Sunteți pe pagina 1din 24

ANALYSIS PLAN ON BUYING A NEW MACHINE PRINTING COMPANY CV.

KLATEN FRIEND TO INCREASE PROFIT

Maria Magdalena Pur Dwiastuti, SE., MM.

In the current economic conditions as not all companies are established to achieve the
results as expected. Therefore, companies must be able to anticipate any kind of changes that
occur involving corporate life. One of the things that must be considered in order to grow is an
investment company. Many ways can be done to take investment decisions, among others, with
the purchase of new machinery. The purchase of new machines in addition to cost concerns or
benefits are also expected to increase company profit.

Keyword : Machine, Profit, Company.

ANALISIS RENCANA PEMBELIAN MESIN BARU PADA PERUSAHAAN


PERCETAKAN CV. SAHABAT KLATEN UNTUK PENINGKATAN LABA

Maria Magdalena Pur Dwiastuti, SE., MM.

Dalam kondisi perekonomian seperti saat ini tidak semua perusahaan yang didirikan dapat
mencapai hasil seperti yang diharapkan. Oleh karena itu perusahaan harus dapat
mengantisipasi segala bentuk perubahan yang terjadi yang menyangkut hidup perusahaan.
Salah satu hal yang harus diperhatikan agar perusahaan dapat berkembang adalah investasi.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengambil keputusan investasi, antara lain dengan
pembelian mesin baru. Pembelian mesin baru disamping menyangkut cost atau benefit juga
diharapkan akan menaikkan profit perusahaan.

Latar Belakang
Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan supaya dapat berkembang terus
adalah melakukan investasi. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi, antara
lain penyerapan tenaga kerja, peningkatan produksi, maupun penghematan devisa.
Berkembangnya perusahaan dan permintaan pasar yang semakin banyak mengakibatkan
perusahaan perlu untuk meningkatkan kapasitas dan perluasan pemasaran produk dan perluasan
usaha seperti menambah investasi baru.
Pengambilan keputusan investasi ini membutuhkan dana yang cukup besar dan terikat dalam
jangka waktu.
Dari uraian di atas dapat diketahui apabila suatu perusahaan melakukann investasi dengan cara
pembelian mesin baru yang bergerak di bidang industri harus berhati-hati dan dengan
pertimbangan yang tepat karena hal ini akan menyangkut kepentingan dan pertumbuhan serta
kesinambungan profitabilitas perusahaan di masa yang akan datang.

Melihat kondisi seperti ini penulis tertarik untuk mengadakan penelitian pada CV Sahabat
dengan mengambil judul penelitian Analisis Rencana Pembelian Mesin Baru pada Perusahaan
Percetakan CV. Sahabat Klaten untuk Peningkatan Laba.

Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah tersebut di atas maka permasalahan yang akan diteliti adalah
apakah rencana pembelian mesin baru bagi peningkatan laba perusahaan layak dilaksanakan
dan dipertanggungjawabkan secara finansial ?

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah keputusan dalam rangka rencana
pembelian mesin baru yang akan dilakukan oleh perusahaan CV Sahabat Klaten layak
dilaksanakan atau tidak secara finansial.

Landasan Teori
D.1. Pengertian dan Aspek Studi Kelayakan
Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya
merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil (Suad Husnan dan Suwarsono,
1984:3).
Tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal
yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan perusahaan.
Aspek-aspek studi kelayakan:
Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek Teknis dan Produksi

