Sunteți pe pagina 1din 59

SISTEM INFORMASI

Rianto, S.Kom., M.Eng.


Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Teknologi Yogyakarta
Email : rianto@mti.ugm.ac.id Website : http://www.rianto.com
Mobile : 0815 787 02873
Definisi Sistem Informasi
Alter (1992)
Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja,informasi,
orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai
tujuan dalam sebuah organisasi.
Bodnar dan Hopwood (1993)
Kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang
untuk menranformasikan data ke dalam bentuk informasi yang
berguna.
Gelinas, Oram danWiggins (1990)
Sistem Buatan manusia yang secara umum terdiri atas
sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang
dibuat untuk menghimpun, menyimpan dan mengelola data
serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.
Definisi Sistem Informasi (Lanjutan)
Hall (2001)
Sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses
menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai.
Turban, MCLean danWetherbe (1999)
Mengumpulkan, Memroses, Menyimpan, Menganalisis dan
Menyebarkan Informasi untuk tujuan yang spesifik.
Wilkinson (1992)
Kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia dan
komputer) untuk mengubah masukan menjadi keluaran informasi
guna mencapai sasaran perusahaan.
Konsep Dasar Informasi
Manajemen Informasi
Segala hal yang berkaitan dengan perolehan
Informasi, penggunaan informasi seefektif
mungkin dan juga pembuangan terhadap
informasi pada waktu yang tepat. (McLeod,
1998)
Operasi-operasi internal yang mengatur
sumber daya informasi dalam perusahaan
untuk mendukung kinerja dan hasil bisnis.
(Ebert dan Griffin, 2003)
Konsep Dasar Informasi
Ebert dan Griffin, 2003 membagi manajemen
menjadi tiga yaitu :
Manajemen tingkat atas
Manajemen tingkat menengah
Menejemen tingkat bawah.
Ketiga leve ini sering digambarkan sebagi
satu kesatuan dalam bentuk piramida
dengan bagian dasar piramida berupa
bagian yang bersifat operasional yang
melakukan pemrosesan transaksi.
Konsep Dasar Informasi
ManajemenTingkat Bawah
Bertanggungjawab terhadap pengawasan dan pengendalian
kegiatan operasional sehari-hari.(Supervisor, Kepala Proyek,
Kepala Bagian)
ManajemenTingkat Menengah
Bertanggungjawab dalam hal perencanaan dan koordinasi
kegiatan jangka pendek yang diperlukan untuk mencapai
tujuan organisasi (Manajer)
ManajemenTingkat Atas
Bertanggungjawab terhadap perencanaan jangka panjang (Direktur
danWakil Direktur)
Konsep Dasar Informasi
Data
Deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, transaksi yang
tidak memounyai makna atau tidak berpengaruh secara
langsung kepada pemakai.(6.30,27,2009)
Informasi
Data yang teah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan
pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.
(McFadden, 1999)
Pengetahuan
Kombinasi dari gagasan, naluri dan prosedur yang mengarahkan
tindakan atau keputusan (Alter, 1992)
Konsep Dasar Informasi
Kualitas Informasi
Digunakan untuk menyatakan informasi yang baik.
Kualitas Informasi sering diukur berdasarkan :
Relevansi
Menyatakan bahwa informasi benar-benar memberikan
manfaat bagai pemakai. Relevansi informasi antar
pemakai bisa jadi tidak sama.
KetepatanWaktu
Menyatakan usia data yang sesuai dengan upaya
pengambilan keputusan.
Akurasi
Menyatakan derajat kebenaran dari suatu informasi dan
menentukan keandalan atau reliabilitas dari informasi.
Konsep Dasar Informasi
Siklus Informasi
Proses Input Output
Data Penerima
Tindakan
Keputusan
Hasil
Tindakan
Basis
Data
Sistem dan Sistem Informasi
Sistem adalah kumpulan elemen yang saling terkait
atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai \
suatu tujuan. Jika dalam sebuah sistem terdapat
elemen yang tidak memberikan manfaat dalam
mencapai tujuan yang sama , maka elemen tersebut
dapat dipastikan bukan bagian dari sistem. Contoh
Raket dan Sarung Tinju tidak bisa membentuk
sebuah sistem, karena tidak ada sistem permainan
olah raga yang memadukan kedua alat tersebut.
