Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
ACNE VULGARIS
Disusun oleh :
Ambriyas P S
Micke D
Miranti K W
M Defri M
Ninda M
Nurhayati
Riyan Rudi C
Virginia S
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
2012
1. TOPIK PENYULUHAN
Sistem Integumen
2. POKOK BAHASAN
Acne Vulgaris
Acne Vulgaris
4. SASARAN
5. PELAKSANAAN
6. TUJUAN
Tujuan Umum
Vulgaris
Tujuan khusus
Sasaran dpat mengetahui tentang :
1. Acne Vulgaris
IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi dengan klien
V. KEGIATAN
NO
TAHAP PENYULUHAN
KEGIATAN
KEGIATAN
Pembukaan
Mengucapkan salam
PESERTA DIDIK
Menjawab salam
Waktu 2 menit
Memperkenalkan
Mendengarkan
diri
Pelaksanaan
Waktu 10 menit
Menjelaskan tujuan
Mendengarkan
Melakukan kontrak
Melakukan
Mendengarkan
Menjawab
apersepsi
Menyampaikan
materi
pertanyaan
Mendengarkan dan
memberikan
Memberikan
pendapat
kesempatan kepada
Penutup
Menjawab
Waku 10 menit
pertanyaan terkait
pertanyaan
Mendengarkan dan
sudah diberikan
memberikan
Menjawab
pendapat
pertanyaan
VI. MEDIA
Leaflet
LCD
LAPTOP
VII. EVALUASI
a. Evaluasi formatif :
Klien dapat menjelaskan sekilas tentang pengertian Acne Vulgaris
Klien dapat menyebutkan hal-hal yang menyebabkan terjadinya Acne
Vulgaris
Klien dapat menyebutkan kembali tanda dan gejala Acne Vulgaris
Klien dapat menyebutkan apa sajakah komplikasi yang muncul
Klien dapat menyebutkan apa saja pencegahannya dan pengobatannya
b. Evaluasi somatif :
Klien dapat memahami penatalaksanaan Acne Vulgaris
(whitehead), komedo terbuka (blackhead), papula, pustula, nodul dan kista. (Arif
Muttaqin & Kumala Sari, 2011).
B. FAKTOR RESIKO
Kosmetik : Produk kulit dan rambut yang mengandung minyak atau pewarna
bisa memperburuk lesi jerawat. Kosmetik berbahan dasar air cenderung tidak
menyebabkan jerawat.
Pola makan : Diet Barat, dan susu khususnya, telah dikaitkan dengan jerawat.
C. ETIOLOGI
Berbagai faktor. Penyebab akne sangat banyak (multifaktorial), antara lain :
genetik, endokrin (androgen, pituitary sebotropic factor, dsb), faktor makanan,
keaktifan dari kelenjar sebasea sendiri, faktor psikis, musim, infeksi bakteri
(Propionibacterium acnes), kosmetika, dan bahan kimia lainnya.
Penyebab yang pasti belum diketahui, tetapi banyak faktor yang berpengaruh :
1. Sebum
Sebum merupakan faktor utama penyebab timbulnya akne. Akne yang keras
selalu disertai pengeluaran sebore yang banyak
2. Bakteria
Mikroba yang terlibat pada terbentuknya akne adalah corynebacterium
acnes, Stafilococcus epidermidis, dan pityrosporum ovale.
3. Herediter
Faktor herediter yang sangat berpengaruh pada besar dan aktivitas kelenjar
palit (glandula sebasea). Apabila kedua orang tua mempunyai parut bekas
akne, kemungkinan besar anaknya akan menderita akne.
a. Hormon
Hormon androgen. Hormon ini memegang peranan yang penting
karena kelenjar palit sangat sensitif terhadap hormon ini. Hormon
androgen berasal dari testes dan kelenjar anak ginjal (adrenal).
Hormon ini menyebabkan kelenjar palit bertamabah besar dan
produksi sebum meningkat. Pada penyelidikan Pochi, Frorstrom dkk.
& Lim James didapatkan bahwa konsentrasi testosteron dalam plasma
penderita akne pria tidak berbeda dengan yang tidak menderita
akne.Berbeda dengan wanita, pada testosteron plasma sangat
4. Diet
Beberapa pengarang terlalu membesar-besarkan pengaruh makanan terhadap
akne, akan tetapi dari penyidikan terakhir ternyata diet sedikit atau tidak
berpengaruh terhadap akne. Pada penderita yang makan banyak karbohidrat
dan zat lemak, tidak dapat dipastikan akan terjkadi perubahan pada
pengeluaran sebum atau komposisinya karena kelenjar lemak bukan alat
pengeluaran lemak yang kita makan.
