4.1. Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui BBLR dengan kejadian asfiksia. Tempat penelitian di ruang VK C1 Kebidanan RSU r. !. "unus Bengkulu dari tanggal 1# $gustus s%d && $gustus &''(. 4.1.1. Analisa Univariat $nalisa ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang BBLR dan kejadian asfiksia di ruang VK C1 Kebidanan RSU r. !. "unus Bengkulu. 1. BBLR )ambaran tentang BBLR dapat dilihat pada tabel di ba*ah ini. Tabel +.1. istribusi ,rekuensi Resp-nden !enurut BBLR i ruang VK C1 Kebidanan RSU r. !. "unus Bengkulu Tahun &''. BBLR Frekuensi Persentase "a #( &'/01 Tidak 2&3 03/21 4umlah +1. 1''/' 1 Tabel +.1. menunjukkan bah*a sebagian besar 503/216 resp-nden tidak mengalami BBLR/ sedangkan 5&'/016 resp-nden lainn7a mengalami BBLR. +& &. $sfiksia )ambaran tentang asfiksia dapat dilihat pada tabel di ba*ah ini. Tabel +.&. istribusi ,rekuensi Resp-nden !enurut Kejadian $sfiksia i ruang VK C1 Kebidanan RSU r. !. "unus Bengkulu Tahun &''. Asiksia Frekuensi Persentase Berat +( 11/11 Sedang .. 12/21 Ringan 21+ 0./01 4umlah +1. 1''/' 1 Tabel +.&. menunjukkan bah*a sebagian besar 50./016 resp-nden mengalami asfiksia ringan/ 12/21 resp-nden mengalami asfiksia sedang dan 11/11 resp-nden mengalami asfiksia berat.. 4.1.!. Analisis Bivariat $nalisis ini dilakukan untuk melihat hubungan BBLR dengan kejadian asfiksia di ruang VK C1 Kebidanan RSU r. !. "unus Bengkulu dan seberapa besar resik-n7a. 8ubungan antara BBLR dengan kejadian asfiksia dapat dilihat dari tabel di ba*ah ini. +2 Tabel +.2. Tabulasi Silang antara BBLR dengan Kejadian $sfiksia i Ruang VK C1 Kebidanan RSU r. !. "unus Bengkulu Tahun &''. BBLR Asiksia " ! P # Berat Se$an% Rin%an "a 2( 10 22 11(/1'3 '/''' '/+(# Tidak 1' 2#  T-tal +( .. 21+ Tabel +.2. di atas adalah tabulasi silang 7ang menggambarkan pen7ebaran data. Ba7i 7ang berat lahirn7a rendah dan terkena asfiksia berat 2( 5+1/31 dari #( ba7i berat lahir rendah6 dengan nilai ekspektasi 5frekuensi 7ang diharapkan terjadi6 9 3/. BBLR. "ang terkena asfiksia sedang 10 513/#1 dari #( ba7i berat lahir rendah6 dengan nilai ekspektasi 9 11/+ BBLR dan 7ang mengalami asfiksia ringan atau tidak mengalami asfiksia 22 52#/+1 dari #( ba7i berat lahir rendah6 dengan nilai espektasi 9 (./1 BBLR. Ba7i 7ang tidak mengalami BBLR terdapat asfiksia berat 1' 52/'16 dari 2&3 ba7i 7ang tidak mengalami BBLR6 dengan nilai ekspektasi 9 2(/. tidak BBLR/ 7ang terkena asfiksia sedang ada 2# 511/(1 dari 2&3 ba7i 7ang tidak mengalami BBLR6 dengan nilai ekspektasi 9 +2/( dan 7ang terkena asfiksia ringan atau tidak mengalami asfiksia  5#./+1 dari 2&3 ba7i 7ang tidak mengalami BBLR6 dengan nilai ekspektasi 9 &+#/3. ++ 8asil uji :hi;s<uare diper-leh nilai = & 9 11(/1'3 dengan sig 9 '/''' > ? 9 '/'.. engan demikian 8- dit-lak 7ang berarti terdapat hubungan 7ang sangat signifikan antara BBLR dengan kejadian asfiksia di ruang VK C1 Kebidanan RSU r. !. "unus Bengkulu. $nalisis symmetric measures digunakan untuk melihat kekuatan hubungan. Kekuatan hubungan ini dapat dilihat dari nilai k-efisien k-ntingensi 5C6. @ilai ini akan dibandingkan dengan nilai k-efisien k-ntingensi maksikum. !akin dekat nilai k-efisien k-ntingensi kepada k-efisien k-ntingensi maksimum/ maka makin besar kekuatan hubungan antara kedua fakt-r/ 7ang rumusn7a adalah A m 1 m C maks