Sistem dan Sistem Informasi
Elemen Sistem
Tujuan
Motivator untuk mengarahkan sistem
Masukan
Segala sesuatu yang masuk kedalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan
untuk diproses.
Keluaran
Hasil dari sebuah pemrosesan.
Proses
Bagian yang melakukan transformasi dari masukan menjadi keluaran yang
berguna.
Mekanisme Pengendalian
Diwujudkan dengan menggunakan umpan balik yang mencuplik keluaran.
Umpan Balik
Untuk mengendalikan masukan maupun proses
Sistem dan Sistem Informasi
Sub Sistem
Sistem umumnya tersusun atas sejumlah
sistem-sistem yang lebih kecil. Sistem-sistem
yang berada dalam sebuah sistem itulah
yang disebut Sub Sistem
Sistem dan Sistem Informasi
Daftar sistem dan sub sistem
Sistem Sub Sistem
Sistem Mobil Subsistem Bahan Bakar
Subsistem Pendorong
Subsistem Kelistrikan
Subsistem Rem
Sistem Komputer CPU
Masukan
Keluaran
Penyimpan Sekunder
Sistem Informasi Perusahaan Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Pemasaran
Sistem Informasi Personalia
Sistem Informasi Produksi
Sistem dan Sistem Informasi
Klasifikasi Sistem
SistemAbstrak
Sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya
sistem teologi yang berisi gagasan tentang
hubungan manusia denganTuhan.
Sistem Fisik
Sistem yang secara fisik dapat dilihat, misalnya
sistem komputer,sistem sekolah,sistem akuntansi,
dan sistem transportasi.
Sistem dan Sistem Informasi
Sistem Deterministik
Suatu sistem yang operasinya dapat
diprediksi secara tepat, misalnya sistem
komputer.
Sistem Probabilistik
Sistem yang tak dapat diramal secara pasti
karena mengandung unsur probabilitas
misalnya sistem arisan.
Sistem dan Sistem Informasi
SistemTertutup
Sistem yang tidak bertukar materi dengan
lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan
tidak dipengaruhi oleh lingkungan misalnya
reaksi kimia.
SistemTerbuka
Sistem yang berhubungan dengan lingkungan
dan dipengaruhi oleh lingkungan. Contohnya
sistem perusahaan dagang.
Sistem dan Sistem Informasi
SistemAlamiah
Sistem yang terjadi karena alam, misalnya
sistem tata surya.
Sistem Buatan Manusia
Adalah sistem yang dibuat oleh manusia,
misalnya sistem komputer.
Sistem dan Sistem Informasi
Sistem Sederhana
Sistem yang tingkat kerumitannya
sederhana misalnya sistem sepeda.
Sistem Kompleks
Sistem yang tingkat kerumitannya
kompleks misalnya sistem otak manusia.
Sistem dan Sistem Informasi
Dimanakah kedudukan sistem informasi ?
Sistem informasi tergolong sebagai :
Sistem Buatan Manusia
SistemTerbuka
Bersifat Fisik
Dapat tergolong sebagai sistem probabilistik
atau deterministik tergantung pada sudut
pandang peninjaunya.
Komponen Sistem Informasi
Komponen Sistem Informasi :
Perangkat Keras
Mencakup piranti fisik seperti komputer dan printer
Perangkat Lunak
Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk
memroses data.
Prosedur
Sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan data.
Orang
Semua pihak yang bertanggungjawab dalam pengembangan sistem
informasi.
BasisData
Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan
penyimpanan data.
Jaringan dan Komunikasi Data
Sistem penghubung yang memungkinkan sesumber dipakai secara bersama
atau diakses oleh sejumlah pemakai.
