Sunteți pe pagina 1din 23

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.

Analisa Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan


Pada perhitungan analisa harga satuan upah dan bahan terdapat aspek aspek
yang terkait didalamnya. Pada sistem konvensional dengan sistem pracetak
tentunya berbeda dan memiliki keterkaitan tersendiri terhadap tahapan
pelaksanaannya. Adapun hal hal yang diperhitungkan dalam perhitungan
analisa harga satuan pekerjaan yaitu :
a. Sistem Pracetak

Harga satuan Kolom

Harga satuan Balok

Harga Satuan Pelat Lantai

Harga satuan Erection dan Langsir

Harga satuan Join

b. Sistem Konvensional

Harga satuan Kolom

Harga satuan Balok

Harga Satuan Pelat Lantai

Adapun perhitungan setiap harga satuan mengacu pada koefisien yang diambil
dari SNI pada masing masing sistem. Koefisien digunakan pada peritungan
harga satuan dan harga bahan / upah untuk mendapatkan harga satuan total

masing masing sistem. Harga satuan akan digunakan pada rincian rencana
anggaran biaya yang akan dikalikan dengan volume balok, kolom, pelat lantai
4.1.1. Analisa Harga Satuan Pekerjaan Sistem Pracetak
Pada perhitungan harga satuan pekerjaan sistem pracetak mengacu pada
RSNI (dapat dilihat pada Lampiran A) yang dibuat pada tahun 2009 dan akan
diresmikan pada tahun 2010. Saat ini RSNI masih berupa konsep tetapi koefisien
dari RSNI sudah baik untuk perhitungan anggaran biaya. Pada analisa harga
satuan pekerjaan terdapat beberapa aspek yang dihitung yaitu : Harga satuan
Kolom, Balok, Pelat, Erection, Langsir, Erection dan Langsir dan Join pada
sistem pracetak.
a. Harga Satuan Kolom Sistem Pracetak
Tabel 4.1. Perhitungan Harga Satuan Kolom untuk 1 m3 Beton K350
Macam Pekerjaan (Bahan)
No.
A
B
C

1 m3 beton k350 kolom


Bahan
Ready Mix (K 350)
Upah
Tebar beton untuk kolom
Total

Satuan

Koefisien

Harga Bahan/
Upah

Jumlah Harga
Bahan/Upah

m3

Rp

536,500.00

Rp

536,200.00

m3

Rp

21,286.71

Rp
Rp

21,286.71
557,486.71

Pada harga bahan beton tidak mengacu pada RSNI yang digunakan,
melainkan menggunakan beton ready mix yang telah siap digunakan secara
langsung. Dalam pekerjaan konstruksi lima lantai lebih baik menggunakan
beton ready mix karena lebih cepat dalam peaksanaan konstruksi.

40

Tabel 4.2. Perhitungan Harga Satuan Total Pembesian 1kg dengan Besi Polos
/ Ulir
Macam Pekerjaan (Bahan)
No
A

Satuan

Pembesian 1 kg dengan besi polos atau ulir


Bahan
Besi Beton (polos/ulir)
kg
Kawat beton
kg
Upah
Pekerja
Oh
Tukang Besi
Oh
Kepala Tukang
Oh
Mandor
Oh
Total

Koefisien

Harga Bahan/
Upah

Jumlah Harga
Bahan/Upah

1.05
0.015

Rp
Rp

6,958.00
12,100.00

Rp
Rp

7,305.90
181.50

0.007
0.007
0.0007
0.0004

Rp
Rp
Rp
Rp

42,352.00
60,504.00
66,522.00
60,504.00

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

296.46
423.53
46.57
24.20
8,278.16

Koefisien yang digunakan pada perhitungan harga satuan pembesian


mengacu pada SNI yang digunakan pada sistem pracetak. Harga satuan total
didapat dari hasil perkalian antara koefisien dengan harga bahan / upah.
Tabel 4.3. Perhitungan Harga Satuan Total 1 m2 Bekisting Kolom
(10 12x pakai)
Macam Pekerjaan (Bahan)
No
A

Satuan

Koefisien

1 m2 Bekisting untuk Kolom, beton pracetak (10-12x pakai)


Bahan
Kaso 5/7
m3
0.004
Phenol Film 12mm
lbr
0.048
Paku 5-7 cm
kg
0.046
Dynabolt 12 (10-15cm)
bh
0.693
Minyak Bekisting
lt
0.002
Upah
Pekerja
Oh
0.004
Tukang Kayu
Oh
0.038
Kepala Tukang
Oh
0.004
Mandor
Oh
0.001
Total

Harga Bahan/
Upah

Jumlah Harga
Bahan/Upah

Rp 1,754,500.00
Rp 125,000.00
Rp
10,285.00
Rp
800.00
Rp
9,150.00

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

7,018.00
6,000.00
473.11
554.40
18.30

Rp
Rp
Rp
Rp

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

169.41
2,299.15
266.09
60.50
16,858.96

42,352.00
60,504.00
66,522.00
60,504.00

Pada sistem pracetak penggunaan bekisting dapat digunakan 10 12x


pemakaian. Pada perhitungan 1 m2 bekisting terdapat kesamaan dalam cara
perhitungan untuk mendapatkan harga satuan total. Harga satuan total
didapat dari hasil perkalian antara koefisien dengan harga bahan / upah.

