi dari ancaman dan bahaya penyakit yang berasal dari
lingkungan. Dalam program ini dilakukan pengawasan terhadap mutu
sanitasi dan lingkungan sekitar tempat tinggal.
D. Program Pemberantasan Penyakit Menular
Program ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dan
tersebarnya penyakit menular serta menurunkan angka kesakitan,
kematian, dan kecacatan akibat penyakit menular. Dalam program ini
sangat diperhatikan mengenai pemberian imunisasi pada anak sekolah,
ibu hamil dan balita.

20

E. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Progam ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat
melalui penanggulangan gizi buruk terhadap balita dan ibu hamil.
Target program ini adalah pemberian tablet bitamin pada balita dan ibu
hamil.
F. Program Pengobatan
Program pengobatan dilaksanakan dengan memberikan pelayanan
kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga
melalui upaya rawat jalan dan rujukan.

4.3.2 Program Kesehatan Pengembangan
A. Kesehatan Usia Lanjut
Kesehatan usia lanjut merupakan program kesehatan yang
dilakukan oleh tenaga puskesmas yang ditujukan kepada masyarakat
usia lanjut, yang dalam usianya lebih rentan terkena penyakit
degenerative (misalnya : osteoporosis, fraktur panggul). Program
kesehatan ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dari
masyarakat usia lanjut. Contoh dari program yang dapat dilakukan
antara lain : Menjamin asupan kalsium dan vitamin D, memberikan
edukasi yang berupa penyuluan tentang kebiasaan buruk (seperti :
merokok), serta edukasi untuk dapat meningkatkan intensitas latihan.
B. Program Pelayanan Keluarga Miskin
Program ini diselenggarakan secara nasional dengan mendapatkan
pembiayaan sepenuhnya dari peemrintah pusat.
C. Program Pelayanan Kesehatan Jiwa
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan status kesehatan
jiwa masyatakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal





21

Daftar Pustaka

1. M.P.H, Dainur. 1995. Kegiatan KIA di Puskesmas dan
Permasalahannya. Jakarta : EGC
2. Makhfudli. Efendi, Ferry. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas :
Teori dan Praktik. Jakarta : Salemba Medika.
3. Handoko, T.H. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-UGM
4. Siagian, Harbangan. 1993. Manajemen Suatu Pengantar. Semarang:
Satya Wacana
5. Siagian, Sondang, P. 2003. Filsafat Administrasi. Jakarta: PT Bumi
Aksara
6. Siswanto. 2009. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara
7. Terry, George. R & Rue, Leslie. W. 2005. Dasar-dasar Manajemen.
Penerjemah Ticoalu. Jakarta: PT Bumi Aksara
8. Usman, Husaini. 2011. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset
Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara
9. McLeod, Jr., Raymond; Schell, George P. 2008. Sistem Informasi
Manajemen, Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.
10. Handoko, T Hani. 1995. Manajemen, Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.
11. Bateman TS. Shell SA. 2007. Management: Leading and Collaborating
in a Competitive World 7th Ed. USA: McGraw.

S-ar putea să vă placă și