Komponen Sistem Informasi
Arsitektur Sistem Informasi
Suatu pemetaan atau rencana kebutuhan-
Kebutuhan informasi di dalam suatu organisasi
(Turban, McLean, Wetherbe, 1999)
Aristektur berguna untuk penuntun bagi operasi
sekarang atau menjadi cetak biru untuk masa yang
akan datang.
Komponen Sistem Informasi
Arsitektur Sistem Informasi
Loudon & Loudon 1998
Bentuk khusus yang menggunakan teknologi
informasi dalam organisasi untuk mencapai tujuan
atau fungsi yang vtelah dipilih.
Zwass 1998
Desain sistem komputer secara keseluruhan
(termasuk sistem jaringan) untuk memenuhi
Kebutuhan-kebutuhan organisasi yang spesifik.
Komponen Sistem Informasi
Arsitektur Sistem Informasi Berisi
Perencanaan yang Digunakan untuk Menjawab
Pertanyaan-pertanyaan Berikut :
Data apa yang akan dikumpulkan ?
Di mana dan bagaimana data dikumpulkan ?
Bagaimana cara mengirimkan data ?
Di mana data akan disimpan ?
Aplikasi apa yang akan menggunakan data dan
bagaimana aplikasi tersebut dihubungkan sebagai
sebuah sistem yang utuh ?
Komponen Sistem Informasi
Macam-macam arsitektur :
Arsitektur Tersentralisasi
Dimulai sejak tahun 60an dengan teknologi
Mainframe.
Arsitektur Desentralisasi
Pemrosesan data tersebar atau terdistribusi.
Arsitektur Client/Server
Perkembangan teknologi dan Interoperabilitas
yang tinggi.
Ragam Sistem Informasi
Menurut Level Organisasi :
Sistem informasi departemen
Sistem informasi yang hanya digunakan dalam sebuah departemen
Sistem informasi perusahaan
Sistem terpadu yang dapat dipakai oleh sejumlah departemen
secara bersama-sama
Sistem informasi antarorganisasi
Sistem informasi yang menghubungkan dua organisasi atau lebih
Contoh: SI pada Wal-Mart dan B2B
Ragam Sistem Informasi
Sistem Informasi Fungsional :
Sistem informasi akuntansi (Accounting
information system)
Sistem informasi keuangan (Finance information
system)
Sistem informasi manufaktur
(Manufacturing/production information system)
Sistem informasi pemasaran (Marketing
information system atau MKIS)
Sistem informasi SDM (Human resources
information system atau HRIS)
Ragam Sistem Informasi
Sistem Informasi Akuntansi :
Kumpulan sumber daya yang dirancang untuk
mentransformasikan data keuangan menjadi
informasi (Bodnar dan Hopwood, 1993)
Subsistem khusus dari sistem informasi
manajemen yang tujuannnya adalah
menghimpun, memproses, dan melaporkan
informasi yang berkaitan dengan transaksi
keuangan (Gelinas, dkk., 1997)
Ragam Sistem Informasi
Sistem Informasi Keuangan :
Sistem informasi yang menyediakan informasi pada
fungsi keuangan (departemen/bagian Keuangan)
yang menyangkut keuangan perusahaan. Misalnya
berupa ringkasan arus kas (cash flow) dan
informasi pembayaran
Ragam Sistem Informasi
Sistem Informasi Manufaktur :
Sistem yang digunakan untuk mendukung fungsi
produksi, yang mencakup seluruh kegiatan yang
terkait dengan perencanaan dan pengendalian
proses untuk memproduksi barang atau jasa
Ragam Sistem Informasi
Bermacam Sistem Informasi Manufaktur :
ROP (reorder point), yakni suatu sistem yang mendasarkan
keputusan pembelian berdasarkan titik pemesanan kembali
(reorder point). Merupakan sistem ifnormasi manufaktur yang
paling sederhana
MRP (meterial requirements planning), yakni suatu sistem
yang dapat dipakai untuk merencanakan kebutuhan berbagai
bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi
MRP II (material resource planning), yakni suatu sistem
yang memadukan MRP dengan penjadwalan produksi dan
operasi pada bengkel kerja (shop floor operation). Sistem ini
tidak mengontrol mesin dalam bengkel kerja, melainkan
sistem informasi ini hanya mencoba memperkecil sediaan dan
memperkerjakan mesin secara efektif.
