Sunteți pe pagina 1din 47

METODE GRAVITASI

REFERENSI
Blakely, Richard.J, 1995, Potential Theory in Gravity
and Magnetic Application, Cambridge Univ. Press.
Dobrin, Milton. B., and Savit, C.H., 1998, Introduction
toGeophysical Prospecting, McGraw-Hill, Inc.
Grant, F.S. and West, G.F., 1965, Interpretation Theory in
Applied Geophysics, McGraw-Hill, Inc.
Reynolds,J.M., 1997, An Introductio to Applied
and Environmental Geophysics, John Wiley & Sons.

METODE GRAVITASI (GAYA BERAT)
salah satu metode eksplorasi geofisika yang digunakan
untuk mengukur variasi medan gravitasi bumi akibat
adanya perbedaan densitas antar batuan. Dalam
prakteknya, metode ini mempelajari perbedaan medan
gavitasi dari satu titik terhadap titik observasi lainnya.
Sehingga sumber yang merupakan suatu zona massa
dibawah permukaan bumi akan menyebabkan suatu
gangguan pada medan gravitasi. Gangguan medan
gavitasi inilah yang disebut sebagai anomali gravity.
metode survei geofisika yang mengukur densitas batuan
bawah permukaan bumi. Besar distribusi rapat massa
atau densitas didalam bumi menyebabkan percepatan
gravitasi yang diukur di permukaan bumi bervariasi
terhadap posisi. Oleh karena itu pengukuran percepatan
gravitasi sebagai fungsi posisi dapat digunakan untuk
memperkirakan variasi rapat massa bawah-permukaan.
PERBEDAAN DENSITAS MATERIAL BUMI

Secara prinsip : metode graviti digunakan karena
kemampuannya dalam membedakan densitas
dari suatu sumber anomali terhadap densitas
lingkungan sekitarnya. Dari variasi densitas
tersebut dapat diketahui bentuk struktur bawah
permukaan suatu daerah. Dalam suatu
eksplorasi, baik dalam mencari minyak bumi
maupun mineral, metode graviti ini banyak
digunakan pada tahap penelitian pendahuluan
Metoda gayaberat, digunakan dalam pencarian
mineralisasi emas tipe epitermal. Masing-masing
mineral tambang memiliki densitas yang berbeda-
beda. Karena itulah maka bila terdapat variasi mineral
di suatu lingkungan homogen, maka akan terdapat
anomali yang berbeda sehingga dapat diperkirakan
mineral yang terkandung di dalamnya
Metoda gayaberat digunakan untuk menyelidiki
struktur-struktur yang berasosiasi dengan sistem
panas bumi. Umumnya jebakan panas bumi
berasosiasi dengan tubuh intrusi batuan beku sebagai
sumber panas. Tubuh intrusi batuan inilah yang dapat
ditemukan dengan metode gravitasi.

Kelebihan dan Kelemahan metode Gravitasidibanding
metode geofisika lainnya
Kelebihan
1.Relatif lebih murah
2.Bersifat non dekstruktif
3.Instrumen yang ideal (gravimeter kecil dan portable)

Kekurangan
1.Metode dengan tingkat anomali yang tinggi
2.Perlu adanya survei geologi yang mendalam
dibanding metode lainnya


ALAT GRAVIMETER :
DALAM PELAKSANAANNYA, METODE
GRAVITASI MEMERLUKAN INSTRUMEN YANG
DISEBUT GRAVIMETER.
GRAVIMETER SEDERHANA YANG PERTAMA
DICIPTAKAN PERTAMA KALI OLEH VENING
MEISNEZ -VAN BEMEELEN BERUPA
PENDULUM UNTUK MENGUKUR VARIASI DI
LAUT CINA SELATAN.
LALU LA COSTE (1934) MENEMUKAN
GRAVIMETER. TEMUAN LA COSTE TERUS
DIKEMBANGKAN HINGGA KINI.
Contoh : Gravimeter La Coste
Bentuk bumi shape (Teori Eratosthenes)
: ukuran bumi di semua tempat sama
(bulat penuh), dengan jari-jari + 28.000
miles
Bentuk bumi ellipsoid (data satelit,
penerbangan pesawat) : bentuk bumi
tidak sama di semua tempat, terjadi
penggembungan di equator dan
pemipihan (flattened) di daerah kutub.
Bentuk bumi ellipsoid mengakibatkan :

Jari-jari pada equator : 6.378.388 meter = 3.963,5
miles
Jari-jari pada kutub : 6.356.912 meter = 3.950,2 miles
Selisih antara equator dan kutub 21.476 meter =13,3
miles, dan selisih volume : 2,5.10
11
miles
3
= 1.1.10
22
km
3
Kecepatan perputaran bumi pada daerah equator lebih
dari 1000 miles per jam, dan semakin berkurang pada
daerah kutub.