41

Tabel 4.4. Perhitungan Harga Satuan Total Upah Pemasangan + Buka


Bekisting 1 buah Komponen Kolom
Macam Pekerjaan (Bahan)
No
A
B
C

Satuan

Koefisien

Harga Bahan/
Upah

Upah Pemasangan + Buka Bekisting 1 bh komponen untuk kolom pracetak


Upah
Pekerja
Oh
0.071
Rp
42,352.00
Tukang Kayu
Oh
0.024
Rp
60,504.00
Mandor
Oh
0.005
Rp
60,504.00
Total

Jumlah Harga
Bahan/Upah

Rp
Rp
Rp
Rp

3,006.99
1,452.10
302.52
4,761.61

Pada analisa harga satuan sistem pracetak terdapat perhitungan buka dan
pasang bekisting. Upah buka dan pasang bekisting meliputi upah pekerja,
tukang kayu dan mandor. Untuk kelanjutan dari harga satuan pekerjaan
terlampir pada Lampiran C. Harga tersebut akan diakumulasikan dengan
harga volume.
b. Harga Satuan Balok Sistem Pracetak
Tabel 4.5. Perhitungan Harga Satuan Balok
Struktur

Jenis SatuanPekerjaan
1 m3 beton

Balok

Bekisting
Tulangan
Buka + Pemasangan

Satuan

Harga Satuan
Pekerjaan

m3

Rp

557,486.71

Rp
Rp
Rp

19,800.16
8,278.16
22,223.05

m
kg
oh

Dengan cara yang sama didapat hasil harga satuan 1m3 beton, bekisting,
tulangan dan upah buka pasang bekisting untuk harga satuan balok sistem
pracetak.

42

c. Harga Satuan Pelat Sistem Pracetak


Tabel 4.6. Perhitungan Harga Satuan Pelat
Struktur

Jenis SatuanPekerjaan
1 m3 beton

Pelat

Bekisting
Tulangan
Buka + Pemasangan

Harga Satuan
Pekerjaan

Satuan
m3

Rp

557,486.71

Rp
Rp
Rp

52,772.77
8,278.16
3,636.25

m
kg
oh

Pada pelat juga didapat dengan cara yang sama seperti pada perhitungan
harga satuan untuk setiap sub item yang ada.
d. Harga Satuan Erection dan Langsir Sistem Pracetak
Tabel 4.7. Perhitungan Harga Satuan Erection dan Langsir
Macam Pekerjaan (Bahan)
A

Satuan

Koefisi
en

Harga Bahan/
Upah

Erection + Langsir 1 bh komponen Kolom beton pracetak


Erection

bh

1.000

Rp

71,699.59

Rp

71,699.59

Langsir
Total

bh

1.000

Rp

10,452.39

Rp
Rp

10,452.39
82,151.98

Erection + Langsir 1 bh komponen Balok beton pracetak


Erection

bh

1.000

Rp

51,832.16

Rp

51,832.16

Langsir

bh

1.000

Rp

10,452.39

Rp

10,452.39

Rp

62,284.55

Total
C

Jumlah Harga
Bahan/Upah

Erection + Langsir 1 bh komponen Pelat beton pracetak


Erection

bh

1.000

Rp

54,484.00

Rp

54,484.00

Langsir

bh

1.000

Rp

10,452.39

Rp

10,452.39

Rp

64,936.39

Total

e. Harga Satuan Join Sistem Pracetak


Pada perhitungan setiap sub item join balok dapat dilihat pada Lampiran C
dimana pada pembuatan grouting mix balok menggunakan screening/kerikil
halus.

43

Tabel 4.8. Perhitungan Harga Satuan Join Balok


Macam Pekerjaan (Bahan)

Satuan

Koefisien

Harga Bahan/
Upah

Jumlah Harga
Bahan/Upah

1 TITIK MIX GROUTING Balok


Grouting Mix
Upah Grouting
Bekisting
Total

m3
titik
titik

0.065
1.000
1.000

Rp 6,062,980.00
Rp
29,588.91
Rp
42,857.46

Rp
Rp
Rp
Rp

391,062.21
29,588.91
42,857.46
463,508.58

Grouting kolom tidak terdapat screening/ kerikil halus tetapi menggunakan


semen grouting khusus pada setiap titik grouting kolom. Perhitungan pada
setiap sub item grouting mix dapat dilihat pada Lampiran C. Koefisien pada
join tetap mengacu pada RSNI yang dipakai pada studi perbandigan ini.
Tabel 4.9. Perhitungan Harga Satuan Join Kolom
Macam Pekerjaan (Bahan)
GROUTING Kolom K1 lt.2
GROUTING Kolom K2 lt.2
GROUTING Kolom K3 lt.2
GROUTING Kolom Kp lt.2
GROUTING Kolom K1 lt.3
GROUTING Kolom K2 lt.3
GROUTING Kolom K3 lt.3
GROUTING Kolom Kp lt.3
GROUTING Kolom K1 lt.4
GROUTING Kolom K2 lt.4
GROUTING Kolom K3 lt.4
GROUTING Kolom Kp lt.4
GROUTING Kolom K3 lt.5
GROUTING Kolom Kp lt.5