Ragam Sistem Informasi
Bermacam Sistem Informasi Manufaktur :
JIT (Just-in-time), yakni suatu pendekatan yang
menjaga arus bahan baku melalui pabrik agar selalu
dalam keadaan minimum dengan mengatur bahan
baku tiba di bengkel kerja pada saat diperlukan atau
tepat pada waktunya (just in time).
CIM (computer integrated manufacturing)
merupakan suatu sistem yang menggabungkan
berbagai teknik untuk menciptakan proses
manufaktur yang luwes, cepat, dan menghasilkan
produk yang berkualitas tinggi secara efisien.
Ragam Sistem Informasi
Sistem Informasi Pemasaran :
Sistem informasi yang menyediakan informasi
yang dipakai oleh fungsi pemasaran.
Mendukung keputusan yang berkaitan dengan
bauran pemasaran (marketing mix), yang
mencakup:
produk (barang dan jasa) yang perlu ditawarkan
tempat yang menjadi sasaran pemasaran
promosi yang perlu dilakukan
harga produk
Ragam Sistem Informasi
Sistem Informasi SDM :
Sistem informasi sumber daya manusia biasa
disebut HRIS
Istilah lain yang sering dipakai yaitu HRMIS
(Human Resource Management Information
System) dan HRMS (Human Resource
Management System)
Sistem informasi yang menyediakan informasi
yang dipakai oleh fungsi personalia. Misalnya
berisi informasi gaji, ringkasan pajak, dan
tunjangan-tunjangan, hingga kinerja pegawai
Pengembangan Sistem Informasi
Dilakukan dengan menggunakan metodologi
(suatu proses standar yang diikuti oleh
organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah
yang diperlukan untuk menganalisa, merancang,
mengimplementasikan, dan memelihara sistem
informasi)
Metodologi klasik yang digunakan dikenal
dengan istilah SDLC (System Development Life
Cycle)
Pengembangan Sistem Informasi
Distribusi Usaha Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan Sistem Informasi
TahapAnalisis Sistem
Dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem
baru
Proyek baru ditangani dalam bentuk tim, yang
melibatkan pemakai, analis sistem, dan para spesialis
sistem informasi yang lain, serta barangkali juga
auditor internal
Tujuan utama analisis sistem adalah untuk
menentukan hal-hal detil tentang yang akan
dikerjakan oleh sistem yang diusulkan (dan bukan
bagaimana caranya). Analisis sistem mencakup studi
kelayakan dan analisis kebutuhan
Analisis sistem mencakup studi kelayakan dan
analisis kebutuhan
Pengembangan Sistem Informasi
Studi Kelayakan
Menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan.
Berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut
benar-benar dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan
memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan serta
dampak terhadap lingkungan sekeliling
Analis sistem melaksanakan penyelidikan awal terhadap masalah dan
peluang bisnis yang disajikan dalam usulan proyek pengembangan
sistem.
Tugas-tugas yang tercakup dalam studi kelayakan meliputi:
Penentuan masalah dan peluang yang dituju sistem
Pembentukan sasaran sistem baru secara keseluruhan
Pengidentifikasian para pemakai sistem
Pembentukan lingkup sistem
Pengembangan Sistem Informasi
Studi Kelayakan
Sistem analis juga melakukan tugas-tugas seperti
berikut:
Pengusulan perangkat lunak dan perangkat keras
untuk sistem baru
Pembuatan analisis untuk membuat atau membeli
aplikasi
Pembuatan analisis biaya/manfaat
Pengkajian terhadap risiko proyek
Pemberian rekomendasi untuk meneruskan atau
menghentikan proyek
Pengembangan Sistem Informasi
Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan untuk menghasilkan
spesifikasi kebutuhan (disebut juga spesifikasi
fungsional)
Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang
rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan sistem
ketika diimplementasikan.