Aspek Finansial
Aspek Manajemen
Aspek Hukum
Aspek Ekonomi dan Sosial

D.2. Pengertian, Prinsip, dan Jenis-jenis Investasi


Menurut RA. Supriyono (1989:29), penanaman modal adalah: proses identifikasi,
evaluasi, perencanaan , dan pembelanjaan proyek-proyek investasi utama suatu
perusahaan. Keputusan ini merupakan komitmen penanaman dana dalam jumlah besar dan
dalam jangka waktu panjang.
Keputusan penanaman modal atau investasi ini mempunyai arti penting dan perlu mendapatkan
perhatian karena:
1. Menyangkut penggunaan sumber dana dalam jumlah besar
2. Menyangkut jangka waktu panjang
3. Berhubungan dengan strategi dan kebijakan suatu perusahaan
4. Kenaikan penanaman modal dapat mengakibakan kenaikan biaya tetap.
5. Kenaikan penanaman modal dapat menyebabkan kenaikan modal kerja untuk kegiatan
dimasa yang akan datang.
Agar suatu perusahaan dapat mengatur investasi modal dengan efektif, maka ada beberapa
prinsip yang perlu diperhatikan:
1. Adanya usulan-usulan investasi
2. Penaksiran aliran kas dari usulan-usulan investasi
3. Evaluasi aliran kas tersebut
4. Memilih evaluasi proyek sesuai dengan ukuran tertentu
5. Penilaian terus menerus terhadap proyek

6. Investasi setelah proyek tersebut diterima


Ada berbagai cara yang dapat digunakan dalam menggolongkan usulan-usulan investasi,
diantaranya dapat digolongkan ke dalam katagori tersebut sebagai berikut: (Bambang
Riyanto, 1992:113).
1. Investasi penambahan kapasitas (ekspansi)
2. Investasi penggantian
3. Investasi penambhan jenis produk baru

D.3. Kriteria Penilaian Investasi dari Aspek Keuangan


Pada umumnya ada 4 (empat) yang biasa digunakan untuk menilai kelayakan investasi
adalah:
1. Metode Proyek Period
Metode ini mencoba mengukur cepat suatu investasi bisa kembali. Karena itu satuan hasil bukan
persentase, tetapi satuan waktu, seperti tahun, bulan. Kalau periode payback ini lebih pendek
daripada yang diisyaratkan, maka proyek dikatakn "menguntungkan", sedangkan kalau lebih
lama proyek ditolak.
Problem utama dari metode ini adalaha sulitya menentukan periode payback maksimum yang
diisyaratkan untuk diergunakan sebagai angka pembanding.
Kelemahan-kelemahan lainnya dari metode ini adalah :
1. Diabaikannya nilai waktu uang

2. Diabaikannya aliran kas setelah periode payback

2. Metode Net Present Value


Metode ini menghitung selisish nilai sekarang investasi dengna nilai sekarang
penerimaan-penerimaan bersih (operational dan terminal cash flow) di masa yang akan datang.
Untuk menghitung nilai sekarang tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang
relevan. Pada dasarnya tingkat bunga tersebut adalah tingat bunga pada saat kita menganggap
keputusan investasi terpisah dari kepututsan pembelanjaan ataupun kita mulai mengkaitkan
keputusan investasi dengan keputusan pembelanjaan. Keterkaitan hanya mempengaruhi tingkat
bunga, bukan aliran kas.
Apabila nilai netto sekaranpositif, maka proyek ini dikatakan menguntungkan, jadi
diterima. Sebaliknya apabbila ARR lebih kecil daripada 0 (disebut NPV negatif), proyek ditolak
karena tidak megnuntungkan.

3. Metode Internal Rate Of Return


IRR adalah menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan
nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa mendatang. Apabila IRR lebih besar
daripada tingakt bunga yang relevan (tingkat keuntunga yang diisyaratkan), maka investasi
dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan merugikan.

4. Metode Profitability Index


Profitability Index menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa
mendatang dengan nilai sekarang investasi.

5. Cost of Capital
Cots of Capital (biaya pengeluaran modal atau biaya modal) merupakan konsep yang sangat
penting dalam pembelanjaan perusahaan. Cost of capital digunakan untuk dapat menentukan
besarnya biaya yang secara riil harus ditanggung oleh perusahaan untuk memperoleh dana dari
suatu sumber. Dengan demikian Cost of capital dimaksudkan untuk dapat menentukan besarnya
biaya riil dari penggunaan modal dari masing-masing sumber dana, untuk kemudian menentukan
biaya modal rata-rata (average cost of capital) (Bambang Riyanto, 1992: 185). Biaya penggunaan
modal yang dimaksudkan di sini adalah biaya modal yang sifatnya eksplisit.
Besarnya biaya modal rata-rata tergantung pada komposisi dan biaya nodal masing masing.