Satuan

Koefisien

ttk
ttk
ttk
ttk
ttk
ttk
ttk
ttk
ttk
ttk
ttk
ttk
ttk
ttk

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

44

Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

127,252.86
127,252.86
94,623.98
61,995.11
110,938.42
110,938.42
94,623.98
61,995.11
110,938.42
110,938.42
94,623.98
61,995.11
94,623.98
61,995.11

4.1.2. Analisa Harga Satuan Pekerjaan Sistem Konvensional


Dalam peritungan analisa harga satuan pekerjaan sistem konvensional
mengacu pada SNI 7394-2008 yang dapat dilihat pada Lampiran A. Pada
peritungan harga satuan pekerjaan sistem konvensional tidak sebanyak pada
sistem pracetak. Pada sistem konvensional hanya menghitung harga satuan
pekerjaan kolom, balok dan pelat. Disamping itu tidak ada upah buka pasang
bekisting pada perhitungan harga satuan pekerjan.
a. Harga Satuan Kolom Sistem Konvensional
Tabel 4.10. Perhitungan Harga Satuan Total 1 m3 Beton k350 Kolom
Macam Pekerjaan (Bahan)
No.
A
B
C

1 m3 beton k350 kolom


Bahan
Ready Mix (K 350)
Upah
Tebar beton untuk kolom
Total

Satuan

Harga Bahan/
Upah

Koefisien

Jumlah Harga
Bahan/Upah

m3

Rp

536,500.00

Rp

536,200.00

m3

Rp

21,286.71

Rp
Rp

21,286.71
557,486.71

Bahan untuk membuat beton pada sistem konvensional juga digunakan beton
ready mix yang dipesan dari pabrik yang siap digunakan. Menggunakan
beton ready mix dengan alasan lebih cepat dan lebih teratur dari segi
pengiriman.
Tabel 4.11.Perhitungan Harga Satuan Total Pembesian 10 kg dengan besi
polos atau ulir
Macam Pekerjaan (Bahan)
No.
A

Satuan

Koefisien

Pembesian 10 kg dengan besi


polos atau ulir
Bahan
Besi Beton (polos/ulir)
kg
10.500
Kawat beton
kg
0.150
Upah
Pekerja
Oh
0.070
Tukang Besi
Oh
0.070
Kepala Tukang
Oh
0.007
Mandor
Oh
0.004
Total
Total Pembesian 1 kg dengan besi polos atau ulir

45

Harga Bahan/
Upah

Jumlah Harga
Bahan/Upah

Rp
Rp

6,958.00
12,100.00

Rp
Rp

73,059.00
1,815.00

Rp
Rp
Rp
Rp

42,352.00
60,504.00
66,522.00
60,504.00

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

2,964.64
4,235.28
465.65
242.02
82,781.59
8,278.16

Tabel 4.12. Perhitungan Harga Satuan Total 1 m2 Bekisting


Macam Pekerjaan (Bahan)
No.
A

1 m2 Bekisting untuk Kolom


Bahan
Kayu kelas III
Paku 5-12 cm
Minyak bekisting
Balok kayu kelas III
Plywood tebal 9 mm
Dolken kayu galam, (8-10) pjg 4m
Upah
Pekerja
Tukang Kayu
Kepala Tukang
Mandor
Total

Satuan

Harga Bahan/
Upah

Koefisien

m3
kg
ltr
m3
lbr
btg

0.040
0.400
0.200
0.015
0.350
2.000

Rp 1,754,500.00
Rp
10,285.00
Rp
9,150.00
Rp 1,754,500.00
Rp 176,900.00
Rp
64,400.00

Oh
Oh
Oh
Oh

0.660
0.330
0.033
0.033

Rp
Rp
Rp
Rp

42,352.00
60,504.00
66,522.00
60,504.00

Jumlah Harga
Bahan/Upah
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

293,156.50
70,180.00
4,114.00
1,830.00
26,317.50
61,915.00
128,800.00
52,110.50
27,952.32
19,966.32
2,195.23
1,996.63
149,829.33