Spesifikasi ini sekaligus dipakai untuk membuat
kesepahaman antara pengembang sistem, pemakai
yang kelak menggunakan sistem, manajemen, dan
mitra kerja yang lain (misalnya auditor internal)
Pengembangan Sistem Informasi
Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk
menentukan:
keluaran yang akan dihasilkan sistem,
masukan yang diperlukan sistem,
lingkup proses yang digunakan untuk mengolah
masukan menjadi keluaran,
volume data yang akan ditangani sistem,
jumlah pemakai dan kategori pemakai, serta
kontrol terhadap sistem
Pengembangan Sistem Informasi
Problem Kesalah Pahaman
Pengembangan Sistem Informasi
Implementasi Sistem Informasi
Mencakup aktivitas-aktivitas:
Pemrograman dan pengujian
Instalasi perangkat keras dan perangkat lunak
Pelatihan kepada pemakai
Pembuatan dokumentasi
Konversi
Pengembangan Sistem Informasi
Pemrograman dan Pengujian
Pemrograman adalah aktivitas pembuatan program
atau sederetan instruksi yang digunakan untuk
mengatur komputer agar bekerja sesuai dengan
maksud masing-masing instruksi
Setiap program menjalani pengujian secara
individual untuk memastikan bahwa program bebas
dari kesalahan. Pengujian seperti ini disebut dengan
pengujian unit
Jika terjadi kesalahan, pemakai akan berusaha
mencari penyebabnya dan proses untuk melakukan
pencarian kesalahan ini dikenal dengan sebutan
debugging. Adapun kesalahan-kesalahan dalam
program disebut bug atau kutu
Pengembangan Sistem Informasi
Pengujian
Pengujian integrasi
Pengujian ini dilakukan setelah semua
modul/program melewati pengujian unit untuk
melihat efek ketika program saling dikaitkan
Pengujian sistem
Setelah melalui pengujian integrasi, fungsi-fungsi
dalam sistem dan juga kinerjanya diuji. Sistem
divalidasikan terhadap spesifikasi kebutuhan dengan
kondisi dan lingkungan yang menyerupai dengan
keadaan dan lingkungan operasional. Pada pengujian
ini, kontrol dan prosedur pemulihan sistem (system
recovery) juga diuji
Pengembangan Sistem Informasi
Pengujian
Pengujian penerimaan
Dilakukan sebelum sistem dioperasikan dengan
melibatkan pemakai, pengembang sistem, personil yang
akan memelihara sistem, manajemen, dan auditor
internal. Tujuannya adalah untuk meyakinkan bahwa
segala kebutuhan telah terpenuhi. Dalam hal ini pemakai
akan memberikan persetujuan untuk menerapkan sistem
ini sebagai sistem produksi (sistem yang akan
dioperasikan oleh pemakai)
Pengujian instalasi
Jika pengujian penerimaan dilakukan sebelum sistem
dipasang ke lingkungan operasional, sistem perlu diuji
kembali setelah dipasang. Pengujian seperti inilah yang
disebut pengujian instalasi
Pengembangan Sistem Informasi
Konversi
Konversi merupakan tahapan yang digunakan
untuk mengoperasikan sistem baru dalam
rangka menggantikan sistem yang lama
Terdapat beberapa pendekatan yang dilakukan
untuk melakukan konversi, yaitu konversi
paralel, konversi langsung, konversi modular atau
bertahap, dan konversi pilot
Pengembangan Sistem Informasi
Konversi
Pengembangan Sistem Informasi
Konversi
Konversi paralel (parallel conversion)
Sistem baru dan sistem lama sama-sama dijalankan. Setelah melalui
masa tertentu, jika sistem baru telah bisa diterima untuk
menggantikan sistem lama, maka sistem lama segera dihentikan
Konversi langsung (direct conversion atau direct cutover)
Konversi ini dilakukan dengan cara menghentikan sistem lama dan
menggantikannya dengan sistem baru
Konversi pilot (pilot conversion)
Pendekatan ini dilakukan dengan cara menerapkan sistem baru
hanya pada lokasi tertentu yang diperlakukan sebagai pelopor. Jika
konversi ini dianggap berhasil, maka akan diperluas ke tempat-
tempat yang lain
Konversi modular atau bertahap (phased conversion)
Konversi dilakukan dengan menggantikan suatu bagian dari sistem
lama dengan sistem baru. Jika terjadi sesuatu, bagian yang baru
tersebut akan diganti kembali dengan yang lama. Jika tak terjadi
masalah, modul-modul baru akan dipasangkan lagi untuk mengganti
modul-modul lama yang lain. Dengan pendekatan seperti ini,
akhirnya semua sistem lama akan tergantikan oleh sistem baru. Cara
seperti ini lebih aman daripada konversi langsung.
