Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
-
- HF
2. Asam Organik
- HCOOH
-
9
3. Pelarut Organik
- Petroleum
- Hidrokarbon terklorinasi
- Karbon disulfide
- Terpentin
Bahaya bahan kimia korosifdapat di hindari dengan menghindarkan
kontak dengan tubuh. Alat proteksi seperti sarung tangan, kacamata pelindung,
dan pelindung muka perlu di pakai untuk menangani bahan kimia korosif
Pertolongan pertama selalu dilakukan dengan menyemprot atau mencuci
dengan air yang cukup banyak pada bagian yang terkena sebelum di bawa
kedokter
b. Bahan Kimia Korosif Padat
Iritasi yang di timbulkan oleh zat padat korosif amat bergantung pada
kelarutan zat pada kulit yang lembab. Sifat korosif dan panas yang di
timbulkan akibat proses pelarutan adalah penyebab iritasi. Meskipun zat padat
korosif kurang berbahaya dibandingkan dengan bentuk cair, tetapi larutan
pekat dan disperse zat padat dalam cair ( slury ) mempunyai bahaya yang lebih
besar. Contoh zat padat korosif sebagai berikut
1. Basa
- Natrium hidroksida
- Kalium hidroksida
- Natrium silikat
- Amonium karbonat
- Kalsium oksida / hidroksida
- Kalsium karbida
- Kalsium sianida
2. Asam
- Trikhloroasetat
3. Lain-lain
- Fenol
- Natrium
10
- Kalium
- Posfor
- Perak nitrat
c. Bahan Kimia Korosif Gas
Bentuk gas merupakan yang paling berbahaya dibandingkan dengan
bentuk padat dan cair karena yang diserang adalah salauran pernapasan.
Kelarutan gas dalam permukaan saluran yang lembab atau lender menentukan
bahaya gas tersebut disamping jenis zat.
Jenis gas irritant dapat di golongkan pada besar kecilnya kelarutan yang
juga menentukan daerah serangan alat pernapasan. Golongan tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Amat larut
- Ammonia
- Asam klorida
- Asam flourida
- Formaldehida
- Sulfurklorida
- Tionil klorida
- Sulfaril klorida
2. Kelarutan Sedang
- Belerang oksida
- Klorida
- Brom
- Arsen triklorida
- Pospor triklorida
- Pospor penta klorida
3. Kelarutan Kecil
- Ozon
- Nitrogen oksida
- Fosgen
4. Lain- lain
- Akrolein
- Dikloroetilsulfida
11
- Diklorometileter
- Kloropikrin
- Dimetil sulfat
Secara umum untuk menghindari iritasi gas-gas tersebut pemakaian
masker adalah mutlak perlu disamping alat proteksi mata dan kulit. Ventilasi
amat dsiperlukan untuk menjaga agar konsentrasi gas dalam ruang kerja tetap
rendah
3. Bahan Kimia Mudah Terbakar
Meskipun kebakaran tidak hanya terjadi dalam laboratorium kimia, kan tetapi
laboratorium kimia mempunyai kemungkinan besar untuk terjadinya kebakaran.
Hal ini disebabkan selain adanya penggunaan listrik dan pemanas lain, juga
banyaknya ipakai bahan kimia yang mudah terbakar atau menimbulkan kebakaran.
Untuk dapat menghidrakan terjadinya kebakaran yang bukan mustahil dapat
menimbulkan kerugian besar, perlu kiranya dapat dihayati proses terjadinya
kebakaran, bahan kimia mudah terbakar, dan cara penanggulanagan kebakaran.
a. Jenis-jenis Bahan Kimia Mudah Terbakar
1) Padat : belerang, fosfor merah dan kuning, hidrida logam, logam
alkali, dll.
2) Cair : eter, alcohol, methanol, n-heksana, benzene, aseton,
pentane, dll.
3) Gas : Hidrogen, asetilen, dll.