Untuk harga satuan balok dan pelat sistem konvensional dan pracetak dapat
dilihat pada Lampiran C. Pada penggunaan bekisting sistem konvensional
tidak bisa dipakai sebanyak seperti sistem pracetak. Dalam sistem
konvensional kurang lebih 3x pemakaian pada setiap bekisting. Perhitungan
harga satuan balok dan pelat dapat dilihat pada Lampiran C. Pada Lampiran
C perhitungannya sama dengan harga satuan pekerjaan kolom konvensional
diatas.
b. Harga Satuan Balok Sistem Konvensional
Dengan cara yang sama pada perhitungan harga satuan kolom diperoleh hasil
harga satuan pekerjaan 1 m3 beton, bekisting dan tulangan. Koefisian dari
harga satuan tetap mengacu pada SNI yang telah ditetapkan.
Tabel 4.13. Perhitungan Harga Satuan Balok
Struktur

Jenis SatuanPekerjaan
1 m3 beton

Balok

Bekisting
Tulangan

Satuan
m3

Rp

557,486.71

Rp
Rp

151,583.83
8,278.16

m
kg

46

Harga Satuan
Pekeran
Konvensional

c. Harga Satuan Pelat Sistem Konvensional


Begitupun dengan harga satuan pelat,hasil didapatkan dengan cara yang
sama. Hanya koefisien tetap mengacu pada SNI yang digunakan.
Tabel 4.14. Perhitungan Harga Satuan Pelat
Struktur

Jenis SatuanPekerjaan

Satuan

1 m3 beton
Pelat

4.2.

Bekisting
Tulangan

Harga Satuan
Pekeran
Konvensional

m3

Rp

557,486.71

Rp
Rp

149,829.33
8,278.16

m
kg

Analisa Perhitungan Volume Pekerjaan


Pada perhitungan volume didasarkan pada desain bangunan yang ada. Semua
dimensi diambil dari gambar proyek yang kemudian dihitung untuk mendapatkan
volume. Setelah proses perhitungan harga satuan dilanjutkan dengan
memperhitungkan volume dari struktur bangunan. Salah satu proses kelanjutan
untuk mendapatkan rincian harga anggaran biaya dengan menghitung volume
beton, bekisting dan tulangan pada tiap komponen struktur bangunan. Hasil yang
didapat pada volume mengacu pada gambar struktur ( terlampir pada Lampiran B
). Berikut dibawah ini adalah bagian bagian yang akan dihitung untuk
mendapatkan volume :
a. Sistem Pracetak

Kolom yang terdiri dari Beton, Bekisting, Tulangan

Balok yang terdiri dari Beton, Bekisting, Tulangan

Pelat yang terdiri dari Beton, Bekisting, Tulangan

Erection + Langsir yang terdiri dari Kolom, Balok, Pelat

47

Join yang terdiri dari Kolom dan Balok

b. Sistem Konvensional

Kolom yang terdiri dari Beton, Bekisting, Tulangan

Balok yang terdiri dari Beton, Bekisting, Tulangan

Pelat yang terdiri dari Beton, Bekisting, Tulangan

4.2.1. Perhitungan Volume Sistem Pracetak


Sebagai contoh pada perhitungan volume adalah pada volume Kolom K1.
Berikut dibawah ini disampaikan contoh perhitungan volume beton, bekisting,
tulangan, erection + langsir dan join pada Kolok K1.
Berikut ini adalah Analisa Perhitungan Volume Kolom Tipe K1 :

Gambar 4.1. Detail Penulangan Kolom K1


Tabel 4.15. Data Kolom K1 Sistem Pracetak
Jenis
Lantai
Tipe
Dimensi ( P x L x T )
Tulangan Utama
Atas
Sengkang
Tengah
Bawah
Panjang Tekukan

Keterangan
1
Kolom K1
300 x 500 x 3150 mm
12 D25
2 D10 - 125
2 D10 - 150
2 D10 - 125
60 mm

48

Pada pehitungan volume dibawah ini mencakup perhitungan volume beton,


bekisting, tulangan, erection + Langsir dan join. Pada contoh perhitungan
dibawah ini dilakukan perhitungan volume pada kolom tipe K1. Pada tipe tipe
lain menggunakan cara yang sama baik dalam perhitungan volume beton,
bekisting dan tulangan.
a. Volume Beton
Volume Beton

= P L T
= 0,3 0,5 3,15

= 0,4725 m3
b. Volume Bekisting
Volume Bekisting = (( P T 2) + (T L) + ( P L 2))
= ((0,3 3,15 2) + (3,15 0,5) + (0,3 5 2))
= 2,82 m2
Pada perhitungan volume bekisting kolom sistem pracetak berbeda
dengan sistem konvensional. Pada sistem konvensional bekisting kolom
dibuat berdiri dan katup atas bekisting terbuka untuk memasukkan campuran
beton karena pembuatannya pada kondisi di lapangan. Sedangkan pada
sistem pracetak, bekisting kolom dibuat melintang kebawah seperti pada
pembuatan bekisting balok karena penuangan beton akan lebih mudah karena
kondisi dipabrika lebih memungkinkan dalam memasukkan campuran beton.

