DM : Assalamualaikum

P : Waalaikumsalam
DM : Kenal dengan saya?
P : Tidak
DM : Saya dokter muda Irfan Thamrin
P : dokter Irfan
DM : Bagaimana kabarnya hari ini Janna?
P : Baik, mana Hamdan (pasien tersenyum)?
DM : Siapa itu Hamdan?
P : Suamiku itu Hamdan
DM : Kenapa Janna cari Hamdan?
P : karena cintaka sama Hamdan
DM : Hamdan sudah jadi suaminya Janna?
P : sudah mungkin deh (ketawa)
DM : Suami Janna?
P : Suami (ketawa)
DM : Kenapa Janna dibawa kesini?
P : Mengamuk
DM : Mengamuk bagaimana?
P : Tidak Ji (cuek)
DM : Bagaimana mengamuknya Janna?
P : Mana Hamdan (gerak kanan kiri)
DM : Janna tinggal dimana?
P : Di Wono Mulyo
DM : Dimana itu Wono Mulyo?
P : Lupa juga deh (cuek)
DM : Janna Lupa?
P : Oh Polewali Mamasa
DM : Kalo Janna mengamuk seperti apa caranya?
P : Saya mau lempar kamu ! jangan-jangan (meringis)
DM : Apa yang membuat Janna Mengamuk?
P : Tidak ada mi, sudah mi sudah mi
DM : Janna Cerita dulu ya, baru saya antar ketemu Hamdan
P : Benar? Yess (jingkrak-jingkrak)
Saya sudah melupakan cowo itu, Andis saya cinta Hamdan
DM : Janna bagaimana mengamuknya?
P : Benturkan kepala ke tembok
DM : Tidak sakit?
P : Tidak
DM : Masih suka benturkan kepala ke tembok?
P : Suka
DM : Berapa kali sehari?
P : 1x/hari
DM : Kenapa kepala yang dibenturkan?
P : Tidak ji, anuku di kepala (sambil memperlihatkan celana dalamnya)
DM : Untuk apa celana dalamnya disimpan di kepala kalo benturkan kepala ke tembok?
P : Sebagai Kemerdekaan
DM : selain benturkan kepala, apa lagi yang dilakukan kalo mengamuk?
P : hehehehe
DM : Pernah Dengar suara?
P : Suara kecil-kecil, Andis-Andis.
DM : Setiap Hari dengar suaranya?
P : Iya, tidak kusuka mi Andis. Adami isterinya
DM : Janna Pernah lihat Andis datangi Janna?
P : Iya, dia bilang saya mencintaimu, ketawa ka
DM : Sudah berapa lama suka dengan Andis?
P : 1 tahun
DM : kata Janna Andis sudah menikah, sakit hati tidak?
P : Iya
DM : Lau kenapa Janna suka Hamdan?
P : ketemu di Kenanga
DM :Oh iya, siapa yang antar Janna kesini?
P : Mamiku
DM : Kenapa diantar kesini?
P : Karena sakit
DM : Sakit apa?
P : Ehem, sakit apa ya, lupa juga deh (ketawa)
DM : Janna pernah marahi mami?
P : Pernah