Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
USERTRAINING
HANDBOOK
ASSETMANAGEMENTUSINGMXES
PT.PEMBANGKITJAWABALI
4/20/2009
TC-1
Daftar Isi
Chapter 1:
1.1.
Overview .................................................................................................................... 2
1.2.
1.3.
1.4.
Chapter 2:
2.1.
2.1.1.
2.2.
2.3.
2.3.1.
Chapter 3:
3.1.
3.2.
3.3.
3.3.1.
3.3.2.
Chapter 4:
4.1.
4.1.1.
4.1.2.
4.2.
4.2.1.
4.2.2.
4.2.3.
Chapter 5:
5.1.
5.2.
5.2.1.
5.2.2.
5.3.
5.3.1.
TC-2
5.3.2.
5.3.3.
5.3.4.
5.3.5.
5.3.6.
5.3.7.
Chapter 6:
6.1.
6.2.
Chapter 7:
7.1.
7.2.
7.3.
7.3.1.
7.3.2.
Asset Module
1.1. Overview
Aplikasi Maximo mengelola assets dari pengadaa hingga disposalnya dari awal hingga
akhir siklus aset. Kita dapat melakukan penjejakan (tracking) asset pada lokasi sementara
atau bahkan saat transit antar lokasi. Modul asset berisi aplikasi yang dirancang untuk
mengelola asset dan lokasi yang dimiliki dan disewa perusahaan.
Function
Membuat dan melakukan penomoran asset dengan melakukan pengisian
informasi seperti nomor asset, parent, lokasi, vendor, status up/down,
pengelolaan costs dari asset
Condition
Monitoring
Failure Codes
Locations
Meters
Meter Groups
Membuat grup meter yang diaplikasikan pada asset atau lokasi pada waktu
yang sama.
Modul Asset digunakan untuk mengelola dan menjaga informasi seperti peralatan, mesin atau
teknologi yang dimiliki atau disewa oleh perusahaan. Aplikasi Location digunakan untuk
mengelola dan memantain informasi lokasi fisik suatu equipment, mesin, atau teknologi
berada.
Ada suatu kesamaan data-data antara asset dan location. Sebagai contoh kita dapat
mendefinisikan informasi failure code dan safety baik dalam asset maupun location, dan
menghubungkan meters dengan dua hal tersebut. Tetapi masing-masing aplikasi
juga
mempunyai fitur-fitur yang dirancang untuk modul manajemen asset atau manajemen
fasilitas.
Failure code memungkinkan kita untuk memperoleh data mengenai penyebab asset atau
location gagal beroperasi, dan juga data yang kemungkinan yang menyebabkan kegagalan
tersebut.
Dalam rangka memonitor perfomansi asset dan location, kita mendefinisikan measurement
poin pada aplikasi Condition Monitoring dan meter dalam aplikasi Meter. Measurement
poin dan meter dapat digunakan secara bersama atau terpisah tergantung atas kebutuhan
bisnis.Meter groups diaplikasikan untuk menyederhanakan multiple meter pada asset dan
location.
mudah
dilokasikan menggunakan
Classifications.
Daftar asset dan item konsisten dengan data yang disediakan vendor.
location,
Maximo mengkopikan Classification dan atribut pada menu Specifications dari asset atau
location.
Action
Pada menu Adminitration sorot sub menu Classification kemudian klik sub menu
tersebut, setelah itu ikon New Row
Step
3
Action
Kemudian masukkan informasi berikut:
-
Generate Description (Y/N), jika diisi (Y), maka deskripsi yang terdapat di
modul-modul yang dipilih akah ter-overwrite secara otomatis oleh isian
klasifikasi.
2-1
2.1. Overview
Data meter pada Maximo adalah identifier virtual yang digunakan untuk menyimpan datadata pengukuran. Kita menghubungkan data meter
menyimpan data-data pengukuran, sebagai contoh run hours, temperature, or pressure, yang
dipakai untuk track asset dan performansi location. Kita menggunakan aplikasi Meters untuk
menambah (add), melihat(view), memodifikasi(modify), dan menghapus (delete) data meter.
Perbandingan kinerja efficiensi antara asset sejenis yang mempunyai pola operasi
sejenis.
pembangkitan energi.
