Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Teknologi Yogyakarta Email : rianto@mti.ugm.ac.id Website : http://www.rianto.com Mobile : 0815 787 02873 Definisi Sistem Informasi Alter (1992) Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja,informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Bodnar dan Hopwood (1993) Kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk menranformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna. Gelinas, Oram danWiggins (1990) Sistem Buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai. Definisi Sistem Informasi (Lanjutan) Hall (2001) Sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai. Turban, MCLean danWetherbe (1999) Mengumpulkan, Memroses, Menyimpan, Menganalisis dan Menyebarkan Informasi untuk tujuan yang spesifik. Wilkinson (1992) Kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia dan komputer) untuk mengubah masukan menjadi keluaran informasi guna mencapai sasaran perusahaan. Konsep Dasar Informasi Manajemen Informasi Segala hal yang berkaitan dengan perolehan Informasi, penggunaan informasi seefektif mungkin dan juga pembuangan terhadap informasi pada waktu yang tepat. (McLeod, 1998) Operasi-operasi internal yang mengatur sumber daya informasi dalam perusahaan untuk mendukung kinerja dan hasil bisnis. (Ebert dan Griffin, 2003) Konsep Dasar Informasi Ebert dan Griffin, 2003 membagi manajemen menjadi tiga yaitu : Manajemen tingkat atas Manajemen tingkat menengah Menejemen tingkat bawah. Ketiga leve ini sering digambarkan sebagi satu kesatuan dalam bentuk piramida dengan bagian dasar piramida berupa bagian yang bersifat operasional yang melakukan pemrosesan transaksi. Konsep Dasar Informasi ManajemenTingkat Bawah Bertanggungjawab terhadap pengawasan dan pengendalian kegiatan operasional sehari-hari.(Supervisor, Kepala Proyek, Kepala Bagian) ManajemenTingkat Menengah Bertanggungjawab dalam hal perencanaan dan koordinasi kegiatan jangka pendek yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi (Manajer) ManajemenTingkat Atas Bertanggungjawab terhadap perencanaan jangka panjang (Direktur danWakil Direktur) Konsep Dasar Informasi Data Deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, transaksi yang tidak memounyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai.(6.30,27,2009) Informasi Data yang teah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. (McFadden, 1999) Pengetahuan Kombinasi dari gagasan, naluri dan prosedur yang mengarahkan tindakan atau keputusan (Alter, 1992) Konsep Dasar Informasi Kualitas Informasi Digunakan untuk menyatakan informasi yang baik. Kualitas Informasi sering diukur berdasarkan : Relevansi Menyatakan bahwa informasi benar-benar memberikan manfaat bagai pemakai. Relevansi informasi antar pemakai bisa jadi tidak sama. KetepatanWaktu Menyatakan usia data yang sesuai dengan upaya pengambilan keputusan. Akurasi Menyatakan derajat kebenaran dari suatu informasi dan menentukan keandalan atau reliabilitas dari informasi. Konsep Dasar Informasi Siklus Informasi Proses Input Output Data Penerima Tindakan Keputusan Hasil Tindakan Basis Data Sistem dan Sistem Informasi Sistem adalah kumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai \ suatu tujuan. Jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama , maka elemen tersebut dapat dipastikan bukan bagian dari sistem. Contoh Raket dan Sarung Tinju tidak bisa membentuk sebuah sistem, karena tidak ada sistem permainan olah raga yang memadukan kedua alat tersebut. Sistem dan Sistem Informasi Elemen Sistem Tujuan Motivator untuk mengarahkan sistem Masukan Segala sesuatu yang masuk kedalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Keluaran Hasil dari sebuah pemrosesan. Proses Bagian yang melakukan transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna. Mekanisme Pengendalian Diwujudkan dengan menggunakan umpan balik yang mencuplik keluaran. Umpan