49

c. Volume Tulangan
o Tulangan sengkang

Jumlah sengkang

(((14 T Jarak Tul. Tumpuan) + 1) 2) +

((12 T Jarak Tul. Lap.)+ 1)


=

((0,7875 0,125) + 1) + ((1,575 0,150) + 1)

= 26,1 27 (Pembulatan )
Panjang per sengkang
S1 = ((0,26 2 ) + (0,46 2 ) + (0,06 2 )) = 1,56m
S 2 = ((0,23 2 ) + (0,26 2 ) + (0,06 2 )) = 1,10m
S 3 = ((0,46 2 ) + (0,06 2 )) = 0,58m
S 4 = ((0,46 2 ) + (0,06 2 )) = 0,58m

Panjang 1 Sengkang = S1 + S 2 + S 3 + S 4
= 1,56 + 1,10 +0,58 +0,58
= 3,82 m
Panjang Tot. Sengkang

= Pjg 1 sengkang Jmlh Sengkang

= 3,82 27
= 103,14 m
Berat Tot. Tul. Sengkang = Pjg Tot. sengkang Berat Tul. per Meter
= 103,14 0,617
= 62,6374 kg

50

o Tulangan Utama

= Tinggi Jmlh Tulangan Utama

Panjang Tulangan

= 3,15 14
= 44,1 m
= Panjang Tul. Berat Tul. per Meter

Berat Total Tul Utama

= 44,1 1,120
= 49,392 kg
= 49,392 63,6374

Volume Tulangan Kolom K1

= 113,0294 kg
Selanjutnya dibawah ini semua hasil volume yang telah dihitung dan dijabakan
pada table dibawah ini. Semua dilakukan dengan cara yang sama untuk
mendapatkan volume pada setiap struktur.
Tabel 4.16. Volume Pekerjaan Sistem Pracetak
Struktur

Pekerjaan

Beton
Kolom

Balok

Erection
+ Langsir

Join

m3

Lantai 1

Lantai 2

Lantai 3

Lantai 4

Lantai 5

31.78

31.78

32.60

31.78

Lantai
RB
P

33.60

Bekisting

194.58

213.66

213.66

213.66

33.60

Tulangan

kg

10,012.35

9,080.35

7,021.94

7,075.02

5,199.87

Beton

m3

58.37

58.37

58.37

58.37

69.87

Bekisting

604.03

604.03

604.03

604.03

946.07

Tulangan

kg

11,349.44

11,349.44

11,349.44

11,349.44

9,919.01

99.00

97.40

97.40

97.40

62.69

Beton
Pelat

Sat
uan

Bekisting

213.67

210.49

210.49

210.49

157.70

Tulangan

kg

11,230.27

11,097.40

11,097.40

11,097.40

8,902.21

Kolom

bh

109

109

109

108

Balok

bh

131

131

131

131

239

Pelat

bh

110

108

108

108

98

Kolom

ttk

109

109

109

108

Balok

ttk

109

109

109

108

51

239

4.2.2. Perhitungan Volume Sistem Konvensional

Perhitungan pada sistem konvensional tidak jauh berbeda dengan sistem


pracetak melainkan hampir sama. Perbedaan terletak hanya pada volume
bekisting kolom. Sebagai contoh pada perhitungan volume sistem konvensional
adalah pada volume Balok B1. Berikut dibawah ini disampaikan contoh
perhitungan volume beton, bekisting, tulangan pada balokk K1.
Berikut ini adalah Analisa Perhitungan Volume Balok Tipe B1 :

Tabel 4.17. Data Balok B1 Sistem Konvensional


Jenis
Lantai
Tipe
Dimensi ( P x L x T )
Tulangan Atas
Atas
Sengkang
Tengah
Bawah
Panjang Tekukan

Keterangan
1
Balok B1
5400 x 250 x 430 mm
12 D25
D10 - 75
D10 125
D10 - 75
60 mm

Pada pehitungan volume dibawah ini mencakup perhitungan volume beton,


bekisting dan tulangan. Pada contoh perhitungan dibawah ini dilakukan
perhitungan volume pada balok tipe B1. Pada tipe tipe lain menggunakan cara
yang sama baik dalam perhitungan volume beton, bekisting dan tulangan.
a. Volume Beton
Volume Beton

= P L T
= 5,4 0,25 0,43
= 0,6075 m3

52

b. Volume Bekisting
Volume Bekisting = (( P T 2) + ( P L) + ( P L 2))
= ((5,4 0,43 2) + (5,4 0,25) + (0,43 0,3 2))
= 6,209 m2
Pada perhitungan bekisting kolom sistem pracetak berbeda dengan sistem
konvensional. Pada sistem konvensional bekisting kolom dibuat berdiri dan
katup atas bekisting terbuka untuk memasukkan beton karena pembuatannya
pada kondisi di lapangan. Sedangkan pada sistem pracetak, bekisting kolom
dibuat melintang kebawah seperti pada pembuatan bekisting balok karena
penuangan beton akan lebih mudah.
c. Volume Tulangan
o Tulangan sengkang

Jumlah sengkang

(((14 T Jarak Tul. Tumpuan) + 1) 2) +

((12 T Jarak Tul. Lap.)+ 1)