Pengembangan Sistem Informasi
Dokumentasi
Dokumentasi merupakan hal yang sangat penting dilakukan karena
akan menjadi acuan pada tahapan operasi dan pemeliharaan
Pada tahapan implementasi, dokumentasi yang dibuat dapat dibagi
menjadi tiga jenis
Dokumentasi pengembangan
Dokumentasi ini menjabarkan sistem secara lengkap, mencakup
deskripsi sistem, bentuk keluaran, bentuk masukan, bentuk basis
data, bagan alir program, hasil pengujian, dan bahkan lembar
penerimaan pemakai
Dokumentasi operasi
Dokumentasi ini mencakup antara lain jadwal pengoperasian,
cara pengoperasian peralatan, faktor-faktor keamanan, dan masa
berlakunya suatu berkas
Dokumentasi pemakai
Berisi petunjuk untuk menggunakan masing-masing program dan
juga mencakup materi pelatihan
Pengembangan Sistem Informasi
Operasi dan Pemeliharaan
Perawatan perfektif ditujukan untuk memperbaharui
sistem sebagai tanggapan atas perubahan kebutuhan
pemakai dan kebutuhan organisasi, meningkatkan
efisiensi sistem, dan memperbaiki dokumentasi
Perawatan adaptif, berupa perubahan aplikasi untuk
menyesuaikan diri terhadap lingkungan perangkat keras
dan perangkat lunak baru. Sebagai contoh, perawatan ini
dapat berupa perubahan aplikasi dari mainframe ke
lingkungan client/server atau mengonversi dari sistem
berbasis berkas ke lingkungan basis data
Perawatan korektif berupa pembetulan atas
kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada saat sistem
berjalan
Pengadaan Sistem Informasi
Prototipe
Suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan
untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga
segera dapat dievaluasi oleh pemakai
Hal ini berbeda dengan pendekatan SDLC tradisional (konvensional) yang
lebih banyak menghabiskan waktu untuk menghasilkan spesifikasi yang
sangat rinci sebelum pemakai dapat mengevaluasi sistem
Mengingat kebanyakan pemakai mengalami kesulitan dalam memahami
spesifikasi sistem berakibat bahwa pemakai tidak begitu paham sampai
pengujian dilakukan
Selain itu, prototipe membuat proses pengembangan sistem informasi
menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada kedaaan kebutuhan
pemakai sulit untuk diidentifikasi
Prototipe kadangkala disebut juga RAD (Rapid Application Development)
Pengadaan Sistem Informasi
Sasaran Prototipe (Lucas, 2000)
1. Mengurangi waktu sebelum pemakai melihat
sesuatu yang konkret dari usaha pengembangan
sistem
2. Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai
kepada pengembang
3. Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai
dengan kesalahan yang lebih sedikit
4. Meningkatkan pemahaman pengembang dan
pemakai terhadap sasaran yang seharusnya dicapai
oleh sistem
5. Menjadikan keterlibatan pemakai sangat berarti
dalam analisis dan desain sistem
Pengadaan Sistem Informasi
Kelebihan Prototipe
Pendefinisiankebutuhanpemakai menjadi lebihbaikkarena
keterlibatanpemakai yang lebihintensif
Meningkatkankepuasanpemakai danmengurangi risiko
pemakai tidakmenggunakansistemmengingat keterlibatan
merekayang sangat tinggi sehinggasistemmemenuhi
kebutuhanmerekadenganlebihbaik
Mempersingkat waktupengembangan
