Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA
ASIAN MEDICAL STUDENTS
ASSOCIATION
INDONESIA
Disahkan di Makassar
Oleh Musyawarah Nasional
Sabtu, 23 Juni 2012
Sifat
AMSA-Indonesia adalah organisasi yang bersifat keilmuan, non-politik, nonsektorial, non-profit, terbuka, bebas, dan mandiri.
Pasal 7
Prinsip
AMSA-Indonesia mempunyai prinsip Scientific, Action dan Friendship.
Pasal 8
Tujuan Organisasi
AMSA-Indonesia memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan kepedulian terhadap problema kesehatan di Indonesia.
2. Menjadi wadah penampung minat, bakat, dan kreativitas mahasiswa
kedokteran Indonesia .
3. Meningkatkan rasa persaudaraan yang erat antar-anggota.
4. Mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan dan etika kedokteran.
5. Mewujudkan kerja sama antar mahasiswa kedokteran se-Indonesia.
BAB II
SIMBOL ORGANISASI
Pasal 9
Lambang Organisasi
Lambang AMSA-Indonesia diadaptasi dari lambang AMSAInternasional memiliki arti sebagai berikut:
1. Ular melingkari tongkat kayu; melambangkan
kedokteran, mewakili status anggota AMSA-Indonesia
sebagai mahasiswa kedokteran.
2. Bola dunia; melambangkan status internasional AMSA.
3. Laurel wreath; melambangkan harapan bahwa AMSA dapat menjadi
pemersatu di kawasan Asia-Oseania; yang didasarkan pada saling
pengertian dan empati.
4. Tulisan INDONESIA menunjukkan organisasi AMSA-Indonesia.
Pasal 10
Lagu Organisasi
Lagu AMSA-Indonesia sama dengan lagu AMSA-Internasional yang berjudul
See The World in Perfect Harmony.
Pasal 11
Atribut Organisasi
Atribut AMSA-Indonesia adalah:
1. Bendera AMSA-Indonesia.
2. Kertas dengan kop surat berlambang AMSA-Indonesia.
3. Cap AMSA-Indonesia.
4. Maskot AMSA-Indonesia
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 12
Anggota AMSA-Indonesia terdiri dari AMSA-Universitas.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI, KEPENGURUSAN DAN DEWAN PENASEHAT
Pasal 13
Struktur Organisasi
Keterangan:
Musyawarah Nasional
= Garis Komando
Advisory Board
AMSA-universitas
AMSA-Internasional
Executive Board
AMSA-Indonesia
AMSA-universitas
AMSA-universitas
Pasal 14
Kepengurusan
1. Kepengurusan AMSA-Indonesia disebut dengan Executive Board.
2. Kepengurusan AMSA-Universitas merupakan hak otonomi universitas.
Pasal 15
Pemilihan dan Penggantian Anggota Pengurus
1. Anggota pengurus dipilih dari anggota AMSA-Universitas untuk masa bakti
satu periode kepengurusan.
2. Anggota pengurus dapat diganti karena:
2.1. Kehilangan keanggotaan.
2.2. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri.
2.3. Diberhentikan dari kepengurusan.
2.4. Meninggal dunia.
3. Pemberhentian dan pengisian lowongan anggota pengurus dilakukan oleh
Executive Board dan dipertanggungjawabkan pada Musyawarah
Nasional.
Pasal 16
Advisory Board
1. Advisory Board direkomendasikan oleh universitas anggota, dipilih dan
ditetapkan oleh Musyawarah Nasional
2. Hak dan kewajiban Advisory Board akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
3. Anggota Advisory Board terdiri dari sekurang-kurangnya tiga orang yang
berpengalaman di AMSA-Indonesia yang masih berstatus sebagai
mahasiswa kedokteran umum.
BAB V
RAPAT-RAPAT
1.
2.
3.
4.
5.
Pasal 17
Rapat
Musyawarah Nasional (Munas) diadakan sekali dalam satu periode
kepengurusan, pada akhir periode kepengurusan.
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) diadakan sekali dalam satu periode
kepengurusan, pada awal periode kepengurusan.
Rapat pengurus (Executive Board Meeting) diadakan paling sedikit dua
kali dalam satu periode kepengurusan, pada pelaksanaan acara nasional.