=

(((1,35 0,075) + 1) 2) + ((2,7 0,135) + 1)

= 59,0 59 (Pembulatan )
Panjang sengkang

= ((0,2 2 ) + (0,4 2 ) + (0,06 2 ))

= 1,32 m
Panjang Tot. Sengkang

= Pjg 1 sengkang Jmlh Sengkang


= 1,32 59
= 77,88 m

53

Berat Tot. Tul. Sengkang = Pjg Tot. sengkang Berat Tul. per Meter
= 77,88 0,617
= 48,0520 kg
o Tulangan Utama

Panjang Tulangan

Jmlh tul. Utama

=
Jmlh Tul. Tumpuan +
2

Jmlh tul. Utama

Jmlh Tul. Lapangan

5,4 5,4
=
8 +
8
2
2

= 43,2 m
Berat Total Tul Utama

= Panjang Tul. Berat Tul. per Meter


= 43,2 223
= 96,336 kg

Volume Tulangan Balok K1

= 96,336 48,0520
= 113,0294 kg

Berikut ini disampaikan hasil volume kolom, balok dan pelat pada setiap
pekerjaan yang terurai didalamnya. Semua volume pada seluruh lantai dijelaskan
pada table dibawah ini.

54

Tabel 4.18. Volume Pekerjaan Sistem Konvensional


Struktur

Pekerjaan

Pelat

4.3.

Lantai 2

Lantai 3

Lantai 4

Lantai 5

32.60

31.78

31.78

31.78

33.60

Bekisting

249.44

274.27

274.27

274.27

274.64

Tulangan

kg

10,012.35

9,080.35

7,021.94

7,075.02

5,199.87

58.37

58.37

58.37

58.37

Beton
Balok

Lantai 1

Beton
Kolom

Satuan

Lantai
RB
K

69.87

Bekisting

604.03

604.03

604.03

604.03

946.07

Tulangan

kg

11,349.44

11,349.44

11,349.44

11,349.44

9,919.01

Beton

m3

99.00

97.40

97.40

97.40

62.69

Bekisting

213.67

210.49

210.49

210.49

157.70

Tulangan

kg

11,230.27

11,097.40

11,097.40

11,097.40

8,902.21

Biaya Pelaksanaan Pekerjaan

4.3.1. Biaya Pelaksanaan Pekerjaan pada Sistem Pracetak

Dibawah ini disampaikan biaya pelaksanaan pada lantai 2 pada sistem


pracetak. Yang seperti dapat dilihat dibawah ini hasil dari biaya pelaksanaan
yaitu akumulasi antara volume dengan harga satuan pekerjaan.
Tabel 4.19. Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Sistem Pracetak Lt.2
ITEM PEKERJAAN

SATUAN

TOTAL HARGA
(Rp)

PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM LANTAI


- Kolom K1 300 x 500
bh
Rp
- Kolom K2 300 x 500
bh
Rp
- Kolom K3 300 x 500
bh
Rp
- Kolom Kp 125 x 200
bh
Rp
PEKERJAAN STRUKTUR PELAT LANTAI
- Pelat S1
bh
Rp
- Pelat S2
bh
Rp
- Pelat S3
bh
Rp
- Pelat S4
bh
Rp
- Pelat S5
bh
Rp
- Pelat S6
bh
Rp
- Pelat S7
bh
Rp
PEKERJAAN STRUKTUR BALOK LANTAI
- Balok B1
bh
Rp
- Balok B2
bh
Rp
- Balok B2
bh
Rp
- Balok B2
bh
Rp
- Balok B2
bh
Rp
- Balok B3
bh
Rp
- Balok CG
bh
Rp
- Balok CG
bh
Rp

55

1,862,756.66
1,337,060.45
895,457.03
248,029.52
1,646,381.72
1,568,213.09
2,113,132.36
1,778,166.33
1,058,555.07
481,502.06
1,162,429.76
1,722,781.37
845,024.04
749,050.25
1,485,606.15
1,160,495.33
1,122,953.51
293,312.55
411,304.22

4.3.2. Biaya Pelaksanaan Pekerjaan pada Sistem Konvensional

Dibawah ini juga disampaikan biaya pelaksanaan lantai 2 pada sistem


konvensional. Dapat dilihat pada Lampiran E untuk biaya pelaksanaan semua
lantai yang telah di analisa.
Tabel 4.20. Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Sistem Konvensional Lt.2
ITEM PEKERJAAN

SATUAN

TOTAL HARGA
(Rp)

PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM LANTAI


- Kolom K1 300 x 500
bh
Rp
- Kolom K2 300 x 500
bh
Rp
- Kolom K3 300 x 500
bh
Rp
- Kolom Kp 125 x 200
bh
Rp
PEKERJAAN STRUKTUR PELAT LANTAI
- Pelat S1
bh
Rp
- Pelat S2
bh
Rp
- Pelat S3
bh
Rp
- Pelat S4
bh
Rp
- Pelat S5
bh
Rp
- Pelat S6
bh
Rp
- Pelat S7
bh
Rp
PEKERJAAN STRUKTUR BALOK LANTAI
- Balok B1
bh
Rp
- Balok B2
bh
Rp
- Balok B2
bh
Rp
- Balok B2
bh
Rp
- Balok B2
bh
Rp
- Balok B3
bh
Rp
- Balok CG
bh
Rp
- Balok CG
bh
Rp

56

2,299,122.02
1,773,425.81
1,247,250.30
341,726.21
1,837,363.29
1,755,234.75
2,325,544.01
1,975,553.63
1,203,531.83
567,254.91
1,312,996.98
2,574,809.27
1,322,908.80
1,198,596.41
2,337,634.05
1,833,642.46
1,824,439.23
448,490.30
704,329.72

4.4.

Perbandingan Antara Sistem Pracetak dan Sistem Konvensional

Analisa terakhir yang dilakukan adalah perbandingan antara sistem


pracetak dan konvensional. Dibawah ini diuraikan bebrapa perbandingan antara
kedua sistem antara lain volume, harga satuan pekerjaan, biaya pelaksanaan dan
rekapitulasi biaya akhir.
4.4.1. Analisa Perbandingan Volume Kolom

Tabel 4.21. Perbandingan Volume Kolom


Lantai 1, 2, 3, 4, 5, RB
Struktur Pekerjaan Satuan
Konvensional Pracetak
3
Beton
m
161.54
161.54
2
Kolom Bekisting
m
1,346.89
869.16
Tulangan
kg
40,220.11 40,220.11

4.4.2. Analisa Perbandingan Volume Balok

Tabel 4.22. Perbandingan Volume Balok


Lantai 1, 2, 3, 4, 5, RB
Struktur Pekerjaan Satuan
Konvensional Pracetak
3
Beton
m
303.33
303.33
2
Balok
Bekisting
m
3,362.20
3,304.82
Tulangan
kg
58,483.81 58,483.81

4.4.3. Analisa Perbandingan Volume Pelat

Tabel 4.23. Perbandingan Volume Pelat


Lantai 1, 2, 3, 4, 5, RB
Struktur Pekerjaan Satuan
Konvensional Pracetak
3
Beton
m
453.88
453.88
2
Pelat
Bekisting
m
1,002.84
1,002.84
Tulangan
kg
59,357.68 59,357.68

57

4.4.4. Analisa Perbandingan Volume Erection + Langsir

Tabel 4.24. Perbandingan Volume Erection + Langsir


Lantai 2, 3, 4, 5, RB
Struktur Pekerjaan Satuan
Konvensional Pracetak
bh
435
Erection Kolom
Balok
bh
763
+
Langsir Pelat
bh
532

4.4.5. Analisa Perbandingan Volume Join

Tabel 4.25. Perbandingan Volume Join


Lantai 2, 3, 4, 5, RB
Struktur Pekerjaan Satuan
Konvensional Pracetak
Kolom
ttk
435
Join
Balok
ttk
674