Pada saat kita menggunakan aplikasi meter untuk mendefinisikan data meter, kita dapat
mendefinisikan berbagai tipe meter, unit pengukuran (Unit Of Measure - UOM), dan tipe dari
data pembacaan (delta atau actual) pengukuran tersebut direkam. Rekaman (record) meter
dapat dikorelasikan dengan assets, item-item inventory, dan location, dan dapat digunakan
untuk mengendalikan condition monitoring dan preventive maintenance. Meters dapat
diaplikasikan sendiri, atau parsial dari meter group.
Gauge Meters ini digunakan pada saat pembacaannya bersifat fluktuasi , sebagai
contoh gauge tekanan, temperature, arus, dll. Meter ini dipakai untuk mengukur
temperatur, tekanan, noice level, oil levels, dan pembacaan lain yang bersifat fluktuasi.
2-2
Sedangkan Reading Type, hanya valid untuk pilihan meter type CONTINUOUS adalah
sebagai berikut:
Actual menunjukkan bahwa data meter yang diisi merupakan nilai actual saat
dilakukan pengukuran
Delta menunjukkan bahwa data meter yang diisi merupakan selisih dengan data
meter sebelumnya.
Action
Klik aplikasi Meters application di dalam menu Asset kemudian klik ikon New Row
inisialnya.
3
Simpan datanya.
2-3
Assets
Condition Monitoring
Item Master
Locations
Master PM
Meter Group
Preventive Maintenance
3-1
3.1. Overview
Meter group adalah dua atau lebih meter digunakan bersama pada tipe dari asset atau
location yang sejenis. Kita menggunakan aplikasi Meter Groups untuk membuat grup dari
meter yang digunakan bersama. Sebagai contoh semua kendaraan pada alat transportasi kita
menggunakan meters untuk merekam mileage, usage, fuel, and oil consumption. Daripada itu
kita mendefinisikan meter-meter tersebut untuk setiap asset yang sejenis, maka kita dapat
mempergunakan Meter Group.
Meter Group dapat juga dihubungkan dengan rotating item pada aplikasi Item Master untuk
mencatat meter yang biasanya terhubung dengan rotating item.
Kita menggunakan aplikasi Meter Groups untuk membuat grup dari dua atau lebih meter.
Kita tidak dapat mendaftarkan individual meter yang sama ke dalam grup lebih dari satu kali.
Jika ada kebutuhan untuk membuat lebih dari satu kali pada tipe meter yang sama kita
membutuhkan duplikasi meter dengan nama yang berbeda. Sebagai contoh , jika meter group
membutuhkan 3 temperatur gauge, kita akan menciptakan 3 meter yang diukur tersebut
temperatur, TEMP1, TEMP2, and TEMP3, dapat dibuat meter group dengan 3 temperatur
gauges.
Dibawah ini contoh membuat meter group, dengan asumsi data meter sudah tersedia terlebih
dahulu.
Step
Action
Contoh : Masukkan MG1XXX pada field Meter Group , dengan XXX adalah
nama inisialnya.
3
Masukkan MG1 Meter Group by XXX pada field Description , dengan XXX
adalah namanya.
3-2
Masukkan METER1XXX pada field Meter (telah dibuat pada chapter 2).
Simpan.
Menghapus meter dari group , klik tombol Mark Row for Delete pada table window,
kemudian klik tombol save
4-1
4.1. Overview
Location secara umum didefinisikan sebagai suatu tempat dimana asset itu dioperasikan,
disimpan (stored) atau diperbaiki (repair). Umumnya locations didefiniskan dengan tujuan
untuk melakukan penjejakan (tracking) asset, tetapi dapat juga dipergunakan untuk
meregistrasi lokasi atau facilities lain yang akan menjadi obyek maintenance mempergunakan
Maximo.
Kita dapat menggunakan aplikasi Locations untuk membuat repair locations, courier
locations, salvage locations, vendor locations, dan labor locations.
