Sunteți pe pagina 1din 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang beriklim tropis sehingga banyak pepohonan yang tumbuh
di Indonesia, baik yang sengaja ditanam atau pun yang tumbuh dengan sendirinya. Pohon
pohon yang tumbuh atau sengaja ditanam pada jalan jalan utama di seluruh kota besar yang
ada di Indonesia sering digunakan sebagai penghijauan agar kota lebih sejuk. Namun banyak
kejadian kejadian yang tidak diduga, misalnya pohon yang tumbang menimpa pejalan kaki
maupun pengendara sepeda motor dan mobil.
Untuk menghindari kejadian kejadian tersebut, maka Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Kota Denpasar bekerjasama dengan PT. Asuransi Mega Pratama untuk mengasuransikan
pohon pohon yang ada di Kota Denpasar terutama pohon pohon yang ditanam oleh Dinas
Kebersihan dan Pertamanan dan pohon pohon yang ada dijalan utama di seluruh Kota
Denpasar.
Dengan dasar kesepakatan sebagai berikut :
1. Undang undang nomor 1 tahun 1992 tentang Pembentukan kotamadya Daerah
Tingkat II Denpasar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 No. 9,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3465)
2. Undang undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negera Republik Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir
dengan Undang undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas
Undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republiik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Republik Indonesia Nomor 4844)
3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintahan, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Kabupaten/Kota, mengamanatkan Penetapan Urusan Pemerintahan
Daerah dengan Peraturan Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Kerjasama Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4761);

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis
Tata Cara Kerjasama Daerah;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2009 tentang Tata Cara
Pembinaan dan Pengawasan Kerja Sama Antar Daerah;
7. Peraturan Daearah Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah yang
Menjadi Kewenangan Kota Denpasar (Lembaran Daerah Kota Denpasar Tahun
2008 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kota Denpasar Nomor 4, Tambahan
Lembaran Daerah Kota Denpasar Nomor 4);
8. Peraturan Walikota Denpasr Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Denpasar Tahun 2005
2025 (Berita Daerah Kota Denpasar tahun 2009 Nomor 40);
9. Peraturan Walikota Denpasar Nomor 40 Tahun 2009 tentang Pendelegasian
Sebagian Kewenangan Walikota Denpasar Kepada Sekretaris Daerah kota
Denpasar (Berita Daerah Kota Denpasar tahun 2009 Nomor 40);
10. Peraturan Walikota Denpasar Nomor 30 Tahun 2010 tantang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Denpasar Tahun 2010
2015 (Berita Daerah Nomor 30 Tahun 2010);

1.2 Rumusan Masalah


Adapun yang menjadi Rumusan Masalah pada makalah ini adalah :

1. Kenapa pohon podon harus di asuransikan ?


2

2. Apakah semua pohon yang ada di Kota Denpasar masuk asuransi ?

1.3 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Agar masyarakat tidak sembarangan menebang pohon perindang yang ada di


jalan-jalan protokol seluruh kota Denpasar.
2. Masyarakat diharapkan bisa membantu pemerintah untuk menjaga pohonpohon perindang itu.
3. Memberikan proteksi atas pengguna jalan raya sebagai akibat tumbangnya
pohon penghijau di wilayah kerja Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Denpasar.

1.4 Kendala-kendala
Di dalam melakukan penelitian ada kendala-kendala yang kami hadapi, seperti
Kurangnya komunikasi antara PIHAK PERTAMA (Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Denpasar) dengan PIHAK KEDUA (PT. Asuransi Mega Pratama).

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pendekatan
Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk menggambarkan
realitas yang cermat terhadap fenomena yang terjadi yang digunakan untuk memecahkan
3

masalah-masalah berdasarkab fakta yang nampak. Data yang dikumpulkan terutama berupa
kata-kata, kalimat atau gambar yang memiliki arti lebih dari pada sekedar angka atau
frekuensi. Sifat penelitian semacam ini mampu memperlihatkan secara langsung hubungan
transaksi antara peneliti dengan yang diteliti yang memudahkan pencarian kedalam makna.
Menurut Nasution (2008:5), Penelitian kualitatif pada hakikatnya adalah mengamati orang
dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka serta berusaha memahami bahasa
dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya.
2.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar yang
beralamat di jalan Majapahit No.6 Denpasar.
2.3 Jenis dan Sumber Data
2.3.1 Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, seperti hasil dari
wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang bisa dilakukan oleh peneliti (Umar,
2007:41).
Jadi dalam penelitian ini yang dimakdus dengan data primer adalah data yang
diperoleh dari hasil pengamatan secara langsung dari sumbernyaa, yaitu lokasi penelitian dan
responden yang bersangkutan.
2.3.2 Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan,
baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain, misalnya dalam bentuk tabeltabel, atau diagram-diagram (Umar, 2007:42). Dalam penelitian ini data sekunder
merupakan data yang telah diolah oleh pihak lain, sehingga sudah dapat langsung
dimanfaatkan, seperti data struktur organisasi, uraian tugas, jabatan, statistik kepegawaian
dan lain-lain.
2.4 Instrumen Penelitian
Karena metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif maka penulis sebagai instrumen kunci harus terjun langsung ke
lapangan dimana objek penelitian tersebut berada.
2.5 Pengertian Asuransi
4

Asuransi adalah suatu alat untuk mengurangi resiko yang melekat pada
perekonomian, dengan cara menggabungkan sejumlah unit-unit yang terkena resiko yang
sama atau hampir sama, dalam jumlah yang cukup besar, agar probabilitas kerugiannya dapat
diramalkan dan bila kerugian yang diramalkan terjadi akan dibagi secara proposional oleh
semua pihak dalam gabungan itu.
2.6 Pengertian Kerjasama Daerah
Kerja sama daerah adalah kesepakatan antara gubernur dengan gubernur atau
gubernur dengan bupati/wali kota atau antara bupati/wali kota dengan bupati/wali kota yang
lain, dan atau gubernur, bupati/wali kota dengan pihak ketiga, yang dibuat secara tertulis serta
menimbulkan hak dan kewajiban.
Kerja sama daerah dilakukan dengan prinsip:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

efisiensi;
efektivitas;
sinergi;
saling menguntungkan;
kesepakatan bersama;
itikad baik;
mengutamakan kepentingan nasional dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan

h.
i.
j.
k.

Republik Indonesia;
persamaan kedudukan;
transparansi;
keadilan; dan
kepastian hukum.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Implementasi Kerjasama Antara Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota


Denpasar Dengan PT. Asuransi Mega Pratama.
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar bekerja sama dengan PT. Asuransi
Mega Pratama untuk mengansuransikan pohon-pohon yang di tanam oleh pemerintah dan
yang ada pada jalan utama/protokol diseluruh Kota Denpasar. Karena sering ada kasus
masyarakat atau pejalan kaki tertimpa ranting atau batang pohon yang mengakibatkan luka
5

ringan sampai luka parah. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar menyiapkan
anggaran untuk asuransi pohon perindang sebesar Rp100 juta. Dana ini akan mengcover
pohon-pohon milik pemerintah sebanyak 50 ribu pohon. Sedangkan untuk pohon status
pribadi atau instansi non-pemerintah, bukan termasuk tanggungan dalam program asuransi
ini.
Kepala Dinas DKP Kota Denpasar Ketut Wisada mengatakan "Jika nanti pohon
perindang yang diasuransikan hingga menimpa warga, maka yang bersangkutan akan
mendapat santunan. Untuk korban jiwa meninggal mendapat santunan maksimal Rp10 juta.
Dan ia juga mengatakan, untuk benda berharga, seperti mobil atau bangunan maka besar
kecilnya santunan tergantung dari penilaian kerusakan. "
Pelaksanaan perjanjian/kontrak ini berlangsung sejak tahun 2012 dan besarnya ganti
rugi dituangkan dalam Polis Belanja Premi Asuransi Pohon Penghijauan dengan Nomor Polis
PL06530212K.003.

3.1.1 Besarnya Santunan


Setiap peristiwa sebagai akibat langsung dari tumbangnya pohon-pohon di taman,
jalan raya milik Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar sehingga menimbulkan
kerugian material dan non material bagi jiwa warga, pemilik bangunan, pengguna kendaraan
bermotor, dan lainya akan menerima santunan sebagai berikut :
a. Daftar Prosentase Santunan Kejadian yang mengakibatkan cacat tetap total/
sebagian.

75
87.5
80
70

Kiri
(kidal
kanan)
%
67
57.5
50
70

50
3
75
60
50

50
3
65
50
50

25

20

Kanan
(kidal kiri)
%

Hilangnya
Lengan dari sendi bahu
Lengan dari atau dari pangkal paha kebawah
Tungkai dari pangkal paha kebawang
Kaki dari mata kaki kebawah atau tungkai
Dari sesuatu tempat ditengah pangkal paha dan mata kaki
Jari kaki lain dari pada ibu jari kaki
Tidak dapat dipakai lagi untuk selama-lamanya
Lengan termasuk tangan
Tangan saja
Tungkai termasuk kaki atau kaki saja
Hilangnya atau selama-lamanya tidak dapat dipakai lagi
Ibu jari
6

Telunjuk
Jari tengah
Jari manis
Kelingking
Ibu jari kaki
Akal budi
Kedua belah mata
Pendengaran pada kedua belah telinga
Sebelah mata
Pendengaran pada sebelah telinga

15
12
10
9
5
100
100
50
30
20

12
10
8
7
5

30
20

b. Kerugian/kerusakan material seperti benda/barang bergerak atau tidak bergerak


maksimal Rp. 10.000.000,- per unit.
3.1.2 Laporan Kerugian
Apabila terjadi suatu peristiwa/kejadian kecelakaan tumbangnya pohon yang
mengakibatkan pihak ketiga meninggal, cacat tetap total/sebagian, maka penduduk harus
mengajukan klaim ke Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar sebagai berikut :
1. Surat permohonan tertulis dari korban
2. Surat pengantar dan rekomendasi dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Denpasar
3. Foto kejadian peristiwa di TKP
4. Surat keterangan kepolisian
5. Fotocopy SIM, KTP, STNK
6. Surat kuasa pemohon bagi yang dikuasakan bermaterai Rp. 6.000,7. Surat visum dokter untuk korban luka/meninggal dan cacat
8. Fotocopy KTP :
9. Laporan paling lambat diterima 3 x 24 jam ke Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Denpasar dan PT. Asuransi Mega Pratama
10. Bersama-sama melakukan survey
11. Berdasarkan laporan survey bersama PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA akan
menetapkan besarnya ganti rugi bagi warga masyarakat yang berhak menerima
12. Pembayaran klaim kepada PIHAK KETIGA selambat-lambatnya 2 minggu setelah
diterimanya data-data pendukung klaim.
Apabila terjadi perselisihan dalam pelaksanaan perjanjian/kontrak ini PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah. Dan
apabila musyawarah yang dimaksud tidak tercapai, maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA sepakat untuk menyelesaikan melalui Pengadilan Negeri setempat.
Berikut ini adalah daftar orang atau masyarakat yang terkena musibah dan sudah
mendapatkan Polis :
N
O

NAMA

ALAMAT
7

KETERANGAN

I Made Giri Rajeg

Ni Putu Dewi Yulianjani

A.A Suka Negara

Kantor Badan
Kesejahteraan Keluarga
Berencana Nasional
(BKKBN)

I Gusti Ngurah
Sudarsana

Jalan Raya
Sesetan No. 214
Denpasar
Jalan Ceroring
Gang III
Denpasar
Jalan Imam
Bonjol No. 326
Denpasar
Jalan Raya
Puputan Renon
Jalan Kecubung
Gang Sandat No.
4 Denpasar

Kaca mobil pecah tertimpa


pelepah pohon palem raja, di Jl.
P.B. Sudirman
Korban tertimpa cabang pohon
Asem di Jl. Sugianyar yang
menyebabkan korban meninggal
dunia di Rumah Sakit Sanglah.
Korban tertimpa cabang pohon
Angsana di Jl.Imam Bonjol yang
menyebabkan korban mengalami
luka di hidung dan kakinya patah
Peristiwa tumbangnya pohon
sepatudea di Jalan Raya Puputan
Renon yang menimpa pagar
pembatas kantor.
Peristiwa tumbangnya pohon
Santen di Jl. Hayam Wuruk yang
menimpa korban sehingga
korban menderita luka memar
luar dalam di bagian pundak

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
A. Setiap peristiwa pohon tumbang yang terjadi di sepanjang jalan protokol/wilayah
kerja DKP kota Denpasar akan mendapatkan santunan sebesar 10 juta rupiah.
B. Hanya pohon yang ditanam oleh Pemerintah atau Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Kota Denpasar saja yang di asuransikan. Sedangkan pohon yang ditanam oleh warga
atau masyarakat tidak termasuk dalam asuransi tersebut.

4.2 Saran

A. Sebaiknya DKP menata ulang taman-taman dan pohon-pohon yang ada di Kota
Denpasar terutama pada jalan-jalan protokol agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan.
B. Dalam proses pelaksanaan pembayaran premi asuransi dari PT. ASURANSI MEGA
PRATAMA kepada korban atau PIHAK KETIGA perlu dipercepat, agar penanganan
korban bisa optimal.

S-ar putea să vă placă și