5. Iklim
Di daerah yang mempunyai empat musim, biasanya akne bertambah hebat
pada musim dingin, sebaliknya kebanyakan membaik pada musim panas.
Sinar ultraviolet (UV) mempunyai efek membunuh bakteri pada permukaan
5
kulit. Selain itu, sinar ini juga dapat menembus epidermis bagian bawah dan
bagian atas dermis sehingga berpengaruh pada bakteri yang berada dibagian
dalam kelenjar palit. Sinar UV juga dapat mengadakan pengelupasan kulit
yang dapat membantu menghilangkan sumbatan saluran pilosebasea. Menurut
Cunliffe, pada musim panas didapatkan 60% perbaikan akne, 20% tidak ada
perubahan, dan 20% bertambah hebat. Bertambah hebatnya akne pada musim
panas tidak disebabkan oleh sinar UV melainkan oleh banyaknya keringat
pada keadaan yang sangat lembab dan panas tersebut.
6. Psikis
Pada beberapa penderita, stress dan gangguan emosi dapat menyebabkan
eksaserbasi akne. Mekanisme yang pasti mengenai hal ini belum diketahui.
Kecemasan menyebabkan penderita memanipulasi aknenya secara mekanis,
sehingga terjadi kerusakan pada dinding folikel dan timbul lesi yang beradang
yang baru, teori lain mengatakan bahwa eksaserbasi ini disebabkan oleh
meningkatnya produksi hormon androgen dari kelenjar anak ginjal dan
sebum, bahkan asam lemak dalam sebum pun meningkat.
7. Kosmetika
Pemakaian bahan-bahan kosmetika tertentu, secara terus menerus dalam
waktu lama, dapat menyebabkan suatu bentuk akne ringan yang terutama
terdiri dari komedo tertutup dan beberapa lesi papulopustular pada pipi dan
dagu. Bahan yang sering menyebabkan akne ini terdapat pada berbagai krem
muka seperti bedak dasar (faundation), pelembab (moisturiser), krem penahan
sinar matahari (sunscreen), dan krem malam. Yang mengandung bahan-bahan,
seperti lanolin, pektrolatum, minyak tumbuh-tumbuhan dan bahan-bahan
kimia murni (butil stearat, lauril alcohol, dan bahn pewarna merah D &C dan
asam oleic).
Jenis kosmetika yang dapat menimbulkan akne tak tergantung pada harga,
merk, dan kemurnian bahannya. Suatu kosmetika dapat bersifat lebih
komedogenik tanpa mengandung suatu bahan istimewa, tetapi karena
kosmetika tersebut memang mengandung campuran bahan yang bersifat
komedogenik atau bahan dengan konsentrasi yang lebih besar. Penyelidikan
terbaru diLeeds tidak berhasil menemukan hubungan antara lama pemakaian
dan jumlah kosmetika yang diapai dengan hebatnya kane.
8. Bahan-bahan Kimia
Beberapa macam bahan kimia dapat menyebabkan erosi yang mirip dengan
akne (akneform eruption), seperti yodida, kortikosteroid, INH, obat anti
mengusap,tekanan
friksi,dapat
juga
b.
c.
d.
e.
Hindari Stress
f.
DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin, Arif. 2011. Asuhan Keperawatan gangguan system Integumen. Jakarta :
Salemba Medika
Andrianto, P., dan Sukardi, E., 1988, Kapita Selekta Dermato-Venerologi, Akne
Vulgaris, EGC, Jakarta, Hal : 132-135.
Strauss, J. S., 1991, Acne & Rosacea, Dermathology, Ed. Milton Orkin, dkk., firs
edition, Alarge Medical Book, Hall International Inc., Minnesota, Hal : 332-339.
Wasitaatmadja, S., 2002, Akne, Erupsi Akneiformis, Rosasea, Rinofema, Ilmu
Penyakit kulit Dan Kelamin, Ed. Adhi Djuanda, Edisi ke-3, Cetak ulang 2002 dengan
perbaikan, FKUI, Hal :235-241.
Widjaja, E., 2000, Rosasea dan Akne Vulgaris, Ilmu Penyakit Kulit, Ed. Marwali
Harahap, Cetakan 1, Hipokrates, Jakarta, Hal :31 45.
Siregar , R. S., Akne Vulgaris, Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, Ed. Carolin
wijaya & Peter Anugrerah, Cetakan III, EGC, Jakarta, Hal : 209 214.