4.4.6. Analisa Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Kolom

Tabel 4.26. Perbandingan Harga Satuan Kolom


Struktur

Jenis Satuan Pekerjaan

Satuan

1 m3 beton
Kolom

Bekisting
Tulangan
Buka + Pemasangan

Harga Satuan Pekeran


Konvensional
Pracetak

m3

Rp

557,486.71

Rp

557,486.71

Rp
Rp

149,829.33
8,278.16
-

Rp
Rp
Rp

16,858.96
8,278.16
4,761.61

m
kg
oh

4.4.7. Analisa Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Balok

Tabel 4.27. Perbandingan Harga Satuan Balok


Struktur

Jenis Satuan Pekerjaan

Satuan
m3

1 m3 beton
Balok

Bekisting
Tulangan
Buka + Pemasangan

m
kg
oh

58

Harga Satuan Pekeran


Konvensional
Pracetak
Rp

557,486.71

Rp

557,486.71

Rp
Rp

151,583.83
8,278.16
-

Rp
Rp
Rp

19,800.16
8,278.16
22,223.05

4.4.8. Analisa Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Pelat

Tabel 4.28. Perbandingan Harga Satuan Pelat


Struktur

Jenis Satuan Pekerjaan

Satuan

1 m3 beton
Pelat

Bekisting
Tulangan

Harga Satuan Pekeran


Konvensional
Pracetak

m3

Rp

557,486.71

Rp

557,486.71

Rp
Rp

149,829.33
8,278.16

Rp
Rp

52,772.77
8,278.16

m
kg

4.4.9. Analisa Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Erectionv+ Langsir

Tabel 4.29. Perbandingan Harga Satuan Erection + Langsir


Struktur
Erection +
Langsir

Jenis SatuanPekerjaan

Satuan

Kolom
Balok
Pelat

bh
bh
bh

Harga Satuan Pekeran


Konvensional
Pracetak
Rp
82,151.98
Rp
62,284.55
Rp
64,936.39

4.4.10. Analisa Perbandingan Harga Satuan Join

Tabel 4.30. Perbandingan Harga Satuan Join


Struktur
Join

Jenis SatuanPekerjaan

Satuan

Kolom
Balok

ttk
ttk

Harga Satuan Pekeran


Konvensional
Pracetak
Rp 127,252.86
Rp 463,508.58

4.4.11. Analisa Perbandingan Rekapitulasi Anggaran Biaya

Setelah mendapatkan hasil dari rincian anggaran biaya dilanjutkan


dengan rekapitulasi total akhir dari anggaran biaya. Hasil dari rincian anggaran
biaya diakumulasikan dengan jumlah unit sturktur yang ada. Untuk data lebih
lengkap dari rekapitulasi anggaran biaya dapat dilihat pada Lampiran F. Pada
perbandingan rekapitulasi anggaran biaya struktur bangunan rusunawa terlihat
biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan sistem pracetak. Pada rekapitulasi
total biaya pengeluaran dengan sistem pracetak lebih besar dibandingkan dengan
sistem konvensional. Sebenarnya kecenderungan pembuatan kolom, balok dan

59

pelat lebih ahal dengan sistem konvensional kantetapi banyak aspek yang terkait
pada sistem pracetak yang harus diperhatikan lebih banyak dan detail.
Tabel 4.31. Perbandingan Rekapitulasi Anggaran Biaya ( pada gambar struktur
konvensonal )
Lantai

Struktur

Kolom
Kolom
Balok
Pelat
Erection
Join
Kolom
Balok
Pelat
Erection
Join
Kolom
Balok
Pelat
Erection
Join
Kolom
Balok
Pelat
Erection
Join
Balok
Pelat
Erection
Join

RB

TOTAL

Rp
Rp
Rp
Rp

Rp
Rp
Rp

Rp
Rp
Rp

Rp
Rp
Rp

Rp
Rp

Rekapitulasi Biaya Pekerjaan


Konvensional
Pracetak
146,454,610.17
Rp
112,690,898.68
139,181,938.08
Rp
106,678,013.53
221,008,991.39
Rp
141,661,710.92
193,336,912.65
Rp
172,998,980.18
Rp
24,256,843.37
Rp
61,260,624.66
116,939,314.50
Rp
79,920,690.52
224,032,940.95
Rp
145,784,945.36
190,710,918.69
Rp
170,674,120.66
Rp
24,126,970.60
Rp
60,102,299.76
117,378,785.41
Rp
80,406,195.80
224,032,940.95
Rp
145,784,945.36
190,710,918.69
Rp
170,674,120.66
Rp
24,126,970.60
Rp
60,102,299.76
105,167,496.33
Rp
66,077,698.51
223,845,405.88
Rp
145,784,945.36
190,710,918.69
Rp
170,674,120.66
Rp
24,044,818.62
Rp
58,973,161.97
266,310,179.28
Rp
139,547,758.21
140,198,172.80
Rp
114,238,451.65
Rp
21,249,772.32
Rp
110,778,550.14

Rp 2,690,020,444.48

60

Rp 2,432,619,907.86

Tabel 4.32. Perbandingan Rekapitulasi Anggaran Biaya ( pada gambar struktur


pracetak)
Lantai

Struktur

Kolom
Kolom
Balok
Pelat
Erection
Join
Kolom
Balok
Pelat
Erection
Join
Kolom
Balok
Pelat
Erection
Join
Kolom
Balok
Pelat
Erection
Join
Balok
Pelat
Erection
Join

RB

TOTAL

Rekapitulasi Biaya Pekerjaan


Konvensional
Pracetak
(Desain Konvensional)
(Desain Pracetak)
Rp
146,454,610.17
Rp
101,163,749.53
Rp
139,181,938.08
Rp
94,090,948.10
Rp
221,008,991.39
Rp
136,887,404.90
Rp
193,336,912.65
Rp
172,998,980.18
Rp
24,256,843.37
Rp
61,260,624.66
Rp
116,939,314.50
Rp
79,920,690.52
Rp
224,032,940.95
Rp
140,520,398.82
Rp
190,710,918.69
Rp
170,674,120.66
Rp
24,126,970.60
Rp
60,102,299.76
Rp
117,378,785.41
Rp
79,277,410.87
Rp
224,032,940.95
Rp
140,520,398.82
Rp
190,710,918.69
Rp
170,674,120.66
Rp
24,126,970.60
Rp
60,102,299.76
Rp
105,167,496.33
Rp
66,077,698.51
Rp
223,845,405.88
Rp
140,520,398.82
Rp
190,710,918.69
Rp
170,674,120.66
Rp
24,044,818.62
Rp
58,973,161.97
Rp
266,310,179.28
Rp
137,400,033.90
Rp
140,198,172.80
Rp
114,238,451.65
Rp
21,249,772.32
Rp
110,778,550.14

Rp 2,690,020,444.48

61

Rp 2,384,661,238.40

S-ar putea să vă placă și