Disusun oleh : Deince Dianna Dina Saptiana Janitha Bunga Chistiani Rafiudin 1. PENGKAJIAN MRS : 09 Mei 2011 Jam : 18.00 WIB No Ruangan : 5 Pengkajian tanggal : 10 Mei 2011 Jam : 16.00 WIB A.Identitas Pasien Nama pasien : Ny. S Jenis kelamin : Perempuan Umur : 23 Tahun Alamat : Ds.Waru kulon pucuk Agama : islam Pekerjaa : Swasta Suku bangsa : Jawa Diagnosa medic : Gastroenteritis
Yang bertanggung jawab Nama : Tn. F Pekerjaan : Swasta Alamat : Ds. Waru Kulon Pucuk Agama : Islam Pendidikan : SMP Hub. Dengan pasien : Ayah
B. Riwayat Kesehatan I. Keluhan Utama Saat MRS : Demam, diare, disertai muntah Saat pengkajian : Klien mengatakan bahwa badannya terasa lemas, demam, disertai muntah. II. Riwayat Penyakit Sekarang Ibu mengatakatan badannya panas 2 hari yang lalu, BAB 5x/hari warna kuning kehijauan bercampur lendir, dan disertai dengan muntah 2x/hari, lalu dibawa ke Balai Pengobatan AS SYIFA Desa Waru Kulon Pucuk Lamongan.
III. Riwayat Penyakit Dahulu Ibu mengatakan bahwa dahulu pernah sakit Diare 8x/hari tiap 1-2 jam sekali warna kuning, disertai muntah, badan panas dan tidak mau makan. IV. Riwayat Penyakit Keluarga Ibu mengatakan dalam anggota keluarga ada yang perna mengalami sakit diare seperti yang di alami klien. V. Riwayat Sosial Ibu mengatakan bahwa tinggal di lingkungan yang berdebu dan padat penduduknya dan ingin sekali cepat sembuh dan pulang kerumah.
C. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum : klien lemah, panas, muntah dan diare Kesadaran : composmentis TTV : Tensi 80/50 mmHg, Nadi 112x/mnt, suhu 39 0 C,RR 22x/mnt
Pemeriksaan Head to toe a. Kepala : Bentuk kepala bulat, warna rambut hitam, tidak ada benjolan,kulit kepala bersih. b. Mata : Simetris, tidak ada sekret, konjungtiva merah muda, sklera putih, mata cowong. c. Mulut : Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis, lidah bersih. d. Hidung : Simetris, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada polip. e. Telinga : Simetris, tidak ada benjolan, lubang telinga bersih, tidak ad serumen. f. Leher : Tidak ada pembesaran kenjar tyroid, limphe, tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada kaku kuduk.
g. Dada Inspeksi : dada simetris, bentuk bulat datar, pergerakan dinding dada simetris, tidak ada retraksi otot bantu pernapasan. Palpasi : Tidak ada benjolan mencurigakan Perkusi : paru-paru sonor, jantung dullnes Auskultasi : Irama nafas teratur, suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan. h. Perut Inspeksi : simetris Auskultasi : Peristaltik meningkat 40x/mnt Palpasi : Turgor kulit tidak langsung kembali dalam 1 detik Perkusi : Hipertimpan,perut kembung i. Punggung : Tidak ada kelainan tulang belakang (kyfosis, lordosis, skoliosis) tidak ada nyeri gerak. j. Genetalia : jenis kelamin perempuan, tidak odem, tidak ada kelainan, kulit perineal kemerahan k. Anus : Tidak ada benjolan mencurigakan,kulit daerah anus kemerahan. l. Ekstremitas : Lengan kiri terpasang infus, kedua kaki bergerak bebas, tidak ada oedema.
D. Pengkajian Fungsional Gordon 1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan Keluarga mengatakan kesehatan merupakan hal yang penting, jika ada keluarga yang sakit maka akan segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat. 2. Pola nutrisi dan metabolik Makan : Ny. S tidak nafsu makan, makan hanya 3 sendok, tapi sebelum sakit diare mau menghabiskan 1 porsi makan. Minum : Ny. S minumnya tidak terlalu banyak. 3. Pola Eliminasi BAK :5x/hari BAB :5x/hari warna kuning kehijauan bercampur lendir 4. Pola aktifitas dan latihan Pasien merasa lemah dan mengeluh kesakitan 5. Pola istirahat tidur Pasien sering mengeluh tentang sulit untuk tidur 6. Pola persepsi sensoris dan kognitif Pasien sudah mengenal dengan orang-orang di sekilingnya 7. Pola hubungan dengan orang lain Pasien sudah saling mengenal orang-orang disekitarnya 8. Pola reproduksi / seksual Klien berjenis kelamin perempuan, tidak mengalami gangguan genetalia 9. Pola persepsi diri dan konsep diri Klien ingin sembuh dengan cepat 10. Pola mekanisme koping Jika pasien tidak enak badan, maka akan mengeluh kesakitan 11. Pola nilai kepercayaan / keyakinan Keluarga semua beragama islam, keluarga yakin semuanya sudah diatur oleh Allah SWT.