Pada umumnya, zat cair lebih mudah terbakardaripada zat padat
dan gas lebih mudah terbakardari zat cair. Tetapi, zat padat berupa bubuk
halus lebih mudah terbakardaripada zat cair atau mudah terbakar seperti
gas. Diantara ketiga jenis zat di atas, golongan cair adalah yang paling
banyak terdapat di laboratorium yaitu, berupa pelarut-pelarutorganik.
b. Pelarut Organik
Untuk dapatmengetahui kelakuan pelarut orgnik terhadap proses
kebakaran, perlu diketahui pula beberapa sifat pelarut organic yang
menentukan mudah tidaknya terbakar, yaitu:
1) Titik nyala ( flash point) adalah suhu dimana suatu cairan
menghasilkan uap yang dapat membentuk campuran dengan
12
udara yang dapat membentuk campuran dengan udara yang
dapat dibakar pada permukaan cairan.
2) Suhu bakar (iqnition temperature) adalah suhu minimum suatu
zat yang diperlukan agar zat tersebut dapat terbakar tanpa
bantuan energy dari luar. Beberapa pelarut organic mempunyai
suhu baker yang lebih rendah daripada suhu api atau nyala.
3) Daerah konsentrasi mudah terbakar (flammable range) adalah
daerah konsentrasi dimana di bawah dan di atas konsentrasi
tersebut uap tidak dapat dibakar. Semakin lebar daerah
konsentrasi tersebut semakin besar kemungkinan bahaya untuk
terbakar.
4) Titik didih adalah suhu dimana tekanan uap zat tersebutsama
dengan tekanan luar. Semakin rendah titik didih suatu pelarut
organic semakin banyak uap yang dihasilkan di atas
permukaannya. Sehingga semakin besar kemungkinan dapat
terbakar.
5) Berat jenis uap relatif terhadap udara, menunjukkan
kecenderungan gerakan uap dalam udara. Berat jenis uapa
yang lebih berat daripada udara, menunnjukkan kecenderungan
uap berada di bawah. Sedangkan berat jenis lebih kecil
daripada udara akan mengakibatkan uap selalu bergerak di
atas.
6) Berat jenis cairan relative terhadap air, menunjukkan dapat
tidaknya kebakaran pelarut tersebut dapat disiram dengan air.
Pelarutorganik dengan berat jenis lebih besar daripada air,
dapat disiram dengan air bila terjadi kebakaran.Sebaliknya,
bila berat jenis zat cair organic lebih kecil daripada air, justru
akan merata dan bertambah besarapi kebkaran bila disiram
dengan air (kecuali pelarutorganik tersebut larut dalam air).
c. Jenis-jenis Kebakaran
Sesuai dengan bahan yang terbakar, kebakaran dapat dibedakan
dalam beberapa jenis yaitu :
13
1) Kelas A : kebakaran kertas, kayu, karet, plastic, dan
sebagainya.
2) Kelas B : kebakaran pelarut organic seperti etanol,
kimiabenzene, aseton, heksana, eter, dan sebagainya.
3) Kelas C : kebakaran instalasi listrik seperi trafo dan
peralatan listrik,
4) Kelas D : Kebakaran logam-logam alkali dan natrium.
4. Bahan Kimia Mudah Meledak
Bahan-bahan kimia reaktif atau tidak stabil dapat bersifat mudah meledak
atau ekslosif. Peledak terjadi karena terjadi reaksi amat cepat yang
menghasilkan panas dan gas dalam jumlah besar. Reaksi eksplosif demikian
kerusakan karena tenaga yang amat besar, tetapi juga disertai kebakaran.