Balik Untuk mengendalikan masukan maupun proses Sistem dan Sistem Informasi Sub Sistem Sistem umumnya tersusun atas sejumlah sistem-sistem yang lebih kecil. Sistem-sistem yang berada dalam sebuah sistem itulah yang disebut Sub Sistem Sistem dan Sistem Informasi Daftar sistem dan sub sistem Sistem Sub Sistem Sistem Mobil Subsistem Bahan Bakar Subsistem Pendorong Subsistem Kelistrikan Subsistem Rem Sistem Komputer CPU Masukan Keluaran Penyimpan Sekunder Sistem Informasi Perusahaan Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Pemasaran Sistem Informasi Personalia Sistem Informasi Produksi Sistem dan Sistem Informasi Klasifikasi Sistem SistemAbstrak Sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia denganTuhan. Sistem Fisik Sistem yang secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem komputer,sistem sekolah,sistem akuntansi, dan sistem transportasi. Sistem dan Sistem Informasi Sistem Deterministik Suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sistem Probabilistik Sistem yang tak dapat diramal secara pasti karena mengandung unsur probabilitas misalnya sistem arisan. Sistem dan Sistem Informasi SistemTertutup Sistem yang tidak bertukar materi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan misalnya reaksi kimia. SistemTerbuka Sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Contohnya sistem perusahaan dagang. Sistem dan Sistem Informasi SistemAlamiah Sistem yang terjadi karena alam, misalnya sistem tata surya. Sistem Buatan Manusia Adalah sistem yang dibuat oleh manusia, misalnya sistem komputer. Sistem dan Sistem Informasi Sistem Sederhana Sistem yang tingkat kerumitannya sederhana misalnya sistem sepeda. Sistem Kompleks Sistem yang tingkat kerumitannya kompleks misalnya sistem otak manusia. Sistem dan Sistem Informasi Dimanakah kedudukan sistem informasi ? Sistem informasi tergolong sebagai : Sistem Buatan Manusia SistemTerbuka Bersifat Fisik Dapat tergolong sebagai sistem probabilistik atau deterministik tergantung pada sudut pandang peninjaunya. Komponen Sistem Informasi Komponen Sistem Informasi : Perangkat Keras Mencakup piranti fisik seperti komputer dan printer Perangkat Lunak Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk memroses data. Prosedur Sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan data. Orang Semua pihak yang bertanggungjawab dalam pengembangan sistem informasi. BasisData Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data. Jaringan dan Komunikasi Data Sistem penghubung yang memungkinkan sesumber dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai. Komponen Sistem Informasi Arsitektur Sistem Informasi Suatu pemetaan atau rencana kebutuhan- Kebutuhan informasi di dalam suatu organisasi (Turban, McLean, Wetherbe, 1999) Aristektur berguna untuk penuntun bagi operasi sekarang atau menjadi cetak biru untuk masa yang akan datang. Komponen Sistem Informasi Arsitektur Sistem Informasi Loudon & Loudon 1998 Bentuk khusus yang menggunakan teknologi informasi dalam organisasi untuk mencapai tujuan atau fungsi yang vtelah dipilih. Zwass 1998 Desain sistem komputer secara keseluruhan (termasuk sistem jaringan) untuk memenuhi Kebutuhan-kebutuhan organisasi yang spesifik. Komponen Sistem Informasi Arsitektur Sistem Informasi Berisi Perencanaan yang Digunakan untuk Menjawab Pertanyaan-pertanyaan Berikut : Data apa yang akan dikumpulkan ? Di mana dan bagaimana data dikumpulkan ? Bagaimana cara mengirimkan data ? Di mana data akan disimpan ? Aplikasi apa yang akan menggunakan data dan bagaimana aplikasi tersebut dihubungkan sebagai sebuah sistem yang utuh ? Komponen Sistem Informasi Macam-macam arsitektur : Arsitektur Tersentralisasi Dimulai sejak tahun 60an dengan teknologi Mainframe. Arsitektur Desentralisasi Pemrosesan data tersebar atau terdistribusi. Arsitektur Client/Server Perkembangan teknologi dan Interoperabilitas yang tinggi. Ragam Sistem Informasi Menurut