Hipotesis Penelitian

Seperti dugaan sementara dalam penelitian ini adalah bahwa dalam usaha peningkatan laba
perusahaan percetakan CV Sahabat dengan rencana pembelian mesin baru adalah
menguntungkan untuk dilaksanakan.

Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara:

1. Wawancara, suatu cara pengumpulan data dengan mengunakan daftar pertanyaan


baik lisan maupun tertulis yang kemudian meminta kepada pihak yang
diinterview untuk menjawab tentang obyek pembahasan.
2. Observasi, suatu cara pengumpulan data atau informasi dengan cara orang yang
berkepentingan langsung turun ke lapangan mengumpulkan data.
3. Studi kepustakaan, mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti sebagai bahan penelitian dan pembahasan dalam penulisan skripsi.

Pembahasan
Dalam usaha mengevaluasi rencana ekspansi perusahaan harus diteliti dan dianalisis faktorfaktor yang mendasari investasi peningkatan laba tersebut. Telah disebutkan bahwa analisis
pemecahan terhadap investasi peningkatan laba berdasarkan konsep akuntansi. Hal ini berarti
semua faktor yang berhubungan dengan keseluruhan proses perencanaan hingga pengambilan
keputusan dalam investasi perlu diperhitungkan.
Dalam bagian analisis investasi aspek-aspek yang diambil saling terkait untuk rencana investasi
terhadap peningkatan dapat dipertanggungjawabkan secara financial atau tidak. Adapun yang
ditekankan oleh penulis dalam mengevaluasi rencana ekspansi tersebut hanyalah aspek keuangan
(finansial), karena aspek ini adalah inti dalam penyelesaian pokok masalah.
Dalam mengevaluasi pengambilan keputusan terhadap investasi peningkatan laba digunakan
metode IRR (Internal Rate of Return) dan NPV (Net Present Value).
Dalam analisa keungan ini akan dibahas hal-hal sebagai berikut :
1. Nilai investasi dan umum proyek
2. Asumsi yang digunakan oleh perusahaan
3. Perkiraan kebutuhan dan sumber modal
4. Perkiraan hasil produksi selama umur proyek

5. Perkiraan penerimaan kas


6. Perkiraan biaya
7. Perkiraan rugi laba
8. Menaksir proceeds
9. Kriteria penilaian investasi

G.1. Analisa Keuangan


G.1.1. Nilai Investasi dan Umur Proyek
Modal investasi dalam rangka usaha peningkatan laba sebesar Rp. 65.200.000,00 adapun dana
untuk kebutuhan investasi tersebut dirinci sebagai berikut :
Tabel 1
RINCIAN PEMBELIAN MESIN CV. SAHABAT KLATEN
URAIAN

HARGA

Mesin Setting

Rp. 11.084.400,00

Mesin Foto Printing

Rp. 14.404.500,00

Mesin Plate Maker

Rp. 10.887.100,00

Mesin Binding

Rp. 14.424.000,00

Mesin Potong

Rp. 14.410.000,00

TOTAL BIAYA PROYEK

Rp. 65.200.000,00

Sumber : Data Intern Perusahaan

Semua uraian Perincian mesin yang akan dibeli berasal dari luar negeri. Harga mesin
yang disajikan adalah harga siap pakai (harga bersih) yang sudah diperhitungkan di dalamnya
impor, biaya pengangkutan dan pajaknya. Perusahaan menetapkan umur ekonomis proyek
investasi tersebut dalam 10 tahun dengan tahun dasar 1999.
G.1.2. Asumsi yang digunakan Perusahaan
Asumsi yang dipakai perusahaan selama masa invesasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pendapatan dan biaya yang digunakan selama unsur investasi dapat diprkirakan dengan salah
satu metode peramalan dengan menggunakan tahun 1999 sebagai tahun dasar dan setiap
tahunnya mengalami kenaikan sebesar 10% berpedoman pada Rancangan Kerja Anggaran dan
Penerimaan CV. Sahabat Klaten ]
2. Tingkat Suku Bunga dan tarif paak sama selama umur proyek.