4-2
UBP (Locations)
UNIT (Locations)
SYSTEM (Locations)
EQUIPMENT(Asset)
COMPONENT (Asset)
Sektor B
Sektor A
SEKTOR (Locations)
PLTU # 1
System 1
Sektor C
PLTU # 2
System 2
System 3
Eqpmt 1
Eqpmt 2
Eqpmt 3
Comp 1
Comp 2
Comp 3
Eqpmt 4
Struktur untuk UBP, Sektor, Unit dan System akan didaftarkan di Locations, sedangakan
Equipment dan Component akan didaftarkan di modul Asset.
Courier Courier location. Ini adalah inventory location, digunakan untuk menandai
individu yang bertanggung jawab atas item inventory ketika terjadi perpindahan dari
satu inventory location kepada yang lainnya.
Labor Labor location. Ini adalah inventory location, digunakan ketika inventory
dikeluarkan pada tenaga kerja sebagai contoh mobile repair worker.
Operating Operating location. Ini adalah asset location, digunakan untuk menandai
location di mana assets ditempatkan atau equipment dioperasikan
Repair Repair location. Ini adalah asset location, digunakan untuk menandai
location di mana assets are diperbaiki atau refurbished.
Salvage Salvage location. Ini adalah asset location, digunakan untuk menandai
location yang untuk asset yang akan dihapus atau decommissioned assets.
4-3
Vendor Vendor location. Ini adalah inventory location, digunakan untuk menandai
sumber (source) dari items, material, dan rotating assets, dan mungkin untuk
menandai location dari asset yang dikembalikan ke vendor untuk perbaikan atau
refurbishment.
Site Istilah ini dipakai untuk mendefinisikan work location pada Maximo, seperti
plant atau fasilitas. Site merupakan hanya terhubung pada satu Organization, tetapi
satu organisasi dapat mempunyai lebih dari satu site. Untuk informasi tambahan
mengenai sites, Lihat level multisite.
System Group dari locations, ditata menjadi hirarki atau network berhubungan.
System hirarki dapat mendefinisikan hubungan location dengan plant, plant site yang
merupakan parent dari plant gedung, yang merupakan parent dari plant building yang
adalah parent dari sublocation yang ada pada area building. Sistem network dapat
mendefinisikan hubungan location dengan sistem pipa atau
beberapa location merupakan umpan balik dari lainnya.
4-4
Action
Masukkan LOCATIONXXX pada field Meter , dengan XXX adalah nama inisialnya
Masukkan Test Location by XXX pada field Description , dengan XXX nama inisialnya .
Operating
4-5
Simpan
Membangun satu atau lebih system memungkinkan kita dapat membuat model logical dari
location pada site dengan menentukan parent location dan/atau child location. Location dapat
ditempatkan dalam satu atau lebih sistem. Sistem primer memungkinkan membagi gedung
menjadi lantai, lantai menjadi ruangan. Pada contoh ini sebuah kantor mungkin terkait sistem
primer, heating sistem, dan electrical system.
Kita dapat menambahkan data location tanpa mengorganisasi location ke dalam sistem.
Bagaimanapun, mengorganisasi locations ke dalam sistem dapat membantu kita mengelola
maintenance work menjadi lebih efektif dengan cara kita memandang work order mempunyai
pengaruh terhadap asset, location ataupun sistem melampaui asset spesifik atau location dari
suatu pekerjaan dilakukan.
Dengan cara location diorganisasi menjadi sistem, kita dapat menentukan location secara
cepat dengan menggunakan drilldown dan mengidentifikasi asset pada location itu.
4-6
Umumnya, pertama kali membuat sistem primer untuk masing-masing site. Jika asset berada
pada location-location berbeda adalah bagian dari hirarki asset, location-location tersebut
harus ada dalam sistem primer. Mengorganiasi semua operating location kedalam satu sistem
primer yang lengkap menjadi dasar yang kokoh agar dapat menggunakan location dan sistem.
ancestor(nenek moyang) dari semua location yang ada pada sistem. Kita dapat
menyebutnya sistem primer, Main, Plant, atau apapun yang cocok pada site.
Step
Action
Buka menu aplikasi Locations dan pilih LOCATIONXXX (sebelumnya location telah
dibuat pada section 4.2).
Buka menu Select Action dan pilih menu Associate Systems with Location.
4-7
Step
Action
4-8
Action
Buka aplikasi Locations dan pilih LOCATIONXXX (telah dibuat sebelumnya pada section
4.2.2).