Level Organisasi : Sistem informasi departemen Sistem informasi yang hanya digunakan dalam sebuah departemen Sistem informasi perusahaan Sistem terpadu yang dapat dipakai oleh sejumlah departemen secara bersama-sama Sistem informasi antarorganisasi Sistem informasi yang menghubungkan dua organisasi atau lebih Contoh: SI pada Wal-Mart dan B2B Ragam Sistem Informasi Sistem Informasi Fungsional : Sistem informasi akuntansi (Accounting information system) Sistem informasi keuangan (Finance information system) Sistem informasi manufaktur (Manufacturing/production information system) Sistem informasi pemasaran (Marketing information system atau MKIS) Sistem informasi SDM (Human resources information system atau HRIS) Ragam Sistem Informasi Sistem Informasi Akuntansi : Kumpulan sumber daya yang dirancang untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi (Bodnar dan Hopwood, 1993) Subsistem khusus dari sistem informasi manajemen yang tujuannnya adalah menghimpun, memproses, dan melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan (Gelinas, dkk., 1997) Ragam Sistem Informasi Sistem Informasi Keuangan : Sistem informasi yang menyediakan informasi pada fungsi keuangan (departemen/bagian Keuangan) yang menyangkut keuangan perusahaan. Misalnya berupa ringkasan arus kas (cash flow) dan informasi pembayaran Ragam Sistem Informasi Sistem Informasi Manufaktur : Sistem yang digunakan untuk mendukung fungsi produksi, yang mencakup seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa Ragam Sistem Informasi Bermacam Sistem Informasi Manufaktur : ROP (reorder point), yakni suatu sistem yang mendasarkan keputusan pembelian berdasarkan titik pemesanan kembali (reorder point). Merupakan sistem ifnormasi manufaktur yang paling sederhana MRP (meterial requirements planning), yakni suatu sistem yang dapat dipakai untuk merencanakan kebutuhan berbagai bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi MRP II (material resource planning), yakni suatu sistem yang memadukan MRP dengan penjadwalan produksi dan operasi pada bengkel kerja (shop floor operation). Sistem ini tidak mengontrol mesin dalam bengkel kerja, melainkan sistem informasi ini hanya mencoba memperkecil sediaan dan memperkerjakan mesin secara efektif. Ragam Sistem Informasi Bermacam Sistem Informasi Manufaktur : JIT (Just-in-time), yakni suatu pendekatan yang menjaga arus bahan baku melalui pabrik agar selalu dalam keadaan minimum dengan mengatur bahan baku tiba di bengkel kerja pada saat diperlukan atau tepat pada waktunya (just in time). CIM (computer integrated manufacturing) merupakan suatu sistem yang menggabungkan berbagai teknik untuk menciptakan proses manufaktur yang luwes, cepat, dan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi secara efisien. Ragam Sistem Informasi Sistem Informasi Pemasaran : Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi pemasaran. Mendukung keputusan yang berkaitan dengan bauran pemasaran (marketing mix), yang mencakup: produk (barang dan jasa) yang perlu ditawarkan tempat yang menjadi sasaran pemasaran promosi yang perlu dilakukan harga produk Ragam Sistem Informasi Sistem Informasi SDM : Sistem informasi sumber daya manusia biasa disebut HRIS Istilah lain yang sering dipakai yaitu HRMIS (Human Resource Management Information System) dan HRMS (Human Resource Management System) Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi personalia. Misalnya berisi informasi gaji, ringkasan pajak, dan tunjangan-tunjangan, hingga kinerja pegawai Pengembangan Sistem Informasi Dilakukan dengan menggunakan metodologi (suatu proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisa, merancang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem informasi) Metodologi klasik yang digunakan dikenal dengan istilah SDLC (System Development Life Cycle) Pengembangan Sistem Informasi Distribusi Usaha Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan Sistem Informasi TahapAnalisis Sistem Dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem baru Proyek baru ditangani dalam bentuk tim, yang melibatkan pemakai, analis sistem, dan para spesialis sistem informasi yang lain, serta barangkali juga auditor internal Tujuan utama analisis sistem adalah untuk menentukan hal-hal detil tentang yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan (dan bukan bagaimana caranya). Analisis sistem mencakup studi kelayakan dan analisis kebutuhan Analisis sistem mencakup studi kelayakan dan analisis kebutuhan Pengembangan Sistem Informasi Studi Kelayakan Menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan. Berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling Analis sistem melaksanakan penyelidikan awal terhadap masalah dan peluang bisnis yang disajikan dalam usulan proyek pengembangan sistem. Tugas-tugas yang tercakup dalam studi kelayakan meliputi: Penentuan masalah dan peluang yang dituju sistem Pembentukan sasaran sistem baru secara keseluruhan Pengidentifikasian para pemakai sistem Pembentukan lingkup sistem Pengembangan Sistem Informasi Studi Kelayakan Sistem analis juga melakukan tugas-tugas seperti berikut: Pengusulan perangkat lunak dan perangkat keras untuk sistem baru Pembuatan analisis untuk membuat atau membeli aplikasi Pembuatan analisis biaya/manfaat Pengkajian terhadap risiko proyek Pemberian rekomendasi untuk meneruskan atau menghentikan proyek Pengembangan Sistem Informasi Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan (disebut juga spesifikasi fungsional) Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan. Spesifikasi ini sekaligus dipakai untuk membuat kesepahaman antara pengembang sistem, pemakai yang kelak menggunakan sistem, manajemen, dan mitra kerja yang lain (misalnya auditor internal) Pengembangan Sistem Informasi Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk menentukan: keluaran yang akan dihasilkan sistem, masukan yang diperlukan sistem, lingkup proses yang digunakan untuk mengolah masukan menjadi keluaran, volume data yang akan ditangani sistem, jumlah pemakai dan kategori pemakai, serta kontrol terhadap sistem Pengembangan Sistem Informasi Problem Kesalah Pahaman Pengembangan Sistem Informasi Implementasi Sistem Informasi Mencakup aktivitas-aktivitas: Pemrograman dan pengujian Instalasi perangkat keras dan perangkat lunak Pelatihan kepada pemakai Pembuatan dokumentasi Konversi Pengembangan Sistem Informasi Pemrograman dan Pengujian Pemrograman adalah aktivitas pembuatan program atau sederetan instruksi yang digunakan untuk mengatur komputer agar bekerja sesuai dengan maksud masing-masing instruksi Setiap program menjalani pengujian secara individual untuk memastikan bahwa program bebas dari kesalahan. Pengujian seperti ini disebut dengan pengujian unit Jika terjadi kesalahan, pemakai akan berusaha mencari penyebabnya dan proses untuk melakukan pencarian kesalahan ini dikenal dengan sebutan debugging. Adapun kesalahan-kesalahan dalam program disebut bug atau kutu Pengembangan Sistem Informasi Pengujian Pengujian integrasi Pengujian ini dilakukan setelah semua modul/program melewati pengujian unit untuk melihat efek ketika program saling dikaitkan Pengujian sistem Setelah melalui pengujian integrasi, fungsi-fungsi dalam sistem dan juga kinerjanya diuji. Sistem divalidasikan terhadap spesifikasi kebutuhan dengan kondisi dan lingkungan yang menyerupai dengan keadaan dan lingkungan operasional. Pada pengujian ini, kontrol dan prosedur pemulihan sistem (system recovery) juga diuji Pengembangan Sistem Informasi Pengujian Pengujian penerimaan Dilakukan sebelum sistem dioperasikan dengan melibatkan pemakai, pengembang sistem, personil yang akan memelihara sistem, manajemen, dan auditor internal. Tujuannya adalah untuk meyakinkan bahwa segala kebutuhan telah terpenuhi. Dalam hal ini pemakai akan memberikan persetujuan untuk