UKURAN BUMI
Eratostenes (275-195 SM) yang tinggal di Alexandria berhasil menghitung
keliling bumi hingga mendekati kebenaran, ia memperhatikan sinar
matahari pada tengah hari di pertengahan musim panas di kota Syene,
yang jatuh tepat di dasar sumur. Sedangkan di Alexandria yang berjarak
5.000 stad pada saat yang sama bayangan jarum gnomon (jam matahari)
memperlihatkan besarnya 1/50 dari seluruh lingkaran. Sudut ini
dinamakan sudut APS (Alexandria, Pusat Bumi, Syene), maka dengan
demikian ia menyimpulkan bahwa keliling bumi haruslah 50 kali 5.000
stad atau 250.000 stad. Jika 1 stad kurang lebih sama dengan 157 m
maka keliling bumi adalah sekitar 39.250 km.
Bentuk bumi tidaklah sebulat seperti yang diduga semula. Pengukuran
panjang garis bujur (meridian) di beberapa garis lintang bumi
menunjukkan bahwa jari-jari poler (kutub), sehingga bumi agak
menggembung di daerah katulistiwa. Pada tahun 1617 Snellius
melakukan pengukuran dengan metoda segitiga. Dan sejak ditentukannya
satuan meter pada tahun 1719, maka keliling bumi sekitar 40.000 km.
Harga rata-rata jari-jari bumi di khatulistiwa ialah 6.378,38 km,
sedangkan di kutub 6.356,91 km dengan permukaan seluas
510.100.934 km
2
.
BENTUK BUMI ELLIPSOID MEMPERLIHATKAN :
relief permukaannya tidak rata, berotasi, ber-revolusi
dalam sistem matahari serta tidak homogen, sehingga
variasi gravitI disetiap titik dipermukaan bumi
dipengaruhi oleh berbagai faktor :
1.Lintang
2.Ketinggian
3.Topografi
4.Pasang surut
5.Variasi densitas bawah permukaan
Dalam melakukan survei gravity hanya satu faktor saja yang
berperan yaitu variasi densitas bawah permukaan. Sehingga
pengaruh 4 faktor lainnya harus dikoreksi atau dihilangkan
dari harga pembacaan alat.
TEMPAT TERTINGGI DI DUNIA ADALAH PUNCAK
EVEREST. SETINGGI 8.848 METER.
Tempat terendah di dunia ada di Laut Mati, < -420 m di bawah laut
METODE GRAVITASI/GAYA BERAT
GAYA GRAVITASI & PERCEPATAN GRAVITASI
Dipelopori oleh : Gelf Coast (USA, 1920-an), untuk melokalisir kubah
garam di Meksiko
Gravitasi yang terukur bukan absolut, tetapi relatif
Teori fisika yang mendasari : HUKUM NEWTON I & II
Newton I :
2 BUAH PERTIKEL KECIL DLM MASSA 1 DAN MASSA 2,
MASING-MASING DGN DIMENSI YG SANGAT KECIL BILA
DIBANDINGKAN DGN JARAK SEPANJANG r YG
MEMISAHKANNYA TERHITUNG DR TITIK PUSAT BENDA KECIL
ITU, MAKA SATU SAMA LAIN AKAN TARIK MENARIK DGN
SUATU GAYA SEBASAR :
F = G.m
1
.m
2
..a)


r
2
G : konstanta gravitasi besarnya 6.670.10
-8
cm
3
/gr.det
2
atau 6.670 .
10
-11
m
3/
kg.det
2

H. Newton II :
Gaya adalah massa dikalikan dengan percepatan
F = m.a .b)

Formula a) dan b) disubstitusikan ,
a = F = G.m
1
.m
2
= G.m (dalam satuan Gal, mGal)

m r
2
r
2

a : percepatan (cm/det
2
) : cgs
a : percepatan gravitasi (Gal, Mgal),
1 Gal = 1 cm/det
2

= 1000 mGal
1 Gal (mikrogal) = 10
-6
Gal
Harga gravitasi dapat diperoleh secara teoritis
(matematis) dan secara praktis (pengukuran dengan
gravitimeter).

Harga gravitasi secara teoritis diperoleh dengan menggunakan
FORMULA-FORMULA GRAVITASI antara lain :
(dalam satuan Gal) :
1. Formula Helmert (1901)
g
o
= 978,030 (1 + 0,005302.Sin
2
| - 0,000007 Sin
2
2|)
Catatan : faktor pemipihan bumi (f) = 298,2 f = a-b
jari-jari equator (a) = 6.378.200 m a
jari-jari kutub (b) = 6.356.818 m

2. Formula U.S.Coast & Geodetic Survey (Bowic, 1917)
g
o
= 978,039(1 + 0,005294.Sin
2
| - 0,000007 Sin
2
2|)
Dengan catatn : 1/f = 297,4 dan a > b




3. Formula Internasional (1930)
g
o
= 978,048(1 + 0,0052884.Sin
2
| - 0,0000059 Sin
2
2|)
Catatan : a = 6.378.388 m
b = 6.356.909 m
1/f = 297

4. Formula Nickanen (1945)
g
o
= 978,0468{(1 + 0,005978.Sin
2
| - 0,0000059
Sin
2
2|+0,000023.Cos
2
|.Cos 2 (+4
o
)}
Catatan : : garis bujur

5. Formula I.U.G.G (International Union of Geodesy and
Geophysics, 67)
g
o
= 978,03185(1 + 0,005278895.Sin
2
| +
0,000023462.Sin
4
|)
Faktor kesalahan : 0,04 mGal

Formula gravitasi yang umum :
g
o
= g
e
(1 + A.Sin
2
| - B. Sin
2
2|)
Dimana : g
o
: gravitasi pada posisi lintang (Gal)
g
e
: gravitasi di equator
| : posisi garis lintang
Nilai percepatan normal gravitasi di permukaan bumi :
980 Gal = 980 cm/det
2
= 980.10
3
mGal


PERMASALAHAN : KENAPA NILAI GRAVITASI
(SECARA MATEMATIS) CENDERUNG
DIPENGARUHI OLEH POSISI GARIS LINTANG DAN
TIDAK OLEH GARIS BUJUR

HASIL DAN PEMBAHASAN
KONTINUASI KE ATAS
PROYEKSI BIDANG
DATAR
Koreksi Medan
Korekasi Bouguer
Koreksi Udara Bebas
Koreksi g Normal
Koreksi Drift
Koreksi Tidal
KESIMPULAN
INFORMASI GEOLOGI
ANOMALI
SEMI-REGIONAL
ANOMALI BOUGUER
G OBSERVASI
DATA LAPANGAN
MODEL
Diagram alir penelitian metode
gayaberat
MEDAN GRAVITASI BUMI
A. BENTUK DAN ROTASI BUMI
Bentuk bumi ellipsoid, dengan selisih jari-jari dan kutub 21.476 meter =13,3
miles
Faktor pemipihan (flatedtenes) / f = (a-b).1, dimana :
a
a = jari-jari equator
b = jari-jari kutub
Akibat adanya pemipihan tersebut menyebabkan perbedaan harga percepatan
gravitasi di equator sebesar 5,17 Gal terhadap kutub. Hal ini disebabkan
(Hammer, 1943) :
1. Percepatan sentrifugal ke arah luar equator & tdk terjadi di kutub,
menyebabkan kenaikan sebasar 3,39 Gal
2. Titik di kutub jaraknya lebih dekat ke inti bumi, menyebabkan kenaikan
sebasar 6,63 Gal
3. Massa bumi keseluruhan, mengakibatkan gaya tarikan di equator >
dibanding kutub, menyebakan pengurangan sebasar 4,85 Gal.
Bumi berotasi pada tempatnya, dengan kecepatan sedut sebesar 2.t.1/86.164
= 7.292.10
-5
rad/detik

B. KOREKSI GRAVITASI DAN ANOMALI-ANOMALI
GRAVITASI
MACAM-MACAM KOREKSI DALAM METODE
GRAVITASI
1. Koreksi Alat (DRIFT)
2. Koreksi Pasang Surut
3. Koreksi Lintang
4. Koreksi Topografi (TERRAIN)
5. Koreksi Udara Bebas
6. Koreksin Bouguer
7. Koreksi Elevasi
Tujuan dilakukan koreksi : untuk menghindari
kesalahan (baik saat pengambilan data di
lapangan/faktor manusia, faktor alam, faktor alat)
sehingga akan dihasilkan data yang akurat, & hasil
interpretasi akan baik.
KOREKSI ALAT (DRIFT) : dilakukan dengan tujuan
untuk mengkoreksi kesalahan dalam pembacaan
gravitemeter pada saat dilakukan pengukuran. Koreksi
dpt dilakukan secara matematis ataupun grafis.