G.1.3. Perkiraan Sumber Dana dan Sumber Modal


Dana yang dibutuhkan Cv. Sahabat Katen dalam Rencana proyek pembelian mesin dalam
rangka penambahan laba produksi sejumlah Rp. 65.200.000,00. jumah tersebut akan dipenuhi
dengan pinjam dari Bank Perkreditan Rakyat dan sebagian lagi dari modal sendiri.

G.1.4. Perkiraan Hasil Produksi Selama Umur Proyek


Dari pembelian mesin tersebut diharapkan mamu memberikan tambahan kapasitas produksi.
Mengingat kemampuan berproduksi meisn baru belum bisa pada kapasitas normal maka

kapasitas terpasang diharapkan akan tercapai pada tahun 2006 (20.000 ekspemplar). Di bawah
ini data perkiraan kapasitas produksi selama umur proyek adalahs sebagai berikut :
TABEL 2
PERKIRAAN TAMBAHAN PRODUKSI SELAMA UMUR PROYEK
TAHUN JUMLAH
1999 7.000 eksemplar
2000 9.000 eksemplar
2001 11.000 eksemplar
2002 13.000 eksemplar
2003 15.000 eksemplar
2004 17.000 eksemplar
2005 19.000 eksemplar
2006 21.000 eksemplar
2007 23.000 eksemplar
2008 25.000 eksemplar

G.15 Perkiraan Penerimaan Kas


Berdasarkan asumsi yang menyatakan bahwa volume penjualan sama dengan kapasitas produksi,
maka perkiraan penerimaan kas tiap tahun selama rencana umur proyek adalah Volume
Penjualan x Harga Jual

Harga jual ditetapkan melalui kebijakan perusahaan. Untuk mengetahui kebijakan perusahaan
dalam menentukan harga jual dapat dilihat data historis perusahaan mulai dari tahun 1989-1998.

TABEL 5
PERKIRAAN PENERIMAAN KAS
TAHUN
(n)

PRODUKSI X HARGA JUAL

PENERIMAAN KAS

1999

7.000 X 7. 300,00

Rp. 51.100.000,00

2000

9.000 X Rp. 7.300,00

Rp. 65.700.000,00

2001

11.000 X Rp. 7.300,00

Rp. 80.300.000,00

2002

13.000 X Rp. 7.700,00

Rp. 100.100.000,00

2003

15.000 X Rp. 7.700,00

Rp. 115.500.000,00

2004

17.000 X Rp. 7.700,00

Rp. 130.900.000,00

2005

19.000 X Rp. 8.100,00

Rp. 146.300.000,00

2006

20.000 X Rp. 8.100,00

Rp. 162.000.000,00

2007

20.000 X Rp. 8.100,00

Rp. 162.000.000,00

2008

20.000 X Rp. 8.100,00

Rp. 162.000.000,00

G.1. 6. Perkiraan Biaya


Menurut CV. Sahabat Klaten biaya-biaya yang terjadi merupakan elemen-elemen Harga Pokok
Produksi dan Biaya Usaha, adapun elemen-elemen Harga Pokok Produksi adalah sebagai berikut
:
1. Biaya bahan baku
2. Biaya bahan pembantu
3. Biaya gaji pimpinan dan karyawan
4. Biaya perawatan
5. Biaya transportasi
6. Biaya listrik
7. Biaya depresiasi

Sedangkan biaya usaha meliputi biaya adminstrasi kantor, dengan asumsi bahwa tahun 1999
sebagai tahun dasar pedoman rancangan Kerja Anggaran dan Penerimaan CV. Sahabat Klaten
mengalami enaikan 10%.