4-9
Step
Action
5.1. Overview
Aplikasi asset dapat digunakan untuk mengidentifikassi asset yang bisa dirawat dengan
Nomor Equipment atau Referensi.Semua kebutuhan untuk mempersiapkan registrasi adalah
didefinisikan oleh pemakai dan ditentukan disite, didalamnya terkandung infomasi seperti
asset number dan informasi yang berhubungan seperti parent, location, vendor, up/down
status dan maintenance costs
Kita menggunakan tab aplikasi Asset untuk membangun hierarki, pengaturan bangunan,
departemen, asset dan subassemblies. Hirarki asset menyediakan cara mudah untuk me-roll
up maintenance cost karena itu kita dapat mengecek biaya akumulasi pada setiap level dan
setiap waktu. Memudahkan juga untuk menemukan nomor asset tertentu (particular asset
number).
Asset bisa berupa rotasi asset (rotating asset) atau non rotasi asset. Rotating asset adalah
asset yang dapat ditukar pakai seperti motor, pompa atau , fire extinguishers, atau monitor PC.
Rotating asset mempunyai nomor asset unik, dan nomor item inventori. Dengan nomor item
inventori kita dapat melacak asset seperti group yang mereka bisa dipindahkan ke dalam dan
keluar dari inventori dan tipe lain dari location, sedangkan nomor asset berguna untuk
melacak individu dari asset ketika berpindah dari satu location ke lainnya dan dari satu site ke
site lainnya.
Sebagai contoh, Perusaan mungkin mempunyai empat pompa sentrifugal identik
(pembuataannya sama, model sama) karena itu ke-4 pompa akan mempunyai nomor item
sama. Untuk melacak penggunaan, repair, dan location masing-masing pompa, masingmasing pompa mempunyai nomor item dan nomor asset yang unik.
Production
Secara hierarki aset dibawah Productive Unit, dapat dibebani biaya dan Work
Order.
Component/ Sub-assembly
5-2
Facilities
Secara hierarki aset dibawah Productive Unit, dapat dibebani biaya dan Work
Order.
Fleet
Equipment/Aset yang terkait dengan transportasi. Dapat berpindah-pindah dan
bekerja secara independent, misalnya: Buldozer, Dump Truck, Stacker &
Reclaimer, dll
IT
Aset yang terkait dengan teknologi informasi contohnya: Laptop, switch, printer,
dll.
Not Ready
Mengindikasikan bahwa equipment/aset tersebut belum siap dioperasikan/ to
repaired/ being repaired.
Operating
Equipment/Aset yang berstatus Operating mengindikasikan bahwa aset tersebut
sedang operasi, dapat dikenai biaya, dibebankan Work Order dan kegiatan operasi
dan pemeliharaan lainnya.
Stand by
Mengindikasikan bahwa equipment/aset tersebut saat ini tidak beroperasi namun
siap untuk operasi jika diperlukan.
Decommission/ Dispose
Merupakan status dimana aset tersebut sudah write off/disposal.
5-3
Action
Masukkan nama asset pada field Asset. Struktur penomoran untuk level Equipment,
Contoh : ASSETXXX pada field Asset , dengan XXX adalah nama inisial.
3
5-4
Step
7
Action
Simpan.
Di bawah ini contoh pembuatan asset baru menggunakan rotating item. Pertama, kita harus
membuat rotating item. Di bawah ini langkah membuat rotating item
Step
Action
Contoh : masukkan ITEMXXX pada field Item , dengan XXX adalah nama inisial
3
Simpan
5-5
Di bawah ini contoh membuat asset baru menggunakan rotating item yang telah dibuat
sebelumnya:
Step
Action
Contoh : masukkan ASSETRIXXX pada field Asset, dengan XXX adalah nama inisial.
3
5-6
Action
Buka aplikasi Assets dan pilih ASSETXXX (telah dibuat sebelumnya pada section
5.2.1).
Pada tab Meters, di bawah tabel windows Meters, klik button New Row
nilai.
Contoh : Pressure pada field Meter.
4
Jika tipe meter continuous dipilih, pilih nilai untuk field berikut ini:
Average Calculation Method: pilih satu dari option berikut ini :
-
diaplikasikan pada asset saat ifor the parent asset's readings to apply to the
current asset), Location (for the location's readings to apply ini), atau tidak .
