Asuhan Keperawatan Pada Anak S dengan Epilepsi Di ruang Poli Khusus Anak Sayap A Instalasi Kesehatan Anak Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang
Oleh Nama : Nurcahyanti,S.Kep NIM : 04064891315031
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA T.A. 2014 LAPORAN RESUME
Telah disetujui/diterima Pembimbing Hari/Tanggal : Tanda Tangan :
ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA RESUME KASUS HARI K-3
I. IDENTITAS KLIEN Inisial Klien : An. S Usia : 14 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Diagnosa Medis : Epilepsi Tanggal Pengkajian : 19 Maret 2014 Nama Ayah/Ibu : Bpk. N Pekerjaan Ayah/Ibu : Supir Pendidikan Ayah/Ibu : SMA Alamat : Kenten
II. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG a. Keluhan Utama Kontrol pengambilan obat depakene. Keluarga mengatakan pasien tidak mau masuk sekolah, pernah diantarkan untuk masuk ke SLB tapi pasien malah menangis ketakutan. Saat ditanya kenapa, pasien menjawab takut dan menggelengkan kepala. Keluarga juga mengatakan bahwa pasien sulit makan, terkadang bisa makan hanya 1 kali sehari, lebih suka makan makanan jajajan daripada nasi. b. Penanganan yang telah dilakukan dan hasilnya Keluarga mencoba menjelaskan kepada pasien agar mau masuk sekolah namun pasien tetap saja tidak mau.
III. RIWAYAT KESEHATAN a. Penyakit yang pernah diderita Keluarga mengatakan bahwa pasien tidak memiliki riwayat penyakit gawat sebelumnya, penyakit yang pernah diderita oleh pasien hanya batuk, pilek dan demam. b. Riwayat dirawat di RS Tidak ada riwayat rawat di RS sebelumnya c. Obat-obatan yang digunakan Keluarga mengatakan, pasien biasanya menggunakan obatobatan warung dan obatobatan yang diberikan oleh dokter. d. Riwayat Operasi Tidak ada riwayat operasi sebelumnya. e. Riwayat Alergi Keluarga mengatakan bahwa anaknya tidak mempunyai riwayat alergi makanan ataupun obat. f. Riwayat Imunisasi Keluarga mengatakan pasien mendapat imunisasi dasar lengkap (BCG, Polio, DPT, Campak, Hepatitis). g. Lain-lain Pasien didiagnosa menderita epilepsi sejak 2 tahun lalu dan pulih setelah minum obat asam valproate, sudah tidak kejang setelah 1 tahun 2 bulan sejak didiagnosa. Tidak ada riwayat kejang saat balita ataupun penyakit yang lainnya dalam keluarga.
IV. PEMERIKSAAN FISIK a. Keadaan Umum : Secara fisik anak tampak tinggi kurus, rambut hitam pendek, pergerakan aktif namun berjalan tidak tegap(Compos mentis). b. TB/BB : 145 cm / 32 kg c. Lingkar Kepala : - d. Lingkar Dada : - e. Tanda Vital TD : 100/70 mmHg HR : 84 x/menit RR : 20 x/menit Suhu : 36,6 0 C
V. PEMERIKSAAN STATUS NUTRISI a. Klinik : Secara fisik anak tampak tinggi kurus b. BB/U : 32/49 x 100% = 65% c. TB/U : 145/160 x 100% = 90% d. BB/TB : 32/38 x 100% = 84% e. Kesimpulan : Anak S mengalami gizi kurang (anak kurus)
VI. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN (DENVER II TEST) a. Kemandirian dalam bergaul b. Motorik halus c. Motorik kasar d. Kognitif dan bahasa Simpulan pemeriksaan tingkat perkembangan
VII. RIWAYAT IMUNISAS Keluarga mengatakan pasien mendapat imunisasi dasar lengkap (BCG, Polio, DPT, Campak, Hepatitis).
VIII. RUMUSAN MASALAH No Data Analisa Data Masalah Keperawatan 1. DS : Pasien menjawab takut dan menggelengkan kepala saat ditanya kenapa tidak mau sekolah Ibu pasien mengeluhkan anaknya tidak mau lingkungan baru yang tidak familiar
Ketakutan Ketakutan sekolah Ibu pasien mengeluhkan anaknya malah menangis ketakutan saat diantarkan ke sekolah 2. Ds : Ibu pasien mengeluhkan anaknya susah makan Ibu pasien mengeluhkan terkadang anaknya makan hanya 1 kali sehari Do : Anak tampak kurus Tampak anak sedang makan jajanan saat pemeriksaan Keengganan untuk makan
Nafsu makan menurun
Intake nutrisi kurang
Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
IX. CATATAN PERKEMBANGAN No. Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP) 1 Ketakutan berhubungan dengan lingkungan baru yang tidak familiar, ditandai dengan : DS : Pasien menjawab takut dan menggelengkan kepala saat ditanya kenapa tidak mau sekolah Ibu pasien mengeluhkan anaknya tidak mau sekolah Ibu pasien mengeluhkan anaknya malah menangis ketakutan saat diantarkan ke sekolah Rabu, 19 Maret 2014 11.00 11.20 WIB 1) Mendiskusikan perasaan pasien mengenai pengalamannya. 2) Menganjurkan pasien untuk mengungkapkan/ mengekspresikan perasaannya 3) Menggali bersama pasien mengenai keberhasilan yang telah diperoleh atau yang akan dicapai selanjutnya dan kekuatan yang dimilikinya 4) Menjelaskan kepada pasien betapa pentingnya sekolah dan berinteraksi dengan sesama 5) Menganjurkan keluarga untuk terus mendukung dan memandirikan pasien 6) Menekankan pentingnya orang terdekat untuk tetap dalam keadaan tenang bila suatu saat terjadi kejang lagi pada pasien. Rabu, 19 Maret 2014, 11.20 WIB S : - Keluarga mengatakan akan mendukung dan mensupport anaknya O : - Pasien diam saja saat diintervensi - Keluarga tampak mengerti dengan penjelasan yang diberikan A : Masalah teratasi sebagian P : Kontrol ulang ke RS setelah 1 minggu 2 Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, ditandai dengan : Ds : Ibu pasien mengeluhkan anaknya susah makan Ibu pasien mengeluhkan terkadang anaknya makan hanya 1 kali sehari Do : Anak tampak kurus Anak tampak sedang makan jajanan saat pemeriksaan
Rabu, 19 Maret 2014 11.00 11.20 WIB 1) Mengkaji alasan pasien kenapa sulit makan 2) Menjelaskan kepada pasien dan keluarga untuk memberi diet yang bergizi 3) Menjelaskan kepada keluarga untuk memberi lingkungan yang menyenangkan, bersih, dan rileks pada saat makan 4) Menjelaskan kepada keluarga untuk makan bersama-sama klien 5) Menjelaskan kepada keluarga untuk memberi makanan dalam porsi sedikit tapi sering 6) Menjelaskan kepada keluarga untuk memberi makanan dalam kondisi hangat 7) Menjelaskan kepada keluarga untuk memberi makanan yang disukai anak 8) Menjelaskan kepada keluarga untuk memberi makanan dengan cara yang menarik Rabu, 19 Maret 2014, 11.20 WIB S : - Keluarga mengatakan akan makan bersama-sama anaknya O : - Pasien mengangguk saat diintervensi untuk makan yang banyak - Pasien dan keluarga tampak mengerti dengan penjelasan yang diberikan A : Masalah teratasi P : Kontrol ulang ke RS setelah 1 minggu