= / dengan m 9 harga minimum antara ban7ak baris dan ban7ak k-l-m. 4ika dihitung/ nilai Cmaks 9 '/0'0 5Sugi7-n-/ &''.6. ari hasil analisis diper-leh nilai k-efisien k-ntingensi sebesar '/+(#. nilai ini :ukup dekat dengan '/0'0 dan berada pada rentang '/+ dan '/.33. engan demikian dapat dikatakan bah*a kekuatan hubungan antara BBLR dengan kejadian asfiksia adalah sedang 5$rikunt-/ 13306 4.!. Pe&'a(asan 8ubungan BBLR dengan kejadian asfiksia di ruang VK C1 Kebidanan RSU r. !. "unus Bengkulu. +. Berdasarkan tabel +.2. didapatkan bah*a dari #( kelahiran BBLR terdapat 2# 5+1/316 asfiksia berat/ 10 513/#16 asfiksia sedang dan 22 52#/+16 asfiksia ringan atau tidak terjadi asfiksia. Sedangkan didapatkan dari 2&3 kelahiran ba7i 7ang mengalami BBLR terdapat 1' 52/'16 asfiksia berat/ 2# 511/(16 asfiksia sedang dan  5#./+16 asfiksia ringan. ari hasil di atas diketahui bah*a .2 5(1/016 mengalami asfiksia baik berat maupun sedang. !eningkatn7a kejadian asfiksia pada ba7i kemungkinan disebabkan -leh adan7a gangguan aliran pada tali pusat/ turunn7a tekanan darah dapat mendadak/ hipertensi pada kehamilan dan adan7a gangguan pertukaran nutrisi % B& 5!anuaba/ 133#6. $sfiksia dapat beresik- lebih buruk bila tidak dilakukan penanganan ba7i tidak dilakukan se:ara sempurna. Tindakan 7ang akan dikerjakan pada ba7i bertujuan mempertahankan kelangsungan hidupn7a dan membatasi gejala;gejala lanjut 7ang mungkin timbul 58anifa/ 133&6. Tujuan melakukan tindakan terhadap ba7i asfiksia adalah melan:arkan kelangsungan pernafasan ba7i 7ang sebagian besar terjadi pada *aktu persalinan 5!anuaba/ 133#6. 8asil penelitian menunjukkan adan7a kesamaan te-ri 7ang dikemukakan -leh Klaus dan ,unar-ff 5133#6 bah*a pada BBLR akan beresik- terjadin7a asfiksia. 8al ini merupakan masalah sulit terutama bila terjadi kehilangan aut-gulasi aliran darah serebral. BBLR juga kurang tahan terhadap persalinan dan kelahiran dan lebih sedikit kemungkinan mengalami masa transisi ne-natal n-rmal. Berdasarkan pada usia kematangan ne-natus/ diaplikasikan dengan +( sungguh;sungguh karena aktiCitas reflek dan t-nus -t-t kurang berkembang dengan baik. Kejadian asfiksia pada BBLR ini kemungkinan dapat dikurangi dengan :ara 7aitu menganjurkan pada ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan antenatal se:ara rutin dan teratur pada petugas kesehatan. Tujuan dari pemeriksaan antenatal ini 7aitu dapat memantau dan mendeteksi k-mplikasi;k-mplikasi -bstetrik 7ang ada. Selain itu dianjurkan pada ibu untuk mengk-nsumsi giDi sesuai dengan kebutuhan/ anjurkan lebih ban7ak istirahat dan tidak melaksanakan asfiksia berat 7ang dapat membaha7akan kesehatan fisik ibu sehingga masa hamil dapat dilalui dengan baik. Kehamilan merupakan resik-/ namun resik- ini dapat di atasi apabila ibu hamil mau bekerja sama dengan petugas kesehatan. ari hasil peng-lahan data analisis symmetric measures didapat nilai '/+(#. Sehingga dapat dikatakan bah*a kekuatan hubungan antara BBLR dengan kejadian asfiksia sangat signifikan sedang. engan kata lain