menerapkan sistem ini sebagai sistem produksi (sistem yang akan dioperasikan oleh pemakai) Pengujian instalasi Jika pengujian penerimaan dilakukan sebelum sistem dipasang ke lingkungan operasional, sistem perlu diuji kembali setelah dipasang. Pengujian seperti inilah yang disebut pengujian instalasi Pengembangan Sistem Informasi Konversi Konversi merupakan tahapan yang digunakan untuk mengoperasikan sistem baru dalam rangka menggantikan sistem yang lama Terdapat beberapa pendekatan yang dilakukan untuk melakukan konversi, yaitu konversi paralel, konversi langsung, konversi modular atau bertahap, dan konversi pilot Pengembangan Sistem Informasi Konversi Pengembangan Sistem Informasi Konversi Konversi paralel (parallel conversion) Sistem baru dan sistem lama sama-sama dijalankan. Setelah melalui masa tertentu, jika sistem baru telah bisa diterima untuk menggantikan sistem lama, maka sistem lama segera dihentikan Konversi langsung (direct conversion atau direct cutover) Konversi ini dilakukan dengan cara menghentikan sistem lama dan menggantikannya dengan sistem baru Konversi pilot (pilot conversion) Pendekatan ini dilakukan dengan cara menerapkan sistem baru hanya pada lokasi tertentu yang diperlakukan sebagai pelopor. Jika konversi ini dianggap berhasil, maka akan diperluas ke tempat- tempat yang lain Konversi modular atau bertahap (phased conversion) Konversi dilakukan dengan menggantikan suatu bagian dari sistem lama dengan sistem baru. Jika terjadi sesuatu, bagian yang baru tersebut akan diganti kembali dengan yang lama. Jika tak terjadi masalah, modul-modul baru akan dipasangkan lagi untuk mengganti modul-modul lama yang lain. Dengan pendekatan seperti ini, akhirnya semua sistem lama akan tergantikan oleh sistem baru. Cara seperti ini lebih aman daripada konversi langsung. Pengembangan Sistem Informasi Dokumentasi Dokumentasi merupakan hal yang sangat penting dilakukan karena akan menjadi acuan pada tahapan operasi dan pemeliharaan Pada tahapan implementasi, dokumentasi yang dibuat dapat dibagi menjadi tiga jenis Dokumentasi pengembangan Dokumentasi ini menjabarkan sistem secara lengkap, mencakup deskripsi sistem, bentuk keluaran, bentuk masukan, bentuk basis data, bagan alir program, hasil pengujian, dan bahkan lembar penerimaan pemakai Dokumentasi operasi Dokumentasi ini mencakup antara lain jadwal pengoperasian, cara pengoperasian peralatan, faktor-faktor keamanan, dan masa berlakunya suatu berkas Dokumentasi pemakai Berisi petunjuk untuk menggunakan masing-masing program dan juga mencakup materi pelatihan Pengembangan Sistem Informasi Operasi dan Pemeliharaan Perawatan perfektif ditujukan untuk memperbaharui sistem sebagai tanggapan atas perubahan kebutuhan pemakai dan kebutuhan organisasi, meningkatkan efisiensi sistem, dan memperbaiki dokumentasi Perawatan adaptif, berupa perubahan aplikasi untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan perangkat keras dan perangkat lunak baru. Sebagai contoh, perawatan ini dapat berupa perubahan aplikasi dari mainframe ke lingkungan client/server atau mengonversi dari sistem berbasis berkas ke lingkungan basis data Perawatan korektif berupa pembetulan atas kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan Pengadaan Sistem Informasi Prototipe Suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai Hal ini berbeda dengan pendekatan SDLC tradisional (konvensional) yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk menghasilkan spesifikasi yang sangat rinci sebelum pemakai dapat mengevaluasi sistem Mengingat kebanyakan pemakai mengalami kesulitan dalam memahami spesifikasi sistem berakibat bahwa pemakai tidak begitu paham sampai pengujian dilakukan Selain itu, prototipe membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada kedaaan kebutuhan pemakai sulit untuk diidentifikasi Prototipe kadangkala disebut juga RAD (Rapid Application Development) Pengadaan Sistem Informasi Sasaran Prototipe (Lucas, 2000) 1. Mengurangi waktu sebelum pemakai melihat sesuatu yang konkret dari usaha pengembangan sistem 2. Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai kepada pengembang 3. Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai dengan kesalahan yang lebih sedikit 4. Meningkatkan pemahaman pengembang dan pemakai terhadap sasaran yang seharusnya dicapai oleh sistem 5. Menjadikan keterlibatan pemakai sangat berarti dalam analisis dan desain sistem Pengadaan Sistem Informasi Kelebihan Prototipe Pendefinisiankebutuhanpemakai menjadi lebihbaikkarena keterlibatanpemakai yang lebihintensif Meningkatkankepuasanpemakai danmengurangi risiko pemakai tidakmenggunakansistemmengingat keterlibatan merekayang sangat tinggi sehinggasistemmemenuhi kebutuhanmerekadenganlebihbaik Mempersingkat waktupengembangan Memperkecil kesalahandisebabkanpadasetiapversi prototipe, kesalahansegeraterdeteksi olehpemakai Pemakai memiliki kesempatanyang lebihbanyakdalam memintaperubahan-perubahan Menghemat biaya(menurut penelitian, biayapengembangan dapat mencapai 10% hingga20% dibandingkankalau menggunakanSDLC tradisional) Pengadaan Sistem Informasi Case Tool Kepanjangannya Computer-Aided Software Engineering atau Computer- Assisted Software Engineering Perangkat lunak yang berguna bagi para pengembang dalam merencanakan, menganalisa, merancang, melakukan pemrograman, dan memelihara sistem sistem informasi Tujuan utama CASE dibentuk adalah untuk mengalihkan sejumlah beban yang biasanya dipikul oleh pengembang sistem kepada komputer Seringkali dikatakan bahwa CASE berguna untuk mendukung otomasi dalam pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi, disebabkan perangkat ini dapat menghasilkan kode program secara otomatis Sejumlah studi menunjukkan bahwa CASE dapat meningkatkan produktivitas pengembangan perangkat lunak kira-kira 10% hingga 15% (Bodnar dan Hopwood, 1993) Pengadaan Sistem Informasi Case Tool Perangkat CASE menggabungkan beberapa teknologi: Metodologi pengembangan sistem, misalnya pengembangan sistem terstruktur, Bahasa generasi keempat (4GL), yang menggunakan pendekatan nonprosedural, dan Antarmuka grafis Perangkat CASE yang lengkap mengandung perangkat front-end dan back-end Pengadaan Sistem Informasi Keuntungan Case Meningkatkan produktivitas, dengan meningkatkan kecepatan dan efisiensi SDLC Membuat prototipe dapat dilakukan dengan lebih mudah, sehingga pemakai dapat melihat kemajuan proses pengembangan lebih cepat Membuat perubahan-perubahan rancangan sistem dapat dilakukan dengan lebih mudah Memungkinkan pembuatan sistem yang bekerja pada berbagai platform. Sebagai contoh, Anda dapat mendokumentasikan pada suatu sistem operasi (misalnya Windows) dan kemudian membangkitkannya pada sistem operasi yang lain (misalnya UNIX). Hal ini dimungkinkan karena kebanyakan perangkat CASE dapat menghasilkan kode dalam berbagai bahasa pemrograman, termasuk C dan C++ Pengadaan Sistem Informasi Kelemahan Case Jika dukungan manajemen terhadap penggunaan CASE kurang maka akan menimbulkan masalah Harga CASE sangat mahal. Biaya untuk pelatihan bagi pengembang sistem juga mahal. Karena itu, apabila tidak termanfaatkan dengan baik, dapat dipastikan bahwa organisasi yang menggunakannya akan mengalami kerugian yang besar Pengadaan Sistem Informasi Untuk Diperhatikan Kemampuan analisis dan desain bagi personil yang menggunakan perangkat CASE tetap diperlukan. Sebagus apapun perangkat CASE tidak akan menghasilkan sistem yang bagus kalau para spesialis teknologi informasi yang menggunakannya tidak memiliki dasar analisis dan desain Perlu penyediaan waktu yang lebih banyak pada proses analisis dan desain. Hal ini disebabkan perangkat CASE tak dapat menghasilkan kode program kalau spesifikasi tidak lengkap, ambigu, dan tak benar Terima Kasih dan Selamat Belajar Rianto, S.Kom., M.Eng. www.rianto.com rianto@mti.ugm.ac.id 0815 787 02873