Online Meeting Executive Board diadakan paling sedikit satu kali dalam
satu bulan, selama satu periode kepengurusan.
Musyawarah Nasional Luar Biasa diadakan atas kesepakatan paling
sedikit dua pertiga dari jumlah universitas anggota.
Pasal 18
Kuorum dan Pengambilan Keputusan
1. Musyawarah Nasional adalah sah bila dihadiri oleh lebih dari separuh
jumlah universitas anggota.
2. Keputusan rapat diambil dengan musyawarah untuk mufakat. Jika
musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka pengambilan keputusan
dilakukan dengan pemungutan suara.
Pasal 19
Kekuasaan Tertinggi Organisasi
Kekuasaan tertinggi organisasi berada pada Musyawarah Nasional.
BAB VI
KEUANGAN
Pasal 20
Perbendaharaan, Pengolahan, dan Pengelolaannya
1. Harta kekayaan organisasi terdiri dari seluruh kekayaan termasuk uang
tunai, surat berharga, benda bergerak, dan tidak bergerak, yang
pengelolaannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
2. Keuangan organisasi diperoleh dari uang iuran universitas anggota,
sumbangan sukarela, dan usaha sah yang tidak bertentangan dengan
hukum serta peraturan organisasi.
3. Administrasi keuangan organisasi dipertanggungjawabkan kepada
Musyawarah Nasional oleh Executive Board.
BAB VII
LAIN-LAIN
Pasal 21
Perubahan Anggaran Dasar
1. Yang berhak merubah Anggaran Dasar adalah Musyawarah Nasional di
bawah pimpinan sidang terpilih.
2. Rencana perubahan Anggaran Dasar disampaikan sebelum Musyawarah
Nasional berlangsung.
3. Keputusan perubahan harus disetujui paling sedikit oleh dua pertiga dari
jumlah universitas peserta.
Pasal 22
Pembubaran Organisasi
Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan melalui referendum oleh seluruh
anggota yang disahkan secara tertulis.
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 23
Hal-Hal Lain
1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
2. Anggaran Dasar yang diperbaharui ini mulai berlaku sejak disahkan oleh
Musyawarah Nasional yang diselenggarakan di Makassar ,23 Juni 2012
3. Dengan berlakunya Anggaran Dasar ini, Anggaran Dasar sebelumnya
dinyatakan tidak berlaku lagi.
1.
2.
3.
4.
Pasal 1
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga AMSA-Indonesia
AMSA-Indonesia diatur menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga.
Anggaran Dasar merupakan hukum tertinggi AMSA-Indonesia.
Anggaran Rumah Tangga mengatur pelaksanaan pengelolaan internal
AMSA-Indonesia.
Dalam kondisi tertentu AMSA universitas dapat mengajukan
Memorandum of Understanding (MoU) kepada Executive Board.
Pasal 2
Atribut AMSA-Indonesia
Atribut AMSA Indonesia digunakan dalam acara lokal, nasional dan
internasional sesuai dengan fungsinya masing-masing, antara lain:
1. Bendera AMSA-Indonesia: wajib dan hanya boleh digunakan pada
saat sidang Munas, Rakernas, dan Musyawarah Besar Luar Biasa
AMSA-Indonesia; Bendera AMSA-Indonesia diletakkan disamping
kanan pimpinan sidang (presidium)
2. Kertas dengan kop surat berlambang AMSA-Indonesia: wajib dan
hanya boleh dipergunakan oleh Executive Boards AMSA-Indonesia
berdasarkan persetujuan Regional Chairperson, yang dalam
penggunaannya bertujuan untuk hal- hal resmi mengenai masalah
keorganisasian AMSA-Indonesia yang ditujukan kepada organisasi lain
dan lembaga pemerintahan
3. Cap AMSA Indonesia: wajib dan hanya boleh digunakan untuk legalitas
AMSA-Indonesia kepada organisasi dan instansi lain serta lembaga
pemerintahan sesuai kebutuhan.
4. Maskot AMSA-Indonesia: direkomendasikan dan hanya boleh
digunakan dalam acara- acara AMSA Internasional, AMSA-Indonesia,
AMSA Universitas, serta dalam kegiatan- kegiatan diluar AMSA
dengan tujuan mempromosikan AMSA Indonesia kepada berbagai
pihak dan masyarakat luas.