Memperkecil kesalahandisebabkanpadasetiapversi
prototipe, kesalahansegeraterdeteksi olehpemakai
Pemakai memiliki kesempatanyang lebihbanyakdalam
memintaperubahan-perubahan
Menghemat biaya(menurut penelitian, biayapengembangan
dapat mencapai 10% hingga20% dibandingkankalau
menggunakanSDLC tradisional)
Pengadaan Sistem Informasi
Case Tool
Kepanjangannya Computer-Aided Software Engineering atau Computer-
Assisted Software Engineering
Perangkat lunak yang berguna bagi para pengembang dalam
merencanakan, menganalisa, merancang, melakukan pemrograman,
dan memelihara sistem sistem informasi
Tujuan utama CASE dibentuk adalah untuk mengalihkan sejumlah
beban yang biasanya dipikul oleh pengembang sistem kepada
komputer
Seringkali dikatakan bahwa CASE berguna untuk mendukung
otomasi dalam pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi,
disebabkan perangkat ini dapat menghasilkan kode program secara
otomatis
Sejumlah studi menunjukkan bahwa CASE dapat meningkatkan
produktivitas pengembangan perangkat lunak kira-kira 10% hingga
15% (Bodnar dan Hopwood, 1993)
Pengadaan Sistem Informasi
Case Tool
Perangkat CASE menggabungkan beberapa
teknologi:
Metodologi pengembangan sistem, misalnya
pengembangan sistem terstruktur,
Bahasa generasi keempat (4GL), yang menggunakan
pendekatan nonprosedural, dan
Antarmuka grafis
Perangkat CASE yang lengkap mengandung
perangkat front-end dan back-end
Pengadaan Sistem Informasi
Keuntungan Case
Meningkatkan produktivitas, dengan meningkatkan
kecepatan dan efisiensi SDLC
Membuat prototipe dapat dilakukan dengan lebih
mudah, sehingga pemakai dapat melihat kemajuan proses
pengembangan lebih cepat
Membuat perubahan-perubahan rancangan sistem dapat
dilakukan dengan lebih mudah
Memungkinkan pembuatan sistem yang bekerja pada
berbagai platform. Sebagai contoh, Anda dapat
mendokumentasikan pada suatu sistem operasi
(misalnya Windows) dan kemudian membangkitkannya
pada sistem operasi yang lain (misalnya UNIX). Hal ini
dimungkinkan karena kebanyakan perangkat CASE dapat
menghasilkan kode dalam berbagai bahasa
pemrograman, termasuk C dan C++
Pengadaan Sistem Informasi
Kelemahan Case
Jika dukungan manajemen terhadap penggunaan
CASE kurang maka akan menimbulkan masalah
Harga CASE sangat mahal. Biaya untuk pelatihan
bagi pengembang sistem juga mahal. Karena itu,
apabila tidak termanfaatkan dengan baik, dapat
dipastikan bahwa organisasi yang
menggunakannya akan mengalami kerugian yang
besar
Pengadaan Sistem Informasi
Untuk Diperhatikan
Kemampuan analisis dan desain bagi personil yang
menggunakan perangkat CASE tetap diperlukan.
Sebagus apapun perangkat CASE tidak akan
menghasilkan sistem yang bagus kalau para spesialis
teknologi informasi yang menggunakannya tidak
memiliki dasar analisis dan desain
Perlu penyediaan waktu yang lebih banyak pada
proses analisis dan desain. Hal ini disebabkan
perangkat CASE tak dapat menghasilkan kode
program kalau spesifikasi tidak lengkap, ambigu, dan
tak benar
Terima Kasih dan Selamat Belajar
Rianto, S.Kom., M.Eng.
www.rianto.com
rianto@mti.ugm.ac.id
0815 787 02873

S-ar putea să vă placă și