Contoh masukkan ALL pada field Average Calculation Method , DELTA pada
field Reading Type dan ASSET pada fields Accept Rolldown From
Catatan:
-
5-7
Jika Average Calculation Method adalah Static, kita harus memasukkan nilai
pada field the Average Units/Day.
Simpan.
Action
Buka aplikasi Assets dan pilih data asset yang dimasukkan ke meter readings
5-8
Pada field New Reading, masukkan reading baru atau klik Detail Menu
untuk memilih
Di field New Reading Date, masukkan tanggal atau klik Detail Menu
ambil nilainya.
5
Pada field Inspector, masukkan nama inspector atau klik Detail Menu
ambil nilainya.
6
Simpan.
Action
5-9
Klik ikon plus pada depan dari location atau asset untuk menampilkan anaknya.
Hasil: Hasilnya seperti ini:
Klik ikon minus untuk menampilkan expanded row dari children atau parent dari location
atau asset. Klik ikon ini untuk menyembunyikan hirarki anaknya.
Catatan: dot menunjukan bahwa row tidak mempunyai anak.
Klik Show Path to Top untuk menampilkan hirarki parent secara lengkap dari location atau
equipment yang di highlight.
5-10
Untuk menampilkan data work orders dan preventive maintenance untuk location atau asset
yang dipilih, Klik View Work Details.
Hasil: Hasil seperti ini:
Pada tab Work :
Kembali ke aplikasi pemanggil dengan nilai tertentu dari location atau asset, Klik pilih rekod
Record
next to asset.
5-11
Action
Buka aplikasi Assets dan pilih ASSETXXX (telah dibuat pada pada section 5.2).
Detail Menu
berada dalam organisasi yang ada pada saat kita login atau di organisasi berbeda.
Memindahkan asset ke location baru, masukkan nilai pada field To Location
Memindahkan asset ke parent baru, masukkan nilai pada field To Parent dan
5-12
Memindahkan asset ke bin baru , masukkan nilai pada field To Bin , atau klik
Detail Menu
Kita menukar rotating assets dari satu organisasi, organization tersebut menggunakan
item set yang sama.
Jika penggantian asset dari satu site atau organisasi mempunyai identifier asset yang
sama pada site berada. Maximo akan menandai identifier asset yang baru untuk
mengganti asset. Setiap asset dalam harus mempunyai identifier yang unik.
Kemampuan untuk menukar asset ke dan dari satu site atau organisasi terantung atas
otorisasi sekuriti.
Action
Buka aplikasi Assets dan pilih ASSETXXX, yang telah dibuat sebelumnya
5-13
Untuk asset yang akan ditukar keluar, Lakukan salah satu dari aksi berikut ini:
Tandai asset ke location yang berada di site saat ini, pada field To Location
klik Detail Menu
Memilih penggantian asset dari site saat ini, pada field Replacing Asset field,
klik Detail Menu
Klik button OK
5-14
membuka detailnya.
nilainya.
Action
Buka aplikasi Assets dan pilih ASSETXXX (telah dibuat sebelumnya pada section
5.2).
New Status , pilih status dari menu drop down list. List status dari status asset
meliputi : Not Ready, Operating, Standby, dan Decommissioned
Roll New Status to All Child Asset? (Y/N), perubahan status berlaku secara
menyeluruh terhadap semua anak dari asset tersebut
5-15
Klik button OK
6-16
Asset Module
6-1
6.1. Overview
Aplikasi Failure Codes digunakan untuk menyusun dan menampilkan hirarki dari kegagalan/
kerusakan (failure), yang akan membantu kita untuk menyusun sejarah dari failure akurat
yang berdampak pada asset dan location yang beroperasi. Sesudah membuat laporan dan
analisa tren dari failure, Penanda (identifier) dari hirarki failure adalah klas failure (failure
class). Kita memasukan kode ini (identifier) pada asset dan location ketika kita ingin laporan
pekerjaan telak dilakukan pada asset dan location, kemudian melakukan analisa tren failure
pada asset dan location.
