Sunteți pe pagina 1din 16

F.

Proses Keperawatan
1. Pengkajian
Berikut ini pedoman wawancara yang baik dalam mengumpulkan data yang berkaitan
dengan aspek psikoseksual :
a. menggunakan pendekatan yang jujur dan berdasarkan fakta yang menyadari bahwa
klien sedang mempunyai pertanyaan atau masalah seksual
b. Mempertahankan kontak mata dan duduk dekat klien
c. Memberikan waktu yang memadai untuk membahas masalah seksual jangan terburu!
buru
d. Menggunakan pertanyaan yang terbuka umum dan luas untuk mendapatkan informasi
mengenai penngetahuan persepsi dan dampak penyakit berkaitan dengan seksualitas
e. "angan mendesak klien untuk membicarakan mengenai seksualitas biarkan terbuka
untuk dibicarakan pada waktu yang akan datang
f. Masalah citra diri kegiatan hidup sehari!hari dan fungsi sebelum sakit dapat dipakai
untuk mulai membahas masalah seksual
g. #mati klien selama interaksi dapat memberikan informasi tentang masalah ap yang
dibahs bigitu pula masalah apa yang dihindari klien
h. Minta klien untuk mengklarifikasi komunikasi $erbal dan non$erbal yang belum jelas
i. Berinisiatif untuk membahas masalah seksual berarti menghargai kjlien sebagai
makhluk seksual memungkinkan timbulnya pertanyaan tentang masalah seksual.
Perlu dikaji berbagai mekanisme koping yang mungkin digunakan klien untuk
mengekspresikan masalah seksualnya antara lain :
a. Fantasi mungkin digunakan untuk meningkatkan kepuasan sekasual
b. %enial mungkin digunakan untuk tidak mengakui adanya konflik atau ketidakpuasan
seksual
c. &asionalisasi mungkin digunakan untuk memperoleh pembenaran atau penerimaan
tentang motif perilaku perasaan dan dorongan seksual
d. Menarik %iri mungkin dilakukan untuk mengatasi perasaan lemah perasaan
ambi$alensi terhadap hubungan intim yang belum terselesaikan secara tuntas
'. %iagnosa Keperawatan
1. %isfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur dan fungsi tubuh
penganiayaan fisik (seksual) depresi
Batasan Karakteristik :
*idak adanya hasrat untuk akti$itas seksual
Perasaan jijik ansietas panik sebagai respons terhadap kontak genital
*idak adanya pelumasan atau sensasi subjektif dari rangsangan seksual selama
akti$itas seksual
Kegagalan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi penis selama akti$itas
seksual
Ketidakmampuan untuk mencapai orgasme atau ejakulasi
+jakulasi prematur
,yeri genital selama koitus
Kontriksi $agina yang mencegah penetrasi penis
*ujuan "angka Pendek
Pasien akan mengidentifikasi stresor yang berperan dalam penurunan fungsi
seksual dalam 1 minggu
Pasien akan mendiskusikan patofisiologi proses penyakitnya yang menimbulkan
disfungsi seksual dalam 1 minggu
-ntuk pasien dengan disfungsi permanen karenan proses penyakit : pasien akan
mengatakan keinginan untuk mencari bantuan profesional dari seorang terapis
seks supaya belajar alternatif cara untuk mencapai kepuasan seksual dengan
pasangannya dalam dimensi waktu ditetapkan sesuai indi$idu
*ujuan "angka Panjang
Pasien akan mendapatkan kembali akti$itas seksual pada tingkat yang
memuaskan untuk dirinya dan pasangannya (dimensi waktu ditentukan oleh
situasi indi$idu)
.nter$ensi :
1. Kaji riwayat seksual dan tingkat kepuasan sebelumnya dalam hubunngan seksual
'. Kaji persepsi pasien terhadap masalah
/. Bantu pasien menetapkan dimensi waktru yang berhubungan dengan awitan masalah
dan diskusikan apa yang terjadi dalam situasi kehidupannya pada waktu itu
0. Kaji alam perasaan dan tingkat energi pasien
1. *injau aturan pengobatan obser$asi efek samping
2. #njurkan pasien untuk mendiskusikan proses penyakit yang mungkin menambah
disfungsi seksual
3. %orong pasien untuk menanyakan hal!hal yang berkenaan dengan seksual dan fungsi
yang mungkin menyusahkan dirinya
'. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan pilihan seksual yang berbeda
penyesuaian diri terhadap seksual terlambat
Batasan Karakteristik :
4aporan adanya kesukaran pembatasan atau perubahan dalam perilaku atau akti$itas
seksual
4aporan bahwa getaran seksual hanya dapat dicapai melalui praktik yang berbeda
5asrat untuk mengalami hubungan seksual yang memuaskan dengan indi$idu lain
tanpa butuh getaran melalui praktik yang berbeda
*ujuan "angka Pendek :
1. pasien akan mengatakan aspek!aspek seksualitas yang ingin diubah
'. pasien dan pasangannya akan saling berkomunikasi tentang cara!cara dimana masing!