Rumur koreksi matematis : c = (p-q) . (x y)
(r- q)
c : koreksi drift di stasiun n
p : waktu pembacaan di stasiun n
q : waktu pembacaan di stasiun awal
r : waktu pembacaan di stasiun akhir
x : nilai pembacaan di stasiun akhir
y : nilai pembacaan di stasiun awal
Teknik pengambilan data dengan menggunakan sistem
LOOPING


KOREKSI PASANG SURUT (TIDAK CORRECTION) : dilakukan
karena adanya pengaruh pasang surutnya permukaan air laut
akibat daya tarik bulan
Ag = 3.G.r.Mm (cos 2om + 1/3) 3.G.r.Ms (cos 2 os + 1/3)
2.Dm
3
2.Ds
3

G : konstanta gravitasi m : bulan D : jarak
M : massa s : matahari o : sudut geosentris

KOREKSI LINTANG : koreksi yang memperhitungkan perubahan
gravitasi dari posisi equator ke arah kutub. Didasarkan pada
perbedaan gravitasi yang diturunkan langsung dari formula
gravitasi
g
o
= g
e
(1 + A.Sin
2
| - B. Sin
2
2|)
= A (1 + B.Sin
2
| - C. Sin
2
2|)
Nilai gravitasi naik seiring naiknya harga sudut lintang geografis.


KOREKSI UDARA BEBAS/ FREE AIR CORRECTION (FAC)
Koreksi yang dilakukan akibat adanya perbedaan
ketinggian/elevasi dari titik pengamatan, koreksi ini tidak
memperhatikan densitas batuan (o).
Lokasi pengukuran yang mempunyai elevasi tinggi akan
mempunyai harga gravitasi (g) yang lebih kecil dibandingkan
dengan lokasi pengukuran yang elevasinya lebih rendah.

g
h
g
o
h

Pusat Bumi
r

Dimana :
g
o
: gravitasi di suatu titik tertentu
g
h
: gravitasi pada ketinggian h di
atas titik/level tertentu
r : jari-jari bumi

a = F = G.m
1
.m
2
= G.m

m r
2
r
2

F = G.m
1
.m
2



r
2

g
o
= G.m

r
2


g
h
= G.m

(r+h)
2

g
h
/g
o
= G.m x r
2



(r+h)
2

G.m




= r
2
: r
2



(r
2
+2rh+h
2
)





= 1 .






(1+2h/r+h
2
/r
2
)



g
h
/g
o
= 1 .






(1+h/r)
2




g
h
/g
o
= (1 + h/r)
2











g
h
/g
o
= 1 - 2h/r












g
h
/g
o
= 1 - 2h/r












g
h
=g
o
- 2h.g
o




r


g
h
- g
o
= - 2h.g
o




r


Ag

= - 2h.g
o




r


Apabila r =67.367.10
8
cm
g
o
= 980.629 Gal (pada lintang 45
o
)
Maka :
Ag = - 2. (980.629).h





67.367.10
8
= -3.0803.10
-6
x h (Gal/cm)
= -3.0803 x h (mGal/m)
= -0.09406 x h (Gal/ft)


Jika Ag di atas datum, maka = + 3.0803 x h
(mGal/m)
Jika Ag di bawah datum, maka = - 3.0803 x h
(mGal/m)







g
h
g
o
datum
h


g
o
= G.m

r
2


g
h
= G.m

(r+h)
2


g
h
akan mempunyai gravitasi kecil, sehingga hasil koreksi harus
ditambahkan dengan harga gravitasi (g) pada
stasiunpengukuran (bernilai positif)


go akan mempunyai gravitasi besar, sehingga hasil koreksi harus
dikurangkan dengan harga gravitasi (g) pada
stasiunpengukuran (bernilai negatif)

KOREKSI BOUGUER (BC)
Koreksi yang dilakukan karena pengaruh adanya material di dekat
permukaan (dipengaruhi oleh faktor densitas batuan / o)





Massa bukit berpengaruh terhadap nilai pembacaan gravitimeter
di pengukuran A, hal ini dinamakan dengan efek Bouguer (Ag).
Pengaruh lempengan/material setebal h, dengan densitas batuan
o, pengaruhnya :
Ag = 2.t.o.G.h

B

A

h

Ag = 2.t.o.G.h
Jika G = 6.6732.10
-8
, maka :

Ag = 0.04193.o.h (mGal/m)
= 0.01278.o.h (mGal/ft)
Sehingga :
Jika Ag di atas datum, maka = - 0.04193.o.h (mGal/m) , karena g
h

akan mempunyai gravitasi besar, sehingga hasil koreksi harus
dikurangkan dengan harga gravitasi (g) pada stasiun
pengukuran (bernilai negatif).

Jika Ag di bawah datum, maka = + 0.04193.o.h (mGal/m), g
h
akan
mempunyai gravitasi kecil, sehingga hasil koreksi harus
ditambahkan dengan harga gravitasi (g) pada stasiun
pengukuran (bernilai positif).
Sifat dari koreksi Bouguer berlawanan dengan koreksi udara
bebas
KOREKSI ELEVASI
Koreksi ini merupakan gabungan antara koreksi udara bebas dan
koreksi Bouguer.
Koreksi elevasi = Koreksi udara bebas + koreksi bouguer
Pengukuran di atas Datum, maka koreksi Elevasi =
EC = +FAC - BC

Pengukuran di bawah Datum, maka koreksi Elevasi =
EC = -FAC + BC

KOREKSI TOPOGRAFI (TERRAIN CORRECTION)
Koreksi ini dilakukan karena ketidakteraturan topografi (adanya
lembah dan bukit) yang akan mempengaruhi nilai pembacaan
gravitasi di suatu tempat. Dengan adanya koreksi topografi,
maka akan mengkompensasi antara faktor adanya bukit dan
lembah.



Adanya lembah akan mengakibatkan penambahan nilai gravitasi,
sedangkan adanya bukit akan mengakibatkan pengurangan
nilai gravitasi, sehingga perlu dilakukan koreksi topografi.
Koreksi topografi dilakukan dengan DIAGRAM HAMMER.
Berdasarkan besarnya radius dari titik pengukuran gravity,Hammer Chart
tersebutdapat dikelompokkan menjadi :
a.Inner Zone
Memiliki radius yang tidak terlalu besar sehingga bisa didapatkan daripengamatan
langsung dilapangan. Dapat dibagi menjadi beberapa zona:-Zona B : radius 6,56 ft
dan dibagi menjadi 4 sektor.- Zona C : radius 54,6 ftdan dibagi menjadi 6sektor.
b.Outer Zone
Zona ini memiliki radius yang cukup jauh, sehinggabiasanya perbedaanketinggian
dengan titikpengukuran gravity menggunakan analisa petakontur.Outer Zone
dibagi menjadi beberapa zona:- Zona D : radius 175 ft dan dibagimenjadi 6sektor.-
Zona E : radius 558 ft dan dibagi menjadi 8sektor.- Zona F: radius 1280 ft dan
dibagi menjadi 8sektor.- Zona G : radius 2936 ft dandibagi menjadi12 sektor.- Zona
H : radius 5018 ft dan dibagi menjadi12sektor.- Zona I : radius 8575 ft dan dibagi
menjadi12 sektor.- Zona J : radius
14612 ft dan dibagi menjadi12 sektor.- Zona K sampai M, masing-masingdibagi
12sektor.Untuk menghitu Terrain Correction (TC) tiap sektordapat digunakan
persamaan :
Terrain correction untuk masing-masing stasiunpengukuran gravity adalah
totaldari TC sektor-sektordalam satu stasiun pengukuran tersebut
Anomali Bouguer :
1.Anomali regional : anomali yang berhubungan dengan massa
homogen
2.Anomali Residual : anomali yang berhubungan dengan target
eksplorasi
anomali : perbedaan antara nilai yang diharapkan
gravitasi pada lokasi tertentu (dengan
mempertimbangkan faktor-faktor seperti densitas,
ketinggian, dan nilai aktual.)
DENITAS BATUAN (o) : PENGUKURAN MASSA SETIAP VOLUME SATUAN BENDA. SEMAKIN
TINGGI DENSITAS (MASSA JENIS) SUATU BENDA, MAKA SEMAKIN BESAR PULA MASSA
SETIAN VOLUMENYA . DENSITAS RATA-RATA SETIAP BENDA MERUPAKAN TOTAL MASSA
DIBAGI TOTAL VOLUME.

DESNITAS = M/V

(M : MASSA BENDA (KG), V : VOLUME BENDA (M
3
).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DENITAS BATUAN (o) :
1. DENSITAS DARI BUTIRAN PENYUSUN BATUAN
2. POROSITAS
3. CAIRAN YANG MENGISI RUANG PORI
4. KOMPAKSI
5. JENIS BATUAN
BATUAN BEKU/METAMORF : POROSITAS <, TERSUSU OLEH MINERAL
YANG DENSITAS >, SEHINGGA DENSITAS BB DAN BM AKAN >>

Berdasarkan pada perbedaan densitas, maka terdapat 2
anomali yang terlihat :
1.anomali gravitasi positif, akibat massa dengan densitas besar
(mass excess)
2.anomali gravitasi negatif, akibat massa dengan densitas kecil
(mass deficiency)

Pemisahan Anomali Regional dan Residual
Anomali bougue disebabkan oleh dua bagian yaitu anomali regional dan
anomaliresidual. Anomali regional bersifat smopth dan biasanya disebabkan
oleh batuan-batuanyang dalam. Sedangkan anomali residual bersifat kasar dan
disebabkan oleh batuan-batuan yang dangkal. Biasanya anomali residual yang
dicari. Karena anomali tersebutmempunyai fungsi yang berlainan maka kedua
anomali tersebut harus dipisahkan untuk memanfaatkan secara optimum.
CITRA ANOMALI GAYA BERAT INDONESIA
(Sumber : Basis data Gaya Berat Pusat Survei Geologi)
Salah satu data dasar penting untuk evaluasi Cekungan Sedimen yang mengandung potensi hidrokarbon
Melengkapi informasi dari Peta Geologi, utamanya struktur dan liniasi di bawah permukaan
STATUS PEMETAAN GAYABERAT INDONESIA
- Hingga Desember 2005, telah diliput sisa area Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku
- Tahun 2006 dilakukan pemetaan di Aceh NAD dan sisa area di sekitarnya yang belum terliput
- Tahun 2007 direncanakan penyelesaian peliputan pemetaan di Papua
Cekungan batubara
Peta tiga dimensi anomali gravitasi
INTERPRETASI DATA GRAVITASI :
INTERPRETASI GRAVITAS BUKANLAH SUATU PROSES YANG BERSIH DAN BERES, AKAN TETAPI
SESUATU YANG MEMERLUKAN INTUISI YANG TINGGI, BAIK FISIK, GEOLOGI DAN TERSEDIANYYA
INFORMASI BAWAH PERMUKAAN LAINNYA (DATA PEMBORAN, SEISMIK, DSB). UNTUK
MENDAPATKAN HASIL INTERPRETSI YANG BAIK DIBUTUHKAN :
1. PENGAMBILAN DAN PENGOLAHAN DATA YANG BAIK
2. KOREKSI YANG TEPAT
3. KETRAMPILAN DALAM PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PENGUKURAN DI LAPANGAN
4. PEMAHAMAN GEOLOGI YANG MENDUKUNG

SERING KALI MENIMBULKAN AMBIGUITAS (AMBIGIUS) : SIFAT SERBA GANDA ATAU BEBERAPA
KEMUNGKINAN. SEHINGGA DALAM MELAKUKAN INTERPRETASI HARUS MEMPERHATIKAN :
1. SIFAT SERBA GANDA DARI SUMBER-SUMBER YANG MEMUNGKINKAN TERJADINYA ANOMALI
GRAVITASI TERTENTU
2. KETERGANTUNGAN ANOMALI GRAVITASI TERHADAP ADANYA VARIASI HORISONTAL DARI
DENSITAS BATUAN

BEBERAPA BENTUK KURVA ANOMALI GRAVITASI
PERANGKAP STRUKTUR BERUPA ANTIKLIN

Contoh adanya bijih
besi,dibuktikan dengan
adanyaanomali, membeloknya
grafik,pada jarak 0, bila tidak ada
anomali maka seharusnya grafik
miring sesuai dengan
adanyaperlapisan granit yang
miring

S-ar putea să vă placă și