G.1.7. Perkiraan Biaya dan Angsuran


Perusahaan meminjam dana untuk modal dari Bank Perkreditan Rakya t sebesar Rp.
45.000.000,00 dengan jangka waktu pengembalian 7 tahun dengan bunga 19%.
Perhitungan pembayaran biaya bunga dan pembayaran tahunan

R=An
IF dimana,
An = Present Value dari anuity
IF =Interest faktor, maka perhitungannya
R = 45.000.000 = Rp. 12.143.454,68
3,7057

G.18. Perkiraan Tambahan Rugi Laba


Perkiraan tambahan perkiraan rugi laba untuk adanya investasi penambahan kapasitas di CV.
Sahabat Klaten, dihitung dengan cara :
Hasil Penjualan XXX
HPP XXX
Laba Kotor XXX
Biaya Usaha XXX
Laba Bersih Usaha XXX

Pencapatan (Biaya) lain XXX

Laba sebelum pajak dan bunga XXX


Bunga XXX
Laba sebelum pajak XXX
Pajak XXX
Laba bersih XXX

G.19. Menaksir Proceeds


Untuk menaksir aliran kas masuk setiap tahun selama rencana umur proyek didasarkan pada
pendapatan setelah pajak. Karena investasi penignkatan laba ini dibiayai seluruhya oleh modal
sendiri maka perhitungan proceeds adalah sebagai berikut:
PROCEEDS = EAT + DEPRESIASI + BUNGA (1-tax)
Perkiraan proceeds selengkapnya dapat dilihat pada tabel.

TABEL
PERHITUNGAN PROCEEDS
TAHUN 1999-2008
Keterangan

1999

2000

2001

2002

2003

Tambahan EAT

-7.950.000

1.591.280,93

8.490.252

18.749.194,9

25.690.826

Depresiasi

6.520.000

6.520.000

6.520.000

6.520.000

6.520.000

Bunga(1-tax)

8.550.000

551.3720,5

4.946.247,95

4.270.955,605

3.467.357,698

Proceeds

7.120.000

13.625.000

19.956.499,95

29.540.150,505

5.678.183,698

G.2. Kriteria Penilaian Investasi

Dalam penghitungan tingkat kelayakan investasi pendirian perusahaan secara finansial


digunakann dua alat analisis yaitu metode Net Present Value (NPV) dan metode Internal Rate of
Return (IRR).

G.2.1 Tingkat Bunga Investasi

Untuk menghitung nilai sekarang aliran kas selama umur proyek maka semua aliran kas harus
dinilai tunaikan dengan suatu suku bunga rencana CV Sahabat Klaten untuk membiayai proyek
investasi pembelian mesin baru adalah dengan menggunakan modal sendiri dan pinjam dari
BPR.

Struktur modal CV Sahabat Klaten adalah sebagai berikut:


- 29 % berasal dari BPR dengan tingkat penggunaan modal sebesar 14 % dengan suku bunga 14
% per tahun.

- 71 % berupa cadangan bertujuan dengan tingkat penggunaan modal sebesar 18 % yang


merupakan bagian dari laba yang dicadangkan untuk membiayai investasi.
G.2.2. Metode Net Present Value

Metode ini menghitung selisih antar nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan
datang apabila nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang
akan datang lebih besar, maka pendirian perusahaan adalah menguntungkan, sehingga dapat
diterima.
Dari hasil perhitungan dengan metode NPV dan tingkat bunga 18 % ternyata nilai NPVnya
positif sebesar Rp. 55.158.333,9
PERHITUNGAN NPV DENGAN TINGKAT BUNGA 18%
SELAMA RENCANA UMUR PROYEK (1999-2008)

TAHUN PROCEEDS DF=18% PV PROCEEDS


1999 7120000 0,847 6030640
2000 13625000 0,718 9782750
2001 19956499,95 0,609 12153508,47
2002 29540150,51 0,516 15242717,66
2003 35678183,69 0,437 15591366,27
2004 40609990,49 0,37 15025696,48
2005 46382888,8 0,314 14564226, 83

2006 56118178,1 0,266 14927435,37


2007 36878400,9 0,226 9996218,303
2008 36878400,8 0,191 7043774,553
PV PROCEEDS 120358333,9
PV OUTLAYS 65200000
NPV 55158333,9