Dalam laboratorium maupun industry kimia, peledakan adalah kecelakaan
yang sering terjadi dan menimbulkan banyak korban dan kerugian harta.
a. Kemungkinan adanya reaksi eksplosif dapat diperkirakan dari dua aspek
yakni:
1) Reaksi Kesetimbangan dengan Oksigen
Adalah selisih antara jumlah oksigen dalam system (senyawa atau
campuran) dengan jumlah oksigen yang diperlukan untuk
mengoksidasi secara sempurna menjadi gas CO
2
dan H
2
O. Ada tiga
kemungkinan sifat, yakni :
a) Kesetimbangan negative
b) Kesetimbangan nol
c) Kesetimbangan positif
2) Faktor-faktor Penyebab Eksplosif
Penanganan bahan-bahan tidak stabil di atas harus berhati-hati,
karena ada beberapa faktor yang amat berpengaruh pada proses
terjadinya ledakan, yakni :
a) Suhu penyimpanan : semakin tinggi suhu semakin
mudah terjadi reaksi eksplosif.
b) Benturan, gesekan mekanik : dapatmenimbulkan
pemanasan lokal yang eksplosit. Hal ini dapat terjadi
14
padasaat proses pencampuran, penggerusan dan
pengangkutan.
c) Kelembaban : kelembaban yang tinggi dalam
penyimpanan akan menyebabkan adsorbs air yang
memudahkan reaksi kimia terjadi.Dengan sendirinya
penyimpanan harus bebas; dari atap yang bocor di
waktu hujan,
d) Listrik : dapat memberikan pemanasan dan tau loncatan
api.
e) Pengaruh bahan kimia lain dalam penyimpanan. Bahan
kimiareduktor akan berbahaya bila dicampur atau
berdekatan dengan bahan oksidator yang tidak stabil.
5. Bahan Kimia Oksidator
Bahan kimia oksidator adalah bahan kimia yang dapat menghasilkan oksigen
dalam penguraian atau reaksinya dengam senyawa lain. Bahan tersebut juga
bersifat dan eksplosif serta sering menimbulkan kebakaran. Kebakaran akibat
bahan oksidator sukar dipadamkan karena mampu menghasilkan oksigen sendiri
Bahan kimia oksidator dapat di bedakan dua jenis yakni
1. Oksidator Organik, seperti :
Permanganat
Perklorat
Dikromat
Hydrogen peroksida
Periodat
Persulfat
2. Perioksida Organik seperti :
Benzyl peroksida
Asetil peroksida
Eter oksida
Asam perasetat
15
6. Bahan Kimia Reaktif terhadap Air
Bahan reaktif terhadap air adalah bahan-bahan kimia yang mudah bereaksi
dengan air dan menghasilkan panas yang besar dan atau gas yang mudah terbakar.
Logam-logam seperti Na, K , dan Ca bereaksi dengan air menghasilkan H
2
yang
langsung terbakar oleh panas reaksi yang terbentuk :
2Na + H
2
O 2NaOH + H
2
+ kalor
Sedangkan CaO bereaksi dengan air menghasilkan panas :
CaO + H
2
O Ca(OH)
2
+ kalor
Selain itu, bahan-bahan seperti logam halida anhidrat, oksida non logam halida
dan asam sulfat pekat juga bereaksi dengan air secara hebat. Oleh karena itu,
zat-zat demikian harus dijauhkan dari air atau disimpan dalam ruangan yang
kering dan bebas dari kebocoran di waktu hujan. kebakaran akibat zat-zat di
atas tak dpat dipadamkan dengan penyiraman air.
7. Bahan Kimia Reaktif terhadap Asam
Bahan-bahan reaktif terhadap asam adalah bahan-bahan yang mudah bereaksi
asam menghasilkan panas, gas mudah terbakar, dan atau gas beracun. Logam-
logam alkali seperti, Na, K, dan Ca selain reaktif terhadap air juga terhadap asam.
Oksidator seperti kalium klorat/perklorat, kalium permanganat dan asam kromat
amat reaktif terhadap asam sulfat dan asam asetat.
Zat-zat beracun seperti NaCN atau KCN bereaksi dengan asam membentuk
gas asam sianida yang amat beracun :
NaCN + HCL NaCl + HCN
(g)
Demikian pula dengan logam-logam seperti Cu, Zn, dan Al reaktif terhadap asam
nitrat menghasilkan gas NO
2
yang beracun
Cu + 4HNO
3
2 NO
2
+ 2H
2
O
Dengan sendirinya zat-zat di atas dalam penyimpanannya harus dijauhkan dari
asam-asam.
16
8. Gas Bertekanan Tinggi
Gas bertekanan tinggi banyak dipakai dalam laboratorium baik sebagai reagen,
bahan bakar atau gas pembawa. Gas-gas tersebut disimpan daam bentuk :
a. Gas tekan seperti udara, hidrogen dan klor
b. Gas cair seperti nitrogen dan amonia
c. Gas terlarut dalam pelarut organik di bawah tekanan misalnya etilen.
Bahaya dari gas-gas bertekanan rendah, selain bahaya karena sifat gas tersebut
beracun, korosif dan mudah terbakar juga bahaya mekanik seperti meluncurnya
silinder gas akibat tekanan yang terlepas atau ledakan. Selain itu, ciri khas bahaya
utama adalah kebocoran yang akan mengeluarkan banyak gas dalam waktu yang
singkat.
9. Bahan Kimia Radio aktif
Bahan kimia radioaktif adalah bahan kimia yang dapat memancarkan radiasi
sinar alpha, beta, atau gamma. Zat-zat radioaktif banyak dipakai dalam
laboratorium sebagai bahan untuk sintetis dan analisis selain untuk pengobatan.
Sinar gamma mempunyai energi dan daya tembus yang lebih besar dari pada sinar
beta dan sinar lebih kuat daripada sinar alpha. Sinar-sinar tersebut dapat merusak
sel-sel tubuh.
Keterpaan radiasi dapat terjadi akibat sumber radiasi di luar tubuh. Terutama
untuksinar gamma yang memiliki daya tembus besar. Melindungi diri denagn
penahan timbal, menjauhkan diri dari sumber radiasi serta mengurangi waktu
keterpaan merupakan cara menghindarkan diri dari radiasi.
Bahaya radiasi dapat pula berasal dari dalam tubuh, yang terjadi karena
masuknya zat-zat radioaktif melalui paru-paru, mulut, dan kulit. Dalam hal ini,
pemancar sinal alpha dan beta cukup berbahaya karena dapat beredar ke seluruh
tubuh lewat peradaran darah atau terakumulasi lewat organ-organ tertentu,
bergantung pada jenis zat.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perlunya pengetahuan tentang faktor kimia beserta klasifikasinya menjadi
sangat penting mengingat banyak terjadi kecelakaan industri khususnya yang
menggunakan bahan kimia berbahaya dan beracun. Dengan pengetahuan dan
pemahaman terhadap faktor kimia secara keseluruhan, diharapkan kita dapat meredam
laju kecelakaan kerja khususnya dari faktor kimia di tempat kerja dan laboratorium.
18
DAFTAR PUSTAKA
Bennet, N.B. 1995. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerj. Jakarta: P.T. Pustaka
Pressindo
Cook, T.M. 1986. Operasi Industri Kimia, Aspek Keselamatan dan Kesehatan. Jakarta : P.T
Gramedia
Khasani, Soemanto Imam. 1990. Keselamatan Kerja dalam laboratorium Kimia.Jakarta : P.T.
Gramedia
Soedharta, Gatot. 1983. Pencegahan dan Penangggulangan Kebakaran. Jakarta: Van
Noostard Reinhold Company
19
Lampiran Pertanyaan
1. Apa maksud dan contoh dari gesekkan mekanik ( Siti Rahma Yanti )
2. Bagaimana cara penanganan apabila terkena bahan kimia korosif? ( Muhammad )
3. Bagaimana bahaya pengaruh nikel dan cara menghindarinya?
Bagaimana cara menghindari penyakit kanker pada pekerja yang berhubungan langsung
dengan nikel? (Nini Nadila)
4. Mengapa sinar gamma dapat memberi keuntungan dan kerugian pada manusia, dan apa
yang dikandung sinar gamma sehingga dapat memberi keuntungan dan kerugian? (Mega
Shintia)
5. Jeelaskan sifat, dari bahan kimia elektrofilik, nukleofilik, dan karsinogenik dan berikan
contohnya! (Virta Puspita)