masing meyakini hubungan seksual mereka dapat diperbaiki
*ujuan "angka Panjang 6
1. Pasien akan memperlihatkan kepuasan dengan pola seksualitasnya sendiri
'. Pasien dan pasangannya akan memperlihatkan kepuasan dengan hubungan seksualnya
.nter$ensi :
1. #mbil riwayat seksual perhatikan ekspresi area ketidakpuasan pasien terhadap pola
seksual
'. Kaji area!area stress dalam kehidupan pasien dan periksa hubungan dengan pasangan
seksualnya
/. 7atat faktor!faktor budaya sosial etnik dan religius yang mungkin menambah konflik
yang berkenaan dengan praktik seksual yang berbeda
0. *erima dan jangan menghakimi
1. Bantu terapis dengan perencanaan modifikasi perilaku untuk membantu pasien yang
berhasrat untuk menurunkan perilaku!perilaku seksual yang berbeda
2. "ika perubahan pola seksualitas berhubungan dengan penyakit atau pengobatan medis
berikan informasi untuk pasien dan pasangannya berkenaan dengan hubungan antara
penyakit dan perubahan seksual
8. 5asil Pasien 9ang %iharapkan:Kriteria Pulang
1. Pasien mampu menghubungkan faktor!faktor fisik atau psikososial yang mengganggu
fungsi seksual
'. Pasien mampu berkomunikasi dengan pasangannya tentang hubungan seksual mereka
tanpa merasa tidak nyaman
/. Pasien dan pasangannya mengatakan keinginan dan hasrat untuk mencari bantuan dari
terapi seks yang profesional
0. Pasien mengatakan kembali bahwa akti$itas seksualnya ada pada tahap yang
memuaskan dirinya dan pasangannya
1. Pasien dan pasangannya mengatakan modifilkasi dalam akti$itas seksual dalam
berespon pada keterbatasan karena penyakit atau tindakan medis
ASKEP KLIEN DENGAN KANKER PAYUDARA
A. TEORI
Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara.
Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu saluran susu jaringan lemak
maupun jaringan ikat pada payudara.
Penyebab
Penyebabnya tidak diketahui tetapi ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan
seorang wanita menjadi lebih mungkin menderita kanker payudara.
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko yang berpengaruh adalah :
1. -sia.
;ekitar 2<= kanker payudara terjadi pada usia diatas 2< tahun. &isiko terbesar
ditemukan pada wanita berusia diatas 31 tahun.
'. Pernah menderita kanker payudara.
;etelah payudara yang terkena diangkat maka risiko terjadinya kanker pada
payudara yang sehat meningkat sebesar <1!1=:tahun.
/. &iwayat keluarga yang menderita kanker payudara.
>anita yang ibu saudara perempuan atau anaknya menderita kanker memiliki
risiko / kali lebih besar untuk menderita kanker payudara.
0. Faktor genetik dan hormonal.
1. Pernah menderita penyakit payudara non!kanker.
2. Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 1' tahun menopause setelah usia
11 tahun kehamilan pertama setelah usia /< tahun atau belum pernah hamil.
3. Pemakaian pil kb atau terapi sulih estrogen.
?. @besitas pasca menopause.
A. Pemakaian alkohol.
1< Pemakaian alkohol lebih dari 1!' gelas:hari bisa meningkatkan risiko
terjadinya kanker payudara.
11. Bahan kimia.
Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia yang menyerupai
estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya) mungkin
meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.
1'. %+; (dietilstilbestrol).
>anita yang mengkonsumsi %+; untuk mencegah keguguran memiliki risiko
tinggi menderita kanker payudara.