G.2.3. Metode Internal Rate of Return

Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyatakan nilai sekarang investasi dengan nilai
sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa mendatang. Apabla tingkat bunga yang
disyaratkan lebih besar dari Cost of Capital maka pembelian mesin baru menguntungkan. Dalam
menghitung IRR pada analisis ini digunakan metode Trial and Error, yaitu dengan
menggunakan tingkat bunga 5 % dan 18 %.
PERHITUNGAN NPV
DENGAN TINGKAT BUNGA 5%

SELAMA RENCANA UMUR PROYEK (1999-2008)


TAHUN PROCEEDS DF=5% PV PROCEEDS
1999 7120000 0,95238 6780945,6
2000 13625000 0,90703 12358283,75
2001 19956400 0,86384 17239222,96
2002 29540150,5 0,8227 24302681,82
2003 35678183,7 0,78353 27954927,27
2004 40609990,5 0,74622 30303978,11
2005 46382888,8 0,71068 32963391,41
2006 56118178,1 0,67684 37983027,67
2007 36878400,9 0,64461 28638499,02
2008 36878400,8 0,61391 22640019,04
PV PROCEEDS 241164976,6
PV OUTLAYS 65200000
NPV 175964976,6
Dari tabel perhitungan Net Present Value di atas diketahui bahwa internal rate of return yang
sebenarnya adalah terletak di antara 5% dan 18%. Untuk mencari nilai Internal Rate of Return
tersebut dengan cara interpolasi dengan rumus

Dari tabel perhitungan Net Present Value di atas diketahui bahwa internal rate of return yang
sebenarnya adalah terletak di antara 5% dan 18%. Untuk mencari nilai Internal Rate of Return
tersebut dengan cara interpolasi dengan rumus

P2 - P1
R=P1 - C1 ---------C2 - C1 dimana,

r = Internal Rate of Return yang dicari


P1 = tingkat bunga ke 1
P2 = tingkat bunga k 2
C1 = NPV ke 1
C2 = NPV ke 2

Dari perhitungan dalam tabel di atas diketahui :


P1 = 5%
P2 = 18%
C1 = 175964976,6
C2 = 55158333,9
18 - 5

R = 5 - 175964976,6 ---------------------------55158333,9 - 175964976,6


= 18,93 %

P2 - P1
R=P1 - C1 ---------C2 - C1 dimana,

r = Internal Rate of Return yang dicari


P1 = tingkat bunga ke 1
P2 = tingkat bunga k 2
C1 = NPV ke 1
C2 = NPV ke 2

Dari perhitungan dalam tabel di atas diketahui :


P1 = 5%
P2 = 18%
C1 = 175964976,6
C2 = 55158333,9

18 - 5
R = 5 - 175964976,6 ---------------------------55158333,9 - 175964976,6
= 18,93 %

Kesimpulan

Dari hasil perhitungan dengan metode NPV dengan tinkat bunga 18 % ternyata NPVnya
positif,sehingga rencana pembelian mesin baru dapat diterima.
Dengan menggunakan metode internal rate of return, investasi penambahan laba dapat diterima
karena IRR 18,93 % lebih besar dari IRR yang disyaratkan sebesar 18 %. Dengan demikian
usulan rencana pembelian mesin baru bagi peningkatan laba layak dilaksanakan.

Daftar Pustaka

Anorga Pandji, 1995, BUMN, Swasta, Dan Koperasi (Tiga Pelaku Ekonomi), Pustaka Jaya,
Jakarta.
Djarwanto Ps, 1984, Capital Budgeting Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.
Husnan Suad, 1984, Manajemen Keuangan, Teori dan Penerapan Keputusan Jangka Panjang,
BPFE UGM, Yogyakarta
Riyanto Bambang, 1992, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi Tiga,Yayasan Badan
Penerbit Gadjah Mada.
Subagyo Pengestu, 1987, Memperluas Usaha, BPFE, Yogyakarta.
Supriyono RA,1989, Akuntasi Manajemen, Edisi Pertama, Bagian Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN, Yogyakarta
Susilo Sri Y dan Isdaryadi Wisnu F, 1999, Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan Skripsi
Fakultas Ekonomi UAJY. Penerbitan Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.

S-ar putea să vă placă și