hubungan BBLR dengan kejadian asfiksia sangat signifikan dengan hubungan sedang/ hal ini dikarenakan ada fakt-r;fakt-r lain 7ang men7ebabkan BBLR mengalami asfiksia 7aitu hipertensi pada kehamilan/ pendarahan antepartum/ t-ksemia graCidarum 5S7ahlan/ 13306 +0 BAB V )ESIMPULAN DAN SARAN *.1. )esi&+ulan Berdasarkan hasil penelitian 7ang telah dilakukan di ruang VK C1 Kebidanan RSU r. !. "unus Bengkulu dapat disimpulkan A 1. Sebagian besar 503/216 resp-nden tidak mengalami BBLR/ dan sebagian lagi 5&'/016 resp-nden mengalami BBLR. &. Sebagian besar 50./016 resp-nden mengalami asfiksia ringan/ asfiksia sedang 512/216 dan sebagian lagi 511/116 mengalami asfiksia berat. 2. $da hubungan 7ang sangat signifikan 7ang :ukup kuat antara BBLR dengan .kejadian asfiksia di RSU r. !. "unus Bengkulu selama tahun &''. dengan kateg-ri hubungan sedang. *.!. Saran 1. Bagi Pela7anan Kesehatan iharapkan petugas kesehatan khususn7a petugas kebidanan dan pera*at; pera*at agar dapat memberikan inf-rmasi melalui pera*atan pada ibu hamil tentang pentingn7a pemeriksaan antenatal se:ara teratur selama hamil. &. Bagi Ebu 8amil ianjurkan pada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilann7a se:ara teratur ke petugas kesehatan/ agar dapat dilakukan pemantauan se:ara dini terhadap k-mplikasi -bstetrik 7ang ada. +# 2. Bagi Peneliti Lain $gar dapat meneliti masalah ini lebih lanjut dengan melihat hubungan antara BBLR dengan kejadian asfiksia. +3 DAFTAR PUSTA)A $rikunt- Suharsimi/ 513306/ Prosedur Penelitian, 4akarta A PT. Rineka Cipta. B-bak/ Erene !/ 4ansen !argaret / 5&'''6/ Perawatan Maternitas dan Ginekologi, Bandung A "E$;PKP. epkes RE/ 5133(6/ Hiptermia dan Resusitasi Bayi, 4akarta. -enges/ !arl7nn F/ 5&''16. Rencana Perawatan Maternal / Bayi/ 4akarta/ F)C. )arr7 8amblet-n/ 5133.6/ Manual Ilmu Kesehatan Anak di Rumah akit, 4akarta A Binarupa $ksara. 8asan/ R./ $latas/ 8./ 513#.6/ Ilmu Kesehatan Anak, 4akarta A ,KUE. GGGGGGG 5133#6/ Ilmu Kesehatan Anak, 4akarta A Enf-media. !anuaba/ Eda Bagus )de/ 5133#6/ Ilmu Ke!idanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana, 4akarta/ F)C. !-:htar R./ 5133#6/ inopsis "!stetri #isiologi dan Patologi, 4akarta A F)C. Saifudin $B/ $.B/ 5&''16/ Buku Acuan $asional Pelayanan Kesehatan Maternal dan $eonatal, 4akarta A 4@PKK@;PB)E. S7ahlan/ 5133&6/ Asuhan Kesehatan Anak %alam Kontek Keluarga, 4akarta A Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan/ epartemen Kesehatan RE. Sugi7ana/ 5&''.6/ tatistika &ntuk Penelitian, Bandung A CV. $lfabeta. Hikn-sastr-/ 8anifa/ 5133&6/ Ilmu Ke!idanan, 4akarta A "a7asan Bina Pustaka Sar*-n- Pra*ir-hardj-. Hisnu*ardani/ S/ 5&''16/ Masalah Perawatan BB'R Pennasia ( %alam Materi 'atihan Perawatan Metode Kangguru, 4akarta. .' Lampiran 1' BI,DATA PENELITI @ama A @ur $ini Tempat%Tgl. Lahir A !argasakti/ 1+ ,ebruari 13#2 $gama A Eslam Status Perka*inan A Belum !enikah 4umlah Saudara A 0 5Tujuh6 Bersaudara $lamat A 4l. Bumi $7u Ra7a RT. 1. RH. '2 Kelurahan Bumi $7u Ke:amatan Selebar K-ta Bengkulu Ri*a7at Pendidikan A 1. S @egeri && !argasakti Tamat Tahun 133( &. SLTP@ 1 Padang 4a7a Tamat Tahun 1333 2. S!UK Sint Car-lus Bengkulu Tamat Tahun &''& .1