Pemeriksaa Serologi/ Imunologi Jenis pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal Tes widal
-O - (Negatif) Negatif -H 1/80 Negatif -PA - (Negatif) Negatif -PB -(Negatif) Negatif Therapy : 1. Infus RL 15 tpm (750 cc) : Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. 2. Injeksi Novalgin 3x1 amp (metampiron 500 mg/ml) : Golongan Analgesik 3. Injeksi Ulsikur 3x1 amp (simetidina 200mg/ 2ml) : Antasida dan Ulkus 4. Injeksi Cefotaxime 3x1 amp (sefotaksim 500mg/ml) : Antibiotik. 2. ANALISA DATA Nama pasien : Ny. S No. Ruangan : 5 Umur : 23 tahun
Data Masalah keperawatan Etiologi DS : klien mengatan berak kuning kehijauan bercampur lendir DO : Turgor kulit menurun, mulut kering, malas makan Gangguan keseimbangan cairan Output yang berlebihan DS : Pasien mengatakan bahwa mengalami perut kembung DO : setelah dilakukan perkusi diketahui klien distensi, klien tampak menahan kesakitan. Peristaltik : 40x/ menit Skala nyeri : P : sebelum dan sesudah BAB Q : nyeri seperti teremas R : pada regio epigastrium S : skala nyeri 5 T : sering Gangguan rasa nyaman (nyeri) Hiperperistaltik DS : klien mengatakan bahwa klien BAB berkali-kali DO :klien tampak lemas, mata cowong.
Gangguan pola eliminasi BAB Infeksi bakteri 3. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Gangguan keseimbangan cairan b/d output yang berlebihan 2. Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) b/d hiperperistaltik 3. Gangguan eliminasi BAB : diare b/d infeksi bakteri
4. INTERVENSI No. Dx Tujuan dan KH Intervensi Rasional 1 Setelah Dilakukan Tindakan Keperawatan 2x24 Jam dengan Tujuan : volume cairan dan elektrolit dalam tubuh seimbang (kurangnya cairan dan elektrolit terpenuhi) Dengan KH : - Turgor kulit cepat kembali. - Mata kembali normal - Membran mukosa basah - Intake output seimbang
1. pantau tanda kekurangan cairan 2. observasi/catat hasil intake output cairan 3. anjurkan klien untuk banyak minum 4. jelaskan pada ibu tanda kekurangan cairan 5. berikan terapi sesuai advis : - Infus RL 15 tpm 1. Menentukan intervensi selanjutnya 2. Mengetahui keseimbangan cairan 3. Mengurangi kehilangan cairan 4. Meningkatk an partisipasi dalam perawatan 5. mengganti cairan yang keluar dan mengatasi diare 2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam dengan Tujuan : rasa nyaman terpenuhi,klien terbebas dari distensi abdomen dengan KH : - Klien tidak menyeringai kesakitan. - Klien mengungkapkan verbal (-) - Wajah rileks - Skala nyeri 0-3 1. Teliti keluhan nyeri, cacat intensitasnya (dengan skala0- 10). 2. Anjurkan klien untuk menghindari allergen 3. Lakukan kompres hangat pada daerah perut 1. Identifikasi karakteristik nyeri & factor yang berhubungan merupakan suatu hal yang amat penting untuk memilih intervensi yang cocok & untuk mengevaluasi ke efektifan dari terapi yang diberikan. 4. Kolaborasi -Berikan obat sesuai indikasi -Steroid oral, IV, & inhalasi -Analgesik : injeksi novalgin 3x1 amp (500mg/ml) -Antasida dan ulkus : injeksi ulsikur 3x1 amp (200mg/ 2ml)
2. Mengurangi bertambah beratnya penyakit. 3. Dengan kompres hangat, distensi abdomen akan mengalami relaksasi, pada kasus peradangan akut/peritonitis akan menyebabkan penyebaran infeksi. 4. Kortikosteroid untuk mencegah reaksi alergi. 5. Analgesik untuk mengurangi nyeri.