1/ Penyinaran.
Gejala an Tana
8ejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari
jaringan payudara di sekitarnya tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki
pinggiran yang tidak teratur.
Pada stadium awal jika didorong oleh jari tangan benjolan bisa digerakkan
dengan mudah di bawah kulit. Pada stadium lanjut benjolan biasanya melekat
pada dinding dada atau kulit di sekitarnya. Pada kanker stadium lanjut bisa
terbentuk benjolan yang membengkak atau borok di kulit payudara. Kadang kulit
diatas benjolan mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk.
8ejala lainnya yang mungkin ditemukan adalah benjolan atau massa di ketiak
perubahan ukuran atau bentuk payudara keluar cairan yang abnormal dari puting
susu (biasanya berdarah atau berwarna kuning sampai hijau mungkin juga
bernanah) perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara puting susu
maupun areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu) payudara
tampak kemerahan kulit di sekitar puting susu bersisik puting susu tertarik ke
dalam atau terasa gatal nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara.
Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang penurunan berat badan
pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.
Pen!e"a#an
Banyak faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan. Beberapa ahli diet dan ahli
kanker percaya bahwa perubahan diet dan gaya hidup secara umum bisa
mengurangi angka kejadian kanker.
%iusahakan untuk melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah
diobati dan bisa disembuhan jika masih pada stadium dini.
;adari pemeriksan payudara secara klinis dan mammografi sebagai prosedur
penyaringan merupakan / alat untuk mendeteksi kanker secara dini.
Penatalaksanaan
Biasanya pengobatan dimulai setelah dilakukan penilaian secara menyeluruh
terhadap kondisi penderita yaitu sekitar 1 minggu atau lebih setelah biopsi.
Pengobatannya terdiri dari pembedahan terapi penyinaran kemoterapi dan obat
penghambat hormon.
*erapi penyinaran digunakan untuk membunuh sel!sel kanker di tempat
pengangkatan tumor dan daerah sekitarnya termasuk kelenjar getah bening.
Kemoterapi (kombinasi obat!obatan untuk membunuh sel!sel yang
berkembangbiak dengan cepat atau menekan perkembangbiakannya) dan obat!
obat penghambat hormon (obat yang mempengaruhi kerja hormon yang
menyokong pertumbuhan sel kanker) digunakan untuk menekan pertumbuhan sel
kanker di seluruh tubuh.
A. PAT$%AYS
Pathways dapat dilihat disini
B. ANALISA DATA
NO
TGL &
'A(
DATA PRO)LE( ETIOLOGI
*
%iisi pada
saat
tanggal
pengkajian
Berisi data
subjektif dan data
objektif yang
didapat dari
pengkajian
keperawatan
masalah yang sedang
dialami pasien seperti
gangguan pola nafas
gangguan keseimbangan
suhu tubuh gangguan
pola akti$iatasdll
+tiologi
berisi tentang
penyakit
yang diderita
pasien
7. DIAGNOSA KEPERA%ATAN
o 7emas : takut berhubungan dengan situasi krisis (kanker) perubahan
kesehatan sosio ekonomi peran dan fungsi bentuk interaksi persiapan
kematian pemisahan dengan keluarga ditandai dengan peningkatan
tegangan kelelahan mengekspresikan kecanggungan peran perasaan
tergantung tidak adekuat kemampuan menolong diri stimulasi simpatetik.
o ,yeri (akut) berhubungan dengan proses penyakit (penekanan:kerusakan
jaringan syaraf infiltrasi sistem suplay syaraf obstruksi jalur syaraf
inflamasi) efek samping therapi kanker ditandai dengan klien mengatakan
nyeri klien sulit tidur tidak mampu memusatkan perhatian ekspresi
nyeri kelemahan.
o 8angguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan
hipermetabolik yang berhubungan dengan kanker konsekwensi
khemotherapi radiasi pembedahan (anoreksia iritasi lambung kurangnya
rasa kecap nausea) emotional distress fatigue ketidakmampuan
mengontrol nyeri ditandai dengan klien mengatakan intake tidak adekuat
hilangnya rasa kecap kehilangan selera berat badan turun sampai '<=
atau lebih dibawah ideal penurunan massa otot dan lemak subkutan
konstipasi abdominal cramping.
o Kurangnya pengetahuan tentang penyakit prognosis dan pengobatan
berhubungan dengan kurangnya informasi misinterpretasi keterbatasan
kognitif ditandai dengan sering bertanya menyatakan masalahnya
pernyataan miskonsepsi tidak akurat dalam mengikiuti
intruksi:pencegahan komplikasi.
o &esiko tinggi kerusakan membran mukosa mulut berhubungan dengan
efek samping kemotherapi dan radiasi:radiotherapi.
o &esiko tinggi kurangnya $olume cairan berhubungan dengan output yang
tidak normal ($omiting diare) hipermetabolik kurangnya intake
o &esiko tinggi infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan
tubuh sekunder dan sistem imun (efek kemotherapi:radiasi) malnutrisi
prosedur in$asif.
o &esiko tinggi gangguan fungsi seksual berhubungan dengan deficit
pengetahuan:keterampilan tentang alternatif respon terhadap transisi
kesehatan penurunan fungsi:struktur tubuh dampak pengobatan.
o &esiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek radiasi
dan kemotherapi deficit imunologik penurunan intake nutrisi dan anemia.
%. REN+ANA ASU$AN KEPERA%ATAN
NO
DIAGNOSA
KEPERA%ATAN
TU'UAN PEREN+ANAAN
* 7emas : takut
berhubungan dengan
situasi krisis (kanker)
perubahan kesehatan
sosio ekonomi peran dan
fungsi.
Klien dapat mengurangi
rasa cemasnya
%engan Kriteria 5asil :
&ileks dan dapat melihat
dirinya secara obyektif.
Menunjukkan koping
yang efektif serta mampu
berpartisipasi dalam
pengobatan.
1. *entukan
pengalaman klien
sebelumnya
terhadap penyakit
yang dideritanya.
2. Berikan informasi
tentang prognosis
secara akurat.
3. Beri kesempatan
pada klien untuk
mengekspresikan
rasa marah takut
konfrontasi. Beri
informasi dengan
emosi wajar dan
ekspresi yang
sesuai.
4. "elaskan
pengobatan tujuan
dan efek samping.
Bantu klien
mempersiapkan
diri dalam
pengobatan.
5. 7atat koping yang
tidak efektif seperti
kurang interaksi
sosial ketidak
berdayaan dll.
6. #njurkan untuk
mengembangkan
interaksi dengan
support system.
7. Berikan
lingkungan yang
tenang dan
nyaman.
8. Pertahanka
n kontak dengan
klien bicara dan
sentuhlah dengan
wajar.
, ,yeri (akut)
berhubungan dengan
proses penyakit
(penekanan:kerusakan
jaringan syaraf infiltrasi
sistem suplay syaraf
obstruksi jalur syaraf
inflamasi)
Klien mampu
mengontrol rasa nyeri
Kriteria 5asil :
1. Klien mampu
mengontrol rasa nyeri
melalui akti$itas
'. Melaporkan nyeri
yang dialaminya
/. Mengikuti program
pengobatan
0. Mendemontrasikan
tehnik relaksasi dan
pengalihan rasa nyeri
melalui akti$itas yang
mungkin
9. *entukan
riwayat nyeri
lokasi durasi dan
intensitas
10. +$aluasi
therapi:
pembedahan
radiasi
khemotherapi
biotherapi ajarkan
klien dan keluarga
tentang cara
menghadapinya
11. Berikan
pengalihan seperti
reposisi dan
akti$itas
menyenangkan
seperti
mendengarkan
musik atau nonton
*B
12. Menganjur
kan tehnik
penanganan stress
(tehnik relaksasi
$isualisasi
bimbingan)
gembira dan
berikan sentuhan
therapeutik.
13. +$aluasi
nyeri berikan
pengobatan bila
perlu.
- 8angguan nutrisi
(kurang dari kebutuhan
tubuh) berhubungan
dengan hipermetabolik
yang berhubungan
dengan kanker
konsekwensi
khemotherapi radiasi
pembedahan (anoreksia
iritasi lambung
kurangnya rasa kecap
nausea)
Klien menunjukkan berat
badan yang stabil
Kriteria 5asil :
1. Klien menunjukkan
berat badan yang stabil
hasil lab normal dan
tidak ada tanda
malnutrisi
'. Menyatakan
pengertiannya terhadap
perlunya intake yang
adekuat
/. Berpartisipasi dalam
penatalaksanaan diet
yang berhubungan
dengan penyakitnya
14. Monitor
intake makanan
setiap hari apakah
klien makan sesuai
dengan
kebutuhannya.
15. *imbang
dan ukur berat
badan ukuran
triceps serta amati
penurunan berat
badan.
16. Kaji pucat
penyembuhan luka
yang lambat dan
pembesaran
kelenjar parotis.
17. #njurkan
klien untuk
mengkonsumsi
makanan tinggi
kalori dengan
intake cairan yang
adekuat. #njurkan
pula makanan kecil
untuk klien.
18. Kontrol
faktor lingkungan
seperti bau busuk
atau bising.
5indarkan
makanan yang
terlalu manis
berlemak dan
pedas.
19. 7iptakan
suasana makan
yang
menyenangkan
misalnya makan
bersama teman
atau keluarga.
20. #njurkan
tehnik relaksasi
$isualisasi latihan
moderate sebelum
makan.
21. #njurkan
komunikasi
terbuka tentang
problem anoreksia
yang dialami klien.
. Kurangnya pengetahuan
tentang penyakit
prognosis dan
pengobatan berhubungan
dengan kurangnya
informasi
misinterpretasi
keterbatasan kognitif
ditandai dengan sering
bertanya menyatakan
masalahnya pernyataan
miskonsepsi tidak akurat
dalam mengikiuti
intruksi:pencegahan
komplikasi.
Klien dapat mengerti
kondisi penyakit yang
dialaminya
Kriteria hasil :
1. Klien dapat
mengatakan secara
akurat tentang diagnosis
dan pengobatan pada
ting!katan siap.
'. Mengikuti prosedur
dengan baik dan
menjelaskan tentang
alasan mengikuti
prosedur tersebut.
/. Mempunyai inisiatif
dalam perubahan gaya
hidup dan berpartisipasi
dalam pengo! batan.
0. Bekerjasama dengan
pemberi informasi.
22. &e$iew
pengertian klien
dan keluarga
tentang diagnosa
pengobatan dan
akibatnya.
23. *entukan
persepsi klien
tentang kanker dan
pengobatannya
ceritakan pada
klien tentang
pengalaman klien
lain yang
menderita kanker.
24. Beri
informasi yang
akurat dan faktual.
"awab pertanyaan
secara spesifik
hindarkan
informasi yang
tidak diperlukan.
25. Berikan
bimbingan kepada
klien:keluarga
sebelum mengikuti
prosedur
pengobatan
therapy yang lama
komplikasi.
"ujurlah pada
klien.
26. #njurkan
klien untuk
memberikan
umpan balik $erbal
dan mengkoreksi
miskonsepsi
tentang
penyakitnya.
27. &e$iew
klien :keluarga
tentang pentingnya
status nutrisi yang
optimal.
28. #njurkan
klien untuk
mengkaji membran
mukosa mulutnya
secara rutin
perhatikan adanya
eritema ulcerasi.
29. #njurkan
klien memelihara
kebersihan kulit
dan rambut.
/ &esiko tinggi kerusakan
membran mukosa mulut
berhubungan dengan
efek samping
kemotherapi dan
radiasi:radiotherapi.
Membrana mukosa tidak
menunjukkan kerusakan
Kriteria hasil :
1. Membrana mukosa
tidak menunjukkan
kerusakan terbebas dari
inflamasi dan ulcerasi
'. Klien mengungkapkan
30. Kaji
kesehatan gigi dan
mulut pada saat
pertemuan dengan
klien dan secara
periodik.
31. Kaji rongga
mulut setiap hari
amati perubahan
mukosa membran.
faktor penyebab secara
$erbal.
/. Klien mampu
mendemontrasikan
tehnik
mempertahankan:menjag
a kebersihan rongga
mulut.
#mati tanda
terbakar di mulut
perubahan suara
rasa kecap
kekentalan ludah.
32. %iskusikan
dengan klien
tentang metode
pemeliharan oral
hygine.
33. .ntruksikan
perubahan pola
diet misalnya
hindari makanan
panas pedas
asam hindarkan
makanan yang
keras.
34. #mati dan
jelaskan pada klien
tentang tanda
superinfeksi oral.