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 3
AMSA-Universitas
1. AMSA-Universitas adalah anggota AMSA-Indonesia yang telah disahkan
dalam Musyawarah Nasional.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
Pasal 5
Kewajiban Anggota
Menaati dan melaksanakan Anggaran Dasar-Anggaran Rumah Tangga
dan segala ketentuan maupun peraturan organisasi lainnya.
Menjaga nama baik AMSA-Indonesia.
Berperan aktif dalam kegiatan AMSA-Indonesia.
Setiap universitas anggota membayar iuran keanggotaan.
Pasal 6
Hak Anggota
Mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan yang berupa usul,
pertanyaan atau pernyataan kepada Executive Board.
Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh AMSA-Indonesia.
Menyelenggarakan pemilihan Representatif di universitas masing-masing.
Memilih Regional Chairperson AMSA-Indonesia melalui Representatifnya
atau satu orang yang ditunjuk oleh Representatifnya.
Mengajukan wakilnya untuk menjadi calon Regional Chairperson AMSAIndonesia melalui Representatifnya masing-masing.
Pasal 7
Sanksi Anggota
Anggota dapat dikenakan sanksi berupa:
1. Peringatan secara lisan maupun tulisan.
2. Pencabutan hak jika tiga kali peringatan tertulis tidak diindahkan untuk
jenis kesalahan yang sama.
3. Sanksi pada ayat (1) dan (2) dilakukan oleh Executive Board.
1.
2.
3.
4.
5.
Pasal 9
Pemilihan dan Penggantian Anggota Pengurus
Pemilihan Regional Chairperson dilakukan saat Musyawarah Nasional.
Regional Chairperson berkewajiban untuk melengkapi sususan Executive
Board dalam jangka waktu 30 hari sejak Ia terpilih.
Jika terjadi lowongan jabatan Regional Chairperson, General Secretary
langsung menjabat sebagai Regional Chairperson untuk sisa masa
jabatannya.
Satu orang hanya dapat menduduki satu posisi dalam satu periode
kepengurusan.
Satu orang dapat menduduki posisi yang sama selama paling banyak dua
kali berturut-turut.
Pasal 10
Hak, Kewajiban, dan Tugas Executive Board
1. Executive Board adalah mandataris Musyawarah Nasional dan karenanya
mempunyai hak dan wewenang penuh untuk menjalankan segala
kebijaksaan dalam rangka melaksanakan keputusan Rapat Kerja Nasional
untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Executive Board berkewajiban mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugasnya kepada Musyawarah Nasional.
3. Executive Board bertugas:
1.1. Melaksanakan keputusan Rapat Kerja Nasional.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
Pasal 13
Tugas dan Kewajiban General Secretary
Menggantikan Regional Chairperson bila berhalangan.
Menjadi rekan Regional Chairperson dalam mengambil suatu keputusan.
Membuat notulen rapat.
Mengurus keperluan administrasi organisasi.
Pasal 14
Tugas dan Kewajiban Bendahara
Keuangan organisasi dikelola oleh Bendahara dengan tatacara yang
benar, yang berkewajiban menyusun neraca dan laporan pemasukan dan
pengeluaran setiap periode kepengurusan dan menyampaikannya kepada
Executive Board.
Segala sesuatu yang menyangkut pemasukan/pengeluaran harus disertai
dengan tanda bukti yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan kepada
Musyawarah Nasional.
Mengumpulkan iuran dari AMSA-Universitas.
Mengumpulkan iuran dari sumber-sumber lain yang ditentukan dalam
Rapat Kerja Nasional.
Memberi bantuan dana untuk kegiatan konferensi nasional dan
internasional, dengan pertimbangan tertentu dan berdasarkan keputusan
Executive Board.
Pasal 15
Tugas dan Kewajiban Representatif
1. Representatif dipilih dari dan oleh anggota AMSA-Universitas setempat
secara otonomi.
Pasal 19
Perubahan Anggaran Rumah Tangga
Perubahan Anggaran Rumah Tangga dilakukan oleh Musyawarah Nasional.
BAB VII
PENUTUP
Pasal 20
Hal-Hal Lain
Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ditetapkan lebih
lanjut oleh Executive Board sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.