3 Setelah Dilakukan Tindakan Keperawatan 2x24 Jam dengan Tujuan : Konsistensi BAB lembek, frekwensi 1 kali perhari dengan KH : - Tanda vital dalam batas normal (N: 120- 60 x/mnt, S; 36-37,50 c, RR : < 40 x/mnt ) - Leukosit : 4000 11.000 - Hitung jenis leukosit : 1-3/2-6/50- 70/20-80/2-8 1. Mengobservasi TTV 2. Jelaskan pada pasiententang penyebab daridiare nya 3. Pantau leukosit setiap hari 4. Kaji pola eliminasi klien setiap hari 5. Kolaborasi - Konsul ahli gizi untuk memberikan diet sesuai kebutuhan klien. - Antibiotik: cefotaxime 3x1 amp (500mg/ml) 1. kehilangan cairan yang aktif secar terus menerus akan mempengaruhi TTV 2 Klien dapat mengetahui penyebab dari diarenya. 3 Berguna untuk mengetahui penyembuhan infeksi 4 Untuk mengetahui konsistensi dan frekuensi BAB 5 Metode makan dan kebutuhan kalori didasarkan pada kebutuhan. 5. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN TGL/ JAM NO. Dx IMPLEMENTASI RESPON PS TTD Selasa, 10/5 11 16.00
1,2,3
o Mengkaji keluhan pasien oMengobservasi TTV setiap 8 jam
DS : Klien mengatakan bahwa BAB berkali- kali, muntah, dan perut kembung. DO : Turgor kulit menurun,mulut kering, mata cowong, dan menahan kesakitan TD = 80/50 mmHg, S = 39 0 C, N= 112, tampak lemah ,RR 22x/mnt
DS : klien mengatakan akan minum yang banyak DO :Turgor kulit berkurang, mukosa mulut kering,disertai muntah.
DS : expesi wajah klien sedikit rileks DO : keluarga kooperatif,dan akan memberikan banyak minum agar klien tidak dehidrasi
DS : - DO : Ny. S keluarga kooperatif
Rabu11/5/11 06.30
07.30
11.30 1,3
2,3
1,2 - Menganjurkan klien untuk istirahat dan melakukan kompres hangat pada daerah perut - Mengobservasi TTV - Mengganti infus RL 15 tpm -Mengkaji pola eliminasi klien Memberikan obat: Injeksi Novalgin 1 amp Injeksi Ulsikur 1 amp Injeksi Cefotaxime 1 amp
Observasi/catat hasil intake output cairan Menganjurkan makan dalam porsi sedikit tapi sering.
DS : - DO : TD = 100/70, S = 38 0 , N = 100x/mnt, RR = 20x/mnt
DS : - DO : Keluarga kooperatif
DS : Klien mengatakan akan makan dalam porsi kecil tapi sering. DO : Keluarga kooperatif
14.00 3,2 - Menyuruh pasien banyak minum agar tidak dehidrasi - Jelaskan pada keluarga tanda-tanda kekurangan cairan
DS : pasien mengatakan akan minum sesering mungkin DO : Ny. S keluarga kooperatif
5. EVALUASI No. Dx Hari/tgl Catatan Perkembangan TTD 1
2 Selasa 10/5/2011
S : Kien mengatakan bahwa masih merasa lemas O : - Klien masih tampak lemas - Aktifitas klien masih dibantu keluarganya A : Masalah belum teratasi P : Intervensi 1-4 dilanjutkan
S : Klien mengatakan bahwa perutnya masih tersa sakit O : - Kien tampak menyeringai kesaklitan - Klien terus memegangi perutnya - Skala nyeri 3 A : Masalah belum teratasi P : Intervensi 1,3,4,5 dan 6 dilanjutkan
3 S : klien mengatakan bahwa klien BAB berkali-kali,sudah mulai berkurang 2x/hari, masih merasa mual tapi tidak sampai muntah. O : - klien BAB 2x/hari - Turgor kulit kembali < 1 detik - Mata tidak cowong - Klien merasa mual sehingga tidak menghabiskan porsi makannya - Klien tidak muntah A : Masalah gangguan pola eliminasi BAB teratasi sebagian P : Pertahankan intervensi 1- 4 dilanjutkan - Kaji intak output cairan setiap 8 jam - Pantau tanda-tanda dehidrasi
1
2 Rabu 11/5/2011
S : Klien mengatakan bahwa merasa lebih sehat O : - Klien tampak lebih sehat - Klien lebih mandiri dalam melakukan aktifitasnya - Turgor kulit < 1 detik kembali - Mata tidak cowong - Mukosa mulut tidak kering A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan
S : Kien mengatakan bahwa sakit perutnya sedikit berkurang O : Klien menyeringai menahan sakit, skala nyeri 2 A : Masalah tertasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan
3
S : Klien mengatakan bahwa BAB sudah lembek 1-2/harimual sudah berkurang, tidak muntah lagi. O : - Klien BAB 1-2x/hari, konsistensi sedikit lunak - Klien menghabiskan makanannya - Klien tidak muntah - Turgor kulit kembali < 1 detik - Mata tidak cowong - Mukosa mulut tidak kering - Klien minum 1000cc/hari A : Masalah teratasi sebagaian P : Intervensi 1-4 dilanjutkan
1.
2. Kamis 12/5/2011 S: Klien mengatakan bahwa perutnya sudah tidak sakit O : - Skala nyeri 0 - Klien tidak menyeringai kesakitan A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan S : Klien mengatakan bahwa sudah tidak merasa mual dan muntah, konsistensi BAB lunak. O : - Klien BAB dengan konsistensi lunak - Klien tidak merasa mual dan muntah - Klien menghabiskan porsi makannya dan minum kurang lebih 1500cc/hari - Jumlah leukosit normal A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan