Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
ISSN : 1858-3709
ABSTRACT
Mechanical process productivity must be improved. It will be push the product quantity based on
product specification. Quality of product specification based on geometrical size and grad of surface roughness.
The more amount of product, the more return of investment and company gain the benefit. Productivity for
mechanical process depends on feeding and depth of cutting. To analyze the condition of cutting process, we
must conduct research.
The method applied in this research was used to analyze the factor of cutting process effect. The factors
were speed and feeding which contributed on surface roughness. The variables of speeds were 43.12 mm/min,
49.28 mm/min, 54.88 mm/min, 62.72 mm/min, 72.52 mm/min, 73.92 mm/min, 82.88 mm/min, 94.08 mm/min and
124.32 mm/min. The variables of feeding were 37.39 m/min, 38.69 m/min and 51.11 m/min. The research has
two samples. The specification of test pieces are that diameter is 22 mm, the length is 15 mm and material is ST
37.
The output of this research is the surface roughness depends on speed and feeding. The more speed will
be increase the surface roughness. On the other side, the more feeding will be decrease the surface roughness.
The volume of chips indicates the productivity where more chips indicate more speed and feeding but surface
roughness also increase.
Keyword: productivity, surface roughness, benefit
PENDAHULUAN
Dalam melakukan proses pemesinan
ada berbagai aspek yang perlu di
pertimbangkan, antara lain produktivitas
(laju pelepasan geram) yang tinggi dan
produk yang dikerjakan mempunyai
kualitas yang bagus, dimana kualitas
produk yang bagus salah satunya
ditunjukan dengan tingkat kekasaran
permukaan sesuai dengan yang diharapkan.
Pengaruh parameter pemesinan
terhadap kualitas permukaan Permukaan
Baja DF-3 (AISI 01) yang dikeraskan
[Ganjar, 2005]. Hasil analisa varian
menunjukkan bahwa kecepatan potong, laju
pemakanan, kekerasan benda kerja dan
kedalaman pemotongan secara statistik
mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kekasaran permukaan. Interaksi
kecepatan potong dan kekerasan benda
kerja, kecepatan potong dan laju
pemakanan serta kecepatan potong dan
28
terhadap
kualitas
permukaan
dan
bagaimana dengan laju penghasilan geram
yang maksimal.
Mesin bubut adalah sarana yang
digunakan untuk proses pemesinan bentuk
silinder luar dan dalam serta bentuk-bentuk
konus. Benda kerja dicekam pada chuck di
spindel utama dalam keadaan berputar dan
sebuah pahat bermata tunggal digerakkan
secara longitudinal, maka proses pemesinan
terjadi pada benda kerja.
Ada beberapa parameter yang harus diatur
agar proses pemesinan [Rochim, 1983] bisa
menghasilkan
benda
kerja
dengan
spesifikasi yang diharapkan, yaitu sebagai
berikut :
ISSN : 1858-3709
Dimana :
Z = kecepatan penghasilan geram
(cm3/menit)
Kedalaman
pemakanan
juga
menentukan lebar geram sebelum
terpotong.
Persamaan
yang
menyatakan hubungan tersebut
adalah [Rochim, 1983] :
a
.(4)
sin r
Permukaan
suatu
bendakerja
sebenarnya dapat terdiri dari lapisan-lapisan
[Rochim, 1983]. Lapisan ini diantaranya
ada yang terlihat lebih menonjol
membentuk pola yang kompleks yang
disebut profil. Berdasarkan profil ini
permukaan bendakerja dapat terdiri dari
empat ketidakteraturan, yaitu :
1. Ketidakteraturan makro geometri.
2. Ketidakteraturan gelombang.
3. Ketidakteraturan alur.
4. Ketidakteraturan serpihan.
29
Dari
keempat
ketidakteraturan
tersebut, yang disebut dengan kekasaran
permukaan
adalah
kombinasi
dari
ketidakteraturan alur dan serpihan.
Kekasaran permukaan merupakan
salah satu faktor penting dalam menentukan
kualitas
suku
cadang,
diantaranya
mengenai:
1. Daya tahan
2. Kekuatan suku cadang.
3. Ketahanan terhadap karat.
4. Kekokohan suku cadang yang
dirangkai dengan komponen lain.
Untuk memproduksi profil suatu
permukaan maka jarum peraba dari alat
ukur kekasaran permukaan akan bergerak
ISSN : 1858-3709
30
Ra
1 lm
f(x) d(x) ..(5)
lm 0
1 lm
f(x) 2 d(x) (6)
0
lm
ISSN : 1858-3709
31
ISSN : 1858-3709
Kecepatan
Diameter
potong
makan
Kekasaran
akhir
(m/min)
(mm/min)
(m)
(mm)
37.39
43.12
37.39
49.28
37.39
73.92
38.69
54.88
38.69
62.72
38.69
94.08
51.11
72.52
51.11
82.88
51.11
124.32
Data
dari
proses
pemesinan
didapatkandata kekasaran permukaan dalam
satuan m. Pengukuran dilakukan 3 posisi
pada setiap benda uji dengan replikasi 2.
Data ini dapat dilihat pada tabel 4.1. Untuk
tabel 4.2 adalah rerata dari hasil 3
pengukuran
560
740
0.098
2.64
2.03
2.05
2.17
2.27
2.49
1.91
1.64
1.56
0.112
2.3
2.55
2.25
2.04
2.29
2.56
1.75
1.66
1.89
0.112
2.82
2.11
2.11
2.18
2.59
2.87
2.09
1.93
1.83
0.168
2.57
2.24
2.57
2.96
2.98
2.56
2.35
2.67
2.58
0.168
2.62
2.27
2.34
2.53
2.31
2.55
2.88
2.15
2.27
32
ISSN : 1858-3709
Kecepatan makan
(mm/min)
43.12
49.28
73.92
54.88
62.72
94.08
72.52
82.88
124.32
Kekasaran(m)
2.4
2.24
2.36
2.34
2.46
2.41
2.3
2.31
2.297
2.55
2.83
2.46
1.7
1.7
1.767
1.95
2.53
2.43
Diameter akhir
(mm)
19.85
19.95
19.93
19.8
19.9
19.95
19.95
19.8
19.9
19.85
19.95
19.6
19.93
19.8
19.95
19.95
19.9
19.85
PEMBAHASAN
Dari hasil data diatas dilakukan
pengolahan data dengan memakai software
Minitab 14 [Iriawan, 2006]. Dimana
pengolahan memakai general linear model
dengan 2 factor [Mongomery, 1989] adalah
33
ISSN : 1858-3709
Gandjar,
2005.
Pengaruh
Parameter Pemesinan Terhadap
Kualitas Permukaan Baja DF-3
(AISI 01) Yang Dikeraskan, Jurnal
Teknologi Edisi No. 3.
Kiswanto
34