Buka tab Failure Codes dari aplikasi Failure Codes, Klik ikon New Failure Code
6-2
Pada field Failure Class Description masukkan penjelasan dari failure class.
Pada field Problem , masukkan suatu nilai atau klik Select Value
suatu problem.
Contoh masukkan LEAK pada field Problem
Simpan
untuk memilih
6-3
Step
1
Action
Pada tabel Problem , pilih failure code yang kita ingin mengisi sebab(cause) atau
anak(child).
Ulangi langkah 2-4 untuk masing-masing cause yang kita ingin menambah pada
problem yang dipilih pada hirarki
Simpan
Step
Action
PAda tabel Causes , pilih failure code di mana kita ingin menambahkan remedy atau child.
Pada field Remedy , masukkan suatu nilai atau klik Select Value
Ulangi langkah 2-4 untuk masing-masing remedy di mana kita ingin menambahkan pada
cause yang telah dipilih yang berada di hirarki.
Simpan
Asset Module
7-1
7.1. Overview
Kita menggunakan aplikasi Condition Monitoring untuk membuat dan menampilkan data
measurement point untuk assets dan locations. Data measurement point mendefinisikan batas
meter reading yang dapat diterima untuk tipe meter karateristik atau gauge pada asset atau
location. Kita dapat membuat preventive maintenance (PM) work orders or work orders
dengan job plan spesifik untuk assets atau locations yang mempunyai meter readings di luar
dari batas yang diterima.
Masing-masing measurement point adalah unik. Kita dapat membandingkan measurement
points yang sama pada assets atau locations berbeda dengan menggunakan meter readings.
Sebagai contoh, kita mungkin menggunakan tipe yang sama dari kompresor pada banyak
(multiple) locations tetapi mungkin kita telah membeli kompresor-kompresor dari vendor
berbeda. Jika kita mempunyai pressure gauge pada masing-masing compressors, kita dapat
membuat laporan bahwa kita bisa membandingkan pressure reading pada kompresorkompresor tersebut. Dengan ini kita dapat menentukan kompresor yang mana dari satu
vendor yang lebih efisien dari lainnya. Kita tidak dapat menggunakan nama meter lebih dari
satu kali pada asset atau location, tetatpi kita dapat menggunakan nama meter yang sama
pada banyak(multiple) asset dan location.
Action
Buka aplikasi Condition Monitoring dan klik ikon New Measurement Point
Pada field Asset atau Location , masukkan identifier atau klik Detail Menu
untuk memilih
Jika tipe meter adalah continuous, kita dapat memasukkan batas atas dan batas bawah
7-2
Jika tipe meter adalah characteristic, kita dapat mengisi pada nilai action characteristic.
Observasi-obserbasi reading ini akan menghasilkan inisiasi pada PM atau job plan.
1. Di bawah tabel Characteristic Action Value , Klik New Row.
2.
Pada field Value , masukkan suatu nilai, atau klik Detail Menu
nilai nilai characteristic action ini
Simpan
memilih suatu
7-3
menampilkan tanggal, waktu, dan nilai dari value measurement. Di bawah ini contoh untuk
memasukkan point measurements.
Step
Action
Masukkan tanggal pada field Date/Time atau klik Select Date and Time
dan pilih
Ulangi langkah 1-3 untuk masing-masing reading yang kita ingin memasukan nilainya.
Klik Done.
Simpan
Action
Buka data condition monitoring record yang kita ingin membangkitkan work order.
Pilih checkbox Use Action Limits as Work Order Generation Criteria? Jika kita
ingin menggunakan action limit dari measurement point sebagai criteria untuk
membangkitkan work orders untuk equipment ini. Pada saat kita menggunakan action
limits sebagai kriteria, kita dapat membangkitkan work orders hanya ketika meter
readings di luar dari batas atas atau batas bawah action limits. Clear check box jika kita
7-4
tidak ingin menggunakan action limits sebagai kriteria untuk membangkitkan work
orders.
Contoh : Bersihkan checkbox Use Action Limits as Work Order Generation
Criteria?
5
Masukkan nilai PM atau nilai Job Plan pada field PM atau field Job Plan
Contoh ie. masukkan DAMN pada field the Job Plan
Hasil: hasilnya seperti in:
Klik OK.
Hasil: hasilnya seperti ini: