Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
IN DENGAN
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
DI RUANG CEMPAKA RSU BANGLI
PADA TANGGAL 3 S/D 6 DESEMBER 2014
I.
Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari Selasa, 2 Desember 2014 pukul 11.00 WITA di
ruang Cempaka RSU Bangli dan masuk rumah sakit tanggal 28 November 2014. Data
diperoleh melalui sumber data pasien, keluarga pasien, dan catatan medic dengan No RM
205422 yang dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik.
A. Identitas pasien
Pasien
Penanggungjawab
Nama
: IN
: NO
Umur
: 72 tahun
: 40 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
: Laki-laki
Pekerjaan
: Petani
: Peg. Swasta
Pendidikan
:-
: SMA
Status
: Menikah
: Menikah
Agama
: Hindu
: Hindu
Alamat
Diagnose medis
: PJK
Sumber biaya
: JKBM
: Anak
B. Alasan dirawat
1) Saat MRS
Pasien masuk rumah sakit karena pasien mengalami sesak nafas yang
menyebabkan pasien sampai pingsan.
2) Saat pengkajian
Pada saat pengkajian, pasien mengeluh sakit pada bagian dada seperti
tertekan benda berat dan mengeluh sesak saat bernafas. Pernafasan
menggunakan otot bantu pernafasan.
C. Riwayat penyakit
Pasien pernah dirawat di Ruang Cempaka RSU Bangli pada tanggal 16 Oktober
2014 dengan diagnose medis ACS Stemi Anteroseptal + Susp.Pneumonia d/d TB
Paru. Pada tanggal 22 November 2014, pasien kembali di bawa ke IRD RSU
Bangli dengan diagnose medis ACS NStemi + HHD + PJK dan dirawat di ICU.
Di ICU pasien mendapatkan terapi:
-
Obat injeksi:
a. Cefo zulbactam 2x1 gr
b. Methyl Prednisolon 2x62,5 mg
c. Pranza 2x1 vial
d. Furosemide 1x1 amp
Obat tablet:
a. ISDN 3x5 mg
b. Vaclo 1x75 mg
c. Aspilet 1x80 mg
d. Captopril 3x25 mg
e. Bisoprolol 1x2,5 mg
f. Simvastatin 1x20 mg
g. Laxadin 3x10 mg
h. Heparin 2x1mg
i. Vectrin 3x10 cc
F. Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran Umum
a. Kesadaran
: Composmentis
b. Postur tubuh
: Tegak
c. Kebersihan diri
: Cukup bersih
d. Turgor kulit
: Normal
e. Warna kulit
: Sawo matang
2. Gejala Kardinal
a. Suhu : 36,2C
b. TD
: 150/90 mmHg
c. Nadi : 72x/menit
d. RR
: 24x/menit
3. Keadaan fisik
a. Kepala
(-)
b. Mata
c. Hidung
d. Wajah
e. Telinga
f. Leher
g. Thoraks
h. Abdomen
G. Data Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
TES
NILAI
SATUAN
NILAI NORMAL
KET.
WBC
24,8
10/l
3,5 : 10,0
LYM%
7,1
15,0 : 50,0
LYM
1,7
109/l
0,5 : 5,0
MID
1,0
MID%
3,9
GRAN
22,1
GRA%
89,0
RBC
4,39
HGB
13,4
g/dl
11,5 : 16,5
HCT
38,2
35,0 : 55,0
MCV
87,0
Fl
75,0 : 100,0
MCH
30,5
Pg
25,0 : 35,0
MCHC
35,1
g/dl
31,0 : 38,0
RDW%
13,6
11,0 : 16,0
RDWa
80,3
Fl
30,0 :150,0
PLT
244
MPV
6,6
Fl
8,0 : 11,0
PDW
10,6
Fl
0,1 : 99,9
PCT
0,16
0,01 : 9,99
LPCR
8,6
0,1 : 99,9
CKMB
88
U/L
0-24
TROPONIN I
Positif
0,1 : 1,5
%
2,0 : 15,0
1,2 : 8,0
35,0 : 80,0
3,50 : 55,0
150 : 400
Negatif
2. Pemeriksaan Radiologi
Hasil pemeriksaan radiologi adalah Susp. Kardiomegali
3. Pemeriksaan EKG
Diagnosa Keperawatan
A. Analisa Data
No.
Data Fokus
1. DS :
Masalah Keperawatan
otot
- RR: 24x/menit
- Nadi: 72x/menit
2. DS:
B. Analisa Masalah
1. P: Ketidakefektifan pola nafas
E: Kelelahan otot pernafasan
S: Pasien mengatakan sesak saat bernafas, pasien terlihat menggunakan otot
bantu nafas, pasien tampak berhati-hati dan susah untuk bernafas, RR:
26x/menit
Proses terjadinya: karena terjadi aterosklerosis
penyempitan lumen arteri
koroner
suplai oksigen menurun pada arteri koronari
iskemik
miokardium
pada metabolisme anaerob mengeluarkan asam laktat
menyebabkan PH sel menurun
asidosis respiratori
merangsang
kemoreseptor
merangsang pusat pernafasan
aktivitas pernafasan
meningkat
ketidakefektifan pola nafas
Akibat bila tidak ditangani: akan menimbulkan hipoksia (penurunan
pemasukan oxygen ke jaringan akibat penurunan kemampuan pembawa
oxygen darah) dan hiperkapnia (kelebihan carbondioxida dalam darah).
2. P: Intoleransi aktivitas
E: Dyspneu
S: Pasien mengatakan nyeri dada di sebelah kiri saat bernafas dan bergerak
Proses terjadinya: karena terjadi aterosklerosis
penyempitan lumen arteri
koroner
suplai oksigen menurun pada arteri koronari
iskemik
miokardium
pada metabolisme anaerob mengeluarkan asam laktat
menyebabkan PH sel menurun
asidosis respiratori
merangsang
kemoreseptor
merangsang pusat pernafasan
aktivitas pernafasan
meningkat
dyspnea
intoleransi aktivitas
Akibat bila tidak ditangani: iritasi pada kulit yang harus tertekan selama
bedrest, atrofi otot, paralisis atau kelemahan, kekakuan dan sakit sendi,
penurunan gerak pernafasan, postural hipotensi.
C. Rumusan Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan kelelahan otot pernapasan
ditandai dengan pasien sesak saat bernafas, pasien terlihat menggunakan otot
bantu nafas, pola nafas tidak teratur, RR: 26x/menit
III.
Perencanaan Keperawatan
N
o.
Hari/tangga
l/jam
Dx
Keperawatan
Tujuan (NOC)
1.
Rabu,
3 Ketidakefektif Setelah
Desember
an pola napas dilakukan
2014
berhubungan tindakan
dengan
keperawatan
kelelahan otot selama
3x24
pernapasan
jam
pasien
ditandai
menunjukkan
dengan pasien keefektifan pola
sesak
saat nafas,
bernafas,
dibuktikan
pasien terlihat dengan kriteria
menggunakan hasil:
otot
bantu
nafas,
RR: 1.Mendemonstr
asikan
batuk
24x/menit
efektif
dan
suara
nafas
yang
bersih,
tidak
ada
sianosis
dan
dyspneu
(mampu
mengeluarkan
sputum, mampu
bernafas
dg
mudah,
tidak
ada pursed lips).
Rencana tindakan
(NIC)
Rasional
2. Mengetahui
kondisi
psikis
pasien terhadap
pola
pengobatan
vital
nafas
5. Monitor respirasi 3. Membantu dalam
menentukan
dan status O2
rencana tindakan
6. Beri pasien posisi
keperawatan
yang nyaman
selanjutnya
7. Bersihkan mulut,
4. Mengetahui
hidung dan secret
tingkat kebutuhan
trakea (jika ada)
oksigen pasien
8. Informasikan
pada pasien dan 5. Mengetahui
saturasi oksigen
keluarga tentang
pasien
tehnik relaksasi
6. Membantu pasien
untuk
dalam
memperbaiki pola
meningkatkan
2.Menunjukkan
ventilasi
yang
jalan nafas yang
nafas
baik
paten
(klien 9. Delegatif dalam
tidak
merasa
pemberian obat
7. Membantu
tercekik, irama
nafas, frekuensi
pernafasan
dalam rentang
normal,
tidak
ada suara nafas
abnormal).
menjaga bersihan
jalan nafas pasien
8. Memotivasi
pasien
dan
keluarga
untuk
memperbaiki pola
nafas pasien
3.Tanda Tanda
vital
dalam
rentang normal
(tekanan darah,
nadi,
pernafasan)
2.
Rabu,
3 Intoleransi
Desember
aktivitas
2014
berhubungan
dengan
dyspnea
ditandai
dengan pasien
mengatakan
nyeri dada di
sebelah kiri
saat bernafas
dan bergerak
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama
2x24
jam
pasien
menunjukkan
keefektifan pola
nafas,
dibuktikan
dengan kriteria
hasil:
Kriteria Hasil :
9. Untuk
mempercepat
proses
penyembuhan
Energy
Management
1. Observasi
adanya
pembatasan klien
dalam
melakukan
1. Untuk
mengetahui
tingkat
kemampuan
aktivitas pasien
2. Untuk
mengetahui
psikis pasien
aktivitas
2. Dorong
pasien 3. Untuk
mengetahui
untuk
tingkat kelelahan
mengungkapkan
pasien
perasaan
4. Untuk
1. Berpartisipa
terhadap
mengetahui
si
dalam
status nutrisi dan
keterbatasan
aktivitas
energy
yang
adanya
fisik tanpa 3. Kaji
adekuat
dari
disertai
factor
yang
pasien
peningkatan
menyebabkan
tekanan
5. Untuk
kelelahan
darah, nadi
mengetahui
4. Monitor nutrisi
dan RR
respon
dan
sumber
kardiovaskuler
2. Mampu
energi
yang
terhadap aktivitas
melakukan
adekuat
aktivitas
6. Untuk
5. Monitor respon
sehari hari
(ADLs)
secara
mandiri
kardivaskuler
terhadap
aktivitas
6. Monitor
pola
tidur
dan
mengetahui pola
tidur/istirahat
yang
mempengaruhi
aktivitas
lamanya
tidur/istirahat
pasien
Activity Therapy
1. Kolaborasikan
dengan
Tenaga
1. Agar
pasien
mendapat terapi
yang baik
dalam
Rehabilitasi
Medik
merencanakan
2. Untuk
mengetahui
program terapi
kemampuan
yang tepat.
pasien
dalam
2. Bantu
klien
beraktivitas
untuk
pasien
mengidentifikasi 3. Agar
dapat melakukan
aktivitas
yang
aktivitas
yang
mampu
sesuai
dengan
kemampuan
dilakukan
3. Bantu
untuk
4. Untuk membantu
memilih aktivitas
pasien
melakukan
konsisten yang
aktivitas
yang
sesuai
dengan
diinginkan
kemampuan
5. Untuk
fisik, psikologi
memotivasi
dan social
pasien
4. Bantu
untuk
mobilisasi/berakt
mengidentifikasi
ivitas
dan mendapatkan
sumber
6. Agar mengetahui
yang
aktivitas
yang
diperlukan untuk
disukai pasien
aktivitas
yang 7. Agar
pasien
diinginkan
mendapatkan
5. Bantu
untuk
latihan akrivitas
sesuai
dengan
mendapatkan alat
jadwal
bantuan aktivitas
kursi 8. Untuk
mengetahui
roda, krek
ketidakmampuan
6. Bantu
untuk
pasien
dalam
mengidentifikasi
melakukan
aktivitas
yang
aktivitas
seperti
disukai
7. Bantu
9. Memotivasi
pasien
untuk
untuk membuat
melakukan
aktivitas sendiri
jadwal
latihan
klien
diwaktu luang
8. Bantu
pasien/keluarga
untuk
mengidentifikasi
kekurangan
dalam
beraktivitas
9. Bantu
pasien
untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan
10. Monitor respon
fisik,
emosi,
social
dan
spiritual
10. Untuk
mengetahui
status
respon
fisik,
psikis,
sosial
dan
spiritual pasien
IV.
Implementasi Keperawatan
Rabu,
3 1,2
Desember 2014
pukul
08.00
WITA
Mengobservasi
pasien:
-
Pukul
WITA
08.30 1,2
Evaluasi Formatif
adanya -
kecemasan
pasien
terhadap oksigenasi
Mengkaji
faktor kelelahan
Pasien kooperatif
dan
tampak
tenang
Pasien
mengatakan cepat
lelah apabila ke
kamar
mandi
untuk BAB/BAK
jadi pasien hanya
diam di tempat
tidur agar tidak
lelah
Pukul
WITA
09.00 1,2
Memberikan
Pukul
WITA
10.00 1,2
Mengkaji TTV
Monitor
respon
kardiovaskuler
S: 36C
terhadap aktivitas
TD:
mmHg
150/100
Paraf
R: 24x/menit
N: 80x/menit
Pukul
WITA
Pukul
WITA
11.00 1,2
12.00 1,2
pola -
Memonitor
nafas
Memonitor
nutrisi
yang adekuat
-
14.00 1,2
Respon
kardiovaskuler
belum mendukung
pasien
untuk
melakukan
aktivitas
karena
pasien
masih
merasa sesak saat
beraktivitas
Pukul
WITA
Asupan
nutrisi
pasien
adekuat
dengan
adanya
zat-zat karbohidrat
seperti nasi dan
jagung
Memonitor
status - Pasien
masih
respirasi dan status
mengeluh sesak,
O2
O2
masih
terpasang dengan
Membantu pasien
dosis 4L/menit
untuk
mengidentifikasi
- Pasien
aktivitas yang
mengatakan
mampu dilakukan
belum
ada
aktivitas
yang
Membantu pasien
mampu dilakukan
untuk memilih
aktivitas konsisten
- Pasien
ingin
yang sesuai dengan
melakukan
kemampuan
aktivitas bangun
dari tempat tidur
Mengobservasi
KU -
Pasien
tertidur,
sedang
pasien:
-
Pukul
WITA
16.00 1,2
Mengobservasi
adanya tanda-tanda
hipoventilasi
-
Mengobservasi
adanya pembatasan
aktivitas
Mengkaji TTV
Memonitor
respon
kardiovaskuler
terhadap aktivitas
pernafasan masih
menggunakan otot
bantu
Pasien
mengatakan masih
belum
bisa
beraktivitas
- TD:
mmHg
150/100
S: 36C
R: 24x/menit
N: 80x/menit
-
Pukul
WITA
17.30 1,2
Pukul
WITA
19.00 1,2
Respon
kardiovaskuler
belum mendukung
pasien
untuk
melakukan
aktivitas
karena
pasien
masih
merasa sesak saat
beraktivitas
Memberikan
semi fowler
posisi - Pasien
tampak
kooperatif
dan
tenang
Membantu
pasien
untuk
memilih - Pasien
ingin
aktivitas
konsisten
bangun dari tempat
yang sesuai dengan
tidur dan tampak
kemampuan
berhati-hati dalam
bergerak
- Memberi
informasi - Pasien
dan
mengajarkan
mendengarkan
pasien teknik relaksasi
namun belum bisa
untuk
memperbaiki
melakukan
pola nafas
Membantu
untuk
jadwal
Pukul
WITA
19.30 1,2
diwaktu luang
Mengobservasi
pasien:
-
KU -
Mengobservasi
adanya tanda-tanda
hipoventilasi
- Mengobservasi
adanya
pembatasan
aktivitas
-
Pukul
WITA
20.00 1
Pasien
masih
tampak
sesak
dengan
menggunakan
otot
bantu
pernafasan
dan
pasien
tampak
lemah
Pasien
mau
berusaha
untuk
beraktivitas tapi
belum mampu
Methyl prednisolone:
untuk anti inflamasi
pada
saluran
pernafasan
Cefozulbactam:
untuk anti infeksi
saluran pernafasan
2.
Kamis,
4 1,2
Desember 2014
pukul
04.00
WITA
Mengobservasi
pasien:
-
KU -
Mengobservasi
adanya tanda-tanda
hipoventilasi
Mengobservasi
adanya pembatasan
aktivitas
Pasien
tidur,
pernafasan masih
menggunakan
otot bantu
Pasien
mengatakan
sudah tidak ada
pembatasan
dalam bergerak,
sedikit demi sdikit
pasien
mulai
melakukan
aktivitas
fisik
seperti duduk di
tempat tidur
Pukul
WITA
05.00 1,2
Mengkaji TTV
Pukul
WITA
Pukul
WITA
06.30 1,2
07.00 1,2
Memonitor
nafas
pola -
Memonitor
nutrisi
yang adekuat
-
Asupan
nutrisi
pasien
adekuat
dengan
adanya
zat-zat
karbohidrat
seperti nasi dan
jagung
Memonitor
status respirasi dan status O2
Memonitor
respon
kardiovaskuler
terhadap aktivitas
Pasien
masih
mengeluh sesak
O2
masih
terpasang dengan
dosis 4L/menit
Pukul
WITA
08.00 1
Memberikan
obat
injeksi cefozulbactam
2x1 gr dan Methyl
Prednisolon
2x62,5
gr
Pasien
bisa
melakukan
aktivitas duduk di
tempat
tidur
namun
respon
sesaknya masih
dirasakan
Methyl prednisolone:
untuk anti inflamasi
pada
saluran
pernafasan
Cefozulbactam:
untuk anti infeksi
saluran pernafasan
Pukul
WITA
10.00 1,2
Mengkaji TTV
Pukul
WITA
Pukul
WITA
Pukul
WITA
12.00 1,2
14.00 1,2
16.00 1,2
- Memberi
informasi dan
mengajarkan
pasien teknik relaksasi
untuk
memperbaiki
pola nafas
- Membantu
klien
untuk
membuat
jadwal
latihan
diwaktu luang
Pasien
mendengarkan
namun menolak
untuk melakukan
Mengobservasi
pasien:
Pasien
masih
mengeluh sesak
disertai
nyeri
dada, pernafasan
masih
menggunakan
otot bantu
KU -
Mengobservasi
adanya tanda-tanda
hipoventilasi
Mengobservasi
adanya pembatasan aktivitas
Mengkaji TTV
Pasien
mengatakan akan
melakukan
latihan
secara
mandiri ditemani
keluarga
Masih
ada
keterbatasan
aktivitas
yang
dialami
pasien
karena
setiap
beraktivitas
pasien sesak
Pukul
WITA
Pukul
WITA
Pukul
WITA
17.30 1,2
Memberikan
semi fowler
Membantu
pasien
untuk
memilih aktivitas
konsisten
yang sesuai dengan
kemampuan
19.00 1,2
19.30 1,2
Membantu
klien
untuk
membuat jadwal
latihan
diwaktu luang
Mengobservasi
pasien:
-
posisi -
KU -
Mengobservasi
adanya tanda-tanda
hipoventilasi
Mengobservasi
adanya
pembatasan aktivitas
Memonitor
kelelahan
adanya
Pasien
tampak
kooperatif
dan
tenang
Pasien
ingin
untuk ke kamar
mandi
sendiri,
pasien
mau
melakukan
mobilisasi dengan
bantuan keluarga
Pasien
mendengarkan
dan sudah dapat
melakukan tetapi
belum baik
Pasien
mengatakan
hanya
ingin
latihan
dengan
keluarga
dan
jadwal
mendukung
sesuai
dengan
keadaan
yang
mendukung
Pasien
mengatakan
sudah tidak begitu
sesak dan tidak
menggunakan
otot
bantu
pernafasan
Pasien
sudah
sedikit
mampu
untuk melakukan
aktivitas
secara
mandiri
seperti
bangun
dari
tempat tidur dan
duduk di tempat
tidur
sambil
makan
Pukul
WITA
Pukul
WITA
3.
20.00 1,2
20.30 1
Jumat,
5 1,2
Desember 2014
pukul
04.00
Pasien
mengatakan
sudah tidak begitu
lelah ketika akan
beraktivitas
Memberikan
obat injeksi
cefozulbactam 2x1 gr
dan
Methyl
Prednisolon 2x62,5
gr
Methyl
prednisolone:
untuk
anti
inflamasi
pada
saluran
pernafasan
Cefozulbactam:
untuk anti infeksi
saluran
pernafasan
Membantu
pasien untuk
memilih
aktivitas
konsisten
yang sesuai dengan
kemampuan
Pasien
mau
mendengarkan
dan sudah mau
melakukan
namun
belum
baik
Pasien
ingin
melakukan
aktivitas
jalanjalan di luar
ruangan
hidung
Mengobservasi
pasien:
tampak
nyeri
kadang
Mengobservasi
KU -
Pasien
tenang,
pasien
WITA
adanya tanda-tanda
hipoventilasi
-
Pukul
WITA
05.00 1,2
Mengobservasi
adanya pembatasan
aktivitas
-
Mengkaji TTV
timbul
kadang
hilang,
sesak
masih dirasakan
sedikit
Pasien
mengatakan tidak
begitu sesak dan
tidak begitu nyeri,
pasien
mengatakan tidak
ada keterbatasan
aktivitas
Pukul
WITA
08.30 1,2
Memberikan
obat injeksi
cefozulbactam 2x1 gr
dan
Methyl
Prednisolon 2x62,5
gr
Methyl
prednisolone:
untuk
anti
inflamasi
pada
saluran
pernafasan
Memonitor
respon
kardiovaskuler
terhadap aktivitas
Cefozulbactam:
untuk anti infeksi
saluran
pernafasan
Pasien
tenang
bernafas
baik
tampak
dan
dengan
pasien
Pukul
WITA
09.00 1
Memonitor
pasien
pola
Pukul
WITA
09.30 1
Memonitor
status Dosis pemakaian O2
respirasi dan status O2
sudah
diturunkan
menjadi 2L/menit
Pukul
WITA
10.00 1
Mengkaji TTV
Pukul
WITA
12.00 1
Mengajarkan
pasien Pasien
mau
teknik relaksasi untuk melakukan
dengan
memperbaiki pola nafas
baik. Pola nafas
sudah teratur
Pukul
WITA
14.00 1
Mengobservasi
pasien
Pukul
WITA
16.00 1
Mengkaji TTV
KU Pasien mengatakan
sudah tidak begitu
sesak, keadaan umum
pasien sudah normal
TD: 130/90 mmHg
S: 36C
R: 20x/menit
N: 80x/menit
Pukul
WITA
17.30 1
Membantu
membersihkan
dan mulut
pasien Hidung
pasien
hidung tampak kotor, mulut
pasien kering
Pukul
WITA
19.00 1
Mengajarkan
pasien Pasien mendengarkan
teknik relaksasi untuk dan dapat melakukan
memperbaiki pola nafas
dengan baik
Pukul
WITA
19.30 1
Mengobservasi
pasien
teratur
Pukul
WITA
3.
20.00 1
Memonitor
status Pasien mengatakan
respirasi dan status O2
sudah tidak sesak,
pasien sudah lepas
O2
Sabtu,
6 1
Desember 2014
pukul
04.00
WITA
Mengobservasi
pasien
Pukul
WITA
Mengkaji TTV
05.00 1
KU Pasien
tampak
tampak tenang, nyeri
dada pasien kadang
timbul kadang hilang,
sesak sudah tidak
dirasakan
TD: 130/90 mmHg
S: 36C
R: 20x/menit
N: 80x/menit
V.
Evaluasi Keperawatan
No. Hari/tanggal/jam
1.
No.
Dx
Jumat,
5 2
Desember
2014
pukul 08.30 WITA
Evaluasi Sumatif
S: Pasien mengatakan sudah bisa
beraktivitas secara mandiri
O: Pasien tampak duduk dengan
mandiri, tidak terlihat keterbatasan
fisik
A: Intoleransi aktivitas berhubungan
dengan dyspnea ditandai dengan
pasien mengatakan nyeri dada di
Paraf
sebelah kiri
bergerak
saat
bernafas
dan
Sabtu, 6 Desember 1
2014 pukul 08.00
WITA