Kolaboratif
35. Konsultasi
dengan dokter gigi
sebelum
kemotherapi
36. Berikan
obat sesuai
indikasi analgetik
topikal lidocaine
antimikrobial
mouthwash
preparation.
0 &esiko tinggi kurangnya
$olume cairan
berhubungan dengan
output yang tidak normal
($omiting diare)
hipermetabolik
kurangnya intake
Klien menunjukkan
keseimbangan cairan
Kriteria hasil :
tanda $ital normal
membran mukosa
normal turgor kulit
bagus capilarry refill
normal urine output
37. Monitor
intake dan output
termasuk keluaran
yang tidak normal
seperti emesis
diare drainase
luka. 5itung
keseimbangan
selama '0 jam.
38. *imbang
normal.
berat badan jika
diperlukan.
39. Monitor
$ital signs.
+$aluasi pulse
peripheral
capilarry refil.
40. Kaji turgor
kulit dan keadaan
membran mukosa.
7atat keadaan
kehausan pada
klien.
41. #njurkan
intake cairan
samapi /<<< ml
per hari sesuai
kebutuhan
indi$idu.
42. @bser$asi
kemungkinan
perdarahan seperti
perlukaan pada
membran mukosa
luka bedah adanya
ekimosis dan
pethekie.
43. 5indarkan
trauma dan
tekanan yang
berlebihan pada
luka bedah.
Kolaboratif
44. Berikan
cairan .B bila
diperlukan.
45. Berikan
therapy antiemetik.
46. Monitor
hasil
laboratorium : 5b
elektrolit albumin
1 &esiko tinggi infeksi
berhubungan dengan
*idak terdapat tanda!
tanda infeksi
47. 7uci
tangan sebelum
tidak adekuatnya
pertahanan tubuh
sekunder dan sistem
imun (efek
kemotherapi:radiasi)
malnutrisi prosedur
in$asif.
Kriteria hasil :
1. Klien mampu
mengidentifikasi dan
berpartisipasi dalam
tindakan pecegahan
infeksi
'. *idak menunjukkan
tanda!tanda infeksi dan
penyembuhan luka
berlangsung normal
melakukan
tindakan.
Pengunjung juga
dianjurkan
melakukan hal
yang sama.
48. "aga
personal hygine
klien dengan baik.
49. Monitor
temperatur.
50. Kaji semua
sistem untuk
melihat tanda!
tanda infeksi.
51. 5indarkan:
batasi prosedur
in$asif dan jaga
aseptik prosedur.
Kolaboratif
52. Berikan
antibiotik bila
diindikasikan.
2
&esiko tinggi gangguan
fungsi seksual
berhubungan dengan
deficit
pengetahuan:keterampila
n tentang alternatif
respon terhadap transisi
kesehatan penurunan
fungsi:struktur tubuh
dampak pengobatan
Klien dapat memahami
kondisinya
Kriteria 5asil
1. Klien dapat
mengungkapkan
pengertiannya terhadap
efek kanker dan therapi
terhadap seksualitas
'. Mempertahankan
akti$itas seksual dalam
batas kemampuan
53. %iskusikan
dengan klien dan
keluarga tentang
proses seksualitas
dan reaksi serta
hubungannya
dengan
penyakitnya.
54. Berikan
ad$ise tentang
akibat pengobatan
terhadap
seksualitasnya.
55. Berikan
pri$acy kepada
klien dan
pasangannya.
Ketuk pintu
sebelum masuk
3 &esiko tinggi kerusakan
integritas kulit
1. Klien dapat
mengidentifikasi
56. Kaji
integritas kulit
berhubungan dengan
efek radiasi dan
kemotherapi deficit
imunologik penurunan
intake nutrisi dan
anemia.
inter$ensi yang
berhubungan dengan
kondisi spesifik
'. Berpartisipasi dalam
pencegahan komplikasi
dan percepatan
penyembuhan
untuk melihat
adanya efek
samping therapi
kanker amati
penyembuhan
luka.
57. #njurkan
klien untuk tidak
menggaruk bagian
yang gatal.
58. -bah posisi
klien secara
teratur.
59. Berikan
ad$ise pada klien
untuk menghindari
pemakaian cream
kulit minyak
bedak tanpa
rekomendasi
dokter.

S-ar putea să vă placă și